Vous êtes sur la page 1sur 2

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Definisi
Kata absence pertama kali digunakan pada kejang saat tahun 1705
dan disebut sebagai pyknolepsy pada awal abad ke 20. Manifestasi klinik
dari kejang pada absence ini adalah terganggunya kesadaran dengan onset
yang tiba-tiba dan berakhir tiba-tiba yang disertai dengan satu atau lebih
gejala seperti menatap, berhentinya secara aktivitas tiba-tiba, mata yang
berkedip-kedip atau automatisma pada tangan atau muka.1

1,

The Current State of Absence Epilepsy: Can We


Have Your
Attention?
1.2 Epidemiologi
Kejadian tahunan dari absence epilepsi yang terjadi pada anak-anak
(childhood absence epilepsy) berkisar antara 2-8 orang anak per 100.000
anak yang berumur dibawah 15-16 tahun, dengan prevalensi kira-kira 210% diantara anak tersebut dengan epilepsi jenis lainnya. Perempuan
memiliki resiko yang lebih besar yaitu dua kali untuk mengidap absence
epilepsi dibandingkan dengan laki-laki yaitu dua kali lipat, walaupun
insidensinya pada kedua jenis kelamin ini hampir sama.2
2, CHILDHOOD ABSENCE EPILEPSY:
GENES, CHANNELS, NEURONS
AND NETWORKS
1.3 Patofisiologi
Dari dulu sudah ada kontroversi mengenai struktur yang
memproduksi dan mengontrol gelombang spike yang menyebabkan absence
apilepsi di kortek, thalamus atau keduanya. Sekarang sudah banyak yang

menerima hipotesis yang mengatakan bahwa gelombang spike yang


menyebabkan timbulnya absence epilepsi berasal dari neuron yang berlokasi
di thalamus atau korteks. Penelitian tentang kejang pada absence epilepsi
dengan EEG-fMRI menunjukan pola yang mengaktivasi didalam korteks
frontal, parietal dan thalamus, walaupun jumlah sinyal bisa meningkat atau
menurun. MEG menyediakan pendekatan yang berbeda dikarenakan
resolusi yang sangat cepat. Penelitian pada anak dengan absece epilepsi
refrakter menggunakan MEG, menunjukan ada aktivitas korteks fokal pada
saat onset.1

1,

The Current State of Absence Epilepsy: Can We


Have Your
Attention?

Vous aimerez peut-être aussi