Vous êtes sur la page 1sur 29

MANAJEMEN RISIKO

BAB 1
PENDAHULUAN
Benarkah kebanyakan orang ingin mengelakkan risiko? Karena selalu ingin aman
dan hidup tenteram, maka memang kebanyakan orang takut menanggung risiko.
Namun semua tahap kehidupan kita mengandung risiko. Kemanapun kita
mengelak atau lari dari risiko, maka disitupun kita akan menemukan risiko yang
lainnya. Risiko merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Bahkan
ada orang yang mengatakan, bahwa tak ada hidup tanpa risiko sebagaimana tak
ada hidup tanpa maut.
Berbagai definisi dapat diberikan kepada kata risiko itu, namun secara sederhana
artinya senantiasa ada kena mengenanya dengan kemungkinan akan terjadinya
akibat buruk atau akibat yang merugikan, seperti kemungkinan kehilangan,
cedera, kebakaran, dan sebagainya. Tidak ada metode apapun yang bisa
menjamin seratus persen bahwa akibat buruk itu setiap kali dapat dihindarkan,
kecuali kalau kegiatan yang mengandung risiko tidak dilakukan.
Agar risiko tidak menghalangi kegiatan perusahaan, maka seharusnyalah itu
dimanajemeni dengan sebaik-baiknya. Namun benarkah para pengusaha
Indonesia kurang memperhatikan manajemen risiko? Surat kabar Harian Kompas
pada tanggal 20 Juli 1985 menulis, bahwa ada gejala aneh dan tidak sehat dalam
bisnis jasa asuransi di Indonesia. Disatu pihak mereka mengeluh kekurangan
nasabah, dipihak lain mereka cenderung menolak calon-calon nasabah.
Perusahaan asuransi enggan menerima penutupan perlindungan risiko
perusahaan, karena ternyata kebanyakan perusahaan tidak memanajemeni risiko
harta yang hendah diasuransikan itu.
Program manajemen risiko pertama-tama bertugas mengidentifikasi risiko-risiko
yang dihadapi, sesudah itu mengukur atau menentukan besarnya risiko itu dan
kemudian barulah dapat dicarikan jalan untuk menghadapi atau menangani risiko
itu. Ini berarti orang harus menyusun strategi untuk memperkecil ataupun untuk
mengendalikannya. Pendeknya dengan program itu, dapatlah dilindungi
keefektifan operasi perusahaan yang bersangkutan.
TANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN RISIKO OLEH PEGAWAI DAN DIREKTUR
TERHADAP PEMILIK
Pegawai dan direktur dunia usaha mempunyai tanggung jawab hukum terhadap
pemegang saham atau pemilik perusahaan bagi pengelolaan risiko murni.
Beberapa keputusan pengadilan menekankan bahwa direktur dan karyawan
mungkin memikul tanggung jawab resmi bila terjadi pelanggaran dari kewajiban
tersebut.
Penampilan standar hukum seperti yang diumumkan oleh pengadilan, yaitu
pegawai atau direktur harus berhati-hati melaksanakan tugasnya.
Wiliam and Heins ( 1985 ) memberikan salah satu contoh pernyataan batas-batas
tanggung jawab seseorang manajer risiko dari suatu perusahaan.
PENETAPAN KEBIJAKSANAAN TERTULIS
1 | Universitas Pamulang

Manajemen puncak perusahaan menetapkan kebijaksanaan bagi pedoman


pelaksanaan kegiatan di bagian manajemen risiko, yang mencakup tujuan, tugas
dan tanggung jawab manajemen risiko.
ADMINISTRASI PELAKSANAAN PROGRAM
Manajemen risiko dalam perusahaan besar memelihara pencatatan dari
bermacam-macam jenis antaranya yang paling penting adalah kontrak asuransi,
termasuk tanggal jatuh temponya, pencatatan valuasi yang menunjukkan nilai
dan alokasi semua kekayaan, catatan personalia, analisis secara keseluruhan dari
tipe kerugian yang berbeda yang dihadapi perusahaan dan data kerugian
sebelumnya. Data kerugian bermanfaat untuk penentuan potensi dan keparahan
kerugian masa datang, dan untuk memilih metode yang pantas untuk
memanajemeni risiko, untuk mendapatkan kemungkinan harga asuransi
terendah, dan merancang program pengontrolan kerugian.
Manual perlu pula diadakan. Isinya : ringkasan total program manajemen risiko
dan menjelaskan kewajiban dari departemen manajemen risiko, divisi lainnya di
bawah program ini.
Evaluasi Hasil Kerja
Oleh karena manajer risiko membuat keputusan dalam keadaan ketidakpastian
maka banyak dari hasil kerja mereka sukar untuk dievaluasi dalam jangka waktu
pendek. Misalnya anggaplah seorang manajer risiko memutuskan tidak akan
membeli asuransi tabrakan atau mobil karena dinilai harganya rendah, misalkan
kebetulan mobil tersebut mengalami kecelakaan pada hari berikutnya, Manajer
risiko dan manajer lainnya akan menghadapi kenyataan bahwa perusahaan akan
menanggung kerugian itu sendiri, tetapi keputusan itu telah dilaksanakan dengan
benar. Jika manajer risiko harus membuat keputusan yang seperti itu dari tahun
ke tahun, maka penghematan premi mungkin akan melebihi kerugian tabrakan.
Oleh karena itu salah satu cara untuk menilai cara Hasil kerja dari pada manajer
risiko adalah dengan memperbandingkan hasil rata-rata selama jangka waktu
yang panjang.
HUBUNGAN MANAJEMEN RISIKO DENGAN FUNGSI-FUNGSI LAIN DALAM
PERUSAHAAN
Manajemen risiko berkaitan erat dengan fungsi perusahaan lainnya ( yaitu
dengan fungsi : akunting, keuangan, marketing, produksi, personalia, engineering
dan maintenance ), karena bagian-bagian itu ada yang menciptakan risiko dan
ada yang menjalankan sebagian fungsi manajemen risiko. Marilah analisis satu
persatu di bawah ini.
HUBUNGAN DENGAN FUNGSI AKUNTING
Bagian akunting menjalankan kegiatan manajemen risiko yang penting, yaitu :
1. Mengurangi kesempatan pegawai melakukan penggelapan, dengan jalan
melakukan internal control dan internal audit.
2. Melalui rekening asset bagian akunting mengidentifikasikan dan mengukur
exposure kerugian terhadap harta.

2 | Universitas Pamulang

3. Melalui penilaian rekening seperti rekening piutang, Bagian Akunting


mengukur risiko piutang dan mengalokasikan cadangan dana exposure
kerugian piutang.
HUBUNGAN DENGAN FUNGSI KEUANGAN
Bagian keuangan melakukan banyak penetapan yang mempengaruhi manjamen
risiko. Pertama, manajer risiko biasanya bawahan direktur keuangan. Kedua,
bagian keuangan menganalisis pengaruh turunnya profit dan cash flow. Karena
menurunnya profit bisa menghalangi pencapaian tujuan perusahaan, maka
kegiatan seperti itu juga tercantumdalam program manajemen risiko. Ketiga,
dalam menetapkan apakah perusahaan akan membeli peralatan yang mahal
atau gedung baru, maka manajer finansial seharusnya mempertimbangkan risiko
murni yang tercipta karena tindakan itu. Keempat, jika perusahaan meminjam
uang dengan menggunakan harta sebagai kolateral, biasanya pemberi pinjaman
menuntut agar harta itu diasuransikan, yang selanjutnya akan melibatkan
kegiatan manajemen risiko.
HUBUNGAN DENGAN MARKETING
Kegiatan marketing dapat menciptakan risiko, terutama risiko tanggung-gugat.
Misalnya perusahaan bisa dituntut oleh pihak luar berkenaan dengan
penggunaan packaging yang tidak memenuhi syarat.
HUBUNGAN DENGAN BAGIAN PRODUKSI
Kegiatan produksi juga banyak menciptakan risiko. Dalam mendisain dan
membuat produk atau memberikan servis, pekerja seringkali di-ekspose pada
kecelakaan kerja. Demikian pula produk atau servis yang dijualnya mungkin bisa
menciptakan kerusakan atau kecelakaan badan bagi pemakainya; oleh karena itu
perusahaan harus selalu sedia menghadapi tuntutan hukum dari pihak ketiga.
Karena itu bagian produksi haruslah mengidentifikasikan dan mengevaluasi
bahaya-bahaya yang terkait dengan produk dan servis, dan dengan proses.
HUBUNGAN DENGAN ENGINEERING DAN MAINTENANCE
Bagian ini bertanggung jawab untuk disain pabrik, maintenance, dan
melaksanakan fungsi perawatan gedung, pabrik dan peralatan, yang semuanya
sangat vital untuk mencegah, mengurangi frekuensi dan keparahan kerugian.
HUBUNGAN DENGAN BAGIAN PERSONALIA
Bagian personalia mempunyai banyak tanggung jawab dibidang risiko. Contoh
yang paling jelas adalah perancangan, instalasi, dan administrasi programprogram kesejahteraan pegawai. Walaupun ada beberapa perusahaan manajer
risiko yang bertanggung jawab penuh untuk program-program kesejahteraan itu,
tetapi kebanyakan perusahaan memberi wewenang penuh atau sebagian pada
bagian personalia.
Karena bagian personalia bertanggung jawab untuk seleksi dan latihan personil,
maka bagian personalia yang bertanggung jawab dalam mengawasi jabatan yang
mengandung risiko, misalnya kecelakaan dan penyakit.
Komunikasi Dua Arah
3 | Universitas Pamulang

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa diperlukan komunikasi dua arah
antara manajer risiko dan manajer-manajer lain dalam suatu perusahaan untuk
menyalurkan informasi yang berkenaan dengan risiko.
SUMBANGAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP PERUSAHAAN, KELUARGA
DAN MASYARAKAT
Terhadap perusahaan
Pertama, manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari
kegagalan. Sebagian kerugian seperti hancurnya fasilitas produksi mungkin bisa
menyebabkan perusahaan harus ditutup, jika sebelumnya tidak ada
kesiapsediaan menghadapi musibah seperti itu. Dengan manajemen risiko
tersebut perusahaan dapat terhindar dari kehancuran.
Kedua, oleh karena laba dapat ditingkatkan dengan jalan mengurangi
pengeluaran, maka manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan
laba. Misalnya, manajemen risiko dapat mengurangi pengeluaran dengan jalan
mencegah atau mengurangi risiko kerugian.
Ketiga, manajemen risiko dapat menyumbang secara tidak langsung laba.
Keempat, adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya
perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta non material bagi
perusahaan itu.
Kelima, manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena
kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukain perusahaan yang dilindungi
maka secara tidak langsung menolong meningkatkan public image.
Terhadap Keluarga
Pertama, manajemen risiko dapat mempersiapkan keluarga dengan
kelima faedah tersebut diatas, sebagai contoh : dengan melindungi keluarga
terhadap catastrophic losses, maka keluarga tersebut dapat terhindar dari
musibah.
Kedua, manajemen risiko yang sehat mungkin menyanggupkan suatu
keluarga untuk mengurangi pengeluaran untuk asuransi tanpa mengurangi sifat
perlindingannya.
Ketiga, jika suatu keluarga telah dilindungi terhadap kematian, atau
kesehatan, kehilangan atau kerusakan harta bendanya, maka keluarga itu
mungkin akan lebih berani untuk menanggung risiko dalam investasi atau
persetujuan mengenai karir.
Keempat, suatu keluarga dapat disembuhkan dari tekanan fisik dan mental.
Kelima, keluarga mungkin pula memetik faedah dari program manajemen risiko
yang menolong orang-orang lain.
Terhadap Masyarakat

4 | Universitas Pamulang

Masyarakat juga memetik faedah dari makin lebih efisiennya manajemen risiko
menangani perusahaan dan keluarga akan mengurangi beban masyarakat (social
cost).
OBYEKTIF MANAJEMEN RISIKO
Berdasarkan kepada sumbangan yang diberikan manajemen risiko terhadap
perusahaan maka secara implisit sudah terkandung di dalamnya satu atau lebih
sasaran yang mungkin akan dicapai manajemen risiko sebagai berikut :
1. Survival
2. Kedamaian pikiran.
3. Memperkecil biaya.
4. Menstabilkan pendapatan perusahaan.
5. Memperkecil atau meniadakan gangguan operasi perusahaan.
6. Melanjutkan pertumbuhan perusahaan.
7. Merumuskan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap karyawan dan
masyarakat.
Untuk memperoleh manfaat maksimum dari program itu, maka rencana
diperlukan. Mendefinisikan dengan jelas tujuan yang hendak dicapai merupakan
pedoman bagi penanggung jawab program dan evaluasi hasilnya.
OBYEKTIF MANAJEMEN RISIKO HARUS KONSISTEN DENGAN OBYEKTIF
PERUSAHAAN
Mehr dan Hedges dalam bukunya Risk Management, Concept and
Application, menulis bahwa tujuan umum (General Objectives) perusahaan
adalah :
1. Profit atau layanan yang efisien.
2. Good citizenship.
3. Kepuasan pribadi.
Obyektif Manajemen Risiko yang dianggapnya konsisten dengan obyektif umum
tersebut dibagi atas :
1. Obyektif yang akan dicapai sesudah terjadinya suatu kerugian (Post-loss
Objectives).
2. Obyektif yang harus dicapai sebelum terjadinya sesuatu kerugian (Pre-loss
Objectives).
Post-loss Objectives yang memungkinkan menurut Mehr dan Hedges adalah :
1. Survival.
2. Kelanjutan operasi perusahaan.
3. Stabilitas laba.
4. Pertumbuhan.
5. Good citizenship dan tanggapan baik dari publik.
5 | Universitas Pamulang

Pre-loss Objectives yang memungkinkan adalah :


1. Ekonomi.
2. Pencegahan ketegangan syaraf dan kesusahan.
3. Good citizenship dan tanggapan baik dari publik.
BAB 2
KONSEP RISIKO
Manajemen risiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui
menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan
dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi.
Karena itu perlu terlebih dahulu dipahami tentang konsep-konsep yang dapat
memberikan makna, cakupan yang luasdalam rangka memahami proses
manajemen risiko itu.
PENGERTIAN TENTANG RISIKO
Kata risiko banyak dipergunakan dalam berbagai pengertian dan sudah
biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Tetapi
pengertian yang dipahami secara intuitif ini, hanya memuaskan jika dipakai
dalam percakapan sehari-hari.
Memahami konsep risiko secar luas, akan merupakan dasar yang esensial untuk
memahami konsep dan teknik. Manajemen Risiko. Oleh karena itu dengan
mempelajari berbagai definisi yang ditemukan dalam berbagai literatur
diharapkan pemahaman tentang konsep risiko semakin jelas.
Vaughan (1978) mengemukan beberapa definisi risiko sebagaimana dapat kita
lihat berikut ini.
1.

Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian).

Chance of loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan


dimana terdapat suatu keterbukaan (exposure) terhadap kerugian atau suatu
kemungkinan kerugian. Sebaliknya jika disesuaikan dengan istilah yang dipakai
dalam Statistik, maka chance sering dipergunakan untuk menunjukkan tingkat
probabilitas akan munculnya situasi tertentu.
2.

Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian)

Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada di antar


nol dan satu. Definisi ini barangkali sangat mendekati dengan pengertian risiko
yang dipakai sehari-hari. Akan tetapi definisi ini agak longgar, tidak cocok dipakai
dalam analisis secara kuantitatif.
3.

Risk is Uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian)

Tampaknya ada kesepakatan bahwa risiko berhubungan dengan ketidakpastian


(uncertainty) yaitu adanya risiko, karena adanya ketidakpastian.
KONSEP-KONSEP LAIN YANG BERKAITAN DENGAN RISIKO
6 | Universitas Pamulang

Pada umumnya orang sering mempersamakan pengertian Risiko, Hazard,


dan Peril. Memang ketiga istilah tersebut erat sekali kaitannya satu dengan yang
lain . akan tetapi ketiganya berbeda, oleh karena itu untuk maksud-maksud
kajian istilah-istilah hanya dibedakan dengan tegas.
Peril (Bencana, Musibah)
Peril dapat didefinisikan sebagai penyebab langsung kerugian. Orang-orang
dapat terkena kerugian atau kerusakan karena berbagai peril atau bencana.
Bencana yang umum adalah kebakaran, topan, ledakan, tubrukan, mati muda,
penyakit, kecerobohan, dan ketidakjujuran.
Hazard (Bahaya)
Akan tetapi, kita melihat di belakang bencana atau peril ini, untuk menemukan
penyebab yang sesungguhnya. Misalnya, kebakaran yang berkobar disebuah
bengkel adalah peril, tetapi mungkin sebelumnya disana terdapat setumpuk kainkain buruk berlumuran minyak tanah yang berserakan di sekitar bengkel itu
sebagai penyebab kebakaran tersebut dan dengan demikian adalah penyebab
sesungguhnya.
Tipe-tipe Hazard
1. Physical Hazard, adalah suatu kondisi yang bersumber pada karakteristik
secara fisik dari suatu obyek yang dapat memperbesar kemungkinan
terjadi suatu peril ataupun memperbesar terjadinya suatu kerugian.
2. Moral Hazard, adalah suatu kondisi yang bersumber dari orang yang
bersangkutan yang berkaitan dengan sikap mental atau pandangan hidup
serta kebiasaannya yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya
suatu peril ataupun suatu kerugian.
3. Morale Hazard. Meskipun pada dasarnya setiap orang tidak mengingatkan
terjadinya suatu kerugian, akan tetapi karena merasa bahwa ia telah
memperoleh jaminan baik atas diri maupun harta miliknya, maka
seringkali menimbulkan kecerobohan atau kurang hati-hati. Keadaan yang
demikian itu akan dapat memperbesar terjadinya suatu kerugian.
4. Legal Hazard, seringkali berdasarkan peraturan-peraturan ataupun
perundang-undangan yang bertujuan melindungi masyarakat justru
diabaikan atau pun kurang diperhatikan sehingga dapat memperbesar
terjadinya suatu peril.
RISIKO SPEKULATIF DAN RISIKO MURNI
Kejadian sesungguhnya kadang-kadang menyimpang dari perkiraan
(expectations) ke arah satu dari dua arah. Artinya, ada kemungkinan
penyimpangan yang menguntungkan dan ada pula penyimpangan yang
merugikan. Jika kedua kemungkinan itu ada, maka kita katakan risiko itu bersifat
spekulatif.
Pentingnya penjenisan ini, karena setiap usaha ekonomi itu penuh dengan risiko,
baik risiko spekulatif maupun risiko murni. Walaupun kategori risiko itu tidak
selalu jelas, namun kebanyakan risiko dapat diklasifikasikan. Apakah suatu risiko
itu spekulatif atau murni, bergantung pada pendekatan yang digunakan. Hanya
risiko murni yang dapat diasuransikan. Asuransi adalah alat utama bagi orang
yang terbuka terhadap kemungkinan risiko murni.
7 | Universitas Pamulang

SUMBER RISIKO
Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif terhadap bencana yang
menimbulkan kerugian, dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak
diharapkan. Kemungkinan kejadian demikianlah yang kita namakan risiko.
Risiko Sosial
Sumber utama risiko adalah masyarakat, artinya tindakan orang-orang
menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari
harapan kita.
Risiko Fisik
Ada banyak sumber risiko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam,
sedangkan lainnya disebabkan kesalahan manusia. Banyak risiko yang kompleks
sumbernya tetapi termasuk terutama kategori fisik, contohnya antara lain,
Kebakaran, Kebakaran adalah penyebab utama cidera, kematian dan kerusakan
harta. Kebakaran besar dapat disebabkan oleh alam seperti petir, atau oleh
penyebab fisik seperti kabel yang cacat, atau karena keteledoran manusia.
Cuaca, Iklim adalah risiko yang serius. Kadang-kadang hujan terlalu
banyak sehingga panen kena banjir dan sungai meluap. Banjir terjadi setiap
tahun. Yang berubah hanyalah lokasinya, malahan kadang-kadang berulang pada
lokasi yang sama. Banjir menimbulkan kerugian jiwa dan jutaan dollar kerusakan
harta. Sebaliknya kekeringan juga menyebabkan kerugian besar karena
kerusakan panen dan juga rusaknya tanah bila disertai angin. Badai salju juga
menghacurkan panen dan kerusakan harta yang serius.
Petir, menyebabkan kebakaran yang selanjutnya merusakkan harta, membunuh
atau menciderai orang.
Tanah longsor, telah umum menjadi sumber kerusakan harta. Semakin padatnya
daerah kota maka semakin banyak rumah dibangun diatas tanah yang labil.
Dengan bergesernya tanah maka rumah-rumah pun rusak dan hancur.
Risiko Ekonomi
Banyak risiko yang dihadapi perusahaan itu bersifat ekonomi. Contohcontoh risiko ekonomi adalah inflasi, fluktuasi lokal, dan ketidakstabilan
perusahaan individu, dan sebagainya.

JENIS-JENIS RISIKO YANG DITANGANI MANAJER RISIKO


Kerugian potensial yang bersifat ekonomi yang harus ditangani manajer
risiko dapat dikategorikan atas :
1. Kerugian terhadap harta.
2. Tanggung jawab terhadap pihak lain.
3. Kerugian personil.
8 | Universitas Pamulang

BIAYA-BIAYA YANG DITIMBULKAN KARENA MENANGGUNG RISIKO


Biaya-biaya uang bersifat ekonomi karena menanggung risiko atau
ketidakpastian dapat dibagi sebagai berikut :
1. Biaya-biaya dari kerugian yang tidak diharapkan.
2. Biaya-biaya dari ketidakpastian itu sendiri.
Biaya kerugian yang tidak diharapkan
Biaya dati kerugian yang tidak diharapkan terhadap suatu unit ekonomi
dan dalam keadaan tertentu terhadap masyarakat, mudah diketahui, tetapi biaya
yang paling penting sehubungan dengan ketidakpastian itu sendiri, kurang
mendapat perhatian.
Biaya ketidakpastian
Pada umumnya, orang tidak menyukai kerugian maupun ketidakpastian,
karena hal ini akan menimbulkan perasaan tidak aman serta gelisah dan
selanjutnya perasaan khawatir. Bila perasaan ini cukup besar, maka mereka akan
mencurahkan perhatiannya kepada masalah itu.
BAB 3
MENGIDENTIFIKASIKAN RISIKO
Pengidentifikasian risiko itu merupakan proses penganalisasian untuk
menemukan secara sistematis dan secara berkesinambungan risiko (kerugian
yang potensial) yang menantang perusahaan. Untuk itu diperlukan :
Pertama : Suatu checklist dari pada semua kerugian potensial yang mungkin
bisa terjadi pada umunya pada setiap perusahaan.
Kedua : Untuk menggunakan checklist itu diperlukan suatu pendekatan yang
sistematik untuk menentukan mana dari kerugian potensial yang tercantum
dalam checklist itu yang dihadapi oleh perusahaan yang sedang dianalisis.
KLASIFIKASI KERUGIAN
Salah satu alterantif sistem pengklasifikasian kerugian dalam suatu
checklist adalah sebagai berikut :
A.

Kerugian Hak Milik (Property Losses)


1. Kerugian langsung yang dihubungkan dengan kebutuhan untuk mengganti
atau reparasi atau kehilangan harta.
2. Kerugian tidak langsung, seperti keharusan untuk menghancurkan sisa
gedung yang rusak akibat kerugian langsung.
3. Kerugian pendapatan (net income), seperti penghentian kegiatan
sementara yang disebabkan oleh suatu kerugian di mana tidak boleh
ditempatinya ruangan kerja.

B.

Kewajiban Mengganti Kerugian Orang Lain (Liability Losses)

9 | Universitas Pamulang

Karena rusaknya hak milik orang lain atau terlukanya orang lain.
C.

Kerugian Personalia (Personnel Losses)

1. Kerugian bagi perusahaan, karena kematian, cacat, atau mengundurkan


dirinya pegawai, langganan atau pemilik.
2. Kerugian bagi keluarga pegawai, yang disebabkan oleh kematian, cacat, atau
pemberhentian.
PENGGUNAAN SUATU CHECKLIST
Langkah kedua dalam pengidentifikasian risiko adalah menggunakan
Checklist yang dibangun dalam langkah pertama untuk menentukan risiko dan
menjelaskan jenis-jenis kerugian yang dihadapi oleh sesuatu perusahaan.
RISK ANALYSIS QUESTIONNAIRE
Analisis ini merupakan manajer risiko untuk memastikan bahwa informasi yang
diperlukan berkenaan dengan harta dan operasi perusahaan tidak ada yang
terlupakan.
Untuk
memperkuat
informasi
ini,
manajer
risiko
akan
mempertimbangkan semua sumber informasi yang digunakan dalam metodemetode lainnya. Bedanya adalah bahwa pertanyaan dalam questionnaire itu
menjuruskan penyelidikan itu.
METODE LAPORAN KEUANGAN
Dengan menganalisis neraca, laporan laba-rugi dan catatan lain yang
menyokongnya, manajer risiko bisa mengidentifikasikansemua risiko yang
berkenaan dengan harta, utang dan personalia perusahaan. Dengan
menggabungkan laporan keuangan ini dengan ramalan keuangan dan anggaran,
maka manajer dapat menemukan risiko yang akan dihadapi, sebab setiap
transaksi bisnis pada akhirnya menyangkut baik uang maupun hak milik.
METODE PETA-ALIRAN
Suatu peta-aliran menggambarkan seluruh operasi dari perusahaan yang
bersangkutan, yang dimulai dari bahan mentah, listrik dan input yang lain-lain
pada lokasi suplier dan berakhir dengan produk jadi dalam tangan langganan.
Checklist dari kerugian potensial dipakaikan kepada masing-masing milik dan
operasi yang terlihat dalam peta-aliran itu untuk menentukan kerugian yang
mana yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan.
INSPEKSI
Dengan mengamati langsung jalannya operasi, bekerjanya mesin,
peralatan, lingkungan kerja, kebiasaan kerja pegawai, dan seterusnya, manajer
risiko dapat mempelajari lebih banyak dan meyakinkan tentang hazard yang
mungkin tidak disadari oleh pekerja ataupun yang mungkin tidak pernah
ditemukan dalam laporan tertulis.

INTERAKSI DENGAN BAGIAN LAIN


10 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

Interaksi ini meliputi (1) untuk memperoleh pemahaman yang sempurna


dari kegiatan suatu bagian mengidentifikasikan kerugian potensial yang
ditimbulkan oleh kegiatan itu, maka manajer risiko sering mengunjungi
manajernya serta dapat mengadakan tanya jawab langsung dengan pegawai. (2)
laporan lisan atau pun tertulis dari bagian-bagian perusahaan itu, baik atas
inisiatif mereka, maupun sebagai laporan rutin yang memberi informasi yang up
to date mengenai perkembangan yang relevan.
STATISTIK KERUGIAN
Pendekatan yang ke enam ini dapat memberikan petunjuk tentang
kerugian yang telah lalu dan kerugian mana diantaranya yang sering terjadi.
ANALISIS LINGKUNGAN
Lingkungan yang relevan adalah (1) langganan, (2) pemasok, (3)
saingan, (4) Undang-undang dan ketentuan-ketentuan lainnya. Dalam
menganalisis masing-masing komponen pertimbangan yang penting adalah (1)
sifat hubungannya, (2) keanekaannya, (3) kestabilannya.
PENGGUNAAN PIHAK LUAR UNTUK MENGIDENTIFIKASIKAN RISIKO
Manajer risiko boleh percaya pada agen asuransi, broker atau konsultan
manajemen risiko untuk melakukan pekerjaan yang terinci mengidentifikasikan
risiko pada suatu ketika bisa mengandung kelemahan. Pertama, walaupun
banyak dari agen asuransi dan broker lebih baik dan lebih berpengalaman
menemukan risiko pada berbagai perusahaan, tetapi kebanyakan mereka
membatasi bagi risiko yang diasuransikan saja. Kedua, disebabkan oleh waktu
dan energi yang dikerahkan dalam mempersiapkan survai menyeluruh,terutama
bagi perusahaan besar, maka kebanyakan agen asuransi dan broker yang
penghasilannya tergantung pada komisi yang diberikan oleh perusahaan
asuransi, maka dapat dimengerti mereka menolak melakukan survai menyeluruh.
BAB 4
PENGUKURAN RISIKO
Sesudah manajer risiko mengidentifikasikan berbagai jenis risiko yang
dihadapi perusahaan, maka selanjutnya risiko itu harus diukur. Perlunya diukur
adalah :
1. Untuk menentukan relatif pentingnya.
2. Untuk memperoleh informasi yang akan menolong untuk menetapkan
kombinasi peralatan manajemen risiko yang cocok untuk menanganinya.
DIMENSI YANG HARUS DIUKUR
Informasi yang diperlukan berkenaan dengan dua dimensi risiko yang
perlu diukur, yaitu :
1. Frekuensi atau jumlah kerugian yang akan terjadi.
2. Keparahan dari kerugian itu.
Paling sedikit untuk masing-masing dimensi itu, yang ingin diketahui itu adalah :
11 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

1. Rata-rata nilainya dalam periode anggaran.


2. Variasi nilai itu, dari satu periode anggaran ke periode anggaran sebelum
dan berikutnya.
3. Dampak keseluruhan dari kerugian-kerugian itu jika seandainya kerugian
itu ditanggung sendiri, harus dimasukkan dalam analisis, jadi tidak hanya
nilainya dalam rupiah saja.
PENGUKURAN RISIKO DENGAN DISTRIBUSI PROBABILITAS
Distribusi probabilitas menunjukkan probabilitas kejadian bagi masingmasing outcome yang mungkin. Karena outcome itu merupakan mutually
exclusive, maka semua probabilitas itu jika dijumlahkan maka jumlahnya sama
dengan satu.
Tiga macam distribusi probabilitas memperhatikan outcome yang mungkin
untuk :
1. Total kerugian per tahun (atas per periode budget).
2. Banyaknya kejadian per tahun.
3. Kerugian per kejadian.
KONSEP PROBABILITAS
Dalam menjelaskan konsep mengenai probabilitas kita wali dengan
konsep mengani sample space (lingkup kejadian) dan event suatu
kejadian/peristiwa. Bayangkanlah suatu set, S dari kemungkinan kejadian atau
hasil dari suatu keadaan tertentu. Set, S tersebut mungkin saja berupa daftar dari
jumlah tabrakan kendaraan di suatu wilayah tertentu, tahun tertentu. Set seperti
inilah yang kita sebut dengan sample space dari kejadian atau peristiwa yang
kita amati.
BAGAIMANA MEMBANGUN DISTRIBUSI PROBABILITAS
Untuk membangun distribusi probabilitas dapat dipergunakan :
1. Data Historis
Dengan mengamati berulang kali berbagai kerugian potensial yang tealh terjadi
selama jangka waktu lama yang kondisinya serupa, maka dapat diperoleh
informasi berapa kalikah terjadinya kerugian itu dalam masa tertentu. Tetapi
jarang orang mempunyai pengalamanyang cukup luas untuk membangun
distribusi probabilitas menurut cara in. Perubahan-perubahan yang sedang
berlangsung secara konstan dalam lingkungan risiko yang bersangkutan, akan
memperpendek periode yang relevan.
1. Distribusi Teoritis
Distribusi probabilitas teoritis adalah distribusi yang bisa diharapkan terjadi
berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya atau berdasarkan kepada
pertimbangan teoritis. Ada banyak macam distribusi probabilitas teoritis, tetapi
yang penting di sini adalah distribusi normal, distribusi binomial, dan distribusi
poisson.

12 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

Perlu dijelaskan di sini bahwa distribusi normal tidak cocok bagi perusahaan
dengan hanya beberapa exposure unit saja. Makin kecil distribusinya, maka
kurang ketepatan pengalamannya.
BANYAKNYA KEJADIAN PER TAHUN
Jika setiap kejadian menghasilkan kerugian yang sama jumlahnya, maka
distribusi banyaknya kejadian per tahun dapat diubah kedalam suatu distribusi
total kerugian per tahun dengan memperkalikan masing-masing banyaknya
kejadian yang mungkin, dengan kerugian rata-rata per kejadian.
DISTRIBUSI POISSON
Satu lagi distribusi probabilitas yang terbukti berguna dalam
memperkirakan probabilitas bahwa sebuah perusahaan akan menderita sejumlah
tertentu kejadian selam tahun berikutnya adalah distribusi poisson.
KERUGIAN PERKEJADIAN DALAM JUMLAH RUPIAH
Peneliti juga sudah berhasil menerangkan distribusi probabilitas tentang
kerugian per kejadian. Distribusi ini menyatakan probabilitas bahwa kerugian
dalam satu kejadian akan mengasumsikan dalam berbagai nilai.
DISTRIBUSI KOMPONEN TOTAL KERUGIAN PER TAHUN DAN DISTRIBUSI
PROBABILITASNYA
Karena total kerugian dalam satu tahun merupakan hasil dari jumlah
kejadian per tahun dan rata-rata kerugian per kejadian, maka orang dapat
membuat beberapa pernyataan atau daftar tentang total kerugian dalam rupiah
per tahun jik aorang mempunyai distribusi probabilitas untuk banyaknya kejadian
dan kerugian per kejadian. Total kerugian harapan per tahun sama dengan
jumlah harapan kejadian dikalikan dengan kerugian harapan per kejadian.
BAB 5
PENGENDALIAN RISIKO
PENDAHULUAN
Sesudah manajer risiko mengidentifikasikan dan mengukur risiko yang
dihadapi perusahaannya, maka ia harus memutuskan bagaimana menangani
risiko tersebut. Ada dua pendekatan dasar untuk itu :
1. Pengendalian risiko (risk control)
2. Pembiayaan risiko (risk financing)
Pengendalian Risiko, dijalankan dengan metode berikut :
1. Menghindari risiko
2. Mengendalikan kerugian
3. Pemisahan
4. Kombinasi atau pooling
5. Pemindahan risiko
Pembiayaaan Risiko, meliputi :
13 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

1. Pemindahan risiko melalui pembelian asuransi


2. Menanggung risiko (retention)
MENGHINDARI RISIKO
Salah satu cara mengendalikan suatu risiko murni adalah menghindari
harta, orang, atau kegiatan dari exposure terhadap risiko dengan jalan :
1. Menolak memiliki, menerima atau melaksanakan kegiatan itu walaupun
hanya untuk sementara.
2. Menyerahkan kembali risiko yang terlanjur diterima, atau segera
menghentikan kegiatan begitu kemudian diketahui mengandung risiko. Jadi
menghindari risiko berarti juga menghilangkan risiko itu.
Karakteristik Dasarnya.
Beberapa karakteristik penghindaran risiko seharusnya diperhatikan :
Pertama :
boleh jadi tidak ada kemungkinan menghindari risiko, makin luas
risiko yang dihadapi, maka makin besar ketidakmungkinan menghindarinya.
Misalnya kalau ingin menghindari semua risiko tanggung jawab, maka semua
kegiatan perlu dihentikan.
Kedua :
faedah atau laba potensial yang bakal diterima dari sebab pemilikan
suatu harta, memperkerjakan pegawai tertentu, atau bertanggung jawab atas
suatu kegiatan, akan hilang, jika dilaksanakan penghindaran risiko.
Ketiga :
makin sempit risiko yang dihadapi, maka akan semakin besar
kemungkinan akan tercipta risiko yang baru.
Implementasi dan Evaluasi hasilnya
Untuk mengimplementasikan keputusan penghindaran risiko, maka harus
diadakan penetapan semua harta, personil, atau kegiatan yang menghadapi
risiko yang ingin dihindari tersebut. Dengan dukungan pihak manajemen puncak,
maka manajer risikoseharusnya menganjurkan policy dan prosedur tertentu yang
harus diikuti oleh semua bagian perusahaan dan pegawai.
PENGENDALIAN KERUGIAN (LOSS CONTROL)
Pengendalian kerugian dijalankan dengan :
1. Merendahkan kans (chance) untuk terjadinya kerugian
2. Mengurangi keparhannya jika kerugian itu memang terjadi.
Kedua tindakan itu dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara.
1. Tindakan pencegahan kerugian atau tindakan pengurangan kerugian
2. Menurut sebab kejadian yang akan dikontrol
3. Menurut lokasi daripada kondisi-kondisi yang akan dikontrol
4. Menurut timing-nya.
Metode Pencegahan-kerugian dan Metode Pengurangan-kerugian
14 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

Program pencegahan kerugian berusaha mengurangi atau menghilangkan kans


(chance) kerugian. Program pengurangan kerugian bertujuan untuk mengurangi
keparahan potensial dari kerugian. Beberapa program pengendalian kerugian
merupakan gabungan antar program pengurangan kerugian dan pencegahan
kerugian.
Pengendalian Kerugian Menurut Sebab-sebab Terjadinya
Secara tradisional teknik pengendalian kerugian diklafisikan menurut
pendekatan yang dilakukan :
1. Pendekatan engineering.
2. Pendekatan hubungan kemanusiaan (human relation)
Pelepasan enerji yang tak terkendali sebagai penyebab musibah
DR. William Haddon, Kepala Lembaga Asuransi utnuk keselamatan jalan
raya Amerika, menganjurkan cara yang lebih komprehensif dalam
pengklasifikasian teknik pengendalian kerugian yang berdasarkan kepada sebabsebab terjadinya kecelakaan.
Pengendalian Kerugian Menurut Lokasi
Dr, Haddon menegaskan bahwa kemungkinan dan keparahan kerugian
dari kecelakaan lalu-lintas tergantung atas kondisi-kondisi dalam :
1. Orang yang mempergunakan jalan
2. Kendaraan
3. Lingkungan umum jalan raya yang melingkupi faktor-faktor seperti desain,
pemeliharaan, keadaan lalu-lintas, dan peraturan.
Pengendalian Menurut Timing
Pendekatan ini mempertanyakan apakah metode itu dipakaikan :
1. Sebelum kecelakaan
2. Selama kecelakaan terjadi
3. Sesduah kecelakaan itu.
ANALISIS KERUGIAN DAN ANALISIS HAZARD
Langkah pertama dalam pengendalian
mengidentifikasikan dan menganalisis :

kerugian

adalah

untuk

1. Kerugian yang telah terjadi


2. Hazard yang menyebabkan kerugian itu atau yang mungkin menyebabkan
kerugian di masa datang.
Langkah ini memerlukan :
1. Suatu sistem pelaporan yang komprehensif
2. Inspeksi secara berkala.
15 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

ANALISIS KERUGIAN
Untuk mendapatkan informasi atas kerugian, maka pengendali kerugian
perlu untuk membangun :
1. Jaringan pemberi informasi
2. Formulir untuk melaporkan kerugian.
Pemberi informasi yang utama ialah supervisor lini yang bertanggung jawab
terhadap operasi di mana kecelakaan itu terjadi. Mereka dapat menyediakan
informasi terperinci mengenai kecelakaan itu dan dengan mengisi formulir
dengan sempurna mereka akan lebih awas tentang apa yang menyebabkan
kecelakaan dan tentang pentingnya mengendalikan sebab-sebab tersebut.
Informasi yang disediakan melalui laporan ini dapat diperguanakan untuk :
1. Mengukur performance manajer lini
2. Menetapkan operasi mana yang perlu dibetulkan
3. Mengidentifikasi hazard yang tersangkut dengan kerugian itu
4. Menyediakan informasi yang dapat dipergunakan untuk memotivasi
manajer dan pekerja untuk menaruh perhatian besar terhadap
pengendalian kerugian.
ANALISIS HAZARD
Analisis hazard ialah dapat dibatasi pada analisis hazard yang telah
menyebabkan kecelakaan saja.perlu menyelidiki hazard yang mungkin akan
muncul. Berdasarkan pengalaman perusahaan lain, atau pengalaman
perusahaan asuransi.
Alat-alat baru dalam menentukan hazard melalui inspeksi adalah :
1. Checklist
2. Fault tree analysis (lihat Mehr and Hedges 1874,p,431)
MENENTUKAN KELAYAKAN EKONOMIS
Walaupun pencegahan segala kerugian diinginkan, tetapi ditinjau dari
sudut manfaat dan biaya, tidak selalu economically feasible. Oleh karena itu
pertimbangan yang bersifat ekonomi harus dilakukan.
PEMISAHAN
Yang dimaksud pemisahan disini ialah menyebarkan harta yang
menghadapi risiko yang sama, menggantikan penempatan dalam satu lokasi.
Dengan menambah banyaknya independent exposure unit maka probabilitas
kerugian-harapan diperkecil. Jadi memperbaiki kemampuan perusahaan untuk
meramalkan kerugian yang akan dialami.
Kombinasi

16 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

Kombinasi aatu pooling menambah banyaknya exposure unit dalam batas


kendali perusahaan yang bersangkutan, dengan tujuan agar kerugian yang akan
dialami lebih dapat diramalkan, jadi risiko dikurangi.
Salah satu cara perusahaan
perkembangan internal.

mengkombinasikan

risioko

adalah

dengan

PEMINDAHAN RISIKO
Pemindahan risiko dapat dilakukan dengan tiga cara :
Pertama :
harta milik atau kegiatan yang menghadapi risiko dapat
dipindahkan kepada pihak lain, baik dinyatakan dengan tegas, maupun berikut
dengan berbagai transaksi atau kontrak.
Kedua :

Risiko itu sendiri yang dipindahkan

Ketiga :
Suatu risk financing transfer menciptakan suatu loss exposure
untuk transferee. Pembatalan itu oleh transferee dapat dipandang sebagai cara
ketiga dalam risk control transfer. Dengan pembatalan itu, transferee tidak
bertanggung jawab secara hukum untuk kerugian yang semula ia setujui, untuk
dibayar.
BAB 6
PEMBELANJAAN RISIKO (RISK FINANCING)
PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dijelaskan pembelanjaan (pembiayaan) yang
berhubungan dengan cara-cara pengadaan dana untuk memulihkan kerugian.
Cara ini terdiri dari :
1. Risk financing transfer (memindahkan risiko disertai dengan pembiayaan)
2. Risk retention (risiko ditangani sendiri oleh perusahaan yang
bersangkutan).
RISK FINANCING TRANSFER
Pemindahan risiko melalui cara pengendalian risiko, tidak memerlukan
pengarahan dana karena dijalankan dengan :
1. Memindahkan harta atau kegiatan yang bersangkutan kepada pihak lain.
2. Memindahkan tanggung jawab kepada transferee dengan maksud
menghilangkan atau mengurangi tangung jawab transferor terhadap
kerugian yang bersangkutan.
3. Menganggap kerugian yang bersangkutan dipikul pihak lain.
Tetapi memindahkan risiko melalui risk financing berarti transferor mencari dana
eksternal yang akan membayar kerugian yang bersangkutan, jika kerugian itu
nanti sungguh terjadi. Risk financing transfer dapat dilakukan dengan cara :
1. Transfer risiko kepada perusahaan asuransi.
17 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

2. Transfer risiko kepada perusahaan lain yang bukan perusahaan asuransi


(nonisurance transfer).
MENANGGUNG SENDIRI RISIKO (RISK RETENTION)
Metode yang paling umum penanganan risiko adalahpenanggungan
sendiri oleh perusahaan yang bersangkutan. Sumber dananya diusahakan oleh
perusahaan yang bersangkutan. Penanggungan sendiri ini bisa bersifat pasif atau
tidak direncanakan bias juga bersifat aktif atau direncanakan.
Retention disebut aktif, bila manajer mempertimbangkan metode-metode lain
untuk menangani risiko dan kemudian memutuskan secara sadar untuk tidak
memindahkan kerugian potensial itu. Apakah satu planned retention adalah
rasional tergantung atas keadan yang melingkupi pengambilan keputusan untuk
menanggung sendiri risiko itu.
Alasan Perusahaan Melakukan Retention
Jika dikaji lebih lanjut, alasan perusahaan melakukan retention dapat
digolongkan ke dalam salah satu kategori berikut :
1. Keharusan, karena tidak tersedian alternatife lain.
2. Biaya.
3. Kerugian-harapan.
4. Opportunity Cost.
5. Kualitas pertanggungan.
6. Pajak.
BAB 7
PEMINDAHAN RISIKO KEPADA PERUSAHAAN ASURANSI
Definisi Asuransi
Asuransi dapat dideinisikan dari dua sudut pandangan. Pertama Asuransi
sebagai perlindungan terhadap risiko keuangan yang disediakan pihak insurer.
Kedua, asuransi alat penggabungan risiko dari dua atau lebih orang-orang atau
perusahaan-perusahaan melalui sumbangan aktual atau yang dijanjikan untuk
membentuk dana guna membayar klaim. Dari sudut pandangan orang yang
diasuransikan asuransi merupakan peralatan retensi resiko dan kombinasi risiko.
Cri-ciri khusus asuransi sebagai sarana transfer risikoadalah bahwa ia
memerlukan peyatuan (pooling) risiko ; yaitu insurer menggabungkan risiko-risiko
dari banyak tertanggung.
Asuransi Bukanlah Perjudian
Pembelian asuransi kadang-kadang dikelirukan dengan perjudian.
Keduanya menanggung bersama satu karakteristik. Baik tertaggung maupun
penjudi, keduanya mungkin menerima lebih banyak uang daripada yang mereka
bayakan, hasilnya ditentukan oleh kejadian berpeluang. Akan tetapi melalui
pembelian asuransi, tertanggung memindahkan risiko murni yag ada, sedangkan
seorang penjudi menciptakan risiko spekulatif.
18 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

Peredaan Antara Asuransi dan Bonding


Dari sudut obligee, perlindungan disediakan oleh surety bonds adalah
mirip asuransi. Selanjutnya, surety yang berbadan hokum dianggap sebagai
insurer dalam segi hukum. Sebagian terbesar asuransi kerugian yang besar
memiliki bonding departemen tersendiri.
Manfaat dan Biaya Asuransi
Indemnification. Manfaat asuransi yang sebenarnya adalah menganti
kerugian bagi mereka yang menderitakerugian tak diharapkan. Mereka-merka ini
dipulihkan atau setidak-tidaknya untuk mengubah posisi ekonomi yang
sebelumnya. Keuntungan bagi individu-individu ini elas. Masyarakat juga
memperoleh keuntungan karena orang-orang ini dipulihkan untuk berpoduksi
kembali, pendapatan pajak ditingkatkan dan dana kesejahteraan yang harus
dibayar pemerintah berkurang.
Perusahaan Asuransi Sebagai Sumber Dana Untuk Investasi
Perusahaan asuransi sebagai salah satu lembaga keuangan bukan bank
dapat menegerahkan dana-dana yang tersedia untuk investasi pada bidang lain
di luar asuransi, tidak hanya karena risiko yang kecil tetapi juga karena adanya
suatu pemasukan yang kontan, sehingga jumlah uang yang tersedia selalu
melebihi cadangan pembayaran klaim.
Pengendalian Kerugian
Meskipun pengawasan kerugian bukan suatu bagian yang terkandung dalam
konsep asuransi, perusahaan asuransi merupakan suatu perusahaan pelopor
dalam pengendalian kerugian.
Bantuan Bagi Perusahaan Kecil
Asuransi meningkatkan semangat bersaing, sebab tanpa perusahaan
asuransi, perusahaan kecil akan menghadapi suatu persaingan yang kurang
efektif terhadap perusahaan besar.
Ringkasan Manfaat
Manfaat yang ditawarkan perusahaan asuransi adalah :
1. Melindungi kerugian bagi orang yang menderita kerugian harapan.
2. Mengurangi siksaan mental dan fisik bagi pihak tertanggung yang
disebabkan rasa takut dan kekhawatiran.
3. Menghasilkan tingkat produksi, tingkat harga dan struktur harga
struktur harga yang optimum.

dan

4. Menyediakan dana untuk investasi.


5. Memperbaiki posisi persaingan perusahaan kecil. Sebagai tambahan
perusahaan asuransi dalam praktek berperan pula dalam aktivitas penting
pengendalian kerugian.
Biaya-biaya
19 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

Meskipun manfaat yang ditimbulkan oleh keberadaan perusahaan


asuransi cukup besar, tetapi asuransi juga menimbulkan biaya-biaya.
Biaya Operasi
Asuransi menciptakan biaya seperti biaya pengendalian kerugian biaya
penilaian kerugian, biaya-biaya yang timbul untuk mencari calon tertanggung,
pajak premi yang ditetapkan pemerintah dan biaya administrasi umum. Biayabiaya yang dikelarkan ditambahkan sejumlah profil dan cadangan, mesti ditutup
oleh premi yang dibebankan.
Bahaya Moral
Biaya yang kedua terdapat dalam industry asuransi adalah terciptanyan
moral hazard. Modal hazard adalah keadaan dimana meningkatnya kans orang
pribadi dengan sengaja (1) menyebabkan kerugian atau (2) peningkatan
keparahannya.
Moral Hazard
Biaya lain yang berhubungan yakni menciptakan morale hazard. Moral
hazard adalah suatu keadaan yang menyebabkan orang menjadi kurang berhatihati dibandingkan dengan pada keadaan lain.
Pengurangan Biaya
Biaya-biaya ini yang diciptakan oleh adanya industry asuransi yang jual,
lebih berat dari faedah-faedah yang telah disebutkan di atas. Tindaan yang layak
adalah mengrangi biaya ini.
Keterbatasan Asuransi
Asuransi telah diterapkan sebagian besar hanya untuk risiko murni.
Jarang risiko spekulatif telah diasuransikan. Mengasuransikan sebuah risiko
spekulatif harus melibatkan premi yang mengharapkan suatu keuntungan.
Syarat-syarat Ideal Risiko yang Dapat di Asuransikan
Risiko yang dapat diasuransikan haruslah memenuhi syarat-syarat berikut
:
1. Kerugian potensial cukup besar tetapi probabilitasnya tidak tinggi,
sehingga membuat perusahaan asuransi dapat bekerja seekonomis
mungkin (kelayakan ekonomis).
2. Probabilitas kerugian dapat diperhitungkan
3. Terdapat sejumlah besar unit yang terbuka terhadap risiko yang sama
(massal dan homogen)
4. Kerugian yang terjadi bersifat kebetulan
5. Kerugian tertentu
6. Bukan risiko catastrophe (bencana besar dan serentak)
Kelayakan Ekonomis
20 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

Untuk layaknya suatu asuransi secara ekonomis, maka kerugian yang


mungkin yang terjadi haruslah cukup besar bagi tertanggung, sedangkan biaya
asuransinya jangan terlalu tinggi dibandingkan dengan kemungkinan kerugian
tersebut.
Probabilitas Dapat Diperhitungkan
Tingkat premi asuransi itu didasarkan atas ramalan tentang masa depan.
Ramalan ini didasarkan atas taksiran probabilitas. Probabilitas ini pada umumnya
didasarkan atas pengalaman masa lampau. Cara inilah yang digunakan oleh
perusahaan asuransi untuk menaksir probabilitas.
Massal dan Homogen
Syarat utama untuk dapat diasuransikan adalah massal, artinya harus ada
sejumlah besar unit, misalnya dalam hal asuransi mobil, harus ada sejumlah
besar mobil.
Kerugian yang Terjadi Bersifat Kebetulan
Risiko yang ditanggung oleh penanggung haruslah hanya bersifat
kebetulan. Idealnya, tertanggung tidak boleh memiliki kontrol atau pengaruh
terhadap kejadian yang hendak diasuransikan itu.
Kerugian Tertentu
Umumnya perusahaan asuransi berjanji akan membayar kerugian jika
trjadi selama waktu tertentu dan di tempat tertentu. Contoh, perjanjian ini
mungkin menutup kerugian kebakaran pada lokasi tertentu. Untuk berlakunya
kntrak ini, haruslah dapat diketahui kapan dan dimana kerugian itu terjadi.
Tidak ada Risiko Catastrophe
Bila suatu perusahaan asuransi menanggung sekelompok risiko, maka ia
memperkirakan bahwa kelompok itu secara keseluruhannya akan mengalami
sesuatu kerugian. Akan tetapi, teori asuransi menyatakan bahwa hanya sebagian
kecil saja dari kelompok itu yang akan menderita kerugian pada waktu yang
sama.
Risiko yang Dapat Diasuransikan Tiaklah Selalu Memenuhi Syarat Ideal
Risiko-risiko yang dapat diasuransikan seharusnya memenuhi 4 macam
persyaratan tersebut tetapi sedikit sekali risiko yang sekarang diasuransikan oleh
satu atau lebih pengasuransi yang memiliki syarat tersebut, malahan banyak
risiko yang dipandang dapat diasuransikan karena pengamanan tertentu telah
diperkenalkan.
Risiko kerugian karena kebakaran merupakan suatu risiko yang tidak dapat
diasuansikan karena merupakan risiko catastrophe. Sejumlah besar unit yang
dimiliki oleh orang-orang yang berkepentingan untuk perlindungan asuransi
terbuka terhadap risiko kebakaran walaupun banyak unit-unit rumah itu
berdekatan satu sama lainnya, tetapi ketidakterkaitan dapat dicapai sampai
tingkat kepuasan tertentu untuk tujuan praktis, dengan jalan mengasuransikan
unit yang berdekatan kepada pengasuransian lainnya.
21 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

Risiko kematian berkenaan dengan sejumlah orang yang terbuka secara terpisah
untuk tujuan praktis dan berkepentingan atas perlindungan asuransi. Kerugian itu
merupakan kerugian yang tertentu dalam waktu dan tempat dank arena jumlah
yang dapat dibayar ditentukan dalam kontrak, maka berarti tertentu dalam
jumlah. Akhir kerugian harapan dapat dihitung.
Hambatan yang Bersumber dari Perundangan/Peraturan
Sebagai contoh, undang-undang sebagian negara melarang perusahaaan
asuransi kerugian menyelenggarakan asuransi jiwa, sebaiknya juga melarang
perusahaan asuransi dan pertanggungan jiwa yang melaksanakan asuransi
kerugian. Hambatan ini dapat diatasi dengan berbagai cara, sebagai contoh
mendirikan anak perusahaan yang khusus menanggung risiko seperti itu.
Hambatan Lain
1. Kekurangan personil, berkehendak untuk masuk lini tertentu, misalnya
sebuah perusahaan asuransi. Tetapi personilnya yang ada sekarang tidak
cukup ahli melaksanakan service ini dengan menguntungkan.
2. Custom and Tradition tidak pula dapat diabaikan. Kebanyakan perusahaan
asuransi bimbang memasuki sebagai pelopor dalam suatu daerah yang
belum berhasil dimasuki oleh perusahaan asuransi lain.
Risiko-risiko yang Tidak Bisa Ditanggung Oleh Asuransi Swasta
Risiko-risiko yang Tidak Bisa Ditanggung Oleh Asuransi Swasta adalah yang
berhubungan dengan kerugian-kerugian yang disebabkan air bah terhadap real
estate (kecuai untuk keadaan tertentu), Bank Insolvencies (tidak mampu
membayar), dan pengangguran.
Risiko-risiko yang Bisa Ditanggung Hanya Oleh Perusahaan Asuransi Pemerintah
Perusahaan asuransi pemerintah bisa menanggung risiko-risiko yang
tidak bias ditanggung oleh perusahaan asuransi swasta, karena pemerintah bias
menjadikan asuransi itu wajib. Karena itulah pemerintah dapat menyebarkan
biaya program itu atas exposure yang kualitasnya bervariasi.
BAB 8
SUATU PENDEKATAN KUALITATIF DALAM PEMILIHAN METODE
PENANGANAN RISIKO
PENDAHULUAN
Dalam praktek, disebabkan perubahan-perubahan yang cepat dari
lngkungan risiko, perlunya untuk bereaksi dengan cepat terhadap masalah yang
mendesak, dan keterbatasan-keterbatasan baik yang bersifat kelembagaan
maupun yang berhubungan dengan faktor manusia, maka seringkali manajer
risiko pada suatu waktu terperangkap mengurusi satu bagian saja dari total
program manajemen risikonya.

PENDEKATAN DUA LANGKAH (Metode Asuransi)


22 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

Sesudah manajer risiko mengidentifikasikan dan mengukur kerugian potensial,


maka ia harus menyiapkan suatu daftar penutupan asuransi yang dirasa paling
jitu menutup kerugian ini. Penutupan dalam daftar itu dibagi dalam 3 golongan
utama atas dasar keparahan kerugian yang ditutupnya. Kemudian manajer risiko
meninjau kembali kontrak asuransi dalam setiap golongan untuk menetapkan
yang mana diantara kerugian-kerugian ini yang mungkin lebih memuaskan
ditangani dengan cara-cara lain dari asuransi.
PENDAFTARAN SEMENTARA
Dalam langkah pertama, manajer risiko harus menetapkan : pertama,
kombinasi penutupan asuransi yang dapat memberikan perlindungan terbaik
terhadap risiko yang dihadapi perusahaan yang bersangkutan. Untuk penetapan
ini pihak manajer risiko harus mengerti kontrak asuransi dan penetapan harga
asuransi. Tujuannya adalahuntuk mengadakan perlindungan yang paling lengkap
dengan biaya yang paling murah. Oleh karena itu tidak semua risiko bias
diasuransikan maka dengan membuat daftar ini, manajer risiko akan lebih
waspada bahwa risiko seperti ini harus segera ditangani dengan cara lain bukan
dengan asuransi.
Sesudah manajer risiko menetapkan kombinasi penutupan yang terbaik dan limit
kebijaksanaan, maka ia membagi kontrak asuransi kedalam 3 golongan yaitu:
1. Penutupan yang esensial (penutupan yang diwajibkan oleh undangundang)
2. Penutupan yang diinginkan
3. Penutupan yang tersedia.
Membuat Daftar Yang Telah Disepakati
Setalah daftar sementara itu lengkap, mnajer risiko lalu meninjau kontrakkontrak dalam asing-masing golongan untuk menetapkan yang mana diantara
kerugian ini yang mungkin bisa ditangani lebih memuaskan dengan cara-cara
lain.
BAB 9
PENDEKATAN KUANTITATIF DALAM PROSES PEMILIHAN METODE
PENANGANAN RISIKO
Penerapan pendekatan ini agak terbatas, disebabkan oleh beberapa
hambatan sebagai berikut :
1. Data yang diperlukan tidak ada atau tidak mencukupi.
2. Kemungkinan kurangnya pengalaman penggunaan cara ini.
MATRIK KERUGIAN
Untuk menggambarkan konsep kerugian matrik kerugin anggaplah bahwa
sebuah gedung yang dimilki oleh suatu perusahaan dihadapkan pada suatu
kerugian karena kebakaran dan yang akan terjadi adalahkerugian total atau sama
sekali tidak ada kerugian. Selanjutnya anggaplah bahawa manajer risiko harus
memutuskan antara 3 perangkat tindakan yaitu :
23 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

1. Untuk menanggung risiko


2. Untuk menanggung risiko serta menambah beberapa usaha pengamanan
sehingga mengurangi kans suatu kebakaran
3. Untuk membeli perlindungan asuransi.
Matrik kerugian di bawah ini memperlihatkan kerugian bagi setiap keputusan dari
ketiga kemungkinan tindakan dalam contoh ini, sebelum mempertimbangkan
pengaruh pajak pendapatan. Kerugian-kerugian itu jatuh kedalam dua kategori :
1. Kerugan secra kebetulan yang akan terjadi hanya jika ada suatu
kebakaran.
2. Biaya yang akan timbul baik ada kebakaran maupun tidak ada kebakaran.
Kerugian secara kebetulan ini dapat dibagi lagi ke dalam :
1. Yang dapat diasuransikan
2. Yang tidak dapat diasuransikan.
PENGARUH PAJAK TERHADAP KEPUTUSAN
Rumusnya adalah hasil pertambahan dari hasil Kerugian dikalikan
dengan tarif pajak (%) dengan hasil biaya kredit yang dikalikan dengan tarif
pajak (%) juga.
PENGARUH KECEMASAN DALAM MENETAPKAN KEPUTUSAN
Nilai kecemasan tergantung atas distribusi probabilitas dari pada :

Ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi menurut perasaan


pribadi manajer risiko yang bersangkutan
Risiko-risiko lain yang dihadapi perusahaan yang bersangkutan
Tujuan manajemen risiko perusahaan yang bersangkutan.

Tujuan manajemen risiko akan mempengaruhi factor kecemasan tersebut sebab :


1.

Tujuan manajemen risiko menentukan seberapa besar pentingnya


kecemasan itu seharusnya ditempatkan pada kerugian potensial
2. Tujuan manajemen risiko mencerminkan sikap perusahaan yang
bersangkutan terhadap risiko.
OBYEKTIF DAN ATURAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Obyektif itu akan dibagi kedalam kategori utama :
1. Obyektif yang menganggap manajer risiko tidak dapat memperkirakan
probabilitas kerugian kebakaran.
2. Obyektif yang menganggap manajer risiko dapat memperkirakan
probabilitas kerugian tersebut.
MENGAPA SESEORANG MEMBELI ASURANSI
Factor yang mendorong oran membeli asuransi :
1. Ingin membuang kecemasan akibat fluktuasi dalam kerugian kebetulan.
24 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

2. Menanggung sendiri kerugian kebetulan yang dapat diasuransikan


mungkin akan menimbulkan kerugian kebetulan yang tak dapat
diasuransikan.
3. Mungkin factor pajak menyebabkan membeli asuransi lebih
menguntungkan.
4. Perkiraan kerugian yangdihitung sendiri lebih besar dari perkiraan pihak
asuransi.
5. Nilai service yang disediakan pihak asuransi, seperti inspeksi keselamatan,
penyesuaian kerugian dan sebagainya.
BAB 10
METODE KECEMASAN UNTUK MENSELEKSI TEKNIK PENANGANAN RISIKO
PENDAHULUAN
Banyak variasi cara dimana seorang manajer risiko dapat memilih teknikteknik manajemen risiko untuk digunakan dalam suatu keadaan tertentu.
PENINJAUAN METODE KECEMASAN
Dengan meted kecemasan, manajer risiko memilih keputusan yang
dalam waktu lama akan menghasilkan kerugian rata-rata pertahun yang paling
rendah. Termasuk didalam kerugian tersebut adalah suatu nilai yang dibebankan
untuk menanggung kecemasan sebab dengan fluktuasi kerugian lebih dari tahun
ke tahun.
Nilai ini sangat subyektif sekali, tetapi bila kerugian-kerugian diharapkan akan
menjadi tinggi dalam suatu tahun tertentu, bias menyebabkan masalah-masalah
keuangan yang besar bagi perusahaan tersebut. Penerpan berikut ini diatur
untuk memberi keterangan lebih lanjut atas metode ini.
BAB 11
EXPOSURE KERUGIAN TERHADAP PENDAPATAN
PENDAHULUAN
Kerugian harta yang sifatnya langsung dan tidak langsung, yang
dibicarakan disini pada dasarnya tidaklah hanya kerugian-kerugian yang terjadi
ketika hak milik tersebut rusak, hancur, atau hilang saja, tetapi termasuk
kerugian-kerugian tak langsung timbul selama harta tersebut dalam penggantian
atau perbaikan.
KERUGIAN SEWA
Tanggung jawab si penyewa dalam hal gedung tidak bias dihuni (kasus
sewa gedung) dijelaskan dalam kontrak sewa yang bersangkutan. Si pemilik
bertanggung jawab atas kerugian sewa tersebut, tetapi tidak selalu demikian.
Tergantung atas hokum yang berlaku terhadap kasus tersebut.
TERGANGGUNYA KEGIATAN PERUSAHAAN
25 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

Kerugian karena terganggunyaperusahaan seperti itu meliputi :


1. Laba bersih perusahaan yang akan diperoleh jika perusahaan tidak
terganggu.
2. Pengeluaran biaya yang tetap harus dibayar, sepertu gaji pegawai,
penyusutan, premi asuransi dan sebagainya.
Kerugian netto atas laba akan tergantung atas:
1. Keadaan perekonomian
2. Keadaan umum perusahaan-perusahaan dalam kelompok industry itu.
3. Keadaan perusahaan itu sendiri.

TERGANGGUNYA KESATUAN PERUSAHAAN


Beberapa perusahaan hanya tergantung pada satu pemasok untuk
penyediaan tenaga, bahan dan peralatan. Gangguan pada operasi perusahaan
pemasok tunggal, akan menyebabkan terganggunya pula kegiatan produksi dan
penjualan perusahaan. Demikian pula perusahaan yang hanya menjual kepada
pemakai tunggal, jika pemakai itu terganggu kegiatannya maka konsekuensinya
adalah pembelian perusahaan itu akan berkurang pula maka perusahaan tentu
akan menderita kerugian. Kerugian seperti ini disebut CONTINGENT BUSINESS
INTERUPTION LOSS.
KERUGIAN ATAS PENDAPATAN YANG BERKENAAN DENGAN BARANG JADI
Seperti diuraikan diatas, kegiatan perusahaan pabrik dianggap
terganggu jika proses produksi, dan penjualan terganggu. Karenanya jika barang
jadi rusak atau terpaksa dimusnahkan maka pengusaha pabrik akan mengalami
kerugianterhadap pendapatan, Karena tidak bisa dijualnya barang jadi itu
sebagaimana
mestiya.
Karena
itu
pengusaha
pabrik
perlu
pula
mempertimbangkan diantara exposure laba netto kemungkinan kehilangan
sebagian laba sebagai kerusakan barang jadi.
PENGUMPULAN PIUTANG YANG SEMAKIN MENGECIL
Semakin besar jumlah langganan dan rata-rata piutang semakin kecil,
maka kesulitn yang lebih besar akan terjadi. Kadang-kadang catatan tersebut
dapat dibuat kembali berdasarkan dokumen yang lain, tetapi perbuatan tersebut
memerlukan biaya yang akan mengurangi nilai pengumpulan.
MENINGKATNYA BIAYA
Biaya bisa meningkat karena kebetulan kerugian terjadi pada bermacammacam hal yang termasuk :
1. Kerugian nilai sewa
2. Pengeluaran ekstra agar perusahaan tetap beroperasi
3. Pembatalan leasing
4. Kerugian penggunaan oleh penyewa yang terpaksa harus dipindahkan
selama masa perbaikan.
26 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

KERUGIAN NILAI SEWA


Seandainya perusahaan memiliki gedung yang tidak datempati karena
kebetulan rusaknya bentuk fisik, kerugian memiliki terhadap nilai sewa gedung
untuk beberapa waktu terjadinya selama masa perbakan. Nilai penyewaan
tersebut bisa diukur dengan sewa gedung penggantinya dikurangi dengan biaya
non continous.
Jika perusahaan itu adalah penyewa, buka pemilik, maka kerugian tergantung
atas perjanjian leasing atau sesuai dengan hokum yang berlaku yang
menegaskan apakah penyewa harus membayar kontrak, jika gedung yang
disewa tidak dapat dihuni karena kerusakan gedung tersebut.

BIAYA-BIAYA EKSTRA
Untuk memperkirakan biaya ekstra itu yang mungkin terjadi dalam suatu
situasi, manajer risiko bekerja sama dengan manajer-manajer lain, harus
mengembangkan satu rencana tindak lanjut agar operasi perusahaan dapat
dilanjutkan sesudah terjadinya suatu musiabh. Rencana disediakan untuk dua
tujuan :
1. Dengan adanya rencana itu perusahaan akan lebih cepat menemukan
jalan keluar dari musibah itu dibandingkan jika yidak ada perencanaan prakerugian sama sekali.
2. Rencana itu menyajikan ang wajar dari biaya ekstra yang akan terjadi
untuk melanjutkan operasi seterusnya.
PENUNDAAN LEASING
Penyewa menderita kerugian jika harta yang disewa itu lebih berharga
dari sewa yang telah dibayar atau jika penyewa telah membayar suatu bonus
atau sewa yang dibayar dimuka yang tidak diminta langsung.
HARTA YANG DISEWA LEBIH BERHARGA DARI NILAI SEWA
Kadang-kadang dalam lease jangka panjang atas suatu bangunan
menyebutkan kontrak sewa yang lebih kecil nilai sewa gedung yang berlaku bagi
gedung yang setara dengan gedung tersebut. Easing yang seperti itu bernilai
bagi penyewa. Jika leasing seperti itu mengandung persyaratan dapat
dihapuskan secara otomatis atau atas kehendak pemilik dan bila kerugian seperti
itu memang terjadi, maka pemilik mungkin akan meminta kontrak sewa yang
lebih tinggi sesuai dengan nilai sewa dari gedung itu.
BONUS ATAU PEMBAYARAN SEWA DIMUKA
Jika perusahaan membayar bonus untuk menjamin suatu lease atau
membayar lebih dulu sewa bulan terakhir dan tidak dapat menuntut
pengembalian, maka dalam hal atau kasus lease dihapuskan, perusahaan
menghadapi suatu tambahan kerugian bunga lease.
27 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

PERBAIKAN YANG TAK DAPAT DIPINDAHKAN DAN DIPERBAIKI


Kadang-kadang penyewa melakukan perbaikan untuk bangunan yang
disewanya, bahan yang terpakai tidak dapat dipindahkan ketika penyewa
meninggalkan bangunan.

BAB 12
PENUTUP
A.

PENDAPAT SAYA

Setelah saya merangkum dengan seksama, walau membuat stamina


fisik dan stamina otak saya menurun, tetapi saya mendapatkan ilmu baru yang
tidak akan saya dapatkan jika Ibu tidak menugaskan saya untuk merangkum apa
inti pembelajaran yang ada didalam buku yang berjudul Manajemen Risiko ini.
Risiko dapat dikatanakan merupakan akibat (atau penyimpangan realisasi dari
rencana) yang mungkin terjadi secara tak terduga. Walaupun suatu kegiatan
telah direncanakan sebaik mungkin, namun tetap mengandung ketidakpastian
bahwa nanti akan berjalan sepenuhnya sesuai dengan rencana itu. Orang sering
mengatakan bahwa setiap kegiatan mengandung risiko atau lebih umum lagi
dikatakan bahwa hidup kita ini penuh dengan risiko. Jadi apa yang akan terjadi
dimasa yang akan datang, kita tidak dapat mengetahui secara pasti. Walaupun
demikian orang harus berusaha agar ketidakpastian itu harus diperkecil atau
orang harus mengantisipasi segala kemungkinan itu dengan menyediakan
beberapa tindakan alternatif untuk menghadapi ketidakpastian itu. Dengan kata
lain, risiko harus dimanajemeni dengan sebaik mungkin, agar efektifitas
perusahaan tidak terganggu.
Risiko selalu ada dalam setiap tindakan, terlebih dalam suatu perusahaan. Akan
tetapi, yang terpenting adalah bagaimana cara memanajemeni risiko tersebut
agar tidak menghambat kegiatan suatu perusahaan. Karena risiko yang tidak
dimanajemeni dengan baik akan mengganggu efektivitas perusahaan.
Manajemen risiko adalah proses pengukuran atau penilaian risiko serta
pengembangan strategi pengelolaannya. Strateginya mulai dari mengidentifikasi
28 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

risiko, mengukur dan menentukan besarnya risiko, lalu mencari jalan bagaimana
menangani risiko tersebut.
Buku ini menguraikan konsep dan teknik manajemen risiko yang berguna bagi
mahasiswa dan manajer perusahaan yang membahas konsep risiko,
mengidentifikasikan risiko, pengukuran risiko, pengendalian risiko, pembeanjaan
risiko (risk financing), pemindahan risiko kepada perusahaan asuransi,
pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam pemilihan metode penanganan risiko,
metode kecemasan untuk menyeleksi teknik penanganan risiko, eksposur
kerugian terhadap pendapatan.
Terima kasih sedalam-dalamnya kepada Ibu yang telah memberikan saya tugas
untuk merangkum buku Manajemen Risiko ini. Semoga apa yang telah saya
rangkum ini bisa bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi halayak
umum pengamat ekonomi yang membutuhkan banyak masukan ilmu tentang
manajemen risiko.

B.

DAFTAR PUSTAKA

Drs Herman Darmawi, Manajemen Risiko, Bumi Aksara, Jakarta, 1990.

29 | U n i v e r s i t a s P a m u l a n g

Vous aimerez peut-être aussi