Vous êtes sur la page 1sur 5

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO
1.

DX. PERAWATAN

TUJUAN

INTERVENSI

RASIONAL

Nutrisi kurang dari kebutuhan Pola pemberian nutrisi bayi 1.


tubuh b/d Reflek isap yang kembali efektif dengan criteria
kurang ditandai dengan :
Jangka panjang :
DS :
- PB
meningkat
2,5
- Ibu mengatakan anaknya
cm/bulan
tidak mau menetek
- BB meningkat 750-1000 /
DO :
- Lingkar kepala meningkat
Tgl 19/ 05/03 (hari VIII) : BB ;
2 cm / bulan
2100 gr
Jangka pendek
Tampak bayi malas minum
BB bayi meningkat 30 gr / 2.
PASI
hari
Tampak bayi tidak mau
Bayi minum Asi kuat
menetek
Bayi
tidak
lagi
menggunakan PASI
Bayi Aktif
3.
Tanda-tanda ikterus ( -_)

Kaji pola minum bayi dan kebutuhan 1. Untuk menentukan berapa kebutuhan
kebutuhan nutrisi
nutrisi bayi perhari atau kebutuhan
Kaji volume, durasi dan upaya
minum (cc/ KgBb ) sehingga dapat
selama pemberian minum, kaji
diberikan nutrisi sesuai dengan
respon bayi.
kebutuhannya dengan tidak terlepas
Kaji masukan kalori / nutrisi yang
dari intervensi yang lain yang dapat
lalu, kenaikan / penurunan BB
meningkatkan kenaikan berat badan
selalu dicatat
bayi.

4.

Tingkatkan tidur dan kurangi 4. Tidur yang banyak akan membuat


pemakaian energi yang berlebih
energi yang masuk dirubah menjadi
lemak sehingga dapat dipakai sebagai
cadangan makanan.

Ajarkan pada orang tua tentang 2. Setelah pulang nanti orang tua tidak
tehnik tehnik pemberian Asi/ Pasi
kaku dan sudah terbiasa memberikan
yang efektif
Asi / Pasi pada bayi, dan mengerti
kapan bayi sudah mulai haus : misal
pada saat menangis.
Berikan Intervensi spesifik untuk 3. Pemberian minum/ makan lewat
meningkatkan pemberian makanan
sendok agar anak tidak bigung
peroral yang efektif :
dengan putting susu ibu, dan
Pemberian dengan sendok secara
pemberian
secara
bertahap
bertahap
mengurangi risiko aspirasi. Asi yang
Kontroll stimulasi setiap pemberian
kandungannya lebih baik dari makan
makanan
pengganti Asi.
Anjurkan pada ibu untuk sering
sering meneteki anaknya

2.

Resiko infeksi b/d kerentanan Infeksi akut / kronis tidak terjadi


bayi, bahaya lingkungan ditandai atau berlanjut dalam jangka
dengan :
waktu 48 jam dengan criteria :
DS : Bayi yang diadaptasikan
DO :
tidak
terjadi
infeksi
Berat badan lahir : 2020 gr
nasokomial.
Berat badan sekarang : 2100
Tidak ada tanda-tanda
gr
infeksi
Hari pertama rawat adaptasi
Anak sering kencing
Ketuban pecah dini.

5.

Berikan pemberian makan / nutrisi 5. Mengadaptasikan bayi dengan putting


dengan proses adaptasi secara
susu supaya tidak bigung, dan melatih
bergantian ASI- PASI ( sesuai keb.
reflek
mengisap
yang
baik.
Perhari X BB : Pemberian susuai
Mengetahui kenaikan BB bayi dan
umur masa kehamilan. Bila aterm
keefektifan pemberian nutrisi baik asi
6 X, bila preterm10 X
maupun Pasi dan mengetahui Jumlah
pemasukan.

6.

Timbang BB bayi sebelum dan 6. Untuk megetahui seberapa banyak


sesudah makan
asupan nutrisi yang masuk

7.

Bersihkan mulut
pemberian nutrisi

bayi

setelah 7. Mencegah terjadinya infeksi dan


perkemmbangan biakan kuman akibat
susu basi.

1. Kaji factor factor yang dapat 1. Untuk menentukan intervensi yang


membawa infeksi,seperti :
akan diberikan pada bayi.
Tindakan non steril.
Pengunjung yang banyak
Lingkungan kotor dll.
Posisi saat memberi minum
2.

Cuci tangan sebelum dan 2. Mencegah masuknya organisme


sesudah menyentuh bayi dan
organisme penyebab infeksi (cros
melakukan tindakan.
infeksi).

3.

Pertahankan
tindakan 3. Meminimalkan
dan
membunuh
tekhnik antiseptik dalam setiap
bakteri, jamur dan untuk mencegah
tindakan (seperti : sterilisasi alat dan
infeksi
akibat
kontaminasi
desinfeksi ).
nasokomial.

4.

Pisah bayi bayi yang 4. Mengurangi risiko penularan penyakit


mengalami penyakit infeksi.
pada bayi lain.

5.

Rawat bekas tali pusat 5. Mencegah masuknya kuman dan


dengan menggunakan bethadine
berkembangnya bakteri oleh karena
dan dibungkus dengan kasa steril.
media yang lembab.

6.

Lindungi bayi yang 6. Mengurangi kontak dengan agen


mengalami defisit imun dari infeksi :
penyebab infeksi dan sumber infeksi.
Instruksikan pengunjung untuk cuci
tangan sebelum mendekati bayi.
Batasi
pengunjung
bila
memungkinkan.
Batasi alat alat infasif ( IV, NGT,
specimen Lab dll ) untuk yang
benar benar perlu saja.

7.

Kurangi
kerentanan
individu
terhadap
infeksi
seperti
: 7. Nutrisi yang baik, daya tahan tubuh
pertahankan masukan nutrisi ASI
meningkat dan infeksi tidak terjadi.
dan PASI.

1.
3.

Risiko inefektifan termoregulasi Termoregulasi suhu tubuh


(Hipotermi) b/d transisi neonatus efektif dengan criteria :
terhadap lingkungan ditandai
Bayi dapat beradaptasi
dengan :
dengan lingkungan luar.
DS :
Suhu tubuh tetap normal
Apakah
anak
tidak
( 36oC 37oC)
kedinginan ?
Tidak ada tanda tanda
DO :
hipotermi
Suhu tubuh 36,5
Bayi sering ngompol
Hari pertama rawat adaptasi
Dimandikan pada pagi hari
Belum beradaptasi dengan

Monitor tanda tanda


vital setiap 2 jam.
1. Mengetahui fungsi vital organ organ
tubuh terutama terrmostat regulator
suhu tubuh.
2.
Keringkan setiap bagian
untuk mengurangi evaporasi Kurangi 2. Kehilangan panas pada bayi terjadi
dan hindarkan sumber sumber
sangat cepat, peningkatan suhu 10 C
kehilangan panas pada bayi seperti
suhu tubuh akan kehilangan 12 cc /
a. Evaporasi.
jam.
Saat
mandi,
siapakan
Dengan intervensi tersebut maka
lingkungan yang hangat.
dapat direncanakan dengan baik hala
Batasi
kontak
dengan
hal yang perlu diperhatikan untuk
pakaian atau selimut basah.
mengurangi sumber sumber
kehilangan panas pada bayi.

lingkungan

b. Konveksi
Hindari
aliran
udara
(pendingin udara, jendela,
kipas angin) yang langsung
mengenai bayi.
c. Konduksi
Hangatkan seluruh barang
barang dan bahan bahan
untuk perawatan ( baju, sprei,
dll ).
d. Radiasi
Kurangi benda benda
diruangan yang menyerap
panas ( logam ).
Tempat tidur jauh dari jendela.
3. Monitor suhu bayi
a. Jika suhu dibawah normal :
Selimuti dengan 2 selimut.
3.
Fluktuasi suhu tubuh pada bayi
Pasang tutup kepala.
sering terjadi, dengan mengenali suhu
Jika hipotermia > I jam, lapor
tubuh ( panas atau dingin ) maka
dokter.
akan dapat dihindari terjadinya
b. Jika suhu di atas normal :
komplikasi
hypothermia
Lepaskan selimut.
atau hyperthermia
Lepaskan tutup kepala.
Jika hipertermia > 1 jam, lapor
dokter.

1. Kaji

tingkat

keterbatasan

pengetahuan keluarga tentang bayi


4.

Defisit pengetahuan orang tua Pengetahuan


tentang
tentang perawatan bayinya b/d perawatan
bayinya
akan
pengalaman pertama merawat bertambah dengan criteria :
bayi
Ibu bayi tampak tidak
DS :
bingung lagi dan memahami
- Kapan saya bisa merawat bayi
informasi yang diberikan.
saya sendiri
- Ibu bertanya bagaimana agar
anak saya mau menetek
Ibu mengatakan
memeriksakan
kehamilan
hanya 2 kali selama hamil
DO :
Nampak ibu selalu bertanyatanya (agak bigung)
Anak masih di beri Pasi
Kelahiran anak pertama

2. Berika HE tentang :
1. Menentukan intervensi selanjutnya.
c. Cara memandikan bayi.
d. Memberikan
pakaian
dan
selimut.
2. Agar keluarga mengerti dan
e. Menghangatkan bayi.
memmahami
sehingga
dapat
f. Meneteki bayi.
kooperatif dalam setiap tindakan.
g. Menyendawakan bayi.
h. Menegenali tanda tanda
bahaya pada bayi, dll.
3. Anjurkan orang tua/ ibu untuk selalu
memberikan kasih sayang dan
membina trust pada bayi.
3.
4. Anjurkan orang tua / keluarga
mengenal dan memanfaatkan
sarana kesehatan untuk mengetahui
perkembangan bayinya.
4.

Kasih sayang yang terbina dengan


baik
ujung
tombak
untuk
perkembangan anak selanjutnya.
Kesehatan anak yang optimal dapat
tercapai.

Vous aimerez peut-être aussi