Vous êtes sur la page 1sur 20

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi menjadi momok bagi sebagian besar penduduk dunia termasuk
Indonesia. Hal ini karena secara statistik jumlah penderita yang terus meningkat dari
waktu ke waktu. Berbagai faktor yang berperan dalam hal ini salah satunya adalah gaya
hidup modern. Pemilihan makanan yang berlemak, kebiasaan aktifitas yang tidak sehat,
merokok, minum kopi serta gaya hidup sedetarian adalah beberapa hal yang disinyalir
sebagai faktor yang berperan terhadap hipertensi ini. Penyakit ini dapat menjadi akibat
dari gaya hidup modern serta dapat juga sebagai penyebab berbagai penyakit non
infeksi. Hal ini berarti juga menjadi indikator bergesernya dari penyakit infeksi menuju
penyakit non infeksi, yang terlihat dari urutan penyebab kematian di Indoensia. Untuk
lebih mengenal serta mengetahui penyakit ini, maka kami akan membahas tentang
hipertensi. Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan darah sistolik lebih besar atau
sama dengan 140 mmHg atau peningkatan tekanan darah diastolik lebih besar atau
sama dengan 90 mmHg (Anindya,2009).
Hipertensi menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal
jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Tanpa melihat usia atau jenis kelamin,
semua orang bisa terkena hipertensi dan biasanya tanpa ada gejala-gejala sebelumnya.
Hipertensi juga dapat mengakibatkan kerusakan berbagai organ target seperti otak,
jantung,ginjal,aorta,pembulu darah perifer dan retina.
Oleh karena itu, negara Indonesia yang sedang membangun di segala bidang perlu
memperhatikan pendidikan kesehatan masyarakat untuk mencegah timbulnya penyakit
seperti hipertensi, kardiovaskuler, penyakit degeneratif dan lain-lain, sehingga potensi
bangsa dapat lebih dimanfaatkan untuk proses pembangunan. Golongan umur 45 tahun
ke atas memerlukan tindakan atau program pencegahan yang terarah. Hipertensi perlu
dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala, yang dapat
dilakukan pada waktu check-up kesehatan atau saat periksa ke dokter.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang asuhan
keperawatan keluarga dengan hipertensi.
1

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau
lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan
tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik
140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg ataulebih. (Barbara
Hearrison 1997)
B. Etiologi
Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi
terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer.
Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
1. Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atautransport Na.
2. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkantekanan
darah meningkat.
3. Stress Lingkungan.
4. Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua sertapelabaran
pembuluh darah.
Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
1. Hipertensi Esensial (Primer)
Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti
genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, systemrennin
angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.
2. Hipertensi Sekunder
Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vakuler renal. Penggunaan
kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll.

C. Patofisiologi
Menurunnya tonus vaskuler meransang saraf simpatis yang diterukan ke
seljugularis. Dari sel jugalaris ini bias meningkatkan tekanan darah. Danapabila
diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada rennin yang berkaitan
dengan Angiotensinogen. Dengan adanya perubahan pada angiotensinogen II berakibat
pada terjadinya vasokontriksi pada pembuluh darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan
darah.Selain

itu

juga

dapat

meningkatkan

hormone

aldosteron

yang

menyebabkanretensi natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanan


darah. Dengan Peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan pada
organ organ seperti jantung.
D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah :
1. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg
2. Sakit kepala
3. Epistaksis
4. Pusing / migrain
5. Rasa berat ditengkuk
6. Sukar tidur
7. Mata berkunang kunang
8. Lemah dan lelah
9. Muka pucat
10. Suhu tubuh rendah
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hb/Ht

untuk

cairan(viskositas)

mengkaji
dan

dapat

hubungan

dari

mengindikasikan

sel-sel
factor

terhadap
resiko

volume
seperti

hipokoagulabilitas, anemia.
b. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.
c. Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapatdiakibatkan oleh
pengeluaran kadar ketokolamin.
d. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal danada DM.

2. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati


3. EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P
adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
4. IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal,perbaikan
ginjal.
5. Photo dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,pembesaran
jantung.
F. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Non Farmakologis
a) DietPembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat
menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin dalam
plasma dan kadar adosteron dalam plasma.
b) Aktivitas
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan
denganbatasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan,
jogging,bersepeda atau berenang.
2. Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
a) Mempunyai efektivitas yang tinggi.
b) Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
c) Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
d) Tidak menimbulakn intoleransi.
e) Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
f)Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi
sepertigolongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium,
golongan penghambat konversi rennin angitensin.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Pengkajian Keluarga
I.
Data Umum :
1. Nama Kepala Keluarga
2. Alamat dan Telepon
3. Pekerjaan Kepala Keluarga
4. Pendidikan Kepala Keluarga
5. Komposisi Keluarga
No
1.
2.
3.
4.

Nama
Tn. A
Ny. S
Nn. Z
An. D

JK
L
P
P
L

: Tn. A
: Tuban
: pedagang took
: SMP
: Ayah, ibu, dan dua orang anak
Hubungan dengan KK
Suami
Istri
Anak
Anak

Umur
50 th
45 th
13 th
6 th

Pendidikan
SMA
SMP
SMP
SD

6. Tipe keluarga
Keluarga inti terdiri dari Tn. A , Ny.S dan kedua anak kandung.
7. Suku bangsa.
Jawa Indonesia. Tn. A berasal dari Tuban dan Ny.S dari Tuban.
8. Agama.
Semua isi keluarga menganut agama Islam. Tidak ada keyakinan yang berdampak
buruk pada status kesehatan keluarga Ny.S
9. Status Sosial Ekonomi Keluarga.
Penghasilan keluarga kurang lebih 700.000/ bln itupun jika dagangan
Tn.A habis tepat waktu karena Tn. A adalah pedagang roti keliling yang tiap 2
minggu di kirim barang oleh pabrik roti, sedangkan Ny.S merupakan
pedagang toko kebutuhan sehari-hari dipasar. Tn. A dan Ny. S mengatakan
penghasilan yang mereka dapat lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap
hari dan untuk membiayai kedua orang anknya yang masih sekolah.
10. Aktifitas Rekreasi Keluarga.
- Anak- anak mereka biasanya menghabiskan waktu liburannya dengan bermain
-

dengan teman sebayanya dan menonton TV dirumah.


Kadang- kadang keluarga mereka pergi ke rumah neneknya yang ada
diTuban jika musim liburan panjang atau sekedar makan diluar bersama.

II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
5

Tidak ditemukannya tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.anak


pertama berusia 13 th dan yang kedua berusia 6 th masih bersekolah masingmasing SMP dan SD. Tn. A dan Ny. S mengatakan komunikasi dengan anakanaknya bersifat terbuka dan masing-masing anak tahu akan tugas dan
kewajibannya sebagai anak.
3. Riwayat keluarga inti :
Ny.S mengatakan mempunyai riwayat penyakit keturunan yaitu darah tinggi
karena ayah Ny.S juga mengalami tekanan darah tinggi dan terkena stoke ringan
yang telah meninggal 4 tahun yang lalu. Ny.S juga pernah MRS karena kolestrol
yang tinggi sekitar 2 th yang lalu, sedangkan Tn.A dan kedua anaknya tidak pernah
mengalami penyakit yang parah. (sembuh dengan obat yang dibeli di toko).
Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:

1
2

Tn. A 50 th 60
Ny. S 45 th 48

Baik
Sakit

Imunisasi
(BCG/Polio/
DPT/HB/
Campak
Lengkap
Lengkap

3
4

An.Z 13 th 27
An. D 6 th 25

Baik
Baik

Lengkap
Lengkap

BB Keadaan
No. Nama Usia
Kg Kesehatan

Masalah
kesehatan
Gangguan
nutrisi

Tindakan
Yang telah
dilakukan
Membantu
pemenuhan
nutrisi Ny.S
tanpa membawa
ke pelayanan
kesehatan
-

4. Riwayat keluarga sebelumnya :


Ny.S adalah anak dari dua bersaudara, semua saudara Ny.S masih hidup dan dalam
keadaan sehat. Tn.A adalah anak kedua dari tiga bersaudara kakak Tn.Ameninggal
karena demam berdarah ketika masih kecil.
III. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif :
Ny.S dan Tn.A menganggap anaknya sudah tumbuh menjadi anak-anak yang baik
dan saling menghormati dalam keluarga,meskipun kadang-kadang ada pertengkaran
kecil antara anak-anak mereka dikarenakan hal yang sepele tapi dengan cepat
mereka juga berbaikan lagi.
2. Fungsi Sosial :
Keluarga mereka semua muslim sehingga mereka aktif dengan kegiatan keagamaan
meskipun tidak mengikuti organisasi.
6

3. Fungsi Perawatan Kesehatan :


keluarga dapat mengidentifiksi penyakit Ny.S meskipun secara awam, saat Ny.S
kelelahan atau sedang memikirkan sesuatu tentang anakny.sehingga keluarga dapat
mengambil keputusan dengan cepat ketika Ny.S sakit tetapi masih belum mampu
meningkatkan status kesehatan keluarga.
4. Fungsi Reproduksi :
Ny.S dan Tn.A mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi mereka sudah
bersyukur mempunyai dua orang anak yang baik-baik, Ny.S masih mengikuti
program KB dikarenakan masih haid dan melakukan hubungan suami istri. Mereka
sepakat untuk membesarkan anaknya dengan baik dan memberi pendidikan yang
baik.
5. Fungsi Ekonomi :
Keluarga mengatakan kondisi keluarga mereka tetap stabil meskipun Ny.S sakit
dan Tn.A jarang berjualan karena mereka mempunyai tabungan keluarga yang dapat
digunakan kapan saja.
IV.

Pemeriksaan Fisik
Keluhan utama Ny.S : agak kurus, mengeluh pusing.

N
o
1

Pemeriksaan
Fisik
Kepala

2.

Leher

3.

Mata

Tn. A

Ny.S

An. Z

An. D

Simetris,
rambut
berwarna hitam,
tidak
ada
ketombe.
leher
tidak
nampak adanya
peningkatan
tekanan
vena
jugularis
dan
arteri
carotis,
tidak
teraba
adanya
pembesaran
kelenjar tiroid
(struma).
Konjungtiva
tidak
terlihat
anemis,
tidak
ada
katarak,

Simetris,tidak
ada
ketombe,Rambu
t sedikit kusut

Simetris, rambut
berwarna hitam,
tidak
ada
ketombe.

Simetris, rambut
berwarna hitam,
tidak
ada
ketombe.

leher
tidak
nampak adanya
peningkatan
tekanan
vena
jugularis
dan
arteri
carotis,
tidak
teraba
adanya
pembesaran
kelenjar tiroid
(struma).
Konjungtiva
tidak
terlihat
anemis,
tidak
ada
katarak,

leher
tidak
nampak adanya
peningkatan
tekanan
vena
jugularis
dan
arteri
carotis,
tidak
teraba
adanya
pembesaran
kelenjar tiroid
(struma).
Konjungtiva
tidak
terlihat
anemis,
tidak
ada
katarak,

leher
tidak
nampak adanya
peningkatan
tekanan
vena
jugularis
dan
arteri
carotis,
tidak
teraba
adanya
pembesaran
kelenjar
tiroid
(struma).
Konjungtiva tidak
terlihat anemis,
tidak ada katarak,
penglihatan jelas

penglihatan
jelas
Simetris,
keadaan
bersih,Fungsi
pendengaran
baik
Simetris,keadaa
n bersih,Tidak
ada
kelainan
yang ditemukan
Mukosa mulut
lembab,keadaan
bersih,Tidak
ada kelainan

penglihatan jelas penglihatan jelas


Simetris,
keadaan
bersih,Fungsi
pendengaran
baik
Simetris,keadaa
n bersih,Tidak
ada
kelainan
yang ditemukan
Mukosa mulut
lembab,keadaan
bersih,Tidak ada
kelainan

Simetris, keadaan
bersih,Fungsi
pendengaran baik

Pergerakan
dada
terlihat
simetris, suara
jantung S1 dan
S2 tunggal,tidak
terdapat
palpitasi, suara
mur-mur
(-),
ronchi
(-),
wheezing (-)
Abdomen
Pada
pemeriksaan
abdomen tidak
didapatkan
adanya
pembesaran
hepar,
tidak
kembung,
pergerakan
peristaltik usus
35x/mnt, tidak
ada bekas luka
operasi
TTV
dan TD : 120/80
ekstremitas
mmHg,
N : 74x/m,

Pergerakan dada
terlihat simetris,
suara jantung S1
dan
S2
tunggal,tidak
terdapat
palpitasi, suara
mur-mur
(-),
ronchi
(-),
wheezing (-)
Pada
pemeriksaan
abdomen tidak
didapatkan
adanya
pembesaran
hepar,
tidak
kembung,
pergerakan
peristaltik usus
35x/mnt, tidak
ada bekas luka
operasi
TD:
110/80
mmHg
R: 18 x/mnt

Pergerakan dada
terlihat simetris,
suara jantung S1
dan
S2
tunggal,tidak
terdapat palpitasi,
suara
mur-mur
(-), ronchi (-),
wheezing (-)

4.

Telinga

5.

Hidung

6.

Mulut

7.

Dada

8.

9.

Simetris,
keadaan
bersih,Fungsi
pendengaran
baik
Simetris,keadaa
n bersih,Tidak
ada
kelainan
yang ditemukan
Mukosa mulut
agak
sedikit
kering,Mulut
sedikit
kotor,
makan 1x/hari
porsi habis .
Pergerakan dada
terlihat simetris,
suara jantung S1
dan
S2
tunggal,tidak
terdapat
palpitasi, suara
mur-mur
(-),
ronchi
(-),
wheezing (-)
Pada
pemeriksaan
abdomen tidak
didapatkan
adanya
pembesaran
hepar,
tidak
kembung,
pergerakan
peristaltik usus
35x/mnt, tidak
ada bekas luka
operasi
TD
:
160/100mmHg,
N : 100x/m,

Simetris,keadaan
bersih,Tidak ada
kelainan
yang
ditemukan
Mukosa
mulut
lemb,keadaan
bersih,Tidak ada
kelainan

Pada pemeriksaan
abdomen
tidak
didapatkan
adanya
pembesaran
hepar,
tidak
kembung,
pergerakan
peristaltik
usus
35x/mnt,
tidak
ada bekas luka
operasi
TD:
105/63
mmHg
R: 18 x/mnt
8

S : 360C
R: 20x/m
5 5
5 5

S : 36,50C
R: 20x/m
4 4
5 5

N: 84 x/mnt
S: 37,2OC
5 5
5 5

N: 72 x/mnt
S: 370C
5 5
5 5

V. Harapan Keluarga
Keluarga berharap Ny.S dapat sembuh dan petugas kesehatan dapat memberi pelayanan
kesehatan dengan baik.
Analisa Data, Perumusan masalah dan Diagnosa Keperawatan
Data
DS:
Pasien
mengatakan
pusing dan lemas.
Ny.S
mengatakan
menderita
penyakit
hipertensi sejak 2 th yang
lalu dan sempat MRS d
RSUD selama 3 hari.
Karena merasa sudah
sehat Ny.S jarang lagi
periksa ke dokter meskipun
hanya sekedar periksa.
Ny.S
bekerja
berdagang di pasar dari pagi
sampai
hampir
sore
sehingga kurang istirah
Ny.S
mengatakan
jarang berolah raga
Ny.S tidak merokok
Ny.S
suka
mengkonsumsi
makanan
berlemak, seperti gorengan
dan bumbu santan.
Tn.A
mengatakan
bahwa ibu sudah biasa
seperti ini.
DO:
Ny.S tampak lemas dan

Etiologi
Riwayat hipertensi, gaya hidup

Masalah
Hipertensi

Penumpukan kolesterol

dalam pemb.darah

Vasokontriksi vaskular

Tekanan darah meningkat

berbaring di tempat tidur.


TD : 160/100mmH, N :
100x/m, S : 36,50C
R: 20x/m

DS:
Ny.S
mengatakan
mual,muntah,lemas, nafsu
makan menurun.
DO:
Ny.S terlihat lemas
Ny.S makan 1x/hari
habis porsi dengan
bantuan, dan kadang tidak
makan.
Mukosa bibir kering.

Kenaikan tekanan darah

Kompensasi tubuh

(pusing)

mempengaruhi hypothalamus

kurang nafsu makan

Kurang nutrisi

Gangguan
pemenuhan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan tubuh.

Diagnosa keperawatan.
1. Hipertensi pada Ny.S keluarga Tn.A b.d ketidak mampuan keluarga dalam mengenal
karakteristik penyakit dan perawatannya.
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny.S keluarga Tn.A
b.d kekurangefektifan keluarga dalam membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anggota
keluarga yang sakit.
Perencanaan
Untuk menentukan skala prioritas pemecahan masalah dalam rencana perawatan
keluarga Tn. A terlebih dahulu dibuat sistem skoring masalah kesehatan sebagai berikut
:
1. Hipertensi pada Ny.S keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal karakteristik penyakit dan perawatannya.
No
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenahan
1. Sifat masalah
3/3 x 1
1
Adanya ancaman keseha-tan
1. Actual (3)
tetapi tidak perlu ditangani
2. Resiko tinggi (2)
segera.
3. Potensial (1)
2. Kemungkinan
1/2 x 2
1
membawa Ny.S ke pelayanan
masalah dapat diubah
kesehatan untuk mendapatkan
1. Tinggi (2)
pengobatan dan perawatan.
2. Sedang (1)

10

3. Rendah (0)
3. Potensi untuk mencegah masalah
1. Mudah (3)
2. Cukup (2)
3. Tidak dapat (1)
4. Menonjolnya masalah
1. Masalah
dirasakan
dan perlu penanganan
segera (2)
2. Masalah
dirasakan,
tidak perlu di tangani
segera (2)
3. Masalah tidak di
rasakan (0)
Total Skor

2/3 x 1

2/3

Pencegahan bias dilakukan


dengan menjaga pola hidup
dan pola makan.

2/2 x 1

Tn.A dan
Ny.S bisa
menerima keadaan mereka
saat ini meskipun belum
stabil.

3 2/3

2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny.S keluarga
Tn.A b.dkekurangefekktifan keluarga dalam membantu secara parsial anggota
keluarga yang sakit.
N
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenahan
o
1. Sifat masalah
3/3 x 1
1
Masalah adalah keadaan yang
1.aktual (3)
sudah terjadi dan perlu di
2. resiko tinggi (2)
lakukan tindakan segera.
3. potensial (1)
2. Kemungkinan masalah
1/2x 2
1
Sumber-sumber yang ada dan
dapat diubah
tindakan untuk me-mecahkan
1.tinggi (2)
masalah dapat dijangkau
2. sedang (1)
keluarga.
3. rendah (0)
3. Potensi untuk mence3/3 x 1
3/3
Masalah dapat dicegah untuk
gah masalah
tidak memper-buruk keadaan
1. Mudah (3)
dapat dilakukan Ny.S dan
2. Cukup (2)
keluarga
dengan
3. Tidak dapat (1)
memperbaiki perilaku hidup
sehat.
4. Menonjolnya masalah
2/2 x 1
1
Keluarga menyadari adanya
1. Masalah dirasakan dan
masalah tetapi tidak didukung
perlu
penanganan
dengan pemahaman yang
segera. (2)
ade-kuat tentang karakteristik
2. Masalah di rasakan,
penyakit .
tidak perlu di tangani
11

segera (1)
3. Masalah tidak dirasakan
(0)
Total Skor
RENCANA PERAWATAN KELUARGA Ny.S
N
o

Diagnosis Kep.
Keluarga

1
.

Hipertensi pada
Ny.S keluarga
Tn.A
berhubungan
dengan
ketidakmampua
n
keluarga
mengenal
karakteristik
penyakit
dan
perawatannya

Tujuan

3/3
Kriteria Evaluasi

Umum
Khusus
Kriteria
Setelah
1. setelah
Verbal Pa
dilakukan
dilakukan
sien dapat
kunjungan
kunjungan
menyebut
keperawatan,
2-3
hari kan
keadaan
selama 30 dengan
penyakit Ny.S
menit
jelas dan
berangsur
Keluarga
benar
membaik
dapat
mengenal
karakteristik
penyakithiperte
nsi

Rencana
Intervensi

Standart
a. Pengertian 1. Berikan
hipertensi
pengetahua
b. Penyebab :
n keluarga
Keturunan
tentang
karakteristi
Kelelahan
k
Kurang
penyakit hi
olah raga
prtensi dan
Penyakit t
perawatann
ekanan
ya.
darah
2. Mendiskusi
tinggi
kan
Menjawab
bersama
pertanyaa
tentang
n dengan
karakteristi
baik dan
k
benar.
penyakit hi
pertensi dan
perawatann
ya.
3. Memberika
n
bimbingan
dengan
ilustrasi
menggunak
an brosur
dan
sebagainya.
4. Mendengar
kan dengan
seksama
sanggahan
yang

12

2. setelah
dilakukan
kunjungan
2-3
hari
selama
30menit
Keluarga
dapat
membuat
kepu-tusan
yang tepat
tentang
upaya
pengobatan
Ny.S
ke
sarana
kesehatan
dan bersedia
memberikan
perawatan
yang
baik

Verbal
Pasien
memperha
tikan
dengan
baik

diajukan
keluarga.
5. Menanggap
i
pertanyaan
dengan
sabar.
6. Membimbi
ng keluarga
untuk
mengulangi
penjelasan
yang sudah
diberikan.
7. Berikan
pujian bila
keluarga
mampu
menjawab
dengan baik
dan benar.
Keputusan
1. Mendiskusi
yang dibuat
kan
keluarga dan
alternatif
Ny.S sendiri
untuk
mengatasi
masalah
yaitu :
- Pentingnya
berobat
teratur ke
sarana
kesehatan.
- Pentingnya
kerjasama
dengan
petugas
kesehatan
-Manfaat
istirahat dan
olah
raga
teratur

13

dan benar.

2. Berikan
dorongan
kepada
keluarga
dan Ny.S
untuk
membuat
keputusan
Beri pujian
terhadap
keputusan
yang baik
dan benar
sebaliknya
beri koreksi
atas
keputusan
keliru
3. pada akhir Perilaku
- melakukan 1. Menjelaskan
pertemuan
Pasien
olah
raga
manfaat
Keluarga
melaksana yang cukup
evaluasi
sepakat jika kn
apa -makan
sewaktudiadakan
yang
teratur
waktu.
evaluasi
sudah di - meluangkan 2. Menjelaskan
sewaktuajarkan
waktu untuk
bahwa
waktu.
dengan
istirahat dan
diskusi akan
baik
refreshing.
dilanjutkan
jika
hasil
evaluasi
tidak sesuai
dengan
keputusan
yang telah
dibuat
keluarga.
Gangguan
Setelah di
Setelah di
Verbal
o Mengetahui 1.Memberitahu
pemenuhan nutri lakukan
lakukan
Pasien dan
pasien dan
tentang
si kurang dari tindakandihara kunjungan
keluarga b
keluargabet
pentingnya
kebutuhan tubuh pkankebutuhan sampai 1 hari
isa
apa
nutrisi bagi
pada
Ny.S nutrisinya
selama 30 menit memaham
pentingnya
tubuh.
keluarga Tn.A pasien
diharapkan
i materi o Megetahui
untuk tetap
b.d
kekurang terpenuhi
pasien dan
yang di
komposisi
menjaga ke

14

efektifan
secara
keluarga dalam sembang
membantu
memenuhi keb
nutrisi keluarga .
yg sakit.

keluarga mampu
memahami
tentang
pentingnya
nutrisi.

berikan.

Setelah
di
lakukan
kunjungan
sampai 1-2 hari
selama 30 menit
diharapkan
pasien mampu
makan 3x/hari
porsi habis dan

Perilaku
Pasien
mampu
makan dan
minum
Secara
seimbang

nutrisi yang
seimbang.

butuhan
nutrisi
walau saat
sakit.
2.Memberitahu
keluarga
dan pasien
tentang
komposisi
nutrisi yang
seimbang.
3.Memberitahu
keluarga su
paya lebih
aktif
dalam mem
bantu Ny.S
dalam
pemenuhan
kebutuhan
nutrisinya
nya secara
parsial,
perlahanlahan
sambil
melatih
pasien agar
mampu
melaksanak
annya
secara
mandiri.
1. Menjelask
Makan
an
3x
bagaiman
seharipors
a
i
pentingny
habis tanp
a nutrisi
a bantuan
bagi tubuh
Minum
dan
air putih 8
sebagai
gelas

15

minum 8
air / hari.

gelas

perhari
tanpa
bantuan

penunjang
kesembuh
an
penyakit.
2. Memotiva
si
Ny.S
untuk
melakuka
n aktifitas
tersebut.
3. Membant
u keluarg
a supaya
lebih aktif
dalam me
mbantu
Ny.S
dalam
pemenuha
n
kebutuhan
nutrisinya
secara
parsial,
sampai
tujuan
terpenuhi.

EVALUASI
No
Diagnosa
1. Hipertensi pada
Ny.S
keluarga
Tn.A
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
mengenal
karakteristik
penyakit
dan
perawatannya

Implementasi
Mengucapkan salam
Memvalidasi keadaan keluarga
Mengingatkan kontrak
Menjelaskan tujuan
TUK
1. Memberikan
pendidikan
kesehatan tentang Hipertensi
yang meliputi:
- Pengertian hipertensi
- Tanda dan gejala
- Penyebab dan pencegahan
2. Memeberikan masukan /saran
kepada
keluarga
untuk
membawa Ny.S untuk berobat

Evaluasi
S:
Keluarga menjawab salam
Tn.A mengatakan Ny.S masih
sedikit pusing dan belum bisa
sepenuhnya melakukan aktifitas.
Keluarga menyetujui pertemuan
saat ini selama 30 menit tentang
pentingnya aktifitas sehari-hari.
Keluarga dan pasien mengatakan
belum sepenuhnya memahami apa itu
yang berkaitan dengan hipertensi.
Keluarga sudah membawa Ny.S ke
dokter yang biasa di kunjungi.

16

ke pelayan kesehatan sebagai O:


Keluarga kooperatif dan aktif saat
keputusan yang baik.
3. Mengajukan kontrak waktu dijelaskan.
pada akhir pertemuan untuk di Keluarga
mendengarkan
lakukan evaluasi keadaan Ny.S penjelasan yang diberikan.
dan keluarga.
Ny.S masih terlihat sedikit lemas ,
tapi sudah agak lebih baik.
TD: 130/90mmHg
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi.

2.

Gangguan
pemenuhan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh pada Ny.S
keluarga Tn.A b.d
kekurangefektifa
n keluarga dalam
membantu
memenuhi
kebutuhan nutrisi
keluarga
yang
sakit.

Tgl 11-04-2012 Jam 08.30-09.00

Mengucapkan

salam

Memvalidasi
keadaan keluarga

Mengingatkan

kontrak

Menjelaskan tujuan
TUK

1. Memberitahu kepada pasien


dan keluarga betapa pentingnya
menjaga keseimbangan nutrisi
walaupun saat sakit.
2. Memberitahu pasien dan

keluarga tentang komposisi nutrisi


yang seimbang.

3. Memberikan kesempatan pada


keluarga untuk bertanya dan

mengulangi penjelasan apa yang


sudah kita ajarkan.
4. Memberitahu keluarga untuk
lebih aktif dalam membantu

pemenuhan kebutuhan nutrisi


secara parsial.
5. Memberikan motivasi pasien
dan membantu anggota keluarga
untuk membantu Ny.S perlahan-

S:
Keluarga menjawab salam
Tn.A mengatakan Ny.S masih mual,
pahit di mulut, dan belum bisa
sepenuhnya menghabiskan porsi
makannya
Keluarga menyetujui pertemuan saat
ini selama 30 menit tentang
pentingnya pemenuhan nutrisi dan
komposisi seimbangnya
Keluarga mengatakan sudah faham
tentang proses membantu pemenuhan
nutrisi Ny.S.
O:
Keluarga kooperatif dan aktif saat
dijelaskan
Keluarga mendengarkan penjelasan
yang diberikan.
Keluarga membantu proses
pemenuhan kebutuhan nutrisi Ny.S
sampai akhirnya bisa makan dan
minum.
Ny.S belum menghabiskan seluruh
porsi, tapi 2/3 porsi dan minum
kurang lebih 5 gelas/hari.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:

17

lahan memenuhi kebutuhan nutrisi


sampai tujuan tercapai.

Lanjutkan intervensi.

18

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah yang
abnormal dengan diastol > 90 mmHg dan sistol > 140 mmHg yang dipengaruhi oleh
banyak faktor risiko.
Hipertensi dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu hipertensi primer (essensial)
dan hipertensi sekunder.
Hipertensi primer merupakan penyebab kematian terbesar dengan presentase 90%
dibandingkan dengan hipertensi sekunder dengan presentase 10% karena penyebab dari
langsung (etiologi) dari hipertensi primer tidak diketahui dan penderita yang
mengalami hipertensi primer tidak mengalami gejala (asimtomatik). Terapi hipertensi
dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu terapi medis dan non-medis. Kontrol pada
penderita hipertensi sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
B. Saran
Untuk menurunkan resiko hipertensi, pasien yang menderita hipertensi hendaknya
melakukan terapi medis maupun non-medis secara kontinyu, melakukan pola gaya
hidup sehat seperti olahraga teratur, diet teratur sesuai dengan kebutuhan dan lain-lain.

19

DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan Jilid 6. Jakarta : EGC
Doenges, ME., Moorhouse, MF., Geissler, AC. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan
Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC
Guyton, AC. & Hall, JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

20

Vous aimerez peut-être aussi