Vous êtes sur la page 1sur 14

Komposisi asi

Komposisi asi tidak selalu sama, disesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap saat. Komposisi
ASI akan bervariasi tergantung usia bayi, sehingga ada yang disebut kolostrum, ASI
peralihan dan ASI matur. Komposisi ASI juga bervariasi dari awal hingga akhir menyusui.
Foremilk (ASI awal adalah ASI yang bening yang diproduksi pada awal penyusuan. Foremilk
banyak mengandung laktosa dan protein. Hindmilk (ASI akhir) adalah ASI yang lebih putih
pekat, diproduksi pada akhir penyusuan. Hindmilk banyak mengandung lemak yang sangat
diperlukan sebagai sumber tenaga dan pembentukan otak.
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa. Di dalam usus halus laktosa akan
dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase. Produksi enzim laktase pada usus
halus bayi kadang-kadang belum mencukupi, untungnya laktase terdapat dalam ASI.
Sebagian laktosa akan masuk ke usus besar, dimana laktosa ini akan difermentasi oleh flora
usus (bakteri baik pada usus) yaitu laktobasili. Bakteri ini akan menciptakan keadaan asam
dalam usus yang akan menekan pertumbuhan kuman patogen (kuman yang menyebabkan
penyakit) pada usus dan meningatkan absorpsi (penyerapan) kalsium dan fosfor.
Kurang lebih 50% energi yang terkandung pada ASI berasal lemak, atau kurang lebih
40 g/L. Lemak dalam ASI ada dalam bentuk butiran lemak yang absorpsinya ditingkatkan
oleh BSSL (bile salt-stimulated lipase). Asam lemak yang gerkandung pada ASI kaya akan
asam palmitat, asam oleat, asam linoleat dan asam alfa linolenat. Trigliserida adalah bentuk
lemak utama pada ASI, dengan kandungan antara 97% - 98% . Asi sangat kaya asam lemak
esensial yaitu asam lemak yang tidak bisa diproduksi tubuh tetapi sangat diperlukan untuk
pertumbuhan otak. Asam lemak esensial tersebut adalah asam linoleat 8-17%, asam linolent
0,5-1,0% dan derivatnya yaitu asam arakidonat 0,5-0,7% dan asam dokosaheksanoat (DHA)
0,2-0,5%
Lemak pada ASI didapatkan pada hindmilk (susu akhir). Bayi mendapatkan
kebutuhan energinya sebagian besar dari lemak. Karena itu bayi harus menyususampai
payudara kososng baru pindah ke payudara satunya apabila bayi masih menginginkannya.
Menghentikan bayi yang sedang menyusu akan mengurangi lemak yang didapatkan, dengan
demikian bayi tidak mendapat cukup energi. Selain itu menghentikan bayi menyusui sebelum
payudara kososng bisa menyebabkan hipergalaktia. Hipergalaktia bisa muncul karena ibu
memberikan ASI dengan waktu sebentar (5-10 menit) kemudian pindah ke payudara lain.
Akibatnya pengosongan payudara tidak optimal dan bayi mendapat sejumlah besar foremilk

yang banyak mengandung laktosa dan sedikit hindmilk. Akibat lain hipergalaktia adalah
timbulnya malabsorpsi, pembentukan gas yang berebihan, dan terjadinya gagal tumbuh pada
bayi karena hanya mendapatkan sedikit lemak.
Kandungan protein dalam ASI dalam bentuk whey 70% dan kasein 30% dengan
variasi komposisi whey: kasein adalah 90:10 pada pada hari ke 4 sampai 10 setelah
melahirkan, 60:40 pada ASI matur (hari ke 11 sampai 240) dan 50:50 setelah hari ke 240.
Pada susu sapi perbandingan whey: kasein adalah adalah 18:82. Protein whey tahan terhadap
suasana asam dan lebih mudah diserap sehingga akan mempercepat pengosongan lambung.
Selain itu protein whey mempunyai fraksi asam amino fenilalanin, tirosin, dan metionin
dalam jumlah lebih rendah dibanding kasein, tetapi dengan kadar taurin lebih tinggi.
Komponen utama protein whey ASI adalah alfa-laktalbumin, sedangkan mprotein whey pada
susu sapi adalah beta laktoglobulin. Laktoferin, lisozom, dan sIgA adalah merupakan bagian
dari protein whey yang berperan dalam pertahanan tubuh.
Kandungan zat aktif lain dalam ASI yang terutama bekerja untuk fungsi kekebalan
tubuh adalah komponen protein (-laktalbumin, -laktoglobulin, kasein, enzim, faktor
pertumbuhan, hormon, laktoferin, lisozim, sIgA, dan imunoglobulin lain), nitrogen non
protein (-amino nitrogen , keratin, kreatinin, glukosamin, asam nukleat,
nukleotida,poliamin, urea, asam urat) , karbohidrat (laktosa, oligosakarida, glikopeptida,
faktor bifidus) , lemak (vitamin larut dalam lemk A,D,E,K, karotenoid, asam lemak,
fosfolipid, sterol dan hidrokarbon, trigliserida), vitamin yang larut dalam air (biotin, kolin,
folat, inositol, niasin, asam pantotenat, riboflavin, thiamin, vitamin B12, vitamin B6, vitamin
C), mineral dan ion ((bikarbonat, kalsium, khlorida, sitrat, magnesium, fosfat, kalium,
natrium, sulfat), trace mineral (kromium, kobalt, copper, fluorid, iodine, mangaan,
molybdenum, nickel, selenium dan seng), serta sel (sel epithelial, leukosit, limfosit,
makrofag, dan neutrofil). Sehingga dapat dimengerti dengan mendapatkan ASI, bayi
mendapatkan kekebalan terhadap berbagai penyakit seperti radang paru-paru, radang telinga,
diare, dan juga mengurangi rsiko alergi.

a. Manfaat ASI untuk bayi


ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis, mudah
dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan pencernaan bayi, dapat juga melindungi infeksi gastrointestinal. ASI tidak
mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada bayi. ASI juga
mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan pertama,
seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4 , Antistapiloccocus, lactobacillus,
Bifidus, Lactoferrin. ASI dapat meningkatkan kesehatan dan kecerdasan bayi serta
meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan anak.

b. Manfaat ASI untuk ibu


Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan kehidupan kepada bayinya
dan hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang erat, bagi
perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak. Dengan menyusui, rahim ibu akan
berkontraksi yang dapat menyebabkan pengembalian rahim keukuran sebelum hamil serta
mempercepat berhentinya pendarahan post partum. Dengan menyusui kesuburan ibu akan
menjadi berkurang untuk beberpa bulan dan dapat menjarangkan kehamilan. ASI juga dapat
mengurangi kemungkinan kanker payudara pada masa yang akan datang.

Rekomendasi pemberian makan bagi bayi prematur:


1. Bayi berat lahir rendah (BBLR), termasuk bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR),
harus diberi ASI ibunya sendiri.
2. BBLR, termasuk BBLSR, yang tidak bisa mendapatkan ASI ibunya sendiri harus
diberi ASI donor.
3. BBLR, termasuk BBLSR, yang tidak bisa mendapatkan ASI ibunya sendiri dan ASI
donor, harus diberi susu formula bayi yang sesuai standard. BBLSR yang tidak bisa
mendapatkan ASI ibunya sendiri dan ASI donor, harus diberi susu formula khusus
bayi prematur jika bayi tidak bisa bertambah berat badannya dengan baik ketika
mendapatkan susu formula biasa.
4. BBLR, termasuk BBLSR, yang tidak bisa diberi ASI ibunya sendiri atau ASI donor
harus diberi susu formula bayi yang sesuai standard sejak pulang dari rumah sakit
hingga umur enam bulan.
5. BBLSR yang diberi ASI ibunya sendiri atau ASI donor jangan rutin diberikan penguat
ASI dari susu sapi (bovine milk-based human-milk fortifier). BBLSR yang mendapat
cukup ASI namun tidak tumbuh baik harus diberi penguat ASI, jika ada penguat ASI
terbuat dari ASI lebih baik (human milk-based human-milk fortifier).
Menyusui adalah yang terbaik bagi bayi prematur dan berat lahir rendah. Jika bayi tidak bisa
menyusu langsung maka ASI perah ibu kandungnya sendiri adalah pilihan terbaik bagi bayi.
Jika ASIP ibu tidak tersedia maka pilihan berikutnya adalah ASIP donor. Jika ASIP tidak
tersedia maka bayi yang lahir di usia kehamilan < 32 minggu sebaiknya diberi susu formula
bayi prematur. Pemberian ASI terbukti menurunkan kematian dan kesakitan bayi prematur.
Waktu pengenalan MPASI pada umumnya sama dengan bayi yang lahir cukup bulan. Bayi
disarankan diberi suplementasi vitamin D, kalsium, zat besi, vitamin A, zinc. ASIP diberikan
dengan menggunakan cangkir supaya bayi tetap bisa menyusu eksklusif ketika keluar dari
rumah sakit. Segera menyusui eksklusif setelah bayi bisa menyusu. bayi prematur sering
mengempeng, hisapan non-nutritif memberi beberapa keuntungan untuk mempersingkat
waktu perawatan di rumah sakit. Sarankan ibu membiarkan bayi menghisap-hisap payudara
(meski kosong) setelah diperah supaya bayi bisa menetek lebih baik ketika keluar dari rumah

sakit. Perawatan bayi metode kanguru disarankan bagi bayi berat <2000 gram yang sudah
stabil.
ASI penting bagi semua bayi, apalagi bagi bayi prematur dan BBLR. ASI yang diproduksi
payudara juga menyesuaikan kebutuhan bayi yang disusui oleh ibu. ASI bayi prematur yang
terlahir di umur kehamilan kurang dari 37 minggu berbeda dengan ASI ibu dari bayi cukup
bulan. Perbedaan ini berlangsung hingga 4 minggu. ASI ibu bayi prematur menyerupai
kolostrum dan lebih lambat perubahan komposisinya menjadi ASI matang. ASI ibu dengan
bayi prematur mengandung komponen berikut ini dalam jumlah yang lebih besar:
1. Nitrogen total
2. Protein nitrogen
3. Faktor imunitas
4. Asam lemak rantai medium
5. Natrium
6. Klorida
7. Zat besi
Bayi prematur yang diberi ASI terbukti bisa mengurangi kematian dan tingkat kesakitan,
otaknya berkembang lebih baik, lebih cerdas, skor perkembangan mental 5.2 hingga 8.3 poin
lebih tinggi, dan mendapatkan keuntungan dari segi kesehatan saluran cerna, kekebalan
tubuh, perkembangan dan status gizi yang lebih baik. Bayi terbukti lebih sehat di masa
kanak-kanak hingga kelak dewasa.

Beberapa bayi yang sangat sangat kecil membutuhkan human milk fortifier (HMF) namun
bayi-bayi prematur yang biasa dengan ibu yang menghasilkan banyak ASI bisa tanpa HMF,
hanya butuh suplementasi beberapa mineral dan vitamin tertentu. Bayi sebaiknya juga
mendapat suplementasi zat besi dan asam folat atau vitamin D jika di negara subtropis.
Diskusikan lebih lanjut dengan dokter yang merawat bayi ibu.
Refleks makan yang dimiliki bayi bergantung pada usia kehamilan. Refleks menangkap
puting mulai ada di usia kehamilan 28 minggu. Bayi prematur mulai bisa menghisap dan
menyedot ASI sejak usia kehamilan 31 minggu. Refleks menangkap puting mulai ada di usia
kehamilan sekitar ke-32 minggu. Koordinasi menghisap, menelan dan bernafas mulai muncul
di usia kehamilan 32 dan 35 minggu. Sebagian besar bayi bisa menetek dengan baik jika lahir
di usia kehamilan 36 minggu.
Bayi prematur dengan berat lahir <1250 gram, perlu diberi infus untuk satu dua hari pertama
karena bayi biasanya memiliki masalah. Setelah bayi stabil dapat diberikan ASI sebagai
trophic feeding 10 mI/kgBB dalam 24 jam. Bila sudah ada toleransi minum, jumlah minum
lewat mulut boleh dinaikkan sambil menurunkan cairan infus. Jumlah yang diperlukan untuk
24 jam pertama 60 ml per kgBB/24 jam, hari kedua 80 ml/kgBB/24 jam, hari ketiga 100
ml/kg BB/24 jam. Seterusnya naik 10 ml/kg/24 jam sampai mencapai 160 ml/kgBB. Yang

diharapkan adalah bahwa selama 10 hari pertama bayi tidak boleh turun beratnya lebih dari
10% dan setelah 10 hari berat bayi naik 20g sehari.
Bayi yang menunjukkan tanda kesiapan menyusu misalnya dengan menggerakkan lidah dan
mulut dan keinginan menghisap (bayi menghisap-hisap jari atau kulit ibu) bisa mulai
dicobakan untuk mengenal menetek di payudara. Ibu harus sabar ketika menyusui bayi
prematur dan bayi kecil (BBLR) karena mungkin mereka tidak mau menetek seperti bayi
normal, sebab:

Bayi mudah lelah dan menghisap amat lemah pada awalnya.

Bayi menghisap hanya sebentar kemudian beristirahat.

Bayi mudah tertidur ketika menetek.

Bayi memerlukan istirahat lebih lama setelah menghisap sehingga mereka


membutuhkan waktu lebih lama untuk menetek.

Bayi tidak selalu terbangun meskipun lapar.

Ibu bantu bayi untuk menetek dengan cara memberikan waktu selama yang bayi mau. Bayi
mungkin menyusu dengan waktu jeda yang lama, jangan ganggu selama bayi menunjukkan
keinginan untuk terus mencoba menetek. Bayi ini perlu menyusu lebih sering, setiap 2 3
jam sekali. Bangunkan bayi untuk minum. Coba susui dahulu sebelum menyuapi ASIP. Ibu
juga bisa membantu dengan kompresi payudara ketika bayi menghisap. Perah sebentar
supaya areola lunak sehingga bayi mudah melekat.
Masalah yang mengancam dan harus dihadapi bayi prematur:

Pengaturan suhu tubuh.

Pemberian minum.

Sindroma gawat nafas.

Perdarahan otak (perdarahan intraserebral dan intraventrikular)

Penyakit metabolik seperti hipoglikemia dan hiperbilirubinemia.

Masalah gangguan mental dan fisik.

Penyakit yang kronis.

Masalah Pemberian ASI


Kegagalan pemberian ASI eksklusif akan menyebabkan kekurangan jumlah sel otak sebanyak
15% 20%, sehingga menghambat perkembangan kecerdasan bayi pada tahap selanjutnya.
Ada beberapa masalah menyusui terkait dengan ibu yaitu :
1. Pembengkakan Payudara
Pembengkakan payudara ialah respon payudara terhadap hormon-hormon laktasi dan adanya
air susu. Payudara mambengkak dan menekan saluran air susu, sehingga bayi tidak
memperoleh air susu. Rasa nyeri dapat menjalar ke aksila. Perawatan yang lebih baik dapat
dilakukan dengan menggunakan es yang diletakkan di payudara. Es akan mengurangi

pembengkakan,sehingga sejumlah air susu yang cukup dapat dikeluarkan untuk membuat
areola menjadi lunak Payudara dapat menjadi sangat bengkak jika bayi tidak sering menyusu
atau kurang efisien dalam mengisap selama beberapa hari pertama setelah ASI keluar.
Payudara memang sedikit bengkak disaat sedang mulai menyusui, bengkak yang ekstrem
menyebabkan pembengkakan dari duktus susu dalam payudara dan pembuluh daerah di area
dada .
2. Putting yang luka
Puting susu dapat terasa nyeri pada beberapa hari pertama. Puting yang luka dapat dicegah
atau dibatasi dengan mengambil posisi yang benar dan dengan menghindari pembengkakan
sebelum hal ini terjadi.
3. Saluran Yang Tersumbat
Kadang-kadang saluran air susu tersumbat, menimbulkan nyeri di payudara, yang terlihat
bengkak dan panas. Saluran yang tersumbat ini dapat di sebabkan oleh pengosongan
payudara yang tidak baik, pemakaian bra yang terlalu ketat, posisi menyusui yang tidak
benar, atau selalu menggunakan posisi yang sama .
4. Affterpains
Ibu yang menyusui dapat mengalami affterpains. Affterpains lebih sering terjadi pada ibu
multipara daripada ibu primipara. Affterpains Ini dapat cukup kuat sehingga ibu merasa tidak
nyaman dan ketegangannya dapat mengganggu proses pemberian makan pada bayi.
5. Persepsi Tentang Jumlah Susu Yang Tidak Adekuat
Suplai air susu yang tidak cukup jarang menjadi masalah, karena isapan menstimulasi aliran
susu dalam waktu cukup lama seharusnya dapat memberikan suplai susu dan jumlah besar.
6. Mastitis
Mastitis merupakan suatu infeksi payudara yang disebabkan oleh bakteri dalam sisstem
duktus. Mastitis menyebabkan bengkak, panas, dan nyeri, biasanya hanya pada satu
payudara, dan juga menyebabkan ibu menyusui merasa demam dan sakit.

7. Masalah pada Bayi.

Beberapa kondisi bayi bisa mempersulit tindakan menyusui pada bayi, salah satu diantaranya
adalah bayi tidak tahan terhadap laktosa atau fenilketonuria. kelainan sumbing bibir atau
langit-langit, dan kelainan bentuk mulut sehingga bayi tidak dapat menghisap dengan baik.

Perawatan metode kanguru (PMK)


Dokter atau tenaga kesehatan yang merawat bayi akan menyarankan ibu untuk melakukan
perawatan metode kanguru (PMK) jika kondisi bayi sudah stabil. PMK adalah suatu cara agar
BBLR terpenuhi kebutuhan khusus mereka terutama dalam mempertahankan kehangatan
suhu tubuh. Bayi prematur dapat dirawat lebih baik dengan menggunakan
mengkombinasikan perawatan metode kanguru (PMK) atau perawatan bayi lekat (PBL).
Bayi yang bisa dilakukan PMK adalah bayi dengan berat badan < 2500 gram yang tanpa
masalah atau komplikasi. Syarat melakukan PMK:

Bayi tidak mengalami kesulitan bernapas.

Bayi tidak mengalami kesulitan minum.

Bayi tidak kejang.

Bayi tidak diare.

Ibu dan keluarga bersedia dan tidak sedang sakit.

Caranya melakukan kontak kulit perawatan bayi lekat metode kanguru adalah:
1. Ibu melepas baju dan bra, jadi telanjang dada.

2. Bayi hanya memakai popok, kaus kaki dan topi yang hangat jika suhu lingkungan 22
24C. Jika suhu di bawah 22C pakaikan bayi baju katun berlengan dengan kancing depan,
buka kancing depannya.

3. Letakkan bayi diantara payudara ibu dengan posisi tegak. Dada bayi menempel ke dada
ibu. Posisi kepala dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dan dengan posisi sedikit tengadah
(ekstensi). Pangkal paha bayi dalam posisi fleksi dan melebar seperti posisi kodok, tangan
bayi juga dalam posisi fleksi.
4. Fiksasi untuk mengamankan posisi bayi dengan kain pengikat (bisa dengan jarik) dan
ikatkan kain dengan kuat supaya bayi tidak tergelincir jatuh.
5. Ibu bisa memakai baju kemeja berkancing depan, kimono atau baju khusus perawatan bayi
kanguru.
6. Bayi bisa dengan mudah disusui dengan mengendorkan kain pengikat. Ibu juga bisa
mengeluarkan dan memasukkan bayi ke dalam gendongan memakai kedua tangan yang
menyangga tubuh bayi dengan baik: satu tangan diletakkan di belakang leher hingga
punggung dan tangan lain di bawah pantat bayi.

7. Lakukan PMK minimal 60 menit.


Ibu bisa meminta bantuan bidan, perawat atau dokter untuk melatih melakukan perawatan
bayi lekat metode kanguru ini. PMK bisa dilakukan beberapa saat setelah bayi lahir. Ibu
dianjurkan melakukan PMK selama 24 jam. PMK dilakukan secara rutin hingga berat bayi
2500 gram atau usia 40 minggu dari hari pertama menstruasi terakhir atau jika bayi sudah
tidak mau.
Ibu bisa tetap beraktivitas sambil melakukan PMK. PMK tidak menghalangi ibu untuk
beristirahat, memasak, menjemur pakaian, menemani kakak bermain atau sekedar mengobrol
dengan tetangga di depan rumah. Jika ibu ingin beristirahat, bepergian atau ke toilet untuk
sementara bayi bisa dititipkan untuk PMK dengan ayah atau keluarga lain.

Kontak kulit dalam perawatan bayi lekat metode kanguru terbukti bermanfaat bagi bayi
prematur dan bayi kecil (BBLR), manfaatnya antara lain:

Bayi lebih sering minum ASI. PMK terbukti meningkatkan kesempatan bagi bayi
untuk mendapatkan ASI lebih sering dan lebih lama.

Suhu tubuh bayi lebih stabil

Pola pernafasan bayi lebih teratur

Mengurangi kejadian bayi tidak bernafas (apnea periodik)

Denyut jantung bayi lebih stabil

Pengaturan perilaku bayi lebih baik seperti bayi lebih tenang, jarang menangis dan
sewaktu bangun bayi lebih alert

Bayi terbukti menetek lebih lama

Pemakaian kalori menjadi berkurang

Kenaikan berat badan lebih baik

Waktu tidur bayi lebih lama

Hubungan ibu dan bayi lebih dekat

Ibu lebih percaya diri merawat bayinya

Menurunkan angka kejadian infeksi

Vous aimerez peut-être aussi