Vous êtes sur la page 1sur 36

PERTARUNGAN INOVASI

3 MACAN ASIA
Jakarta, 1 April 2016

Purnama Alamsyah
purnama.alamsyah@gmail.com

BAGIAN 1
>> Inovasi 3 Macan

Top 12 Japanese Brand

Sumber: Interbrand (2015)

Top 10 Korean Brand

Sumber: Interbrand (2015)

Top 10 Chinese Brand 2015

Sumber: MilwardBrown (2015)

26. Bristol-Myers Squibb (Biotech, USA)


27. Teladoc (Internet & Digital Media, USA)
28. NVidia (Computing & Communication, USA)
29. Facebook (Internet & Digital Media, USA)
30. Alnylam (Biotech, USA)
31. Rethink Robotics (Computing & Communication, USA)
32. Philips (Energy, Netherlands)
33. Cellectis (Biotech, France)
34. Bluebird Bio (Biotech, USA)
35. ThyssenKrupp (Transportation, Germany)
36. Slack (Computing & Communication, USA)
37. Line (Internet & Digital Media, Japan)
38. Improbable (Internet & Digital Media, England)
39. Enlitic (Biotech, USA)
40. Coinbase (Internet & Digital Media, USA)
41. Hacon (Internet & Digital Media, Germany)
42. 3D Systems (Computing & Communication, USA)
43. Generali (Biotech, Italy)
44. Intrexon (Biotech, USA)
45. DNAnexus (Biotech, USA)
46. IBM (Computing & Communication, USA)
47. Snapchat (Internet & Digital Media, USA)
48. Microsoft (Computing & Communication, USA)
49. Imprint Energy (Energy, USA)
50. Uber (Transportation, USA)

50 Smartest Companies 2015

Tesla Motor (Transportation, USA)


Xiaomi (Computing & Communication, China)
Alibaba (Internet & Digital Media, China)
Tesla Motor (Transportation, USA)
Counsyl (Biotech, USA)
SunEdison (Energy, USA)
Tencent (Internet & Digital Media, China)
Juno Terapeuthics (Biotech, USA)
SolarCity (Biotech, USA)
Netflix (Internet & Digital Media, USA)
OvaScience (Biotech, USA)
Google (Internet & Digital Media, USA)
Amazon (Internet & Digital Media, USA)
AliveCor (Biotech, USA)
Gilead Sciences (Biotech, USA)
Apple (Computing & Communication, USA)
Voxel8 (Computing & Communication, USA)
IDE Technologies (Energy, Israel)
Amgen (Biotech, USA)
Aquion Energy (Energy, USA)
Baidu (Internet & Digital Media, China)
SpaceX (Transportation, USA)
Sakti3 (Energy, USA)
Freescale Semiconductor (Computing &
Communication, USA)
25. Universal Robots (Computing & Communication,
Denmark)

(MIT Technology Review)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.

26. Uber (Transportation, USA)


27. Evernote (Internet & Digital Media, USA)
28. Baidu (Internet & Digital Media, China)
29. GitHub (Internet & Digital Media, USA)
30. Xiaomi (Computing & Communication, China)
31. Oculus VR (Computing & Communication, USA)
32. Qihoo 360 Technology (Internet & Digital Media, China)
33. Monsanto (Biotech, USA)
34. Aquion Energy (Energy, USA)
35. IBM (Computing & Communication, USA)
36. Jawbone (Computing & Communication, USA)
37. Medtronic (Biotech, USA)
38. Valve (Internet & Digital Media, USA)
39. Genomics England (Biotech, England)
40. D-Wave Systems (Computing & Communications, USA)
41. Siluria Technologies (Energy, USA)
42. Kaiima Bio-Agritech (Biotech, Israel)
43. Datawind (Internet & Digital Media, England)
44. Freescale Semiconductor (Computing & Communication, USA)
45. Upworthy (Internet & Digital Media, USA)
46. LG (Computing & Communication, Korea)
47. Expect Labs (Internet & Digital Media, USA)
48. AngeList (Internet & Digital Media, USA)
49. Arcadia Biosciences (Biotech, USA)
50. Ripple Labs (Internet & Digital Media, USA)

50 Smartest Companies 2014

Illumina (Biotech, USA)


Tesla Motor (Transportation, USA)
Google (Internet & Digital Media, USA)
Samsung (Computing & Communication, Korea)
Salesforce.com (Internet & Digital Media, USA)
Dropbox (Internet & Digital Media, USA)
BMW (Transportation, Germany)
Third Rock Ventures (Biotech, USA)
Square (Computing & Communication, USA)
Amazon (Internet & Digital Media, USA)
Tencent (Internet & Digital Media, China)
Snapchat (Internet & Digital Media, USA)
Cree (Energy, USA)
Box (Internet & Digital Media, USA)
BrightSource Energy (Energy, USA)
Wal-Mart (Computing & Communication, USA)
General Electric (Energy, USA)
Qualcomm (Computing & Communication, USA)
Kaggle (Computing & Communication, USA)
Second Sight (Biotech, USA)
SpaceX (Transportation, USA)
Kickstarter (Internet & Digital Media, USA)
Hanergy Holding Group (Energy, China)
Siemens (Energy, Germany)
1366 Technologies (Energy, USA)

(MIT Technology Review)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

50 Disruptive Companies 2013

50 Disruptive Companies 2013

Kriteria
Jepang yang kalah dalam PD
II berupaya bangkit dan
menjadi salah satu kekuatan
ekonomi dunia

1.
Nasionalisme
dan Dendam
Masa Lalu

Penjajahan Jepang pada PD


II menciptakan luka batin
sehingga memunculkan
nasionalisme dan semangat
mengalahkan ekspansi
Jepang di dunia bisnis.

Penjajahan Jepang pada PD


II menciptakan luka batin
sehingga memunculkan
nasionalisme dan semangat
mengalahkan ekspansi
Jepang di dunia bisnis.

Korea Selatan mendukung


rakyatnya untuk setia
membeli merek-merek
buatan negara mereka.

Negara diperintah dengan


tangan besi yang
membuat banyak produk
dan karya dari negara barat
diblokir.

Korea Selatan punya


program mengirimkan
mahasiswa ke Barat dan
mengadopsi banyak hal dari
sana.
Sumber: Majalah Marketing

Mereka lebih memilih


mengembangkan produk
mereka sendiri dengan
mencontoh dari negara
barat.

Kriteria
Jepang menjadi raksasa
otomotif dan mengalahkan
Amerika Serikat pada
awalnya sebagai copycat
dari negara barat.

2.
Meniru
Negara Lain

Kaisar Jepang
mengembangkan industri
strategis dan mengirimkan
putra terbaik Jepang ke
barat.
Para industriawan didorong
untuk mengadopsi apa yang
diperoleh di barat untuk
dijalankan di Jepang.

Sumber: Majalah Marketing

Korea Selatan meniru dari


barat maupun dari Jepang
yang sudah lebih dahulu
mapan. Seperti Hyundai
yang meniru Honda dan Kia
yang meniru Toyota.
Sebagai copycat, Korea
Selatan dipersepsikan low
quality dibandingkan
Jepang. Namun demikian,
tujuan mereka untuk lebih
mendekatkan diri dengan
konsumen.
Di samping itu, walaupun
copycat Korea Selatan
membuat fitur yang lebih
dibutuhkan konsumen

Produsen dari negara


Tiongkok lebih ekstrim lagi
dalam meniru. Mereka
sering tersandung masalah
hak cipta dan paten karena
filosofi mereka adalah
meniru secara utuh
teknologi dari negara lain
dan membuatnya dengan
harga lebih murah.
Dibandingkan Korea
Selatan, produsen tiongkok
lebih cenderung menjadi
pedagang dibandingkan
pemasar. Mereka sering
tidak peduli dengan brand
image dan kualitas produk

Kriteria

3.
Continuous
Improvement

Sumber: Majalah Marketing

Sekalipun pada awalnya


Jepang memproduksi
barang berkualitas rendah,
namun Jepang memiliki
semangat untuk melakukan
perbaikan secara terus
menerus.

Sekalipun pada awalnya


Korea Selatan memproduksi
barang berkualitas rendah,
namun Korea Selatan
memiliki semangat untuk
melakukan perbaikan secara
terus menerus.

Sekalipun pada awalnya


TIongkok memproduksi
barang berkualitas rendah,
namun Tiongkok memiliki
semangat untuk melakukan
perbaikan secara terus
menerus.

Jepang memiliki filosofi


KAIZEN yang berarti
perbaikan terus menerus.

Korea Selatan memiliki


filosofi GE SUN yang artinya
mirip dengan KAIZEN.

Tiongkok memiliki filosofi


GAI SHAN yang artinya mirip
dengan KAIZEN.

Kita dapat melihat


contohnya bagaimana
Honda dan Toyota selalu
tampil dengan dengan
berbagai produk dan desain
baru.

Merek-merek Korea Selatan


secara bertahap
dipersepsikan kualitasnya
meningkat oleh konsumen.
Sebagai contoh merek
Samsung yang selalu tampil
dengan teknologi baru

Walaupun produk Tiongkok


dipersepsikan kualitas
rendahh namun sekarangsekarang mulai muncul para
produsen yang
dipersepsikan berkualitas
baik seperti Lenovo, Xiaomi

17

BAGIAN 2
>> 3 Macan di Indonesia

Persepsi mengenai produk-produk


elektronik dari Jepang

Desainnya bagus

11,3 %
Kualitas baik

34,8 %
Tahan lama

10,6 %
Canggih

5,7 %

Mahal

7,8 %
Sumber:

@ Majalah Marketing

Persepsi mengenai KEUNGGULAN


produk elektronik dari Jepang

Teknologi /
fitur up-to-date

6,5%
Tahan Lama

25,9%
Canggih

5,6%
Berkualitas

25,9%
Desain bagus

3,7%
Sumber:

@ Majalah Marketing

Persepsi mengenai produk-produk


elektronik dari Korea Selatan

Harga murah

10,5 %
Kualitas baik

21,9 %
Inovatif

7,9 %
Bagus

10,5 %

Kualitas
menyaingi jepang

5,3 %
Sumber:

@ Majalah Marketing

Persepsi mengenai KEUNGGULAN


produk elektronik dari Korea Selatan

Harga murah

15,6%
Desain bagus

15,6%
Inovatif

13,8%
Kualitas baik

8,3%
Banyak
variasinya

6,4%
Sumber:

@ Majalah Marketing

Persepsi mengenai produk-produk


elektronik dari Tiongkok

Tidak tahan lama

7,2 %
Murah

29,0 %
Cepat rusak

12,3 %
Kualitas kurang
baik

19,6 %

Produknya imitasi

7,2 %
Sumber:

@ Majalah Marketing

Persepsi mengenai KEUNGGULAN


produk elektronik dari Tiongkok

Banyak
variasinya

4,2%
Murah

72,2%
Desainnya
bagus

4,2%
Banyak tersedia
di pasar

4,2%

Keunggulan
dalam modifikasi

1,4%
Sumber:

@ Majalah Marketing

Segmentasi & Posisi Produk 3 Macan

Merek-merek Jepang lebih


memilih segmen menengah
atas, di mana segmen ini
lebih quality oriented,
technology oriented dan
sangat mengandalkan
emotional benefit.

Merek Korea banyak yang


sukses di segmen menengah
yang mementingkan
affordable price dengan
kualitas yang masih
diterima. Sementara dari
sisi emotional benefit
tidaklah setinggi merekmerek dari Jepang.

Merek-merek Tiongkok
lebih memilih segmen pasar
bawah yang price oriented,
berorientasi pada fungsi dan
kurang memperhatikan
emotional benefit.

Sumber: Majalah Marketing

28

BAGIAN 3
>> Siapa Pemenangnya ?

Merek-merek
Jepang
mulai
berguguran. Selain itu, sebuah
artikel
McKinsey
menunjukkan
bahwa Jepang mulai mengalami
masalah dengan berkurangnya
penduduk mereka dan tingkat
konsumsi merek-merek Jepang di
negara mereka sendiri semakin
mengecil.
Negara ini dianggap semakin lelah berinovasi. Banyak inovasi muncul dari
pasar di luar negara Jepang dan kelemahan mereka adalah birokrasi dan
riset yang terlalu lama. Itulah sebabnya inovasi mereka terlihat lebih
melambat dibandingkan Korea.
Dengan revolusi pasar sekarang, merek-mereka Jepang sudah mulai sulit
memenuhi pergerakkan yang ada di pasar.

Jepang yang memilki keunggulan


sangat kuat dalam riset dan
teknologi tidak memiliki tenaga
pengganti dengan etos kerja seperti
pendahulunya. Berbeda dengan
Tiongkok dan Korea yang memiliki
generasi pengganti dengan etos
kerja yang tinggi

Selain itu, posisi Jepang mulai melemah dalam kancah inovasi global
dikarenakan budaya kodawari. Kodawari menggambarkan obsesi, keuletan,
fokus dan kegigihan bangsa Jepang menciptakan kesempurnaan dalam
setiap karya. Dengan kata lain harga menjadi mahal, tidak masalah
asalkan hasilnya sempurna
Sumber: Majalah Marketing

Referensi
Majalah Marketing, Edisi 03/XVI/Maret 2016
http://blog.gaijinpot.com/japanese-korean-chinese/
http://www.techfresh.net/samsung-releases-new-smart-refrigerator-in-south-korea/
http://www.falconfinl.com/2014/02/28/march-2014-economic-overview/
http://www.chinadaily.com.cn/world/2015livisitrok/2015-11/02/content_22349689.htm
http://www.gis-reseau-asie.org/monthly-articles/asia-laboratory-capitalisms-challenge-social-sciences-robertboyer
http://www2.technologyreview.com/tr50/2014/
https://www.technologyreview.com/lists/companies/2015/#illumina
http://www2.technologyreview.com/tr50/2013/
http://www.bloomberg.com/news/articles/2016-01-19/these-are-the-world-s-most-innovative-economies

PERTANYAAN?

bersambung . . .

Vous aimerez peut-être aussi