Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. SR DENGAN POST PARTUM
DIRUANGAN EDELWEIS RSUD KABUPATEN MAMUJU
OLEH :
NAMA
: LUKMAN
NIM
: 012010005
CI LAHAN
CI INSTITUSI
Anna Zulfiah, A.
Md. Kep
b. inovasi tempat plasenta;setelah persalinan tempat plasenta merupakan tempat permukaan kasar
tidak rata kira2 sebesar telapak tangan,dengan cepat luka ini mengecil pada akhir minggu
c.
g.
menyebabkan retensi urine,dilatasi ureter dan pyelum kembali normal dalam 2minggu.
laktasi;keadaan buah dada pada dua hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam kehamilan
pada waktu ini .buah dada belum mengandung susu melainkan colostrum.colostrum adalah
cairan kuning yang mengandung banyak protein dan garam.
4. Klasifikasi
Masa nifas dibagi dalam 3 periode yaitu :
a.
Puerperium dini adalah kondisi kepulihan dimana seorang ibu sudah diperbolehkan berdiri dan
berjalan
b. Puerperium Intermedial adalah kondisi kepulihan organ genital secara menyeluruh dengan lama
6-8 minggu
c. Remote Puerperium waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila saat
hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi. Waktu yang diperlukan untuk sehat
sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan ataupun tahunan.
5. Gejala Klinis (Fisiologi Nifas)
Pada masa puerperium atau nifas tampak perubahan dari alat alat / organ reproduksi yaitu :
a. Sistem Reproduksi
1) Uterus
TFU
BERAT UTERUS
Bayi lahir
Setinggi pusat
1000 gram
Placenta lahir
1000 gram
promontorium sakralis
Pertengahan antara umbilikus dan
500 gram
2 minggu
simfisis pubis
Tidak teraba di atas simfisis
350 gram
6 minggu
Bertambah kecil
50-60 gram
(Bobak,2004:493)
2) Vagina dan Perineum
Pada post partum terdapat lochia yaitu cairan/sekret yang berasal dari kavum uteri dan
vagina. Macam macam lochia :
a) Lochia rubra: berisi darah segar dan sisa sisa selaput ketuban, terjadi selama 2 hari pasca
persalinan
b) Lochia Sanguinolenta: berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, terjadi hari ke 3 7 pasca
persalinan
c) Lochia serosa: Keluar cairan tidak berisi darah berwarna kuning. Terjadi hari ke 7 14 hari
pasca persalinan
d) Lochia alba: Cairan putih setelah 2 minggu pasca persalinan
3) Payudara
Pada masa nifas akan timbul masa laktasi akibat pengaruh hormon laktogen (prolaktin)
terhadap kelenjar payudara. Kolostrum diproduksi mulai di akhir masa kehamilan sampai hari ke
3-5 post partum dimana kolostrum mengandung lebih banyak protein dan mineral tetapi gula dan
lemak lebih sedikit. Produksi ASI akan meningkat saat bayi menetek pada ibunya karena
menetek merupakan suatu rangsangan terhadap peningkatan produksi ASI. Makin sering
menetek, maka ASI akan makin banyak diproduksi.
b. Sistem Pencernaan
1) Nafsu Makan
Setelah benar-benar pulih analgesia, anesthesia, dan keletihan, kebanyakan ibu merasa
sangat lapar. Permintaan untuk memperoleh makanan dua kali dari jumlah biasa dikonsumsi
diserta konsumsi camilan yang sering ditemukan.
2) Motilitas
Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap selamawaktu yang
singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan ansthesia bisa memperlambat pengembalian
tonus dan motilitas ke keadaan normal.
3) Defekasi
Ibu sering kali sudah menduga nyeri saat defeksi karena nyeri yang dirasakannya
diperineum akibat episiotomi, laserasi, hemorid. Kebiasan buang air yang teratur perlu dicapai
kembali setelah tonus usus kembali normal.
c. Sistem Perkemihan
1) Uretra dan kandung kemih
Trauma bisa terjadi pada uretra dan kandung kemih selama proses melahirkan, yakni
sewaktu bayi melewati jalan lahir. Dinding kandung kemih dapat mengalami hiperemis dan
edema, seringkali diserti daerah-daerah kecil hemoragi.
d. Sistem Integumen
Hiperpigmentasi di areola dan linea nigra tidak menghilang seluruhnya setelah bayi lahir.
Kulit yang meregang pada payudara,abdomen, paha, dan panggul mungkin memudar tetapi tidak
hilang seluruhnya.
6. Patofisiologi
Adanya proses persalinan
Discontuinitas jaringan
cortex cerebri
dipersepsikan nyeri
Pembengkakan payudara
Mastitis (peradangan pada payudara)
Endometritis (peradangan pada endometrium)
Post partum blues
Infeksi puerperalis ditandai dengan pembengkakan, rasa nyeri, kemerahan pada jaringan
terinfeksi atau pengeluran cairan berbau dari jalan lahir selam persalinan atau sesudah
persalinan.
9. Penatalaksanaan Medis
a. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
b. 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan kiri
c. Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan perawatan
payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas, pemberian informasi tentang
senam nifas.
d. Hari ke- 2 : mulai latihan duduk
e. Hari ke- 3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta : EGC
Carpenito, L.J. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC. Jakarta
Carpenito, L. J. 1998. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis. Edisi 6. EGC. Jakarta
Doengoes, E. Marilyn. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC
Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC. Jakarta
Hadijono, Soerjo. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta:Bina Pustaka
http://www. Us elsevierhealth. com. Nursing diagnoses. Outcomes and interventions
NANDA. 2001. Nursing Diagnoses: Definitions & Classification. Philadelphia
Sarwono, P. 1994. Ilmu Kebidanan. Balai Penerbit UI. Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal.
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. SR DENGAN POST PARTUM
Asuhan Keperawatan Pada : Ny. SR
Dengan Diagnosa Medis
: Post Partum
DiRuagan
: Edelweis
Tanggal
: 18 Sesember 2013
A. Pengkajian
1. Data Demografi
Nama klien
: Ny. SR
Umur klien
: 25 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Nama suami
: Tn. Wahyunta
Umur suami
: 29 tahun
Alamat
: Samboro
Status perkawinan
: Kawin
Agama
: Islam
Suku/bangsa
: Jawa/Indonesia
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: IRT
Diagnosa medik
: Post partum
Tanggal masuk RS : 03-11-2004
No. RM
: 03 74 77
Tgl Pengkajian
: 18/09/2013
2. Keluhan Utama Saat Ini
Ibu menyatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama jika untuk duduk dan berjalan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit berat hingga harus ke rumah sakit.
4.
a.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
b.
Lingkar dada
Lingkar perut
Lingkar lengan atas
Apgar Score
: 33 Cm.
: 31,5 Cm.
: 10,5 Cm.
No
Karakteristik
Tgl/Jam
Menit 1
Menit 5
Penilaian
1.
3-11-2004
Denyut jantung
2
2.
06.25 WIB
Pernapasan
2
3.
Refleks
1
4.
Tonus otot
1
5.
Warna kulit
1
Total
7
Kesimpulan: Bayi normal tidak mengalami asfiksia.
2
2
1
2
2
9
Penampilan umum : Ibu tampak rapi, terlihat lelah, berjalan dengan bantuan dan
tertatih-tatih.
b.
Berat badan
: 60 Kg.
c.
Tinggi badan
: 151 Cm.
d. Tanda-tanda vital
36,5 oC.
No
Komponen
Review of System
Pemeriksaan Fisik
.
1.
Kulit, rambut,
kuku
melahirkan langsung
mencuci
3.
Telinga
bekas operasi.
Bersih, discharge tidak ada,
4.
Mulut,
pendengaran normal.
Bersih, tidak terdapat karies
tenggorokan,
gigi,
tidak
ada
stomatitis,
hidung
5.
Thoraks
paru-paru
baik.
Simetris kanan-kiri, tidak ada
ketinggalan gerak, paru dalam
batas normal, tidak terdengar
suara nafas tambahan.
6.
Payudara
7.
Jantung
istirahat.
Tidak ada keluhan.
8.
Abdomen
Ibu
mengatakan
terasa
mual-mual
jantung.
perut Terdapat
Genetalia
gravidarum,
seperti dipelintir.
9.
striae
pada
perineum,
daerah
nyeri
sedang
menyatakan
sudah
skala 6.
Ibu
10.
Terdapat
melahirkan, setelah
ruptur
perineum
melahirkan sampai
11.
Musculoskeletal
sekarang belum.
Tidak ada keluhan.
Refleks
positif,,
tidak
ada
Komponen
Hasil
1.
Pola persepsi
kesehatan-
pemeliharaan
kesehatan
bayinya ini.
Selama ini ibu rajin memeriksakan diri ke dokter
kandungan, jika merasa tidak enak badan juga langsung
2.
Pola nutrisi-
metabolisme
3.
Pola aktifitas-latihan
4.
Pola eliminasi
aktivitas
kebersihan
diri
dibantu
oleh
keluarga.
Biasanya ibu bab 1-2 kali sehari dengan konsistensi
lunak dan bak 6-8 kali sehari selama hamil. Setelah
5.
Pola isitirahat-tidur
6.
Pola persepsi-kognitif
7.
8.
Pola persepsi
terhadap diri
Pola hubungan-peran
9.
Pola seksualitas-
saja.
Selama hamil sudah ada kesepakatan dengan suami
reproduksi
10.
Pola stress-koping
11.
Pola kepercayaan-
nilai-nilai
Pendukung keluarga
Ibu tinggal serumah dengan suami, satu anaknya, dan satu adiknya. Jika ada apaapa biasa minta tolong kepada orang tuanya. Hubungan dengan masyarakat sekitar
juga baik.
b. Jumlah anak
Dua dengan anak yang sekarang. Anak pertama laki-laki, anak kedua perempuan.
c.
d. Pekerjaan
Ibu tidak bekerja, di rumah saja mengurus anaknya, sedangkan suaminya adalah
seorang pegawaii negeri sipil (Guru).
e.
Tingkat pendidikan
Ibu berpendidikan terakhir SLTA sedangkan suaminya sarjana.
f.
Pemeriksaan
Tanggal 03-11-2013
Interpretasi
Nilai Normal
Lab. Darah :
HB
AL
AE
AT
HCT
Golongan Darah
9,9
(11,5-16,5)
Turun
13,3
(4-11)
Naik
4.35
(3,8-5,8)
Normal
152
(150-450)
Normal
30
(37-47)
Turun
AB
Jenis Terapi
Rute
Dosis
Indikasi Terapi
Terapi
Oral
3 x 500 Mg
Antibiotik (mencegah
Asam
Oral
3 x 500 Mg
infeksi)
Mefenamat
Oral
1 x 1 tab.
Analgetik (mengurangi
18/09/2013 Amoxycillin
Emineton
nyeri)
Derivat besi (mengatasi
19/09/2013 Amoxycillin
Oral
3 x 500 Mg
anemia)
Antibiotik (mencegah
Asam
Oral
3 x 500 Mg
infeksi)
Mefenamat
Oral
1 x 1 tab.
Analgetik (mengurangi
Emineton
nyeri)
Derivat besi (mengatasi
Oral
3 x 500 Mg
anemia)
Antibiotik (mencegah
Asam
Oral
3 x 500 Mg
infeksi)
Mefenamat
Oral
1 x 1 tab.
Analgetik (mengurangi
20/09/2013 Amoxycillin
Emineton
nyeri)
Derivat besi (mengatasi
anemia)
Penyebab
Agen injuri fisik
DS:
1.
Masalah
Nyeri akut
tempat tidur.
2. Ekspresi wajah merintih ketika bergerak
atau duduk.
3. Tanda-tanda vital
TD:
110/80
mmHg , N: 84 kali/menit, R: 24
kali/menit, S: 36,5 oC.
DS:
Ibu
mengatakan
terdapat
Faktor risiko:
luka
di Trauma jaringan
Risiko infeksi
Tidak adekuatnya
DO:
pertahanan
1.
Kelelahan
Defisit
perawatan
diri:
tidur.
Mandi/kebersihan
DO:
diri, Toileting
kamar mandi.
2. Tampak lemah.
3. Aktivitas kebersihan diri dibantu oleh
keluarga.
4. Diagnosa Keperawatan
Sesuai dengan prioritas diagnosa yang muncul adalah:
a.
b.
c.
Rencana Tindakan
Memberikan informasi bahwa selama tiga minggu post partum belum
diperbolehkan bekerja keras, seperti mengangkat ember, barangbarang yang berat, dan memperbolehkan bekerja ringan seperti
menyapu, menyetrika, dan memasak.
Istirahat
Mengajarkan kepada ibu agar istirahat dengan cukup saat bayi tertidur,
hal ini sangat baik untuk memulihkan kondisi ibu walaupun ibu tidak
Latihan
Hygiene
Koitus
Kontrasepsi
Follow up
Lain-lain
No
Tanggal/Jam
Tindakan
Catatan Perkemb
DX
1
Rabu,18/09/2013
Jam
4.
500 Mg oral.
O:
Menjelaskan tentang nyeri pada post
1. Tanda-tanda vital: TD: 120/7
partum.
kali/mnt, R: 24 kali/mnt, S: 3
2. Obat diminum.
3. Wajah tampak segar, tenang.
4. Dapat turun dari tempat tidur
Kamis,19/09/2013
09.45 Wita
Jam
1. Mengkaji kemampuan mandi ibu.
2. Mengkaji kemampuan ibu ke toilet.
3. Mengkaji keadaan kuku.
P : Lanjutkan intervensi.
S:
1.
2.
untuk:
Menggunakan suhu air yang nyaman.
Memonitor kondisi kulit.
Menempatkan alat mandi sesuai
P : Lanjutkan intervensi.
kondisi.
Menyediakan alat mandi pribadi.
Kamis,19/09/2013
Jam 05.30 Wita
di kamar mandi.
Keluarga membantu menu
Jumat,20/09/2013
09.45 Wita
Jam
1. Membatasi jumlah pengunjung.
2. Mengajarkan cara mencuci tangan
kepada orang tua.
3. Menganjurkan orang tua untuk mencuci
Jumat,20/09/2013
21.30 Wita
Jumat,20/09/2013
05.30 Wita
sistemik.
Memonitor AL.
Mengukur tanda-tanda vital.
Mengawasi tanda-tanda REEDA.
Mengobservasi kontraksi uterus.
perawatan kulit.
Melakukan aktivitas dan mobilisasi.
O:
2. Mengajarkan ibu dan keluarga tentang
1.
Kulit intact, mukosa
tanda-tanda infeksi, cara mencegah
kemerahan, dan tidak ada per
infeksi.
2. Lokhia rubra.
3. Involusi uterus baik.
4. TFU 2 jari dibawah pusat.
1. Meginspeksi kulit dan mukosa dari
5. Tanda-tanda vital: TD: 120/7
kemerahan, panas, atau drainase.
kali/mnt, R: 24 kali/mnt, S: 3
Jam
2. Memonitor pengeluaran lokhia.
6. Tidak terdapat tanda REEDA
3. Memonitor involusi uterus dan tinggi
7. Obat diminum.
fundus uteri.
A : Tujuan berhasil.
4. Memonitor tanda-tanda vital.
P : Monitoring hasil impleme
5. Mengawasi tanda-tanda REEDA.
6. Mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan.
7. Memberikan antibiotik Amoxycillin 500
Mg per oral dan derivat besi Emineton 1
tablet.
Rencana Keperawatan
Tanggal
18/09/2013
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan
dengan trauma mekanis ,
edema / pembesaran jaringan
atau distensi efek efk
hormonal
Tujuan
Setelah diberikan asuhan
Intervensi
1. Kaji ulang skala
hangat
5. Delegasi pemberian
analgetik
19/09/2013
bau, jumlah)
berhubungan dengan
penurunan masukan /
kondisi jahitan
episiotomi.
2. Sarankan pada ibu
( muntah , hemoragi ,
peningkatan keluaran urine )
agar mengganti
pembalut tiap 4 jam.
3. Pantau tanda-tanda
vital.
4. Lakukan rendam
bokong.
5. Sarankan ibu
membersihkan
20/09/2013
setelah
diberikan
ibu
1. Ajarkan ibu agar
diharapkan
jaringan , penurunan Hb ,
tidak
askep