Vous êtes sur la page 1sur 7

I.

SKENARIO
Sebuah desa terletak di pinggir jalan raya Lintas Sumatera di Ogan Ilir yaitu di
desa Mrjt. Kimunitas disini terdiri atas sekitar 500 KK dengan populasi sekitar 2000
orang. Mata pencaharian utama di desa ini adalah pertanian dan pertukangan. Pertanian
terutama padi sawah dan karet alam.
Rumah penduduk beragam ada yang dari kayu da nada yang dari semen sesuai
dengan kemampuan ekonomi mereka. Dari kedua jenis itu, ada pula yang lantainya dari
tanah. Anak-anak dan orang dewasa sebagian memakai alas kaki tapi lebih banyak yang
tidak. Rumah-rumah yang ada memiliki jendela dapur umumnya berukuran kecil dan
tidak memberikan ventilasi yang cukup. Sumber air utama masyarakat untuk kebutuhan
domestic adalah sungai Ogan; juga dari air rawa yaitu dari sawah disekitar desa.
Sebagian besar keluarga yang ada memiliki sumur sendiri yaitu sumur gali,
namun sumur tersebut biasanya kering dimusim kemarau. Sumber energi yang digunakan
penduduk untuk lampu/penerangan adalah listerik; untuk masak memasak sebagian besar
masih memakai kayu bakar, sebagian kecil memakai kompor minyak tanah dan sebagian
lagi menggunakan briket arang (batubara). Tapi sejak minyak tanah langka, penduduk
kembali menggunakan kayu bakar, hanya sebagian kecil yang menggunakan gas LPG.
Ada sebagian masyarakat yang menggunakan briket batubara.
Pada bulan Januari sampai Agustus, kualitas udara didesa baik sekali namun pada
bulan September sampai Desember seringkali ada serangan kabut asap yang dapat
bertahan sampai berminggu-minggu. Sejak masuknya minimarket seperti Indo atau Alfa
Maret dll, kebutuhan sehari-hari masyarakat dapat tersedia dengan cepat tidak harus
menunggu hari kalangan (hari pasar tradisional). Di minimarket itu juga tersedia
berbagai jenis minuman beralkohol.
Pelayanan kesehatan di desa ini dilakukan oleh Pustu sedangkan Puskes ada di
kota kecamatan sekitar 15 km kearah Palembang. Petugas kesehatan yang ada didesa
adalah Mantri dan bidan desa. Tapi jumlah kelahiran yang ditolong dukun masih lebih
banyak dari bidan. Peran dukun masih cukup penting sebagai garis pertama; melayani
orang sakit. Didesa ini pengelolaan sampah dilakukan oleh masing-masing rumah tangga,
tidak ada organisasi desa yang khusus bertugas untuk ini. Karena disekitar desa banyak
rawa, maka ini menjad tempat ideal untuk buang sampah. Laporan tahunan dari
Puskesmas memperlihatkan 10 besar penyakit yang terdeteksi didesa ini adalah:
- ISPA;
- Gastro intestinal dan diare;
- Kulit;
- Malaria;
- Cidera karena kecelakaan lalu lintas;
- DHF;
- Tuberkulosis;
- Asthma;

Gigi dan mulut;


Hipertensi;

Dalam kurun waktu tahun 2010-2011 desa ini dua kali mengalami keracunan
makanan yaitu tatkala ada hajatan perkawinan yang melibatkan banyak orang. Dari pihak
kabupaten pernah melakukan pemeriksaan kualitas air minum yang bersumber dari air
sumur penduduk dan hasilnya diberikan pada Lampiran. Dari pihak propinsi pernah juga
melakukan pengukuran kualitas udara tatkala ada serangan asap, hasilnya juga diberikan
di lampiran. Ada hal menarik yang pernah dilakukan mahasiswa Unsri didesa ini ditahun
2009 yaitu Penelitian tentang Kualitas Udara Ruangan (Indoor Air Quality). Menurut
studi itu akibat penggunaan bahan bakar kayu dan briket arang, sedangkan ventilasi dapur
tidak baik, maka kualitas udara di dalam rumah tidka cukup baik, khususnya kadar debu
halus (PM10) dan Karbon Monoksida yang tinggi. akhir-akhir ini sejak harga karet alam
naik, desa ini kebanjiran motor yang menyebabkan tingkat kecelakaan yang cukup
tinggi. menurut penuturan Kades, selain kecelakaan akibat motor, desa ini juga mulai
mengalami budaya minuman keras dan narkoba.

II.

KLARIFIKASI ISTILAH
1. Komunitas : Kelompok individu yang tinggal pada daerah tertentu atau yang
memiliki kesukaan atau organisasi yang sama.
2. Populasi : Sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama yang disebut dengan
spesies yang hidup di tempat yang sama, dan memiliki kemampuan bereproduksi.
diantara sesamanya, dalam kasus ini yaitu penduduk.
3. Kebutuhan domestik : Kebutuhan air untuk keperluan berumah tangga,jumlah
kebutuhan berdasarkan pada banyaknya penduduk, persentase yang diberi air dan
cara pembagian air dengan sambungan melalui bak umum.
4. Sumur gali : Sarana untuk menyadap dan menanmpung air tanah dengan cara
menggali tanah berbetuk sumuran untuk mendapatkan air yang sehat dan dapat
dimanfaatkan untuk ar minum.
5. Briket : Bahan bakar padat yang terbuat dari batubara dengan campuran tanah liat,
tepung tapioka, air, dan natrium hidroksida.
6. Gas LPG : Gas hidrokarbon yang diproduksi dari kilang minyak dan kilang gas
dengan komponen utama gas propane (C3H8) dan butane (C4H10).
7. Air rawa : Lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus menerus atau
musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara
fisika, kimiawi, biologis.
8. Pustu : Layanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang serta
membantu perluasan jangkauan Puskesmas dengan melaksanakan kegiatankegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang kecil.

9. Puskemas : Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya


kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
10. Mantri : Paramedik yang umumnya adalah laki-laki.
11. Pelayanan Kesehatan : Subsistem yang tujuan utamanya adalah pelayanan
perventif atau pencegahan dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran
utamanya adalah kesehatan masyarakat.
12. Dukun : Orang yang memiliki keahlian khusus untuk menolong pasien secara
tradisional baik menggunakan cara rasional maupun irasional.
13. Bidan : Paramedik khusus yang membantu persalinan umumnya wanita.
14. ISPA : (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah infeksi saluran pernafasan akut
yang menyerang tenggorokkan, hidung, dan paru-paru yang berlangsung kurang
lebih 14 hari.
15. DHF : Dengue hemorrhage fever. Lanjutan serius dari penyakit dengue yang
biasa, ditandai dengan manifestasi pendarahan seperti trombositopenia dan
hemokonsentrasi.
16. Indoor Air Quality : Indeks kualitas udara dalam ruangan merupakan istilah yang
digunakan dalam instansi pemerintah untuk mengkarakterisasi kualitas udara pada
lokasi tertentu.
17. Ventilasi : Pergerakan udara masuk dan keluar dari ruangan yang tertutup.
18. Debu halus (PM10) : Partikel debu dengan diameter 10 mikrometer atau kurang
yang mampu mencapai daerah yang dalam pada saluran pernafasan.
19. Karbon Monoksida : Gas beracun, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa
(CO).
III.

IDENTIFIKASI MASALAH
a. Sebuah karet alam Par. 1
b. Rumah penduduuk beragamdari sawah disekitar desa
c. Sebagian besar keluarga yang ada meilikisumber air sumber energy briket
batubara
d. (polusi udara)Pada bulan januariminuman beralkohol
e. Pelayanan kesehatan didesa ini dilakukan oleh pustupelayanan kesehatan orang
sakit.
f. Didesa ini pengolaan sampahsampah
g. Laporan tahunan semua penyakit
h. Dalam kurun waktumelibatkan banyak orang.
i. Dari.. pada lampiran
j. Dari pihak propinsiIndoor Air Quality karbon monoksida
k. Akhir-akhir.. kecelakaan yang cukup tinggi.
l. Menurut.. keras dan narkoba

IV.

ANALISIS MASALAH

1. Bagiamana resiko kesehatan pada komunitas ini dilihat dari:


- mata pencaharian sebagai pertanian (padi sawah dan karet) dan pertukangan
a. apa saja faktor resiko kesehatan 1, 7, 9
b. nasehat yang spesifik setiap resiko (Alat Pelindung Diri untuk setiap
pekerja, pengetahuan atau penerapan kualitas alat-alat untuk pekerja,
memberikan penyuluhan bagi golongan atas) 2, 6, 7
c. rekomendasikan langkah untuk puskesmas 3, 5, 11
d. advokasi bagi dinkes dan pemda 4, 3, 1
e. latihan khusus untuk pemuka masyarakat dan petugas kesehatan 5, 4, 2
f. peraturan perundangan yang terkait 6, 2, 3
- letak geografis
a. apa saja faktor resiko kesehatan 7, 1, 4
b. nasehat yang spesifik setiap resiko (Alat Pelindung Diri, cara mengatasi
debu) 8, 2, 5
c. rekomendasikan langkah untuk puskesmas 9, 4, 6
d. nasehat bagi dinkes dan pemda 10, 6, 7
e. latihan khusus untuk pemuka masyarakat dan petugas kesehatan 11, 8, 9
f. peraturan perundangan yang terkait 11, 10, 8
- rumah penduduk,
a. apa saja faktor resiko kesehatan 10, 1, 11
b. nasehat yang spesifik setiap resiko (penyuluhan kriteria rumah sehat) 9,
3, 10
c. rekomendasikan langkah untuk puskesmas 8, 5, 11
d. nasehat bagi dinkes dan pemda 7, 9, 10
e. latihan khusus untuk pemuka masyarakat dan petugas kesehatan 6, 7, 9
f. peraturan perundangan yang terkait 5, 11, 8
-kebiasaan tidak memakai alas kaki
a. apa saja faktor resiko kesehatan 4, 1, 7
b. nasehat yang spesifik setiap resiko 3, 2, 6
c. rekomendasikan langkah untuk puskesmas 2, 3, 5
d. nasehat bagi dinkes dan pemda 1, 4, 3
e. latihan khusus untuk pemuka masyarakat dan petugas kesehatan 2, 5, 4
f. peraturan perundangan yang terkait 4, 6, 2
-ventilasi, sumber air (sanitasi dan air minum),
a. apa saja faktor resiko kesehatan 6, 7, 1
b. nasehat yang spesifik setiap resiko (cara pembuatan sumur yang baik,
syarat penyaringan air) 8, 9, 2
c. rekomendasikan langkah untuk puskesmas 10, 8, 4
d. Advokasi bagi dinkes dan pemda 1, 10, 6
e. latihan khusus untuk pemuka masyarakat dan petugas kesehatan 3, 11, 8
f. peraturan perundangan yang terkait 5, 11, 10

-sumber energy (kayu bakar dan briket)


a. apa saja faktor resiko kesehatan 7, 10, 1
b. nasehat yang spesifik setiap resiko (penggunaan briket lebih baik pada
luar rumah, tidak menggunakan kayu bakar, buat cerobong asap, membuat
ventilasi, penyuluhan langsung tentang lebih baik menggunakan gas LPG)
9, 8, 3
c. rekomendasikan langkah untuk puskesmas 11, 9, 5
d. advokasi bagi dinkes dan pemda 1, 7, 9
e. latihan khusus untuk pemuka masyarakat dan petugas kesehatan 2, 6, 7
f. peraturan perundangan yang terkait 3, 5, 11
-serta kualitas udara, kualitas udara di luar dan didalam,
a. apa saja faktor resiko kesehatan 4, 3, 1
b. nasehat yang spesifik setiap resiko (ventilasi yang baik untuk indoor,
pembakaran sampah) 5, 4, 2
c. rekomendasikan langkah untuk puskesmas 6, 2, 3
d. advokasi bagi dinkes dan pemda 7, 1, 4
e. latihan khusus untuk pemuka masyarakat dan petugas kesehatan 8, 2, 5
f. peraturan perundangan yang terkait 9, 4, 6
g. Bagaimana syarat udara dalam ruangan yang baik berdasarkan
Permenkes RI no. 1077/menkes/V/2011 10, 6, 7
- kebiasaan narkoba dan minuman keras,
a. apa saja faktor resiko kesehatan 11, 8, 9
b. nasehat yang spesifik setiap resiko (bahaya narkoba, edukasi untuk
orang tua) 11, 10, 8
c. rekomendasikan langkah untuk puskesmas 10, 1, 11
d. advokasi bagi dinkes dan pemda 9, 3, 10
e. latihan khusus untuk pemuka masyarakat dan petugas kesehatan 8, 5, 11
f. peraturan perundangan yang terkait 7, 9, 10
-letak pelayanan kesehatan yang jauh dan akses yang susah,
a. apa saja faktor resiko kesehatan 6, 7, 9
c. rekomendasikan langkah untuk puskesmas 5, 11, 8
d. advokasibagi dinkes dan pemda (menambah jumlah ambulance) 4, 1, 7
e. latihan khusus untuk pemuka masyarakat dan petugas kesehatan 3, 2, 6
f. peraturan perundangan yang terkait 2, 3, 5
-tenaga kesehatan
a. apa saja faktor resiko kesehatan 1, 4, 3
b. nasehat yang spesifik setiap resiko (pelatihan bagi setiap jasa kesehatan)
2, 5, 4
c. rekomendasikan langkah untuk puskesmas 4, 6, 2
d. advokasi bagi dinkes dan pemda 6, 7, 1

e. latihan khusus untuk pemuka masyarakat dan petugas kesehatan 8, 9, 2


f. peraturan perundangan yang terkait 10, 8, 4
-pengelolaan sampah dan limbah
a. apa saja faktor resiko kesehatan 1, 10, 6
b. nasehat yang spesifik setiap resiko 3, 11, 8
c. rekomendasikan langkah untuk puskesmas 5, 11, 10
d. nasehat bagi dinkes dan pemda 7, 10, 1
e. latihan khusus untuk pemuka masyarakat dan petugas kesehatan 9, 8, 3
f. peraturan perundangan yang terkait 11, 9, 5
-sanitasi makanan
a. apa saja faktor resiko kesehatan 1, 7, 9
b. nasehat yang spesifik setiap resiko 2, 6, 7
c. rekomendasikan langkah untuk puskesmas 3, 5, 11
d. nasehat bagi dinkes dan pemda 4, 3, 1
e. latihan khusus untuk pemuka masyarakat dan petugas kesehatan 5, 4, 2
f. peraturan perundangan yang terkait 6, 2, 3
-penyakit2
a. apa saja faktor resiko kesehatan 7, 1, 4
b. nasehat yang spesifik setiap resiko 8, 2, 5
c. rekomendasikan langkah untuk puskesmas 9, 4, 6
d. nasehat bagi dinkes dan pemda 10, 6, 7
e. latihan khusus untuk pemuka masyarakat dan petugas kesehatan 11, 8, 9
f. peraturan perundangan yang terkait 11, 10, 8
g. pengendalian vector penyakit menular 10, 1, 11
2. nasehat bagi dinkes dan pemda (secara keseluruhan ) 9, 3, 10
3. interpretasi dari lampiran kualitas air minum dan kualitas ruangan 8, 5, 11
V.

VI.

Learning Issue
a. Kesehatan lingkungan 1, 2, 11
b. kualitas udara 3, 4
c. kualitas air 5, 6
d. sumur yang baik 7, 8
e. rumah sehat 9, 10
HIPOTESIS
Penduduk desa Mrjt mengalami masalah kesehatan lingkungan berupa suber air, sanitasi
lingkungan, kebiasaan, dll.
1.
2.
3.
4.

Dara
Rafenia
Al amirah
Ramitha

5. Raissa
6. Lisa
7. Delva
8. Peppy
9. Ihsan
10. Wafa
11. Minati
Jawaban di kirim ke email minatimaharaniamin@gmail.com . paling lambat dikirim
tanggal 28 April 2015 pukul 19.00. jawaban harap terisi semua. yang ngumpul 2 terakhir
akan diguncang jadi presentan tolong ditulis juga referensiny yoo. Makasih kawan2.

Vous aimerez peut-être aussi