Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawat adalah orang yang bersama individu selama kebanyakan waktu
kritis kehidupan mereka. Perawat adalah orang yang bersama individu ketika
mereka lahir, ketika mereka cedera atau sakit, ketika mereka meninggal. Salah
satu fungsi dan peran seorang perawat adalah menjadi advokat bagi pasien.
Dalam hal ini peran sebagai advokat pasien merupakan dasar dan inti dari proses
pemberian asuhan keperawatan. Pelayanan kesehatan saat ini pula menbutuhkan
pelayanan yang berkualitas, konsep dari advokasi sangat dibutuhkan dalam hal
ini. Sebagai peran utama dari perawat, advokasi merupakan bagian dari kode etik
pasien. perawat dalam perannya sebagai advokat pasien menggunakan skill
sebagai pendidik, konselor, dan leader guna melindungi dan mendukung hak
pasien.
Pada tahun 1985 The American association colleges of nursing
melaksanakan suatu proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi nilai-nilai
esensial dalam praktek keperawatan professional. Nilai-nilai esensial ini sangat
berkaitan dengan moral keperawatan dalam praktiknya. Perawat memiliki
komiten yang tinggi untuk memberikan asuhan yang berkualitas berdasarkan
standar perilaku yang etis dalam praktek asuhan professional. Pengetahuan
tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan perawat, dan berlanjut pada diskusi
formal maupun informal dengan sejawat atau teman. Praktik keperawatan,
termasuk etika keperawatan mempunyai dasar penting, seperti advokasi,
akuntabilitas, loyalitas kepedulian, rasa haru, dan menghormati martabat manusia
(Purba & Pujiastuti, 2009).
Nursing Advokasi
Page 1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan nursing advokasi ?
2. Apa saja peran perawat sebagai advokat ?
3. Apa saja hak, kewajiban dan tanggung jawab perawat ?
4. Apa saja tanggung jawab perawat advokat?
5. Apa saja nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh perawat advokat ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi nursing advokasi.
2. Untuk mengetahui peran perawat advokat.
3. Untuk mengetahui hak, kewajiban dan tanggung jawab perawat.
4. Untuk mengetahui tanggung jawab perawat advokat.
5. Untuk mengetahui nilai-nilai dasar yang harus dimiliki perawat advokat.
Nursing Advokasi
Page 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Nursing Advokasi
Istilah advocacy (advokasi) mulai digunakan dalam program kesehatan
masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984, sebagai salah satu strategi
global pendidikan atau promosi kesehatan.
Perawat sebagai advokat yaitu sebagai penghubung antara klien-tim
kesehatan lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan klien. Membela
kepentingan klien dan membantu klien,memahami semua informasi dan upaya
kesehatan yang diberikan tim kesehatan dengan pendeketan tradisional maupun
profesional.
Definisi perawat advokat menurut beberapa ahli:
1. Arti advokasi menurut ANA adalah melindungi klien atau masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan dan keselamatan praktik tidak sah yang
tidak kompeten dan melanggar etika yang dilakukan oleh siapa pun.
2. FRY mendefinisikan advokasi sebagai dukungan aktif terhadap setiaap
hal yang memiliki penyebab atau dampak penting.
3. GADOW menyatakan bahwa a\dvokasi merupakan dasar falsafah dan
ideal keperawatan yang melibatkan bantuan perawat secara aktif kepada
individu secara bebas menentukan nasibnya sendiri.
B. Peran Perawat Sebagai Advokat
Sebagai advokat klien, perawat berfungsi sebagai penghubung antara
klien dengan tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien,
membela kepentingan klien dan membantu klien memahami semua informasi
dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim kesehatan dengan pendekatan
tradisional maupun professional. Peran advokasi sekaligus mengharuskan
perawat bertindak sebagai nara sumber dan fasilitator dalam tahap pengambilan
keputusan terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani oleh klien. Dalam
menjalankan peran sebagai advocat (pembela klien) perawat harus dapat
Nursing Advokasi
Page 3
Terjemahan
Dan seseorang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka
menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang
makruf dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan
zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh
Allah Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.
Dalam ayat ini telah dikatakan bahwa laki-laki dan perempuan sebagian
mereka adalah menjadi penolong bagi sebagian yang lain, maka tampak jelas
bahwa kita sebagai sebagai seorang perawat tentunya memiliki tujuan yang
jelas, yaitu dengan menolong masyarakat yang membutuhkan bantuan medis
sesuai dengan ilmu yang dimiliki dan kita mempu mengaplikasikan kepada
masyarakat yang membutuhkan.
Nursing Advokasi
Page 4
Terjemahan
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan
harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat
kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu
sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman,
tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi
mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta
pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib
memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian
antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan.
Dalam surah Al-Anfat ayat 71 juga mebjelaskan tentang betapa
pentingnya sikap saling tolong-menolong. Serta dalam surah ini juga
menjelaskan bahwa orang yang saling tolong-menolong ini dimasukkan dalam
golongan orang-orang yang beriman. Maka dari itu, sebagai seorang perawat,
kita harus menolong orang-orang yang membutuhkan kitatanpa harus
memikirkan pertimbangan-pertimbangan, seperti ras, ekonomi, dll.
Selain itu, perawat juga harus dapat mempertahankan dan melindungi
hak-hak klien, hak-hak klien tersebut antara lain: hak atas informasi; pasien
berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di rumah sakit/sarana pelayanan kesehatan tempat klien menjalani perawatan.
Hak mendapat informasi yang meliputi hal-hal berikut:
1. Penyakit yang dideritanya;
2. Tindakan medik apa yang hendak dilakukan;
Nursing Advokasi
Page 5
Nursing Advokasi
Page 6
19. Hak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit
tersebut (second opion), terhadap penyakit yang dideritanya dengan
sepengetahuan dokter yang menangani;
C. Hak, Kewajiban Dan Tanggung Jawab Perawat
1. Hak Perawat
Menurut RUU RI Pasal 45, perawat memperoleh perlindungan
hukum dan profesi dan Standar Operasional Prosedur (SOP), memperoleh
informasi yang lengkap dan jujur dari klien dan keluarganya,
melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan otonomi profesi,
memperoleh
penghargaan
sesuai
dengan
prestasi
dan
dedikasi,
atau
keluarganya
tentang
keluhan
kesehatan
dan
Nursing Advokasi
Page 7
Nursing Advokasi
Page 8
keperawatan
dalam
upaya
peningkatan
profesionalisme.
Menurut Dalami tahun 2010 yang dikutip dalam buku yang berjudul
Etika Keperawatan, kewajiban seorang perawat yaitu:
a. Perawat wajib mematuhi semua peraturan
institusi
yang
bersangkutan
b. Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan
sesuai dengan standar profesi dan batas-batas kegunaannya.
c. Perawat wajib menghormati hak-hak klien
d. Perawat wajib merujuk pasien/klien kepada perawat atau tenaga
kesehatan lain yang lebih baik, jika yang bersangkutan tidak dapat
mengatasinya.
e. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada kien untuk
berhubungan dengan keluarganya, sepanjang tiadk bertentangan
dengan peraturan-peraturan atau standar profesi yang ada.
f. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk
menjalankan ibadahnya sesuai dengan adama atau kepercayaan
masing-masing sepanjang tidak menganggu pasien yang lain.
g. Perawat wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien/klien dan atau
keluarganya sesuai dengan batas kemampuan.
h. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
tentang pasien/klien, kecuali jika dimintai keterangan oleh pihak
yang berwenang.
i. Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara
akurat dan berkesinambungan.
3. Tanggung Jawab Perawat
a. Secara umum :
Mempunyai tnggung jawab dalam memberikan askep, meningkatkan
ilmu pengetahuan dan meningkatkan diri sebagai profesi.
b. Secara khusus :
Memberikan askep kepada klien mencangkup aspek bio-psiko-sosio-
Nursing Advokasi
Page 9
dan
orang-orang
Nursing Advokasi
Page 10
Nursing Advokasi
Page 11
BAB III
PEMBAHASAN
Peran sebagai advokat ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan
keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau
informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan
yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungu
hak-hak pasien yang meliputi atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi
tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan
hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian (Hidayat, 2009).
Peran perawat dalam menjalankan fungsi perannya sebagai advokat berbedabeda diberbagai tingkat usia. Usia klien mempengaruhi sikap perawat dalam
memberikan pelayanan dan perlindungan. Perlu dipahami bahwa setiap tindakan
perawat khususnya terkait dengan fungsinya sebagai advokat klien harus berpatokan
pada prinsip etik keperawatan yaitu: autonomy, beneficience, justice, non
maleficience, veracity, fidelity, confidentiality, dan accountability. Berikut pemaparan
peran perawat sebagai advokat diberbagai tingkat usia dan terkait sistem integumen:
A. Usia Bayi dan Neonatus
Peran perawat sebagai advokat untuk usia neonatus dan bayi adalah untuk
menghindarkan dan menjauhkan klien dari berbagai prosedur yang dapat
melukai, dan mengganggu kenyamanan sang bayi dan sebisa mungkin agar
perawat sebelum melakukan tindakan yang bersifat invasif terlebih dahulu
untuk memberikan dorongan kepada orang tua maupun keluarga klien agar
tidak menimbulkan kecemasan bagi pihak keluarga.
Berkaitan dengan perkembangan sistem integumen. Masa neonatus atau
bayi merupakan masa yang sangat penting untuk dilakukannya imunisasi. Salah
satunya imunisasi BCG yang erat kaitannya dengan perkembangan kesehatan
bayi kedepannya khususnya terkait kesehatan sistem integumen.
B. Usia anak
Nursing Advokasi
Page 12
juga harus
diperhatikan
dapat
berfokus
pada
pelayanan
Nursing Advokasi
Page 13
sumber daya perpustakaan dan fasilitas yang ada dapat dijadikan media
informasi kesehatan untuk membangun sikap positif terhadap kesehatan
dan membangun praktik kesehatan di lingkungan sekolah. Fungsi praktik
perawat di sekolah adalah promosi hidup sehat di lingkungan sekolah yang
menekankan pada lingkungan fisik.
Perawat dapat mengajarkan kepada orang tua untuk membantu
pemenuhan nutrisi anak, agar anak dapat makan dengan teratur walaupun dalam
keadaan sakit. Misalnya memberikan informasi kepada tim gizi untuk menghias
makanan anak dengan bentuk-bentuk yang unik yang dapat meningkatkan nafsu
makan anak.
Selin itu, yang paling utama dalam menangani pasien dengan gangguan
system integumen adalah perawat harus memberikan health education kepada
anak dan keluarga terkait personal hygiene. Kebersihan kulit anak harus dijaga,
barang-barang
juga harus
diperhatikan
Page 14
mengenai dampak postif dan dampak negatif dari transplantasi kulit. Namun,
perawat tidak bisa mempengaruhi/mengarahkan klien terhadap satu pilihan tapi
sekedar untuk memberikan informasi mengenai dampaknya, dan keputusan
bergantung pada pasien dan keluarga. Selain itu, perawat harus mampu menjadi
perantara/penghubung yang baik antara dokter dan pasien, dan tim kesehatan
lainnya. Ketika perawat menemukan, tindakan pelayanan kesehatan yang tidak
sesuai kode etik atau melanggar hak-hak klien maka perawat harus mampu
menjadi pelindung klien. Dengan melaporkan kepada pihak yang dapat
memutuskan perkara.
Ada beberapa standar yang perlu diperhatikan oleh seorang perawat yang
berperan sebagai advokat dalam merawat pasien lanjut usia, anatara lain
(Buchanan dkk, 2010):
1. Perawat mampu bertanggung jawab untuk menilai klien dan lingkungan
yang
dapat
membahayakan
atau
mengancam keselamatan
serta
peilaian
dan
manajemen
perawatan
fisiologis
untuk
hubungan
terapeutik.
6. Perawat harus mampu menyadari pengaruh ekonomi dan politik dengan
menyediakan dan memfasilitasi perawatan yang mendukung.
Nursing Advokasi
Page 15
Nursing Advokasi
Page 16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan
keperawatan baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah
Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Perawat
Advokat merupakan proses dimana perawat secara objektif memberikan klien
informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dan mendukung klien
apapun keputusan yang ia buat.
Advokasi merupakan dasar falsafat dan ideal keperawatan yang
melibatkan bantuan perawat secara aktif kepada individu secara bebas
menentukan nasibnya sendiri.
Perawat sebagai advokat merupakan penghubung antara klien tim
kesehatan lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan klien, membela
kepentingan klien dan membantu klien memahami semua informasi dan upaya
kesehatan yang diberikan tim kesehatan dengan pedekatan tradisional maupun
profesional, narasumber dan fasilitator dalam tahap pengembalian keputusan
terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani oleh klien
B. Saran
Mengaplikasikan teori ini dalam tatanan pemberian pelayana kesehatan
kepada masyarakat, dan melaksanakan peran perawat sebagai advokat utama
klien dan penghubung antar profesi kesehatan demi kepentingan pasien.
Nursing Advokasi
Page 17
DAFTAR PUSTAKA
Spence, Kaye. Juni 2011. Ethical Advocacy Based On Caring : A Model For
Neonatal And Pediatric Nurses. Journal Of Paediatrics And Child Health.
ISSN 1440-1754.
Sulisno, Madya. 2013. Gambaran Pelaksanaan Peran Advokat Perawat Di Rumah
Sakit Negeri Di Kabupaten Semarang. Jurnal Managemen Keperawatan.
Volume 1, No. 2.
Potter, PA. 2005. Buku Ajar Fundamental: Konsep, Proses dan Praktik. Alih Bahasa,
Yasmin Asih, Edisi 4, Jakarta: EGC.
Nursing Advokasi
Page 18
Nursing Advokasi
Page 19