Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
120
Rekayasa Daun Salam untuk Pengawetan Ikan dalam Upaya Menghindari Penggunaan
Efek Formalin terhadap Kesehatan Tubuh
Latar Belakang
Ikan laut memiliki kekurangan,
yaitu
lebih
cepat
membusuk
dibandingkan daging unggas dan
mamalia.
Hal tersebut
karena
kandungan air yang tinggi (80%), pH
tubuh ikan yang mendekati netral,
dan daging ikan yang sangat mudah
dicerna
oleh
enzim
autolysis
menyebabkan daging sangat lunak
sehingga menjadi media terbaik
pertumbuhan
bakteri
pembusuk
(Adawyah, 2007). Pembusukan ikan
laut merupakan suatu kerugian bagi
nelayan sehingga diperlukan suatu
pengawetan yang dapat menjaga
kualitas ikan.
Usaha pengawetan ikan yang
dapat dilakukan cukup beragam
mulai dari pengawetan ikan dengan
suhu rendah atau pendinginan,
penggaraman, pemindangan yang
merupakan
upaya
pengawetan
gabungan antara pemanasan dan
penggaraman, pengeringan ikan dan
fermentasi
(Adawyah,
2007).
Pengawetan dengan bahan kimia
121
Rekayasa Daun Salam untuk Pengawetan Ikan dalam Upaya Menghindari Penggunaan
Efek Formalin terhadap Kesehatan Tubuh
Rancangan
penelitian
ini
menggunakan
desain
true
eksperimental dengan pendekatan
Post test control desain, sampelnya
ikan gurami. Variable independen
dalam penelitian ini adalah daun
salam, dependenya adalah ikan
gurami. Ada empat perlakuan yaitu
Ikan Gurami + Daun Salam, Ikan
Gurami + Rebusan Daun salam, Ikan
Gurami + aquadest dan Ikan Gurami
Kontrol Positif. Masing masing 24 jam
dan 48 jam masing-masing dua
ulangan setiap perlakuan. Dalam
pengambilan data menggunakan
observasi. Tehnik pengumpulan data
menggunakan
lembar
observasi
untuk
mengetahui
tingkat
organoleptik, dan untuk pengumpulan
data mikroba dengan uji TPC (Total
Plate Count). Analisis Data
Analisa data menggunakan
diskriptif kwalitatif dan anova
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tingkat Organoleptik bau pada
ikan gurami setelah perlakuan
Berdasarkan hasil organoleptik
untuk bau ikan gurami yang memiliki
nilai rendah yaitu pada perlakuan
kontrol positif dengan hasil semuanya
memiliki bau busuk dan pada
perlakuan B (ikan gurami dengan
ekstrak daun salam) memiliki nilai
tinggi untuk bau ikan gurami yaitu
berbau segar. Timbulnya bau busuk
dan bau amoniak pada ikan kontrol
positif
disebabkan oleh adanya
pertumbuhan mikroba. Menurut Ilyas
(1983) bahwa terjadinya pembusukan
pada ikan gurami lebih bersifat
ketengikan
oksidatif.
Perubahan
tersebut terjadi akibat adanya peristiwa
oksidasi lemak sehingga menimbulkan
bau tengik yang tidak diinginkan.
Setiap sel jaringan tubuh ikan
mengandung enzim yang bertindak
sebagai
katalisator
dalam
pembangunan dan penguraian kembali
setiap senyawa dan zat yang
merupakan komponen kimia ikan.
Pada ikan yang masih hidup,kerja
enzim selalu terkontrol sehingga
122
Rekayasa Daun Salam untuk Pengawetan Ikan dalam Upaya Menghindari Penggunaan
Efek Formalin terhadap Kesehatan Tubuh
123
Rekayasa Daun Salam untuk Pengawetan Ikan dalam Upaya Menghindari Penggunaan
Efek Formalin terhadap Kesehatan Tubuh
124
Rekayasa Daun Salam untuk Pengawetan Ikan dalam Upaya Menghindari Penggunaan
Efek Formalin terhadap Kesehatan Tubuh
tersebut
mengakibatkan
banyak
perubahan pada ikan gurami selam
ikan hidup, bakteri yang terdapat
dalam saluran pencernakan, insang,
saluran darah, dan permukaan kulit
ikan tidak dapat merusak atau
menyerang bagian-bagian ikan. Hal
ini disebabkan bagian-bagian tubuh
ikan tersebut mempunyai batas
pencegahan terhadap penyerangan
bakteri.
Setelah
ikan
mati
kemampuan barrier tadi hilang
sehingga bakteri segera masuk ke
dalam daging ikan melalui keenam
bagian tadi. Jumlah bakteri yang
terdapat dalam tubuh ikan ada
hubungannya
dengan
kondisi
perairan ikan ada hubungannya
dengan kondisi perairan tempat ikan
tersebut hidup.
Bakteri
yang
umumnya
ditemukkan pada ikan adalah bakteri
Pseudomonas
serangan,
basidiomonas,
Alkaligenes,
Micrococcus, Sarcina, vibrio dll.
Selama penyimpanan pada suhu
rendah
bakteri
Acetobacter,
Pseudomonas, meningkat lebih cepat
dibandingkan dengan organisme
lainnya. Pada tahap pembusukan
bakteri-bakteri ini mencapai 80% dari
total flora pada ikan. Perbedaan jenis
dan jumlah bakteri yang dijumpai
pada
ikan
disebabkan
oleh
perbedaan suhu yang dipengaruhi
oleh musim dan letak geografis,cara
penangkapan dan penangan ikan.
Senyawa yang dihasilkan dalam
dekomposisi bakterial yang daapat
digunaakan sebagai petunjuk untuk
tingkat kesegaran ikan.
Akibat serangan bakteri,ikan
mengalami perubahan, yaitu lendir
menjadi lebih pekat, bergetah, amis,
mata terbenam dan pudar sinarnya,
serta insang berubah warna dengan
susunan
tidak
teratur
danbau
menusuk. Bakteri-bakteri tersebut
menyerang tubuh ikan mulai dari
insang atau luka yang terdapat pada
kulit menuju jaringan daging ikan dan
dari permukaan kulit menuju ke
jaringan tubuh bagian daalam.
125
Rekayasa Daun Salam untuk Pengawetan Ikan dalam Upaya Menghindari Penggunaan
Efek Formalin terhadap Kesehatan Tubuh
126
Rekayasa Daun Salam untuk Pengawetan Ikan dalam Upaya Menghindari Penggunaan
Efek Formalin terhadap Kesehatan Tubuh
Penerjemah Padmawinta, K.
Penerbit ITB, Bandung.
Setiawan,
Iwan.,
Darmadji,
Purnomo., dan Rahardjo, Budi.
1997. Pengawetan Ikan dengan
Pencelupan dalam Asap Cair.
Prosiding Seminar Teknologi
Pangan.
Sumono, Agus dan Wulan, Agustin.
2009.
Kemampuan
Air
Rebusan
Daun
Salam
(Eugeniapolyantha W) dalam
Menurunkan Jumlah Koloni
Bakteri
Streptococcus
sp.
Majalah Farmasi Indonesia 20
(3): 112-117.
Utami, Indah Wahyu. 2008. Efek
Fraksi Air Ekstrak EtanolDaun
Salam (Syzygium Polyanthum
Wight.) Terhadap Penurunan
Kadar Asam Urat Pada Mencit
Putih (Mus Musculus) Jantan
Galur Balb-C Yang Diinduksi
Dengan
Kalium
Oksonat.
Skripsi.
Fakultas
Farmasi
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.
Widaningrum dan Winarti, Christina.
2010. Kajian Pemanfaatan
Rempah-Rempah
Sebagai
Pengawet Alami pada Daging.
Seminar Nasional Hari Pangan
Sedunia XXVII.
Widiyawati.2012. Aktivitas Antifungi
Ekstrak Etanol Daun Salam
(Syzygium
polyanthum)
terhadap Candida albicans.
Skripsi.
Fakultas
Ilmu
Kedokteran
dan
Ilmu
Kesehatan
Universitas
Jenderal Soedirman.
Yuharmen., Eryanti, Yum., dan
Nurbalatif. 2002. Uji Aktivitas
Antimikroba Minyak Atsiri dan
Ekstrak Metanol Lengkuas
(Alpinia galanga). Laporan
Penelitian.
Jurusan
Kimia
Universitas Riau.
Zaelanie, Kartini dan Kartikaningsih,
Hartati.
2008.
Pengaruh
pengukusan
dan
Penggorengan pada Kadar
Formalin
Ikan
Layang
127
Rekayasa Daun Salam untuk Pengawetan Ikan dalam Upaya Menghindari Penggunaan
Efek Formalin terhadap Kesehatan Tubuh
(Decapterus
spp)
Berformalin.Jurnal
Penelitian
Perikanan Vol.11 No:1, Juni
2008: 37-41.
Zulaekah,
Siti.,
Widiyaningsih,
Endang Nur. 2005. Pengaruh
Konsentrasi Ekstrak Daun Teh
pada Pembuatan Telur Asin
Rebus terhadap Jumlah Bakteri
dan Daya Terimanya. Jurnal
Penelitian dan Sains Teknologi
Vol: 6 No:1 :1-13.
128