Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
https://id.scribd.com/doc/131796243/Kematian-Janin-DalamKandungan-KJDK
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izinya penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul Kematian Janin Dalam Kandungan
(KJDK)
Lapkas ini dibuat untuk melengkapi persyaratan dalam mengikuti kegiatan
Kepanitriaan Klinik Senior dibagian Ilmu Obstetri dan Ginekology yang dilaksanakan di
RSU.DR.R.M.Djoelham Binjai.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr.Sugianto,Sp.OG
selaku dokter pembimbing dan dokter-dokter di SMF obgyn yang telah membimbing
1.Dr.H.Marwan Indamirsyah.Sp.OG
2.Dr.Herizal.Sp.OG
3.Dr.Anwar Affandi.H.Sp.OG
4.Dr.Arusta Tarigan Sp.OG
Yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan agar refarat
ini lebih akurat dan bermanfaat
Tentunya penulis menyadari bahwa refarat ni banyak kekurangan untuk itu penulis
mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca agar
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....1
DAFTAR ISI....2
Pendahuluan.....3
Definisi......4
Perkembangan Janin Dalam Rahim..4
Zat Berbahaya Bagi Janin10
Pergerakan Janin Dalam Rahim..15
Etiologi............16
Gambaran Klinis....20
Diagnosa.20
Diagnosa Banding..22
Penanganan22
Pencegahan.23
Komplikasi..26
DAFTAR PUSTAKA....27
Golongan I
Golongan II
Sesudah 20 minggu ; biasanya ibu telah merasakan gerakan janin sejak kehamilan 20
minggu dan seterusnya. Apabila wanita tidak merasakan gerakan janin dapat disangka
terjadi kematian janin dalam rahim.1,9
Golongan III
Kematian sesudah masa kehamilan lebih 28 minggu (late fetal death).2
Golongan IV
Kematian yang tidak dapat digolongkan pada ketiga golongan diatas.2
Definisi
Adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan.
Kematian janin dalam kandungan (KJDK) atau Intra uterine fetalDeath (IUFD) sering
dijumpai, baik pada kehamilan dibawah 20 minggu maupun sesudah kehamilan 20 minggu
Sebelum kehamilan 20 minggu ; kematian janin dapat terjadi dan biasanya berakhir
dengan abortus. Bila hasik jbnseosi yang sudah mati tidak dikeluatkan dan tetap
tinggal dalam rahim disebut dengan missed abortion.
Sesudah 20 minggu ; biasanya ibu telah merasakan gerakan janin sejak kehamilan 20
minggu dan seterusnya. Apabila wanita tidak merasakan gerakan janin dapat disangka
terjadi kematian janin dalam rahim.9
ovum
bertemu
membentuk zygote. Proses multiplikasi sel-sel ini akan terjadi dengan pesatnya sehingga
penyebab kecacatan pada janin yang kini dapat diketahui selama masih dalam kandungan
tetapi ada juga yang masih tidak dapat diketahui walaupun pada saat ini terdapat teknologi
yang begitu maju ( USG ).
Masa kehamilan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu trimester pertama, trimester kedua
dan trimester ketiga. Satu trimester itu adalah selama 12 minggu. Trimester pertama yaitu
kehamilan 12 minggu pertama yang merupakan waktu yang sangat penting karena suatu masa
pembentukan organ yang sangat rentan terhadap bahan-bahan kimia, obat dan hal-hal yang
lain. Itulah sebabnya penyakit Rubella jika terjadi pada seorang wanita yang hamil lebih
berbahaya jika terkena pada trimester pertama. Suatu gangguan pertumbuhan janin pada
trimester pertama seperti penyakit yang dihadapi oleh ibu , radiasi, bahan -bahan kimia di
udara dan obat -obat yang teratogenik bukan saja akan mengganggu pertumbuhan janin tapi
juga menyebabkan keguguran. Jika keguguran tidak terjadi, pertumbuhan janin akan terus
berjalan tetapi janin itu besar kemungkinan akan cacat. Jika kecacatan pada organ-organ
terlampau parah janin itu mungkin akan mati saat masih didalam kandungan (KJDK).
Gangguan pertumbuhan janin yang terjadi pada trimester kedua dan ketiga biasanya
tidak menyebabkan masalah pertumbuhan janin yang berat. Umpamanya, jika wanita hamil
menderita penyakit Rubella pada kehamilan usia 18 minggu, bayi yang dilahirkan mungkin
hanya tuli saja. Sedangkan, jika menderita penyakit ini pada waktu trimester pertama, bayi
yang dilahirkan akan lebih kecil dari biasa, mengalami radang hati (neonatal hepatitis),
selaput dimata (cataract), atau gangguan jantung dan ukuran kepalanya kecil serta tuli dan
sebagainya.
Perkembangan janin dalam kandungan pada trimester I mulai 1 minggu samapi
12 minggu
1. Minggu ke 1
Pada minggu ini, menjadi menstruasi yang terakhir sebelum kehamilan.
Perdarahan terjadi dan hormone-hormon ditubuh mempersiapkan sel telur untuk
dilepaskan.
2. Minggu ke 2
Uterus (dinding rahim) menebal dan mempersiapkan untuk tahap ovulasi.
3. Minggu ke 3
Merupakan masa ovulasi (pelepasan telur). Kehamilan terjadi pada saat ini.
Pembuahan terjadi pada saat sperma bertemu dengan ovum di tuba falopi.
Pembuahan memerlukan waktu 4 hari, setelah telur dibuahi maka dinamakan
zygote
4. Minggu ke 4
kepalanya, juga bulu mata dan alis. beratnya sekarang 114 gram dengan panjang
sekitar 15cm.
4. Minggu ke 16
Jika melakukan USG saat ini mungkin sudah dapat mengetahui jenis kelamin. Otot
bayi sudah berkembang dan menjadi kuat. Gerakannya semakin aktif. Mulai mengisap
ibu jarinya, menguap, merenggangkan tubuhnya, sudah menelan-kencing. Pada
minggu ini jika sinar terang diletakkan diperut bayi akan mengerakkan tangan
matanya.
5. Minggu ke 17
Masih banyak ruang dalam rahim, bayi akan bergerak merasakan sekitarnya. Kulit
bayi berkembang dan transparan. Terlihat merah sebab pembluh darah masih terlihat
jelas.
HUSNUL KHATIMAH (05171008)
Page 8
Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS SMF Obstetri dan Ginekologi
RSUD.DR.R.M.Djoelham Binjai
1. Rokok
Beberapa fakta tentang rokok dan kehamilan :
Dalam rokok, terkandung zat-zat kimia yang bisa membatasi pertumbuhan
janin. Zat-zat kimia tersebut mereduksi jumlah sel yang dihasilkan di
dalam tubuh dan otak janin. Nikotin yang terandung di dalam rokok
membuat pembuluh-pembuluh darah menjadi mengkerut, sehingga
mengurangi persediaan darah untuk plasenta yang berakibat terganggunya
pertumbuhan janin.
2. Alkohol
Alkohol merupakan racun yang dapat mengganggu perkembangan janin.
Dampak alcohol terhadap kehamilan baru benar-benar diperhatikan secara serius
dalam 15 tahun terakhir. Alkohol bisa masuk ke dalam aliran darah bayi dan
sangat mengganggu selama masa-masa penting perkembangan bayi, yaitu sekitar
minggu ke-6 sampai minggu ke-12, dan minggu-minggu selanjutnya selama
kehamilan.
3. Obat-obatan
Ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi obat-obat herbal dan vitamin dosis
tinggi, atau obat-obatan lainnya tanpa pengawasan dokter. Obat-obatan dapat
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin, khususnya pada masa-masa
awal kehamilan masa sensitive antara minggu ke-6 sampai minggu ke -12, yaitu
fase kehamilan dimana semua organ vital bayi sedang dibentuk.Obat-obatan
mungkin saja aman bagi ibu hamil, namun berbahaya bagi janin apalagi jika
HUSNUL KHATIMAH (05171008)
Page 13
Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS SMF Obstetri dan Ginekologi
RSUD.DR.R.M.Djoelham Binjai
1. Metode sederhana
Letakkan uang logam dalam mangkok.
Keluarkan dan letakkan diatas meja.
Masukkan lagi uang logam ke dalam mangkok setiap kali janin bergerak.
Jika logam tidak kembali lagi seluruhnya ke dalam mangkok dalam 12
jam, segera hubungi atau konsultasikan dengan tenaga kesehatan / bidan
setempat.
2. Menghitung gerakkan sehari-hari
Ibu hamil menentukan satu waktu dalam satu hari dan ibu hamil
mempunyai waktu untuk benar-benar memperhatikan pada gerakkan
kandungannya.
Setiap hari pada saat yang sama, tentukan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk memperoleh 10 gerakan.
Jika untuk mencapai 10 gerakkan membutuhkan waktu lebih lama dari
biasannya atau tisak terjadi gerakkan maka di harapkan anda menghubungi
tenaga kesehatan / bidan setempat untuk berkonsultasi masalah tersebut.
Sebab sebab dimana ibu hamil tidak merasakan gerakan janinnya
Aktivitas ibu sendiri, misalnya ibu banyak berjalan atau bergerak, janin dibuai
untuk tidur
Ibu tertidur pada saat bayi aktif bergerak.6
Hubungi Tenaga Kesehatan Jika Gerakan Janin Tidak Terasa Atau Melemah
Etiologi
faktor yang menyebabkan kematian janin dalam kandungan, antara lain:
1. Ketidakcocokan rhesus darah ibu dengan janin
Akan timbul masalah bila ibu memiliki rhesus negatif, sementara bapak rhesus
positif. Sehingga anak akan mengikuti yang dominan; menjadi rhesus positif.
Akibatnya
antara
ibu
dan
janin
mengalami
ketidakcocokan
rhesus.
Gambaran Klinis
Ibu tidak merasakan gerakan jnin dalam beberapa hari atau gerakan janin
sangat berkurang
Ibu merasakan perutnya tidak bertambah besar, bahkan bertambah kecil atau
kehamilan tidak seperti biasanya.
Wanita belakangan ini merasa perutnya sring menjadi keras dan merasakan
sakit seperti mau melahirkan.
terdengar DJJ
Tinggi fundus uteri lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan ; tdak teraba
gerakan-gerakan janin
Dengan palpasi yang teliti dapat dirasakan adanya krepitasi pada tulang kepala
janin.
Diagnosis
Kematian jann Dalam Kandungan Ditegakkan berdasarkan 8,9
Anamnesa
Ibu tidak merasakan gerakan jnin dalam beberaopa hari atau gerakan janin
sangat berkurang
Wanita belakangan ini merasa perutnya sring menjadi keras dan merasakan
sakit seperti mau melahirkan.
Pemerksaan Fisik
Inspeksi
Palpasi
Tinggi fundus uteri lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan ; tdak
teraba gerakan-gerakan janin
Dengan palpasi yang teliti dapat dirasakan adanya krepitasi pada tulang
kepala janin.
Auskultasi
Pemeriksan penunjang
USG
Rontgen abdomen
Adanya akumulasi gas dalam jantung dan pembuluh darah besar janin
Tanda nojoks ; adanya angulasi yang tajam tulang belakang janin
Tanda spalding ; overlapping tulang-tulang kepala (sutura) janin
Disintegrasi tulang janin bila ibu berdiri tegak
Kepala janin kelihatan seperti kantong berisi benda padat.
Kepala janin terkulai
Laboratorium
Diagnosa Banding
1. Mssed abortion
Karena denyut jantung tidak terdengar,pembesaran uterus tidak bertambah dan
pergerakan janin tidak dirasakan tetapi pda KJDK dapat dirasakan krepitasi pada saat
palpasi sedangkan missed abortion tidak.
2. Kehamilan ektrauterin
Pada KJDK planotes negative sedangkan pada kehamilan ektrauterin positif
3. Mola hidatidosa
Memang DJJ dan gerakan janin tidak ada tetapi planotes positif malah HCG nya
tinggi sedangkan pada KJDK planotes negative
Penanganan
1. Bila disangka telah terjadi kematian janin dalam rahim tidak usah terburu-buru
bertindak, sebaiknya diobservasi dulu dalam 2-3 minggu untuk mencari kepastian
diagnosis.
2. Biasanya selama masih menunggu ini 70-90 % akan terjadi persalinan yang spontan.9
3.
Jika persalinan tidak terjadi dalam 2 minggu, trombosit menurun dan serviks belum
matang, matangkan servik dengan misoprostol. Tepatkan misoprostol 25 mcg di
puncak vagina, dapat diulangi sesudah 6 jam. Jika tidak ada respon sesudah 2x 25
mcg isoprostol naikkan dosis menjadi 50 mcg setiap 6 jam.8
Pencegahan
Tips-tips yang sangat dianjurkan bagi Ibu hamil dalam masa pertumbuhan bayi di
dalam kandungan :
1. Kontrol teratur ke dokter untuk memeriksakan kehamilan. Bulan-bulan terakhir
kehamilan, kontrol harus dilakukan lebih sering lagi.
2. Hindari bahan atau zat-zat kimia yang yang menimbulkan keracunan seperti
insektisida, cat, bahan-bahan yang mengandung merkuri (air raksa) atau timah hitam.
3. Berhenti merokok atau menjadi perokok pasif, karena asap rokok akan membuat si
kecil lahir dengan berat badan yang kurang, kematian si kecil dalam kandungan atau
si kecil mudah jatuh sakit atau lambat dalam mempelajari sesuatu nantinya, dapat juga
menyebabkan keguguran.
4. Minumlah yang lebih banyak, terutama air putih. Cairan yang masuk berguna untuk
membantu peningkatan volume darah yang terjadi selama kehamilan. Minumlah
sedikitnya 6 8 gelas sehari, dapat berupa jus buah, susu, atau air putih biasa. Cara
mudah untuk melihat kecukupan cairan dalam tubuh ialah dengan melihat warna air
seni. Bila air seni, jernih seperti air putih atau hanya sedikit kuning, itu menunjukkan
cukup mengkonsumsi cairan.
5. Konsumsi makanan yang bergizi, untuk memenuhi kecukupan gizi untuk ibu dan si
kecil dalam kandungan. Makanan harus memenuhi 5 kelompok makanan utama: nasi
persalinan.
dalam
kelas
untuk
ibu
hamil
seperti
kelas
senam
hamil.
Selain dapat mengambil manfaat dari kelas tersebut, calon-calon ibu juga dapat
membagi pengalaman dan menambah pengetahuan dengan sesama calon ibu lainnya.
14. Tetaplah beraktifitas karena akan baik untuk sang ibu maupun sang calon bayi.
Olahraga yang biasanya aman untuk ibu hamil seperti berjalan, berolahraga,
bersepeda statis. Tapi ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum
memulainya.
15. Makanlah dalam porsi kecil tapi sering, sekitar 5 6 kali perhari. Ini jauh lebih baik
daripada makan dalam 3 porsi besar sehari. Pola makan dengan porsi kecil yang lebih
sering, dapat mengurangi mual-muntah di pagi hari dan nyeri lambung. Hindarilah
makanan yang dapat membuat lambung nyeri, walaupun menyukainya. Gantilah
dengan makanan yang lebih bergizi.
16. Hindari mandi atau berendam dengan air panas saat hamil. Karena panas yang tinggi
dapat membahayakan kehamilan.
17. Hindarilah daging yang belum dimasak atau yang dimasak kurang matang, cucilah
tangan setelah memegang hewan peliharaan atau berkebun. Ini untuk mencegah
terjangkit parasit toksoplasma yang menyebabkan penyakit toksoplasmosis, yang
dapat membahayakan janin dalam kandungan.
18. Karena ukuran rahim yang semakin besar, seiring dengan kurang efisiennya fungsi
ginjal akibat kehamilan, dapat menyebabkan ibu lebih sering buang air kecil. Dapat
HUSNUL KHATIMAH (05171008)
Page 25
Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS SMF Obstetri dan Ginekologi
RSUD.DR.R.M.Djoelham Binjai
Komplikasi
Kematian janin dalam kandungan 3-4 minggu, biasanya tidak memvbahayakan ibu.
Setelah lewat 4 minggu maka kemungkinan terjadinya kelainan darah (hipofibrinogenemia)
akan lebih besar karena itu pemeriksaan pembekuan darah harus dilakukan setiap minggu
selah diagnosis ditegakkan. Bila terjdai hipofibrinogenemia bahayanya adalah perdarahan
postpartum. Terapinya adalah dengan pemberian darah segar atau pemberian fibrinogen.
Resiko yang perlu ditangani adalah koagulasi intravaskuler (DIC). Koagulasi intravaskuler
yang mungkin terjadi yaitu protombin, partial protombin, fibrinogen dan platelet yang
dimonitor tiap minggu. Bila hasil tes tetap pada rentang normal dapat dilakukan penantian
kelahiran spontan. Bila platelet fibrinogen menurun dan atau peningkatan protombin dan
HUSNUL KHATIMAH (05171008)
Page 26
Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS SMF Obstetri dan Ginekologi
RSUD.DR.R.M.Djoelham Binjai
Trauma emosional yang berat terjadi bila waktu antara kematian janin
DAFTAR PUSTAKA
1. Moctar,rustam.Sinopsis Obstetri,EGC,Jakarta,1998
2. Prawirobihardjo,sarwono,1999,Ilmu Kebidanan, edisi kedua,yayasan bina pustaka,
Jakarta
3. Taber Ben-Zion,Kedaruratan Obstetric dan Ginekologi,EGC,Jakarta,1994
4. http://cpddokter.com/home/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=938
5. http://obstetriginekologi.com/penyakit-penyakit-yang-dapat-mempengaruhikehamilan
6. http://obstetriginekologi.com/perkembangan-janin-dalam-kandungan
7. http://www.anak-ibu.com/panduan/tanda-tanda-dan-dampak-kematian-janin-dikandungan
8. http://www.google.co.id/imgres?
imgurl=http://www.pathguy.com/lectures/hydrops.jpg&imgrefurl=http://dokterrosfant
y.blogspot.com/2009/07/kematian-janin-dalam-kandungan-iufd.html
9. http://www.medical-journal.co.cc/2010/02/kematian-janin-dalam-kandungan.html
STATUS PASIEN
ANAMNESA PRIBADI
Nama
Umur
: 31 Tahun
Pekerjaan
: IRT
Agama
: Islam
Suku/bangsa : BMelayu/Indonesia
Pendidikan
: SLTA
Alamat
ANAMNESA PENYAKIT
KU
: Perdarahan pervagina
Telaah
: 14 Tahun
: 28 hari
: 2 kali ganti duk
: 7 hari
: 20 September 2010
: 27 Juni2011
Riwayat persalinan:
RPT
: (-)
RPO
: (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
1. Keadaan Umum
Sensorium
: Compos Mentis
Tekanan darah
: 110/80mmHg
Respirasi Rate
: 20x/menit
Heart Rate
: 80x/menit
Suhu
: 36,5 0 C
2. Keadaan Penyakit
Anemia
: (-)
: (-)
Dyspnoe
: (-)
Ikterus
: (-)
Edema
: (-)
Status Lokalisata
1. Kepala
Mata
Telinga
Hidung
: dbn
Leher
2. Thorax
Inspeksi
: simetris
Palpasi
Perkusi
: Sonor (+/+)
Auskultasi
3. Abdomen
Inspeksi
: Hati tidak teraba, Lien tidak teraba, nyeri tekan abdomen (+)
Perkusi
: Timpani
Auskultasi
: dbn
Inferior
: dbn
Palpasi
Auskultasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. USG
Dilakukan pada tanggal 18 Maret 2011 (dilakukan 3 hari sebelum kerumah sakit)
hasilnya adalah :
Janin tunggal
DJJ (-)
Gerak (-)
Usia kehamilan 16-18 minggu
Kesan Kematian janin dalam kandungan (IUFD)
2. Laboratorium
HUSNUL KHATIMAH (05171008)
Page 31
Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS SMF Obstetri dan Ginekologi
RSUD.DR.R.M.Djoelham Binjai
RESUME
ANEMNESA
HUSNUL KHATIMAH (05171008)
Page 32
Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS SMF Obstetri dan Ginekologi
RSUD.DR.R.M.Djoelham Binjai
: Perdarahan pervagina
Telaah
PEMERIKSAAN FISKIK
Status Lokalisata
1. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Palpasi
:Perdarahan (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. USG
Dilakukan pada tanggal 18 Maret 2011 (dilakukan 3 hari sebelum kerumah sakit)
hasilnya adalah :
Janin tunggal
DJJ (-)
Gerak (-)
Usia kehamilan 16-18 minggu
Kesan Kematian janin dalam kandungan (IUFD)
2. Laboratorium
Dilakukan pada tanggal 18 Maret 2011 (dilakukan 3 hari sebelum kerumah sakit)
Darah rutin normal
Cloting Time
:9 menit
Golongan Darah
: O
Urin rutin
: Negatif
Planotest
: Negatif
DIAGNOSA BANDING
Missed abortion
Mola hidatidosa
Kehamilan ektrauterin
DIAGNOSA KERJA
PENATALAKSANAAN
-
Kurretage
LAPORAN KURRETAGE
Dilakukan pada tanggal 22 Maret 2011 pukul 22:45 wib
Operator
:Dr.Herizal sp.OG
FOLLOW UP
FOLLOW UP
KU
14:00 Wib
Baik, kontraksi uterus
23:00 Wib
Baik,kontraksi uterus
Kesadaran
Keluhan
baik
CM
-Perdarahan pervagina
baik
CM
-Nyeri bekas kurret(+)
baik
CM
-Nyeri bekas
(+) 10 cc
-Perdarahan pervagina
kurret(+)
-Mules (+)
(+) 5 cc
-Perdarahan
pervagina (+) 5 cc
pusat
Vital Sign
TD :120/70 mmhg
TD :120/70 mmHg
TD :120/80 mmHg
RR :24x/i
RR :20x/i
RR :24x/i
Terapi
HR :80x/i
HR :84x/i
HR :88x/i
T :36,5 0 C
-IVFD RL 20 gtt/ menit
T : 37,2 0 C
T : 36,5 0 C
-IVFD RL + 1 ampul -IVFD RL + 1 ampul
-Cytotek 3x1
3x1
-MB
500
mg 3x1
Mefenamat
500 mg 3x1
3x1
-Viferron 1 x 1
-Viferron 1 x 1
-Diet MB
-Diet MB
KESIMPULAN