Vous êtes sur la page 1sur 16

TEKNIK TENAGA LISTRIK

ARUS BOLAK-BALIK (AC)


Hermez Garpe Nov 2

Dibuat sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Tengah Semester


Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya

Oleh :
Alferdo Syanto Smith Hia

(03021181320042)

Andika Toba Sihombing

(03021381320032)

Fredrik Maranatha Situmorang (03021381320036)


Hermes Garpe

(03021381320038)

Kelas B Kampus Palembang


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Dimana makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Rangkaian
Listrik 2. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Palembang ,30 Oktober 2014

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya PLN) ke
kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti sinyalsinyal radio atau audio yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik.
Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan informasi yang
termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut.
Dalam rangkaian arus bolak-balik, baik tegangan maupun kuat arusnya berubah-ubah secara
periodik. Oleh sebab itu untuk penggunaan yang praktis diperlukan besaranlistrik bolak-balik yang
tetap, yaitu harga efektif.
Tegangan bolak-balik sinusoidal, tersedia dari bermacam-macam sumber. Sumber arus bolakbalik pada umumnya dihasilkam oleh pembangkit tenaga listrik seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air,
Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pembangkit ListrikTenaga Gas, Pembangkit Listrik Tenaga Angin
dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya(Panas matahari ).

I. 2. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini difokuskan pada pengertian arus bolak balik, besaran-besarandalam arus
bolak balik, rangkaian RLC, daya pada rangkaian AC, resonansi pada rangkaian RLC, harga efektif
arus bolak balik serta penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Makalah ini juga melampirkan
beberapa soal sehingga penerapan arus bolak-balik dapat lebih dimengerti.
I. 3 Tujuan
Makala ini bertujuan untuk :
1. Mampu menjelaskan konsep arus bolak-balik.
2. Mampu menghitung arus dan tegangan dalam rangkaian RLC
3. Mampu menghitung daya pada rangkaian AC

BAB II
PEMBAHASAN

II.1.

Definisi Arus Bolak-balik


Sumber arus bolak-balik adalah generator arus bolak-balik. Prinsip dasar generator arus
bolak-balik adalah sebuah kumparan berputar dengan kecepatan sudut yang berada didalam
medan megnetik. Generator ini menghasilkan gaya listrik induksi yang berbentuk sinusoida, dapat
dinyatakan secara matematik
Arus dan tegangan listrik bolak-balik atau alternating current (AC) yaitu arus dan
tegangan listrik yang arahnya selalu berubah-ubah secara kontinu/periodik terhadap waktu dan
dapat mengalir dalam dua arah. Arus bolak-balik (AC) digunakan secara luas untuk penerangan
maupun peralatan elektronik. Dalam zaman modern sekarang ini kebutuhan akan energi listrik
merupakan kebutuhan yang sangat pokok. Pada saat ini hampir semua perkantoran dan industri
menggunakan energi listrik yang jumlahnya semakin lama semakin besar. Pemerintah pun
berusaha untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dengan membangun pembangkit tenaga listrik.
Dewasa ini telah banyak dibangun proyek-proyek untuk Pembangkit Tenaga Listrik Negara
dengan berbagai sumber tenaga yang digunakan untuk menjalankannya, misalnya PLTU
(Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Disel), PLTG (Pembangkit
Listrik Tenaga Gas/Panas Bumi), PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), dan sebagainya.

II.2.

Sumber Arus Bolak-balik


Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai alat-alat seperti dinamo sepeda dan generator.
Kedua alat tersebut merupakan sumber arus dan tegangan listrik bolak-balik. Arus bolak-balik
atau alternating current (AC) adalah arus dan tegangan listrik yang besarnya berubah terhadap
waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Arus bolak-balik (AC) digunakan secara luas untuk
penerangan maupun peralatan elektronik.
Pada umumnya semua tenaga listrik yang dihasilkan oleh berbagai sumber pembangkit
tenaga listrik tersebut adalah berupa arus listrik bolak-balik dan tegangan listrik bolak-balik yang
dihasilkan oleh generator yang digerakkan dengan energi yang berasal dari sumber daya alam.

Arus dan tegangan listrik bolak-balik yaitu arus dan tegangan listrik yang arahnya selalu
berubah-ubah secara kontinu/periodik. Seperti telah dijelaskan pada bab terdahulu dalam hukum
Faraday bahwa adanya perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh kumparan akan
menyebabkan timbulnya ggl induksi pada ujung-ujung kumparan dan jika antara ujung-ujung
kumparan tersebut dihubungkan dengan sebuah kawat penghantar akan mengalir arus listrik
melalui penghantar tersebut. Berdasarkan prinsip hukum Faraday inilah dibuat sebuah generator
atau dinamo, yaitu suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi mekanik (energi gerak)
menjadi energi listrik.
Tegangan listrik dan arus listrik yang dihasilkan generator berbentuk tegangan dan arus
listrik sinus soidal, yang berarti besarnya nilai tegangan dan kuat arus listriknya sebagai fungsi
sinus yang sering dinyatakan dalam diagram fasor (fase vektor). Diagram fasor menyatakan suatu
besaran yang nilainya berubah secara kontinu, fasor dinyatakan dengan suatu vektor yang
nilainya tetap berputar berlawanan dengan putaran jarum jam.

II.3.

Rangkaian RLC
II.3.1. Hambatan / Resistor (R)

Bila hambatan murni sebesar R berada dalam rangkaian arus bolak-balik, besar
tegangan pada hambatan berubah-ubah secara sinusoidal, demikian juga kuat arusnya.
Antara kuat arus dan tegangan tidak ada perbedaan fase, artinya pada saat tegangan
maksimum, kuat arusnya mencapai harga maksimum pula.

II.3.2. Induktansi (L)


Di samping resistor, kumparan induktif dan capasitor merupakan hambatan bagi
arus bolak-balik. Untuk membedakan hambatan kumparan induktif dan capasitor dari
hambatan resistor, maka hambatan kumparan induktif disebut Reaktansi Induktif dan
hambatan capasitor disebut Reaktansi Capasitif.

Amplitudo tegangan L atauC


Kuat arus maksimum yang mengalir

Reaktansi =

Reaktansi Induktif (XL)


XL =

Vmax L Imax
=
Imax
Imax

XL = L
Reaktansi Capasitif
Xc =

Vmax
Imax

Xc =

1
C

Vmax
C Vmax

1
C

II.3.3. Kapasitor (C)


Andaikan tegangan antara keping-keping capasitor oada suatu saat V = Vmax
sin t, muatan capasitor saat itu :
Q = C.V

I=

dQ
dt

t
C . Vmaxsin

=
d

I = .C.Vmax cos t

Jadi antara tegangan dan kuat arus terdapat perbedaan fase

kuat arus lebih dahulu

dalam hal ini

daripada tegangan.

II.3.4.Impedansi (Z)
Impedansi merupakan total dari resistansi dan reaktansi komponen pada suatu
rangkaian AC. Impedansi disimbolkan oleh huruf kapital Z dan dihitung dalam satuan
Ohm (). Dalam matematika impedansi rangkaian R, L, C yang dirangkai seri dituliskan
dalam bentuk persamaan:

Dimana
Z = Impedansi (Ohm / )
R = Resistansi (Ohm / )
XL = Reaktansi induktif (Ohm / )
XC = Reaktansi kapasitif (Ohm / )
Jika pada suatu rangkaian AC hanya terdiri dari R dan L yang dirangkai seri
digunakan persamaan:

Sedangkan jika pada suatu rangkaian AC hanya terdiri dari R dan C yang
dirangkai seri digunakan persamaan:

Lalu, bagaimana menghitung impedansi pada rangkaian AC dimana terdapat R-LC yang dirangkai secara paralel? Impedansi pada rangkaian R-L-C paralel sama dengan
tegangan total dibagi dengan arus total.

Dimana:
ZT = Impedansi total (Ohm / )
VT = Tegangan total (Volt / V)
IT = Arus total (Ampere / A)
Untuk mencari arus total (I T) pada R-C-L paralel digunakan persamaan berikut
ini.

Dimana:
IT = Arus total (Ampere / A)
IR = Arus yang melewati resistor (Ampere / A)
IC = Arus yang melewati kapasitor (Ampere / A)
IL = Arus yang melewati induktor (Ampere / A)
Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk
merubah arus bolak-balik (Alternating Current / AC) menjadi arus searah (Direct
Current / DC). Komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyearah adalah dioda,
karena dioda memiliki sifat hany\a memperbolehkan arus listrik melewati-nya dalam satu
arah saja.

II.4.

Frekuensi
Frekuensi arus bolak-balik adalah waktu yang diperlukan oleh arus bolak-balik untuk
kembali pada harga dan arah yang sama (1 putaran) atau biasa disebut sebagai periode atau F =

1
T . Bentuk grafik dan frekuensi arus bolak-balik itu sendiri dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.

Sumbu axis merupakan fungsi waktu (periode) dalam sekon sedangkan fungsi ordinat
merupakan fungsi arus (I) dalam ampere dan terdapat pula pada grafik suatu amplitude yang
merupakan harga maksimum arus.
Sedangkan frekuensi sudut () dalam tegangan gerak elektrik itu sendiri merupakan
frekuensi sudut yang tetap dan dapat dihasilkan oleh sebuah generator arus bolak-balik di dalam
stasiun pembangkit daya komersial seperti PLN dengan nilai frekuensi sebesar 50 Hz. Frekuensi
ini disebut sebagai frekuensi sistem PLN.

II.5.

Rangkaian Seri, Paralel, dan Kompon


Singkatnya, rangkaian seri merupakan rangkaian yang disusun sejajar, dimana rangkaian
antar komponennya sejajar. Rangkaian ini memiliki banyak kelebihan, dimana susunannya yang
simple memudahkan

penyusunan rangkaian, juga

penggunaanya

praktis. Tetapi, rangkaian

seri

kekurangan

ini

besar,

memiliki
dimana

yang

cukup

sumber tegangan dituntut

untuk selalu prima

menopang

komponen

Selain itu, ketika salah satu

lainnya.

komponen

komponen

mengalami gangguan, maka

akan

pada komponen lainnya.

berpengaruh

Lain

lagi

rangkaian

parallel

rangkaian

seri.

parallel,

adalah

dengan rangkaian seri,


ibarat
Dimana

lawan

dari

rangkaian

rangkaian yang setiap

komponennya

disusun tidak sebaris

atau sejajar namun

memiliki sumber arus

yang sama tiap komponennya. Rangkaian ini tergolong mahal dan cukup rumit, namun sebanding
dengan kelebihannya, dimana jika ada salah satu komponen yang rusak atau dicabut, maka
komponen lainnya tidak akan mengalami gangguan sama sekali,

Singkatnya, rangkaian kompon adalah rangkaian gabungan dari rangkaian seri maupun
parallel. Rangkaian ini dapat juga disebut rangkaian shunt.

BAB III
PENUTUP

III.1. KESIMPULAN
Arus

AC

(bolak-balik)

adalah

arus

listrik

yang

nilainya berubah-berubah terhadap satuan waktu. Sedangkan arus DC (searah) adalah arus listrik
yang nilainya tetap terhadap satuan waktu. Perbedaan listrik arus AC dan DC dapat dilihat melalui
bentuk gelombang dan metode penggunaannya. Listrik arus AC lebih berbahaya dari pada arus DC.
Namun, pendapat ini tidak berlaku jika nilai tegangan aliran listrik yang terjadi kecil.

III.2. SARAN
Penyusun mengharapkan setelah para pembaca selesai membaca makalah ini, Penyusun sangat
mengharapkan sebuah saran yang mendukung dan membangun agar makalah ini bisa lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
http://philinyolanda.blogspot.com/2012/11/v-behaviorurldefaultvmlo_4256.html (Diakses pada
tanggal 30 Oktober 2014)
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20121211230909AAADqLC

(Diakses

pada

tanggal 29 Oktober 2014)


http://komponenelektronika.biz/rangkaian-seri.html (Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014)
http://www.slideshare.net/ArisWidodo2/rangkaian-seri-rlc-arus-bolakbalik (Diakses pada tanggal
29 Oktober 2014)

Soal UTS
1. Sebutkan apa saja yang dapat jadi sumber arus bolak-balik ! Bagaimana prinsip
kerjanya ?
2. Frekuensi PLN adalah 50 Hz, apa artinya ?
3. Tuliskan rumus impedansi dari
a. komponen R,L dan C dihubung seri
b. komponen R. L dan C dihubung paralel
4. Apa yang dimaksud dengan frekuensi resonansi dan tulis rumusnya !

Jawab :
1. Sumber arus bolak-balik dapat berupa dynamo sepeda atau generator.
Prinsip dasar generator arus bolak-balik berdasarkan hukum Faraday yang
menyatakan bahwa jika sebatang penghantar berada pada medan magnet
yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya
gerak listrik.
Besar tegangan generator bergantung pada :
1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)
4. Konstruksi Generator
Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu :
1) Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan
bolakbalik
2) Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnet yang
menginduksikan ke stator
Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi
melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator.
Inti Stator yang terbuat dari bahan 9erromagnetic yang berlapis-lapis dan terdapat
alur-alur tempat meletakkan lilitan stator.
Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan.
Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara

sama rata (rotor silinder). Konstruksi dari generator sinkron dapat dilihat pada
gambar ini.

Gambar 1. Generator AC

2. Frekuensi arus bolak-balik adalah waktu yang diperlukan oleh arus bolak-balik
untuk kembali pada harga dan arah yang sama (1 putaran) atau biasa disebut
1
sebagai periode atau F = T . Frekuensi sebesar 50 Hz artinya adalah bahwa
dalam setiap satu detik, rotor di dalam generator berputar sebanyak 50 putaran,
atau dengan kata lain, 50 Hz artinya adalah terdapat 50 gelombang arus yang
dipancarkan dalam 1 detik.
3. a. Dalam matematika impedansi rangkaian R, L, C yang dirangkai seri dituliskan
dalam bentuk persamaan:

Dimana

Z = Impedansi (Ohm / )
R = Resistansi (Ohm / )
XL = Reaktansi induktif (Ohm / )
XC = Reaktansi kapasitif (Ohm / )
Jika pada suatu rangkaian AC hanya terdiri dari R dan L yang
dirangkai seri digunakan persamaan:

Sedangkan jika pada suatu rangkaian AC hanya terdiri dari R dan C


yang dirangkai seri digunakan persamaan:

b. Impedansi pada rangkaian R-L-C paralel sama dengan tegangan total dibagi
dengan arus total :

Dimana:
ZT = Impedansi total (Ohm / )
VT = Tegangan total (Volt / V)
IT = Arus total (Ampere / A)
Untuk mencari arus total (IT) pada R-C-L paralel digunakan
persamaan berikut ini.

Di mana :
IT = Arus total (Ampere / A)
IR = Arus yang melewati resistor (Ampere / A)
IC = Arus yang melewati kapasitor (Ampere / A)
IL = Arus yang melewati induktor (Ampere / A)
4. Resonansi terjadi saat besarnya reaktansi induktif (X L) = reaktansi kapasitif (XC)
dan besarnya resonansi :

Fres = frekuensi resonansi (Hz)


Saat terjadi resonansi (XL=XC) maka harga impedansi rangkaian mencapai
nilai minimum dan besarnya sama dengan nilai resistornya. saat impedansi
minimum inilah arus yang mengalir mencapai maksimum.

Zmin = R Imaks =

Vmaks
Zmin

Vous aimerez peut-être aussi