Vous êtes sur la page 1sur 17

Materi seni budaya kelas 7 semester 1

Daftar Materi Seni Rupa Kelas 7 SMP


Pelajaran 1 Apresiasi Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
A. Pengertian Apresiasi Seni Rupa
B. Pembagian Seni
C. Pengelompokan Seni Rupa
D. Fungsi dan Tujuan Seni
E. Keunikan Gagasan dan Teknik Karya Seni Rupa Daerah Setempat
Pelajaran 2 Ekspresi Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
A. Menggambar Bentuk
B. Merancang Karya Seni Kriya
C. Berkarya Batik Ikat Celup
Pelajaran 3 Mengapresiasi Seni Kriya Gerabah
A. Seni Kriya Gerabah
B. Teknik Pembuatan Gerabah
C. Pembakaran Keramik
Pelajaran 4 Mengekspresikan Diri Melalui Gambar Bentuk dan Keramik
A. Menggambar Bentuk Silindris
B. Membuat Benda Kriya
C. Pameran Karya Seni Rupa

Materi seni budaya kelas 7 semester 1

Modul Seni Rupa SMP


MATERI SENI RUPA KELAS VII SMTR 1
Pengertian Seni
I.SENI DAN KEINDAHAN
Pengertian seni sampai sekarang masih terus berubah mengikuti perkembangan jaman. Sejak
dulu para tokoh dan seniman membuat definisi tentang seni tetapi kesemuanya tidak dapat
membuat batasan yang tepat. Beberapa pengertian seni diantaranya, menurut :
- Pengertian kata seni kita ambil dari Inggris art, yang berakar pada kata Latin ars, yang berarti:
ketrampilan yang diperoleh melalui pengalaman, pengamatan atau proses belajar. Dari akar
kata ini kemudian berkembang pengertian berkarya seni sebagai berikut: penggunaan
ketrampilan dan imajinasi secara kreatif dalam menghasilkan benda-benda estetis
- Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni mempunyai pengertian :
(1) halus, kecil dan halus, tipis dan halus, lembut dan enak didengar, mungil dan elok ;
(2) keahlian membuat karya yang bermutu;
(3) kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi (luar biasa) ; orang
yang berkesanggupan luar biasa.
Masih banyak lagi pendapat dan definisi yang diberikan oleh para ahli mengenai seni yang dapat
di-simpulkan sebagai berikut :
Kecakapan membuat (menciptakan) sesuatu yang elok-elok atau indah.
Sesuatu karya yang dibuat (diciptakan) dengan kecakapan yang luar biasa seperti sanjak,
lukisan, ukiran-ukiran dsb.
Seni menghasilkan karya yang estetis dan memiliki makna simbolik
Dengan kata lain seni atau kesenian berarti :
Satu ekspresi, gagasan atau perasaan manusia yang diwujudkan melalui pola kelakukan yang
menghasilkan karya yang bersifat estetis dan bermakna.
a. Cabang Seni
Secara umum seni terbagi menjadi empat cabang yaitu seni rupa, seni musik, seni tari dan seni
teater atau drama. Perbedaan yang terdapat pada keempat cabang seni ter-sebut adalah media
yang digunakan, yaitu :
1. Seni Rupa menggunakan media melalui unsur-unsur seni rupa seperti titik, garis, bi-dang,
bentuk, warna, tekstur dan gelap terang.
2. Seni Musik menggunakan media melalui suara yang dihasilkan oleh manusia atau alat
tertentu.
3. Seni Tari menggunakan media gerak tubuh manusia.
4. Seni Teater atau Drama menggunakan media gerak tubuh, suara dan rupa.
Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya
terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsurunsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu. Bentuk karya seni rupa
merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi
yang bermakna.
Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Karya seni rupa dua dimensi
Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang
dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja. Contohnya, seni
lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya.
2. Karya seni rupa tiga dimensi.
Karya seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar
dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh : seni patung,
seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.
b. Fungsi Seni
Sejak jaman prasejarah, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari seni. Nenek moyang
kalian membuat lukisan primitif pada dinding-dinding goa tempat tinggalnya, membuat
perkakas, perhiasan dari tulang binatang buruan atau menari-nari disekeliling api unggun
sambil menyanyi dalam upacara ritual dan sebagainya. Hal itu sebagai usaha mengungkapkan
ekspresi yang dirasakan dengan kegiatan tersebut.
Di zaman modern, perkembangan seni semakin tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Seni telah disadari keberadaannya. Sehingga perkembangan manusia dalam
menciptakan dan menggunakan seni semakin dapat dirasakan. Pada perkembangan
selanjutnya, manusia telah menciptakan karya seni yang berdaya guna dalam kehidupan
mereka.

Materi seni budaya kelas 7 semester 1

Berdasarkan kegunaannya, karya seni rupa dibedakan menjadi dua yaitu :


1. Aplied Art (seni pakai atau terapan)
Seni Terapan atau seni pakai (applied art) adalah karya seni rupa yang dibuat untuk
memenuhi kebutuhan praktis. Contoh seni terapan yaitu:arsitektur, poster, keramik, baju,
sepatu, dan lain-lain. Dalam pembuatan seni pakai biasanya faktor kegunaan lebih
diutamakan daripada faktor keindahan atau artistiknya. Membuat karya seni terapan
tampak lebih sulit dibandingkan karya seni murni. Hal itu mungkin karena membuat
karya seni murni terasa lebih bebas dibanding membuat karya seni terapan karena tidak
memperhitungkan fungsi.
2. Pure Art (seni murni atau seni indah)
Seni murni adalah karya seni rupa yang dibuat semata-mata untuk memenuhi kebutuhan
artistik. Orang mencipta karya seni murni umumnya berfungsi sebagai sarana untuk
mengekspresikan cita rasa estetik. Kebebasan berekspresi dalam seni murni sangat
diutamakan. Yang tergolong dalam seni murni yaitu: seni lukis, seni patung, seni grafis
dan sebagian seni kerajinan.
Berdasarkan fungsinya dalam memenuhi kebutuhan manusia, seni dibagi menjadi beberapa
kelompok :
1. Fungsi Individual
Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi. Maka
fungsi individual ini dibagi menjadi fungsi fisik dan fungsi emosi.
a) Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik,
seperti; busana, perabot, rumah alat transportasi dan sebagainya.
b) Emosional
Fungsi ini dipenuhi melalui seni murni, baik dari senimannya maupun dari pengamat
atau konsumennya.
Contoh: lukisan, patung, film dan sebagainya.
2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak
dalam waktu relative bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan dalam beberapa bidang :
a) Rekreasi / hiburan
Seni dapat digunakan sebagai sarana untuk melepas kejenuhan atau mengurangi
kesedihan. Contoh: film, komedi, tempat rekreasi dan sebagainya.
b) Komunikasi
Seni dapat digunakan untuk mengkomunikan sesuatu seperti pesan, kritik, kebijakan,
gagasan, dan produk kepada orang banyak. Contoh: iklan, poster, spanduk, dan lainlain.
c) Edukasi / Pendidikan
Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya, contoh; gambar
ilustrasi pada buku pelajaran, poster ilmiah, foto dan sebagainya.
d) Religi / Keagamaan
Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contohnya; kaligrafi,
arsitektur tempat ibadah, busana keagamaan dan sebagainya.
e) Unsur Seni Rupa
f) Karya seni rupa 2 dimensi akan menjadi sebuah karya yang baik jika dapat memenuhi
7 (tujuh) unsur seni rupa berikut :
1) Garis
2) Bidang
3) Ruang
4) Warna
5) Tekstur
6) Bentuk
7) Gelap Terang (cahaya)
GARIS
Garis adalah unsur seni rupa yang paling sederhana tetapi penting dalam penampilan estetik. Garis
selalu dapat diamati secara visual pada tiap benda alam dan pada hasil karya seni rupa. Dalam hal ini
dibedakan antara garis alamiah dan garis yang diciptakan (sengaja maupun tidak sengaja).
Contoh:
Garis alamiah : garis cakrawala di alam yang dapat dilihat sebagai batas antara permukaan laut dan
langit.

Materi seni budaya kelas 7 semester 1

Garis yang diciptakan :


Pada gambar ilustrasi, garis hitam sengaja dibuat untuk menciptakan bentuk dan sosok (figur).
-disengaja.
Garis yang timbul karena diciptakannya dua bidang dengan warna atau barik (tekstur) yang berbeda.
-tidakndisengaja.
Fungsi garis:
1. Untuk memberikan representasi atau citra struktur, bentuk dan bidang. Garis ini sering disebut
garis blabar (garis kontur) berfungsi sebagai batas/ tepi
2. Untuk menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika (movement), nilai irama
(rhythm) dan nilai arah (direction). Garis ini disebut juga garis grafis.
3. Untuk memberikan kesan matra (dimensi) dan kesan barik (tekstur). Garis ini sering disebut
garis arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan meraba.
Sifat garis:
1. Sifat garis menunjuk adanya beberapa jenis garis, seperti:
2. Garis lurus vertikal dan horizontal yang dapat mengungkapkan kesan tertentu, seperti tenang,
statis atau stabil.
3. Garis putus yang dapat mengungkapkan kesan gerak dan gelisah.
4. Garis silang atau diagonal yang dapat mengungkapkan kesan gerak, tegang dan ragu.
5. Garis lengkung yang dapat mengungkapkan kesan lamban, irama dan santai.
BIDANG
Unsur bidang dalam senirupa adalah perkembangan dari penampilan garis, yaitu perpaduan garis-garis
dalam kondisi tertentu. Bidang dapat diamati secara visual pada tiap benda alam dan pada hasil karya
senirupa.
Dalam hal ini dibedakan antara bidang alamiah dan bidang yang dicipta (sengaja maupun tidak
sengaja).
Contoh:
Bidang alamiah : bidang lapangan atau taman, bidang sawah, bidang langit, bidang laut dsb.
Bidang yang dicipta : Bidang lukisan, bidang segitiga, bidang lingkaran dsb. -sengaja dibuat
Bidang yang timbul karena pembubuhan warna, cahaya atau barik. -tidak disengaja
Fungsi bidang:
1. Untuk menekankan nilai ekspresi dan nilai gerak (movement), nilai irama (rhythm) dan nilai
arah (direction).
2. Untuk memberikan batas dan bentuk serta ruang seperti yang tampak pada bangunan dan
patung.
3. Untuk memberikan kesan trimatra (3 dimensi) yang ditimbulkan oleh batasan panjang, lebar
dan tinggi.
Sifat bidang:
1. Bidang horizontal dan vertikal yang memberikan kesan tenang, statis, stabil dan gerak.
2. Bidang bundar yang memberikan kesan kadang-kadang stabil, kadang-kadang gerak.
3. Bidang segitiga yang memberikan kesan statis maupun dinamais.
4. Bidang bergelombang (cekung dan cembung) yang memberikan kesan irama dan gerak.
RUANG
Ruang sebenarnya tidak dapat dilihat (khayalan), jadi hanya bisa dihayati. Ruang baru dapat dihayati
setelah kehadiran benda atau unsur garis dan bidang dalam kekosongan atau kehampaan. Misalnya
ruang yang ada disekeliling benda, ruang yang dibatasi oleh bidang dinding rumah, ruang yang terjadi
karena garis pembatas pada kertas.
Ruang dapat dihayati di alam dan pada karya senirupa, karenanya dibedakan antara ruang alamiah dan
ruang yang diciptakan (disengaja atau tidak disengaja).
Contoh:
Ruang alamiah:
Ruang yang terdapat di alam yang dibatasi oleh benda-benda alam dan karena pengaruh cahaya seperti
pada pemandangan alam.
Ruang yang diciptakan :
- Ruang interior dan eksterior sebuah bangunan yang dapat memberikan suasana yang
dikehendaki,
- seperti sebuah interior mesdjid atau gereja. -disengaja.
- Ruang yang timbul karena penempatan berbagai warna, jarak gelap terang, seperti pada sebuah
lukisan. -tidak disengaja.
Fungsi ruang:

Materi seni budaya kelas 7 semester 1

1. Untuk memberikan kesan trimatra (3 dimensi), seperti kesan kedalaman, jarak dan plastisitas
pada sebuah lukisan alam.
2. Untuk menekankan nilai ekspresi seperti irama, gerak, kepadatan dan kehampaan, seperti pada
karya arsitektur dan seni patung.
3. Untuk memberikan kesan nilai guna (nilai praktis), seperti ruang pada gelas (rongga gelas),
ruang pada lemari dsb.
Sifat ruang:
1. Ruang terbuka atau ruang tak terbatas, yaitu ruang berada di luar/ di sekeliling benda, seperti
ruang eksterior bangunan yang dapat memberikan kesan keabadian/ kelanggengan.
2. Ruang tertutup atau ruang terbatas, yaitu ruang berada dalam batasan benda, seperti ruang
interior bangunan atau ruang patung.
3. Ruang perlambangan, yaitu ruang yang memberikan arti perlambangan kehadiran ruang, seperti
pada pernyataan ruang alam kecil (microcosmos) dan ruang alam besar (macrocosmos).
4. Ruang gelap terang, yaitu ruang yang timbul karena pengaruh cahaya atau karena pembubuhan
warna, seperti pada lukisan.
WARNA
Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna diantaranya;
1. Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran
warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru,
2. Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer, misalnya
warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau,
3. Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna sekunder,
4. Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna,
misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna
kuning, dan lain-lain,
5. Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran
warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
TEKSTUR
Tekstur adalah unsur senirupa yang memberikan watak/karakter pada permukaan bidang yang dapat
dilihat dan diraba.
Tekstur yang dapat dilihat atau diraba pada permukaan bidang dibedakan antara tekstur alamiah dan
tekstur buatan.
Tekstur alamiah ialah watak bidang yang tercipta oleh alam, seperti urat kayu atau batu.
Tekstur buatan atau tiruan ialah watak bidang yang dibuat (disebut juga tekstur simulasi), membuat
watak kayu pada bidang memberi kesan tekstur dengan cara tehnik gambar tertentu.
Fungsi tekstur : untuk memberikan watak tertentu pada bidang permukaan yang dapat menimbulkan
nilai estetik. Misalnya tekstur dari urat-urat kayu ditonjolkan pada permukaan bidang patung sesuai
dengan bentuk patung.
BENTUK
Kata bentuk dalam seni rupa diartikan sebagai wujud yang terdapat di alam dan yang tampak nyata.
Sebagai unsur seni, bentuk hadir sebagai manifestasi fisik dari obyek yang dijiwai yang disebut juga
sebagai sosok (dalam bahasa Inggris disebut form). Misalnya membuat bentuk manusia, binatang dsb.
Ada juga bentuk yang hadir karena tidak dijiwai atau secara kebetulan (dalam bahasa Inggris disebut
shape) yang dipakai juga dengan kata wujud atau raga.
Fungsi bentuk:
Pada karya senirupa, bentuk diciptakan sesuai dengan kebutuhan praktis, seperti membuat bentuk kursi
untuk diduduki. Dalam hal ini bentuk yang dicipta sesuai dengan nilai kegunaannya (functional form).
Bentuk dicipta sebagai ungkapan (bentuk ekspresi), seperti pada lukisan dan patung.
Jenis / sifat bentuk:
1. Bentuk organik, yaitu bentuk pada karya senirupa yang mengingatkan pada bentuk mahluk hidup,
seperti manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan.
2. Bentuk dwi-matra, yaitu bentuk pada karya senirupa yang terbatas pada bidang, bentuk yang
mempunyai ukuran panjang dan lebar, seperti bentuk pada gambar dan lukisan.
3. Bentuk tri-matra, yaitu bentuk pada karya senirupa yang memiliki ukuran panjang, lebar dan
tinggi, seperti bentuk patung dan bangunan
4. Bentuk diam dan bergerak (statis dan kinetis) seperti pada patung, mobil dsb.
5. Bentuk berirama (ritmis) seperti pada bangunan, patung dsb.
6. Bentuk agung dan abadi (monumental) seperti pada bangunan dan patung.

Materi seni budaya kelas 7 semester 1

GELAP TERANG
Cahaya yang dapat memberikan pengaruh pada nilai keindahan karya seni meliputi:
Cahaya alamiah, yaitu cahaya sebagai unsur alam, seperti sinar matahari atau bulan, cahaya petir atau
cahaya apai.
Cahaya buatan manusia, seperti cahaya lampu, baterai dan sebagainya.
Pada karya senirupa, cahaya sengaja dihadirkan untuk kepentingan nilai estetis, artinya untuk
memperjelas kehadiran unsur-unsur senirupa lainnya. Peralihan dari gelap dan terang adalah upaya
untuk mempertegas volume suatu bentuk.
Fungsi gelap terang (value)
1. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan nilai ekspresi, misalnya untuk
menampilkan kesan dramatis pada lukisan, seperti pada tema peperangan dengan ungkapan gelap
terang.
2. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan nilai emosi, misalnya cahaya yang
menembus jendela kaca patri yang menimbulkan suasana khidmat pada interior mesjid atau
gereja.
3. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan kesan trimatra atau plastis pada
benda yang diterpa oleh cahaya seperti pada bangunan dan benda. Dalam hal ini gelap terang
(cahaya) dapat memperkuat sifat benda trimatra.
Ragam Seni Rupa Daerah
I. CORAK SENI RUPA NUSANTARA
Bagi kalian yang suka bepergian ke lain kota atau mengunjungi daerah lain, tentu melihat banyak
sekali bentuk karya seni yang menjadi ciri khas daerah. Biasanya benda-benda tersebut dijual
sebagai souvenir atau kenang-kenangan bahwa kita pernah mengunjungi tempat itu. Jika diamati
mungkin beberapa karya seni daerah yang kamu lihat mempunyai fungsi yang sama, tetapi coba
perhatikan bentuk dan corak ragam yang menghiasinya, tidak ada yang sama setiap daerah.
Pada materi sebelumnya, kalian telah mempelajari bahwa keragaman sosial budaya, alam
lingkungan dan masyarakat memunculkan bentuk ungkapan seni yang beranekaragam. Inilah yang
disebut dengan seni rupa daerah, yaitu karya seni rupa yang diciptakan oleh sekelompok masyarakat di daerah-daerah Nusantara. Dalam perkembangannya, karya seni rupa daerah ini dapat
dikelompokkan ber-dasarkan gaya dan bentuk penyajiannya yaitu :
a. Corak Tradisional
Bentuk karya seni yang bercorak tradisional biasanya selalu menggunakan bentuk-bentuk
gambar atau patung dengan motif yang sama. Karena hanya terdapat pada daerah tertentu dan
berbeda dengan daerah lainnya maka hal ini menjadikan suatu ciri khas ragam hias daerah.
Corak ragam hias tradisional daerah ini dapat kalian jumpai sebagai hiasan (ornamen) bendabenda kerajinan tangan seperti keramik, anyaman, pigura, hiasan rumah, meubel ukir dan lainlain.
Kehidupan di pedalaman seperti gunung dan hutan memberi pilihan obyek ragam hias yang
sering dijumpai seperti buah-buahan, bunga, gunung dan hewan ternak. Sedangkan bagi
masyarakat pesisir pantai akan memilih obyek dan tema ragam hiasnya dari bentuk-bentuk
seperti ikan, ombak, perahu, karang dan sebagainya.
Dengan demikian, meskipun tema dan obyek yang dipilih sama yaitu hewan, tumbuhan dan
manusia, masing-masing daerah mempunyai gaya dan bentuk yang berbeda. Hal ini tergantung
pada kreatifitas masyarakat daerah tersebut. Misalnya bentuk gambar manusia pada ragam
hias Jawa Tengah berbeda dengan bentuk manusia pada ragam hias Irian atau bentuk burung
pada ragam hias di Bali berbeda dengan bentuk burung pada ragam hias di Sumatera dan
sebagainya.
b. Corak Modern
Perkembangan jaman membawa akibat perubahan pada alam lingkungan dan kehidupan sosial
suatu masyarakat. Termasuk didalamnya perkembangan pada teknik, gagasan maupun gaya
penyajian karya seni suatu daerah. Jenis karya seni maupun pola ragam seni rupa tradisional
sedikit demi sedikit berubah, berkembang baik sebagian maupun keseluruhan bentuknya.
Corak modern dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a) Karya Representatif
Yaitu karya seni rupa yang mengambil obyek alam nyata seperti apa adanya.
b) Karya Dekoratif
Karya seni rupa dengan obyek yang bentuk dan bidangnya sudah mengalami perubahan
bentuknya seperti disederhanakan atau digayakan.
c) Karya Abstrak

Materi seni budaya kelas 7 semester 1

Disebut juga non representatif karena obyeknya tidak mengambil dari bentuk nyata
(khayalan).
Corak tradisional maupun corak modern pada ragam seni rupa nusantara tidak diterapkan pada
karya 2 dimensi saja tetapi juga pada karya-karya seni rupa 3 dimensi. Contohnya pada
lukisan, ragam hias batik, keramik, anyaman, kriya dan patung. Baik pada karya seni rupa
murni (pure art) maupun pada karya seni rupa terapan (aplied art).
Menggambar Bentuk
Pada dasarnya menggambar bentuk adalah kegiatan merekam obyek di atas sebidang datar (dua
dimensi) melalui media secara tepat dan mirip sesuai obyeknya dengan memperhatikan bentuk, warna,
perspektif, proporsi, komposisi dan bayang-bayang.
Jadi apabila kalian melakukan pengamatan (melihat) benda-benda yang ada disekitar kalian kemudian
menggambar atau memindahkan bentuk benda tersebut ke atas bidang datar (kertas) sesuai dengan
bentuk, warna, garis maupun sifatnya, maka sudah dapat dikatakan kalian membuat gambar bentuk.
Pada perkembangannya, istilah gambar bentuk hanya ditujukan untuk obyek-obyek dari benda mati
yang dikenal dengan still life, sedangkan untuk gambar bentuk dengan obyek manusia dikenal dengan
istilah menggambar model. Menggambar bentuk tidak sama dengan menggambar ekspresi atau
menggambar illustrasi karena :
Menggambar bentuk harus menggunakan obyek yang dilihat secara langsung, tidak boleh hasil
imajinasi.
Menggambar bentuk harus teliti dalam mengamati sehingga gambarnya sesuai seperti apa yang
kita lihat ketika menggambar.
Dalam menggambar bentuk harus membedakan bagian benda yang terkena sinar dan yang tidak
(bayangan benda).
I. OBYEK GAMBAR BENTUK
Obyek yang digunakan dalam menggambar bentuk bermacam-macam, namun dapat
dikelompokkan menjadi beberapa bentuk dasar, yaitu :
a. Bentuk Geometris, yaitu obyek-obyek yang mempunyai bentuk beraturan.
Bentuk Kubistik
Obyek yang mempunyai bentuk dasar piramida, kubus, balok, prisma dan limas. Contohnya
almari, kulkas, meja, kursi, buku, bangunan rumah, televisi, koper dan sebagainya.
Bentuk Silindris
Obyek yang mempunyai bentuk dasar tabung, kerucut. Contohnya kipas listrik, botol, kendi,
topi, pensil, panci, ember dan sebagainya.
Bentuk Bola
Obyek yang mempunyai bentuk dasar bola. Contohnya bola lampu, buah kelapa, buah jeruk
dan sebagainya.
b. Bentuk Non Geometris, yaitu obyek-obyek yang bentuknya tidak beraturan (bukan kubistik,
silindris dan bola). Contohnya sebongkah batu, air, api, sayur-sayuran dan sebagainya.
II. MEDIA MENGGGAMBAR BENTUK
Yang dimaksud dengan media disini adalah bahan dan alat-alat menggambar yang diperlukan
dalam menggambar bentuk.
a. Bahan yang digunakan :
1) Bidang gambar dapat menggunakan kertas gambar, karton, papan tulis atau benda-benda
lainnya yang mempunyai bidang datar.
2) Pewarna yang biasa digunakan antara lain pastell, crayon, cat air, cat minyak, pensil konte
dan sebagainya
b. Alat yang digunakan :
Pada dasarnya semua jenis alat gambar dapat kalian gunakan untuk menggambar bentuk
diantaranya, pensil, kuas, pena gambar, palet dan tempat air.
III. PRINSIP GAMBAR BENTUK
Untuk dapat membuat gambar bentuk yang baik, kalian harus memperhatikan beberapa prinsip
seni rupa (desain). Karena hal ini bertujuan agar gambar yang kalian buat sesuai dan mirip dengan
bentuk aslinya.
Prinsip seni rupa yang dimaksud adalah perspektif, komposisi, proporsi dan bayang-bayang.
Perspektif

Materi seni budaya kelas 7 semester 1

Dengan menerapkan prinsip perspektif maka gambar yang dibuat akan memunculkan kesan
keruangan (kedalaman) dan obyek yang digambar sesuai dengan apa yang terlihat. Hal ini seperti
pengertian perspektif yaitu menggambar sesuai pandangan mata (prospectiva dalam bahasa Italia
berarti pandangan).
Dengan demikian gambar yang dibuat harus sesuai dengan yang kalian lihat, benda yang dekat
digambar lebih besar dibandingkan benda yang letaknya jauh atau benda yang jauh warnanya lebih
pudar dibandingkan dengan benda yang dekat letaknya. Hal ini sudah dirumuskan dalam
HUKUM PERSPEKTIF :
1. Letak Garis horison pada bidang gambar menunjukkan letak benda terhadap tinggi mata orang
yang
2. menggambar.
3. Titik-titik Hilang selalu terletak pada garis Horison
4. Semua garis yang sejajar dengan tanah digambar sejajar dengan garis horison
5. Semua garis sejajar yang mengarah ke garis horison akan bertemu di satu titik pada garis horison.
6. Semua garis yang tegak lurus dengan tanah tetap digambar tegak lurus dengan garis horison.
7. Warna benda makin jauh makin pucat (pudar)
8. Bidang bulat akan terlihat atau digambar menjadi bentuk elips.
Istilah-istilah dalam gambar perspektif antara lain :
Garis Horison (GH) , yaitu garis maya batas antara bidang langit dan tanah. Disebut juga
cakrawala yang menjadi ukuran tinggi mata penggambar pada bidang gambar.
Titik Hilang (TH), yaitu titik pertemuan semua garis atau bidang yang mengarah dan
menghilang pada garis horison. Semua titik atau benda yang semakin jauh dari pandangan akan
menghilang pada titik hilang ini.

Materi seni budaya kelas 7 semester 1

MATERI SENI RUPA SMP KELAS VIII SEMESTER 1


Ragam Karya Seni Rupa Nusantara
I.SENI RUPA NUSANTARA
Pengertian dari seni Nusantara adalah beragam bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang di
masing-masing daerah yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Ragam bentuk kesenian Nusantara
tumbuh sebagai hasil olah budaya masyarakat yang hidup disuatu wilayah sesuai dengan adat
istiadat dan kondisi lingkungannya. Dari sekian banyak bentuk kesenian yang berkembang, salah
satunya adalah bentuk karya seni rupa.
Bentuk karya seni rupa setiap daerah tidak sama, semua mempunyai ciri khas yang berbeda
dengan daerah lain. Hal ini dikarenakan karya seni rupa yang dihasilkan merupakan bentuk
pengolahan gagasan, teknik, media maupun keahlian dari masyarakat yang mem-buatnya.
Meskipun bentuknya sangat beragam, kalian masih dapat menikmati keindahan dari beragam
bentuk karya seni rupa daerah tersebut. Mengapa ? Karena seni mempunyai bebe-rapa sifat
sebagai berikut :
a. Kreatif
Kemampuan untuk mengubah atau membuat sesuatu yang belum pernah ada.
b. Individu / kelompok
Ciri khas yang melekat pada sebuah karya yang membedakannya dengan hasil karya orang
lain atau kelompok masyarakat lain.
c. Perasaan
Penciptaan seni selalu melibatkan emosi, ekspresi dan perasaan.
d. Abadi
Keindahan atau kesan yang disampaikan sipencipta karya akan diterima oleh orang yang
melihat atau mendengarnya. Hal ini akan bertahan dalam waktu yang lama tergantung pada
keindahan yang dihasilkan.
e. Umum
Tidak mengenal batasan wilayah. Seni dapat diterima secara umum oleh segala bangsa,
bahasa berlaku sepanjang waktu.
Berdasarkan dimensinya
Karya seni rupa dibedakan menjadi dua yaitu karya 2 dimensi dan karya 3 dimensi. Pengertian
dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar dan tinggi atau volume. Karya seni yang
mempunyai tiga ukuran disebut karya 3 dimensional atau tri matra, sedangkan karya seni yang
hanya mempunyai dua ukuran yaitu panjang dan lebar disebut karya seni 2 dimensional.
Berdasarkan Kegunaannya
Karya seni yang dihasilkan manusia tidak semata-mata untuk keindahan saja, tetapi beberapa
diantaranya dibuat untuk digunakan sebagai kebutuhan atau kelengkapan hidup. Sehingga karya
seni dibedakan menjadi dua yaitu karya seni rupa murni dan karya seni rupa terapan.
a. Aplied art / Useful Art (Seni Terapan)
Yaitu karya seni yang dibuat selain untuk segi keindahan juga digunakan sebagai alat
kebutuhan sehari-hari. Dapat dikatakan, karya seni ini mempunyai fungsi ganda. Contohnya :
meja, kursi, sepatu, arsitektur bangunan, gerabah dan sebagainya.
b. Pure Art / Fine Art (Seni Murni)
Yaitu karya seni yang dibuat hanya untuk kebutuhan batin saja. Pembuatannya hanya
bertujuan untuk pemenuhan rasa keindahan dan kebutuhan ekspresi seniman saja. Contohnya
: lukisan dan patung karya para seniman.
II.

MEDIA SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI


Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan karya seni sering disebut dengan media.
Dengan menggunakan sarana atau media yang tepat, kalian dapat menuangkan ide atau gagasan
sesuai dengan ekspresi dari dalam diri untuk membuat sebuah karya seni yang baik. Untuk itu,
sebelum belajar membuat karya yang baik harus memahami terlebih dulu mengenai bermacam
media, sifat dan cara menggunakan serta teknik pembuatan karya. Karya seni dapat tercipta
melalui tiga jenis media yaitu media suara, gerak dan rupa atau gabungan ketiganya. Namun pada
materi ini, hanya dibahas mengenai media rupa saja.
a. Media karya 2 dimensi
Yaitu media yang digunakan untuk pembuatan karya seni dua dimensi. Beberapa diantaranya
adalah :

Materi seni budaya kelas 7 semester 1

1. Pensil
Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau kehitaman karbonnya. Untuk
pensil berkode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam. Terdiri dari kode B, 2B, 3B
sampai 6B, sangat tepat digunakan untuk media menggambar. Untuk pensil berkode H
menandakan jenis pensil keras. Terdiri dari kode H, 2H, 3H sampai 6H, sering
digunakan untuk menggambar proyeksi
2. Pensil Arang (Contee)
Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk menggambar potret. Sifatnya
hitam pekat dan agak sulit dihapus.
3. Pastel dan Crayon
Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kalian seringkali kali
keliru ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama. Pastel (Oil Pastel)
terbuat dari bahan kapur halus yang dicampur tepung warna dan berbasis minyak. Jejak
warnanya yang dihasilkan pastel sangat tajam dan kuat serta mempunyai daya lekat yang
baik pada kertas. Sedangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin (lilin) dengan tepung
warna sehingga terlihat lebih mengkilap dan keras.
4. Pena
Alat gambar yang digunakan untuk media tinta. Terbuat dari logam dengan ujung yang
bermacam-macam bentuk dan ukurannya.
5. Tinta Bak
Dikenal juga dengan sebutan tinta Cina. Warnanya hitam pekat dan tidak luntur jika
kena air. Kemasan tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam botol dan berbentuk
balok-balok kecil (dicairkan dulu sebelum digunakan).
6. Cat
Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu :
a. Cat air (barbasis air)
Jenisnya ada 2 yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang
bersifat plakat.
b. Cat Minyak (barbasis minyak)
Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas kain atau kanvas. Sifatnya tidak
mudah kering dan warnanya tahan lama.
7. Kuas
Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat keatas kertas atau kanvas. Ukuran bulunya
ditandai dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas. Untuk jenis kuas cat air,
bulunya halus dan bentuknya meruncing ketika dicelupkan ke dalam air. Jenis kuas cat
minyak, bulunya lebih kasar.
b. Media karya 3 dimensi
Media yang digunakan dalam berkarya seni 3 dimensi sangat beragam, diantaranya :
1. Bahan Lunak
Contohnya ; tanah liat, bubur kertas, bubur semen, lilin, bubur gips dan lain-lain
2. Bahan Keras
Contohnya ; kayu, batu, marmer, logam dam sebagainya.
III.

TEKNIK BERKARYA SENI RUPA


Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, masing-masing daerah di Nusantara mempunyai bahan atau
media yang berbeda sesuai dengan lingkungannya. Hal ini juga berlaku pada teknik pembuatan
karya seni rupanya, meskipun secara umum semua teknik yang digunakan terdapat kemiripannya,
seperti beberapa teknik berikut ini :
a. Karya seni rupa 2 dimensi :
- Untuk menggambar atau melukis digunakan teknik garis (linier), aquarel, pointilis,
plakat, arsir atau dussel.
- Untuk grafis digunakan teknik cetak saring (sablon)
- Untuk seni batik menggunakan teknik tutup-celup
b. Karya seni rupa 3 dimensi :
- Untuk patung digunakan teknik pahat, butsir, cor, cetak-tuang, anyaman, las sambung
dan sebagainya.

Seni Batik

Materi seni budaya kelas 7 semester 1

10

I.PENGERTIAN DAN FUNGSINYA


Membatik merupakan kegiatan berkarya seni menggunakan bahan lilin yang dipanaskan dan
menggunakan alat canting atau kuas untuk membuat pola gambar atau motif yang dioleskan di
atas selembar kain. Teknik pewarnaannya menggunakan teknik tutup celup. Karya seni batik ini
merupakan salah satu seni terapan Nusantara yang menjadi ciri khas kebanggaan bangsa
Indonesia. Sekarang ini, teknik membatik sudah lebih berkembang. Membatik tidak saja
menggunakan alat canting tetapi sudah menggunakan jenis peralatan lain seperti kuas dan cap
(printing). Maka karya seni batik kemudian dibedakan menjadi :
a. Karya seni Batik Tulis
Menggunakan alat tradisional berupa canting dengan teknik yang lebih sederhana.
b. Karya seni Batik Cap (printing)
Menggunakan alat modern dengan teknik yang lebih bebas dan kreatif.
Berdasarkan fungsinya, seni membatik dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Fungsi Praktis
Kain Batik dipergunakan sebagai bahan sandang untuk pakaian, sarung bantal, taplak meja
dan sebagainya.
b. Fungsi Estetis
Kain dengan motif batik dapat dipergunakan sebagai karya seni hias atau lukisan.
II.

POLA BATIK
Gambar-gambar yang digunakan dalam membatik biasanya menggunakan ragam hias. Untuk
karya seni batik tradisional selalu menggunakan ragam hias tertentu yang telah lama diterapkan
secara turun-temurun sejak jaman dulu. Ragam hias tersebut mempunyai makna atau simbolik
tertentu. Namun saat ini sudah banyak dijumpai ragam hias batik dengan pola kreasi yang lebih
bebas. Pola Hias merupakan unsur dasar yang dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam
mendesain sebuah hiasan Motif Hias merupakan pokok pikiran dan bentuk dasar dalam ragam
hias, meliputi bentuk manusia, alam, tumbuhan dan hewan.
Ragam hias adalah bentuk susunan pola hias dari satu atau lebih motif hias dengan kaidah estetik
tertentu sehingga menghasilkan bentuk yang indah Ragam hias dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Motif geometris (pilin ganda, swastika, tumpal)
b. Motif non geometris (manusia, tumbuhan, hewan)
c. Motif benda mati (air, awan, batu, gunung, matahari)

(Untuk lebih jelasnya mengenai jenis dan bentuk motif, kalian dapat membuka kembali materi Ragam
Hias kelas VII)
III.

BAHAN DAN PERALATAN MEMBATIK


a. Bahan yang diperlukan :
Bahan utamanya adalah kain mori/ sutera, lilin (malam), soda api dan pewarna. Jenis kain
katun merupakan jenis kain yang disarankan dan sangat baik menyerap warnanya.
Sedangkan kain sutera lebih halus dan harganya tentu saja lebih mahal. Gunakan ukuran kain
yang akan dibatik sesuai kebutuhan.
Lilin yang digunakan untuk membatik bermacam-macam, seperti :
- Lilin putih
- Lilin kuning
- Lilin hitam
ketiganya dibuat dari minyak latung buatan pabrik
- Lilin tawon yang dibuat dari sarang lebah dan sebagainya
Pewarnya yang digunakan untuk membatik dapat menggunakan pewarna modern buatan
pabrik seperti Napthol, Indigosol dan Remasol atau berasal dari alam seperti :
- Warna hijau dari daun-daunan (daun kepyar)
- Warna merah dari daun jati muda
- Warna kuning dari kunyit (kunir) yang dicampur dengan kapur sirih
b. Alat yang digunakan
Peralatan tradisional yang masih sering digunakan adalah canting, kuas, wajan, kompor,
gawangan, dandang besar, sarung tangan dan setrika.
Canting merupakan alat pokok yang digunakan untuk menuliskan lilin cair di atas kain. Alat
ini terbuat dari tembaga dengan tangkai kayu. Badan canting digunakan untuk mengambil
dan menampung lilin cair dan carat (pipa kecil diujung badan canting) digunakan sebagai
jalan keluarnya lilin cair.
Berdasarkan fungsinya dibedakan :

Materi seni budaya kelas 7 semester 1

11

- Canting reng-rengan (untuk membuat desain awal)


- Canting isen (untuk mengisi bidang yang sudah dibuat polanya)
Berdasarkan ukurannya dibedakan :
- Canting kecil
- Canting sedang
- Canting besar
Berdasarkan jumlah caratnya dibedakan :
- Canting cecekan (bercarat tunggal)
- Canting loron (bercarat dua)
- Canting telon (bercarat tiga)
Wajan digunakan sebagai wadah lilin yang dipanaskan diatas kompor
Kompor digunakan untuk memanaskan lilin
Gawangan terbuat dari kayu atau bambu digunakan untuk membentangkan kain sehingga
mempermudah menuliskan lilin menggunakan canting
Sarung tangan digunakan untuk pelindung tangan pada saat proses pewarnaan
Dandang besar digunakan untuk mencelup kain yang telah selesai dibatik dalam proses
pewarnaan dan pelarutan lilin
Sterika digunakan untuk menghilangkan sisa lilin yang masih menempel dengan cara
menyetrika kain batik dengan kertas koran diatasnya sehingga lilin akan menempel ke kertas
IV.
PROSES MEMBATIK
Langkah-langkah dalam proses membatik yaitu :
a. Membuat desain pada kertas terlebih dulu atau langsung pada kain.
b. Persiapan alat dan mencairkan lilin dalam wajan
c. Lilin cair diambil menggunakan canting dan dioleskan ke atas kain sesuai dengan gambar yang
sudah dibuat
d. Setelah selesai kain dicelupkan ke dandang berisi pewarna dilanjutkan dicelup ke dalam larutan
garam lalu bilas
e. Jika ingin menggunakan warna kedua, maka :
Ulangi langkah ketiga untuk menutup kain yang dikehendaki tetap pada warna pertama
f. Setelah itu kain dicelupkan ke dandang berisi pewarna kedua dilanjutkan dicelup ke dalam larutan
garam lalu bilas
g. Jika ingin menggunakan warna ketiga, maka :
Ulangi langkah ketiga untuk menutup kain yang dikehendaki tetap pada warna kedua
h. Setelah itu kain dicelupkan ke dandang berisi pewarna ketiga dilanjutkan dicelup ke dalam larutan
garam lalu bilas
i. Setelah selesai, masukkan kain ke dalam dandang berisi larutan soda api untuk melarutkan lilin
yang menempel di kain.
j. Bilas lalu dijemur (diangin-anginkan) di tempat teduh tidak langsung dibawah sinar matahari.
SENI UKIR
Menggambar Illustrasi
I. PENGERTIAN DAN FUNGSINYA
Kata Illustrasi yang bahasa Inggrisnya “Illustration” ternyata berasal dari bahasa Latin
“Illustrare” yang berarti membuat terang (menjelaskan). Selain fungsi dasarnya
menjelaskan
sesuatu (bacaan), gambar illustrasi juga berfungsi sebagai penghias yang memperindah tampilan.
Gambar illustrasi sering disamakan dengan gambar bercerita. Pernyataan ini sering dikaitkan dengan
bentuk
lukisan tradisional khas Bali atau lukisan wayang beber yang bercorak dekoratif dengan unsur cerita
didalam lukisannya. Hal ini dikarenakan keduanya sama-sama menggunakan unsur cerita. Lukisan dan
gambar illustrasi hanya dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan penempatannya. Gambar illustrasi
lebih
ditekankan pada fungsinya sebagai penjelas, penghias dan pelengkap suatu bacaan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat gambar illustrasi antara lain :
1. Gambar sesuai dengan cerita atau tema pokok.
2. Menonjolkan obyek utama.
Page 12

Modul Seni Rupa SMP


3. Memiliki ciri-ciri tersendiri (karakter).
4. Menarik dan sederhana.

Materi seni budaya kelas 7 semester 1

12

5. Mudah dipahami (komunikatif).


6. Adanya latar belakang / gambar pelengkap.
7. Menggunakan media yang tepat.
Tujuan atau sifat pokok (Primer) pembuatan gambar illustrasi adalah komunikatif, artinya dengan
gambar
illustrasi yang menjelaskan teks bacaan, maka pembaca akan lebih memahami isinya.
Sifat ini berkaitan dengan penempatan gambar illustrasi pada buku-buku pelajaran, koran, komik dan
sebagainya. Sedangkan tujuan sekunder gambar illus-trasi adalah sebagai penghias tampilan seperti
hiasan
sampul, pengisi bidang-bidang yang masih kosong, penunjuk atau pengantar suatu artikel.
Namun demikian dalam perkembangannya, gambar illustrasi sekarang dapat berdiri sendiri menjadi
sebuah
karya seni rupa 2 dimensi terlepas dari fungsinya sebagai sarana menjelaskan sebuah cerita. Orangorang
yang berprofesi sebagai pembuat gambar illustrasi disebut dengan Illustrator.
Beberapa tokoh illustrator Indonesia yang karyanya dimuat di media cetak antara lain :
v Majalah Horison = Zaini, Sri Widodo, Hardi
v Majalah Tempo = S. Prinka
v Majalah Varia = Delsy Samsumar
v Majalah Intisari = Henk Ngantung
v Majalah Aktual = Dedi Suardi
v Majalah Bobo = Cahyono, Adi Permadi
v Majalah Kuncung = Damarto, Mulyadi W.
v Koran Kompas = G. M. Sidharta
v Koran Suara Merdeka = Prie G.S. Gunawan
II. UNSUR GAMBAR ILLUSTRASI
a. Gambar Manusia
Sebelum dapat menggambar obyek manusia, kalian harus memahami terlebih dahulu anatomi (bentuk
tubuh)
dan proporsi (perbandingan) manusia dengan baik. Anatomi adalah kedudukan struktur tulang dan otot
yang
menentukan besar kecil, cekung cembung tubuh manusia. Proporsi adalah perbandingan bagian
perbagian
dengan keseluruhan.
Hal ini untuk mengetahui berapa perbandingan ukuran kepala dengan tubuh, berapa panjang lengan
atas
dibandingkan lengan bawah, berapa ukuran lebar bahu dibandingkan tinggi badang dan sebagainya.
Begitu
juga pemahaman bagaimana bentuk jari, tangan, hidung, mata, kaki dan anggota tubuh yang lain.
Secara umum proporsi tubuh manusia adalah :
v Tinggi manusia dewasa (Indonesia) = 7 x tinggi kepalanya
v Tinggi manusia dewasa (Barat) = 7 ½ x tinggi kepalanya
v Tinggi manusia dewasa (Superhero) = 8 x tinggi kepalanya
v Tinggi anak-anak usia 10 tahun = 6 x tinggi kepalanya
v Tinggi anak-anak usia 5 tahun = 5 x tinggi kepalanya
v Tinggi balita usia 1 tahun = 4 x tinggi kepalanya
v Bahu pria lebih lebar daripada bahu perempuan
v Panjang telapak tangan sama dengan lebar wajah
v Panjang telapak kaki sama dengan tinggi wajah
v Letak mata setengah tinggi wajah
v Panjang mata seperlima lebar wajah
v Letak cuping hidung ditengah-tengah antara letak mata dan dagu
v Letak bibir ditengah-tengah antara cuping hidung dan dagu
v Panjang telinga sebatas tinggi mata dengan cuping hidung
dan seterusnya kalian dapat lebih memahami dengan gambar berikut :
b. Gambar Binatang
Page 13

Modul Seni Rupa SMP


Hampir sama dengan menggambar manusia, menggambar binatang juga harus menguasai dulu anatomi
dan
proporsinya. Banyaknya jumlah dan jenis binatang yang ada, maka obyek ini dibedakan menjadi 3

Materi seni budaya kelas 7 semester 1

13

kelompok yaitu :
1. Binatang Darat
Yaitu kelompok binatang yang hidup di darat baik berkaki dua maupun berkaki empat seperti kuda,
kerbau,
ayam, itik dan sebagainya.
2. Binatang Air
Yaitu kelompok binatang yang hidup di air seperti ikan, penyu, lumba-lumba, buaya dan sebagainya.
3. Binatang Udara
Yaitu kelompok binatang yang hidup di darat tetapi aktifitas hidupnya banyak menggunakan sayap
untuk
terbang seperti burung, kupu-kupu, lebah dan sebagainya.
c. Gambar Tumbuhan
Menggambar tumbuhan tidak harus selalu sama mirip dengan obyeknya, karena seringkali illustrasi
menggunakan gambar tumbuhan ini hanya sekedar pengisi kekosongan saja. Illustrasi jenis ini tidak
memerlukan detil yang lengkap, namun tetap saja perlu diperhatikan bentuk dasarnya supaya tidak
kelihatan
janggal.
Pada dasarnya bentuk tumbuhan dapat dibedakan apakah jenis tumbuhan berbatang atau tidak,
bercabang
atau tidak dan jenis tumbuhan rumpun atau berdiri sendiri dan sebagainya. Perlu diperhatikan juga
bahwa
setiap jenis tumbuhan mempunyai ciri-ciri atau karakter tertentu yang berbeda dengan jenis lain, baik
pada
bentuk batang, daun, bunga maupun buahnya.
d. Gambar Alam Benda
Benda-benda yang biasa digunakan sebagai obyek dalam menggambar illustrasi terbagi dalam dua
bentuk
dasar yaitu bentuk kubistis dan silindris.
III. MEDIA ILLUSTRASI
Media diartikan sebagai bahan atau peralatan yang dibutuhkan. Dalam menggambar illustrasi tidak
dibutuhkan peralatan khusus. Berdasarkan medianya, peralatan menggambar illustrasi dibedakan
menjadi
dua yaitu media hitam putih dan media warna.
Yang termasuk media hitam putih antara lain pensil, pena, trek pen, spidol, kuas dan tinta bak.
Sedangkan
media pewarna antara lain :
a. Pensil / spidol warna
b. Pastel dan crayon
c. Cat Air (berbasis air)
1. Water colour bersifat Transparan (tembus pandang)
2. Poster Colour bersifat Non transparan
(tidak tembus pandang /opaque)
d. Cat Minyak (berbasis minyak)
IV. CORAK GAMBAR ILLUSTRASI
a. Realis
Realis artinya gambar illustrasi dibuat dengan bentuk obyek yang mirip dengan aslinya atau sesuai
dengan
kenyataan. Baik secara anatomi maupun proporsinya
b. Karikatural / kartun
Karikatur dan kartun adalah gambar illustrasi yang bentuk obyeknya dilebih-lebihkan atau mengalami
perubahan (deformasi). Perbedaannya terletak pada tujuan pembuatan, yaitu karikatur bertujuan untuk
memberikan kritik atau sindiran secara halus, sedangkan kartun lebih ditekankan pada penampilan
obyek
yang aneh dan lucu dengan tujuan menghibur.
c. Dekoratif
Obyek yang digunakan dalam gambar illustrasi corak dekoratif sudah mengalami penggayaan (stilasi)
yaitu
perubahan bentuk dengan cara menambah atau mengurangi garisnya tanpa meninggalkan bentuk obyek
aslinya.
Page 14

Modul Seni Rupa SMP

Materi seni budaya kelas 7 semester 1

14

d. Ekspresionis
Gambar illustrasi dengan bentuk ini lebih menekankan pada ekspresi pembuatnya. Ketrampilan si
pembuat
serta teknik yang digunakan sangat menentukan hasil akhir gambar illustrasi ini. Biasanya banyak
dijumpai
pada jenis illustrsasi pada karya sastra.
MATERI SENI RUPA KLS IX SEMESTER 1
Ragam Karya Seni Rupa Mancanegara
I. PERKEMBANGAN SENI
Perkembangan kesenian di seluruh dunia tidak terlepas dari pengaruh kebudayaan masyarakatnya, tidak
terkecuali dengan bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Tema-tema yang
menjiwai
hasil karya seni maupun gaya penyajiannya, selalu berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan
yang
terjadi di masyarakat dan kondisi lingkungannya.
Bentuk karya seni rupa, aliran-aliran seni rupa dan gaya penciptaan seniman terus berkembang.
Munculnya
aliran romantisme (menonjolkan khayalan yang indah-indah saja) disebabkan karena kekecewaan
masyarakat
terhadap Napoleon. Penemuan listrik dan teknologi mesin memunculkan banyak bentuk karya seni
seperti
aliran abstak, seni cetak sablon, desain komputer grafis dan sebagainya. Jika ditinjau dari
perkembangannya sejarah bentuk seni sekarang ini dapat dikelompokkan menjadi :
a. Perkembangan ilmu pengetahuan
- Ditemukan atom dan nuklir
- Orang mulai berpikir tentang konsep abstrak
- Seniman berlomba-lomba menemukan sesuatu yang baru
b. Perkembangan kebebasan pribadi
- Tercetusnya asas-asas demokrasi menambah kebebasan berekspresi seniman
- Seniman mulai berani melakukan eksperimen terhadap bahan, media dan teknik
c. Perkembangan industri dan teknologi
- Ditemukan mesin yang dapat menggandakan karya
- Seniman dengan kreatifitas tinggi mendapat kedudukan tinggi di perusahaan untuk membuat desain
- Kreatifitas seniman secara perseorangan menjadi ciri utama masa ini
- Mengapresiasi karya mulai menggunakan media foto, televisi.
- Pameran dan galeri seni mulai banyak bermunculan
d. Perkembangan tingkat apresiasi
- Muncul kesepakatan tentang pengertian apresiasi
- Karya seni tradisional (primitif) mendapat tempat yang baik karena dianggap sebagai karya seni
dengan ekspresi yang murni
- Muncul aliran seni rupa yang terinspirasi dari bentuk karya seni primitif seperti aliran kubisme
e. Reaksi masyarakat terhadap keadaan sekitarnya
- Seniman mulai tidak merasa puas dengan ciptaannya dan terus mencari yang baru.
- Karya yang diciptakan mulai meninggalkan aturan-aturan yang berlaku.
- Kritikus seni mulai muncul dengan sikap pro dan kontra terhadap penyimpangan seniman dalam
berkarya.
- Seniman yang tahan terhadap kritikan menjadi lebih terkenal.
II. SENI RUPA INDONESIA
Seni rupa Indonesia sudah ada sejak jaman nenek moyang. Tema, bentuk, media dan teknik yang
digunakan
terus berkembang. Perkembangan seni rupa di Indonesia secara garis besar dapat dikelompokkan
menjadi :
a. Masa Prasejarah dan Tradisional
Tema-tema yang diambil biasanya hewan-hewan buruan, cerita pemburuan dan sebagainya dengan
warna-warna sederhana yang diperoleh dari darah, bubuk tulang atau lumpur tanah. Karya yang dibuat
masih “anonim” yaitu tidak mewakili perseorangan.
Dengan masuknya Hindu-Budha, pola yang dibuat berkembang menjadi cerita-cerita keagamaan.
Kalian
Page 15

Modul Seni Rupa SMP

Materi seni budaya kelas 7 semester 1

15

dapat melihat relief yang terdapat di sekeliling candi Borobudur. Sedangkan pengaruh masuknya
agama
Islam adalah dikenalkannya bentuk wayang kulit sebagai bagian kebudayaan Indonesia.
b. Perintisan Modern Pertama
Masa ini dimulai sejak tahun 1800 an ketika seniman tradisi Indonesia mulai meninggalkan bentukbentuk
lama. Mereka mulai kreatif mencipta karya seni yang lepas dari kepercayaan.
Raden Saleh Syarif Bustaman (1807-1880) dianggap seniman Indonesia pertama yang berkesempatan
belajar
teknik modern dalam berkarya seni khususnya seni lukis.
c. Perintisan Modern Kedua
Masa ini dikenal dengan masa Indonesia Molek (Mooi Indie) karena tema-tema yang dibuat
menampilkan
suasana Indonesia yang digambarkan sangat indah, elok, hijau subur, makmur. Bentuk-bentuk gunung,
sawah, pohon kelapa dengan sungai yang jernih menjadi ciri khas masa ini.
d. Masa Pembaharuan Dasar (Kemerdekaan)
Muncul semangat Nasionalisme yang banyak berpengaruh pada tema dan gaya seniman waktu itu.
Karya-karya seni yang muncul sering digunakan sebagai alat atau sarana untuk memompa semangat
juang
para gerilya.
e. Masa Pendudukan Jepang
Pemerintah Jepang menyediakan lembaga untuk menampung kegiatan para seni-man. Karena mereka
ingin
karya seniman Indonesia menjadi alat propaganda yang efektif dan membantu pemerintah dalam
kekuasaannya. Kelompok kesenian yang terkenal masa ini adalah Keimin Bhunka Sidhoso yang
diketuai
oleh Agus Jaya.
III. SENI RUPA BARAT
Seni rupa Barat sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan seni rupa di Indonesia, karena sejak
lama
seniman dari luar negeri datang ke Indonesia. Mereka datang berkarya lalu menetap, berkeluarga
dengan
gadis Indonesia. Sehingga perlu juga kita mmepelajari perkembangan seni rupa Barat yang diawali
dengan :
a. Seni Rupa Klasik
Tema-tema yang diambil biasanya bentuk dewa-dewa Yunani yang dibuat patungnya dengan proporsi
yang
sempurna. Begitu juga dengan seni dua dimensinya, semua bentuk realis mirip dengan aslinya menjadi
sesuatu yang wajib bagi seniman. Namun jaman ini mulai surut sejak Kristen masuk Eropa.
b. Seni Rupa Klasik Baru
Dikenal dengan jaman Renaisance dengan tema agama yang sangat menonjol dan bentuk-bentuknya
yang
sangat realis. Pada jaman ini pulalah tercipta lukisan yang sangat terkenal yaitu Monalisa karya pelukis
Leonardo Da Vinci.
c. Seni Rupa Barok
Berlaku aturan yang pasti mengenai karya seni yang baik dan tidak baik. Jika sebuah karya
menyimpang,
maka dikatakan tidak artistik. Masa Barok ini dikenal juga dengan nama masa Klasik Akademik karena
banyak bermunculkan tempat-tempat pendidikan para calon seniman. Tema yang banyak dipilih adalah
tema
keagamaan, kerajaan dan keluarganya.
IV. ALIRAN-ALIRAN SENI RUPA
Perkembangan serta gejolak yang terjadi di masyarakat secara sosial maupun politik mem-punyai
pengaruh
yang besar bagi seniman dalam berkarya. Karena me-reka berkarya dengan mengungkapkan apa yang
dipikirkan dan dirasakan. Sehingga dari waktu ke waktu konsep dan bentuk karya seni rupa yang
diciptakan
selalu be-rubah dan berkembang. Berikut ini bebe-rapa aliran seni rupa dengan para tokoh atau penganut
alirannya :
a. Romantisme

Materi seni budaya kelas 7 semester 1

16

Aliran yang memunculkan kisah-kisah dramatis kepahlawanan. Tokohnya antaralain Delacroix


(Perancis) dan
Raden Saleh (Indonesia).
b. Realisme
Aliran yang menampilkan karya dengan tema apa adanya sesuai dengan kenyataan dan bertolak dari
perilaku
manusia. Merupakan bentuk ketidaksetujuan dengan aliran Romantisme. Tokohnya antaralain Gustave
Page 16

Modul Seni Rupa SMP


Coubert, Dullah dan Hendra (Indonesia).
c. Naturalisme
Hampir sama dengan aliran Realisme yang menggambarkan bentuk-bentuk alam nyata, bedanya aliran
ini
lebih menampilkan kenyataan yang indah-indah saja. Tokohnya Wahdi Sumanta, Basuki Abdullah dari
Indonesia.
d. Impresionisme
Dikenal dengan paham lukisan cepat. Karena aliran ini menangkap keindahan yang ada pada saat
tertentu
yang harus segera dipindahkan menjadi karya seni. Setiap waktu
Page 17

Vous aimerez peut-être aussi