Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
NS DENGAN
MASALAH AIDS PADA Tn Ns UPT Puskesmas dadirejo
a.
PENDAHULUAN
2.
3.
4.
5.
6.
Tahap
Tahap
Tahap
Tahap
Tahap
I (pemula)
II (keluarga yang mengasuh anak)
III (keluarga dengan anak usia pra-sekolah)
IV (keluarga dengan anak usia sekolah)
V (kelurga dengan anak remaja)
1.
Tahap
perkembangan
keluarga
dengan
usia
subur
Tahap ini di mulai pada tahap transisi,keluarga yang mengasuh anak, keluarga dengan
anak usia pra-sekolah, keluarga dengan anak usia sekolah, karena usia subur berkisar
antara 18 tahun sampai 40 tahun. Pada masa ini, individu semakin terpisah dari
keluarga mereka, membangun tujuan karir, dan memutuskan apakah akan menikah
dan memulai sebuah keluarga atau tetap sendiri serta mampu beradaptasi dengan
pengalaman
baru
.
2.
Tujuan
utama
a. Tahap Transisi (keluarga antara dewasa muda yang belum kawin)
Agar mampu membentuk kemandirian dalam hal pekerjaan dan finansial, agar mampu
menjalin hubungan intim dengan teman sebaya, serta mampu berpisah dari keluarga
asal.
b.
Tahap
I
(pemula)
Agar mampu membangun perkawinan yang saling memuaskan, mampu
menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, serta mampu membentuk
keluarga
berencana.
c.
Tahap
II
(keluarga
yang
mengasuh
anak)
Dapat membentuk keluarga muda sebagai unit yang mantap, mampu merekonsiliasi
tugas tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga,
mampu mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, mampu
memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambah peran sebagai
orang
tua.
d.
Tahap
III
(keluarga
dengan
anak
usia
pra-sekolah)
Mampu memenuhi kebutuhan anggota keluarga, mampu mensosialisasikan anak,
mampu mengintegrasikan anak yang baru serta tetap memenuhi kebutuhan anak
anak yang lain, mampu mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga.
e.
Tahap
IV
(keluarga
dengan
anak
usia
sekolah)
Mampu mensosialisasikan pada anak anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah
dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat, mampu
mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, mampu memenuhi
kebutuhan
kesehatan
fisik
anggota
keluarga.
f.
Tahap
V
(keluarga
dengan
anak
remaja)
Mampu
memberi
suri
tauladan
dan
menjaga
komunikasi.
3. Tugas perkembangan keluarga wanita dengan usia subur, yaitu :
a. Tahap Transisi (keluarga antara dewasa muda yang belum kawin)
Pisah
dari
keluarga
asal.
Menjalin
hubungan
intim
dengan
teman
sebaya.
Membentuk
kemandirian
dalam
hal
pekerjaan
dan
finansial.
b.
Tahap
I
(pemula)
Membangun
perkawinan
yang
saling
memuaska.
Menghubungkan
jaringan
persaudaraan
secara
harmonis.
Keluarga
berencana.
c.
Tahap
II
(keluarga
yang
mengasuh
anak)
Membentuk
kelurga
muda
sebagai
unit
yang
mantap.
Rekonsiliasi tugas tugas perkembangan yang bertentangan dengan dan kebutuhan
anggota
keluarga.
Mempertahankan
hubungan
perkawinan
yang
memuaskan.
Memperluas persahabatana dengan keluarga besar dengan meambahkan peran
peran
orang
tua
dan
kakek
nenek.
d.
Tahap
III
(keluarga
dengan
anak
usia
pra-sekolah)
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain, privasi, dan
keamanan.
Mensosialisasikan
anak.
Mengintegrasikan anak yang baru, sementar tetap memenuhi kebutuhan anak anak
yang
lain.
Mempertahanka
hubungan
yang
sehat
dalam
keluarga.
e.
Tahap
IV
(keluarga
dengan
anak
usia
sekolah)
Mensosialisasikan anak anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan
hubungan
dengan
teman
sebaya
yang
sehat.
Mempertahankan
hubungan
perkawinan
yang
memuaska.
Memenuhi
kebutuhan
kesehatan
fisik
anggota
keluarga.
f.
Tahap
V
(kelurga
dengan
anak
remaja)
Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab keetika remaja menjadi
dewasa
dan
semakin
mandiri.
Memfokuskan
kembali
hubungan
perkawinan.
Berkomunikasi secar terbuka antara orangtua dan anak anak.
2.
PENGKAJIAN
a. Data umum
Nama KK : Tn Ns
Pekerjaan : Sopir
Pendidikan : SD
3.
4.
5.
6.
i.
ii.
iii.
iv.
v.
4) Fungsi Reproduksi :
Keluarga Tn D telah menjalankan fungsinya dengan baik yaitu mempunyai dua orang
anak. Ny. W telah mengikuti program KB dengan baik.
5) Fungsi Ekonomi :
Dalam keluarga Tn D dengan gaji buruh pabrik yang di terima setiap bulan, keluarga
merasa kurang dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan untuk
anggota keluarga, karena untuk kepentingan biaya pendidikan untuk anaknya.
f. Stress dan Koping :
Keluarga Tn D saat menghadapi masalah terkadang tidak dapat menyeleseikannya
secara tuntas dengan keputusan yang di ambil oleh kepala keluarga.
g. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik di lakukan hanya pada anggota keluarga yang sakit atau sdri L, hasil
sebagai berikut :
1) Insfeksi :
Keadaan umum : lemah
Postur tubuh : kurus
Kesadaran : Komposmentis
TB/BB : 163 cm/ 38 kg
Kepala : Normal
Leher / Dada : Normal
Abdomen : Normal
Ekstrimitas : - tidak ada luka
- gerak motorik terkoordinasi dengan baik
- tidak ada oedema
2) Palpasi
Kepala : tidak ada benjolan atau kelainan
Leher : tidak ada pembengkakan pada tyroid dan vena jugularis normal
Abdomen :
- Tidak ada pembesaran pada hepar
- Tidak teraba adanya massa
- Turgor kulit jelek
Ekstrimitas :
- Ekstrimitas bawah tidak ada oedema
- Simetris antara kiri dan kanan
- Pergerakan normal
Nadi : 90 kali/menit dengan frekuensi yang teratur
3) Perkusi pada abdomen terdengar pekak
4) Pemeriksaan penunjang : lab pemeriksaan darah positif virus AIDS.
h. Harapan keluarga
Kelarga mengharapkan adanya suatu informasi dari petugas kesehatan tentang
masalah kesehatan yang ada dalam keluarganya dan alternatif pemecahan masalah
yang terbaik yang harus di lakukan oleh keluarga.
2. ANALISIS DATA
No Analisa Data Problem Etiologi
1
2 DS: pasien mengatakan bahwa dia takut dengan penyakit yang diderita,serta pasien
juga tidak tau apa yang harus dilakukan.
DO: pasien tampak cemas dan gelisah, pasien tampak tidak mempunyai motivasi.
DS: pasien mengatakan bahwa tidak nafsu makan, pasien mengatakan mual dan
muntah.
DO: pasien tampak kurus dan lemah, BB turun. Cemas
Nutrisi kurang dari kebutuhan Ketidak tahuan keluarga terkait penyakit AIDS.
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita, terkait
kebutuhan nutrisi.
3. DIAGNOSA
a. Cemas pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d kurangnya pengetahuan keluarga terkait
penyakit AIDS.
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita terkait kebutuhan nutrisi.
4. PRIORITAS MASALAH
a. Cemas pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d kurangnya pengetahuan keluarga terkait
penyakit AIDS.
NO KRITERIA PERHITUNGAN SCORE PEMBENARAN
1
2
3
4
Sifat masalah
Ancaman kesehatan
Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian
Potensial masalah dapat di cegah : cukup
Menonjolnya masalah : masalah harus segera ditangani 3/3x1
1 Merupakan ancaman karena bila hal tersebut dibiarkan terus dapat mengancam dan
menyebabkan gangguan kesehatan
Dengan diberikan pengarahan pada salah satu anggota keluarga, masalah dapat
diubah tetapi memerlukan proses.
Dengan memperhatikan pengarahan,potensial masalah cukup untuk dapat dicegah
Keluarga tau bahwa anggota keluarganya terdiagnosa penyakit AIDS maka perlu
segera ditangani
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita terkait kebutuhan nutrisi.
Sifat masalah
Ancaman kesehatan
Kemungkinan masalah dapat diubah : susah
Potensial masalah dapat di cegah : rendah
Menonjolnya masalah : masalah perlu segera ditangani 3/3x1
1 Merupakan suatu kondisi ancaman dimana salah satu keluarga telah terdiagnosa
penyakit AIDS dan mengalami gangguan pemenuhan nutrisi.
Walaupun dengan pengarahan tentang nutrisi untuk penderita, kemungkinan untuk
diubah susah karena menurunnya fungsi organ pencernaan. .
Walaupun dengan memperhatikan pengarahan, masalah untuk dicegah masih rendah.
Keluarga tau bahwa anggota keluarganya terdiagnosa penyakit AIDS maka perlu
segera ditangani
Berdasarkan scoring diatas, maka prioritas diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. D
adalah sebagai berikut :
1. Cemas pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d kurangnya pengetahuan keluarga terkait
penyakit AIDS,di tandai dengan:
Keluarga mengetahui bahwa Sdri. L menderita penyakit AIDS, tetapi belum mengetahui
mengenai faktor faktor yang berhubungan dengan penyakit AIDS, baik sifat,
penyebab, komplikasi,prognosa, cara perawatan dan diet pada penderita penyakit
AIDS (Sdri. L).
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita terkait kebutuhan nutrisi,
di tandai dengan:
Kelurga tidak mampu memberikan nutrisi yang sesuai dan dibutuhkan oleh Sdri. L.
d. DAFTAR PUTAKA
Friedman, M Marilyn. 1998. Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.
keluarga
keluarga
keluarga
keluarga
mampu
mampu
mampu
mampu
2 Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Sdri. L di keluarga Tn. D b/d ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita terkait kebutuhan nutrisi,
di tandai dengan:
Kelurga tidak mampu memberikan nutrisi yang sesuai dan dibutuhkan oleh Sdri. L.
Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai cara pemenuhan nutrisi pada anggota
keluarga yang sakit (AIDS) Khusus :
1. keluarga dapat menyebutkan cara penatalaksanaan nutrisi bagi penderita AIDS.
2. keluarga mampu melakukan perawatan pada penderita AIDS.
Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan keluarga mampu mengambil keputusan untuk
memberikan penatalaksanaan yang tepat pada penderita AIDS
1. Berikan PENKES mengenai :
Cara penatalaksanaan khususnya nutrisi pada penderita AIDS
2. Ajarkan ibu untuk membut catatan makanan harian yang khusus untuk anggota