Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
memiliki
kemampuan
dan
wewenang
melakukan
tindakan
2. Tujuan motivasi
Hasibuan (2005) mengemukakan, tujuan motivasi adalah :
meningkatkan moral dan kepuasan kerja perawat, meningkatkan
produktivitas
kerja
perawat,
meningkatkan
kedisiplinan
perawat,
(2001)
mengemukakan,
tujuan
motivasi
adalah
3. Teori motivasi
Beberapa teori motivasi menurut Purwanto (2007) :
a. Teori Hedonisme
Hedone adalah bahasa yunani yang berarti kesukaan, kesenangan, atau
kenikmatan. Hedonisme adalah suatu aliran didalam filsafat yang
memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah
mencari kesenangan yang bersifat duniawi. Menurut pandangan faham
ini, manusia pada hakekatnya adalah makhluk yang mementingkan
kehidupan yang penuh dengan kesenangan dan kenikmatan. Manusia
setiap menghadapi persoalan yang perlu pemecahan, manusia
cenderung memilih alternatif pemecahan yang dapat mendatangkan
kesenangan daripada yang mengakibatkan kesukaran, kesulitan,
penderitaan, dan sebagainya.
b. Teori Naluri
Teori ini mengemukakan bahwa pada dasarnya manusia memiliki tiga
dorongan nafsu pokok, yang dalam hal ini disebut juga dengan naluri
yaitu: dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri, dorongan nafsu
(naluri)
mengembangkan
diri,
dan
dorongan
nafsu
(naluri)
hubungan
yang
komplementer
yang
berarti
saling
4. Unsur-unsur motivasi
Purwanto (1998) mengemukakan, unsur-unsur motivasi adalah :
merupakan suatu tenaga dinamis manusia dan munculnya memerlukan
rangsangan baik dari dalam maupun dari luar, motivasi sering kali ditandai
dengan perilaku yang penuh emosi, motivasi merupakan reaksi pilihan dari
beberapa alternatif pencapaian tujuan, motivasi berhubungan erat dengan
kebutuhan dalam diri.
Fitri (2009) mengemukakan, unsur-unsur motivasi meliputi ; unsur
motivasi berasal dari dalam diri seseorang yaitu berupa keadaan yang tidak
puas atau ketegangan psikologis ini bisa timbul oleh karena keinginankeinginan untuk memperoleh penghargaan, pengakuan, serta berbagai
macam kebutuhan lainnya dan motivasi berasal dari luar yaitu tujuan yang
ingin dicapai oleh seseoran, tujuan itu sendiri berada diluar diri seseorang
itu namun mengarahkan tingkah laku orang itu untuk mencapainya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi
berasal dari dalam diri manusia yang biasanya timbul dari perilaku yang
dapat memenuhi kebutuhan sehingga manusia menjadi puas dan berasal
dari luar yang merupakan pengaruh dari orang lain atau lingkungan.
5. Fungsi motivasi
Purwanto (2007) mengemukakan, fungsi motivasi adalah :
mendorong
timbulnya
tingkah
laku
atau
suatu
perbuatan
serta
6. Motivasi Perawat
Motivasi perawat untuk melanjutkan pendidikan pendidikan pada
jenjang yang lebih tinggi karena tertarik untuk mencapai karir yang lebih
baik, lebih dihargai dengan pendidikan yang lebih tinggi, menjadi perawat
yang profesional, memperoleh peningkatan golongan dan kenaikan
pangkat, mendapatkan imbalan gaji yang lebih baik, serta dapat
mengambil keputusan yang tepat dalam segala situasi berdasarkan ilmu
pengetahuan dalam melaksanakan praktek keperawatan (Sunaryo, 2004).
Sasongko
(2000)
mengemukakan,
motivasi
perawat
untuk
pimpinan yang adil dan bijaksana, akan menjamin bahwa pekerjaan akan
tetap bisa dipertahankan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perawat
mempunyai motivasi yang tinggi untuk melanjutkan pendidikan pada
jenjang yang lebih tinggi, karena perawat ingin mencapai karir yang lebih
baik, serta dapat mengambil keputusan yang tepat dalam segala situasi
berdasarkan ilmu pengetahuan dalam melaksanakan praktek keperawatan.
Perawat yang memiliki motivasi kerja yang tinggi sebaiknya juga memiliki
motivasi yang tinggi pula untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang
lebih tinggi.
berkelanjutan
perawat
didefinisikan
oleh
ANA
membangun dasar
Pendidikan
yang
berkelanjutan
ini
bertujuan
untuk
pendidikan
berkelanjutan
membantu
perawat
untuk
untuk
mengembangkan
diri.
Pendidikan
berkelanjutan
yang
diharapkan
dari
pendidikan
berkelanjutan
meliputi:
sebuah integrasi dari seluruh bagian orang, hal itu akan menolong dari halhal yang menyakitkan.
Hasibuan (2005) mengemukakan, pimpinan adalah seseorang yang
mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya, mengarahkan bawahan
untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dalam mencapai tujuan
organisasi.
Sebagai seorang pimpinan, sehari-hari dalam bekerja menggunakan
proses manajemen untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan
oleh
orang
lain.
Seorang
pimpinan
harus
memiliki
ketrampilan
2. Bentuk-Bentuk Dukungan :
Sheridan dan Radmacher (1992), sarafino (1998) serta Taylor (1999)
membagi dukungan kedalam lima bentuk. Yaitu ;
a. Dukungan instrumental
Bentuk dukungan ini merupakan penyediaan materi yang dapat
memberikan pertolongan langsung seperti pinjaman uang, pemberian
barang, makanan serta pelayanan. Bentuk dukungan ini dapat
mengurangi stress karena individu dapat langsung memecahkan
masalahnya yang berhubungan dengan materi. Dukungan instumental
sangat diperlukan terutama dalam mengatasi masalah dengan lebih
mudah.
b. Dukungan informasional
Bentuk dukungan ini melibatkan pemberian informasi, saran atau umpan
balik tentang situasi dan kondisi individu, Jenis informasi seperti ini
dapat menolong individu untuk mengenali dan mengatasi masalah
dengan lebih mudah.
c. Dukungan emosional
Bentuk dukungan ini membuat individu memiliki perasaan nyaman,
yakin, diperdulikan dan dicintai oleh sumber dukungan sehingga individu
dapat menghadapi masalah dengan lebih baik. Dukungan ini sangat
penting dalam menghadapi keadaan yang dianggap tidak dapat dikontrol.
d. Dukungan pada harga diri
Bentuk dukungan ini berupa penghargaan positif pada individu,
pemberian semangat, persetujuan pada pendapat induividu, perbandingan
yang positif dengan individu lain. Bentuk dukungan ini membantu
pengawasan,
memberi
pengarahan
dan
bimbingan,
orientasi
fungsi
dan
tugas
pemimpin
dapat
4. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan menurut Hasibuan (2005) yaitu :
a. Kepemimpinan Otoriter
Kekuasaan atau wewenang sebagian besar mutlak tetap berada pada
pimpinan. Pengambilan keputusan dan kebijaksanaan hanya ditetapkan
sendiri oleh pemimpin, bawahan tidak diikutsertakan untuk memberikan
saran, ide, dan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.
b. Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan Partisipatif adalah apabila dalam kepemimpinannya
dilakukan dengan cara persuasif, menciptakan kerja sama yang serasi,
menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi para bawahan. Pemimpin
memotivasi bawaahan agar merasa ikut memiliki perusahaan.
c. Kepemimpinan Delegatif
Kepemimpinan Delegatif apabila seorang pemimpin mendelegasikan
wewenang kepada bawahan dengan agak lengkap, bawahan dapat
mengambil keputusan dan kebijaksanaan dengan bebas atau leluasa
dalam melaksanakan pekerjaannya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa gaya
kepemimpinan bertujuan untuk mendorong gairah kerja, kepuasan kerja,
dan produktivitas kerja karyawan yang tinggi agar dapat mencapai tujuan
organisasi yang maksimal.
D. Kerangka Teori
Bentuk-bentuk
dukungan :
1. Instrumental
2. Emosional
3. Informasional
4. Harga diri
5. Kelompok
Motivasi perawat
melanjutkan
pendidikan pada
jenjang yang
lebih tinggi
E. Kerangka Konsep
Variabel Independen
Dukungan pimpinan :
harga diri
Variabel Dependen
Motivasi perawat
untuk melanjutkan
pendidikan pada
jenjang yang lebih
tinggi.
F. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel independent (variabel bebas) adalah Dukungan pimpinan : harga
diri
2. Variabel dependent (variabel terikat) adalah Motivasi perawat untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan antara dukungan
pimpinan rumah sakit dengan motivasi perawat untuk melanjutkan pendidikan
pada jenjang yang lebih tinggi di Rumah Sakit Umum Kota Semarang tahun
2009.