Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di negara maju hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama. Di
indonesia hipertensi juga merupajan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan oleh para
tenaga kesehatan yang bekerja di pelayanan kesehatan primer karena angka prevalensinya
yang tinggi dan akibat jangka panjang yang ditimbulkannya. Berdasarkan penyebabnya,
hipertensi di bagi 2 golongan yaitu hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya dan
hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebablan oleh penyakit lain.
secara epidemiologis 30% penduduk di dunia peka terhadap keracunan garam dapur
yang dapat menyebabkan hipertensi. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prevensi
hipertensi seperti ras, umur, obesitas, asupan garam yang berlebih, dan adanya riwayat
hipertensi pada keluarganya. Untuk gejala dari hipertensi itu sendiri
biasanya pasien
Darmojo dalam tulisannya yang dikumpulkan dari berbagai penelitian melaporkan bahwa
1,8%-28,6% penduduk Indonesia yang berusia diatas 20 tahun adalah pasien hipertensi.
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Mengendalikan angka mortalitas dan morbiditas penyakit Hipertensi dalam
masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui penyebab, gejala, pengobatan serta pencegahan penyakit
Hipertensi.
b. Meningkatkan dan mendorong peran serta keluarga dan masyarakat dalam
pencegahan penyakit Hipertensi.
C. Sasaran Penyuluhan
Yang menjadi sasaran penyuluhan adalah masyarakat yang datang memeriksakan diri
di Puskesmas Teling Atas serta tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Teling Atas.
D. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah dan tanya jawab.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan
pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh
darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Hipertensi sering kali
disebut sebagai pembunuh gelap (Silent Killer), karena termasuk penyakit yang
mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi
korbannya (Lanny Sustrani, dkk, 2004).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas
normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai faktor
dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%) penyebab
hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential). Penyebab tekanan darah meningkat
adalah peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari
pembuluh darah dari tepi dan peningkatan volume aliran darah (Kurniawan, 2002).
Penyakit hipertensi merupakan penyakit kelainan jantung yang ditandai oleh
meningkatnya tekanan darah dalam tubuh. Seseorang yang terjangkit penyakit ini
biasanya berpotensi mengalami penyakit-penyakit lain seperti stroke, dan penyakit
jantung (Rusdi dan Nurlaela, 2009).
Dari definisi-definisi diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa hipertensi
adalah suatu keadaan di mana tekanan darah menjadi naik karena gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh
darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.
B. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
3
1. Hipertensi Esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut
juga
hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95% kasus. Banyak faktor yang
mempengaruhinya seperti genetik, lingkungan, hiperaktifitas. Meskipun hipertensi
primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data penelitian telah menemukan
beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi, faktor tersebut yaitu:
a. Faktor keturunan. Ciri Perorangan
c. Kebiasaan hidup (Kowalski, Robert, 2010)
2. Hipertensi Sekunder atau renal yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain.
Merupakan 10 % dari seluruh kasus hipertensi adalah hipertensi sekunder, Faktor
pencetus munculnya hipertensi sekunder antara lain ; penggunaan kontrasepsi oral,
neurogenik ( tumor otak, ensefalitis, gangguan psikiatris ), kehamilan, peningkatan
tekanan intravaskuler, luka bakar dan stress. ( Udjianti, Wajan, 2011 )
C. Patofisiologi
Aktivitas kedua
aldosteron
dari
korteks
adrenal.
Aldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal. Untuk
mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl
(garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl
akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada
gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah (Anggraini, 2008).
Tekanan yang dibutuhkan untuk mengalirkan darah melalui sistem sirkulasi dilakukan
oleh aksi memompa dari jantung (cardiac output/CO) dan dukungan dari arteri (peripheral
resistance/PR). Fungsi kerja masing-masing penentu tekanan darah ini dipengaruhi oleh
interaksi dari berbagai faktor yang kompleks. Hipertensi sesungguhnya merupakan
abnormalitas dari faktor-faktor tersebut, yang ditandai dengan peningkatan curah jantung
dan / atau ketahanan periferal. Selengkapnya dapat dilihat pada bagan.
Kelas obat utama yang digunakan untuk mengendalikan tekanan darah adalah :
1 Diuretik
Diuretik menurunkan tekanan darah dengan menyebabkan diuresis.
Pengurangan volume plasma dan Stroke Volume (SV) berhubungan dengan
dieresis dalam penurunan curah jantung (Cardiac Output, CO) dan tekanan darah
pada akhirnya. Penurunan curah jantung yang utama menyebabkan resitensi
perifer. Pada terapi diuretik pada hipertensi kronik volume cairan ekstraseluler dan
volume plasma hampir kembali kondisi pretreatment.
5
Thiazide
Thiazide adalah golongan yang dipilih untuk menangani hipertensi, golongan
lainnya efektif juga untuk menurunkan tekanan darah. Penderita dengan fungsi
ginjal yang kurang baik Laju Filtrasi Glomerolus (LFG) diatas 30 mL/menit,
thiazide merupakan agen diuretik yang paling efektif untuk menurunkan
tekanan darah. Dengan menurunnya fungsi ginjal, natrium dan cairan akan
terakumulasi maka diuretik jerat Henle perlu digunakan untuk mengatasi efek
dari peningkatan volume dan natrium tersebut. Hal ini akan mempengaruhi
tekanan darah arteri. Thiazide menurunkan tekanan darah dengan cara
memobilisasi natrium dan air dari dinding arteriolar yang berperan dalam
lainnya.
Antagonis Aldosteron
Antagonis Aldosteron merupakan diuretik hemat kalium juga tetapi lebih
berpotensi sebagai antihipertensi dengan onset aksi yang lama (hingga 6
pulmonari
kronis
(COPD),
diabetes
dan
penyakit
arterial
perifer.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu
gangguan
pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah
terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. . Berbagai faktor dapat memicu
terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui
(hipertensi essential). Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan kecepatan
denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah dari tepi dan
peningkatan volume aliran darah (Kurniawan, 2002).
Peran masyarakat sangat penting karena tanpa peran serta masyarakat dalam
pencegahan dan pengobatan Hipertensi maka sebesar apapun dana yang dikeluarkan dan
sebagus apapun program pemerintah tidak akan optimal dalam penanggulangan dan
pemberantasan penyakit Hipertensi. Untuk dapat merawat pasien Hipertensi dengan baik,
diperlukan dokter dan perawat yang terampil, dan ketaatan dari pasien Hipertensi itu
sendiri untuk pengobatan yang dijalani.
B. Rekomendasi
a.
b.
c.
Lampiran
10