Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh :
Reza Nanta Tonny Islam Dermawan
135030507111017
Administrasi Pemerintahan B
April 2016
RINGKASAN
Kementerian Selandia Baru berjumlah 25 menteri yang bertanggung jawab pada
masing-masing urusan atau bidangnya. Jumlah tersebut dinilai kurang efisien
dalam penciptaan kemakmuran dari Warga Negara Selandia Baru yang mana
dengan jumlah tersebut pelaksanaan pemerintahan kurang efisien namun hal ini
dapat tercover dengan kinerja menteri yang dapat membawa kesejahteraan bagi
warga negara Selandia Baru.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya
saya
dapat
menyelesaikan
tugas
makalah
Perbandingan
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Gambaran Umum tentang Teori ....................................................
13
13
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selandia Baru (dalam bahasa Maori disebut Aotearoa (artinya Tanah Berawan
Putih Panjang); bahasa Inggris: New Zealand, bahasa Latin: Nova Zeelandia)
adalah sebuah negara kepulauan di barat daya Samudera Pasifik; kira-kira 1.500
kilometer di tenggara Australia, di seberang Laut Tasman; dan kira-kira 1.000
kilometer di selatan negara-negara kepulauan Pasifik, yakni Kaledonia Baru, Fiji,
dan Tonga. Negara ini terdiri dari dua pulau besar (Pulau Utara dan Pulau Selatan)
dan beberapa pulau lainnya yang lebih kecil. Karena letaknya yang jauh, Selandia
Baru merupakan kepulauan terakhir yang didiami oleh manusia.
Selama
masa
keterpencilannya
yang
panjang,
di
Selandia
Baru
sistem ini memiliki kadar otonomi yang lebih rendah daripada sistem provinsi
yang sudah tidak digunakan lagi. Secara nasional, kekuasaan politik eksekutif
dijalankan oleh kabinet, yang dikepalai oleh perdana menteri. Ratu Elizabeth II
adalah kepala negara dan karena ketidakhadirannya sang ratu diwakili oleh
gubernur jenderal. Alam Selandia Baru milik ratu adalah meliputi juga Tokelau
(sebuah wilayah dependensi); Kepulauan Cook dan Niue (memerintah-sendiri
tetapi dalam asosiasi bebas); dan Dependensi Ross, yang merupakan klaim
wilayah di Antarktika. Selandia Baru adalah anggota Kerjasama Ekonomi Asia
Pasifik, Negara-Negara Persemakmuran, Organisasi untuk Kerjasama dan
Pengembangan Ekonomi, Forum Kepulauan Pasifik, dan Perserikatan BangsaBangsa.
Pada saat ini, Selandia Baru termasuk pada golongan negara maju. Hal
tersebut tentunya tidak lepas dari peran pemerintahannya dalam mengatur kondisi
politik serta negaranya demi perwujudan kesejahteraan warga negara Selandia itu
sendiri. Pemerintah Selandia Baru adalah monarki konstitusional dengan
demokrasi parlementer,[49] meskipun konstitusinya tidaklah tertulis. Ratu
Elizabeth II adalah kepala negara yang diberi gelar Ratu Selandia Baru. Ratu
diwakili oleh Gubernur Jenderal, yang ditunjuk oleh Ratu atas nasihat Perdana
Menteri.
Jumlah mnteri di Selandia Baru yang berjumlah 25 tersebut dalam dalil
rumus ilmu pemerintahan termasuk di dalam jumlah menteri yang banyak. Jumlah
menteri yang banyak, akan lebih mempersulit dalam sistem pengoordinasiaanya,
sehingga dalam pelaksanaan suatu pekerjaannya dapat dilakukan secara kurang
efisien dan efektif. Hal tersebutlah yang dilaksanakan pemerintahan di Negara
Selandia Baru untuk pencapaian kesejahteraan warga negaranya.
Oleh karena itu, dalam makalah ini, saya akan membahas mengenai efisisensi
pemerintahan dalam studi kasus efisiensi dalam kementerian Negara Selandia
Baru dalam peningkatan kesejahteraan warga negara Selandia Baru.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan utama yang dikaji di paper ini adalah bagaimana tingkat
efisiensi pemerintahan di Selandia Baru dengan jumlah menteri yang banyak dan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Gambaran Umum tentang Teori
Pemerintah merupakan pengatur negara yang mana dalam tujuannya
digunakan sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat dari negara itu sendiri.
pemerintah meruapakan tonggak dari terciptanya kesejahteraan masyarakat di
suatu negara oleh karena itu, bagus tidaknya suatau tatanan pemerintahan di suatu
4
negara pun akan mempengaruhi besar tidaknya kesejahteraan yang dihasilkan oleh
pemerintah untuk masyarakatnya tersebut. oleh karena itu, tatanan dari
pemerintaha di suatu negara tentunya harus direncanakan lebih matang dan lebih
mementingkan dari keperluan kesejahteraan masyarakat bukan kesejahteraan
golongan saja.
Di dalam pemerintahan, ukuran atau jumlah pemerintahan itu tentunya
sangat penting untuk diperhitungkan. Hal tersebut karena jika berbicara mengenai
ukuran, maka berbicara mengenai quantum yanag mana quantum itu sendiri
sesuatu yang bisa diukur. Sedangkan sesuatu yang bisa diukur itu sendiri dapat
dijadikan suatu patokan baik tidaknya ukuran tersebut apabila diimplementasikan
di dalam pemerintahan. Baik tidaknya dari hasil implementasi ukuran
pemerintahan tersebut tentunya menghasilkan tatanan pemerintahan yang mampu
membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya.
Setiap dalil rumus itu tergantung pada teori kontigensi. Dengan demikian
di dalam ilmu pemerintahan itu sendiri juga tergantung pada teori kontigensi yang
mana ilmu itu harus sesuai dengan tempat penerapannya yang mana yang harus
disesuaikan yaitu tempat, waktu dan kondisi dari negara itu sendiri. Untuk ukuran
jumlah menteri yang dimiliki jumlah menteri yang berkisar 15 orang menteri itu
termasuk small government. Sedangkan untuk kepemilikan jumlah menteri lebih
dari 30 itu termasuk dalam big government. Small government dianggap sebagai
ukuran yang efektif apabila diterapkan di dalam pemerintahan. Sedangkan untuk
big government dinilai sebagai ukuran pemerintahan yang terlalu boros dalam
pelaksanaannya. Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa ukuran dari jumlah
itu sendiri memiliki peranan penting dalam mengetahui efisien tidaknya suatu
pemerintahan itu dijalankan.
Ukuran jumlah pemerintahan di suatu negara menurut Grand Theory ilmu
pemerintahan di dalamnya dipengaruhi oleh keadaan sosial yang terjadi di
masyarakat itu sendiri yang mana kejadian sosial itu bisa berupa social capital,
mental dari perorangannya yang ada di negara itu yang mana keduanya akan
berinteraksi dan kemudian melahirkan suatu wisdom atau pola pikir dari
perorangannya yang ada di negara tersebut yanag mana wisdom itu sendiri bisa
dipengaruhi oleh teknologi.
Oleh karena itu, bentuk dari suatu pemerintahan itu sendiri tentunya juga
tergantung pada pola pikir atau sumber daya manusia yang ada di dalam negara
itu sendiri. Suatu sumber daya alam yang dimiliki negara tidak akan berguna
apabila tidak diimbangi dengan adanya sumber daya manusia yang juga
berkualitas untuk mengelola sumber daya alam tersebut. sehingga dengan
demikian pengelolaan sumber daya alam sendiri sangat tergantung pada sumber
daya manusia yang dimilki oleh negara tersebut. sedangkan sumber daya manusia
sendiri dalam mengelola sumber daya alam tersebut juga tergantung pada
teknologi yang kian berkembang. Dalam hal ini teknologi hanya sebagai faktor
penggerak atau faktor pendukung untuk memajukan suatu negara namun faktor
utamanya yaitu tetap dari tingkat sumber daya manusia yang dimiliki. Mindset
atau mental dari perorangan di suatu negara itu sendiri akan ikut menjadi faktor
dalam pembentukan pemerintahan. Sedangkan mental perorangan dari setiap
negara sendiri dibandingkan di dalam 3 hal, yaitu sebagai berikut:
1. Honest (jujur)
Tingkat kejujuran di dalam individu maupun di dalam masyarakat itu
sendiri nantinya akan menjadi faktor penting bagi terbentuknya cerminan
suatu negara. Hal tersebut karena negara itu merupakan sekumpulan dari
masyarakat dan masyarakat itu sendiri merupakan
kumpulan dari
individu-individu.
2. Hard working.
Pekerja keras itu sendiri menjadi suatu cerminan dari sikap disiplin yang
dimilki oleh suatu negara.
3. Responsiveness
Lalu faktor yang ketiga yaitu bertanggungjawab tidak kah setiap orang
yang ada di negara tersebut.
Ketiga faktor pembanding mental perorangan di setiap negara tersebut
dapat dijadikan sebagai penilaian seperti apakah orang-orang yang ada di dalam
negara tersebut yang mana seperti yang dijelaskan bahwa mindset perorangan di
suatu negara akan bisa ikut menjadi faktor penentu dari bentuk atau design dari
pemerintahan di negara tersebut dikarenakan negara merupakan kumpulan dari
masyarkat sedangtkan masyarkat merupakan kumpulan dari individu-individu
yang berkumpul menjadi satu kesatuan.
Jenderal,
yang
ditunjuk
oleh
Ratu
atas
nasihat
Perdana
Berikut rincian jumlah menteri yang terdapat di Selandia Baru antara lain sebagai
berikut :
THE CABINET
Portfolios
Other responsibilities
Negotiations
9
Portfolios
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
Sumber:http://www.dpmc.govt.nz/cabinet/ministers/ministerial-list
Dari tabel diatas dapat di lihat bahwa jumlah dari menteri-menteri yang ada di
Selandia Baru hanya berjumlah
10
dengan ukuran tersebut bisa dibilang pemerintahan yang baik. Hal tersebut
memang tidak selaras dengan Grand theory ilmu pemerintahan menyebutkan
bahwa pemerintahan yang baik adalah pemerintahan dengan ukuran yang tidak
banyak namun mampu menghasilkan kesejahteraan bagi warga negaranyanamun
Selandia Baru telah membuktikan bahwa dengan jumlah pemerintahan yang
cukup besar Selandia Baru dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Dari jumlah menteri yang dimiliki Selandia Baru tersebut dinilai memilki
lebih banyak kelebihan dalam pelaksanaannya. Salah satunya karena komando
atau koordinasi bisa dilakukan dalam satu bidang yang diurusi setiap menteri itu
sendiri. sehingga dengan begitu tidak adanya overlaping dari tugas-tugas yang
dilaksanakan sehingga juga lebih efisien. Dengan tidak adanya overlaping antara
tugas menteri yang satu dengan yang lain, maka konflik yang terjadi di dalamnya
pun juga dapat diminimalisir. Kemudian selain itu, dengan jumlah menteri yang
cukup besar, Negara Selandia Baru perlu menyisihkan banyak anggaran negara
untuk menggaji menteri-menterinya, namun hal ini diimbangi dengan pendapatan
perkapita masyarakat yang tinggi, dan banyaknya anggaran serta APBD negara.
Jadi, adanya suatu korelasi dari jumlah menteri yang dimilki oleh Negara Selandia
Baru yaitu bahwa dengan jumlah menteri Selandia baru yang berjumlah 25
menteri, ternyata mampu menciptakan kemakmuran dari warga negaranya.
Selandia Baru dikenal sebagai salah satu negara paling stabil, dan
diperintah dengan sangat baik di dunia.Pada tahun 2011, negara ini menempati
peringkat ke-5 dalam hal kekuatan lembaga-lembaga demokrasinya dan peringkat
pertama dalam hal transparansi pemerintahan, dan paling tidak korup.Selandia
Baru memiliki angka partisipasi warga negara yang tinggi, dengan 79% pemilik
suara ikut serta dalam pemilihan umum terkini, dibanding rata-rata OECD sebesar
72%. Lebih jauh lagi, 67% warga Selandia Baru berkata bahwa mereka percaya
akan lembaga-lembaga politiknya, jauh lebih tinggi daripada rata-rata OECD
sebesar 56%.
Selandia Baru termasuk dalam negara maju dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi menyaingi Eropa Selatan dalam beberapa hal, Selandia Baru termasuk
dalam salah satu negara terbaik misalnya pada Indeks Pembangunan Manusia
yang menempatkan Selandia Baru pada urutan ketiga. Ekspor merupakan andalan
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
13
Badan Pusat Statistik. 2016. Angka Harapan Hidup Penduduk Beberapa Negara
(tahun), 1995-2015.
https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1517.%2031.
Ministerial List. 2016. http://www.dpmc.govt.nz/cabinet/ministers/ministerial-list.
Wikipedia. 2015. Selandia Baru. https://id.wikipedia.org/wiki/Selandia_Baru
Wikipedia. 2015. Daftar negara menurut angka harapan hidup
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_angka_harapan_hidup
14