Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
NI KETUT SUMARNI
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM FISIOLOGIS
I.
II. PERIODE
Masa nifas dibagi dalam 3 periode:
1. Early post partum
Dalam 24 jam pertama.
2. Immediate post partum
Minggu pertama post partum.
3. Late post partum
Minggu kedua sampai dengan minggu keenam.
III. TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN
1. Menjaga kesehatan Ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologiknya.
2. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati
atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,
keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan
perawatan bayi sehat.
4. Memberikan pelayanan keluarga berencana.
Uterus
No
Waktu
1. Segera setelah
2.
TFU
Pertengahan simpisis
lahir
dan umbilikus
1 jam setelah
Umbilikus
Konsistensi
After pain
Terjadi
Kontraksi
Lembut
lahir
3.
12 jam setelah
1 cm di atas pusat
lahir
4.
setelah 2 hari
Turun 1 cm/hari
Berkurang
Lochea
Komposisi
Jaringan endometrial, darah dan limfe.
Tahap
a. Rubra (merah) : 1-3 hari.
b. Serosa (pink kecoklatan)
c. Alba (kuning-putih) : 10-14 hari
Lochea terus keluar sampai 3 minggu.
Siklus Menstruasi
Ibu menyusui paling awal 12 minggu rata-rata 18 minggu, untuk itu tidak
menyusui akan kembali ke siklus normal.
Ovulasi
Ada tidaknya tergantung tingkat proluktin. Ibu menyusui mulai ovulasi
pada bulan ke-3 atau lebih.
Ibu tidak menyusui mulai pada minggu ke-6 s/d minggu ke-8. Ovulasi
mungkin tidak terlambat, dibutuhkan salah satu jenis kontrasepsi untuk
mencegah kehamilan.
Serviks
Segera setelah lahir terjadi edema, bentuk distensi untuk beberapa hari,
struktur internal kembali dalam 2 minggu, struktur eksternal melebar dan
tampak bercelah.
-
Vagina
Nampak berugae kembali pada 3 minggu, kembali mendekati ukuran
seperti tidak hamil, dalam 6 sampai 8 minggu, bentuk ramping lebar,
produksi mukus normal dengan ovulasi.
Perineum
Episiotomi
Penyembuhan dalam 2 minggu.
Laserasi
TK I
Hormon Plasenta
HCG (-) pada minggu ke-3 post partum, progesteron plasma tidak
terdeteksi dalam 72 jam post partum normal setelah siklus
menstruasi.
Hormon pituitari
Prolaktin serum meningkat terjadi pada 2 minggu pertama, menurun
sampai tidak ada pada ibu tidak menyusui FSH, LH, tidak ditemukan
pada minggu I post partum.
d. Sistem Kardiovaskuler
-
Tanda-tanda vital
Tekanan darah sama saat bersalin, suhu meningkat karena dehidrasi
pada awal post partum terjadi bradikardi.
Volume darah
Menurun karena kehilangan darah dan kembali normal 3-4 minggu
Persalinan normal : 200 500 cc, sesaria : 600 800 cc.
Perubahan hematologik
Ht meningkat, leukosit meningkat, neutrophil meningkat.
Jantung
Kembali ke posisi normal, COP meningkat dan normal 2-3 minggu.
e. Sistem Respirasi
Fungsi paru kembali normal, RR : 16-24 x/menit, keseimbangan asambasa kembali setelah 3 minggu post partum.
f. Sistem Gastrointestinal
-
g. Sistem Urinaria
-
h. Sistem Muskuloskeletal
Terjadi relaksasi pada otot abdomen karena terjadi tarikan saat hamil.
Diastasis rekti 2-4 cm, kembali normal 6-8 minggu post partum.
i. Sistem Integumen
Hiperpigmentasi perlahan berkurang.
j. Sistem Imun
Rhesus incompability, diberikan anti RHO imunoglobin.
ASUHAN KEPERAWATAN
POST PARTUM FISIOLOGIS
I.
PENGKAJIAN
A. Pemeriksaan Fisik
1. Monitor Keadaan Umum Ibu
-
Jam I
24 jam I
: tiap 4 jam
Setelah 24 jam
: tiap 8 jam
2. Baby Blues:
Mulai terjadinya, adakah anxietas, marah, respon depresi dan psikosis.
3. Perubahan Psikologis
a. Perubahan peran, sebagai orang tua.
b. Attachment yang mempengaruhi dari faktor ibu, ayah dan bayi.
c. Baby Blues merupakan gangguan perasaan yang menetap, biasanya
pada hari III dimungkinkan karena turunnya hormon estrogen dan
pergeseran yang mempengaruhi emosi ibu.
4. Faktor-faktor Risiko
a. Duerdistensi uterus
b. Persalinan yang lama
c. Episiotomi/laserasi
d. Ruptur membran prematur
e. Kala II persalinan
f. Plasenta tertahan
g. Breast feeding
II. PEMERIKSAAN KEPERAWATAN
1. Gangguan integritas jaringan b.d. episiotomi, laserasi.
2. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d. episiotomi.
3. Resiko tinggi infeksi b.d. gangguan integritas kulit.
4. Gangguan pola tidur b.d. ketidaknyamanan fisik, kebutuhan minum anak.
5. Resiko tinggi gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d.
peningkatan kebutuhan untuk menyusui.
6. Resiko tinggi konstipasi b.d. ketidaknyamanan perineal dan peristaltik yang
lemah.
7. Resiko tinggi gangguan eliminasi urine: retensi urine b.d. edema pemeal,
trauma perineal.
8. Resiko tinggi kekurangan volume cairan dan elektrolit b.d. kehilangan
darah, penurunan intake oral.
9. Cemas b.d. kurangnya pengetahuan tentang perawatan bayi/ibu, kondisi
bayi/ibu.
10. Resiko tinggi perubahan ikatan/peran b.d. konflik tentang bayinya.
Luka episiotomi menunjukkan tanda penyembuhan sesuai proses (tahaptahap penyembuhan luka)
Intervensi
-
Darah lengkap
Hb, Ht, Leukosit, trombosit.
Urine lengkap
DAFTAR PUSTAKA
A. PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa : Ni Ketut Sumarni
Ruang
: Post partum
: Ny. S
Umur : 22 tahun
Tipe Persalinan
BB Lahir
1.
Spontan
2900 gr
nifas
-
Umur sekarang
4 hari
: baik, composmentis
S : 37 C
RR : 20 x/menit
c. Payudara
Kesan Umum
tinggi
Posisi
: medial
Konstraksi
: kuat
Kandung kemih : tak ada distensi, BAK lancar tak ada keluhan.
e. Lochea
Jumlah
Warna
: merah
Konsistensi
: cair
Ball
f. Perineum
Keadaan
: Perineum dijahit
Tanda REEDA
: Tak ada
Kebersihan
: bersih
Hemorhoid
: Tak ada
g. Ekstremitas
Varises
: Tak ada
Tanda homan
: negatif
3. Psikososial
a. Perubahan Psikososial Ibu
Ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya dan masih sangat
mengharapkan bantuan orang terdekat (suami dan Ibu) untuk merawat
dirinya dan bayinya.
b. Bonding Attachment
Ibu merasa senang karena bayinya selalu berada di dekatnya sehingga
setiap saat bisa dipeluk dan diberi ASI sehingga semakin mendekatkan
dirinya dan bayinya. ASI sudah keluar dan bayi menyusu dengan efektif,
menghisap kuat.
c. Adaptasi Perubahan Peran Ibu
Ibu senang dan sudah bisa menerima perubahan peran dirinya sebagai ibu.
4. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium tanggal 30 Juli 2016
Hb
: 9,2 gr%
Lekosit
: 7.400
Trombosit
: 290.000
Terapi
Cefadroxil
2 x 500 mg
Pasforgin
3x1
Mirabion
1x1
Diet lunak
Rawat luka + betadine
B. ANALISA DATA
Inisial Klien : Ny. S
No
Umur
Ruang Sahadewa
: 22 tahun
No
Data Fokus
1. S : - Klien mengatakan nyeri pada
: 747376
Diagnosa Keperawatan
Nyeri b.d. pemajanan reseptor
kontinuitas jaringan
berjalan.
- Klien mengatakan rasanya seperti
diiris/perih.
O: - Terdapat luka jahitan di perineum
- Ekspresi wajah tegang menahan
sakit
2.
C. RENCANA KEPERAWATAN
Ttd
No
Umur
Ruang Sahadewa
: 22 tahun
No
DP
1. Nyeri b.d
Tujuan
Setelah dilakukan
pemajanan
tindakan keperawatan 60
reseptor nyeri
sekunder
berkurang
terputusnya
KH:
kontinuitas
jaringan
Intervensi
- Kaji tingkat nyeri, lokasi,
karakteristik
- Perhatikan isyarat verbal
dan non verbal
- Berikan informasi dan
petunjuk penyebab nyeri
yang timbul
x/menit
- Ekspresi lebih rileks
- Nyeri berkurang
2. Resti injeksi
: 747376
Setelah dilakukan
dalam
- Awasi kontraksi uterus dan
PPU
- Anjurkan gunakan teknik
b.d invasi
tindakan keperawatan
kuman
sekunder
terjadi infeksi
adanya luka
KH :
jahitan
laesa
D. IMPLEMENTASI
Inisial Klien : Ny. S
No
: 747376
Ttd
Umur
: 22 tahun
No
Tgl
Implementasi
1. 6/8/16 - Menentukan karakteristik nyeri
08.30
10.15
Ruang Sahadewa
Evaluasi
S : Klien mengatakan rasa
sakit di perineum
sudah berkurang dan
merasa lebih nyaman
O: - Klien menunjuk
skala nyeri 4.
- Ekspresi wajah lebih
relaks dan tenang
A: Masalah nyeri teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi
8.30
S : Klien mengatakan
agak takut
membersihkan vagina
Ttd
8.10
S : Klien mengatakan
mendemonstrasikan ulang
begitu dirasakan.
dalam
- Meyakinkan klien bahwa rasa
nyeri itu adalah wajar dan akan
hilang dengan sendirinya.
- Menganjurkan keluarga untuk
membantu aktivitas klien
- Menghadirkan selalu bayi di
dekat klien agar rasa nyerinya
dan sudah
hygiene)
membersihkannya
dengan benar.
O: Vulva kelihatan bersih,
tidak ada tanda
REEDA, tak ada tanda
infeksi
membersihkannya
- Menganjurkan klien agar tetap
meningkatkan status nutrisinya
agar proses penyembuhan
lukanya tidak terhambat dan baik