Vous êtes sur la page 1sur 9

a. Jenis Pekerjaan.

Pengeboran Pondasi Dalam Pada Proyek Flyover Merak-Banten


b. Teknologi Yang Digunakan.
Menggunakan Teknologi Bore Pile
c. Enginering Proces.
Langkah Pekerjaan Pengeboran
1. Persiapan Pengeboran
Sebelum melaksanakan pengeboran terlebih dahulu dilakukan pengaturan
lapangan untuk meletakkan posisi alat-alat pengeboran dan dilakukan
penyetingan alat pada titik-titik bor yang telah ditentukan. Pada saat pendirian
mesin bor ketegakan mesin harus dikontrol. Agar pondasi tidak miring dan
sesuai dengan apa yang direncanakan.

Gambar 4.6. Penempatan Alat Pekerjaan Pengeboran


2. Pengeboran Awal
Pengeboran awal dapat dimulai dengan menekan mata bor ke tanah sesuai
dengan titik as yang telah ditentukan. Pengeboran dilakukan di atas exsisting
yang berupa perkerasan aspal digunakan mata bor auger

yang dapat

memecahkan batu/tanah keras dan lapisan air tanah. Pengeboran dilakukan


hingga kedalaman 8 meter.

Gambar 1. Pengeboran Awal


Perlu
menggunakan cairan
bentonit (sullry bentonite) untuk
mencegah terjadinya keruntuhan
dinding
dilakukan

lubang

galian

saat

pengeboran.

Keruntuhan biasanya terjadi akibat air tanah yang menekan untuk mengisi
lubang galian, akhirnya mendesak tanah untuk runtuh. Pekerjaan galian bor
yang dalam, dan muka air yang tinggi, serta jenis tanah yang berbutir / granular.

Jika hal ini terjadi tentu akan tidak menguntungkan, karena mengganggu
pekerjaan.
Cairan bentonit yang memiliki berat jenis yang lebih besar daripada air, akan
menahan air untuk tidak masuk dalam lubang galian, sehingga tanah di
sekeliling lubang galian tidak akan runtuh. Cairan bentonit didapat dari
campuran semen bentonit dengan air dengan ketentuan 35 kg bentonit dicampur
dengan 1000 liter air. Cairan bentonit dicampur pada alat khusus yang telah
ditempatkan di lapangan milik PT. Indopora. Setelah pencampuran dilakukan,
cairan bentonit ditampung dalam tangki besar. Terdapat 2 buah tangki besar
untuk menampung cairan bentonit. Sehingga pada waktu dibutuhkan saat
pengeboran, cairan bentonit tersebut tinggal dialirkan dengan sistem gravitasi
melalui pipa-pipa yang disambungkan ke tangki.
3. Pemasangan Casing
Bila tanah yang akan dibor baik, stabil dan tidak longsor maka casing hanya
berfungsi sebagai penahan tanah akibat berat tekanan alat bor. Namun bila tanah
yang akan dibor tidak baik dalam arti longsor misalnya terdiri dari pasir lepas,
maka casing yang dipasang sebagai penahan longsoran dan ukuran casing yang
digunakan lebih panjang. Pada proyek pembangunan Flyover Merak ini
digunakan casing sepanjang 8 m.

Gambar.3. Pemasangan Casing


Cran hanya dibutuhkan untuk mengangkat casing dan membantu penyetelan
casing. Untuk memasukkan casing ke dalam lubang menggunakan mesin bor
yang telah dilepas mata bornya. Selanjutnya dengan bantalan plat baja casing
ditekan dengan perlahan
4. Pengeboran Lanjutan
Pada pengeboran akhir ini digunakan bucket auger untuk tanah keras. Proses
pengeboran dilakukan untuk setiap titik hingga mencapai kedalaman tanah
yang ditentukan. Pengeboran lanjutan menggunakan bucket auger.

Gambar 4.9. Pengeboran Lanjutan


Setelah operator memastikan bahwa sudah mencapai kedalaman yang
ditentukan, maka diadakan pemeriksaan kedalaman dasar lubang dengan
menggunakan cara manual yaitu mengikatkan pemberat pada sebuah pita ukur
dan menjatuhkanya ke dalam lubang hingga terasa antukan pada pemberat
tersebut, didapatlah kedalaman pengeboran sesuai yang direncanakan.

5. Pembersihan Dasar Lubang


Setelah pengeboran sampai pada kedalaman yang telah direncanakan dengan
meninjau kembali panjang batang pengeboran, lubang hasil pengeboran harus
dibersihkan

dengan

cleaning

bucket.

Cleaning

dilaksanakan

untuk

membersihkan lumpur yang mengendap di dasar lubang. Pembersihan lumpur


ini bertujuan untuk menjaga kapasitas beban di bawah tiang (end bearing),
mencegah bercampurnya coran dengan lumpur, membersihkan daerah bor,
membersihkan lumpur yang tersisa dan tetap menjaga dimensi bor cleaning

bucket harus diputar dengan kecepatan rendah dan yang untuk pertamanya
menggunakan perseneling mundur atau membalik arah putaran clening bucket.
Proses cleaning dilakukan berulang kali sampai dasar lubang relative bersih dari
lumpur.

Gambar 4.10. Pembersihan Tanah Hasil Pengeboran


Tanah hasil pengeboran diletakkan didekat mesin bor (penimbunan
sementara) kemudian tanah hasil pengeboran dipindahkan kedalam dump
truck dengan menggunakan excavator selanjutnya dibuang ke lokasi
pembuangan .

d. Sumber Daya Yang Dipakai


Alat yang Digunakan
No

Nama Alat

Jumlah Satuan

Auger boring machine

Set

Service crane 100-150 ton

Unit

Excavator

Unit

Dump truck

Unit

Tool & accessories

Casing

Unit

Summersible pump

Unit

Water tank

Unit

Slurry tank

Unit

Tenaga Kerja yang Dibutuhkan


No

Tenaga Kerja

Jumlah Satuan

Oprator mesin bor

Orang

Oprator Service crane

Orang

Oprator Excavator

Orang

Supir Dump truck

Orang

Pengawas Lapangan

Orang

Mandor

Orang

Pekerja

Orang

e. Kesesuain Kondisi Lingkungan Pekerjaan


Lingkungan pekerjaan berada di dalam jalan eksisting pelabuhan yang padat akan lalu
lintas kendaraan yang akan keluar-masuk pelabuhan

f. Waktu
Durasi Pekerjaan Pengeboran
No

Pekerjaan

Waktu

Pemindahan alat

400 menit

Setting alat

3960 menit

Pengeboran

6304 menit

Pemasangan pemasangan casing

1980 menit

Jumlah
Produktivitas/hari

12644 menit
=
=

8 jam/hari
480 menit

Waktu efektif /hari

80 % Produktivitas/hari

384 menit

Waktu yang dibutuhkan untuk Flyover Merak

Total Durasi Pengeboran


Waktu efektif/hari

12644
384

32.9266 hari

g. Kapasitas Produksi
Produktivitas Alat Pengeboran

a. Produktivitas Mesin Bor

No

Type

Tinjauan

P 12

Diameter

2,5

Length

Volume tanah tinjauan

196.25 m

Effisiensi (E)

0.83
Waktu

Pekerjaan

BAUER BG 30

40 meter

Pengeboran menggunakan mata bor auger (8m)

40 menit

Penggantian mata bor auger menjadi bucket auger

30 menit

Pengeboran menggunakan bucket auger (32m)

Penggantian bucket auger menjadi bucket clening

30 menit

Pengeboran menggunakan bucket cleaning (40m)

50 menit

180 menit

Ct

meter

330 menit

Produktivitas

=
Volume tanah tinjauan x ( 60 /Ct ) x E
=
196.25 x 0.1818 x 0.83
=
29.615 m/jam (volume padat)
=
37.019 m/jam (volume loose)
b. Produktivitas Excavator
Excavator yang digunakan jenis Merk Komatsu type PC-200
Data yang diketahui :
Kondisi Penumpahan
= Normal
Kapasitas Bucket (q1)
= 0,8 m3
Effisiensi kerja
= 0,83 jam
( Tabel 2.1 )
Faktor bucket (k)
= 1,1
( Tabel 2.3 )
o
Sudut swing
= 90
Cmt
= 16 detik
Produktivitas per siklus (q)
= q1 x k
( Rumus 2.7 )
= 0,8 x 1,1
= 0,88 m3
Cm
= Cmt x Fk
( Rumus 2.6 )
= 16 x 1,1
= 17,6 detik
Produktivitas Excavator

Q (Produktivitas)

= qx

3600
Cm

xE

( Rumus 2.5 )

= 0,88 x

3600
17,6

x 0,83

= 150 m3/jam
Jumlah Excavator

Produkitivitas mesin bor


Produkitivitas excavator

37.01988636
150

0.2468

Unit

c. Produktivitas Dump Truck


Dump Truck yang digunakan jenis Merk Komatsu type HD205-3
Data yang diketahui :
Kapasitas truk
= 15,5 m3
Kecepatan pergi
= 35 km/jam
Kecepatan balik
= 50 km/jam
Jarak yang ditempuh
= 2 Km
Data Lapangan
Kapasitas bucket (q1)

= 0,8 m3

Faktor bucket (k)

= 1,1

Effisiensi kerja (E)

= 0,83

Jumlah siklus (n)

= Kapasitas DT / (q1 x k)
= 15,5 / (0,8 x 1,1)
= 17,6 = 18 kali

Produksi per siklus ( C )

= n x q1 x k
= 18 x 0,8 x 1,1
= 15,84 m3

Waktu Siklus
Waktu mengisi

= n x Cm (excavator)
= (18 x 17,6) / 60
= 5,28 menit = 6 menit

Waktu angkut

= (jarak/kecepatan) x 60
= (2000 / 35000) x 60

= 3,5 menit = 4 menit


Waktu buang

= 6 menit

Waktu kembali

= (2000 / 50000) x 60
= 2,5 menit = 3 menit

Waktu tunggu

= 5 menit

Total waktu

= (6 + 4 + 6 +3 + 5 ) menit
= 24 menit

Produktivitas Dump Truck


Q (Produktivitas)

= C x ( 60 / Cm ) x E ( Rumus 2.9 )
= 15,84 x (60 / 24 ) x 0,83
= 32,87 m3/jam

Jumlah Dump Truck

Produkitivitas mesin bor


Produkitivitas dump truck

37.01988636
32.87

=
h.
i.
j.
k.

Biaya
Quality
Resiko Konstruksi
Keamanan Dan Keselamatan Kerja
l. Urutan Tahap Pekerjaan.

1.12625

Unit

Vous aimerez peut-être aussi