Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
IBU
Nama
: Tn. M
Nama
: Ny. K
Usia
: 34 tahun
Usia
: 33 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Buruh
Pekerjaan
: Buruh
Alamat
: Gulang RT 02 RW 02
Alamat
: Gulang RT 02 RW 02
ANAMNESIS
Diambil dari : Alloanamnesis dari Ibu OS.
Tanggal : 4 Agustus 2013 , Pukul: 11.00 WIB
Keluhan Utama:
Kejang seluruh tubuh
1
Keluhan Tambahan:
Demam, diare
Riwayat Penyakit Sekarang:
15 jam SMRS pasien mengalami demam, keluhan menggigil disangkal ibu pasien. Ibu
pasien tidak melakukan pengukuran suhu dengan thermometer. Awalnya orang tua pasien mengira
bahwa pasien hanya demam biasa. Pasien hanya diberi obat penurun panas oleh orangtuanya.
Setelah diberi obat penurun panas, demam masih naik turun. Pasien rewel dan tidak nyenyak saat
tidur.
3 jam SMRS demam masih tinggi, pasien mendadak kejang. Bentuk kejang seperti orang
kaget, kaku pada seluruh tubuh dengan durasi 2 menit. Ketika kejang berlangsung kedua mata
pasien mendelik ke atas, mulut tidak mengeluarkan busa atau buih. Sebelum kejang pasien sadar.
Setelah kejang, pasien sadar dan langsung menangis.
1 jam SMRS demam masih tinggi, pasien mengalami kejang yang kedua kalinya pada
seluruh tubuh dengan durasi 3 menit. Ketika kejang berlangsung, kedua mata pasien mendelik ke
atas, mulut tidak mengeluarkan busa atau buih. Sebelum kejang pasien sadar. Setelah kejang,
pasien sadar dan langsung menangis. Kejang demam ini merupakan kejang demam yang pertama
kalinya, sehingga keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke RS Mardi Rahayu.
3 jam setelah masuk rumah sakit, pasien BAB 2 kali, konsistensi lembek cair, berampas,
tidak ada darah dan lendir. Keluhan muntah disangkal. Frekuensi dan volume BAK normal.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien tidak pernah menderita penyakit sehingga harus dirawat di rumah sakit. Pasien tidak
memiliki riwayat alergi, kejang demam, tifoid, maupun demam berdarah dengue.
Riwayat Keluarga:
Riwayat kejang pada keluarga disangkal
Riwayat Kelahiran:
Kehamilan
Perawatan antenatal
: bidan
Penyakit kehamilan
: tidak ada
Kelahiran
2
Tempat kelahiran
Penolong persalinan
: bidan
Cara persalinan
: spontan
Masa gestasi
: cukup bulan
Keadaan bayi
Langsung menangis
: positif
: 3400 gram
: 49 cm
Lingkar kepala
: tidak diketahui
Pucat/biru/kuning/kejang :negatif
Kelainan bawaan
: tidak ada
BCG
DPT / DT
Polio
Campak
Hepatitis B
+
+
+
+
-
+
+
-
+
+
+
+
-
OS diberi ASI sampai usia 7 bulan, selanjutnya diberikan susu formula dan makanan padat
(PASI). Ibu pasien menggunakan botol untuk susu formula, ibu pasien mengaku selalu mencuci
botolnya dengan bersih dan direndam dalam air mendidih. Ibu pasien tidak mengganti susu
formula pasien (susu yang diminum SGM). Makanan padat yang biasa dikonsumsi cukup
bervariasi, yaitu daging, ikan, tahu, tempe, buah-buahan. Riwayat alergi makanan dan susu
disangkal.
Silsilah Keluarga (Familys Tree)
11 bulan
Laki-laki
pasien
perempuan
Riwayat Sosial Personal
Pasien berasal dari keluarga dengan keadaan sosial menengah.. Ayah dan ibu pasien bekerja
sebagai buruh. Pasien tinggal berempat bersama dengan ayah, ibu, dan kakak perempuannya.
Kondisi lingkungan rumah OS cukup baik, tidak banyak sampah dan air tergenang di sekitar
rumah. Kondisi pergantian udara kurang baik, tidak terdapat banyak jendela. Untuk masak dan
minum, air berasal dari air isi ulang. Pasien adalah anak yang aktif seperti teman seusianya.
Disekitar lingkungan rumahnya, pasien memiliki banyak teman.
PEMERIKSAAN JASMANI
Pemeriksaan umum
Keadaan umum
Tanda-tanda vital:
T: 39.50 C per axila
4
RR: 32 x/menit
HR: 182 X/menit
Antopometri :
TB: 74 cm
BB: 9.5 kg
Lingkar kepala: 45.8 cm
Lingkar lengan: 16 cm
Lingkar dada: 53 cm
Pemeriksaan Sistematis
Kulit
Kepala
Mata
: Kedudukan simetris, konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-, Pupil: Refleks
Cahaya +/+, Isokor diameter 3 mm, mata tidak cekung
Telinga
Hidung
Mulut
: Bibir sianosis(-), Bibir basah, faring tenang, Tonsil T1-T1, lidah tidak kotor
Leher
Thorax :
Inspeksi
Palpasi
: sela iga normal, tidak melebar maupun mengecil, tidak teraba massa
teraba ictus cordis pada 1 cm sebelah medial linea midklavikula sinistra
ICS 5.
Perkusi
Paru-paru
Jantung
: sulit dinilai
Auskultasi
Paru-paru
Jantung
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Hepar
Lien
: tidak teraba
Perkusi
Auskultasi
Tonus : normotonus
Massa : normal
Sendi : dapat digerakkan dengan normal
Kekuatan:
Edema:
+5
+5
+5
+5
Sensori:
Cyanosis:
Pemeriksaan neurologis:
Pemeriksaan neurologis:
Refleks
Refleks fisiologis : normal
Refleks patologis : Refleks babinsiki:(-)
Rangsangan Meningeal :
Kaku Kuduk :
(-)
Laseque
(-)
Kernig
(-)
Brudzinski 1 :
(-)
Brudzinski 2 :
(-)
Hasil
Satuan
Nilai Normal
Hemoglobin
12.40
g/dL
10.7-14.7
Leukosit
15.40
ribu
5.0-14.5
Eosinofil
0.30
1-5
Basofil
0.90
0-1
Neutrofil segmen
55.20
50-70
Limfosit
32.30
25-50
Monosit
5.90
1-6
MCV
82.90
Mikro m3
72-88
MCH
27.50
pg
23-31
MCHC
33.10
g/dL
32-38
Hematokrit
37.40
35-47
Trombosit
268
Ribu
184-288
Eritrosit
4.51
Juta
3.8-5.2
RDW
13.50
11.5-14.5
PDW
9,9
10-18
MPV
9,1
Mikro m3
6.8-10
LED
KIMIA DARAH
10/20
Mm/jam
0-20
Kimia Darah
GDS
Hasil
133
Satuan
mg/dl
Nilai Normal
75 - 110
SGOT
62,5
u/L
0 - 50
SGPT
72,2
u/L
0 50
Na
160.8
mmol/l
129 143
6.81
mmol/l
3,5 5
Ca
8.19
mg/dl
8,5 -10,1
Cl
108.9
mmol/l
95 105
Mg
2.03
mg/dl
1,6 2,4
Phospor
4.52
mg/dl
2,5 - 5
RESUME
Anak laki-laki berusia 14 bulan dibawa ke RSMR dengan keluhan demam sejak 1 hari
SMRS. Tidak ada keluhan kejang dan menggigil. Orang tua pasien sudah memberikan obat
penurun panas, namun beberapa saat setelah minum obat demam kembali naik. Sejak pasien sakit,
ia tidak mau makan dan minum. Pasien juga mengalami batuk berdahak yang sulit dikeluarkan,
pilek (+) sekret yang keluar dari hidung berwarna bening dan encer.
8
8 jam SMRS pasien mengeluh muat. Muntah 5 x berisi makanan yang telah dimakannya,
lendir (+), darah (-). Diare (-), pasien BAB 1 kali konsistensi padat, lendir (-), darah (-). Frekuensi
BAK 4x, warna urine kuning pekat.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan :
nadi 132 x/menit, suhu 38.1C per axila, pernafasan 26 x/menit, status gizi baik.
Kepala
Mata
Abdomen
Pada pemeriksaan laboratorium leukosit 15.400 ,eosinofil 0,3, GDS 133, SGOT 62,5 u/L, SGPT
72,2 u/L, Na 160,8 mmol/l, K 6.81 mmol/l, Cl 108.9 mmol/l
DIAGNOSIS KERJA
1. Kejang demam kompleks
2. Diare Akut Tanpa Dehidrasi et causa infeksi bakteri
DIAGNOSIS BANDING
1. Kejang demam simpleks
Epilepsi
Meningititis bakterial
Kejang et causa perdarahan
SOL
Kejang et causa elektrolit imbalkance
2. Diare akut et causa bakteri
Diare akut et causa intoleransi laktosa
PEMERIKSAAN ANJURAN
Pemeriksaan faeces
Lumbal pungsi
Pemeriksaan laboratorium rutin untuk mengevaluasi sumber infeksi.
EEG
CT scan kepala
RECANA PENATALAKSANAAN
9
Non medikamentosa
Bedrest di rumah sakit
Susu diganti dengan LLM
Medikamentosa
IVFD KaEn 3A 15 tpm
Sanmol drop 3 x 0.8 ml
Injeksi Biocef (Cefotaxime) 50 mg/kgBB IV dalam 2-4 kali dosis terbagi 3 x 150 mg
Probiotik: Liprolac 3 x std
Dumin sup 125 (kalau perlu)
EDUKASI
Kejang Demam
o Isitrahat yang cukup dengan tirah baring
o Bila anak panas segera minum obat penurun panas
o Memberikan edukasi kepada orang tua untuk cepat membawa anaknya ke dokter bila panas
tinggi dan tidak berkurang dengan minum obat
o Segera bawa anak ke rumah sakit bila anak kejang lagi Bila anak kejang, jangan panik,
Bebaskan jalan nafas, pakaian penderita dilonggarkan terutama disekitar leher kalau perlu
dilepaskan.
o Lalu tidurkan penderita pada tempat yang empuk dan posisikan anak dalam keadaan miring
agar bila anak muntah, tidak terjadi aspirasi.
o Cegah trauma pada bibir dan lidah dengan pemberian spatel lidah atau sapu tangan diantara
gigi. Jangan memasukan sembarang benda ke dalam mulut anak.
o Memberitahukan kepada orang tua kalau anak dapat kejang berulang suatu saat sampai usia
5 tahun, untuk itu perlu persiapan obat anti kejang di rumah.
o Berikan diazepam rektal bila anak kejang dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti.
o Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau
lendir di mulut atau hidung.
o Observasi dan catat lamanya kejang, bentuk kejang apakah hanya bagian tertentu atau
seluruh tubuh.
Diare Akut
10
o Orang tua harus diajarkan cara memberikan larutan oralit di rumah jika terjadi diare
kembali pada anak
o Botol susu selalu dicuci dan direbus
o Membuat susu untuk anak dengan baik dan benar, yakni dengan memanskan air hingga
mendidih, kemudian masukan ke dalam termos, tunggu sampai suhu 60-80 0 C, kemudian
tuangkan ke dalam botol susu.
o Jangan memasukan air ketika mendidih ke dalam botol susu, karena susu dapat rusak.
o Jangan mengocok botol susu dengan tangan dan tanpa tutup
o Sediakan air minum dan makanan yang bersih.
o Biasakan untuk mencuci tangan tertuama sebelum menyiapkan dan memberi makan.
o Pemberian makanan yang sehat dan seimbang dan sesuai dengan usia dan kebutuhan anak
o Sediakan larutan oralit di rumah jika terjadi diare lagi pada anak.
PROGNOSIS
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad fungsionam
: dubia ad bonam
Ad sanationam
: dubia ad bonam
FOLLOW UP
Senin, 5 Agustus 2013
S : demam (+), kejang (-), BAB 2 kali, cair (+), ampas (+), lendir (-), darah (-), tidak menyemprot,
muntah (-), perut kembung (-), nafsu makan minum baik
O : KU : anak tampak lemas
Tanda-tanda vital :
Nadi : 140 x/menit
Frekuensi napas : 32 x/menit
Suhu : 38 0C
Kepala : normocephali
Mata : konjungtiva pucat-/-, sklera ikterik -/-, mata tidak cekung
Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar
Paru : Sn. Vesikuler, retraksi sela iga -/-, rh -/-, wh -/Jantung : BJ I-II regular, murmur(-), gallop (-)
Abdomen : supel, bising usus (+) normal, timpani
11
13