Vous êtes sur la page 1sur 20

DAMPAK PEMBANGUNAN

PADA LINGKUNGAN HIDUP

Untuk memenuhi tugas

Disusun Oleh :

SEKOLAH
MOTTO :

Tuntutlah Ilmu Sampai


Ke Negeri Cina

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberi kita taufiq dan hidayah-Nya sehingga tugas Karya Tulis ini dapat
terselesaikan tanpa suatu halangan dan rintangan yang cukup berarti.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari
jalan kegelapan menuju jalan Islami..
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah bersusah payah membantu hingga terselesaikannya
penulisan makalah ini. Semoga semua bantuan dicatat sebagai amal sholeh di
hadapan Allah SWT.
Saya menyadari walaupun saya telah berusaha semaksimal mungkin
dalam menyusun Karya Tulis sederhana ini, tetapi masih banyak kekurangan yang
ada didalamnya. Oleh karena itu, segala tegur sapa sangat saya harapkan demi
perbaikan tugas ini. Saya berharap akan ada guna dan manfaatnya Karya Tulis ini
bagi semua pembaca. Amin.

Sidoarjo, .......….......…......... 2008

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. ii
MOTTO............................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iv
DAFTAR ISI........................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 2
A. Pengertian Lingkungan Hidup ................................................... 2
B. Kriteria Hukum-hukum yang Berlaku dalam Suatu
Lingkungan................................................................................. 2
C. Pemanfaatan Lingkungan Hidup................................................ 4
D. Keterbatasan Ekologis dalam Pembangunan.............................. 6
E. Interaksi dan Rentetan Permasalahan Rumit.............................. 7
F. Pembangunan Harus Berwawasan Lingkungan dan
Berkelanjutan............................................................................. 9
G. Pembangunan Berkelanjutan Membawa Perubahan................... 11
BAB III PENUTUP........................................................................................ 13
A. Kesimpulan................................................................................. 13
B. Saran .......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 15

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dapat
dikatakan bahwa lingkungan merupakan segala sesuatu yang berhubungan
dengan organisme dalam melangsungkan kehidupan. Dengan kata lain,
lingkungan hidup merupakan keseluruhan unsur atau komponen yang berada
di sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
individu yang bersangkutan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut diatas, tulisan ini secara khusus akan
membahas permasalahan :
1. Apa pengertian dari lingkungan hidup ?
2. Jelaskan kriteria hukum-hukum yang berlaku dalam suatu
lingkungan ?
3. Bagaimana pemanfaatan lingkungan hidup dalam masyarakat ?
4. Apa keterbatasan ekologis dalam pembangunan ?
5. Bagaimana cara menyelesaikan interaksi dan rentetan
permasalahan
rumit ?
6. Apakah pembangunan harus berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan ?

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Hidup


Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri dari
keterikatan pada udara, tanah dan air. Air, tanah, udara, hewan, tumbuhan dan
manusia merupakan sebuah ekosistem hidup. Di samping itu masih banyak
lagi hal-hal lain yang tidak dapat kesemuanya itu merupakan bagian dari
lingkungan hidup.
Karena lingkungan hidup diartikan sebagai keseluruhan unsur atau
komponen, maka tentu saja setiap lingkungan dapat dibedakan menjadi
lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Komponen-komponen lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi
komponen benda-benda hidup (biotik) dan komponen benda-benda mati
(abiotik). Termasuk ke dalam komponen biotik adalah manusia, hewan, dan
tumbuhan, sedangkan yang termasuk ke dalam komponen abiotik adalah
udara, tanah, dan air. Baik komponen biotik maupun komponen abiotik
membentuk satu kesatuan atau tatanan yang disebut ekosistem, sehingga
lingkungan hidup sering pula disamakan dengan ekosistem.

B. Kriteria Hukum-hukum yang Berlaku dalam Suatu Lingkungan


Apabila kita, manusia, dianggap sebagai individu yang menjadi pusat
perhatian di dalam membicarakan masalah lingkungan hidup, maka unsur-
unsur yang berada di sekitar kita adalah hewan, tumbuhan, air, udara dan
tanah.

vi
Setiap lingkungan hidup diatur oleh suatu hukum alam secara otomatis.
Maksudnya jika salah satu komponen-komponen yang lain, karena dalam
suatu lingkungan hidup ada yang disebut dengan “kaidah satu untuk yang
lain”.
Pada dasarnya, tiap-tiap komponen di dalam lingkungan hidup dapat
dikatakan sebagai “satu untuk yang lain”, yang dalam hal ini digambarkan
bahwa binatang mati busuk diserap tanah menjadi pupuk bagi tumbuhan
rumput. Sebagai contoh : rumput dimakan rusa, rusa dimakan harimau, dan
seterusnya. Di samping rantai makanan ini ada pula yang dikenal dengan
istilah “piramida makanan”.
Apabila salah satu komponen lingkungan hidup seperti digambarkan
dalam rantai makanan dan piramida makanan mengalami kepunahan, maka
apa yang terjadi sudah dapat dibayangkan. Andai kata di dunia ini tidak ada
rumput, maka tentu tidak akan ada kambing, dan akhirnya binatang tumbuhan
juga akan punah. Dari uraian secara singkat di atas. Beberapa hukum/kaidah
lingkungan dapat diperoleh, misalnya :
a. Suatu lingkungan memiliki keteraturan secara alamiah.
b. Suatu lingkungan mempunyai kemampuan tersendiri selama keadaan
masih berkembang.
c. Unsur-unsur / komponen-komponen dalam suatu lingkungan berinteraksi
satu sama lain secara ilmiah.
d. Interaksi dalam suatu lingkungan dilakukan oleh masing-masing
unsur/komponen.
e. Dalam batas-batas tertentu terjadi perubahan susunan komponen.

vii
Faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi lingkungan hidup antara
lain :
a. Jenis dari jumlah masing-masing unsur lingkungan hidup. Akan terlihat
perbedaan lingkungan hidup pada daerah bukit tandus dengan daerah yang
tertutup rimbun oleh tumbuhan.
b. Hubungan atau interaksi antar unsur dalam lingkungan hidup, interaksi
disini tidak hanya menyangkut komponen biofisik saja melainkan
menyangkut pula hubungan sosial, karena unsur-unsur lingkungan hidup
memiliki sifat dinamis.
c. Kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup, misalnya : di dalam
ruangan tertutup yang merokok, tentu akan menyebabkan ruangan menjadi
pengap.
d. Faktor-faktor non material, antara lain kondisi suku, cahaya, dan
kebisingan.
e. Keadaan fisik akan berpengaruh terhadap keadaan sosial dan budaya
penduduk.

C. Pemanfaatan Lingkungan Hidup


Lingkungan hidup yang serasi dan seimbangan sangat kita perlukan
karena merupakan unsur penentu kehidupan suatu bangsa. Indonesia sebagai
suatu negara wajib menjaga dan melestarikan lingkungan hidup untuk
dimanfaatkan dalam memenuhi kepentingan bersama bagi generasi kini dan
mendatang.
Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia adalah pembangunan
yang berwawasan lingkungan walaupun pada kenyataannya lingkungan hidup
di Indonesia masih memperhatikan.

viii
Idealnya pemanfaatan lingkungan hidup harus memperhatikan
pemeliharaan dan kelestarian lingkungan sehingga dapat diwariskan kepada
generasi yang akan datang.
Setiap pemanfaatan lingkungan hidup harus bertujuan sebagai berikut :
a. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia
dan lingkungan hidup.
b. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang
memiliki sikap dan tindakan melindungi serta membina lingkungan hidup.
c. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.
d. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup.
e. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
f. Terlindunginya Indonesia terhadap dampak dari luar yang dapat
menyebabkan pencemaran/kerusakan lingkungan.
Apabila setiap pemanfaatan lingkungan hidup dapat mengacu kepada
enam hal di atas maka lingkungan hidup akan selalu terjaga dan dapat
dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat saat ini dan di masa
yang akan datang.
Beberapa pemanfaatan lingkungan hidup sebagai berikut :
a. Memelihara dan memperbesarkan benih-benih hewan dan tumbuhan
dengan tetap mempertahankan jenisnya.
b. Pengambilan tumbuhan liar untuk kepentingan penjualan dengan cara
membudidayakannya. Seperti penemuan berbagai jenis anggota hutan
yang dikembangkan melalui perkebunan.
c. Budidaya tanaman obat-obatan / membuat apotik hidup di sekitar rumah.
d. Digunakan untuk industri, seperti industri yang menghasilkan produknya.
Berupa oksigen (O2) yang tersimpan didalam tabung, industri air mineral,
industri pupuk organik, industri minyak bumi, dan lain-lain.

ix
e. Digunakan pemerintah sebagai daerah konservasi agar lingkungan hidup
tersebut terjaga, seperti adanya daerah suaka alam, suaka margasatwa,
tanam nasional, kebun binatang, dan hutan lindung.

D. Keterbatasan Ekologis dalam Pembangunan


Meningkatnya jumlah penduduk bumi menyebabkan peningkatan
berbagai kebutuhan, mulai dari pangan, sandang, maupun pemukiman.
Dibutuhkan juga sumber daya alam lainnya seperti tanah, air, energi, mineral,
dan lainnya yang diambil dari persediaan sumber daya alam di bumi. Semula
kehidupan manusia di bumi dikuasai oleh alam, namun dengan munculnya
etika Barat lahirlah sistem nilai yang hakikatnya memandang bahwa
manusialah yang menguasai dan menjadi pusat (antroposentris).
Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan untuk kepentingan
manusia menyebabkan menipisnya sumber daya alam, bahkan sisa-sisa
pengolahan berbagai barang akhirnya menimbulkan bencana bagi kehidupan
manusia. Beberapa contoh mengenai terjadinya bencana lingkungan akibat
pencemaran dan lainnya adalah sebagai berikut :
1. Terjadinya erosi dan banjir di berbagai bagian bumi.
2. Terganggunya udara di London dan Los Angeles
karena udara tercemar oleh asap berbagai industri sehingga mengganggu
kesehatan penduduk.
3. Pencemaran yang disebabkan karena kecelakaan.
Misalnya bocornya pabrik pestisida di Bhopal (India) dan kecelakaan
pusat tenaga nuklir di Chernobyl (Rusia) telah menimbulkan banyak
kerugian.
4. Pencemaran limbah industri dan rumah tangga
menyebutkan pencemaran air tanah dan air permukaan. Hujan asam di

x
berbagai kota termasuk di DKI Jakarta menyebabkan timbulnya berbagai
penyakit, kerusakan, dan kematian tanaman pertanian serta kerusakan
hutan.
Nampaknya pembangunan yang dilakukan oleh setiap negara dapat
meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Sejalan dengan itu, eksploitasi
sumber daya alam makin meningkat. Akibatnya, persediaan sumber daya alam
makin terkuras dan pencemaran lingkungan makin meningkat. Hal ini terjadi
tidak hanya pada negara maju, tetap juga pada negara berkembang, termasuk
Indonesia. Jumlah industri, kendaraan bermotor, dan konsumsi energi terus
meningkat dalam memenuhi kebutuhan kehidupan mereka. Eksploitasi sumber
daya alam yang terus-menerus dan kurangnya kesadaran terhadap lingkungan
menyebabkan bencana lingkungan yang terjadi di berbagai bagian bumi makin
beragam.

E. Interaksi dan Rentetan Permasalahan Rumit


Dunia dewasa ini menghadapi suatu rentetan permasalahan yang sangat
rumit, seperti : penyediaan pangan dunia, pengangguran, hambatan dalam
pengembangan industri, pengadaan energi dan bahan baku, pengembangan
sumber daya alam, kesempatan pendidikan, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang tidak terkendali, keserakahan perusahaan multi nasional
dalam mencari kekayaan alam, dan akhir-akhir ini permasalahan
pembangunan lingkungan hidup.
Keseluruhan permasalahan tersebut saling berkaitan dan apabila
direnungkan lebih dalam, pada hakikatnya bersumber pada rangkaian dari
lima permasalahan pokok, yaitu :
a. Pengembangan dan pemanfaatan sumber
daya alam, yang semakin terbatas.

xi
b. Dinamika kependudukan, yang sejak abad
ke-18, grafik kenaikan penduduk dunia sangat tajam.

xii
c. Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.
d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, yang apabila tidak dilandasi oleh moral, akan mengancam
keserasian kehidupan di dunia.
e. Lingkungan hidup yang semakin jelek
menyebabkan jaringan interaksi unsur lingkungan tidak berfungsi dengan
baik.
Permasalahan pokok dunia tersebut apabila penanganannya tidak tepat,
akan saling berbenturan dan pada akhirnya akan bermuara pada kerusakan
lingkungan hidup. Keterkaitan antar keempat faktor ini dan keterkaitannya
dengan lingkungan hidup sedemikian erat, sehingga setiap permasalahan harus
dilihat secara utuh sebagai satu kesatuan dan sebagai permasalahan bersama.
Pertentangan selalu terjadi antara kelompok penganjur laju pertumbuhan
secara terus-menerus melalui pengerahan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan kelompok ahli lingkungan yang terdiri dari ahli-ahli biologi dan para
konservasionis ekologi. Namun, akhir-akhir ini masing-masing kelompok
sudah saling memperluas wawasan, dimulai dengan dideklarasikannya
Strategi Konservasi Dunia yang aspek pemanfaatannya hanyalah merupakan
bagian dari konservasi dalam arti luas.
Gejala pertumbuhan penduduk yang cepat, baik di kota maupun desa,
muncul karena berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan penduduk
tidak hanya sekedar makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal saja, tetapi
berkembang sesuai perkembangan kebudayaannya. Hal-hal yang pada
mulanya kurang dibutuhkan, dewasa ini meningkat menjadi kebutuhan primer.
Tingginya kebutuhan jumlah barang dan jasa memerlukan lebih banyak
sumber daya alam sebagai salah satu faktor produksi dalam industri
pengolahan.

xiii
Hubungan antara peningkatan jumlah penduduk yang cepat berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan
penduduk, maka sumber daya alam dan lingkungan alam semakin
dimanfaatkan. Kegiatan produksi barang non jasa yang dibutuhkan tidak
hanya menyebabkan menipisnya sumber daya alam, tetapi juga menyebabkan
pencemaran lingkungan.
Pertumbuhan ekonomi menghasilkan hal-hal sebagai berikut :
1. Ketersediaan barang dan jasa meningkat sejalan
dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
2. Pertambahan sumber daya alam untuk memacu
pertumbuhan ekonomi menyebabkan menipisnya persediaan sumber daya
alam dan terjadinya pencemaran lingkungan.
Manusia sebagai individu maupun anggota kelompok suatu masyarakat
membutuhkan berbagai hal dalam kehidupannya. Terpenuhinya kebutuhan
hidup tersebut menyebabkan timbulnya rasa aman, tenteram, dan percaya diri.
Dengan bekerja sama, tidak hanya rasa aman dan percaya diri saja yang ada,
tetapi juga harga diri. Tetapi kemampuan seseorang atau kelompok
masyarakat untuk berkembang tidak selalu sama, sehingga produktivitasnya
juga berbeda. Perbedaan kemampuan mengolah sumber daya alam
menyebabkan pendapatan nasional berbeda-beda.

F. Pembangunan Harus Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan


Walaupun pembangunan kita perlukan untuk mengatasi banyak kendala,
termasuk masalah lingkungan, namun pengalaman menunjukkan,
pembangunan dapat menimbulkan dampak negatif. Beberapa contoh tentang
dampak negatif pembangunan antara lain :

xiv
1. Banyak pembangunan
pengembangan sumber daya air telah menimbulkan masalah kesehatan.
Masalah itu timbul karena pembangunan tersebut telah menciptakan
habitat baru atau memperbaiki habitat yang ada bagi berbagai vektor
penyakit, antara lain : banyak jenis nyamuk yang menjadi vektor penyakit
malaria, demam berdarah, enchepalis, filariasis, lalat yang menjadi vektor
penyakit tidur dan buta sungai (onchociasis), serta siput yang menjadi
vektor biltharziasis.
2. Pencemaran udara oleh mobil
banyak terdapat di kota besar, seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya,
dan Medan. Bank Dunia memperkirakan untuk Jakarta saja pencemaran
udara telah menyebabkan kerugian terhadap kesehatan yang untuk tahun
2006 diperkirakan sebesar US$ 625 juta.
3. Pencemaran oleh limbah
industri makin banyak diberikan di banyak daerah. Kerusakan tata guna
lahan dan tata air di daerah Puncak dan Lembang adalah contoh lain.
Karena kerusakan tata guna lahan dan tata air tersebut, laju erosi dan
frekuensi banjir meningkat. Di Jakarta dan Bandung banjir sudah menjadi
kejadian rutin dalam musim hujan.
Dengan adanya dampak negatif tersebut, haruslah kita waspadai. Pada
satu pihak kita tidak boleh takut untuk melakukan pembangunan, karena tanpa
pembangunan kita pasti ambruk. Di pihak lain kita harus memperhitungkan
dampak negatif dan berusaha untuk menekannya menjadi sekecil-kecilnya.
Pembangunan itu harus berwawasan lingkungan, yaitu lingkungan
diperhatikan sejak mulai pembangunan itu direncanakan sampai pada waktu
operasi pembangunan itu. Pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai
“pembangunan yang memenuhi kebutuhannya sekarang tanpa mengurangi

xv
kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka”.
Pembangunan berkelanjutan mengandung arti, lingkungan dapat mendukung
pembangunan dengan terus menerus karena tidak habisnya sumber daya yang
menjadi modal pembangunan. Modal itu sebagian berupa modal buatan
manusia, seperti ilmu dan teknologi, pabrik, dan prasarana pembangunan.
Lingkungan sosial budaya pun merupakan komponen penting yang ikut
menentukan pembangunan berkelanjutan, salah satunya ialah kesenjangan.
Tergusurnya pemukiman rakyat kecil oleh pembangunan dan hilangnya hak
adat dan hak mengolah atas tanah mereka, sedang mereka tidak dapat banyak
menikmati hasil pembangunan, merupakan salah satu sebab penting terjadinya
kesenjangan yang makin lebar dan kecemburuan sosial yang semakin
meningkat sehingga perlu kita waspadai dalam proses pembangunan.
Jelaslah, bahwa untuk mencapai pembangunan berkelanjutan,
pembangunan itu haruslah berwawasan lingkungan. Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) merupakan salah satu alat dalam upaya dapat
dilakukannya pembangunan berwawasan lingkungan.

G. Pembangunan Berkelanjutan Membawa Perubahan


Pembangunan selalu akan membawa perubahan. Sudah barang tentu
perubahan yang diharapkan adalah perubahan yang baik menurut ukuran
manusia. Misalkan di suatu daerah sering terdapat suatu penyakit DB (Demam
Berdarah), kekurangan pangan, dan sarana pendidikan yang rendah. Dalam
keadaan ini tingkat kualitas hidup adalah rendah dan dengan demikian kualitas
lingkungan di daerah itu adalah rendah.
Adanya DB menunjukkan, di daerah tersebut terdapat keseimbangan
tertentu antara manusia, parasit DB dan nyamuk DB. Usaha pemberantasan
ialah dengan obat anti DB. Juga dilakukan usaha untuk memusnahkan nyamuk

xvi
DB dengan pestisida dan organisme pemakan jenting-jentik nyamuk serta
dengan mengubah lingkungan agar tidak sesuai lagi sebagai habitat nyamuk
DB.
Usaha lainnya ialah untuk menaikkan produksi pangan. Hal ini dapat
dilakukan dengan satu atau kombinasi beberapa macam cara, misalnya
pengairan, pemupukan, pengendalian hama, penyakit dan gulma, serta
penanaman varietas unggul. Jika usaha itu berhasil akan terjadi pula suatu
keseimbangan lingkungan baru yang terletak pada tingkat kualitas yang kita
anggap lebih tinggi. Daerah yang tadinya tidak berpengairan, kini mempunyai
saluran pengairan.

xvii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lingkungan hidup merupakan keseluruhan unsur atau komponen yang
berada di sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
individu yang bersangkutan.
Komponen-komponen lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi
komponen benda-benda hidup (biotik) dan komponen benda-benda mati
(abiotik). Termasuk ke dalam komponen biotik adalah manusia, hewan, dan
tumbuhan, sedangkan yang termasuk ke dalam komponen abiotik adalah
udara, tanah, dan air. Baik komponen biotik maupun komponen abiotik
membentuk satu kesatuan atau tatanan yang disebut ekosistem, sehingga
lingkungan hidup sering pula disamakan dengan ekosistem.
Keseluruhan permasalahan lingkungan hidup saling berkaitan dan
apabila direnungkan lebih dalam, pada hakikatnya bersumber pada rangkaian
dari lima permasalahan pokok, yaitu :
a. Pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam, yang semakin
terbatas.
b. Dinamika kependudukan, yang sejak abad ke-18, grafik kenaikan
penduduk dunia sangat tajam.
c. Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.
d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang apabila tidak
dilandasi oleh moral, akan mengancam keserasian kehidupan di dunia.
e. Lingkungan hidup yang semakin jelek menyebabkan jaringan interaksi
unsur lingkungan tidak berfungsi dengan baik.

xviii
B. Saran
Dari seluruh uraian yang telah diberikan di atas, maka saran yang
dapat kami sampaikan adalah :
1. Kepada pemerintah agar lebih memperhatikan efek
negatif pembangunan karena yang merasakan dampak negatif langsung
dari pemerintah adalah masyarakat, terutama masyarakat miskin.
2. Kepada masyarakat agar lebih berpartisipasi dalam
pengawasan dampak pembangunan karena tanpa adanya pengawasan
yang ketat, maka pemerintah akan menjadi sembrono dan mengabaikan
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang merupakan
syarat utama mengurangi dampak negatif pembangunan.

xix
DAFTAR PUSTAKA

1. Wardianto. 2006. Geografi XI. Jakarta :


Erlangga.

2. Dasuqi. 2008. Lingkungan. Surabaya : Jawa


Pos.

xx

Vous aimerez peut-être aussi