Vous êtes sur la page 1sur 3

Nama: Dhymas Sulistyono Putro

NIM: 135100901111051
SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PLASTIK DI INDONESIA
Plastik merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan untuk
pembuatan peralatan rumah tangga, otomotif, dan sebagainya. penggunaan
bahan plastik semakin lama semakin meluas karena sifatnya kuat dan tidak
mudah rusak oleh pelapukan. Produk plastik selain sangat dibutuhkan oleh
masyarakat mempunyai dampak buruk terhadap lingkungan. Sampah plastik
sangat berpotensi mencemari lingkungan karena plastik merupakan bahan yang
sulit terddegradasi sehingga jika ditimbun dalam penimbunan akhir akan
memberikan banyak masalah, sehingga diperlukan sistem pengelolaan terpadu
untuk menanggulanginya. Salah satu sistem pengelolaannya yaitu:

Pada sistem pengelolaan sampah plastik diatas, terdapat beberapa


komponen yang terlibat, yaitu:
a. Pemulung
Merupakan bagian masyarakat yang bekerja mencari sampah plastik yang
masih memiliki nilai jual dari berbagai tempat, seperti tempat-tempat sampah
di tempat umum, TPS, ataupun TPA.

b. Buangan Kantor, Buangan Toko, Lelang/Pembokaran Gedung, Sisa


Proyek/Kantor/Pabrik
Merupakan komponen sumber sampah plastik
c. Lapak
Merupakan perantara tingkat pertama yang akan menyalurkan bahan-bahan
daur ulang dalam jumlah yang besar per jenis komoditi dan dalam kondisi
yang relatif bersih ke perantara berikutnya. Lapak dibedakan antara yang
besar dan kecil. lapak kecil menjual barang-barangnya ke lapak-lapak lain,
sedangkan lapak besar langsung menjual barang ke pabrik atau pemasok.
d. Bandar/Pemasok
Pemasok merupakan perantara dari para lapak terutama lapak besar yang
akan mensuplai sampah plastik ke pabrik pengolah. Para pemasok pada
dasarnya adalah pemodal besar yang mampu membeli hasil pulungan secara
tunai sedangkan pabrik akan membayar sebulan kemudian. Para pemasok ini
merupakan jaminan pabrik yang memerlukan bahan sampah plastik dalam
dalam jumlah yang besar secara berkelanjutan.
e. Penggiling (Khusus Plastik)
Merupakan pelaku daur ulang terhadap sampah plastik menjadi bahan baku
sekunder untuk pabrik. Penggiling mempunyai kemampuan dalam memilah
barang plastik bekas yang beraneka ragam tersebut menjadi hanya beberapa
jenis plastik yang diperlukan oleh pabrik.
f. Pabrik
Merupakan konsumen yang membutuhkan sampah plastik dalam kegiatan
operasionalnya, baik untuk bahan baku ataupun di daur ulang.

Selain komoponen, terdapat pula hubungan antar masing-masing


komponen, diantaranya:
a. Pemulung dan Lapak (Kecil dan Besar)
Pemulung menjual hasil memulungnya berupa sampah plastik terhadap lapak,
sehingga sampah plastik akan dikelola lebih lanjut oleh lapak. Lapak juga
terkadang menyediakan tempat tinggal bagi para pemulung.
b. Buangan Kantor, Buangan Toko, Lelang/Pembokaran Gedung, Sisa
Proyek/Kantor/Pabrik dan Lapak
Komponen sumber sampah menyerahkan sampah plastik yang dihasilkan
terhadap lapak. Biasanya, dalam mobilisasi sampah plastik ini menggunakan
jasa transportasi yang dapat dikelola oleh komponen sumber sampah ataupun
lapak.
c. Lapak Kecil dan Lapak Besar
Lapak kecil menjual sampah plastik yang berasal dari pemulung kepada lapak
besar.
d. Lapak Besar dan Bandar/Pemasok
Lapak besar menyerahkan sampah plastik yang ada terhadap
bandar/pemasok sesuai dengan jumlah yang telah dipesan oleh pabrik
terhadap bandar/pemasok.

e. Pemulung, lapak kecil, bandar/pemasok dan Penggiling


Pemulung, lapak kecil, bandar/pemasok menyerahkan kepada penggiling
untuk dipilah agar sampah plastik yang didapatkan sesuai dengan jenis plastik
yang dibutuhkan oleh pabrik.
f. Penggiling, Pemasok, dan Pabrik
Penggiling dan Pemasok menyerahkan sampah plastik sesuai yang telah
dipesan oleh pabrik, baik berdasarkan jumlah dan jenis plastik.

Vous aimerez peut-être aussi