Vous êtes sur la page 1sur 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Industri Semen di Indonesia
Semen merupakan salah satu bahan kebutuhan yang
sangat strategis dalam pembangunan suatu negara. Tingkat
pemakaian semen sangat banyak seiring dengan pesatnya
perkembangan suatu negara.
Pada tahun 1910, pabrik semen pertama kali didirikan di
Indonesia dengan nama Sumatra Portland Work yang
berlokasi di Indarung. Selanjutnya berganti nama dengan PT
Semen Padang . Kemudian pada tahun 1957 berdiri pabrik
semen kedua di Indonesia yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur,
dan tahun 1968 di Tonasa Ujung Pandang berdiri pabrik semen
yang ketiga.
Dengan

semakin

pesat

perkembangan

pembangunan

sarana fisik di Indonesia maka kebutuhan akan semen semakin


meningkat pula. Hal inilah yang mendorong pendirian pabrik
semen baru. Dengan adanya pabrik pabrik semen yang baru
maka diharapkan kebutuhan semen dalam negeri dapa terpenuhi
dan menghilangkan ketergantungan pada produk semen di luar
negeri.
Pada tanggal 7 oktober 1969 di dirikan Asosiasi Semen
Indonesia ( ASI ) di Jakarta dengn beranggotakan seluruh pabrik
pabrik semen yang ada di Indonesia seperti yang terlihat pada
tabel I 1.
No

Pabrik Semen

Kapasitas Produksi ( juta / Tahun


Ton )

1.

PT.

Produksi

Semen 3.40*1

1910
1

2.

Padang

4.10*1

1957

3.

PT. Semen Gresik

3.48*1

1968

4.

PT. Semen Tonasa

3.00

1975

5.

PT.

6.
7.
8.
9.

Semen 15.4*2

1975

1.62*3

1977

0.50

1980

1.10

1983

0.12

1984

Cibinong
PT. Indocement T.
P
PT.

Semen

Nusantara
PT.

Semen

Baturaja
PT.

Semen

Andalas
PT.

Semen

Kupang
Tabel 1 1 Industri semen di Indonesia, Anggota Asosiasi
Semen Indonesia ( ASI )
*1

Pada tahun 1999/2000 bergabung membentuk PT Gresik Group

*2

Sumber : Warta Indocement No. 178 Tahun XII

*3

Pada tahun 1997 bergabung dengan PT Semen Cibinong ( ICI

Report )
Pabrik tersebut memproduksi berbagai jenis semen, seperti pada
tabel I 2
Pabrik Semen

Portland
Cement

OWC PCC

W
C

FAC

CS

- CS

- CS

10

20

60

1. PT.

Semen *

Padang
2. PT. Semen Gresik

3. PT. Semen Tonasa

Semen *

4. PT.
Cibinong

5. PT. Indocement
6. PT.

Semen *

Semen *

Semen *

Nusantara
7. PT.
Baturaja
8. PT.
Andalas
9. PT. Semen Kujang

Tabel 1 2 Macam Semen yang di produksi di Indonesia


Keterangan :
OWC : Oil Well Cement
PPC

: Pozzoland Portland Cement

CSC : Clean Set Cement


FAC

Flay

Ash

Cement
WC

: White Cement

1.2. Maksud dan Tujuan Pendirian Pabrik


Maksud dan tujuan dari pendirian pabrik indocement pada
tahun 1973 yaitu memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia dan
dunia. Dengan menguasai sebagai pemain utama dalam bisnis
semen domestic dan pemimpin pasaran dibidang beton siap

pakai, agregat, dan bisnis pasir dijawa. Hal itu yang mendasari
tujuan pendirian pabrik PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk.

1.3. Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa


Tbk.
PT Distinct Indonesia Cement Enterprise pada tahun 1973
di daerah citeureup memulai usahanya dalam bidang pembuatan
semen. Produksi pertama dan sekaligus menandai peresmian
dilakukan pada tanggal 4 Agustus 1975 dengan kapasitas
500.000 ton / tahun.
Dengan semakin meningkatnya akan kebutuhan semen di
Indonesia, maka perusahaan melakukan ekspansi hingga sampai
dengan tahun 1985 memilliki kapasitas produksi sebesar 7,7 juta
ton per tahun. Berikut perluasan usaha yang dimaksudkan :
a) PT Distinct Indonesia Cement Enterprise (PT DICE)
Perusahaan ini memiliki plant 1 dan 2 yang masingmasing

mempunyai

kapasitas

terpasang

500.000

ton/tahun. Produk berupa semen tipe I ASTM. Plant 1 mulai


beroperasi pada tanggal 18 Juli 1975, dan peresmiannya
pada

tanggal

Agustus

1975,

sedangkan

plant

diresmikan pada tanggal 4 Agustus 1976.

b) PT Perkasa Indonesia Cement Enterprise (PT PICE)


Perusahaan ini meliputi plant 3 dan 4 yang masingmasing mempunyai kapasitas terpasang 1 juta ton/tahun.
Produk yang dihasilkan berupa semen tipe I ASTM. Plant 3
diresmikan pada tanggal 26 November 1978, sedangkan
plant 4 mulai beroperasi pada tanggal 17 November 1980.

c) PT Perkasa Indah Indonesia Cement Putih Enterprise (PT.


PIICPE)
Perusahaan

ini

membawahi

plant

yang

memproduksi 150.000 ton/tahun semen putih serta 50.000


ton/tahun Oil Well Cement. Plant 5 ini diresmikan pada
tanggal

11

Maret

1981.

Peralatan

yang

digunakan

diproduksi oleh Kawasaki Heavy Industries Ltd. Jepang dan


Nihon Cement Co.Ltd.
d) PT Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise (PT
PAUICE)
Perusahaan ini membawahi plant 6 yang mempunyai
kapasitas
beroperasi

terpasang

1,5

September

juta

1983.

ton/tahun
Produk

yang

dan

mulai

dihasilkan

berupa semen tipe I ASTM. Peralatan yang digunakan


diproduksi oleh KHD Humboldt Wedag HG, Jerman.
e) PT Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise (PT
PIAICE)
Perusahaan ini membawahi plant 7 yang mempunyai
kapasitas terpasang 1,5 juta ton/tahun. Produk yang
dihasilkan adalah semen tipe I ASTM dan mulai beroperasi
pada

tanggal

digunakan

16

Desember

diproduksi

oleh

1984.

Polysius

Peralatan
Heavy

yang

Industries,

Perancis.
f) PT Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise (PT
PAMICE)
Perusahaan ini mendirikan plant 8 yang mempunyai
kapasitas terpasang 1,5 juta ton/tahun. Operasinya dimulai
pada Juli 1985 dengan menggunakan peralatan yang
diproduksi oleh Polysius Heavy Industries, Perancis.

Perusahaan-perusahaan tersebut bergabung menjadi satu


perusahaan dengan nama PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
pada tanggal 1 Januari 1985, dan berbadan hukum tanggal 17
Mei 1985 dengan pengesahaan dari Departemen Kehakiman
melalui surat keputusan No. C2 - 3641.HT. 01.Th 85.
Pada tahun 1991 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
mengambil alih saham PT Tridaya Manunggal Perkasa Cement
(TMPC) yang menjadi pabrik kesembilan, tahun 1996 berhasil
menyelesaikan pembangunan pabrik ke-10, dan pada tahun
1999, pabrik kesebelas terletak di Citeureup, Bogor, Jawa Barat
diresmikan. Sebagai pabrik kedua belas, merupakan hasil merjer
antara perseroan dengan PT Indocement Investama dan PT Indo
Kodeco Cement (IKC) pada 29 Desember 2000, di Tarjun, Kota
Baru, Kalimantan Selatan.
Berdasar surat izin Menteri Keuangan Republik Indonesia
No.

SI062/SHM/MK-10/89

tertanggal

16

Oktober

1989,

PT

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. melakukan go public. Susunan


pemegang saham adalah (per 31 Desember 2013):
1. Heidelberg Cement Group

: 51,00 %

2. PT. Mekar Perkasa

: 13,03 %

3. Publik atau masyarakat

: 35,97 %

Per 31 Desember 2013, PT Indocement Tunggal Prakarsa


Tbk. memiliki kapasitas total 18,6 juta ton semen per tahun.
Selain itu, Indocement juga memiliki kapasitas produksi beton
siap-pakai (Ready Mix-Concrete) sebesar 4,4 Juta m3 per tahun
dengan 40 batching plant dan 648 truk mixer, serta 2,5 juta ton
cadangan

aggregates

(batu

andesit).

Indocement

juga

memproduksi Mortar TR-30, sebagai bahan acian yang berwarna


putih. Inducement juga satu-satunya penghasil semen putih
(WHC) di Indonesia.

1.4. Produksi
PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk., menghasilkan produk
semen dengan nama dagang semen tiga roda. Jenis jenis
semen yang diproduksi adalah :

a) Ordinary Portland Cement (OPC)

Gambar 1.1. Ordinary Portland Cement (OPC)


Ordinary Portland Cement adalah semen
Portland

yang

dipakai

untuk

segala

macam

konstruksi yang tidak memerlukan sifat-sifat khusus,


misalnya sifat ketahanan terhadap sulfat, panas
hidrasi

dan

sebagainya.

Biasanya

untuk

pembangunan jalan tol, dan gedung-gedung tinggi.


b) Portland Composite Cement (PCC)

Gambar 1.2. Portland Composite Cement (PCC)


Portland Composite Cementadalah semen
Portland

yang

dipakai

untuk

segala

macam

konstruksi yang tidak memerlukan sifat khusus.


Portland Composite Cement mempunyai komposisi
beda dengan OPC (Ordinary Portland Cement) yaitu
pada jumlah pemakaian klinker dan bahan aditifnya.
Untuk

PCC

(Portland

Composite

Cement)

menggunakan bahan aditif berupa limestone aditif


sebagai filler, gypsum, trass atau slag. Biasanya
digunakan untuk keperluan pembangunan rumah.

c) Oil Well Cement (OWC)

Gambar 1.3. Oil Well Cement (OWC)


Semen ini dipakai dalam bentuk slurry semen
(colloid) yang dipompakan ke formasi yang dalam
dan sempit. Sebagai contoh, dalam pengeboran
sumur minyak, diperlukan semen untuk mencegah
runtuhnya formasi batuan sekitar sumur. Campuran
semen berupa slurry dimasukkan dalam selongsong
dan dibiarkan mengikat membentuk sumur. Semen
sumur minyak ini memiliki waktu pengikatan pada
tekanan dan temperatur yang tinggi dan tahan
terhadap sulfat. Semen ini diproduksi sebanyak 0,1
juta ton per tahunnya, untuk kebutuhan dalam negeri
maupun luar negeri.
d) White Cement (WC)

Gambar 1.4. White Cement (WC)


Hal paling utama yang harus diperhatikan
dalam pembuatan semen putih adalah pencegahan
terhadap ikut masuknya komponen Fe2O3. Hal ini
karena pembakaran Fe menyebabkan warna gelap
sehingga merusak warna semen putih. Oleh karena
itu, dalam pembuatan semen putih, batu gamping
yang digunakan harus dicuci terlebih dulu sehingga
kadarnya tidak mencapai 0,3 % serta menggunakan
gas

sebagai

bahan

bakar

di

kiln

agar

tidak

menghasilkan residu pembakaran. Semen jenis ini


banyak digunakan untuk benda-benda estetika baik
interior maupun eksterior. Kapasitas produksi pada
semen ini sebanyak 0,1 juta ton per tahun.
e) White Mortar TR 30

Gambar 1.5. White Mortar TR30


Merupakan produk terbaru Tiga Roda yang
sangat

sesuai

untuk

acian,

pelamir,

dan

nat.

Keuntungan menggunakan White Mortar TR30 antara

lain dapat menghasilkan permukaan acian yang lebih


halus,

mengurangi

retak

dan

terkelupasnya

permukaan karena mempunyai sifat plastis dengan


daya

rekat

tinggi,

cepat

dan

mudah

dalam

pengerjaan, hemat dalam pemakaian material serta


dapat digunakan pada permukaan beton dengan
menambah

lem

putih..Kapasitas

produksi

pada

semen ini sebanyak 930 ribu ton per tahun.


Selain

menghasilkan

semen

dengan

mereka

dagang

"semen tiga roda", Indocement juga memiliki beberapa produk


lainnya, yaitu berupa beton siap-pakai dan barang tambang.
Jenisnya adalah:
a) Ready-Mix Concrete
Beton siap pakai diproduksi dengan mencampur
OPC dengan bahan campuran yang tepat (pasir dan
batu) serta air dan kemudian dikirimkan ke tempat
pelanggan

menggunakan

truk

semen

untuk

dicurahkan.

Sebagai nilai tambah produk, Beton

Siap-Pakai mendatangkan keuntungan yang lebih


tinggi dari produk semen lainnya. Mayoritas yang
signifikan dari Beton Siap-Pakai Indocement adalah
dijual

di

daerah

Jakarta

di

mana

industri

pembangunannya sangat baik.

b) Agregat (Diproduksi anak perusahaan)


Tambang aggregates (batu andesit) di Rumpin dan
Purwakarta, Jawa Barat dengan total cadangan 130
juta

ton

andesit,

melalui

anak

perusahaan

Indocement akan memperkuat posisi Indocement


sebagai pemasok bahan bangunan.

10

1.5. Lokasi Pabrik


Indocement memiliki tiga kompleks pabrik yang terletak di
Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan, kompleks pabrik tersebut
adalah:
1) Kompleks Pabrik Citeureup

Kompleks

Pabrik

Citeureup

terletak

di citeureup,

Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kompleks ini merupakan


komplek terbesar milik PT Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk. Dikompleks ini terdapat delapan pabrik yang
masih beropersi penuh, yaitu Plant 1 - 8 serta Plant 11.
2) Kompleks Pabrik Palimanan

Kompleks

ini

terletak

di

Palimanan,

Kabuapten

Cirebon, Jawa Barat. Kompleks ini memiliki dua buah


pabrik, yaitu Plant 9 dan Plant 10
3) Kompleks Pabrik Tarjun

Kompleks Pabrik Tarjun terletak di kabupaten Kota


baru, Kalimantan Selatan. Tedapat satu buah pabrik
yang beroperasi disini, yaitu Plant 12.

Pemilihan lokasi pabrik merupakan salah satu faktor yang


sangat penting bagi kelangsungan, keberhasilan produksi, dan
pemasaran produk suatu pabrik, serta diharapkan akan dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan, terutama
dari segi penekanan biaya produksi. Lokasi PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk. di Jl. Mayor Oking Jaya Atmaja, Citeureup,
Bogor, diapit oleh desa Citeureup dan desa Cileungsi.
Pemilihan lokasi melalui beberapa pertimbangan dan faktor
yang menguntungkan antara lain :
a) Pemasaran

Lokasi

terletak

merupakan

ibukota

dekat

dengan

negara

dan

Jakarta

menjadi

yang
sentral

pembangunan di pulau Jawa dan Indonesia. Selain itu,


merupakan pintu gerbang bagi perdagangan ekspor impor
Indonesia. Semakin berkembangnya pembangunan fisik
dan masih terpusatnya di Pulau Jawa (misal gedung
perkantoran, perumahan, dll) merupakan sasaran yang
tepat bagi pemasaran produk PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk.
b) Orientasi bahan baku
Letak plant dekat dengan bahan baku karena semen
termasuk

produk

weight

loss

di

mana

akan

lebih

menguntungkan apabila biaya angkut bahan baku lebih


murah. Cirebon, Citeureup, dan Tarjun Kalimantan Selatan
merupakan

daerah

yang

kaya

akan

batu

gamping

(limestone) dan tanah liat (clay). Hal ini menguntungkan


karena

bahan

baku

untuk

pembuatansemen

dapat

diperoleh dengan mudah.


c) Tenaga Kerja
Banyaknya tenaga kerja disekitar plant memudahkan
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. untuk merekrut
sebanyak mungkin tenaga kerja yang handal dan potensial.
Selain itu juga tidak menutup kemungkinan adanya tenaga
kerja yang berasal dari luar lingkungan plant. Indocement
merekrut

tenaga

kerja

menjadi

bagian,

yaitu

Management Trainee (lulusan S1), Trainee (lulusan D3),


dan Apprentice (lulusan SMA/K).
d) Transportasi
Distribusi bahan baku ke plant maupun pemasaran
produk

yang

baik

harus

ditunjang

dengan

sarana

transportasi yang memadai. Daerah Citeureup yang berada


tidak jauh dari tol Jagorawi dan Jakarta akan memudahkan
akses kedaerah pemasaran, terutama untuk menuju ke
Pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan pintu gerbang

12

ekspor

dan

sarana

pengangkutan

untuk

penyebaran

pemasaran produk ke luar pulau.


e) Utilitas
Kebutuhan utama pekerja dan operasional pabrik
akan air dipenuhi dengandekatnya lokasi pabrik dengan
Sungai Cileungsi. Sungai ini mengalir melintasi kawasan
plant memungkinkan untuk membuat unit pengolahan air
(water

treatment)

guna

memenuhi

kebutuhan

maupun kebutuhan MCK (Mandi Cuci Kakus).

plant

Vous aimerez peut-être aussi