Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
: Irin Yuliyanti
Nrp
: 1110714038
6. Aparatur/perangkat
- Instrument penting
Gas kromatografi dengan FID detector, injetor split mode, oven dengan
program temperatur suhu yang dapat di gunakan untuk proses secara terusmenerus, injector suhu yang digunakan 225oC, suhu detector 285oC.
Kolom kapiler : 60 m x 0,20/0.25 mm, leburan silika kapiler, misalnya DB 5
(5 % phenyl methylpolysiloxane), DB 17 (50 % Phenyl methylpolysiloxane),
DB 23 (50 % sianopropil methylpolysiloxane).
Rotary evopator
Timbangan analitis yang akurat yakni 0,0001 g.
Air dengan suhu 100oC.
Centrifudge refigerator.
- Alat/barang kimia
Flatted atau lingkaran bawah termos 125 ml.
Corong kaca.
Saluran corong 100 atau 250 mL.
Tabung topi.
Pipet pasteur.
7. Prosedur
- Ekstrasi lemak :
Ekstrasi dingin untuk profil asam lemak
a. Menimbang sampel menjadi tepat 125 mL.
b. Tuangkan 50 mL kloroform / metanol (2 + 1) ke dalam labu ukur,
tambahkan bar magnet, dan aduk dengan pengaduk magnetik selama
minimal 30 menit.
c. Saring melalui kertas saring menjadi corong pisah
d. Bilas labu ukur dengan 2 x 25 mL kloroform / metanol (2 + 1) dan
tambahkan ke dalam corong yang sama.
e. Tuangkan 20 mL air suling kedalam corong pisah dan aduk perlahan.
f. Diamkan semalaman atau sampai lapisan benar-benar terpisah.
g. Kumpulkan lapisan kedalam termos bulat dan kemudian uapkan dari
pelarut menggunakan rotary evoporator sampai larutan hampir kering.
8. Kalkulasi/perhitungan
9. Hasil
- Hasil harus tidak lebih berbeda dari mean 10 %.
- konsentrasi berart asam lemak jenuh dalam sampel kontrol harus dalam + 3SD di
control chart berdasarkan kriteria.
3. Definisi
Vitamin C diketahui mengandung asam askorbat dan asam dehidroaskorbat, dimana
jika diperlukan vitamin C juga ditambahkan saat proses pembuatan makanan, dan
pada penelitian ini asam askorbat diberikan dengan perbandingan mg asam askorbat /
100 g sampel asli.
4. Prinsip
asam askorbat dioksidasi menjadi dehidroaskorbat asam dengan di berikan Norit
karbon aktif. Bentuknya teroksidasi direaksikan dengan o-phenylenediamine (1,2
phenylenediamine) untuk menghasilkan senyawa quinoxaline neon, yang intensitas
fluorescent nya sebanding dengan konsentrasi namun, Fluoresensi turunan dari
vitamin harus dihindari dengan cara membentuk asam dehidroaskorbat H3BO3
kompleks sebelum penambahan larutan diamina. Setiap fluoresensi yang tersisa
termasuk bahan asing dan berfungsi sebagai "0". Kurva kalibrasi standar ini
digunakan untuk perhitungan dimana, Fluoresensi diukur pada 350/430 nm.
5. Reagen
Tentukan tingkatan AR bahan kimia yang akan digunakan . Air yang digunakan harus
disuling dan diambil dengan wadah kaca agar tampak kemurniannya.
- Ekstrak solution
Larutan asam metafosfat, asam asetat
Larutkan dan kocok 15 g pellet HPO3 dalam 40 ml asam asetat dan 200 ml
H2O, encerkan sampai sekitar 500 ml dan saring dengan cepat
menggunakan kertas bergalur ke dalam botol kaca tertutup.
(HPO3 perlahan akan berubah menjadi H3PO4 jika disimpan dalam kulkas
dalam waktu 7 10 hari).
Larutan asam metafosfat, asam asetat, asam sulfat
Lakukan seperti prosedur diatas namun penggunaan 0,3 N H 2SO4 di
tempat H2O.
- Standar larutan asam askorbat
- Larutan O - Phenylenediamene.
- Thymol indicator biru pH 0,04 %
- Larutan sodium asetat.
- Larutan asam borat sodium asetat
- Pencuci asam (norit)
6. Aparatur / perangkat
- Spectroflourophotometer
- Timbangan analytical
- Mixer vortex
- Labu erlenmeyer
- Pipet
- Gelas saring corong dengan diameter 15-20 cm
- Kertas penyaring
7. Prosedur
- Glassware setup
Setup gelas - gelas berikut ini harus ditempatkan dalam garis dari depan ke
belakang labu 100 ml volumetrik dengan corong untuk sampel , 250 ml
Erlenmeyer ( dengan mulut lebar ) yang mengandung 2 gram asam dicuci Norit
dan labu Erlenmeyer 125 ml dengan corong dan filter untuk masing -masing
sampel dan standar.
- Mengekstrasi sampel
- Oksidasi asam askorbat dalam sampel yang sudah di ekstrak
- Flourometry (pembentukan Quinozaline)
8. Kalkulasi/perhitungan
- Standar nilai tes untuk konsentrasi standar asam askorbat dari asam askorbat per ml
dapat diplot atau dihitung dengan regresi linier.
- Nilai-nilai sampel di mikrogram asam askorbat per ml dapat dibaca off kurva
kalibrasi standar atau dihitung.
- Isi asam askorbat dalam 100 g bahan sampel diselidiki dan dihitung.
9. Hasil
- Sampel kontrol menggunakan bubuk jus jeruk
-
linearitas kurva kalibrasi di kisaran 5-150 ug asam askorbat per larutan uji
standar.
Perbaikan dalam penelitan ini dari 100 5 % harus di dapatkan melalui tes tambahan,