Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Akar sebagai
tempat masuknya mineral (zat-zat hara) dari tanah menuju ke seluruh bagian tumbuhan. Akar
merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan.
Coba amati sistem perakaran tumbuhan monokotil (misalnya rumput-rumputan) dan tumbuhan
dikotil (misalnya tanaman cabe). Akar tumbuhan monokotil tersusun dalam sistem akar serabut,
sedangkan akar tumbuhan dikotil tersusun dalam sistem akar tunggang.
Struktur Akar
Secara morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan
tudung akar. Sedangkan secara anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas epidermis, korteks,
endodermis, dan silinder pusat.
1.1
Ukuran panjang akar tergantung pada jenis tumbuhan. Misalnya tumbuhan apel memiliki akar
yang panjang. Selain itu panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal yang
mempengaruhi panjang akar misalnya porositas tanah, tersedianya air dan mineral dalam tanah,
serta kelembapan tanah. Misalnya, tumbuhan yang hidup di gurun memiliki akar yang panjang.
Morfologi akar tersusun atas batang akar, ujung akar, tudung akar, dan rambut akar.
Morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung
akar.
Ujung akar merupakan titik tumbuh akar. Ujung akar terdiri dari jaringan meristem yang selselnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar
(kaliptra). Tudung akar berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada
waktu menembus tanah. Untuk memudahkan akar menembus tanah, bagian luar tudung akar
mengandung lendir.
Pada akar, terdapat rambut-rambut akar yang merupakan perluasan permukaan dari sel-sel
epidermis akar. Adanya rambut-rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air dan
mineral. Rambut-rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan umumnya relatif pendek. Bila
akar tumbuh memanjang ke dalam tanah maka pada ujung akar yang lebih muda akan terbentuk
rambut-rambut akar yang baru, sedangkan rambut akar yang lebih tua akan hancur dan mati.
1.2 Anatomi (struktur dalam) akar.
Bila akar tumbuhan dikotil maupun monokotil disayat melintang, kemudian diamati di bawah
mikroskop akan tampak bagian-bagian dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks, endodermis,
dan stele (silinder pusat).
Epidermis akar (kulit luar). Epidermis akar merupakan lapisan luar akar. Epidermis akar terdiri
dari selapis sel yang tersusun rapat. Dinding sel epidermis tipis dan mudah dilalui oleh air. Selsel epidermis akan bermodifikasi membentuk rambut-rambut akar.
Korteks akar (kulit pertama). Korteks akar terdiri dari beberapa lapis sel yang berdinding tipis.
Di dalam korteks akar terdapat ruang-ruang antarsel. Ruang antarsel berperan dalam pertukaran
gas. Korteks berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Endodermis akar. Endodermis akar terdiri dari selapis sel yang tebal. Bentuk dan sususan sel-sel
endodermis berbeda dengan bentuk dan susunan sel-sel di sekitarnya. Oleh karena itu, batas
korteks dengan endodermis terlihat jelas jika diamati di bawah mikroskop. Endodermis berperan
sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.
Stele akar (silinder pusat). Stele pada akar tersusun atas perisikel (perikambium), xilem
(pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel merupakan lapisan terluar dari silinder
pusat yang terdiri dari satu atau beberapa lapisan sel. Perisikel berfungsi dalam pertumbuhan
sekunder dan pertumbuhan akar ke samping. Sedangkan xilem dan floem yang merupakan
berkas pembuluh angkat terletak di sebelah dalam perisikel. Pada akar tumbuhan monokotil
terdapat empulur, sedangkan pada akar tumbuhan dikotil tidak terdapat empulur.
2.
Fungsi Akar
Meskipun tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil memiliki sistem perakaran yang berbeda,
tetapi fungsi akar pada tumbuhan tersebut sama. Akar merupakan organ pada tumbuhan yang
berfungsi sebagai berikut :
3.
Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah.
Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai alat bernapas, misalnya pada
tumbuhan bakau.
Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Misalnya, wortel memiliki akar
tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada tanaman
sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang selanjutnya tumbuh menjadi individu
baru.
Air dan mineral dari tanah masuk ke tumbuhan melalui ujung akar dan rambut-rambut akar.
Adanya rambut-rambut akar menyebabkan daerah penyerapan air dan mineral menjadi luas.
Air dan mineral yang diserap oleh rambut-rambut akar akan menuju ke pumbuluh kayu (xilem).
Pengangkutan air dan mineral yang larut tersebut mengalir dari sel ke sel dengan arah horizontal,
yaitu dari sel epidermis menuju ke korteks dan endodermis sampai akhirnya ke pembuluh kayu.
Air yang masuk ke dalam sel tumbuhan menyebabkan tekanan pada dinding sel. Keadaan tegang
yang ditimbulkan antara dinding sel dengan isi sel setelah menyerap air disebut turgor.
Sedangkan tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor.
4. Akar sebagai Alat Pernapasan pada Tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di hutan bakau umumnya memiliki akar khusus untuk bernapas, yaitu
akar napas. Akar napas tumbuh tegak pada pangkal batang tumbuhan bakau.
Akar napas memiliki banyak celah sebagai tempat masuknya udara. Pada umumnya tanah di
hutan bakau berlumpur dengan kandungan oksigen yang rendah. Oleh karena itu, akar napas
yang dimiliki oleh tumbuhan yang hidup di hutan bakau berguna untuk beradaptasi terhadap
kandungan oksigen yang rendah. Tumbuhan di hutan bakau yang memiliki akar napas misalnya
Avicennia (api-api), Sonneratia (pidada), dan Bruguiera (tanjang).
Beberapa jenis tumbuhan bakau juga memiliki akar gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian
batang di atas tanah dan tumbuh ke arah tanah. Pada saat masih menggantung, akar gantung
berfungsi untuk bernapas (menyerap udara). Setelah mencapai tanah, bagian akar yang masuk ke
dalam tanah berfungsi seperti akar biasa, yaitu menyerap air dan mineral.
Seperti organ-organ tumbuhan yang lain, yaitu daun dan batang, akar yang ada di dalam tanah
ternyata juga melakukan pernasapan. Pernapasan pada akar terutama terjadi pada akar yang
masih muda. Untuk pernapasan dibutuhkan oksigen dan akan dihasilkan energi. Selanjutnya
energi ini digunakan akar untuk menyerap air dan mineral.
Sistem peredaran darah manusia merupakan sistem yang sangat berperan dalam
keseluruhan aktifitas tubuh. Melalui peredaran darah zat makanan hasil pencernaan
diedarkan ke seluruh tubuh yang memerlukan.
Oksigen yang diperoleh dari sistem pernapasan disebarkan melalui peredaran darah
dan karbon dioksida pun diangkut oleh peredaran darah untuk dikeluarkan melalui
paru-paru. Sisa makanan dan zat-zat yang tidak diperlukan tubuh akan dibawa oleh
aliran darah ke ginjal dan usus besar untuk dibuang. Bahkan sistem saraf pun akan
terganggu kerjanya jika aliran darah ke otak tidak mengalir dengan benar.
A. Organ Sistem Peredaran Darah
Walaupun sistem peredaran darah terdapat pada seluruh bagian tubuh, namun organ
utama penyusun sistem peredaran darah adalah darah, jantung, dan pembuluh darah.
1. Darah
Darah pada manusia terdiri dari plasma darah dan bagian sisanya berupa bagian yang
padat, yaitu sel-sel darah atau butir-butir darah. Plasma darah atau cairan darah
merupakan bagian cair dari darah yang merupakan 55 % dari bagian darah itu sendiri.
Plasma darah, terdiri atas air ( 90%), zat-zat yang terlarut, yaitu protein darah, sarisari makanan (glukosa dan asam amino), enzim, antibodi, hormon, dan zat sisa
metabolisme, serta gas-gas (oksigen, karbondioksida, dan nitrogen).
Di dalam plasma darah terdapat pula fibrinogen yang dapat berubah menjadi benangbenang fibrin, yang berguna untuk menutup luka. Plasma darah yang telah dipisahkan
fibrinogennya dinamakan serum. Cairan darah atau plasma darah mengangkut sarisari makanan dari usus kemudian ke hati, dari hati diedarkan ke seluruh bagian tubuh.
Plasma darah mengangkut sisa metabolisme berupa karbondioksida (sebagian diangkut
oleh darah merah) kembali dari jaringan ke jantung kemudian ke paru-paru.
Sisa metabolisme lain berupa zat urea diangkut dari jaringan ke organ pengeluaran,
yaitu ginjal. Plasma darah mengangkut hormon dari kelenjar buntu ke bagian tubuh
yang memerlukan. Plasma darah juga berfungsi sebagai penjaga tekanan osmosis cairan
tubuh karena plasma darah mengandung molekul-molekul protein dan garam-garam
tertentu.
Sel-sel darah, terdiri atas sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Sel darah
merah merupakan bagian terbesar dari sel darah yaitu sekitar 99 %. Sel darah merah
berbentuk bikonkaf, yaitu bulat, pipih, tengahnya cekung, sering berada dalam
keadaan bertumpukan.
Sel darah putih memiliki ukuran lebih besar daripada sel darah merah, tidak
berpigmen, dan mempunyai inti yang bentuknya bermacam-macam. Keping darah
berbentuk kecil, tidak teratur, tidak berinti dan berkelompok membentuk kepingankepingan di dalam darah.
Sel darah merah selain merupakan penentu golongan darah seseorang juga berfungsi
sebagai pengangkut oksigen. Oksigen diangkut oleh darah dengan cara diikat oleh
hemoglobin. Hemoglobin yang telah mengikat O2 menyebabkan darah berwarna
merah dan disebut sebagai oksihemoglobin. Reaksi pengikatan O2 oleh hemoglobin
terjadi di dalam paru-paru, sedangkan pelepasan O2 oleh hemoglobin dilakukan di
dalam sel di seluruh tubuh.
Sel darah merah dibentuk oleh sumsum merah pada tulang pipih dan tulang pipa. Saat
bayi dalam kandungan, sel darah merah dibentuk oleh hati dan limpa. Sel darah merah
yang telah tua ( berumur 120 hari) akan dirombak di hati dan limpa. Di dalam hati,
hemoglobin diubah menjadi zat empedu (bilirubin). Zat besi yang dilepaskan oleh
hemoglobin digunakan untuk membentuk sel darah merah baru.
Sel darah putih dibentuk di sumsum merah pada tulang pipih, limpa, dan kelenjar getah
bening. Fungsi sel darah putih adalah untuk membunuh kuman penyakit dalam tubuh
dan membentuk antibodi. Fagosit dapat membunuh kuman penyakit dengan cara
"memakannya". Fagosit dapat bergerak seperti Amoeba dan dapat keluar menembus
dinding kapiler darah menuju jaringan sekitarnya.
2. Jantung
Jantung terletak di dalam rongga dada, diapit oleh belahan paru-paru agak ke sebelah
belakang. Ukurannya kurang lebih sebesar kepalan tangan berwarna merah tua, dan
dibungkus oleh selaput yang bernama pericardium.
Otot-otot jantung dialiri oleh pembuluh-pembuluh darah yang disebut pembuluh
koroner. Jantung manusia terdiri atas empat ruangan. Belahan kiri sama dengan
belahan kanan jantung yang terpisah sama sekali. Belahan kiri terdiri atas serambi
(atrium) kiri dan di bawahnya ada bilik (ventrikel) kiri. Belahan kanan terdiri atas
serambi (atrium) kanan dan di bawahnya terdapat bilik (ventrikel) kanan.
Di antara serambi dan bilik terdapat katup yang membuka ke arah serambi. Pada bilik
kanan terdapat lubang yang berhubungan dengan aorta yang menuju ke paru-paru,
sedangkan pada bilik kiri terdapat lubang yang berhubungan dengan aorta yang menuju
ke seluruh tubuh. Pada lubang-lubang ini pun terdapat katup.
Kita tidak dapat menghentikan atau mempercepat kerja otot jantung karena jantung
bekerja diperintah oleh saraf otonom yang berpusat di otak. Jantung dapat berkontraksi
dan berelaksasi. Siklus kerja jantung ada dua macam yaitu kontraksi otot jantung(sistol)
dan relaksasi otot jantung(diastol). Saat kontraksi otot jantung memiliki tekanan
tertinggi sedangkan saat relaksasi memiliki tekanan terendah. Siklus jantung yang
normal saat istirahat adalah 0,8 detik sehingga denyut jantung pada orang dewasa ratarata 70 kali/menit, namun denyut jantung dipengaruhi oleh umur dan aktivitas orang
yang bersangkutan. Misalnya, setelah berolah raga denyut jantung kita bertambah
cepat.
3. Pembuluh Darah
Darah mengisi jantung dan seluruh salurannya. Karena ada denyut jantung maka darah
dapat mengalir. Pembuluh darah yang berhubungan dengan jantung disebut pembuluh
darah utama. Makin jauh dari jantung, pembuluh darah makin bercabang-cabang dan
diameter salurannya makin sempit. Akhirnya pembuluh darah tersebut sampai pada
jaringan.
Pembuluh darah ada tiga macam, yaitu pembuluh nadi (arteri) yaitu pembuluh darah
yang membawa darah dari jantung, pembuluh balik (vena) yaitu pembuluh darah yang
membawa darah kembali ke jantung dan pembuluh kapiler yaitu pembuluh darah yang
sangat halus yang ada di jaringan tubuh. Arteri adalah pembuluh darah yang berfungsi
membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri atau dikenal sebagai pembuluh
nadi memiliki dinding pembuluh yang dapat mengembang dan mengkerut.
Arteri memiliki tiga lapis dinding yang tebal. Lapisan otot halus dan lapisan jaringan
ikat yang bersifat elastis membuat arteri mampu menahan darah yang memiliki tekanan
tinggi akibat pompaan jantung. Pembuluh nadi utama ada dua buah, yaitu aorta dan
arteri pulmonalis. Aorta adalah pembuluh nadi utama yang membawa darah dari
jantung.
Arteri pulmonalis adalah arteri yang mengandung darah yang miskin oksigen untuk
dibawa ke paru-paru. Arteriol adalah arteri kecil yang menjadi penyambung dari arteri
yang lebih besar dengan pembuluh kapiler. Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh
darah yang datang menuju ke jantung, tepatnya ke serambi kiri dan kanan. Dinding
pembuluh balik lebih tipis dan lebih elastis, serta letaknya lebih ke permukaan tubuh.
Pembuluh balik yang menuju ke serambi kanan berasal dari vena kava anterior yaitu
pembuluh balik yang berasal dari bagian atas tubuh, dan vena kava posterior yaitu
pembuluh balik yang berasal dari bagian bawah. Darah di dalam vena kava posterior
dan vena kava anterior mengandung gas karbon dioksida yang banyak. Cabang-cabang
pembuluh balik disebut venula.
Pembuluh kapiler merupakan ujung yang paling akhir dari arteri maupun vena. Boleh
dikatakan sebagai penghubung antara venula dengan arteriol. Pembuluh kapiler
terletak di dalam jaringan tubuh. Kapiler darah di dalam jaringan membentuk suatu
anyaman cukup rumit. Kapiler memiliki dinding pembuluh yang sangat tipis, yaitu
hanya terdiri dari satu lapis endotelium. Sebagian dari dinding pembuluh kapiler
memiliki lubang antara sel-sel endoteliumnya, sehingga dapat terjadi pertukaran gas
oksigen dengan karbon dioksida, sari-sari makanan dan sisa metabolisme serta hormon
pun dapat menembus dinding tersebut.
B. Mekanisme Sistem Peredaran Darah
Kerja sistem peredaran darah dikontrol oleh jantung, yang memompa darah sehingga
dapat beredar ke seluruh tubuh. Pada saat otot jantung berelaksasi, jantung dalam
keadaan mengembang, volumenya besar, dan tekanannya kecil. Akibatnya, darah dari
vena kava (darah kotor dari tubuh), masuk ke dalam serambi kanan, klep AV membuka
dan darah terus masuk ke bilik kanan. Sementara di belahan jantung sebelah kiri, darah
dari vena pulmonalis (darah bersih dari paru-paru) masuk ke bilik kiri.
Pada saat otot jantung berkontraksi jantung dalam keadaan mengerut. Darah yang
sudah ada dalam billik kanan dipompa masuk ke arteri pulmonalis. Waktu itu klep AV
menutup sedangkan klep ke arteri pulmonalis membuka. Di bagian jantung sebelah kiri,
darah di dalam bilik kiri dipompa masuk ke aorta. Pada saat itu, klep AV menutup,
sedangkan klep ke aorta membuka.
Pada sistem peredaran darah manusia terdapat dua lintasan peredaran darah, yaitu
peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Kedua peredaran darah ini disebut
peredaran darah ganda.
Peredaran darah kecil disebut juga peredaran darah paru-paru. Peredaran ini
dimulai dari darah kotor yang berada di dalam bilik kanan jantung terpompa keluar
(saat jantung berkontraksi), menuju ke arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis bercabang
dua, satu paru-paru kiri dan satu paru-paru kanan. Sesampainya di paru-paru, karbon
dioksida dilepaskan dari tubuh kemudian darah mengikat oksigen. Dari paru-paru,
darah yang kaya oksigen mengalir ke dalam vena pulmonalis kiri dan kanan. Vena
pulmonalis kiri dan kanan kemudian bersatu menjadi vena pulmonalis. Vena
pulmonalis masuk ke serambi kiri jantung.
Dibandingkan dengan peredaran darah kecil, peredaran darah besar lebih luas
lintasannya. Pada peredaran darah besar, darah harus mencapai berbagai organ
dan bagian tubuh atas maupun bawah. Oleh karena itu, peredaran darah besar disebut
pula peredaran darah tubuh karena darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh dan
kembali lagi ke jantung.
Darah bersih di dalam bilik kiri jantung dipompa masuk ke dalam aorta. Aorta
bercabang menuju ke bagian atas tubuh (kepala dan tangan) dan menuju ke bagian
bawah tubuh. Aorta yang menuju ke bagian bawah tubuh ada yang menuju ke hati,
usus, lambung, ginjal, anggota tubuh, dan ke jaringan tubuh bagian bawah. Dari organorgan tersebut, darah akan kembali ke jantung melalui pembuluh balik (vena). Dekat ke
jantung, vena-vena tersebut bersatu membentuk vena kava posterior dan vena kava
anterior. Kemudian masuk ke serambi kiri jantung.
Pada sistem peredaran darah manusia, antara darah yang bersih yang banyak
merngandung oksigen dengan darah kotor yang mengandung sisa metabolisme tidak
pernah tercampur. Peredaran darah berfungsi untuk menjaga agar suhu tubuh tetap.
Bagian tubuh yang sedang aktif bekerja biasanya mengeluarkan panas. Panas ini oleh
aliran darah terbawa ke bagian tubuh yang lebih dingin. Dengan demikian, suhu tubuh
manusia konstan (tetap).
C. Gangguan pada Sistem Peredaran Darah
Gangguan pada sistem peredaran darah dapat berupa kerusakan pada alat peredaran
darah dapat juga berupa kelainan yang merupakan faktor bawaan. Kita sering
mendengar orang terserang darah tinggi atau sampai dengan stroke. Penyakit darah
tinggi seseorang cenderung disebabkan karena kerusakan pada pembuluh darah yang
ditunjang dengan kebiasaan hidup yang kurang sehat.
Penyempitan pembuluh darah dapat terjadi adanya kerusakan pada pembuluh darah
yang kemudian diperbaiki oleh tubuh. Setelah tertutupi oleh keping darah dan benang
fibrin, endotelium memperbanyak diri, hal ini membuat adanya celah dengan dinding
pembuluh sebelumnya sehingga kolesterol terjebak dalam celah tersebut. Keberadaan
kolesterol akan memancing semakin banyaknya tumpukan lemak berkumpul dalam
celah sehingga pembuluh yang dapat dilalui oleh darah menyempit. Hal ini membuat
pada bagian pembuluh yang menyempit terjadi kenaikan tekanan darah.
Gangguan pada permbuluh dapat juga berupa varises, yaitu kelainan pada pembuluh
darah vena akibat aliran darah tertahan, misalnya akibat terlalu lama berdiri sehingga
pembuluh vena kaki kadang-kadang membesar. Wasir atau ambiyen terjadi terlalu
banyak duduk kadang-kadang meng-akibatkan pembuluh darah di anus membesar atau
ada kelainan pada pembuluh darah vena sehingga aliran darah tertekan.
Gangguan dapat terjadi juga pada sel darah. Gangguan tersebut antara lain leukemia,
anemia, dan hemofilia. Leukemia atau disebut juga kanker darah, merupakan penyakit
bawaan berupa kanker sel sumsum tulang penghasil sel darah putih. Akibatnya, jumlah
sel darah putih meningkat secara tidak terkendali. Selain itu, sel darah putih
"memakan" sel darah merah sehingga penderita mengalami anemia berat. Anemia
adalah kurangnya jumlah hemoglobin di dalam sel darah merah. Jadi, anemia dapat
disebabkan karena kekurangan darah merah. Hemofilia merupakan penyakit bawaan
berupa darah yang sulit membeku.
Gangguan pada jantung juga dapat bersifat bawaan. Gangguan jantung berupa
kerusakan pada klep jantung atau penyumbatan dalam jantung. Jantung merupakan
organ penentu hidup matinya seseorang, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk
membuat jantung terus dapat digunakan. Alternatif terakhir dalam mengatasi gangguan
jantung adalah dengan pencangkokan jantung. Pencangkokan (transplantasi) jantung
pertama kali dilakukan oleh Christian Bernhard dari Afrika Selatan pada tahun 1969.
Demikianlah Penjelasan Sistem Peredaran Darah Manusia, selamat belajar
4.2 Menghubungkan Konsep Atom, Ion, dan Molekul Dengan Produk Kimia Sehari-hari
3. Atom-atom tidak dapat dirusak . Atom-atom tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan
melalui reaksi kimia.
4. Melalui reaksi kimia, atom-atom dari pereaksi akan memiliki susunan yang baru daaan
akan saling terikat satu sama lain dengan rasio atau perbandingan bilangan tertentu.
Dalam gambar-gambar atom dari unsur yang berbeda diberi warna yang berbeda hanya untuk
menunjukkan bahwa atom tersebut berasal dari unsur yang berbeda. Pewarnaan ini bukan warna
dari atom itu sendiri.
Dalam keadaan tunggal atom tidak memiliki sifat-sifat tertentu, seperti warna, wujud, massa
jenis, daya hantar listrik, titik didih, titik leleh, dll. Sifat-sifat itu baru muncul jika atom-atom
dalam jumlah besar bergabung membentuk kumpulan atom dengan cara-cara tertentu. Cara-cara
atom berikatan akan menentukan sifat dari zat yang dibentuk.
Para ahli kimia menyusun unsur dan senyawanya dalam suatu sistem periodik unsur yaitu suatu
tabel yang berisi 118 unsur yang berada dalam keadaan bebas ataupun senyawanya di alam
bahkan juga unsur-unsur yang hanya ada di laboratorium.
Kolom dalam sistem periodik unsur disebut golongan. Dalam setiap golongan hanya terdapat
satu golongan unsur. Dalam satu golongan, unsur-unsur akan disusun sesuai dengan kenaikan
nomor massa.
Ion-ion yang bermuatan memiliki gaya tarik listrik yang kuat. Ion-ion yang bermuatan positif
(kation) berikatan dengan ion bermuatan negatif (anion) melalui ikatan ion (ikatan kimia yang
terjadi karena gaya tarik listrik) dan membentuk senyawa ion (senyawa yang terbentuk karena
adanya ikatan ion).
Senyawa yang tersusun atas ion-ion tidak membentuk molekul melainkan kisi kristal. Dalam
suatu kisi kristal, ion-ion yang saling berlawanan tersusun dengan susunan antarion tertentu.
Kuatnya ikatan antar ion dapat menjelaskan mengapa garam-garam umumnya memiliki titik
leleh dan titik didih yang tinggi daripadda zat-zat yang partikel terkecilnya adalah molekul.
E. Komponen Penyusun Produk Kimia Di Beberapa Bidang Kehidupan
1. 1. Bidang Industri
a. Cat
Salah satu bahan kimia penyusun cat berupa asam akrilat. Suatu asam karbon, berbentuk cairan
tanpa warna dan berbau tajam. Diproduksi dari dari propilena, suatu gas hasil dari penyulingan
minyak. Bahan ini dapat bercampur dalam air, eter, dan alkohol. Asam akrilat dibuat menjadi
serat akrilat. Serat inilah yang digunakan dalam pembuatan cat, tinta, lem, antioksidan dan
produk pembersih.
Cat air (dilarutkan dengan air) dan cat minyak (dilarutkan dengan minyak dan thinner) dapat
dipercepat pengeringannya dengan penambahan campuran Plumbum (Pb) dan Cromium (Cr).
Pb (timah hitam atau timbal) merupakan logam yang bisa mengakibatkan kerusakan sistem saraf
pada manusia terutama pada anak kecil.
b. Belerang
Belerang merupakan komponen minyak bumi. Belerang sangat dibutuhkan dalam pembuatan
industri kimia seperti pembuatan ban, pulp, kertas dan sebagai pendingin ketika memadamkan
kebakaran dengan alat pemadam kebakaran otomatis.
1. Bidang Pertanian
1. Pupuk
Pupuk yang dibuat dari sisa-sisa tumbuh-tumbuhan disebut pupuk alam. Pupuk buatan dibuat
dibuat dipabrik dengan bahan kimia. Pupuk buatan dibedakan menjadi pupuk nitrogen (untuk
pertumbuhan) contohnya pupuk urea (CO(NH)2)2 dan pupuk ZA (Zwavel Ammonium), pupuk
fosfor (untuk pembentukan akar dari benih, asimilasi tumbuhan, pembentukan protein, dan
mempercepat pembuahan) kekurangan fosfor menyebabkan kekerdilan. Pupuk kalium
(dibutuhkan tanaman pada saat berbuah, contohnya K2SO4 atau KCl). Pupuk majemuk
(mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium) contohnya pupuk NPK.
1. Pestisida
Pestisida merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk memberantas hama tanaman.
Berdasarkan kegunaannya pestisida dibedakan menjadi insektisida (dari senyawa Dikloro
Difenil Trikloro etana untuk memberantas serangga), fungisida (memberantas jamur atau
cendawan), herbisida (untuk memberantas rumput), larvasida (untuk memberantas hewan
pengerat/tikus), dan hematosida (untuk memberantas cacing nematoda).
Berdasarkan struktur kimianya pestisida dibagi menjadi:
Organoklorin : Mengandung unsur karbon, hidrogen, dan klorin (DDT dan D3 aldrin)
Organofosfat : Mengandung unsur fosfat, karbon, dan hidrogen (malathion / parathion)
Karbamat : mengandung gugus karbamat (contohnya sevin dan baygon)
Berdasarkan cara kerja obat dalam membunuh serangga atau hama pestisida dikelompokkan
menjadi racun perut (membasmi serangga/hama pengunyah dan penggigit), racun kontak
(membasmi serangga yang mengambil makanannya dari bagian bawah permukaan daun/bagian
tanaamaan yang tidak terkena racun semprot), dan racun gas (untuk membasmi serangga pada
ruang tertutup).
1. Bidang Kesehatan
1. Paracetamol
Paracetamol/asetaminophen digolongkan sebagai obat analgesik-antipireutik, yaitu sebagai
pengurang rasa sakit, nyeri, demam dan menekan saraf pusat. Oleh karena mampu menekan saraf
pusat, obat ini menyebabkan kantuk.
1. Zat Radioaktif
Zat radioaktif adalah bahan kimia untuk mendeteksi kebaradaan suatu penyakit dalam tubuh.
Tiga jenis sinar radioaktif adalah sinar alfa (a), sinar beta (b), dan sinar gamma (g). Beberapa
zat radioaktif dan kegunaannya :
I-131 : Mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, terapi kanker kelenjar tiroid.
Xe-133 :
KD: 5.1 Mencari informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia dalam
kehidupan sehari-hari
Menjelaskan efek samping bahan kimia yang terdapat dalam produk kebutuhan rumah tangga
5.2 Mengkomuni-kasikan informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia
Mengidentifikasi efek samping bahan kimia yang terdapat dalam suatu produk
Menjelaskan efek samping bahan kimia yang terdapat dalam produk kebutuhan rumah tangga
Bahan kimia dalam kehidupan dikelompokkan menjadi bahan kimia dalam rumah tangga
(pembersih, pemutih, dan pembasmi serangga) dan bahan kimia dalam makanan (pewarna,
pemanis, pengawet, dan penyedap).
1. Pembersih
Bahan pembersih dalam rumah tangga kimia berfungsi untuk menjaga kebersihan diri sendiri dan
lingkungan.
a.Sabun
Sabun ditemukan oleh bangsa Mesir kuno. Ssabun terbuat dari lemak nabati atau hewani yang
dipanaskan dengan larutan alkali seperti natrium hidroksida (sabun kerras) dan kalium
hidroksida (sabun cair).
b.Detergen (pembersih sintetik)
Pembersih yang terdiri dari zat aktif permukaan (surfaktan), bahan pengisi, pemutih, pewangi,
penimbul busa, optical brightener (bahan cemerlang), dan bahan aktif liniar alkil sulfonat
bahan (LAS) atau natrium benzenasulfonat (Na-ABS).
Detergen memiliki pH sangat basa (9,5-12) yang dapat mengakibatkan iritasi pada kulit. Kulit
terasa kering, melepuh dan retak-retak, kulit tangan gampang mengelupas, hingga timbulnya
eksim kulit semacam bintik-bintik gatal berair ditelapak tangan maupun kaki. Jika kulit
menyentuh detergen segera dibilas air bersih dan dikeringkan.
Bahan aktif ABS dalam detergen merupakan bahan kimia yang sukar terurai oleh
mikroorganisme, sehingga mencemarkan air dan tanah. . Jika air sungai dan tanah sudah
tercemar limbah detergen, dikhawatirkan bahan kimianya terakumukasi dalam jaringan tubuh
yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif semacam tumor atau kanker.
Efek samping tersebut dapat dikurangi dengan cara memilih detergen ramah lingkungan. Lihat
kemasan bertuliskan Biodegradable, yaitu bahan yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme
seperti LAS (bahan aktif ramah lingkungan karena struktur kimianya. Berbentuk rantai liniar).
Kita harus ikut mencegah pencemaran lingkungan dengan cara meminimalkan pemakaian
detergen sesuai takaran yang dianjurkan.
c.Sampo
Sampo mengandung bahan aktif surfaktan anionik, seperti natrium lauril eter sulfat, natrium
lauril sulfat, dan senyawa amonium.
d.Pasta Gigi
Bahan aktif dalam pasta gigi berupa sodium monofluorofosfat dan kalsium gliserofosfat yang
berfungsi memperkuat lapisan email gigi agar gigi sehat dan kuat. Jika digunakan secara
berlebihan menyebabkan menipisnya email gigi.
e.Karbol
Bahan aktif yang terdapat dalam karbol berupa fenol (asam karbolat), asam klorida (HCL) untuk
membunuh kuman-kuman. Bahan ini juga mengandung racun jika digunakan berlebihan akan
memberikan dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan.
2. Pemutih
a.Pemutih Pakaian
Bahan aktif yang terdapat dalam pemutih pakaian berupa larutan natrium hipoklorit (NaClO)
5,25%. Selain sebagai pemutih bahan aktif ini juga berfungsi menghilangkan bau dan membunuh
kuman (desinfektan).
Pencampuran natrium hipoklorit dan asam klorida akan menghasilkan gas klorin. Gas ini
dapat merusak tenggorokan dan sistem pernafasan. Jika gas klorin terhirup dalam jumlah banyak
dapat menyebabkan kematian.
b.Pemutih Kosmetik
Bahan aktif yang terdapat dalam pemutih kosmetik adalah hidrokuinon (awet muda, tidak
berkerut, dan tampak putih), dan Tretinoin (bahan kimia turunan vitamin A) untuk
menghilangkan jerawat, membuat kulit tampak putih dan lembut.
Hidrokuinon juga dapat merusak kulit seperti terbakar jika krim yang digunakan mempunyai
kepekatan tinggi. Jika digunakan dalam waktu lama mengakibatkan benjolan kekuningan pada
kulit (okronosis). Jika termakan dalam jumlah 5-15 gram, dapat mengakibatkan kerusakan sel
darah merah (anemia hemolitik).
Tretinoin juga dapat mengikis lapisan kulit sedikit demi sedikit sama seperti hidrokuinon.
Semasa bahan ini digunakan, kulit akan kelihatan merah, terasa pedih, kering, dan gatal-gatal.
Bahan ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil karena dapat menyebabkan kecacatan janin.
3. Pewangi
Bahan aktif yang digunakan untuk pewangi badan berupa triklosan. Sedangkan bahan aktif
ammonium klorida 5% untuk pewangi pakaian. Benzil alkohol, benzil asetat, etanol, limone,
dan linanol digunakan dalam pewangi ruangan.
Pewangi umumnya mengandung hidroalkohol yang dicampur alkohol dengan konsentrasi 5090%. Jika tertelan, senyawa ini dapat menyebabkan Penekanan fungsi otak dan menyebabkan
kantuk.
4. Pembasmi Serangga (insektisida)
Ada dua golongan bahan kimia yang digunakan untuk insektisida:
1.Insektisida organik, berasal dari unsur-unsur senyawa karbon, missal DDT.
2.Insektisida anorganik berasal dari unsur-unsur yang bukan senyawa karbon. Contohnya
natrium arsenat, aldrin, endrin, dieldrin, kalsium sianida, dan tembaga (II) Sulfat.
Pestisida memang dapat membunuh hama yang menyerang tanaman , tetapi sisa-sisa pestisida
yang masuk ke sistem perairan dapat membunuh plankton (makanan ikan kecil). Plankton yang
masih hidup dan mengandung DDT dimakan oleh ikan-ikan kecil yang pada akhirnya
dikonsumsi oleh manusia sehingga mengakibatkan keracunan.
Gas yang disemprotkan dari pembasmi serangga dapat menyebabkan muntah-muntah, sesak
nafas, kejang bahkan kehilangan kesadaran. Oleh karena itu setelah menyemprotkan insektisida
ke ruangan, jendela harus dibuka supaya banyak udara yang masuk keruangan.
Selaain dari insektisida, pencemaaran lingkungan dapat juga disebabkan oleh pupuk. Sisa pupuk
yang masuk ke sistem air menyebabkan ganggang tumbuh subur sehingga menutupi permukaan
air (eutrofikasi)
Dampak negatif bahan-bahan kimia yang terdapat dalam rumah tangga dapat dikurangi dengan
beberapa cara berikut:
1.Penggunaan sesuai jenis dan fungsinya.
2.Pemakaian sesuai aturan dan dosis yang ditentukan pada label kemasannya.
3.Meletakkan di tempat yang aman dari api dan panas matahari.
4.dijauhkan dari makanan dan jangkauan anak-anak.
Pewarna Buatan
Pewarna tekstil
Lissamine green,hijau FCF
Tartrazin
Auramin,sudan I,Ponceau
3R
Karmoisin, aluna, eritrosin Rhodamin B
Benzil violet
Indigo Karmin
Dilarang!!
Cokelat HT
Karena dapat
Sunset Yellow FCF
Menimbulkan KANKER
1. 2. Bahan Pemanis
Pemanis alami gula pasir (dari tetes air rebu) dan gula merah (dari nira pohon kelapa)
mengandung kalori yang tinggi, sehingga untuk penderita kencing manis (diabetes militus) dan
kelebihan berat badan (obesitas) tidak dianjurkan mengkonsumsi pemanis alami dalam jumlah
banyak karena akan meningkatkan kadar gula.
Bagi penderita diabetes dan obesitas tersedia pemanis buatan (Sorbitol)yang berkalori rendah
sekaligus aman untuk dikonsumsi. Sorbitol mempunyai tingkat kemanisan sama dengan gula.
Pemanis buatan yang lain diantaranya siklamat (memiliki rasa manis 30 kali lebih besar dari
gula), aspartame (rasa manis 160 kali lebih besar dari gula), dan sakarin (rasa manis 400 kali
lebih besar dari gula).
3. Bahan Pengawet
Bahan pengawet digunakan untuk meningkatkan daya simpan, cita rasa, warna, menstabilkan,
memperbaiki tekstur, sebagai zat pengental/penstabil, anti lengket, mencegah perubahan warna,
serta memperkaya vitamin dan mineral suatu produk.
Pengawet Alami
Garam
Gula
Asam Cuka
Pengawet Buatan
Garam Nitrat dan Nitrit
Asam Banzoat
Asam Propionat
Formalin
Boraks
Zat Adiktif adalah zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang
kuat dan psikologis yang panjang (drug dependence). Kelompok zat adiktif adalah narkotika,
yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semisentetis yang dapat menyebabkan penurunan/perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi/menghilangkan rasa nyeri/sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Berdasarkan tujuan penggunaan dan tingkat ketergantungan narkotika ada 3 golongan:
1. Narkotika Golongan I
Narkotika yang digunakan untuk tujuan pengembangan IPTEK dan tidak digunakan dalam
terapi, mempunyai potensi sangat tinggi dalam mengakibatkan ketergantungan. Contohnya
opium, koka/kokain, dan ganja.
2. Narkotika Golongan II
Narkotika yang berkhasiat dalam pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir, dapat
digunakan dalam terapi dan untuk tujuan IPTEK, serta berpotensi mengakibatkan
ketergantungan. Diantaranya morfin (untuk meghilangkan rasa nyeri terutama pada penyakit
kanker), Fentanil ( untuk anastesi umum), dan Petidin (banyak digunakan dalam persalinan ibi
hamil).
3. Narkotika Golongan III
Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau tujuaan
IPTEK serta mempunyai potensi ringan dalam mengakibatkan ketergatungan. Diantaranya
Kodein (dalam pengobatan sebagai antitusif dan analgesik), dan Etil morfina /dionin
(digunakan sebagai obat batuk).
B. Psikotropika
Psikotropika didefinisikan sebagai zat atau obat,baik alamiah maupun sintetik, bukan narkotika,
tetapi berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku, serta dapat menyebabkan efek
ketergantungan.4 golongan psikotropika sesuai dengan tinggi rendahnya potensi dalam
mengakibatkan ketergantungan yaitu:
1. Psikotropika Golongan I
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan IPTEK dan tidak digunakan dalam terapi,
mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. contohnya Ectasy,
Psilosibina dan psilosina, LSD (Lisergik Dietilamida), Meskalina (Peyot).
2. Psikotropika Golongan II
Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi atau untuk
tujuan IPTEK serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Diantaranya amfetamin, methamfetamina, metakualon, dan metil fenidat.
3. Psikotropika Golongan III
Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan ddan banyak digunakan dalam terapi atau untuk
tujuan IPTEK, serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan.
diantaranya amobarbital, flunitrazepam, dan katina.
4. Psikotropika Golongan IV
Psikotropika yang bermanfaat untuk pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi atau
untuk tujuaan IPTEK serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan.
diantaranya barbitural, bromazepam, dan estazolam.
Semua obat-obatan diatas dibagi 3 kelompok:
1. 1. Depresan
Obat terlarang yang menyebabkan depresi (menekan) aktivitas susunan saraf pusat bagi
pemakainya. Pemakai merasa tenang pada awalnya, kemudian apatis, mengantuk, dan tidak
sadarkan diri. Semua gerak refleks menurun, mata menjadi sayu, daya penilaian menurun, dan
gangguan terhadap sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah). Diantaranya Heroin,
Morfin, barbiturat, diazepam, dan nitrazepam.
Dampak negatif obat-obatan golongan ini dapat merusak lever, paru-paru, ginjal, jantung,
mempercepat denyut nadi, menimbulkan kesakitan, kejang-kejang, depresi, dan kematian
bila overdosis.
1. 2. Stimulan
Golongan obat terlarang ini dapat merangsang fungsi tubuh. Pada awalnya pemakai merasa
segar, penuh percaya diri, kemudian berlanjut menjadi susah tidur, perilaku hiperaktif, agresif,
denyut jantung jadi cepat, dan mudah tersinggung. Obat-obatan yang termasuk dalam kelompok
ini contohnya kokain, amfetamin, ekstasi, dan kafein.
Dampak negatif golongan stimulan dapat menaikkan tekanan darah, merusak sel-sel saraf,
denyut nadi tidak beraturan, menurunkan berat badan, dan menyebabkan paranoid serta
kematian.
1. 3. Halusinogen
Golongan obat terlarang ini menyebabkan adanya penyimpangan persepsi termasuk halusinasi
seperti mendengar suara atau melihat sesuatu. Pemakai menjadi curiga berlebihan, mata menjadi
merah, dan agresif. Obat-obatan ini antara lain LSD, dan ganja.
Dampak negatif golongan halusinogen dapat merusak ginjal, merusak sel-sel saraf,
mempengaruhi daya ingat dan konsentrasi, serta mengakibatkan kebingungan dan
ketagihan.
Penyalahgunaan obat terlarang banyak dilakukan oleh para remaja dan pelajar. Masa remaja
adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju masa puber. Pada masa ini penuh energi, serba
ingin tahu, mudah terpengaruh, nekat, emosi tinggi, selalu ingin mencoba, tidak mau
ketinggalan, dan belum memiliki pertimbangan yang matang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan obatan terlarang antara lain keharmonisan
keluarga yang memudar, rasa ingin mencoba, pengaruh teman, dan ingin melepaskan diri
dari masalah.
Zat adiktif dan psikotropika sangat berbahaya bagi manusia jika salah dalam penggunaannya.
Salah satu dampak negatif yang paling berbahaya yaitu efek ketagihan dan ketergantungan
(pecandu tidak dapat melakukan kegiatan apapun bila tidak memakai zat adiktif dan
psikotropika). Namun jika digunakan sesuai fungsi, dosis, dan takaran yang tepat dapat
bermanfaat dibidang kesehatan. Diantaranya untuk:
1. Obat bius/anastesi (thiopental, halothane, enflurane, metoksiflurane, dan PCP.
2. Obat perangsang (amfetamin, dan kokain)
3. Obat penawar rasa sakit
(morfin)
1. Pertolongan pertama, yaitu memandikan pecandu dengan air hangat, memberi makan dan
minum yang bergizi.
2. Resusitasi jantung dan paru, yaitu pernafasan buatan dan rangsangan jantung pada
penderita yang overdosis atau sakaw (dilakukan cepat agar penderita tidak meninggal).
3. Detoksifikasi, yaitu menghilangkan racun dalam darah penderita (medis ddan nonmedis)
4. Rehabilitasi, (setelah detoksifikasi), untuk menghilangkan keinginan terhadap
psikotropika dengan membatasi pergaulan dari lingkungan pecandu.
Tahap diatas memerlukan biaya perawatan yang sangat mahal, maka pencegahan sebelum
penyalahgunaan obat terlarang menjadi sangat penting. Usaha ini antara lain:
1. Pembinaan kehidupan beragama, baik disekolah, keluarga, dan lingkungan.
2. Adanya komunikasi yang harmonis antara remaja dengan orang tua dan guru serta
lingkungannya.
3. Berprilaku positif dengan melakukan aktivitas fisik dalam penyaluran energi (olah raga).
4. Pengembangan diri dengan berbagai program/hobi disekolah, rumah, dan lingkungan.
5. Mengetahui gaya hidup sehat sehingga mampu menangkal pengaruh/bujukan memakai
obat terlarang
6. Saling menghargai sesama remaja dan anggota keluarga.
7. Menyelesaikan berbagai masalah dikalangan remaja atau pelajar secara positif dan
konstuktif.
Untuk masa depan yang lebih baik semua pihak berperan aktif dalam pemberantasan narkoba
dengan cara sebagai berikut:
1. Tidak terlibat dalam jaringan narkoba, baik langsung maupun tidak langsung, seperti
pemakai atau pengedar.
2. Menolak ajakan teman atau orang yang baru dikenal apabila menawarkan narkoba,
meskipun tanpa harus membelinya.
3. Memberituhukan kepada pihak berwajib setempat apabila mengetahui adanya sindikat
narkoba
Selain obat-obatan ada juga alkohol dan rokok yang dapat mengakibatkan kecanduan.
1. 1. Alkohol
Alkohol merupakan zat yang mengandung etanol. Zat kimia ini daya kerjanya menekan sistem
susunan saraf pusat. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke seluruh jaringan dan
cairan tubuh. Dengan peningkaatan kadar alkohol dalam darah orang menjadi EUFORIA,
namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi. Ada 3 golongan minuman
beralkohol yaitu:
1. Golongan A : Kadar etanol 1% 5% (bir)
2. Golongan B
3. Golongan C
Efek yang ditimbulkaan setelah mengkonsumsi alkohol dapat dirasakan segera tergantung dari
jumlah atau kadar alkohol yang dikonsumsi. Kadang alkohol digunakan dengan kombinasi obatobatan berbahaya lainnya, sehingga efeknya menjadi lebih berbahaya bahkan menyebabkan
kematian.
1. 2. Rokok
Rokok dan Asap rokok mengandung 4000 komponen yang berbahaya. Tiga komponen senyawa
toksik utama dalam asap rokok yaitu:
A. Karbon Monoksida
Yaitu suatu gas beracun yang tidak berwarna dan tidak berbau. Dalam darah, karbon monoksida
berikatan dengan hemoglobin menggantikan oksigen, sehingga darah kekurangan oksigen.
Akibatnya tubuh menjadi lemas karena kekurangan oksigen, bahkan menyebabkan kematian.
B. Nikotin
Nikotin adalah suatu alkaloid yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan merupakan racun
bagi saraf. Kadar nikotin yang tinggi dapat menghambat informasi ransang saraf sehingga
mengakibatkaan menurunnya aktivitas refleks tubuh. Nikotin dapat menimbulkan
ketergantungan fisik maupun psikis.
C. Tar
Tar adalah zat yang mempunyai sifat karsinogen (penyebab kanker) dan menyebabkan iritasi
pada paru-paru sehingga menjadi batuk.
Selain 3 zat diatas, masih banyak zat toksik yang bersifat karsinogen (dapat menimbulkan
kanker) walaupun dalam kadar yang rendah. Menjadi perokok aktif atau pasif rentan terhadap
gangguan sistem pernapasan, dan timbulnya kanker paru.