Vous êtes sur la page 1sur 2

SISTEM PENGENDALIAN STRATEJIK PROSES PEMBANGUNAN AWARENESS

DAN KESELARASAN (ALIGNMENT)

Membangun Keselarasan
Keselarasan berarti bahwa perusahaan harus memiliki tujuan, strategi bahkan tolok ukur yang
selaras untuk setiap bagian yang ada dalam perusahaan. Untuk melihat apakah ada
keselarasan dalam perusahaan, maka harus terdapat elemen yang diuji, yaitu:
1. Enterprise Value Propsition, dalam hal ini pada tingkat korporasi harus membuat strategi
yang selaras antara satu sama lain, yang nantinya dapat dijadikan dasar untuk pembuatan
strategi pada tingkat bawah. Maka korporasi harus membuat strategi menjadi empat
perspektif, dan memetakannya dalam bentuk peta strategi.
2. Board and Shareholders Alignment, dalam hal ini dewan komisaris yang mewakili
kepentingan pemegang saham harus mengkaji ulang, menyetujui dan memonitor rencana
stratejik, dan pelaksanaan rencana stratejik perusahaan.
3. Keselarasan antara strategii korporasi dengan unit penunjang yang terdapat dikantor
pusat. Strategi yang telah ditentukan korporasi tentunya akan dilaksanakan. Salah satu
yang melaksanakan adalah unit-unit penunjang yang terdapat dikantor pusat. Karena itu
harus terdapat keselarasan antara strategi, peta strategi, dan tolok ukur korporasi dengan
unit penunjang di kantor pusat yang akan melaksanakannya.
4. Keselarasan antara kantor pusat dengan unit bisnisnya.hal ini menjelskan bahwa harus
ada keselerasan antara strategi yang ada pada kantor pusat dengan unit-unit bisnisnya
5. Keselarasan antara unit bisnis dengan dengan unit penunjang ada pada unit bisnis
6. Keselarasan antara unit bisnis dengan pelanggan, seperti pada pembahasan BSC, bahwa
hal yang perlu diperhatikan adalah customer value proposition, hal ini perlu benar-benar
dilaksanakan oleh perusahaan dan pada ahirnya dapat dihitung pencapaiannya dan
tercermin pada pada BSC perusahaan.
7. Keselarasan antara unit bisnis dengan pemasok dan rekanan eksternal perusahaan lainnya
8. Keselarasan antara unit penunjangyang terdapat dalam unit bisnis dengan unit penunjang
yang ada dikantor pusat.

Vertical Alignment
Vertical alignment adalah ada keselarasan antara strategy map dan BSC yang dibuat pada
level korporasi dengan yang ada pada tingkatan dibawahna, seperti pada tingkatan
departemen. Istilah penurunan strategy map dan dan BSC ini disebut dengan cascading.

Proses cascadng pertama adalah penurunan dari tingkatan korporasi ke tingkatan departemen.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah bentuk pusat pertanggung jawaban dari
departemen tersebut. Jika departemen tersebut merupakan profit center, maka format strategy
map untuk departemen akan sama dengan tingkatan korporasi. Namun jika deparrtemen
merupakan cost atau revenue center, maka format strategy map akan sedikit berbeda.
Kembali lagi pada proses cascading, maka proses vertical alignment dapat dilakukan dengan
beberapa tahap, yaitu
1. Semua tujuan stratejik yang terdapat dalam strategy map pada tingkat korporasi akan
diturunkan ke masing-masing departemen. Misalkan tujuan statejikk peningkatan
pendapatan, maka akan diturunkan ke tingkat departemen pemasaran, sedangkan strategi
peningkatan kualitas akan diturunkan pada departemen produksi
2. Tujuan stratejik departemen yang merupakan turunan dari dari tujuan stratejik korporat,
namun

memiliki

nama

yang

berbeda.

Misalkan

dalam

tingkat

korporat

bernamameminimalkan total biaya perusahaan, namun tujuan strategi pada departemen


pembelian adalah purchase price variance yang favourable
3. Tujuan stratejik yang muncul pada departemen namun tidak muncul pada tingkat
korporat karna bukan merupakan prioritas pada tingkat korporat meskipun penting pada
tingkatan departemen
4. Untuk departemen penunjang, customer value proposition pada perspektif pelanggan
merupakan apa yang dijanjikan oleh departemen penunjang pada departemen yang
dilayaninya.
Proses alignment terakhir adalahdengan menkaitkan KPI-KPI tersebut dengan sistem
kompensasi perusahaan.

Vous aimerez peut-être aussi