Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Untuk memberikan kesan trimatra (3 dimensi), seperti kesan kedalaman, jarak dan plastisitas
pada sebuah lukisan alam.
2. Untuk menekankan nilai ekspresi seperti irama, gerak, kepadatan dan kehampaan, seperti pada
karya arsitektur dan seni patung.
3. Untuk memberikan kesan nilai guna (nilai praktis), seperti ruang pada gelas (rongga gelas),
ruang pada lemari dsb.
Sifat ruang:
1. Ruang terbuka atau ruang tak terbatas, yaitu ruang berada di luar/ di sekeliling benda, seperti
ruang eksterior bangunan yang dapat memberikan kesan keabadian/ kelanggengan.
2. Ruang tertutup atau ruang terbatas, yaitu ruang berada dalam batasan benda, seperti ruang
interior bangunan atau ruang patung.
3. Ruang perlambangan, yaitu ruang yang memberikan arti perlambangan kehadiran ruang, seperti
pada pernyataan ruang alam kecil (microcosmos) dan ruang alam besar (macrocosmos).
4. Ruang gelap terang, yaitu ruang yang timbul karena pengaruh cahaya atau karena pembubuhan
warna, seperti pada lukisan.
WARNA
Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna diantaranya;
1. Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran
warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru,
2. Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer, misalnya
warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau,
3. Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna sekunder,
4. Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna,
misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna
kuning, dan lain-lain,
5. Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran
warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
TEKSTUR
Tekstur adalah unsur senirupa yang memberikan watak/karakter pada permukaan bidang yang dapat
dilihat dan diraba.
Tekstur yang dapat dilihat atau diraba pada permukaan bidang dibedakan antara tekstur alamiah dan
tekstur buatan.
Tekstur alamiah ialah watak bidang yang tercipta oleh alam, seperti urat kayu atau batu.
Tekstur buatan atau tiruan ialah watak bidang yang dibuat (disebut juga tekstur simulasi), membuat
watak kayu pada bidang memberi kesan tekstur dengan cara tehnik gambar tertentu.
Fungsi tekstur : untuk memberikan watak tertentu pada bidang permukaan yang dapat menimbulkan
nilai estetik. Misalnya tekstur dari urat-urat kayu ditonjolkan pada permukaan bidang patung sesuai
dengan bentuk patung.
BENTUK
Kata bentuk dalam seni rupa diartikan sebagai wujud yang terdapat di alam dan yang tampak nyata.
Sebagai unsur seni, bentuk hadir sebagai manifestasi fisik dari obyek yang dijiwai yang disebut juga
sebagai sosok (dalam bahasa Inggris disebut form). Misalnya membuat bentuk manusia, binatang dsb.
Ada juga bentuk yang hadir karena tidak dijiwai atau secara kebetulan (dalam bahasa Inggris disebut
shape) yang dipakai juga dengan kata wujud atau raga.
Fungsi bentuk:
Pada karya senirupa, bentuk diciptakan sesuai dengan kebutuhan praktis, seperti membuat bentuk kursi
untuk diduduki. Dalam hal ini bentuk yang dicipta sesuai dengan nilai kegunaannya (functional form).
Bentuk dicipta sebagai ungkapan (bentuk ekspresi), seperti pada lukisan dan patung.
Jenis / sifat bentuk:
1. Bentuk organik, yaitu bentuk pada karya senirupa yang mengingatkan pada bentuk mahluk hidup,
seperti manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan.
2. Bentuk dwi-matra, yaitu bentuk pada karya senirupa yang terbatas pada bidang, bentuk yang
mempunyai ukuran panjang dan lebar, seperti bentuk pada gambar dan lukisan.
3. Bentuk tri-matra, yaitu bentuk pada karya senirupa yang memiliki ukuran panjang, lebar dan
tinggi, seperti bentuk patung dan bangunan
4. Bentuk diam dan bergerak (statis dan kinetis) seperti pada patung, mobil dsb.
5. Bentuk berirama (ritmis) seperti pada bangunan, patung dsb.
6. Bentuk agung dan abadi (monumental) seperti pada bangunan dan patung.
GELAP TERANG
Cahaya yang dapat memberikan pengaruh pada nilai keindahan karya seni meliputi:
Cahaya alamiah, yaitu cahaya sebagai unsur alam, seperti sinar matahari atau bulan, cahaya petir atau
cahaya apai.
Cahaya buatan manusia, seperti cahaya lampu, baterai dan sebagainya.
Pada karya senirupa, cahaya sengaja dihadirkan untuk kepentingan nilai estetis, artinya untuk
memperjelas kehadiran unsur-unsur senirupa lainnya. Peralihan dari gelap dan terang adalah upaya
untuk mempertegas volume suatu bentuk.
Fungsi gelap terang (value)
1. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan nilai ekspresi, misalnya untuk
menampilkan kesan dramatis pada lukisan, seperti pada tema peperangan dengan ungkapan gelap
terang.
2. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan nilai emosi, misalnya cahaya yang
menembus jendela kaca patri yang menimbulkan suasana khidmat pada interior mesjid atau
gereja.
3. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan kesan trimatra atau plastis pada
benda yang diterpa oleh cahaya seperti pada bangunan dan benda. Dalam hal ini gelap terang
(cahaya) dapat memperkuat sifat benda trimatra.
Ragam Seni Rupa Daerah
I. CORAK SENI RUPA NUSANTARA
Bagi kalian yang suka bepergian ke lain kota atau mengunjungi daerah lain, tentu melihat banyak
sekali bentuk karya seni yang menjadi ciri khas daerah. Biasanya benda-benda tersebut dijual
sebagai souvenir atau kenang-kenangan bahwa kita pernah mengunjungi tempat itu. Jika diamati
mungkin beberapa karya seni daerah yang kamu lihat mempunyai fungsi yang sama, tetapi coba
perhatikan bentuk dan corak ragam yang menghiasinya, tidak ada yang sama setiap daerah.
Pada materi sebelumnya, kalian telah mempelajari bahwa keragaman sosial budaya, alam
lingkungan dan masyarakat memunculkan bentuk ungkapan seni yang beranekaragam. Inilah yang
disebut dengan seni rupa daerah, yaitu karya seni rupa yang diciptakan oleh sekelompok masyarakat di daerah-daerah Nusantara. Dalam perkembangannya, karya seni rupa daerah ini dapat
dikelompokkan ber-dasarkan gaya dan bentuk penyajiannya yaitu :
a. Corak Tradisional
Bentuk karya seni yang bercorak tradisional biasanya selalu menggunakan bentuk-bentuk
gambar atau patung dengan motif yang sama. Karena hanya terdapat pada daerah tertentu dan
berbeda dengan daerah lainnya maka hal ini menjadikan suatu ciri khas ragam hias daerah.
Corak ragam hias tradisional daerah ini dapat kalian jumpai sebagai hiasan (ornamen) bendabenda kerajinan tangan seperti keramik, anyaman, pigura, hiasan rumah, meubel ukir dan lainlain.
Kehidupan di pedalaman seperti gunung dan hutan memberi pilihan obyek ragam hias yang
sering dijumpai seperti buah-buahan, bunga, gunung dan hewan ternak. Sedangkan bagi
masyarakat pesisir pantai akan memilih obyek dan tema ragam hiasnya dari bentuk-bentuk
seperti ikan, ombak, perahu, karang dan sebagainya.
Dengan demikian, meskipun tema dan obyek yang dipilih sama yaitu hewan, tumbuhan dan
manusia, masing-masing daerah mempunyai gaya dan bentuk yang berbeda. Hal ini tergantung
pada kreatifitas masyarakat daerah tersebut. Misalnya bentuk gambar manusia pada ragam
hias Jawa Tengah berbeda dengan bentuk manusia pada ragam hias Irian atau bentuk burung
pada ragam hias di Bali berbeda dengan bentuk burung pada ragam hias di Sumatera dan
sebagainya.
b. Corak Modern
Perkembangan jaman membawa akibat perubahan pada alam lingkungan dan kehidupan sosial
suatu masyarakat. Termasuk didalamnya perkembangan pada teknik, gagasan maupun gaya
penyajian karya seni suatu daerah. Jenis karya seni maupun pola ragam seni rupa tradisional
sedikit demi sedikit berubah, berkembang baik sebagian maupun keseluruhan bentuknya.
Corak modern dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a) Karya Representatif
Yaitu karya seni rupa yang mengambil obyek alam nyata seperti apa adanya.
b) Karya Dekoratif
Karya seni rupa dengan obyek yang bentuk dan bidangnya sudah mengalami perubahan
bentuknya seperti disederhanakan atau digayakan.
c) Karya Abstrak
Disebut juga non representatif karena obyeknya tidak mengambil dari bentuk nyata
(khayalan).
Corak tradisional maupun corak modern pada ragam seni rupa nusantara tidak diterapkan pada
karya 2 dimensi saja tetapi juga pada karya-karya seni rupa 3 dimensi. Contohnya pada
lukisan, ragam hias batik, keramik, anyaman, kriya dan patung. Baik pada karya seni rupa
murni (pure art) maupun pada karya seni rupa terapan (aplied art).
Menggambar Bentuk
Pada dasarnya menggambar bentuk adalah kegiatan merekam obyek di atas sebidang datar (dua
dimensi) melalui media secara tepat dan mirip sesuai obyeknya dengan memperhatikan bentuk, warna,
perspektif, proporsi, komposisi dan bayang-bayang.
Jadi apabila kalian melakukan pengamatan (melihat) benda-benda yang ada disekitar kalian kemudian
menggambar atau memindahkan bentuk benda tersebut ke atas bidang datar (kertas) sesuai dengan
bentuk, warna, garis maupun sifatnya, maka sudah dapat dikatakan kalian membuat gambar bentuk.
Pada perkembangannya, istilah gambar bentuk hanya ditujukan untuk obyek-obyek dari benda mati
yang dikenal dengan still life, sedangkan untuk gambar bentuk dengan obyek manusia dikenal dengan
istilah menggambar model. Menggambar bentuk tidak sama dengan menggambar ekspresi atau
menggambar illustrasi karena :
Menggambar bentuk harus menggunakan obyek yang dilihat secara langsung, tidak boleh hasil
imajinasi.
Menggambar bentuk harus teliti dalam mengamati sehingga gambarnya sesuai seperti apa yang
kita lihat ketika menggambar.
Dalam menggambar bentuk harus membedakan bagian benda yang terkena sinar dan yang tidak
(bayangan benda).
I. OBYEK GAMBAR BENTUK
Obyek yang digunakan dalam menggambar bentuk bermacam-macam, namun dapat
dikelompokkan menjadi beberapa bentuk dasar, yaitu :
a. Bentuk Geometris, yaitu obyek-obyek yang mempunyai bentuk beraturan.
Bentuk Kubistik
Obyek yang mempunyai bentuk dasar piramida, kubus, balok, prisma dan limas. Contohnya
almari, kulkas, meja, kursi, buku, bangunan rumah, televisi, koper dan sebagainya.
Bentuk Silindris
Obyek yang mempunyai bentuk dasar tabung, kerucut. Contohnya kipas listrik, botol, kendi,
topi, pensil, panci, ember dan sebagainya.
Bentuk Bola
Obyek yang mempunyai bentuk dasar bola. Contohnya bola lampu, buah kelapa, buah jeruk
dan sebagainya.
b. Bentuk Non Geometris, yaitu obyek-obyek yang bentuknya tidak beraturan (bukan kubistik,
silindris dan bola). Contohnya sebongkah batu, air, api, sayur-sayuran dan sebagainya.
II. MEDIA MENGGGAMBAR BENTUK
Yang dimaksud dengan media disini adalah bahan dan alat-alat menggambar yang diperlukan
dalam menggambar bentuk.
a. Bahan yang digunakan :
1) Bidang gambar dapat menggunakan kertas gambar, karton, papan tulis atau benda-benda
lainnya yang mempunyai bidang datar.
2) Pewarna yang biasa digunakan antara lain pastell, crayon, cat air, cat minyak, pensil konte
dan sebagainya
b. Alat yang digunakan :
Pada dasarnya semua jenis alat gambar dapat kalian gunakan untuk menggambar bentuk
diantaranya, pensil, kuas, pena gambar, palet dan tempat air.
III. PRINSIP GAMBAR BENTUK
Untuk dapat membuat gambar bentuk yang baik, kalian harus memperhatikan beberapa prinsip
seni rupa (desain). Karena hal ini bertujuan agar gambar yang kalian buat sesuai dan mirip dengan
bentuk aslinya.
Prinsip seni rupa yang dimaksud adalah perspektif, komposisi, proporsi dan bayang-bayang.
Perspektif
Dengan menerapkan prinsip perspektif maka gambar yang dibuat akan memunculkan kesan
keruangan (kedalaman) dan obyek yang digambar sesuai dengan apa yang terlihat. Hal ini seperti
pengertian perspektif yaitu menggambar sesuai pandangan mata (prospectiva dalam bahasa Italia
berarti pandangan).
Dengan demikian gambar yang dibuat harus sesuai dengan yang kalian lihat, benda yang dekat
digambar lebih besar dibandingkan benda yang letaknya jauh atau benda yang jauh warnanya lebih
pudar dibandingkan dengan benda yang dekat letaknya. Hal ini sudah dirumuskan dalam
HUKUM PERSPEKTIF :
1. Letak Garis horison pada bidang gambar menunjukkan letak benda terhadap tinggi mata orang
yang
2. menggambar.
3. Titik-titik Hilang selalu terletak pada garis Horison
4. Semua garis yang sejajar dengan tanah digambar sejajar dengan garis horison
5. Semua garis sejajar yang mengarah ke garis horison akan bertemu di satu titik pada garis horison.
6. Semua garis yang tegak lurus dengan tanah tetap digambar tegak lurus dengan garis horison.
7. Warna benda makin jauh makin pucat (pudar)
8. Bidang bulat akan terlihat atau digambar menjadi bentuk elips.
Istilah-istilah dalam gambar perspektif antara lain :
Garis Horison (GH) , yaitu garis maya batas antara bidang langit dan tanah. Disebut juga
cakrawala yang menjadi ukuran tinggi mata penggambar pada bidang gambar.
Titik Hilang (TH), yaitu titik pertemuan semua garis atau bidang yang mengarah dan
menghilang pada garis horison. Semua titik atau benda yang semakin jauh dari pandangan akan
menghilang pada titik hilang ini.
1. Pensil
Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau kehitaman karbonnya. Untuk
pensil berkode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam. Terdiri dari kode B, 2B, 3B
sampai 6B, sangat tepat digunakan untuk media menggambar. Untuk pensil berkode H
menandakan jenis pensil keras. Terdiri dari kode H, 2H, 3H sampai 6H, sering
digunakan untuk menggambar proyeksi
2. Pensil Arang (Contee)
Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk menggambar potret. Sifatnya
hitam pekat dan agak sulit dihapus.
3. Pastel dan Crayon
Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kalian seringkali kali
keliru ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama. Pastel (Oil Pastel)
terbuat dari bahan kapur halus yang dicampur tepung warna dan berbasis minyak. Jejak
warnanya yang dihasilkan pastel sangat tajam dan kuat serta mempunyai daya lekat yang
baik pada kertas. Sedangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin (lilin) dengan tepung
warna sehingga terlihat lebih mengkilap dan keras.
4. Pena
Alat gambar yang digunakan untuk media tinta. Terbuat dari logam dengan ujung yang
bermacam-macam bentuk dan ukurannya.
5. Tinta Bak
Dikenal juga dengan sebutan tinta Cina. Warnanya hitam pekat dan tidak luntur jika
kena air. Kemasan tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam botol dan berbentuk
balok-balok kecil (dicairkan dulu sebelum digunakan).
6. Cat
Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu :
a. Cat air (barbasis air)
Jenisnya ada 2 yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang
bersifat plakat.
b. Cat Minyak (barbasis minyak)
Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas kain atau kanvas. Sifatnya tidak
mudah kering dan warnanya tahan lama.
7. Kuas
Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat keatas kertas atau kanvas. Ukuran bulunya
ditandai dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas. Untuk jenis kuas cat air,
bulunya halus dan bentuknya meruncing ketika dicelupkan ke dalam air. Jenis kuas cat
minyak, bulunya lebih kasar.
b. Media karya 3 dimensi
Media yang digunakan dalam berkarya seni 3 dimensi sangat beragam, diantaranya :
1. Bahan Lunak
Contohnya ; tanah liat, bubur kertas, bubur semen, lilin, bubur gips dan lain-lain
2. Bahan Keras
Contohnya ; kayu, batu, marmer, logam dam sebagainya.
III.
Seni Batik
10
POLA BATIK
Gambar-gambar yang digunakan dalam membatik biasanya menggunakan ragam hias. Untuk
karya seni batik tradisional selalu menggunakan ragam hias tertentu yang telah lama diterapkan
secara turun-temurun sejak jaman dulu. Ragam hias tersebut mempunyai makna atau simbolik
tertentu. Namun saat ini sudah banyak dijumpai ragam hias batik dengan pola kreasi yang lebih
bebas. Pola Hias merupakan unsur dasar yang dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam
mendesain sebuah hiasan Motif Hias merupakan pokok pikiran dan bentuk dasar dalam ragam
hias, meliputi bentuk manusia, alam, tumbuhan dan hewan.
Ragam hias adalah bentuk susunan pola hias dari satu atau lebih motif hias dengan kaidah estetik
tertentu sehingga menghasilkan bentuk yang indah Ragam hias dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Motif geometris (pilin ganda, swastika, tumpal)
b. Motif non geometris (manusia, tumbuhan, hewan)
c. Motif benda mati (air, awan, batu, gunung, matahari)
(Untuk lebih jelasnya mengenai jenis dan bentuk motif, kalian dapat membuka kembali materi Ragam
Hias kelas VII)
III.
11
12
13
kelompok yaitu :
1. Binatang Darat
Yaitu kelompok binatang yang hidup di darat baik berkaki dua maupun berkaki empat seperti kuda,
kerbau,
ayam, itik dan sebagainya.
2. Binatang Air
Yaitu kelompok binatang yang hidup di air seperti ikan, penyu, lumba-lumba, buaya dan sebagainya.
3. Binatang Udara
Yaitu kelompok binatang yang hidup di darat tetapi aktifitas hidupnya banyak menggunakan sayap
untuk
terbang seperti burung, kupu-kupu, lebah dan sebagainya.
c. Gambar Tumbuhan
Menggambar tumbuhan tidak harus selalu sama mirip dengan obyeknya, karena seringkali illustrasi
menggunakan gambar tumbuhan ini hanya sekedar pengisi kekosongan saja. Illustrasi jenis ini tidak
memerlukan detil yang lengkap, namun tetap saja perlu diperhatikan bentuk dasarnya supaya tidak
kelihatan
janggal.
Pada dasarnya bentuk tumbuhan dapat dibedakan apakah jenis tumbuhan berbatang atau tidak,
bercabang
atau tidak dan jenis tumbuhan rumpun atau berdiri sendiri dan sebagainya. Perlu diperhatikan juga
bahwa
setiap jenis tumbuhan mempunyai ciri-ciri atau karakter tertentu yang berbeda dengan jenis lain, baik
pada
bentuk batang, daun, bunga maupun buahnya.
d. Gambar Alam Benda
Benda-benda yang biasa digunakan sebagai obyek dalam menggambar illustrasi terbagi dalam dua
bentuk
dasar yaitu bentuk kubistis dan silindris.
III. MEDIA ILLUSTRASI
Media diartikan sebagai bahan atau peralatan yang dibutuhkan. Dalam menggambar illustrasi tidak
dibutuhkan peralatan khusus. Berdasarkan medianya, peralatan menggambar illustrasi dibedakan
menjadi
dua yaitu media hitam putih dan media warna.
Yang termasuk media hitam putih antara lain pensil, pena, trek pen, spidol, kuas dan tinta bak.
Sedangkan
media pewarna antara lain :
a. Pensil / spidol warna
b. Pastel dan crayon
c. Cat Air (berbasis air)
1. Water colour bersifat Transparan (tembus pandang)
2. Poster Colour bersifat Non transparan
(tidak tembus pandang /opaque)
d. Cat Minyak (berbasis minyak)
IV. CORAK GAMBAR ILLUSTRASI
a. Realis
Realis artinya gambar illustrasi dibuat dengan bentuk obyek yang mirip dengan aslinya atau sesuai
dengan
kenyataan. Baik secara anatomi maupun proporsinya
b. Karikatural / kartun
Karikatur dan kartun adalah gambar illustrasi yang bentuk obyeknya dilebih-lebihkan atau mengalami
perubahan (deformasi). Perbedaannya terletak pada tujuan pembuatan, yaitu karikatur bertujuan untuk
memberikan kritik atau sindiran secara halus, sedangkan kartun lebih ditekankan pada penampilan
obyek
yang aneh dan lucu dengan tujuan menghibur.
c. Dekoratif
Obyek yang digunakan dalam gambar illustrasi corak dekoratif sudah mengalami penggayaan (stilasi)
yaitu
perubahan bentuk dengan cara menambah atau mengurangi garisnya tanpa meninggalkan bentuk obyek
aslinya.
Page 14
14
d. Ekspresionis
Gambar illustrasi dengan bentuk ini lebih menekankan pada ekspresi pembuatnya. Ketrampilan si
pembuat
serta teknik yang digunakan sangat menentukan hasil akhir gambar illustrasi ini. Biasanya banyak
dijumpai
pada jenis illustrsasi pada karya sastra.
MATERI SENI RUPA KLS IX SEMESTER 1
Ragam Karya Seni Rupa Mancanegara
I. PERKEMBANGAN SENI
Perkembangan kesenian di seluruh dunia tidak terlepas dari pengaruh kebudayaan masyarakatnya, tidak
terkecuali dengan bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Tema-tema yang
menjiwai
hasil karya seni maupun gaya penyajiannya, selalu berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan
yang
terjadi di masyarakat dan kondisi lingkungannya.
Bentuk karya seni rupa, aliran-aliran seni rupa dan gaya penciptaan seniman terus berkembang.
Munculnya
aliran romantisme (menonjolkan khayalan yang indah-indah saja) disebabkan karena kekecewaan
masyarakat
terhadap Napoleon. Penemuan listrik dan teknologi mesin memunculkan banyak bentuk karya seni
seperti
aliran abstak, seni cetak sablon, desain komputer grafis dan sebagainya. Jika ditinjau dari
perkembangannya sejarah bentuk seni sekarang ini dapat dikelompokkan menjadi :
a. Perkembangan ilmu pengetahuan
- Ditemukan atom dan nuklir
- Orang mulai berpikir tentang konsep abstrak
- Seniman berlomba-lomba menemukan sesuatu yang baru
b. Perkembangan kebebasan pribadi
- Tercetusnya asas-asas demokrasi menambah kebebasan berekspresi seniman
- Seniman mulai berani melakukan eksperimen terhadap bahan, media dan teknik
c. Perkembangan industri dan teknologi
- Ditemukan mesin yang dapat menggandakan karya
- Seniman dengan kreatifitas tinggi mendapat kedudukan tinggi di perusahaan untuk membuat desain
- Kreatifitas seniman secara perseorangan menjadi ciri utama masa ini
- Mengapresiasi karya mulai menggunakan media foto, televisi.
- Pameran dan galeri seni mulai banyak bermunculan
d. Perkembangan tingkat apresiasi
- Muncul kesepakatan tentang pengertian apresiasi
- Karya seni tradisional (primitif) mendapat tempat yang baik karena dianggap sebagai karya seni
dengan ekspresi yang murni
- Muncul aliran seni rupa yang terinspirasi dari bentuk karya seni primitif seperti aliran kubisme
e. Reaksi masyarakat terhadap keadaan sekitarnya
- Seniman mulai tidak merasa puas dengan ciptaannya dan terus mencari yang baru.
- Karya yang diciptakan mulai meninggalkan aturan-aturan yang berlaku.
- Kritikus seni mulai muncul dengan sikap pro dan kontra terhadap penyimpangan seniman dalam
berkarya.
- Seniman yang tahan terhadap kritikan menjadi lebih terkenal.
II. SENI RUPA INDONESIA
Seni rupa Indonesia sudah ada sejak jaman nenek moyang. Tema, bentuk, media dan teknik yang
digunakan
terus berkembang. Perkembangan seni rupa di Indonesia secara garis besar dapat dikelompokkan
menjadi :
a. Masa Prasejarah dan Tradisional
Tema-tema yang diambil biasanya hewan-hewan buruan, cerita pemburuan dan sebagainya dengan
warna-warna sederhana yang diperoleh dari darah, bubuk tulang atau lumpur tanah. Karya yang dibuat
masih “anonim” yaitu tidak mewakili perseorangan.
Dengan masuknya Hindu-Budha, pola yang dibuat berkembang menjadi cerita-cerita keagamaan.
Kalian
Page 15
15
dapat melihat relief yang terdapat di sekeliling candi Borobudur. Sedangkan pengaruh masuknya
agama
Islam adalah dikenalkannya bentuk wayang kulit sebagai bagian kebudayaan Indonesia.
b. Perintisan Modern Pertama
Masa ini dimulai sejak tahun 1800 an ketika seniman tradisi Indonesia mulai meninggalkan bentukbentuk
lama. Mereka mulai kreatif mencipta karya seni yang lepas dari kepercayaan.
Raden Saleh Syarif Bustaman (1807-1880) dianggap seniman Indonesia pertama yang berkesempatan
belajar
teknik modern dalam berkarya seni khususnya seni lukis.
c. Perintisan Modern Kedua
Masa ini dikenal dengan masa Indonesia Molek (Mooi Indie) karena tema-tema yang dibuat
menampilkan
suasana Indonesia yang digambarkan sangat indah, elok, hijau subur, makmur. Bentuk-bentuk gunung,
sawah, pohon kelapa dengan sungai yang jernih menjadi ciri khas masa ini.
d. Masa Pembaharuan Dasar (Kemerdekaan)
Muncul semangat Nasionalisme yang banyak berpengaruh pada tema dan gaya seniman waktu itu.
Karya-karya seni yang muncul sering digunakan sebagai alat atau sarana untuk memompa semangat
juang
para gerilya.
e. Masa Pendudukan Jepang
Pemerintah Jepang menyediakan lembaga untuk menampung kegiatan para seni-man. Karena mereka
ingin
karya seniman Indonesia menjadi alat propaganda yang efektif dan membantu pemerintah dalam
kekuasaannya. Kelompok kesenian yang terkenal masa ini adalah Keimin Bhunka Sidhoso yang
diketuai
oleh Agus Jaya.
III. SENI RUPA BARAT
Seni rupa Barat sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan seni rupa di Indonesia, karena sejak
lama
seniman dari luar negeri datang ke Indonesia. Mereka datang berkarya lalu menetap, berkeluarga
dengan
gadis Indonesia. Sehingga perlu juga kita mmepelajari perkembangan seni rupa Barat yang diawali
dengan :
a. Seni Rupa Klasik
Tema-tema yang diambil biasanya bentuk dewa-dewa Yunani yang dibuat patungnya dengan proporsi
yang
sempurna. Begitu juga dengan seni dua dimensinya, semua bentuk realis mirip dengan aslinya menjadi
sesuatu yang wajib bagi seniman. Namun jaman ini mulai surut sejak Kristen masuk Eropa.
b. Seni Rupa Klasik Baru
Dikenal dengan jaman Renaisance dengan tema agama yang sangat menonjol dan bentuk-bentuknya
yang
sangat realis. Pada jaman ini pulalah tercipta lukisan yang sangat terkenal yaitu Monalisa karya pelukis
Leonardo Da Vinci.
c. Seni Rupa Barok
Berlaku aturan yang pasti mengenai karya seni yang baik dan tidak baik. Jika sebuah karya
menyimpang,
maka dikatakan tidak artistik. Masa Barok ini dikenal juga dengan nama masa Klasik Akademik karena
banyak bermunculkan tempat-tempat pendidikan para calon seniman. Tema yang banyak dipilih adalah
tema
keagamaan, kerajaan dan keluarganya.
IV. ALIRAN-ALIRAN SENI RUPA
Perkembangan serta gejolak yang terjadi di masyarakat secara sosial maupun politik mem-punyai
pengaruh
yang besar bagi seniman dalam berkarya. Karena me-reka berkarya dengan mengungkapkan apa yang
dipikirkan dan dirasakan. Sehingga dari waktu ke waktu konsep dan bentuk karya seni rupa yang
diciptakan
selalu be-rubah dan berkembang. Berikut ini bebe-rapa aliran seni rupa dengan para tokoh atau penganut
alirannya :
a. Romantisme
16