Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
1. Yosephina Fatima Idam Rogot (2011.01.025)
2. Andreas kristanto (2011.01.003)
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WILLIAM BOOTH SURABAYA
2014
A. Definisi
Solusio plasenta adalah pemisahan yang terlalu atau prosedur dari plasenta yang
tertanam secara norma pada dinding uterus
Solusio plasenta atau persalinan terlalu dini dari plasenta merupakan lepasnya
sebagian atau seluruh plasenta dari tempat penanamannya (mosby,1995)
B. Etiologi
Mekanisme terjadinya abrupsio plasenta tidak diketahui, beberapa faktor resiko
yang dapat meningkatkan terjadinya abrupsio plasenta telah teridentifikasi di antaranya
adalah wanita hamil yang mengonsumsi yang merupakan penyebab vaskonstriksi pada
arteri endometrium ini merupakan penyebab utama dari penyebab utama dari abrupsio
plasenta. faktor resiko lain adalah pada wanita hamil yang merokok, kehamilan kedua
atau lebih, tali pusat yang pendek, serta trauma abdominal.
C. Manifestasi klinis
tanda dan gejala dari solusio plasenta ada empat :
1) Perdarahan per vaginam atau perdarahan yang tersembunyi di belakang plasenta.
2) Uterus menjadi lunak atau lembek.
3) Aktivitas uterus berlebihan tanpa relaksasi di antara keduanya
4) Nyeri abdomen
dua tipe utama dari kasus abrupsio plasenta adalah sebagai berikut :
1)
Plasenta previa
Etiologi
Tidak diketahui
Faktor resiko
Multipara
Abrupsio plasenta
Tidak diketahui
kehamilan
sesar
dan
belakang
Manifestasi
pendek
Perdarahan yang nyata dan Perdarahan, baik yang nyata terlihat atau
nyeri pada akhir semester kedua tersembunyi dalam uterus, (biasanya
atau pada trisemester ketiga berwarna coklat tua)
(biasanya
daerah
berwarna
terang)
Komplikasi
darah(hipofibrinogenemia),
Bagi kondisi perdarahan pada kehamilan tua, beberapa pengkajian keperawatan harus
dilakukan segera dan lainnya dapat ditunda sampai intervensi awal telah diambil untuk
menstabilkan status kardiovaskular dari ibu hamil. Prioritas pengkajian keperawatan
adalah sebagai berikut :
a. Jumlah dan sifat perdarahan (waktu serangan, perkiraan kehilangan darah
sebelum datang ke rumah sakit, dan keterangan tentang jaringan yang
terlepas). Wanita hamil harus diajarkan untuk menyimpan linen jika berada di
rumah sakit, sehingga kehilangan darah dapat di deteksi secara akurat.
b. Sakit
Jenisnya :
Menetap, intermiten, tajam, tumpul, keras.
Serangannya :
Berangsur- angsur, mendadak
Lokasinya :
Menyeluruh pada abdomen, lokal
c. Uterus
Apakah uterus terasa lembut dengan palpasi yang lembut.
d. Tanda tanda vital ibu hamil apakah dalam rentang normal atau terjadi
hipotensi, taki kardi, atau keduanya. Hipertensi mungkin dapat terjadi pada
awal abrupsio plasenta. Pemantauan kondisi janin secara elektronik dapat
menentukan denyut jantung janin, adanya percepatan, dan respon janin
terhadap aktivitas uterus.
e . Kontraksi Uterus :
Penggunaan monitor eksterna dalam menentukan frekuensi dan lamanya
kontraksi. Tekanan intra uterus dapat mengidentifikasi kontraksi hipertonik dan
meningkatkan hubungan irama istirahat dengan abrupsio plasenta. Palpasi
dapat mengidentifikasi apakah uterus mengalami relaksasi antara kontraksinya
atau tidak.
3) Intervensi Keperawatan
Rencana intervensi
Rasional
Nilai dan catat TTV,TD,LOC,CVP, Pengkajian yang akurat mengenai status
perfusi jaringan, intake dan out put, hemodinamik
merupakan
dasar
untuk
atau
cairan
mulai
IV
sarankan terapi
atau
IV
dan
intervensi
farmakologi.
Rencana Intervensi
Rasional
Terapi bersama pasangan. saya tahu Kehadiran perawat dan pemahaman secara
bahwa ini tidak diharapkan dan empati merupakan alat terapi yang potensial
seharusnya anda memiliki banyak untuk
mempersiapkan
pasangan
untuk
tentang
situasi
dan penjelasan
dokter
jika
ada
penjelasan
manajemen
yang
sudah
tentang
apa
yang
anda
harapkan
Berikan pasangan informasi tentang Pendidikan pasien yang diberikan merupakan
manajemen
yang
direncanakan
Rasional
Anjurkan ibu untuk mengungkapkan perhatian Perhatian secara umum mungkin tidak akan
tentang kebutuhan selama dirumah sakit. teridentifikasi atau mungkin akan menjadi
setelah mengungkapkan perasaan .
kesalahpahaman.
Anjurkan untuk memeriksa kebutuhan selama Ini tidak mengidentifikasi aspek positif dari
dirumah sakit dan konsekuensinya : ia akan situasi yang merupakan tugas yang penting
memberikan waktu bagi janin untuk menjadi baginya
matur
akan
memberikan
tujuan
untuk
merencanakan
kelahiran.
mungkin
4) Implementasi keperawatan
Impelentasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi yang sudah direncanakan
5) Evaluasi
Persalinan berjalan dengan baik tanpa komplikasi
bertambah besar
\asenter
Hipertensi
riwayat trauma,
kebiasaan merokok,
usia ibu <20 atau >35
tahun
multiparitas
tali pusat yang pendek
defisiensi asam folat
Hematoma di desidua
Plasenta terdesak
perdarahan retroplasenta
plasenta terlepas
Perdarahan
Darah masuk ke
selaput ketuban
Keluar melalui
vagina
Darah menembus
selaput ketuban
Darah terekstravasasi
diantara serabutserabut
uterus
Masuk ke dalam
kantong ketuban
Ekstravasasi
sangat hebat
Permukaan
uterus
berwara
MK :
Penurunan CO
MK :
Resiko infeksi
Terasa sangat
tegang dan
nyeri
MK :
Kekurangan volume
cairan
Perfusi jaringan
menurun
Syok
MK :
Penurunan perfusi jaringan
Jika janin masih hidup, bunyi
jantung sulit didengar dengan
stetoskop biasa, sehingga
memerlukan stetoskop
ultrasonik
Bayi berhasil
MK :
dilahirkan
Resiko perubahan kasih sayang
orang tua bayi
Janin
meninggaL
Bedrest dan
pembatasan
aktivitas
MK : Ansietas
MK : Gangguan
manajemen pemeliharaan
tubuh
MK : Kurang
pengetahuan
Tidak mampu
melakukan
tugas
perawatan
MK :
Harga diri rendah