Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh :
Alferdo Syanto Smith Hia
(03021181320042)
(03021381320032)
(03021381320038)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Dimana makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Rangkaian
Listrik 2. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya PLN) ke
kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti sinyalsinyal radio atau audio yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik.
Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan informasi yang
termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut.
Dalam rangkaian arus bolak-balik, baik tegangan maupun kuat arusnya berubah-ubah secara
periodik. Oleh sebab itu untuk penggunaan yang praktis diperlukan besaranlistrik bolak-balik yang
tetap, yaitu harga efektif.
Tegangan bolak-balik sinusoidal, tersedia dari bermacam-macam sumber. Sumber arus bolakbalik pada umumnya dihasilkam oleh pembangkit tenaga listrik seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air,
Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pembangkit ListrikTenaga Gas, Pembangkit Listrik Tenaga Angin
dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya(Panas matahari ).
I. 2. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini difokuskan pada pengertian arus bolak balik, besaran-besarandalam arus
bolak balik, rangkaian RLC, daya pada rangkaian AC, resonansi pada rangkaian RLC, harga efektif
arus bolak balik serta penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Makalah ini juga melampirkan
beberapa soal sehingga penerapan arus bolak-balik dapat lebih dimengerti.
I. 3 Tujuan
Makala ini bertujuan untuk :
1. Mampu menjelaskan konsep arus bolak-balik.
2. Mampu menghitung arus dan tegangan dalam rangkaian RLC
3. Mampu menghitung daya pada rangkaian AC
BAB II
PEMBAHASAN
II.1.
II.2.
Arus dan tegangan listrik bolak-balik yaitu arus dan tegangan listrik yang arahnya selalu
berubah-ubah secara kontinu/periodik. Seperti telah dijelaskan pada bab terdahulu dalam hukum
Faraday bahwa adanya perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh kumparan akan
menyebabkan timbulnya ggl induksi pada ujung-ujung kumparan dan jika antara ujung-ujung
kumparan tersebut dihubungkan dengan sebuah kawat penghantar akan mengalir arus listrik
melalui penghantar tersebut. Berdasarkan prinsip hukum Faraday inilah dibuat sebuah generator
atau dinamo, yaitu suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi mekanik (energi gerak)
menjadi energi listrik.
Tegangan listrik dan arus listrik yang dihasilkan generator berbentuk tegangan dan arus
listrik sinus soidal, yang berarti besarnya nilai tegangan dan kuat arus listriknya sebagai fungsi
sinus yang sering dinyatakan dalam diagram fasor (fase vektor). Diagram fasor menyatakan suatu
besaran yang nilainya berubah secara kontinu, fasor dinyatakan dengan suatu vektor yang
nilainya tetap berputar berlawanan dengan putaran jarum jam.
II.3.
Rangkaian RLC
II.3.1. Hambatan / Resistor (R)
Bila hambatan murni sebesar R berada dalam rangkaian arus bolak-balik, besar
tegangan pada hambatan berubah-ubah secara sinusoidal, demikian juga kuat arusnya.
Antara kuat arus dan tegangan tidak ada perbedaan fase, artinya pada saat tegangan
maksimum, kuat arusnya mencapai harga maksimum pula.
Reaktansi =
Vmax L Imax
=
Imax
Imax
XL = L
Reaktansi Capasitif
Xc =
Vmax
Imax
Xc =
1
C
Vmax
C Vmax
1
C
I=
dQ
dt
t
C . Vmaxsin
=
d
I = .C.Vmax cos t
daripada tegangan.
II.3.4.Impedansi (Z)
Impedansi merupakan total dari resistansi dan reaktansi komponen pada suatu
rangkaian AC. Impedansi disimbolkan oleh huruf kapital Z dan dihitung dalam satuan
Ohm (). Dalam matematika impedansi rangkaian R, L, C yang dirangkai seri dituliskan
dalam bentuk persamaan:
Dimana
Z = Impedansi (Ohm / )
R = Resistansi (Ohm / )
XL = Reaktansi induktif (Ohm / )
XC = Reaktansi kapasitif (Ohm / )
Jika pada suatu rangkaian AC hanya terdiri dari R dan L yang dirangkai seri
digunakan persamaan:
Sedangkan jika pada suatu rangkaian AC hanya terdiri dari R dan C yang
dirangkai seri digunakan persamaan:
Lalu, bagaimana menghitung impedansi pada rangkaian AC dimana terdapat R-LC yang dirangkai secara paralel? Impedansi pada rangkaian R-L-C paralel sama dengan
tegangan total dibagi dengan arus total.
Dimana:
ZT = Impedansi total (Ohm / )
VT = Tegangan total (Volt / V)
IT = Arus total (Ampere / A)
Untuk mencari arus total (I T) pada R-C-L paralel digunakan persamaan berikut
ini.
Dimana:
IT = Arus total (Ampere / A)
IR = Arus yang melewati resistor (Ampere / A)
IC = Arus yang melewati kapasitor (Ampere / A)
IL = Arus yang melewati induktor (Ampere / A)
Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk
merubah arus bolak-balik (Alternating Current / AC) menjadi arus searah (Direct
Current / DC). Komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyearah adalah dioda,
karena dioda memiliki sifat hany\a memperbolehkan arus listrik melewati-nya dalam satu
arah saja.
II.4.
Frekuensi
Frekuensi arus bolak-balik adalah waktu yang diperlukan oleh arus bolak-balik untuk
kembali pada harga dan arah yang sama (1 putaran) atau biasa disebut sebagai periode atau F =
1
T . Bentuk grafik dan frekuensi arus bolak-balik itu sendiri dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Sumbu axis merupakan fungsi waktu (periode) dalam sekon sedangkan fungsi ordinat
merupakan fungsi arus (I) dalam ampere dan terdapat pula pada grafik suatu amplitude yang
merupakan harga maksimum arus.
Sedangkan frekuensi sudut () dalam tegangan gerak elektrik itu sendiri merupakan
frekuensi sudut yang tetap dan dapat dihasilkan oleh sebuah generator arus bolak-balik di dalam
stasiun pembangkit daya komersial seperti PLN dengan nilai frekuensi sebesar 50 Hz. Frekuensi
ini disebut sebagai frekuensi sistem PLN.
II.5.
penggunaanya
seri
kekurangan
ini
besar,
memiliki
dimana
yang
cukup
menopang
komponen
lainnya.
komponen
komponen
akan
berpengaruh
Lain
lagi
rangkaian
parallel
rangkaian
seri.
parallel,
adalah
lawan
dari
rangkaian
komponennya
yang sama tiap komponennya. Rangkaian ini tergolong mahal dan cukup rumit, namun sebanding
dengan kelebihannya, dimana jika ada salah satu komponen yang rusak atau dicabut, maka
komponen lainnya tidak akan mengalami gangguan sama sekali,
Singkatnya, rangkaian kompon adalah rangkaian gabungan dari rangkaian seri maupun
parallel. Rangkaian ini dapat juga disebut rangkaian shunt.
BAB III
PENUTUP
III.1. KESIMPULAN
Arus
AC
(bolak-balik)
adalah
arus
listrik
yang
nilainya berubah-berubah terhadap satuan waktu. Sedangkan arus DC (searah) adalah arus listrik
yang nilainya tetap terhadap satuan waktu. Perbedaan listrik arus AC dan DC dapat dilihat melalui
bentuk gelombang dan metode penggunaannya. Listrik arus AC lebih berbahaya dari pada arus DC.
Namun, pendapat ini tidak berlaku jika nilai tegangan aliran listrik yang terjadi kecil.
III.2. SARAN
Penyusun mengharapkan setelah para pembaca selesai membaca makalah ini, Penyusun sangat
mengharapkan sebuah saran yang mendukung dan membangun agar makalah ini bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://philinyolanda.blogspot.com/2012/11/v-behaviorurldefaultvmlo_4256.html (Diakses pada
tanggal 30 Oktober 2014)
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20121211230909AAADqLC
(Diakses
pada
Soal UTS
1. Sebutkan apa saja yang dapat jadi sumber arus bolak-balik ! Bagaimana prinsip
kerjanya ?
2. Frekuensi PLN adalah 50 Hz, apa artinya ?
3. Tuliskan rumus impedansi dari
a. komponen R,L dan C dihubung seri
b. komponen R. L dan C dihubung paralel
4. Apa yang dimaksud dengan frekuensi resonansi dan tulis rumusnya !
Jawab :
1. Sumber arus bolak-balik dapat berupa dynamo sepeda atau generator.
Prinsip dasar generator arus bolak-balik berdasarkan hukum Faraday yang
menyatakan bahwa jika sebatang penghantar berada pada medan magnet
yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya
gerak listrik.
Besar tegangan generator bergantung pada :
1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)
4. Konstruksi Generator
Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu :
1) Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan
bolakbalik
2) Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnet yang
menginduksikan ke stator
Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi
melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator.
Inti Stator yang terbuat dari bahan 9erromagnetic yang berlapis-lapis dan terdapat
alur-alur tempat meletakkan lilitan stator.
Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan.
Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara
sama rata (rotor silinder). Konstruksi dari generator sinkron dapat dilihat pada
gambar ini.
Gambar 1. Generator AC
2. Frekuensi arus bolak-balik adalah waktu yang diperlukan oleh arus bolak-balik
untuk kembali pada harga dan arah yang sama (1 putaran) atau biasa disebut
1
sebagai periode atau F = T . Frekuensi sebesar 50 Hz artinya adalah bahwa
dalam setiap satu detik, rotor di dalam generator berputar sebanyak 50 putaran,
atau dengan kata lain, 50 Hz artinya adalah terdapat 50 gelombang arus yang
dipancarkan dalam 1 detik.
3. a. Dalam matematika impedansi rangkaian R, L, C yang dirangkai seri dituliskan
dalam bentuk persamaan:
Dimana
Z = Impedansi (Ohm / )
R = Resistansi (Ohm / )
XL = Reaktansi induktif (Ohm / )
XC = Reaktansi kapasitif (Ohm / )
Jika pada suatu rangkaian AC hanya terdiri dari R dan L yang
dirangkai seri digunakan persamaan:
b. Impedansi pada rangkaian R-L-C paralel sama dengan tegangan total dibagi
dengan arus total :
Dimana:
ZT = Impedansi total (Ohm / )
VT = Tegangan total (Volt / V)
IT = Arus total (Ampere / A)
Untuk mencari arus total (IT) pada R-C-L paralel digunakan
persamaan berikut ini.
Di mana :
IT = Arus total (Ampere / A)
IR = Arus yang melewati resistor (Ampere / A)
IC = Arus yang melewati kapasitor (Ampere / A)
IL = Arus yang melewati induktor (Ampere / A)
4. Resonansi terjadi saat besarnya reaktansi induktif (X L) = reaktansi kapasitif (XC)
dan besarnya resonansi :
Zmin = R Imaks =
Vmaks
Zmin