Vous êtes sur la page 1sur 18

RASIO EFISIENSI PEMERINTAH DI SELANDIA BARU

STUDI KASUS TENTANG EFISIENSI KEMENTERIAN

Oleh :
Reza Nanta Tonny Islam Dermawan
135030507111017
Administrasi Pemerintahan B

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

April 2016

RINGKASAN
Kementerian Selandia Baru berjumlah 25 menteri yang bertanggung jawab pada
masing-masing urusan atau bidangnya. Jumlah tersebut dinilai kurang efisien
dalam penciptaan kemakmuran dari Warga Negara Selandia Baru yang mana
dengan jumlah tersebut pelaksanaan pemerintahan kurang efisien namun hal ini
dapat tercover dengan kinerja menteri yang dapat membawa kesejahteraan bagi
warga negara Selandia Baru.

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya

saya

dapat

menyelesaikan

tugas

makalah

Perbandingan

Pemerintahan yang berjudul Rasio Efisiensi Pemerintah Di Selandia Baru Studi


Kasus Tentang Efisiensi Kementerian yang membahas mengenai efisiensi dari
jumlah menteri yang dimilki Selandia Baru dengan tingkat kemakmuran yang ada
dalam masyarakat Selandia Baru.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya untuk lebih
memahami mengenai perbandingan pemerintahan. Saya sadar dalam penulisan
makalah ini penulis masih banyak kekurangan baik pada penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki, saya sebagai penulis makalah
ini. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Sekiranya makalah yang sudah saya susun, semoga dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca.

Malang, April 2016

Penulis

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.

Latar Belakang .............................................................................. 1


Rumusan Masalah ......................................................................... 3
Tujuan .......................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Gambaran Umum tentang Teori ....................................................

2.2. Matrix rasio efisiensi pemerintahan di Selandia Baru di dalam


Kementeriannya .............................................................................

BAB III PEMBAHASAN


3.1. Kesimpulan ....................................................................................

13

3.2. Saran ..............................................................................................

13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

14

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selandia Baru (dalam bahasa Maori disebut Aotearoa (artinya Tanah Berawan
Putih Panjang); bahasa Inggris: New Zealand, bahasa Latin: Nova Zeelandia)
adalah sebuah negara kepulauan di barat daya Samudera Pasifik; kira-kira 1.500
kilometer di tenggara Australia, di seberang Laut Tasman; dan kira-kira 1.000
kilometer di selatan negara-negara kepulauan Pasifik, yakni Kaledonia Baru, Fiji,
dan Tonga. Negara ini terdiri dari dua pulau besar (Pulau Utara dan Pulau Selatan)
dan beberapa pulau lainnya yang lebih kecil. Karena letaknya yang jauh, Selandia
Baru merupakan kepulauan terakhir yang didiami oleh manusia.
Selama

masa

keterpencilannya

yang

panjang,

di

Selandia

Baru

berkembanglah suatu keanekaragaman hayati yang berbeda, baik itu tumbuhan


maupun hewan. Yang paling terkenal adalah sejumlah besar spesies burung yang
unik, banyak di antaranya punah setelah tibanya manusia, dan mamalia yang
dibawaserta. Dengan iklim bahari yang sedang, daratan Selandia Baru sebagian
besarnya ditutupi hutan. Topografi negara yang bervariasi, dan puncak-puncak
gunungnya yang tajam sangat dipengaruhi oleh tonjolan tektonik tanah, dan
letusan gunung berapi yang disebabkan oleh tumbukan lempeng Pasifik dan
lempeng Indo-Australia di bawah permukaan bumi.
Bangsa Polinesia mendiami Selandia Baru pada tahun 12501300 Masehi,
dan membangun kebudayaan Mori yang berbeda, dan orang Eropa mulai
merintis hubungan dengan mereka pada tahun 1642 Masehi. Pengenalan kentang
dan senapan lontak telah memicu pergolakan di antara sesama Suku Mori pada
permulaan abad ke-19, yang mengarah pada Peperangan Senapan antarsuku. Pada
tahun 1840 Britania, dan Mori menandatangani Perjanjian Waitangi yang
menjadikan Selandia Baru sebagai jajahan Imperium Britania. Jumlah imigran
menaik tajam, dan berbagai konflik mengarah pada Peperangan Selandia Baru,
yang berakibat pada diambilalihnya tanah Mori di tengah Pulau Utara. Kelesuan
ekonomi diikuti oleh beberapa periode reformasi politik, dengan diberikannya hak
bersuara kepada perempuan pada dasawarsa 1890-an, dan sebuah negara

kesejahteraan dikembangkan sejak dasawarsa 1930-an. Setelah Perang Dunia II,


Selandia Baru menggabungi Australia, dan Amerika Serikat di dalam perjanjian
keamanan ANZUS, meskipun Amerika Serikat, hingga tahun 2010, membekukan
perjanjian itu setelah Selandia Baru melarang persenjataan nuklir. Selandia Baru
adalah bagian dari kerja sama intelijen di antara negara-negara berbahasa Inggris,
Perjanjian UKUSA. Orang Selandia Baru menikmati salah satu standar hidup
tertinggi di dunia pada dasawarsa 1950-an, tetapi mengalami kejatuhan yang
mendalam pada dasawarsa 1970-an, diperburuk oleh krisis minyak dan masuknya
Britania Raya ke dalam Komunitas Ekonomi Eropa. Negara ini kemudian
menjalani perubahan ekonomi besar pada dasawarsa 1980-an, yang mengubahnya
dari ekonomi proteksionistis menjadi ekonomi perdagangan bebas yang liberal.
Pasar untuk ekspor produk pertanian Selandia Baru telah didiversifikasi secara
luas sejak dasawarsa 1970-an, dengan ekspor wol yang pernah mendominasi
digantikan oleh produk peternakan, daging, dan minuman anggur.
Mayoritas penduduk Selandia Baru adalah keturunan bangsa-bangsa dari
Eropa; pribumi Mori adalah minoritas terbesar, diikuti oleh orang Asia, dan
orang Polinesia non-Mori. Bahasa Inggris, Bahasa Mori, dan Bahasa Isyarat
Selandia Baru adalah bahasa-bahasa resmi, dengan Bahasa Inggris yang
mendominasi. Sebagian besar budaya Selandia Baru diturunkan dari Mori, dan
pemukim dini asal Britania. Seni Eropa mula-mula didominasi oleh pemandangan
alam, dan juga potret Mori yang lebih minim kadarnya. Sebuah kebangkitan baru
budaya Mori telah menyebabkan seni-seni tradisional mereka berupa seni
ukir/pahat, seni anyam/tenun, dan seni rajah menjadi lebih mengemuka. Banyak
seniman kini memadukan teknik-teknik Mori, dan Barat untuk menghasilkan
bentuk seni yang unik. Budaya negara ini juga telah diperluas melalui globalisasi,
dan telah menaikkan angka imigrasi dari Kepulauan Pasifik, dan Asia. Pelataran
alam Selandia Baru yang beraneka ragam menyediakan banyak peluang bagi
penikmat keadaan luar rumah, dan telah menyediakan latar belakang bagi
sejumlah film berbiaya besar.
Selandia Baru adalah negara demokrasi parlementer dan sebuah wilayah
Persemakmuran Britania (Commonwealth Realm). Selandia Baru dibagi ke dalam
11 dewan regional dan 67 otoritas teritorial untuk tujuan pemerintahan daerah;

sistem ini memiliki kadar otonomi yang lebih rendah daripada sistem provinsi
yang sudah tidak digunakan lagi. Secara nasional, kekuasaan politik eksekutif
dijalankan oleh kabinet, yang dikepalai oleh perdana menteri. Ratu Elizabeth II
adalah kepala negara dan karena ketidakhadirannya sang ratu diwakili oleh
gubernur jenderal. Alam Selandia Baru milik ratu adalah meliputi juga Tokelau
(sebuah wilayah dependensi); Kepulauan Cook dan Niue (memerintah-sendiri
tetapi dalam asosiasi bebas); dan Dependensi Ross, yang merupakan klaim
wilayah di Antarktika. Selandia Baru adalah anggota Kerjasama Ekonomi Asia
Pasifik, Negara-Negara Persemakmuran, Organisasi untuk Kerjasama dan
Pengembangan Ekonomi, Forum Kepulauan Pasifik, dan Perserikatan BangsaBangsa.
Pada saat ini, Selandia Baru termasuk pada golongan negara maju. Hal
tersebut tentunya tidak lepas dari peran pemerintahannya dalam mengatur kondisi
politik serta negaranya demi perwujudan kesejahteraan warga negara Selandia itu
sendiri. Pemerintah Selandia Baru adalah monarki konstitusional dengan
demokrasi parlementer,[49] meskipun konstitusinya tidaklah tertulis. Ratu
Elizabeth II adalah kepala negara yang diberi gelar Ratu Selandia Baru. Ratu
diwakili oleh Gubernur Jenderal, yang ditunjuk oleh Ratu atas nasihat Perdana
Menteri.
Jumlah mnteri di Selandia Baru yang berjumlah 25 tersebut dalam dalil
rumus ilmu pemerintahan termasuk di dalam jumlah menteri yang banyak. Jumlah
menteri yang banyak, akan lebih mempersulit dalam sistem pengoordinasiaanya,
sehingga dalam pelaksanaan suatu pekerjaannya dapat dilakukan secara kurang
efisien dan efektif. Hal tersebutlah yang dilaksanakan pemerintahan di Negara
Selandia Baru untuk pencapaian kesejahteraan warga negaranya.
Oleh karena itu, dalam makalah ini, saya akan membahas mengenai efisisensi
pemerintahan dalam studi kasus efisiensi dalam kementerian Negara Selandia
Baru dalam peningkatan kesejahteraan warga negara Selandia Baru.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan utama yang dikaji di paper ini adalah bagaimana tingkat
efisiensi pemerintahan di Selandia Baru dengan jumlah menteri yang banyak dan

bagaimana dengan jumlah menteri yang cukup banyak tersebut dapat


meningkatakan kesejahteraan warga negara Selandia Baru dalam perekonomian.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat efisiensi manajemen pemerintahan
dengan jumlah menteri 25 menteri
2. Untuk mengtetahui bagaimana tingkat menteri dengan jumlah sekian
dapat mewujudkan kesejahteraan warga negara Selandia Baru dalam
perekonomian.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Gambaran Umum tentang Teori
Pemerintah merupakan pengatur negara yang mana dalam tujuannya
digunakan sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat dari negara itu sendiri.
pemerintah meruapakan tonggak dari terciptanya kesejahteraan masyarakat di
suatu negara oleh karena itu, bagus tidaknya suatau tatanan pemerintahan di suatu
4

negara pun akan mempengaruhi besar tidaknya kesejahteraan yang dihasilkan oleh
pemerintah untuk masyarakatnya tersebut. oleh karena itu, tatanan dari
pemerintaha di suatu negara tentunya harus direncanakan lebih matang dan lebih
mementingkan dari keperluan kesejahteraan masyarakat bukan kesejahteraan
golongan saja.
Di dalam pemerintahan, ukuran atau jumlah pemerintahan itu tentunya
sangat penting untuk diperhitungkan. Hal tersebut karena jika berbicara mengenai
ukuran, maka berbicara mengenai quantum yanag mana quantum itu sendiri
sesuatu yang bisa diukur. Sedangkan sesuatu yang bisa diukur itu sendiri dapat
dijadikan suatu patokan baik tidaknya ukuran tersebut apabila diimplementasikan
di dalam pemerintahan. Baik tidaknya dari hasil implementasi ukuran
pemerintahan tersebut tentunya menghasilkan tatanan pemerintahan yang mampu
membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya.
Setiap dalil rumus itu tergantung pada teori kontigensi. Dengan demikian
di dalam ilmu pemerintahan itu sendiri juga tergantung pada teori kontigensi yang
mana ilmu itu harus sesuai dengan tempat penerapannya yang mana yang harus
disesuaikan yaitu tempat, waktu dan kondisi dari negara itu sendiri. Untuk ukuran
jumlah menteri yang dimiliki jumlah menteri yang berkisar 15 orang menteri itu
termasuk small government. Sedangkan untuk kepemilikan jumlah menteri lebih
dari 30 itu termasuk dalam big government. Small government dianggap sebagai
ukuran yang efektif apabila diterapkan di dalam pemerintahan. Sedangkan untuk
big government dinilai sebagai ukuran pemerintahan yang terlalu boros dalam
pelaksanaannya. Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa ukuran dari jumlah
itu sendiri memiliki peranan penting dalam mengetahui efisien tidaknya suatu
pemerintahan itu dijalankan.
Ukuran jumlah pemerintahan di suatu negara menurut Grand Theory ilmu
pemerintahan di dalamnya dipengaruhi oleh keadaan sosial yang terjadi di
masyarakat itu sendiri yang mana kejadian sosial itu bisa berupa social capital,
mental dari perorangannya yang ada di negara itu yang mana keduanya akan
berinteraksi dan kemudian melahirkan suatu wisdom atau pola pikir dari
perorangannya yang ada di negara tersebut yanag mana wisdom itu sendiri bisa
dipengaruhi oleh teknologi.

Oleh karena itu, bentuk dari suatu pemerintahan itu sendiri tentunya juga
tergantung pada pola pikir atau sumber daya manusia yang ada di dalam negara
itu sendiri. Suatu sumber daya alam yang dimiliki negara tidak akan berguna
apabila tidak diimbangi dengan adanya sumber daya manusia yang juga
berkualitas untuk mengelola sumber daya alam tersebut. sehingga dengan
demikian pengelolaan sumber daya alam sendiri sangat tergantung pada sumber
daya manusia yang dimilki oleh negara tersebut. sedangkan sumber daya manusia
sendiri dalam mengelola sumber daya alam tersebut juga tergantung pada
teknologi yang kian berkembang. Dalam hal ini teknologi hanya sebagai faktor
penggerak atau faktor pendukung untuk memajukan suatu negara namun faktor
utamanya yaitu tetap dari tingkat sumber daya manusia yang dimiliki. Mindset
atau mental dari perorangan di suatu negara itu sendiri akan ikut menjadi faktor
dalam pembentukan pemerintahan. Sedangkan mental perorangan dari setiap
negara sendiri dibandingkan di dalam 3 hal, yaitu sebagai berikut:
1. Honest (jujur)
Tingkat kejujuran di dalam individu maupun di dalam masyarakat itu
sendiri nantinya akan menjadi faktor penting bagi terbentuknya cerminan
suatu negara. Hal tersebut karena negara itu merupakan sekumpulan dari
masyarakat dan masyarakat itu sendiri merupakan

kumpulan dari

individu-individu.
2. Hard working.
Pekerja keras itu sendiri menjadi suatu cerminan dari sikap disiplin yang
dimilki oleh suatu negara.
3. Responsiveness
Lalu faktor yang ketiga yaitu bertanggungjawab tidak kah setiap orang
yang ada di negara tersebut.
Ketiga faktor pembanding mental perorangan di setiap negara tersebut
dapat dijadikan sebagai penilaian seperti apakah orang-orang yang ada di dalam
negara tersebut yang mana seperti yang dijelaskan bahwa mindset perorangan di
suatu negara akan bisa ikut menjadi faktor penentu dari bentuk atau design dari
pemerintahan di negara tersebut dikarenakan negara merupakan kumpulan dari
masyarkat sedangtkan masyarkat merupakan kumpulan dari individu-individu
yang berkumpul menjadi satu kesatuan.

2.2. Matrix Rasio Efisiensi Pemerintahan di Selandia Baru di dalam


Kementeriannya
Pemerintah Selandia Baru adalah monarki konstitusional dengan
demokrasi parlementer, meskipun konstitusinya tidaklah tertulis. Ratu Elizabeth II
adalah kepala negara yang diberi gelar Ratu Selandia Baru. Ratu diwakili oleh
Gubernur

Jenderal,

yang

ditunjuk

oleh

Ratu

atas

nasihat

Perdana

Menteri.Gubernur Jenderal dapat menjalankan hak prerogatif mahkota (seperti


meninjau kasus-kasus ketidakadilan, dan mengangkat Dewan Menteri (kabinet),
duta besar, dan pejabat publik penting lainnya) dan dalam situasi yang langka,
kekuasaan cadangan (kekuasaan untuk memberhentikan Perdana Menteri,
membubarkan Parlemen, atau menolak Persetujuan Kerajaan atas sebuah
rancangan undang-undang menjadi undang-undang). Kekuasaan Ratu, dan
Gubernur Jenderal dibatasi oleh kekakuan konstitusional, dan mereka biasanya
tidak dapat dijalankan tanpa nasihat dari Kabinet.
Parlemen Selandia Baru memegang kekuasaan legislatif dan terdiri dari
Yang Berdaulat (diwakili oleh Gubernur Jenderal) dan Dewan Perwakilan Rakyat.
Parlemen juga pernah meliputi sebuah majelis tinggi, Dewan Legislatif, hingga
dewan ini dihapuskan pada tahun 1950. Kedudukan tertinggi Parlemen berada
pada Yang Berdaulat, dan berada di Inggris menurut Bill of Rights 1689 dan telah
diratifikasi sebagai undang-undang di Selandia Baru. Dewan Perwakilan Rakyat
dipilih secara demokratis, dan Pemerintah dibentuk dari partai atau koalisi yang
menguasai mayoritas kursi di dewan. Jika tidak ada mayoritas yang terbentuk,
maka sebuah pemerintahan minoritas dapat dibentuk jika dukungan dari partaipartai lain pada saat pemungutan suara kepercayaan dan kesediaan terjamin.
Gubernur Jenderal menunjuk menteri-menteri di bawah saran dari Perdana
Menteri, yang berdasarkan konvensi merupakan pemimpin parlemen koalisi atau
partai yang memerintah. Kabinet, yang terdiri dari para menteri, dan dipimpin
oleh Perdana Menteri, adalah badan pembuat kebijakan tertinggi di dalam
pemerintahan, dan bertanggung jawab untuk menentukan tindakan-tindakan
pemerintah yang signifikan. Berdasarkan konvensi, para anggota kabinet terikat
oleh tanggung jawab kolektif atas semua keputusan yang dibuat oleh kabinet.

Berikut rincian jumlah menteri yang terdapat di Selandia Baru antara lain sebagai
berikut :
THE CABINET

Portfolios

Other responsibilities

Rt Hon John Key


Prime Minister
Minister for National Security and
Intelligence
Minister of Tourism
Hon Bill English
Deputy Prime Minister
Minister of Finance
Hon Gerry Brownlee
Minister for Canterbury Earthquake
Recovery
Minister of Defence
Hon Steven Joyce
Minister for Economic
Development
Minister for Regulatory Reform
Minister of Science and Innovation
Minister for Tertiary Education,
Skills and Employment
Hon Paula Bennett
Minister for Climate Change Issues
Minister for Social Housing
Minister of State Services
Hon Dr Jonathan Coleman
Minister of Health
Minister for Sport and Recreation
Hon Amy Adams
Minister of Justice
Minister for Courts
Minister of Broadcasting
Minister for Communications
Hon Christopher Finlayson QC
Attorney-General
Minister for Treaty of Waitangi

Minister Responsible for Ministerial


Services

Minister Responsible for HNZC

Leader of the House


Minister Responsible for the
Earthquake Commission
Minister Responsible for Novopay
Associate Minister of Finance

Associate Minister of Finance


Associate Minister of Tourism

Minister in Charge of the NZ


Security Intelligence Service
Minister Responsible for the GCSB

Negotiations
9

Hon Simon Bridges


Minister of Energy and Resources
Minister of Transport

1 Hon Hekia Parata


0 Minister of Education
11 Hon Anne Tolley
Minister for Social Development
1 Hon Dr Nick Smith
2 Minister for the Environment
Minister for Building and Housing
1 Hon Murray McCully
3 Minister of Foreign Affairs
1 Hon Judith Collins
4 Minister of Corrections
Minister of Police
1 Hon Nathan Guy
5 Minister for Primary Industries
Minister for Racing
1 Hon Nikki Kaye
6 Minister for ACC
Minister of Civil Defence
Minister for Youth
1 Hon Michael Woodhouse
7 Minister of Immigration
Minister of Revenue
Minister for Workplace Relations
and Safety
1 Hon Todd McClay
8 Minister of Trade
Minister for State Owned
Enterprises
1 Hon Peseta Sam Lotu-Iiga
9 Minister for Ethnic Communities
Minister of Local Government
Minister for Pacific Peoples
2 Hon Maggie Barry
0 Minister for Arts, Culture and
Heritage
Minister of Conservation
Minister for Seniors

Associate Minister for Maori


Development
Deputy Leader of the House
Associate Minister for Climate
Change Issues
Associate Minister of Justice

Associate Minister for Sport and


Recreation

Associate Minister of Education

Associate Minister of Foreign


Affairs

Associate Minister of Health

Portfolios
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5

MINISTERS OUTSIDE CABINET


Other responsibilities

Hon Craig Foss


Minister for Small Business
Minister of Statistics
Minister of Veterans' Affairs
Hon Jo Goodhew
Minister for the Community
and Voluntary Sector
Minister for Food Safety
Hon Nicky Wagner
Minister of Customs
Minister for Disability Issues
Hon Louise Upston
Minister for Land Information
Minister for Women
Hon Paul Goldsmith
Minister of Commerce and
Consumer Affairs

Associate Minister of Immigration


Associate Minister of Transport
Associate Minister for Primary Industries
Associate Minister for Social
Development
Associate Minister for Canterbury
Earthquake Recovery
Associate Minister of Conservation
Associate Minister of Local Government
Associate Minister for Tertiary
Education, Skills and Employment
Associate Minister for ACC

Sumber:http://www.dpmc.govt.nz/cabinet/ministers/ministerial-list
Dari tabel diatas dapat di lihat bahwa jumlah dari menteri-menteri yang ada di
Selandia Baru hanya berjumlah

25 menteri yang mengurusi masing-masing

bidangnya dibawah kepemerintahan Rt Hon John Key sebagai Perdana Menteri


Selandia Baru. Dengan jumlah menteri yang termasuk sedikit Rt Hon John Key
bersama menteri-menterinya dinilai berhasil dalam membawa kemakmuran untuk
Warga Negara Selandia Baru itu sendiri yang memilki populasi masyarakatnya +
4,9 Juta. Hal tersebut terbukti dengan tingkat Pendapatan per Kapita sebesar $
26,400, 410 dan GDP sebesar $41,555.83 USD. Sedangkan untuk angka harapan
hidup pada Negara Selandia Baru pada tahun 2010-2015 menurut Badan Pusat
Statistik (2016), sebesar 80.59%. Bahkan angka tersebut lebih tinggi dari pada
angka harapan hidup yang dimilki Amerika Serikat yang sebesar 78,9 %.
Sedangkan jika dibandingkan dengan Indonesia angka harapan hidup yang
dimiliki oleh Negara Selandia Baru jauh lebih tinggi.
Dengan jumlah menteri yang sekian dan dengan kemakmuran warga
negaranya yang juga dihasilkan tinggi maka pemerintahan Negara Selandia Baru

10

dengan ukuran tersebut bisa dibilang pemerintahan yang baik. Hal tersebut
memang tidak selaras dengan Grand theory ilmu pemerintahan menyebutkan
bahwa pemerintahan yang baik adalah pemerintahan dengan ukuran yang tidak
banyak namun mampu menghasilkan kesejahteraan bagi warga negaranyanamun
Selandia Baru telah membuktikan bahwa dengan jumlah pemerintahan yang
cukup besar Selandia Baru dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Dari jumlah menteri yang dimiliki Selandia Baru tersebut dinilai memilki
lebih banyak kelebihan dalam pelaksanaannya. Salah satunya karena komando
atau koordinasi bisa dilakukan dalam satu bidang yang diurusi setiap menteri itu
sendiri. sehingga dengan begitu tidak adanya overlaping dari tugas-tugas yang
dilaksanakan sehingga juga lebih efisien. Dengan tidak adanya overlaping antara
tugas menteri yang satu dengan yang lain, maka konflik yang terjadi di dalamnya
pun juga dapat diminimalisir. Kemudian selain itu, dengan jumlah menteri yang
cukup besar, Negara Selandia Baru perlu menyisihkan banyak anggaran negara
untuk menggaji menteri-menterinya, namun hal ini diimbangi dengan pendapatan
perkapita masyarakat yang tinggi, dan banyaknya anggaran serta APBD negara.
Jadi, adanya suatu korelasi dari jumlah menteri yang dimilki oleh Negara Selandia
Baru yaitu bahwa dengan jumlah menteri Selandia baru yang berjumlah 25
menteri, ternyata mampu menciptakan kemakmuran dari warga negaranya.
Selandia Baru dikenal sebagai salah satu negara paling stabil, dan
diperintah dengan sangat baik di dunia.Pada tahun 2011, negara ini menempati
peringkat ke-5 dalam hal kekuatan lembaga-lembaga demokrasinya dan peringkat
pertama dalam hal transparansi pemerintahan, dan paling tidak korup.Selandia
Baru memiliki angka partisipasi warga negara yang tinggi, dengan 79% pemilik
suara ikut serta dalam pemilihan umum terkini, dibanding rata-rata OECD sebesar
72%. Lebih jauh lagi, 67% warga Selandia Baru berkata bahwa mereka percaya
akan lembaga-lembaga politiknya, jauh lebih tinggi daripada rata-rata OECD
sebesar 56%.
Selandia Baru termasuk dalam negara maju dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi menyaingi Eropa Selatan dalam beberapa hal, Selandia Baru termasuk
dalam salah satu negara terbaik misalnya pada Indeks Pembangunan Manusia
yang menempatkan Selandia Baru pada urutan ketiga. Ekspor merupakan andalan

11

utama perekonomian negara ini sehingga dampak perekonomian dunia akan


berpengaruh langsung pada kondisi ekonomi negara ini.
Selandia Baru memiliki sebuah ekonomi pasar yang modern, makmur, dan
maju dengan taksiran produk domestik bruto (PDB) berdasarkan keseimbangan
kemampuan berbelanja (KKB) per kapita sebesar US$ 28.250. Satuan mata uang
Selandia Baru adalah Dollar Selandia Baru, secara informal dikenal sebagai
"dollar Kiwi"; mata uang ini juga beredar di Kepulauan Cook (lihatlah Dollar
Kepulauan Cook), Niue, Tokelau, dan Kepulauan Pitcairn. Selandia Baru
menempati peringkat ke-5 Indeks Pembangunan Manusia tahun 2011, ke-4 dalam
Indeks Kebebasan Ekonomi The Heritage Foundation tahun 2012, dan ke-13
dalam Indeks Inovasi Global INSEAD tahun 2012 .

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

12

Jumlah kementerian yang dimiliki Selandia Baru sebanyak 25 menteri. Jumlah


tersebut termasuk jumlah yang sedikit. Namun, dengan jumlah menteri yang
sedikit tersebut pemerintah Selandia baru mampu mencipatakan kesejahteraan di
kalangan masyarakat Selandia Baru. Hal tersebut karena jumlah menteri yang
sedikit dinilai lebih efisien dan tidak mengahbiskan anggaran negara sehingga
anggaran negara dapat terkonsentrasi untuk melaksanakan pembangunan di
Selandia Baru.
3.2 Saran
Selandia baru sangat bagus dalam design pemerintahannya yang efisien.
Dengan begitu pemerintahan dari Selandia baru sendiri mampu terkoordinasi
dengan baik sehingga terwujudnya kesejahteraan dari rakyat Selandia Baru itu
sendiri. Hal tersebut patutunya bisa dipertahankan oleh Pemerintah Selandia Baru
itu sendiri agar taraf hidup Warga Negara Selandia Baru dapat terjamin dan
Selandia Baru dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya di Eropa dan
Amerika.

DAFTAR PUSTAKA

13

Badan Pusat Statistik. 2016. Angka Harapan Hidup Penduduk Beberapa Negara
(tahun), 1995-2015.
https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1517.%2031.
Ministerial List. 2016. http://www.dpmc.govt.nz/cabinet/ministers/ministerial-list.
Wikipedia. 2015. Selandia Baru. https://id.wikipedia.org/wiki/Selandia_Baru
Wikipedia. 2015. Daftar negara menurut angka harapan hidup
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_angka_harapan_hidup

14

Vous aimerez peut-être aussi