Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TESIS
Diajukan Kepada
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Manajemen Pendidikan
Disusun Oleh :
SRI SAWARTI
NIM. Q. 100 090 048
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
PENGELOLAAN MEDIA PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR
Studi Situs : SD Negeri 12 Sragen
..
Dr. Nurhadiantomo
...
Surakarta,
ii
NOTA PEMBIMBING
Dr. Bambang Sumardjoko
Dosen Program Magister Manajemen Pendidikan
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Nota Dinas
Hal : Tesis Saudara Sri Sawarti
Kepada Yth.
Direktur Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Assalamualaikum wr. wb.
Setelah membaca, meneliti, mengoreksi, dan mengadakan perbaikan seperlunya
terhadap tesis saudara :
Nama
: Sri Sawarti
NIM
: Q 100 090 048
Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan
Konsentrasi : Manajemen Pendidikan
Judul
: Pengelolaan Media Pembelajaran SD Studi Situs: SD Negeri 12
Sragen
Dengan ini kami menilai tesis tersebut dapat disetujui untuk diajukan dalam sidang
ujian tesis pada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Wassalamualaikum wr. wb.
Surakarta, 25 April 2011
Pembimbing I
iii
NOTA PEMBIMBING
Dr. Nurhadiantomo
Dosen Program Magister Manajemen Pendidikan
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Nota Dinas
Hal : Tesis Saudara Sri Sawarti
Kepada Yth.
Direktur Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Assalamualaikum wr. wb.
Setelah membaca, meneliti, mengoreksi dan mengadakan perbaikan seperlunya
terhadap tesis saudara :
Nama
: Sri Sawarti
NIM
: Q 100 090 048
Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan
Konsentrasi : Manajemen Pendidikan
Judul
: Pengelolaan Media Pembelajaran SD Studi Situs: SD Negeri 12
Sragen
Dengan ini kami menilai Tesis tersebut dapat disetujui untuk diajukan dalam
sidang ujian tesis pada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Wassalamualaikum wr. wb.
Surakarta, 25 April 2011
Pembimbing II
Dr. Nurhadiantomo
iv
: Sri Sawarti
NIM
: Manajemen Pendidikan
Judul
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya serahkan ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasanringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila dikemudian hari
terbukti atau dapat dibuktikan tesis ini hasil jiplakan, maka gelar dan ijazah yang
diberikan oleh Universitas batal saya terima.
SRI SAWARTI
ABSTRACT
Sri Sawarti, The Management of Study Instruments SD Study Site: SD Negeri 12
Sragen. Thesis. Manajemen Pendidikan. Muhammadiyah University Surakarta.
2010.
The research aims are to describe about: 1. characteristic of the instruments
of study in SD Negeri 12 Sragen. characteristic of using instruments of study in
SD Negeri 12 Sragen. characteristic of the instruments maintenance of study in
SD Negeri 12 Sragen.
In line with the purpose, this study used descriptive qualitative method by
ethnography design. Data were collected by observation, documentation, and
indepth interview. The data were analyzed by using qualitative analysis method
interactive model.
The results of this study demonstrate that: 1. The study instruments of SD
can be divided into three parts, there are electronics instruments, non-electronics
instruments and instruments of SD teachers works. 2. The process of supply and
maintenance instruments of study of SD is from three sources, there are: 1. helping
of center and region government by DAK fund allocation, 2. buying by BOS fund
and, 3. buying from parents help by Komite Sekolah. At the beginning of study
years, school arranged Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS)
program, one of them is about the instruments of study. After the budget arranged,
it discussed by the member of school committee and school to do anything that
needed in order to increase quality of study in school. After get agreement, the
school committee invites the parents to discuss about Rencana Anggaran
Pendapatan Belanja Sekolah, because without supports from parents, the school
budget are not sufficed. 3. The using of study instruments of SD are scheduled in
using computer instruments, whereas in using non-computer instruments are
compatible with the class needed. The teacher or everyone that using the
instruments should filled the book in order to prevent the destruction. The
instruments of study are important in the teaching and learning process and the
using of that are helping. Because when use the instruments of study, the students
will be more interest and ardent to do the experiment so it can stimulate the
students spirit to study and it can raising the result of study. For the teacher that
cannot using the instruments are needed the training and upgrading so that all
teacher free using the instruments.
Keywords: management, instruments of study, study site, elementary school.
vi
ABSTRAK
Sri Sawarti, Pengelolaan Media Pembelajaran SD Studi Situs: SD Negeri 12
Sragen.Tesis Manajemen Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2010.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang: 1. ciri-ciri
media pembelajaran yang dimiliki SD Negeri 12 Sragen. Untuk mendiskripsikan
ciri-ciri perawatan media pembelajaran di SD Negeri 12 Sragen. Untuk
mendiskripsikan ciri-ciri penggunaan media pembelajaran di SD Negeri 12
Sragen.
Sejalan dengan tujuannya, penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan rancangan etnografi. Data dikumpulkan melalui instrumen
berbentuk observasi, dokumentasi; wawancara mendalam. Data dianalisis dengan
menggunakan metode analisis kualitatif model interaktif.
Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: 1. Media
pembelajaran yang dimiliki oleh Sekolah Dasar dapat digolongan menjadi 3
kelompok yakni media elektronika, media bukan elektronika serta media hasil
karya Bapakibu guru SD. 2. Proses pengadaan dan perawatan media
pembelajaran yang dimiliki oleh Sekolah Dasar pada dasarnya berasal dari 3 asal
yakni 1. dari Bantuan pemerintah baik pusat dan daerah melalui alokasi dana
DAK, 2. dari pembelian dengan menggunakan uang BOS serta 3. Pembelian dari
bantuan orang tua siswa melalui Komite Sekolah. Pada awal tahun pelajaran
sekolah menyusun program Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah
(RAPBS) salah satunya tentang media pembelajaran setelah disusun anggaran
belanja di musyawarahkan anggota komite dengan sekolah melakukan apa saja
yang perlu di butuhkan sekolah demi peningkatan mutu pembelajaran di sekolah
setelah mendapat persetujuan dengan komite sekolah mengundang wali murid
untuk diajak musyawarah tentang rencana Anggaran Belanja Sekolah karena tanpa
di dukung dari wali murid Anggaran pendapatan sekolah kurang mencukupi. 3.
Penggunaan media pembelajaran yang dimiliki oleh Sekolah Dasar terjadwal
untuk penggunaan media komputer, sedangkan untuk media non komputer
penggunaannya sesuai dengan keperluan di kelas. Guru atau siapa saja yang
menggunakan media wajib mengisi buku pinjam dengan tujuan jika terjadi
kerusakan bisa. Media pembelajaran sangat penting dalam proses belajar mengajar
dan penggunaannya sangat membantu, karena jika pada waktu menggunakan
media pembelajaran anak akan lebih tertarik dan asyik untuk melakukan
percobaan sehingga akan merangsang semangat belajar anak dan terukirnya hasil
yang di capai akan meningkat. Bagi guru yang belum dapat menggunakan dan
memanfaatkan media pembelajaran perlu adanya pelatihan dan penataran kepada
semua guru agar dapat menggunakan dan memanfaatkan media pembelajaran
secara gratis.
Kata kunci : Pengelolaan, Media Pembelajaran, Studi Situs, Sekolah Dasar
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan ke Hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Berkat petunjuk dan pertolongan-Nya
serta bimbingan dari Bapak Pembimbing,
terselesaikan dengan baik. Semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
akan menjadikan bahan pemikiran dalam rangka perbaikan mutu pendidikan di
sekolah.
Menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini telah banyak pihak-pihak
yang turut memberikan bantuan, arahan, dan bimbingan sehingga tak lupa
diucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. Bambang Setiaji Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta yang
telah memberikan kesempatan dalam menyelesaikan Program Pascasarjana.
2. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, SH, M.Hum. direktur Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan kesempatan
dalam menyelesaikan Program Pascasarjana.
3. Dr. Bambang Sumardjoko, selaku Dosen Pembimbing I yang dengan
kesungguhan dan penuh keikhlasan serta dengan kesabarannya membimbing,
mengarahkan dan memberikan petunjuk dalam menyusun tesis ini.
4. Dr. Nurhadiantomo sebagai dosen pembimbing II yang dengan kesungguhan
dan penuh keikhlasan serta dengan kesabarannya membimbing, mengarahkan
dan memberikan petunjuk dalam menyusun tesis ini.
5. Kepala SD Negeri 12 Sragen yang telah mengijinkan sekolahnya untuk
digunakan sebagai tempat penelitian.
viii
Menyadari
bahwa
masih
banyak
sekali
kekurangan
dikarenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat diharapkan. Semoga penulisan tesis ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................
ii
iii
ABSTRACT.......................................................................................................
vi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian.........................................................
13
B. Fokus Penelitian........................................................................
21
C. Tujuan Penelitian..................................................................... .
22
D. Manfaat Penelitian....................................................................
...................................................................................................
23
E. Definisi Istilah ...........................................................................
...................................................................................................
24
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran di Sekolah Dasar ...............................................
...................................................................................................
25
B. Media Pembelajaran ...............................................................
...................................................................................................
29
C. Pengelolaan Media Pembelajaran ............................................
...................................................................................................
36
D. Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................
...................................................................................................
41
xi
F. Analisis Data...............................................................................
.........................................................................................................
52.....................................................................................................
G. Keabsahan Data ........................................................................
.........................................................................................................
54
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerucut Pengalaman Dale............................................................
17
Gambar 3.1.Components of Data Analysis : Interactive Model....................
xiii
54
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Untuk mengangkat harkat dan martabat suatu bangsa, pendidikan
merupakan urutan pertama dan utama dibanding dengan sektor-sektor yang
lain. Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali
siswa menghadapi masa depan. Dengan pendidikan yang tepat diharapkan
tercipta iklim yang kondusif bagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan
pengembangan aspek-aspek kepribadian peserta didik secara optimal sesuai
dengan kebutuhan, kebutuhan masyarakat dan lingkungan baik lingkungan
lokal maupun global (Mulyasa, 2005: 13).
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berpengaruh terhadap
penggunaan alat-alat bantu mengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga
pendidikan lainnya. Sekolah-sekolah yang sudah maju dan mampu, telah
menggunakan alat-alat tersebut sebagai alat bantu mengajar, sehingga
pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien (Sanaky, 2009: 1).
Dengan kemajuan teknologi, perkembangan pendidikan di sekolah
semakin lama semakin mengalami perubahan dan mendorong berbagai usaha
perubahan.
Pendidikan
di
sekolah-sekolah
kita
telah
menunjukkan
xiv
10.
10
9. Lambang visual
1. Pameran
7. Gambar hidup, televisi
6. Pameran
5. Darmawisata
4. Demontrasi
3. Dramatisasi
2. Penggunaan model
1. Berbuat sendiri
Gambar 1. Kerucut Pengalaman Dale
xvii
memprediksikan
diri
terhadap
pentingnya
penggunaan
media
pembelajaran. Akibat dari persepsi guru yang demikian, ada satu pihak yang
menganggap penggunaan media itu penting, sehingga pengelolaan media
pembelajaran sangat dibutuhkan. Namun demikian ada pula yang berpendapat
xviii
penggunaan
media
pembelajaran,
bila
dibanding
dengan
kemampuan sebelumnya.
Peningkatan standar minimal sebagai persyaratan bagi calon guru
Sekolah Menengah Pertama mewaajibkan pada semua calon guru untuk
menempuh pendidikan guru S1/D4. Pendidikan guru (preserves training
education) adalah studi yang diwajibkan untuk menjadi guru, yang secara
historis terbentuk dari sejumlah mata pelajaran yang diambil di college atau
universitas, dan yang memberikan pengalaman lapangan disupervisi untuk
xx
pemanfaatan media.dengan
yang
telah
ditetapkan
dalam
kurikulum,
akan
tetapi
guru
dapat
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang
xxii
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
dalam menyusun
Sekolah Dasar yang
dan
pembelajaran
strategi
yang
sebagai
konduksif
xxiii
upaya
menciptakan
kondisi
melalui
pemanfaatan
media
E. Definisi Istilah
Agar tidak terjadi pemahaman yang keliru terhadap permasalahan penelitian
ini maka perlu adanya penegasan istilah dala tulisan ini. Adapun penegasan
istilah tersebut sebagai berikut
1. Pembelajaran
Pembelajaran diartikan setiap upaya yang sistematik dan disengaja oleh
pendidik untuk menciptakan kondisi-kondisi agar peserta didik melakukan
kegiatan belajar (Sujana, 2002: 8).
2. Media Pembelajaran
Kata media berasar dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata medium" yang secara harafiah mempunyai arti perantara atau
pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Djamarah (2008 : 120) memberi batasan media dengan
sangat luas sehingga mencakup semua alat komunikasi. Media adalah
semua saluran pesan yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dari
seseorang ke orang lain yang tidak ada di hadapannya. Sedangkan menurut
Munadi (2008 : 8) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
xxiv
serta
mendapatkan
pengawasan
xxv
maupun
pengarahan
dari
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran di Sekolah Dasar
1. Definisi Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan
guna membelajarkan peserta didik sehingga terjadi interaksi edukatif
dengan memanfaatkan bahan sebagai mediumnya (Syaiful, 2009: 37)
Sedangkan menurut Dimyati (2006: 39) pembelajaran adalah tindakan
interaktif antara pebelajar dan pembelajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang bersifat internal dengan meningkatkan hieraki ranahranah kognitif, afektif maupun psikomotorik. Adapun menurut Sagala
(2005: 61) merupakan proses komunikasi dua arah yang sengaja dikelola
untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam
kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu.
2. Karakteristik Kepribadian Guru dalam Pembelajaran
Menurut Syah (2004: 226) Karakteristik kepribadian yang berkaitan
dengan keberhasilan guru dalam menggeluti profesinya adalah meliputi: 1)
fleksibilitas kognitif; 2) keterbukaan psikologis.
a. Fleksibilitas Kognitif Guru
Fleksibilitas kognitif (keluwesan ranah cipta) merupakan
kemampuan berpikir yang diikuti dengan tindakan secara simultan dan
memadai dalam situasi tertentu. Kebalikannya adalah frigiditas kognitif
atau kekakuan ranah cipta yang ditandai dengan kekurang-mampuan
xxvi
25
yang
fleksibel
pada
umumnya
ditandai
dengan
xxix
B. Media Pembelajaran
1. Definisi Media Pembelajaran
Kata media berasar dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata medium" yang secara harafiah mempunyai arti perantara atau
pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Djamarah (2008 : 120) memberi batasan media dengan
sangat luas sehingga mencakup semua alat komunikasi. Media adalah
semua saluran pesan yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dari
seseorang ke orang lain yang tidak ada di hadapannya. Selanjutnya
Djamarah (2008: 121) menjelaskan media pembelajaran adalah alat bantu
apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai
tujuan pengajaran.
Sedangkan menurut Munadi (2008 : 8) media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari
sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang
kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara
efektif dan efisien. Sedangkan menurut Anitah (2007: 2) mengemukakan
bahwa media pembelajaran dapat diartikan sebagai sesuatu yang
mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima
pesan
tersebut.
Sedangkan
menurut
Association
for
Educational
xxx
dan sikap. Dengan demikian guru atau dosen, bahan ajar, lingkungan
adalah media (Anitah, 2007: 3).
Konsep media pembelajaran mempunyai dua segi yang satu sama
lain tak dapat dipisahkan atau saling menunjang yaitu perangkat keras atau
peralatan (hardware) dan materi atau bahan yang dapat disebut perangkat
lunak (software). Sebagai contoh bila guru membuat gambar / tulisan pada
transparansi kemudian diproyeksikan melalui OHP, maka bahan / materi
pada transparan tersebut dinamakan perangkat lunak (software) sedangkan
OHP itu sendiri merupakan perangkat keras (hardware) yang digunakan
untuk menampilkan materi pembelajaran pada layar.
Arsyad (2009: 6-7) mengemukakan bahwa media pendidikan
sebagi alat komunikasi guna mengefektifkan proses belajar mengajar,
mempunyai ciri-ciri umum sebgai berikut :
a. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini
dikenal sebagai hardware (perangkat keras) yaitu suatu benda yang
dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indera.
b. Media pendidikan mempunyai pengertian non-fisik yang dikenal
sebagai perangakat software (perangkat lunak) yaitu kandungan
pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi
yang disampaikan kepada siswa
c. Penekana media pendidikan terdapat pada visual dan audio
d. Media pendidikan memiliki pengertian alat Bantu pada proses
belajar baik didalam maupun di luar kelas.
e. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan
interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
f. Media pendidikan dapat digunakan secara masa (misalnya ; radio,
televise), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide,
video, OHP), atau perorangan (misalnya), modul, computer, radio
tape/kaset, video recorder).
g. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang
berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.
xxxi
(software) berisis
disajikan dengan
media dalam
berfungsi
untuk
menarik
perhatian,
memperjelas
ide,
kartun, poster, peta, dan globe, papan flanel (flannel board), dan papan
buletin (boletin board).
b. Media Audio.
Media audio adalah bahan suara (audio) yang direkam dalam
format fisik tertentu (Pribadi, 2004 : 2) karakter media audio berbeda
dengan media grafis, karena media audio berkaitan dengan indera
pendengaran. Menurut Sadiman (2009: 52) dalam media audio pesan
yang akan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif, baik verbal
(kedalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa
jenis media yang dapat dikelompokam dalam media audio, antara
lain: radio, alat perekam, pita magnetik, piringan hitam dan
laboratorium bahasa.
4. Manfaat Media Pembelajaran.
Penelitian yang dilakukan oleh Sudjana & Rivai (2002: 2) terhadap
penggunaan media pembelajaran dalam PBM menunjukan bahwa proses
dan hasil belajar pada siswa terdapat perbedaan yang berarti antara
pengajaran tanpa menggunakan media dengan pengajaran menggunakan
media.
Ada beberapa alasan mengapa alasan mengapa media pembelajaran
dapat mempertinggi proses pembelajaran. Alasan pertama berkenaan
dengan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah:
(1). Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar. (2). Bahan pembelajaran akan lebih jelas
xxxiv
xxxv
c.
d.
ingatan
dan
membantu
transfer,
gambar
memvisualisasikan
meningkatkan
pelajaran
dan
xxxvii
dalam
pembelajaran
sangat
membantu
guru
dalam
pembelajaran
dapat
menjadi
medium
bagi
siswa
untuk
xxxix
xl
xli
dapat
mengetahui
apakah
proses
pembelajaran
dapat
learning
into
old
age.
Permasalahan
membandingkan
pembelajaran dengan media dan tanpa media dengan beban teori yang sama
pada lansia. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa pelatihan dengan
menggunakan multimedia menjadi lebih efisien dibanding format pelatihan
model yang lain dengan beban teori dan suatu tingkatan capaian yang sama
pada kelompok umur yang sama.
MC. Kenzie (2007) dalam penelitian yang berjudul The Use of
Learning Media Assessments with Students Who Are Deaf, digunakan untuk
menyelediki pengambilan proses keputusan yang digunakan para siswa yang
lemah
penglihatannya
dengan
media
deaf-blind. Hasil
penelitiannya
xliii
BAB III
METODE PENELITIAN
diarahkan pada latar individu secara holistik (utuh). Moleong ( 2007: 6),
kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai
merupakan sumber data utama. Nasution (2003: 5) penelitian naturalistik
kualitatif pada hakekatnya ialah mengamati orang dalam hidupnya,
berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran
mereka tentang dunia sekitarnya.
Penelitian kualitatif, data bersifat kualitas dan bentuk verbal yakni
berwujud kata-kata serta merupakan suatu penelitian yang menekankan
pada proses serta makna sehingga bentuk penelitian kualitatif yang baik
adalah kualitatif deskriptif. Berdasarkan masalah yang digunakan dalam
penelitian yang menekankan pada masalah proses dan makna (perspektif
dan partisipasi) maka bentuk penelitian dengan strategi terbaik adalah
penelitian kualitatif deskriptif yang penuh nuansa berharga daripada
sekedar pernyataan jumlah ataupun frekuensi dalam bentuk angka (Sutopo,
2002: 30).
Dalam upaya menemukan fakta dan data secara ilmiah, maka
peneliti menetapkan penelitian ini dengan menggunakan pendekatan
metode kualitatif melalui studi kasus dengan pertimbangan bahwa tujuan
studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang
latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus,
ataupun status dari individu. Studi kasus digunakan untuk keperluan
penelitian, mencari kesimpulan dan diharapkan dapat ditemukan pola,
kecenderungan, arah, dan lainnya yang dapat digunakan untuk membuat
perkiraan-perkiraan perkembangan masa depan.
xlv
2. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah pendekatan etnografi,
yang artinya bahwa sebagai tulisan atau laporan tentang suatu fenomena
atas hasil penelitian hasil budaya manusia selama sekian waktu. Beberapa
ahli komunikasi menganggap metode etnografi penting dalam kajian
khalayak untuk mengatasi keterbatasan metode lain yang menghilangkan
konteks sosial tempat proses komunikasi terjadi. Ciri khas kajian etnografi
adalah pada budaya seorang atau kelompok orang yang secara intens dan
xlvi
B. Lokasi Penelitian
Sejalan dengan pendekatan penelitian yang diterapkan, masalah
terpenting selanjutnya adalah memilih sumber informasi penelitian yang
meliputi : latar (setting), pelaku, peristiwa dan proses yang dapat memberikan
informasi yang mantap dan terpercaya mengenai keragaman dan bagian-bagian
dari fenomena dalam Pengelolaan media Pembelajaran di SD Negeri 12 Sragen
merupakan suatu kajian yang sangat perlu untuk diteliti agar pengelolaan
media pembelajaran yang baik akan membantu tercapainya tujuan pendidikan.
Berdasar pada hal tersebut, maka dalam proses pengumpulan informasi tentang
pengelolaan media pembelajaran dilakukan dengan mempertimbangkan
kejenuhan informasi. Oleh karena itu, bila dalam pengumpulan informasi tidak
xlvii
muncul lagi variasi informasi atau tidak ditemukan lagi variasi, maka
pencarian informasi baru tidak dilanjutkan lagi. Adapun sumber data yang
diperlukan di sini adalah para pejabat yang menentukan kebijakan tentang
pengelolaan media pembelajaran di SD Negeri 12 Sragen yang tergolong SD
SSN yang terletak di kabupaten Sragen.
C. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian ini kehadiran peneliti dilapangan bertindak sebagai:
1. Instrumen utama, karena dalam penelitian ini peneliti harus siap memasuki
seting sosial objek, serta harus mampu menguasai wawasan terhadap bidang
kajian yang diteliti. Tugas peneliti sebagai instrumen utama dalam suatu
penelitian adalah harus mampu menetapkan fokus penelitian, memilih
informan yang tepat yang mampu memberikan informasi tentang masalah
yang diteliti, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data,
menyajikan (display) data, melakukan verifikasi dan membuat kesimpulan
atas temuan di lapangan sebagai jawaban dari masalah yang diteliti.
(Moleong, 2008: 168)
2. Pengamat pemeran serta yang berarti peneliti akan menulis dan
menerangkan data apa yang diperoleh di lapangan tanpa direkayasa menurut
alam pikiran dari peneliti (Moleong, 2008: 177).
xlviii
1. Data
Data atau informasi merupakan bahan yang dikumpulkan guna
diolah untuk mendapatkan kesimpulan hasil penelitian (Marzuki, 2004:
55). Adapun jenis data dalam penelitian ini ada 2 macam yaitu: data primer
dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung
dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya (Marzuki, 2004:
56). Menurut Azwar (2009: 91) data primer diperoleh langsung dari subyek
penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan
data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari. Dalam
penelitian ini yang termasuk data primer adalah upaya pengelolaan media
pembelajaran yang dilakukan oleh Kepala Sekolah, Guru kelas, Guru
Pengampu Mata Pelajaran Tertentu.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh bukan karena
usaha sendiri dari peneliti pengumpulan data melalui dokumentasi (analisis
dokumen)
berupa
penelaahan
terhadap
dokumen
pribadi,
resmi
2. Sumber Data
Sejalan dengan pendekatan penelitian yang diterapkan, masalah
terpenting selanjutnya adalah memilih sumber informasi penelitian yang
meliputi: latar (setting), pelaku (orang), peristiwa terdahulu yang tercatat
xlix
di
sekolah
serta
membantu
pengadaan
media
li
dapat
menjadi
alat
yang
sangat
bermanfaat
dalam
pengumpulan data.
Pengamatan berpartisipasi ini dilakukan sejak awal penelitian
sampai berakhirnya pengambilan data penelitian tentang Implementasi
fungsi-fungsi pengelolaan media pembelajaran, meliputi perencanaan
media, pengorganisasian media, pengadministrasian media, pemilihan dan
penyiapan media pembelajaran, penggunaan media dalam pembelajaran,
pengaturan media, hambatan-hambatan dalam pengelolaan media, dan
harapan tentang keberadaan media, pengelola media, serta pengelolaan
media pembelajaran.
2. Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara semi structured. Mula-mula wawancara dilakukan dengan
menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu
per satu diperdalam dalam mengungkapkan keterangan lebih lanjut.
Wawancara dengan kepala sekolah di SD Negeri 12 Sragen dilakukan
lii
Dengan kata lain dapat dikemukakan bahwa tiga hal utama, yaitu: reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi sebagai sesuatu yang jalinmenjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam
bentuk sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis.
Sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis di
dalam situs dalam bentuk teks naratif yang diambil dari catatan langsung
tertulis langsung yang disaring oleh pengganalisis dengan mengutip
penggalan-penggalan berkode dan menarik kesimpulan ( Miles & Huberman,
2007: 137). Berpedoman pada pendapat tersebut, peneliti dalam menganalisis
data menggunakan tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersama-sama pada
saat, sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data, yaitu : reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan / verifikasi. Adapun alur kegiatan itu
disajikan dalam gambar sebagai berikut :
Data
collection
Data
display
Data
reduction
Conclusions :
drawing /
verifying
liv
merupakan
teknik
pemeriksaan
data
yang
Data yang terkumpul melalui catatan lapangan dibahas bersamasama dalam betuk diskusi analitik dengan rekan sejawat (peer debriefing)
dengan maksud peneliti ingin tetap mempertahankan kejujuran dan
keterbukaan dalam penafsiran data sehingga dapat memberi informasi atau
pandangan secara objektif dan netral tentang pengelolaan media
pembelajaran yang terjadi di lapangan.
BAB IV
lvi
ini
dilaksanakan
untuk
mendiskripsikan
nilai-nilai
mulai pukul 15.00 WIB dan selesai pukul 17.00 WIB. Kegiatan lain yang
rutin dilaksanakan adalah upacara bendera setiap hari senin, mengadakan
senam setiap pagi sebelum masuk kelas, kegiatan kerja bakti kebersihan
lingkungan setiap Jumat pagi.
Kondisi sekolah banyak ditumbuhi pepohonan yang tidak begitu
tinggi sehingga menyebabkan suasana menjadi sejuk dan indah jika
dipandang mata. Suasana tersebut mengakibatkan suasana terasa nyaman
terutama pada musim kemarau. Untuk halaman sekolah semua telah dijor
dengan semen dan berpaving. Secara umum kondisi sirkulasi udara tiap
kelas cukup karena terdapat ventilasi yang telah memenuhi syarat
kesehatan, akan tetapi untuk pencahayaan dipandang kurang karena
cahaya matahari yang datang terhalang oleh gedung tingkat yang ada di
sekitar SD Negeri Masaran 1 yang berakibat pada terhalangnya cahaya
matahari memasuki ruang kelas.
Sistem pengajaran yang digunakan oleh sekolah mempergunakan
sistem guru kelas dimana setiap kelas tiap harinya diajar oleh guru yang
sama untuk semua mata pelajaran kecuali pelajaran Agama dan Olah raga.
Sehingga peranan guru kelas tersebut sangat dominan. Setiap guru kelas
dituntut untuk dapat mengajar semua mata pelajaran, walaupun latar
belakang pendidikan guru tersebut tidak sesuai dengan mata pelajaran
yang diajarkan karena biasanya setiap guru hanya memiliki satu keahlian
khusus sesuai program studi yang diambilnya ketika kuliah atau sekolah.
Sehingga terdapat kecenderungan pengajaran yang diberikan oleh seorang
guru akan lebih banyak ditekankan pada pelajaran yang ia kuasai. Adapun
lix
lx
Kecamatan Masaran
sekolah
suasana
banyak
menjadi
ditumbuhi
sejuk
dan
pepohonan
pada
sehingga
musim
hujan
lxiv
lxv
menjelang pensiun dan bertugas sebagai pengajar kelas II) sebagai berikut
:
Menurut saya, pak Nardi media pembelajaran yang ada di SD ini
kebanyakan berasal dari Pemerintah dan juga pembelian oleh Kepala
Sekolah dengan menggunakan uang sekolah, jenis dan macamnya
hanya disesuaikan dengan selera kepala sekolah dan orangorang
yang ada di dekatnya, sehingga saya merasa media pembelajaran
yang dibeli oleh sekolah hanyalah untuk kepentingan anak-anak kelas
atas. Akibatnya pak Nardi kami yang ada di kelas bawah kurang
dapat menggunakan alat itu. Sehingga saya kurang tahu apa saja
media yang dipunyai oleh SD ini, selain kurangnya informasi yang
kami terima juga mungkin karena saya yang akan pensiun ini
sehingga saya jarang diajak rembukan oleh kepala sekolah dalam
menentukan jenis media pelajaran apa saja akan dibeli oleh sekolah.
b. Media pembelajaran SD Negeri Pringanom 1
Media yang dimiliki oleh SD Negeri Pringanom 1 juga hampir
mirip dengan yang dimiliki oleh SD Negeri Masaran 1, hal ini sesuai hasil
paparan yang disampaikan oleh Bapak Sunaryo, S.Pd selaku pengelola
media pembelajaran di SD Negeri Pringanom 1 sebagai berikut :
Pada dasarnya media yang dimiliki SD N Pringanom I ada 2 macam
yaitu media yang berupa elektronik dan media yang bukan
elektronik.
Yang termasuk media elektronik antara lain :
Komputer yang dimiliki sejumlah 13 komputeer yaitu 7 komputer
pentium 3 dengan merk bermacam-macam ,6 buah komputer baru
non pentiun dengan monetornya layar datar 2 droping dari
pemerintah lewat DAK dan yang 4 beli dari sekolah lewat dana BOS
dan Kumpulan jimpitan anak-anak.
Selanjutnya televisi 20 Inc 1 buah dengan merk Panasonic dibeli
tahun 2007 dipasang dikantor guru diperoleh dari dana BOS.
Selanjutnya VCD I buah merek Tosibha keadaan baik dibeli tahun
2004 dari uang sekolah
Kemudian Radio gabungan dengan Tape dalam bentuk horn dengan
merek Nasional dibeli tahun 2006 dengan uang sekolah digunakan
untuk senam dan upacara Bendera hari senin.
Sedangkan media bukan elektronik antara lain :
Terdiri dari KIT IPA 3 set yaitu 1 set paket lama dikemas dalam
kotak kayu dalam keadaan kurang lengkap diperoleh pada tahun
lxvi
1997dan yang 2 set dikemas dalam kotak plastik warna kuning dalam
keadaan baik dan lengkap diperoleh tahun 2005
Kemudian KIT Matematika 1paket yang terdiri dari paket berupa
bangun ruang,bangun datar, kartu permainan dan macam-macam
permainan matematika.
Kemudian Globe besar sejumlah 3 buah yang terbuat dari bahan yang
keras diperoleh dari droping tahun 2006 dan 1buah globe plastik
yang juga masih baik diperoleh beli ditoko buku tahun 1999
Kemudian Atlas Propinsi, atlas Indonesia,Atlas 5 macam Benua yang
semuanya terbuat dari kain dan kertas yang diberi plangkan dibeli
tahun 2005 dengan uang sekolah dan Peta Desa Pringamon,peta
Kecamatan Masaran, Peta Kabupaten Sragen yang dibuat dari kertas
masih dalam keadaan baik gambar-gambar pahlawan
Nasional,pahlawan Kemerdekaan,pahlawan revolosi,gambar rumah
adat,gambar pakaian daerah,gambar kesenian daerah dan gambar
tokoh wayang
Alat kesenian tradisional gamelan saron, kulintang yang semuanya
terbuat dari bambu diperoleh demgan membeli dengan pesanan
tukang.
Kemudian CD Pembelajaran Matematika yang berisi kuis dan materi
pembelajaran dari PT Ganesha Sragen tahun 2007 masing masing
diperoleh dari membeli dengan uang BOS
Kemudian CD pembelajaran IPA yang berisi permainan robot berupa
cedas cermat dan kuis dan satu set berupa pembelajaran IPA
Kemudian alat pembelajaran dabuatan guru SD Pringamon 1 yang
berupa alat Pembelajaran IPA dan gambar-gambar pembelajaran dan,
Buku-buku yang disediakan diperpustakaan SDN Pringanom 1 yang
sudah diberi no rahasia dari sekolah. .
Hal senada juga disampaikan oleh Ibu R. Samiyem, S.Pd.SD
sebagai guru pengguna media pembelajaran yang ada di SD Negeri
Pringanom 1 sebagai berikut :
Media yang dimiliki SD Pringanom I ada dua macam yaitu media
elektronik dan media bukan elektronik media yang elektronik antara
lain komputer, VCD, radio, TV, dan tip. Sedangkan yang bukan
elektronik antara lain: KIT IPA, KIT Matematika, CD Pembelajaran
gambar-gambar alat peraga yang dibuat oleh bapak dan ibu guru SD
Pringanom I serta buku buku dan surat kabar dan majalah yang ada di
perpustakaan.Tetapi masalah merk,masalah jumlah,masalah harga
saya kurang tahu kalausaya jawab kurang pas .Lebih jelasnya Tanya
saja langsung kepada Bapak Sunaryo,S.Pd selaku pengelola media
pembelajaran di SD Negeri Pringanom 1.
lxvii
media
pembelajaran
dibandingkan
dengan SD
Negeri
guru SD Negeri
Masaran 1
Kutipan wawancara kami dengan Bapak Teguh ,S.Pd sebagai berikut :
Saya yang ditunjuk Bapak kepala sekolah untuk mengelola
media Pembelajaran SD Negeri Masaran 1 akan kami jalankan sesuai
dengan kemampuan saya.,maaf kalau kami melaporkan masalah
keperawatan media pembelajaran ini kurang pas mohon dimaklumi.
Begini, semua barang milik SD Negeri Masaran 1 dicatat dalam
buku iventaris sekolah dan sekolah sudah menunjuk petugas Iventaris
barang yaitu Bapak Parna,S,Pd termasuk media pembelajaran.
Khusus untuk media pembelajaran diserahkan saya, selanjutnya
untuk perawatan media pembelajaran disekolah kami bagi menjadi
dua tempat yaitu ;1).Untuk perawatan media elektronik seperti
LCD,Laptop,DVD,CD pembelajaran ,Tape dan Radio kami simpan
ditempat almari yang nyaman 2) Untuk media non elektronik kami
simpan didalam ruangan perpustakaan mengingat sekolah kami
belum punya laboratorium .
Sedangkan masalah penggunaan, Siapa saja yang akan
menggunakan alat media pembelajaran saya suruh mengisi buku
pinjam dengan tujuan apabila ada guru yang akan pinjam untuk
lxix
lxxii
khususnya
yang
elektronik,
sehingga
dinilai
Menurut Guru
Menurut ibu Suharni Semua media yang ada pernah
digunakan oleh guru di SD Pringanom I setiap seminggu sekali ada
jadwal untuk pelajaran komputer sehingga guru harus mengikuti dan
mengawasi kemudian pada saat pelajaran IPA yang perlu
menggunakan alat peraga KIT IPA guru selaku menggunkan,
kemudian pelajaran Matematika yang perlu menggunakan KIT
Matematika. Adapun prosedur yang kami gunakan untuk penggunaan
media pembelajaran Guru yang akan menggunakan media
pembelajaran harus mengisi buku pinjam alat peraga / media apakah
sudah selesai laporan kepada petugas yang mengurusi alat peraga
karena alat peraga masuk di jadikan satu ruangan dnegan
perpustakaan maka siapa yang pinjam lapor pada petugas
perpustakaan.
Perlu saya sampaikan bahwa penggunaan media pembelajaran
Ya sangat membantu pak, karena jika pada waktu menggunakan
media pembelajaran contohnya pelajaran IPA menggunakan KIT IPA
anak akan lebih tertarik dan asyik untuk melakukan percobaan
sehingga akan merangsang semangat belajar anak dan terukirnya
hasil yang di capai akan meningkat. Ya tidak tho pak, semua
pembelajaran yang perlu menggunakan media pembelajaran karena
ada tidak menggunakan walaupun kelas 1 kelas 2 dan kelas 3 itu
perlu pembelajaran secara nyata tidak dengan cerita saja.
Diakhir pertemuan dengan bapak ini kami perlu
mneyampaikan saran yang mungkin berguna demi kemajuan sekolah
nantinya yakni Saran saya karena komputer adalah hal yang baru
muncul, untuk mengajar ketinggalan dalam bidang komputer, internet
dan LCD maka agar pemerintah mengadakan pelatihan atau
penataran kepada semua guru dengan biaya gratis dari pemerintah
karena selain ada pelatihan nama pembayaran sendiri
lxxv
bisa
menarik
lxxviii
anak
menjadi
senang
sangat
Pringanom 1.
Ciri-ciri media pembelajaran yang dimiliki oleh SD Negeri
b.
ditempatkan
propinsi
Jawa
tengah
bersamaan
dengan
televisi
e.
lxxx
g.
b.
c.
d.
e.
f.
Gambar-gambar
pahlawan
Nasional.
Pahlawan
h.
i.
j.
k.
l.
m.
2)
KIT IPA sejumlah tiga set yang terdiri dari 1 set paket lama yang
dikemas dalam kotak kayu droping dari pemerintah tahun 1997 dan 2
set dikemas dalam kotak plastik warna kuning yang berisi rangkaina
listrik, termometer dan lainlain dalam keadaan baik dan lengkap
diperoleh dari bantuan pemerintah tahun 2005
b.
KIT Matematika dua set dari PT. Ganesha tahun 2007 yang berisi
tentang bangun ruang, bangun datar dan permainan matematika.
lxxxiii
c.
Globe besar sejumlah tiga buah terbuat dari bahan keras diperoleh
dari bantuan pemerintah tahun 2006 dan dua buah globe yang terbuat
dari plastik diperoleh dari toko tahun 1999
d.
Atlas propinsi, atlas Indonesia, dan atlas lima macam benua terbuat
dari kain dilapisi kertas yang dipigura tepinya dan peta kalurahan
Pringamon, peta kecamatan Masran, dan peta kabupaten Sragen.yang
terbuat dari kain yang dilapisi kertas diperoleh dari droping dari
pemerintah kabupaten sragen.
e.
f.
g.
h.
lxxxiv
lxxxv
b.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
lxxxvii
lxxxviii
b. Ada kewajiban
mengunakan kaset
e. Media Televisi dan VCD digunakan guru yang akan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan CD pembelajar.
Adanya pemanfaatan CD pembelajaran untuk utamanya kelas VI agar
keberhasilan sekolah dalam menempuh UAS-BN dapat meningkat
dibandingkan dengan katun kemarin.
f.
Globe, Atlas dan Peta digunakan guru dalan kegiatan belajar mengajar
IPS segagai alat bantu pembelajaran.
buatan
guru
digunakan
menggunakannya
xc
guru
tertentu
yang
akan
BAB V
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
keanekaragaman
makhluk
hidup,
klasifikasi
perhatian,
memperjelas
sajian
pelajaran,
dan
kehidupan
dari
sel
samapai
organisme.
grafik: gambar
paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain.
Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP,
hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan
kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal
serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor
slide.
b. Media Audio
1) Media video merupakan salah satu jenis media audio visual, selain
film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran,
biasa dikemas dalam bentuk VCD.
2) Media komputer : Media ini memiliki semua kelebihan yang
dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak,
suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif,
bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan
internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang
xcvi
akan
mempercepat
dan
mempermudah
pencapaian
tujuan
Media
Pembelajaran.
Setiap
media
pembelajaran
xcvii
Pilihan,
yaitu
adanya
sejumlah
media
yang
dapat
xcix
bangunan,
dapat
dilaksanakan
dengan
cara:
a)
pemeliharaan
dan
pengawasan.
Apabila
dalam
sarana
prasarana
inventaris
sekolah
harus
e. Laboratorium
Laboratorium adalah tempat praktik dan menguji suatu hal yang
berkenaan dengan teori yang sedang dipelajari dan atau telah didapat
atau dikuasainya. Di laboratorium orang-orang dapat melakukan
pengujian yang didukung dengan alat-alat uji dan bahan uji. Beberapa
macam laboratorium, seperti : laboratorium bahasa, IPA, IPS, Komputer
(IT), dsb.
f. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan jantungnya sebuah sekolah. Suatu
sekolah bisa berkualitas apabila sekolah tersebut dapat menyediakan,
mengelola dan memanfaatkan perpustakaan secara efektif. Perpustakaan
adalah tempat menyediakan buku-buku bacaan, penunjang, dan referensi
lain baik berbentuk cetak maupun elektronik (books or nonbooks
materials) yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Selain itu,
perpustakaan juga merupakan tempat kegiatan siswa belajar (membaca
buku atau referensi lain dan atau memperhati tayangan melalui media
pembelajaran lainnya yang disediakan sehingga membantu keefektifan
kegiatan belajar mengajar. Untuk itu, di sekolah wajib diselenggarakan
perpustakaan.
3. Penggunaan Media Pembelajaran di Sekolah Dasar
Model pembelajaran yang tertua adalah model pembelajaran yang
dilaksanakan secara tatap muka oleh seseorang dengan pengetahuan
tertentu kepada orang lain atau sekelompok orang. Model pembelajaran
ciii
yang demikian ini masih tetap berlangsung dan dapat dijumpai hingga kini.
Misalnya: di dunia persilatan atau juga di lingkungan pendidikan agama di
mana seorang guru mendidik para peserta didiknya secara langsung
bertatap muka. Dalam hal ini, seorang guru dapat saja membelajarkan para
peserta didiknya dengan cara menyampaikan pengetahuan secara verbal
terlebih dahulu dan kemudian membimbing para peserta didik melakukan
praktek. Atau, seorang guru membelajarkan para peserta didiknya secara
langsung dalam bentuk praktek. Pengetahuan teoritis dalam bentuk
penjelasan diberikan selama atau setelah praktek. Dalam model
pembelajaran yang demikian ini, guru merupakan media belajar utama dan
satu-satunya bagi para peserta didik. Keberadaan guru sangat menentukan
bagi kelangsungan kegiatan pembelajaran.
Seiring dengan perkembangan teknologi, maka berbagai model
pembelajaran
yang
diterapkan
di
dalam
kelas
juga
mengalami
tentang jenis media apa yang dinilai tepat untuk menyajikan materi
pelajaran yang dikehendaki tersebut. Karena salah satu prinsip umum
pemilihan/pemanfaatan media adalah bahwa tidak ada satu jenis media
yang cocok atau tepat untuk menyajikan semua materi pelajaran.
Sebagai contoh misalnya, pelajaran bahasa Inggris. Untuk
kemampuan berbahasa mendengarkan atau menyimak (listening skill),
media yang lebih tepat digunakan adalah media kaset audio. Sedangkan
untuk kemampuan berbahasa menulis atau tata bahasa, maka media
yang lebih tepat digunakan adalah media cetak. Sedangkan untuk
mengajarkan kepada peserta didik tentang cara-cara menggunakan
organs of speech untuk menuturkan kata atau kalimat (pronunciation),
maka media video akan lebih tepat digunakan.
Contoh lain untuk pelajaran IPA. Untuk mengajarkan bagaimana
terjadinya proses peredaran darah atau pencernaan makanan di dalam
tubuh manusia, maka media video dinilai lebih tepat untuk
menyajikannya. Dengan menggunakan teknik animasi, maka media
video dapat memperlihatkan atau memvisualisasikan proses yang tidak
dapat dilihat dengan mata materi pelajaran yang berkaitan dengan
proses. Melalui visualisasi yang disajikan media video, maka peserta
didik akan lebih mudah memahami materi pelajaran tentang proses
peredaran darah atau pencernaan makanan di dalam tubuh manusia.
Demikian juga halnya dalam menjelaskan profil kehidupan binatang
buas, maka media video merupakan jenis media yang lebih tepat untuk
menyajikannya.
cvi
harus
dikontrakkan
kepada
orang
lain.
Namun
sebelum
tersebut
masih
mempunyai
waktu
memadai
untuk
cvii
promosi
mengagumkan/mempesona
dan
atau
peragaan
menjanjikan
yang
misalnya,
sangat
sekolah
lain
dipertimbangkan
pembelajaran
yang
dalam
adalah
juga
tidak
kalah
pentingnya
untuk
atau
pengadaan
media
pengembangan
kemudahan
guru
atau
peserta
didik
cix
Sebagai
mengembangkan
suatu
dan
lembaga
mengelola
atau
media
unit
belajar
yang
dalam
tugasnya
rangka
tetapi
kemudian
dapat
dimanfaatkan
untuk
cxii
hati, jantung, dan sebgainya adalah merupakan media belajar yang dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan belajar dan pembelajaran.
Semua bahan belajar yang telah dimiliki dan dikoleksi oleh
bagian atau unit yang dinamakan Perpustakaan, yang sebenarnya
merupakan awal Pusat Sumber Belajar, baik yang dirancang sendiri
maupun yang dimanfaatkan, hendaknya dipelihara dan disimpan dengan
baik agar tidak mudah rusak atau hilang dan dapat didistribusikan atau
disirkulasikan penggunaannya secara optimal dalam lingkungan
sekolah/madrasah, agar dapat menunjang dan memberikan kemudahan
bagi
pelaksanaan
kegiatan
belajar
dan
pembelajaran
yang
bantuan
dan
kemudahan
bagi
murid-murid
yang
membutuhkannya.
Sedangkan bahan belajar yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran dimaksudkan untuk membantu menjelaskan apa yang
diuraikan atau disampaikan oleh guru, sehingga penjelasan guru makin
konkrit dan tidak bersifat verbalistis dan dengan demikian pesan
pembelajaran dapat diterima dan dimengerti dengan baik oleh muridmurid.
Bahan belajar yang berfungsi sebagai media pembelajaran adalah
bahan yang berfungsi sebagai saluran (channel) komunikasi yang dapat
menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa/peserta belajar.
Molenda menyebut bahan yang berfungsi sebagai saluran komunikasi
ini dengan istilah instructors independent instruction yang berarti
bahwa media pembelajaran memegang peranan dominan dan berfungsi
sebagai media belajar utama dalam pembelajaran karena mampu
berkumunikasi
secara
interaktif
dalam
menyampaikan
pesan
terprogram
jenis
bercabang
(branching
programmed
instruction).
Sudah jelas bahwa media belajar dalam hal ini media
pembelajaran yang dapat berfungsi sebagai saluran komunikasi atau
mampu berinteraksi dengan peserta belajar dalam suatu kegiatan
pendidikan dan pembelajaran harus dikembangkan dan dirancang secara
cxv
Sistim
klasifikasi
tertentu,
maka
bahan-bahan
pustaka
dapat
cxvii
akan merawat agar semua peralatan dapat tetap berfungsi setiap saat
digunakan.
Pusat
Media
belajar
berfungsi
melakukan
pengadaan,
cxxi
Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan)
yang
cxxii
bimbingan
secara
individual
kepada
murid
yang
memerlukan.
Karena itu media pembelajaran yang dikembangkan dan
diproduksi Pestekkom dapat dijadikan salah satu alternatif atau pilihan
untuk dikoleksi Pusat Media belajar dengan cara membeli atau lebih
tepat mengganti ongkos produksi dengan mengkopi media yang
diinginkan/diperlukan. Media pembelajaran produksi Pestekkom yang
diinginkan untuk dikoleksi Pusat Media belajar Sekolah dapat dipelajari
cxxiii
digunakan
untuk
menunjang
kegiatan
pendidikan
dan
pembelajaran.
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan
kegiatan produksi dan pengembangan bahan atau media pembelajaran
ini adalah walaupun kita sudah dapat menggunakan komputer pribadi
cxxiv
(still
pictures),
dan
sebagainya.
Kegiatan
produksi
kegiatan
pembelajaran
yang
dilaksanakan
di
instructor
dependent
instruction
maupun
instructor
cxxvii
2.
cxxviii
pembelajaran
media
itu
akan
mudah
terkontrol.
Media
pembelajaran yang tidak digunakan, lebih baik rusak digunakan dari pada
ruska karena tidak terpakai.
3.
cxxix
media
pembelajaran
semakin
optimal
hasil
yang
cxxx
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bagian terdepan maka
penelitian ini dapat menghasilkan suatu kesimpulan:
1. Media pembelajaran yang dimiliki oleh Sekolah Dasar
Jenis media pembelajaran yang ada di kedua SD dapat digolongan
menjadi 3 kelompok yakni media elektronika, media bukan elektronika
serta media hasil karya Bapakibu guru kedua SD. Selain itu terdapat
media pembelajaran yang dimiliki atau dibuat oleh guru mata pelajaran
Agama Islam yang terbuat dari kertas karton manila yang digunakan oleh
guru agama untuk memahami murid dalam mempelajari huruf-huruf
Arab, selain itu juga charta tentang tata cara wudhu yang benar, cara
sholat yang benar baik bacaannya maupun tata caranya.
2. Perawatan Media Pembelajaran yang Dimiliki oleh Sekolah Dasar
Perawatan media pembelajaran yang dimiliki oleh Sekolah Dasar
pada dasarnya sudah dikelola oleh petugas yang ditunjuk oleh kepala
sekolah, yang dalam pelaksanaan operasionalnya ditangani oleh satu
pembantu perawatan media yang dilaksanakan oleh guru wiyata bhakti
yang bertugas mengajar mata pelajaran komputer.
Penggunaan media pembelajaran dikelola oleh pengelola dengan
cara siapa saja yang akan menggunakannya wajib mengisi buku pinjam
alat dan setelah selesai menggunakannya mengisi buku pengembalian
cxxxi
114
cxxxii
cxxxiii
B. Impliklasi Penelitian
1. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, diperlukan mekanisme
penggunaan media pembelajaran yang lebih intensif. Antara lain saat guru
menyampaikan
materi
pelajaran
senantiasa
memanfaatkan
media
bahan-bahan
belajar
melalui
pembelian,
hibah,
dan
dan
dirubah
adalah
managemen
perawatan
sarana
jangan hanya
pengelasan saja akan tetapi bisa juga diterapkan pada pembejalaran yang
lain
3. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan yaitu agar siswa memiliki
pengetahuan yang lebih baik perlu menggunakan media yang sesuai
4. Sebaiknya diusahakan agar kompetensi yang diajarkan menarik perhatian
siswa, baik gambar-gambar yang relevan dengan alat-alat yang akan
digunakan maupun cuplikan cara kerja alat.
5. Untuk peneitian lebih lanjut dikemukakan disarankan
(1) untuk
cxxxv
cxxxvi
DAFTAR PUSTAKA
Agustinah, 2009. Penmerapan Manajemen Perubahan. http://www.rosyid.info/
2009/02/penerapan-manajemen-perubahan.html
Anitah, Sri, 2007. Media Pembelajaran. Surakarta: UNS Press.
Ardiani, 2009. Mengenal Media Pembelajaran. http://edu-articles.com/berbagaijenis-media-pembelajaran/
Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta
________________, 2009. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media.
Aristo Rahardi .2003 Media pembelajaran .Jakarta : Direktorat Tenaga
Kependidikan
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. . Jakarta; Raja Grafindo Persada.
Azwar, Saifuddin, 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bogdan, Robert dan Tylor, Steve J. 1992.Pengantar Metoda Penelitian Kualitatif:
Suatu Pendekatan Fenomenologis terhadap Ilmu-Ilmu Sosial, terjemahan
Arief Furchan. Surabaya : Usaha Nasional.
Dacholfany, 2008. Konsep Pembelajaran Elektronik Learning.
http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/10/29/konseppembelajaran-elektronik-learning/#more-439
Depdiknas, 2006. Teknologi Komunikasi dan Informatika untuk Pendidikan.
Jakarta: Depdiknas
________, 2001. Penggunaan Sarana Pendidikan Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta: Depdiknas.
________, 2004. Pengelolaan Laboratorium IPA SMU. Jakarta: Depdiknas
________, 2004. Petunjuk Administrasi Perlengkapan/ Barang. Jakarta:
Depdiknas
cxxxvii
cxxxviii
cxl