Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Depresi merupakan bagian dari gangguan mood. Mood adalah keadaan
emosional internal yang meresap dari seseorang. Emosi adalah kompleksitas
perasaan yang meliputi psikis, somatik dan perilaku yang berhubungan dengan
afek dan mood. Gangguan depresi merupakan gangguan yang banyak kita jumpai
dalam praktik sehari-hari dan dapat mengenai semua usia12.
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan
dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyerta. Pasien depresi
memperlihatkan
kehilangan
energi
dan
minat,
merasa
bersalah,
sulit
berkonsentrasi, hilangnya nafsu makan, berpikir untuk mati dan bunuh diri. Tanda
dan gejala lain termasuk perubahan dalam tingkat aktivitas, kemampuan kognitif,
bicara dan fungsi vegetatif (tidur, aktivitas seksual dan ritme biologi yang lain).
Gangguan ini hampir selalu menghasilkan hendaya interpersonal, sosial dan
fungsi pekerjaan. Neurotransmitter yang mungkin berkurang pada gangguan
depresi adalah norepineprin, dopamin, dan serotonin8.
Gangguan depresi paling sering terjadi dengan prevalensi seumur hidup
sekitar 15%. Perempuan dua kali lipat lebih besar dibandingkan laki-laki. Hal ini
diduga adanya perbedaan hormon. Rata-rata usia penderita sekitar 40 tahun. Data
terkini menunjukkan, gangguan depress berat diusia kurang dari 20 tahun, yang
mungkin
berhubungan
dengan
meningkatnya
pengguna
alkohol
dan
penyalahgunaan zat8.
Pengobatan yang diberikan adalah terapi farmakologis, yaitu obat
antidepresan, seperti obat trisiklik, tetrasiklik, Monoamine oxidase inhibitors
(MAOIs) atau Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRIs), perawatan di
rumah sakit, dan terapi psikososial, termasuk terapi kognitif, terapi interpersonal,
terapi keluarga, terapi perilaku, dan terapi berorientasi psikoanalitis12.
Pada bab selanjutnya akan dibahas secara lebih mendalam tentang
gangguan depresi ini, agar pasien depresi dapat diatasi secara adekuat sehingga
kualitas hidup pasien dapat diperbaiki.
1