Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB 1
PENDAHULUAN
Benarkah kebanyakan orang ingin mengelakkan risiko? Karena selalu ingin aman
dan hidup tenteram, maka memang kebanyakan orang takut menanggung risiko.
Namun semua tahap kehidupan kita mengandung risiko. Kemanapun kita
mengelak atau lari dari risiko, maka disitupun kita akan menemukan risiko yang
lainnya. Risiko merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Bahkan
ada orang yang mengatakan, bahwa tak ada hidup tanpa risiko sebagaimana tak
ada hidup tanpa maut.
Berbagai definisi dapat diberikan kepada kata risiko itu, namun secara sederhana
artinya senantiasa ada kena mengenanya dengan kemungkinan akan terjadinya
akibat buruk atau akibat yang merugikan, seperti kemungkinan kehilangan,
cedera, kebakaran, dan sebagainya. Tidak ada metode apapun yang bisa
menjamin seratus persen bahwa akibat buruk itu setiap kali dapat dihindarkan,
kecuali kalau kegiatan yang mengandung risiko tidak dilakukan.
Agar risiko tidak menghalangi kegiatan perusahaan, maka seharusnyalah itu
dimanajemeni dengan sebaik-baiknya. Namun benarkah para pengusaha
Indonesia kurang memperhatikan manajemen risiko? Surat kabar Harian Kompas
pada tanggal 20 Juli 1985 menulis, bahwa ada gejala aneh dan tidak sehat dalam
bisnis jasa asuransi di Indonesia. Disatu pihak mereka mengeluh kekurangan
nasabah, dipihak lain mereka cenderung menolak calon-calon nasabah.
Perusahaan asuransi enggan menerima penutupan perlindungan risiko
perusahaan, karena ternyata kebanyakan perusahaan tidak memanajemeni risiko
harta yang hendah diasuransikan itu.
Program manajemen risiko pertama-tama bertugas mengidentifikasi risiko-risiko
yang dihadapi, sesudah itu mengukur atau menentukan besarnya risiko itu dan
kemudian barulah dapat dicarikan jalan untuk menghadapi atau menangani risiko
itu. Ini berarti orang harus menyusun strategi untuk memperkecil ataupun untuk
mengendalikannya. Pendeknya dengan program itu, dapatlah dilindungi
keefektifan operasi perusahaan yang bersangkutan.
TANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN RISIKO OLEH PEGAWAI DAN DIREKTUR
TERHADAP PEMILIK
Pegawai dan direktur dunia usaha mempunyai tanggung jawab hukum terhadap
pemegang saham atau pemilik perusahaan bagi pengelolaan risiko murni.
Beberapa keputusan pengadilan menekankan bahwa direktur dan karyawan
mungkin memikul tanggung jawab resmi bila terjadi pelanggaran dari kewajiban
tersebut.
Penampilan standar hukum seperti yang diumumkan oleh pengadilan, yaitu
pegawai atau direktur harus berhati-hati melaksanakan tugasnya.
Wiliam and Heins ( 1985 ) memberikan salah satu contoh pernyataan batas-batas
tanggung jawab seseorang manajer risiko dari suatu perusahaan.
PENETAPAN KEBIJAKSANAAN TERTULIS
1 | Universitas Pamulang
2 | Universitas Pamulang
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa diperlukan komunikasi dua arah
antara manajer risiko dan manajer-manajer lain dalam suatu perusahaan untuk
menyalurkan informasi yang berkenaan dengan risiko.
SUMBANGAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP PERUSAHAAN, KELUARGA
DAN MASYARAKAT
Terhadap perusahaan
Pertama, manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari
kegagalan. Sebagian kerugian seperti hancurnya fasilitas produksi mungkin bisa
menyebabkan perusahaan harus ditutup, jika sebelumnya tidak ada
kesiapsediaan menghadapi musibah seperti itu. Dengan manajemen risiko
tersebut perusahaan dapat terhindar dari kehancuran.
Kedua, oleh karena laba dapat ditingkatkan dengan jalan mengurangi
pengeluaran, maka manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan
laba. Misalnya, manajemen risiko dapat mengurangi pengeluaran dengan jalan
mencegah atau mengurangi risiko kerugian.
Ketiga, manajemen risiko dapat menyumbang secara tidak langsung laba.
Keempat, adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya
perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta non material bagi
perusahaan itu.
Kelima, manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena
kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukain perusahaan yang dilindungi
maka secara tidak langsung menolong meningkatkan public image.
Terhadap Keluarga
Pertama, manajemen risiko dapat mempersiapkan keluarga dengan
kelima faedah tersebut diatas, sebagai contoh : dengan melindungi keluarga
terhadap catastrophic losses, maka keluarga tersebut dapat terhindar dari
musibah.
Kedua, manajemen risiko yang sehat mungkin menyanggupkan suatu
keluarga untuk mengurangi pengeluaran untuk asuransi tanpa mengurangi sifat
perlindingannya.
Ketiga, jika suatu keluarga telah dilindungi terhadap kematian, atau
kesehatan, kehilangan atau kerusakan harta bendanya, maka keluarga itu
mungkin akan lebih berani untuk menanggung risiko dalam investasi atau
persetujuan mengenai karir.
Keempat, suatu keluarga dapat disembuhkan dari tekanan fisik dan mental.
Kelima, keluarga mungkin pula memetik faedah dari program manajemen risiko
yang menolong orang-orang lain.
Terhadap Masyarakat
4 | Universitas Pamulang
Masyarakat juga memetik faedah dari makin lebih efisiennya manajemen risiko
menangani perusahaan dan keluarga akan mengurangi beban masyarakat (social
cost).
OBYEKTIF MANAJEMEN RISIKO
Berdasarkan kepada sumbangan yang diberikan manajemen risiko terhadap
perusahaan maka secara implisit sudah terkandung di dalamnya satu atau lebih
sasaran yang mungkin akan dicapai manajemen risiko sebagai berikut :
1. Survival
2. Kedamaian pikiran.
3. Memperkecil biaya.
4. Menstabilkan pendapatan perusahaan.
5. Memperkecil atau meniadakan gangguan operasi perusahaan.
6. Melanjutkan pertumbuhan perusahaan.
7. Merumuskan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap karyawan dan
masyarakat.
Untuk memperoleh manfaat maksimum dari program itu, maka rencana
diperlukan. Mendefinisikan dengan jelas tujuan yang hendak dicapai merupakan
pedoman bagi penanggung jawab program dan evaluasi hasilnya.
OBYEKTIF MANAJEMEN RISIKO HARUS KONSISTEN DENGAN OBYEKTIF
PERUSAHAAN
Mehr dan Hedges dalam bukunya Risk Management, Concept and
Application, menulis bahwa tujuan umum (General Objectives) perusahaan
adalah :
1. Profit atau layanan yang efisien.
2. Good citizenship.
3. Kepuasan pribadi.
Obyektif Manajemen Risiko yang dianggapnya konsisten dengan obyektif umum
tersebut dibagi atas :
1. Obyektif yang akan dicapai sesudah terjadinya suatu kerugian (Post-loss
Objectives).
2. Obyektif yang harus dicapai sebelum terjadinya sesuatu kerugian (Pre-loss
Objectives).
Post-loss Objectives yang memungkinkan menurut Mehr dan Hedges adalah :
1. Survival.
2. Kelanjutan operasi perusahaan.
3. Stabilitas laba.
4. Pertumbuhan.
5. Good citizenship dan tanggapan baik dari publik.
5 | Universitas Pamulang
SUMBER RISIKO
Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif terhadap bencana yang
menimbulkan kerugian, dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak
diharapkan. Kemungkinan kejadian demikianlah yang kita namakan risiko.
Risiko Sosial
Sumber utama risiko adalah masyarakat, artinya tindakan orang-orang
menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari
harapan kita.
Risiko Fisik
Ada banyak sumber risiko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam,
sedangkan lainnya disebabkan kesalahan manusia. Banyak risiko yang kompleks
sumbernya tetapi termasuk terutama kategori fisik, contohnya antara lain,
Kebakaran, Kebakaran adalah penyebab utama cidera, kematian dan kerusakan
harta. Kebakaran besar dapat disebabkan oleh alam seperti petir, atau oleh
penyebab fisik seperti kabel yang cacat, atau karena keteledoran manusia.
Cuaca, Iklim adalah risiko yang serius. Kadang-kadang hujan terlalu
banyak sehingga panen kena banjir dan sungai meluap. Banjir terjadi setiap
tahun. Yang berubah hanyalah lokasinya, malahan kadang-kadang berulang pada
lokasi yang sama. Banjir menimbulkan kerugian jiwa dan jutaan dollar kerusakan
harta. Sebaliknya kekeringan juga menyebabkan kerugian besar karena
kerusakan panen dan juga rusaknya tanah bila disertai angin. Badai salju juga
menghacurkan panen dan kerusakan harta yang serius.
Petir, menyebabkan kebakaran yang selanjutnya merusakkan harta, membunuh
atau menciderai orang.
Tanah longsor, telah umum menjadi sumber kerusakan harta. Semakin padatnya
daerah kota maka semakin banyak rumah dibangun diatas tanah yang labil.
Dengan bergesernya tanah maka rumah-rumah pun rusak dan hancur.
Risiko Ekonomi
Banyak risiko yang dihadapi perusahaan itu bersifat ekonomi. Contohcontoh risiko ekonomi adalah inflasi, fluktuasi lokal, dan ketidakstabilan
perusahaan individu, dan sebagainya.
B.
9 | Universitas Pamulang
Karena rusaknya hak milik orang lain atau terlukanya orang lain.
C.
12 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g
Perlu dijelaskan di sini bahwa distribusi normal tidak cocok bagi perusahaan
dengan hanya beberapa exposure unit saja. Makin kecil distribusinya, maka
kurang ketepatan pengalamannya.
BANYAKNYA KEJADIAN PER TAHUN
Jika setiap kejadian menghasilkan kerugian yang sama jumlahnya, maka
distribusi banyaknya kejadian per tahun dapat diubah kedalam suatu distribusi
total kerugian per tahun dengan memperkalikan masing-masing banyaknya
kejadian yang mungkin, dengan kerugian rata-rata per kejadian.
DISTRIBUSI POISSON
Satu lagi distribusi probabilitas yang terbukti berguna dalam
memperkirakan probabilitas bahwa sebuah perusahaan akan menderita sejumlah
tertentu kejadian selam tahun berikutnya adalah distribusi poisson.
KERUGIAN PERKEJADIAN DALAM JUMLAH RUPIAH
Peneliti juga sudah berhasil menerangkan distribusi probabilitas tentang
kerugian per kejadian. Distribusi ini menyatakan probabilitas bahwa kerugian
dalam satu kejadian akan mengasumsikan dalam berbagai nilai.
DISTRIBUSI KOMPONEN TOTAL KERUGIAN PER TAHUN DAN DISTRIBUSI
PROBABILITASNYA
Karena total kerugian dalam satu tahun merupakan hasil dari jumlah
kejadian per tahun dan rata-rata kerugian per kejadian, maka orang dapat
membuat beberapa pernyataan atau daftar tentang total kerugian dalam rupiah
per tahun jik aorang mempunyai distribusi probabilitas untuk banyaknya kejadian
dan kerugian per kejadian. Total kerugian harapan per tahun sama dengan
jumlah harapan kejadian dikalikan dengan kerugian harapan per kejadian.
BAB 5
PENGENDALIAN RISIKO
PENDAHULUAN
Sesudah manajer risiko mengidentifikasikan dan mengukur risiko yang
dihadapi perusahaannya, maka ia harus memutuskan bagaimana menangani
risiko tersebut. Ada dua pendekatan dasar untuk itu :
1. Pengendalian risiko (risk control)
2. Pembiayaan risiko (risk financing)
Pengendalian Risiko, dijalankan dengan metode berikut :
1. Menghindari risiko
2. Mengendalikan kerugian
3. Pemisahan
4. Kombinasi atau pooling
5. Pemindahan risiko
Pembiayaaan Risiko, meliputi :
13 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g
kerugian
adalah
untuk
ANALISIS KERUGIAN
Untuk mendapatkan informasi atas kerugian, maka pengendali kerugian
perlu untuk membangun :
1. Jaringan pemberi informasi
2. Formulir untuk melaporkan kerugian.
Pemberi informasi yang utama ialah supervisor lini yang bertanggung jawab
terhadap operasi di mana kecelakaan itu terjadi. Mereka dapat menyediakan
informasi terperinci mengenai kecelakaan itu dan dengan mengisi formulir
dengan sempurna mereka akan lebih awas tentang apa yang menyebabkan
kecelakaan dan tentang pentingnya mengendalikan sebab-sebab tersebut.
Informasi yang disediakan melalui laporan ini dapat diperguanakan untuk :
1. Mengukur performance manajer lini
2. Menetapkan operasi mana yang perlu dibetulkan
3. Mengidentifikasi hazard yang tersangkut dengan kerugian itu
4. Menyediakan informasi yang dapat dipergunakan untuk memotivasi
manajer dan pekerja untuk menaruh perhatian besar terhadap
pengendalian kerugian.
ANALISIS HAZARD
Analisis hazard ialah dapat dibatasi pada analisis hazard yang telah
menyebabkan kecelakaan saja.perlu menyelidiki hazard yang mungkin akan
muncul. Berdasarkan pengalaman perusahaan lain, atau pengalaman
perusahaan asuransi.
Alat-alat baru dalam menentukan hazard melalui inspeksi adalah :
1. Checklist
2. Fault tree analysis (lihat Mehr and Hedges 1874,p,431)
MENENTUKAN KELAYAKAN EKONOMIS
Walaupun pencegahan segala kerugian diinginkan, tetapi ditinjau dari
sudut manfaat dan biaya, tidak selalu economically feasible. Oleh karena itu
pertimbangan yang bersifat ekonomi harus dilakukan.
PEMISAHAN
Yang dimaksud pemisahan disini ialah menyebarkan harta yang
menghadapi risiko yang sama, menggantikan penempatan dalam satu lokasi.
Dengan menambah banyaknya independent exposure unit maka probabilitas
kerugian-harapan diperkecil. Jadi memperbaiki kemampuan perusahaan untuk
meramalkan kerugian yang akan dialami.
Kombinasi
16 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g
mengkombinasikan
risioko
adalah
dengan
PEMINDAHAN RISIKO
Pemindahan risiko dapat dilakukan dengan tiga cara :
Pertama :
harta milik atau kegiatan yang menghadapi risiko dapat
dipindahkan kepada pihak lain, baik dinyatakan dengan tegas, maupun berikut
dengan berbagai transaksi atau kontrak.
Kedua :
Ketiga :
Suatu risk financing transfer menciptakan suatu loss exposure
untuk transferee. Pembatalan itu oleh transferee dapat dipandang sebagai cara
ketiga dalam risk control transfer. Dengan pembatalan itu, transferee tidak
bertanggung jawab secara hukum untuk kerugian yang semula ia setujui, untuk
dibayar.
BAB 6
PEMBELANJAAN RISIKO (RISK FINANCING)
PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dijelaskan pembelanjaan (pembiayaan) yang
berhubungan dengan cara-cara pengadaan dana untuk memulihkan kerugian.
Cara ini terdiri dari :
1. Risk financing transfer (memindahkan risiko disertai dengan pembiayaan)
2. Risk retention (risiko ditangani sendiri oleh perusahaan yang
bersangkutan).
RISK FINANCING TRANSFER
Pemindahan risiko melalui cara pengendalian risiko, tidak memerlukan
pengarahan dana karena dijalankan dengan :
1. Memindahkan harta atau kegiatan yang bersangkutan kepada pihak lain.
2. Memindahkan tanggung jawab kepada transferee dengan maksud
menghilangkan atau mengurangi tangung jawab transferor terhadap
kerugian yang bersangkutan.
3. Menganggap kerugian yang bersangkutan dipikul pihak lain.
Tetapi memindahkan risiko melalui risk financing berarti transferor mencari dana
eksternal yang akan membayar kerugian yang bersangkutan, jika kerugian itu
nanti sungguh terjadi. Risk financing transfer dapat dilakukan dengan cara :
1. Transfer risiko kepada perusahaan asuransi.
17 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g
dan
Risiko kematian berkenaan dengan sejumlah orang yang terbuka secara terpisah
untuk tujuan praktis dan berkepentingan atas perlindungan asuransi. Kerugian itu
merupakan kerugian yang tertentu dalam waktu dan tempat dank arena jumlah
yang dapat dibayar ditentukan dalam kontrak, maka berarti tertentu dalam
jumlah. Akhir kerugian harapan dapat dihitung.
Hambatan yang Bersumber dari Perundangan/Peraturan
Sebagai contoh, undang-undang sebagian negara melarang perusahaaan
asuransi kerugian menyelenggarakan asuransi jiwa, sebaiknya juga melarang
perusahaan asuransi dan pertanggungan jiwa yang melaksanakan asuransi
kerugian. Hambatan ini dapat diatasi dengan berbagai cara, sebagai contoh
mendirikan anak perusahaan yang khusus menanggung risiko seperti itu.
Hambatan Lain
1. Kekurangan personil, berkehendak untuk masuk lini tertentu, misalnya
sebuah perusahaan asuransi. Tetapi personilnya yang ada sekarang tidak
cukup ahli melaksanakan service ini dengan menguntungkan.
2. Custom and Tradition tidak pula dapat diabaikan. Kebanyakan perusahaan
asuransi bimbang memasuki sebagai pelopor dalam suatu daerah yang
belum berhasil dimasuki oleh perusahaan asuransi lain.
Risiko-risiko yang Tidak Bisa Ditanggung Oleh Asuransi Swasta
Risiko-risiko yang Tidak Bisa Ditanggung Oleh Asuransi Swasta adalah yang
berhubungan dengan kerugian-kerugian yang disebabkan air bah terhadap real
estate (kecuai untuk keadaan tertentu), Bank Insolvencies (tidak mampu
membayar), dan pengangguran.
Risiko-risiko yang Bisa Ditanggung Hanya Oleh Perusahaan Asuransi Pemerintah
Perusahaan asuransi pemerintah bisa menanggung risiko-risiko yang
tidak bias ditanggung oleh perusahaan asuransi swasta, karena pemerintah bias
menjadikan asuransi itu wajib. Karena itulah pemerintah dapat menyebarkan
biaya program itu atas exposure yang kualitasnya bervariasi.
BAB 8
SUATU PENDEKATAN KUALITATIF DALAM PEMILIHAN METODE
PENANGANAN RISIKO
PENDAHULUAN
Dalam praktek, disebabkan perubahan-perubahan yang cepat dari
lngkungan risiko, perlunya untuk bereaksi dengan cepat terhadap masalah yang
mendesak, dan keterbatasan-keterbatasan baik yang bersifat kelembagaan
maupun yang berhubungan dengan faktor manusia, maka seringkali manajer
risiko pada suatu waktu terperangkap mengurusi satu bagian saja dari total
program manajemen risikonya.
BIAYA-BIAYA EKSTRA
Untuk memperkirakan biaya ekstra itu yang mungkin terjadi dalam suatu
situasi, manajer risiko bekerja sama dengan manajer-manajer lain, harus
mengembangkan satu rencana tindak lanjut agar operasi perusahaan dapat
dilanjutkan sesudah terjadinya suatu musiabh. Rencana disediakan untuk dua
tujuan :
1. Dengan adanya rencana itu perusahaan akan lebih cepat menemukan
jalan keluar dari musibah itu dibandingkan jika yidak ada perencanaan prakerugian sama sekali.
2. Rencana itu menyajikan ang wajar dari biaya ekstra yang akan terjadi
untuk melanjutkan operasi seterusnya.
PENUNDAAN LEASING
Penyewa menderita kerugian jika harta yang disewa itu lebih berharga
dari sewa yang telah dibayar atau jika penyewa telah membayar suatu bonus
atau sewa yang dibayar dimuka yang tidak diminta langsung.
HARTA YANG DISEWA LEBIH BERHARGA DARI NILAI SEWA
Kadang-kadang dalam lease jangka panjang atas suatu bangunan
menyebutkan kontrak sewa yang lebih kecil nilai sewa gedung yang berlaku bagi
gedung yang setara dengan gedung tersebut. Easing yang seperti itu bernilai
bagi penyewa. Jika leasing seperti itu mengandung persyaratan dapat
dihapuskan secara otomatis atau atas kehendak pemilik dan bila kerugian seperti
itu memang terjadi, maka pemilik mungkin akan meminta kontrak sewa yang
lebih tinggi sesuai dengan nilai sewa dari gedung itu.
BONUS ATAU PEMBAYARAN SEWA DIMUKA
Jika perusahaan membayar bonus untuk menjamin suatu lease atau
membayar lebih dulu sewa bulan terakhir dan tidak dapat menuntut
pengembalian, maka dalam hal atau kasus lease dihapuskan, perusahaan
menghadapi suatu tambahan kerugian bunga lease.
27 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g
BAB 12
PENUTUP
A.
PENDAPAT SAYA
risiko, mengukur dan menentukan besarnya risiko, lalu mencari jalan bagaimana
menangani risiko tersebut.
Buku ini menguraikan konsep dan teknik manajemen risiko yang berguna bagi
mahasiswa dan manajer perusahaan yang membahas konsep risiko,
mengidentifikasikan risiko, pengukuran risiko, pengendalian risiko, pembeanjaan
risiko (risk financing), pemindahan risiko kepada perusahaan asuransi,
pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam pemilihan metode penanganan risiko,
metode kecemasan untuk menyeleksi teknik penanganan risiko, eksposur
kerugian terhadap pendapatan.
Terima kasih sedalam-dalamnya kepada Ibu yang telah memberikan saya tugas
untuk merangkum buku Manajemen Risiko ini. Semoga apa yang telah saya
rangkum ini bisa bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi halayak
umum pengamat ekonomi yang membutuhkan banyak masukan ilmu tentang
manajemen risiko.
B.
DAFTAR PUSTAKA
29 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g