Vous êtes sur la page 1sur 7

1.

Dari gambar dibawah ini, sebutkan dan jelaskan jenis jenis gelombang
yang terdapat pada proses seismik.!

Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa terdapat beberapa gelombang yang terjadi
yaitu gelombang A,B,C,D,E,G dengan rentang waktu dari 0-600ms ( kelipatan
200ms) dan rentang jarak dari 0-120m( kelipatan 30m). Dapat dikatakn bahwa
posisi sumber gelombang berada disebelah kiri ririk acuan yakni titik nol.
Karakterisasi gelombang :
1. Gelombang B : Merupakan gelombang yang paling awal dideteksi oleh
geophone sehingga dapat dikatakan gelombang langsung.
2. Gelombang E : Merupakan gelombang yang bergerak dalam bidang lateral
dari permukaan bidang yang diberi gelombang dan

kedalaman

dari

gelombang ini relatif rendah dibandingkan gelombang gelombang lainnya


sehingga dapat dikatakan gelombang E sebagai gelombang refraksi.
3. Gelombang D : Merupakan gelombang yang diberikan oleh sumber yang
akan dipantulkan melalui suatu permukaan yang akhirnya ditangkap oleh
geophone dan kedalamannya lebih besar dibandingkan oleh gelombang
refraksi ( gelombang E)
4. Gelombang G : Merupakan gelombang yang hanya merambat melalui
kerak bumi dengan frekuensi gelombang yang cukup rendah sehingga
dapat dikatakan bahwa gelombang G merupakan gelombang permukaan.

5. Gelombang A : Merupakan salah satu noise karena gelommbang terdapat


air pada daerah tersebut yang untuk hasil gambarannya gelombang ini
diminamalisir atau dikurangi dibandingan dengan gelombang refleksi atau
feraksi pada umumnya, sehingga dapat dikatakan gelombang A sebagai
gelombang air.
6. Gelombang C : Merupakan gelombang yang hanya merambat melalui
kerak bumi dengan frekuensi gelombang yang cukup rendah sehingga
dapat dikatakn bahwa gelombang C merupakan gelombang permukaan.

2. Apakah hubungan antara survey seismik dengan kegiatan hulu migas?


Kegiatan usaha migas di Indonesia ada sejak berlakunua UU RI No. 22
Tahun 2001 telah terbagi menjadi dua sektor yakni kegiatan Hulu (upstream) dan
Hlir (downsream). Kegiatan usaha hulu migas sendiri secara teknis bertujuan
untuk memproduksi migas kepermukaan bumi. Kegiatan hulu migas mencakup
eksplorasi dan eksploitasi. Ada beberapa tahapan eksplorasi yang dilakukan,
diantara lain survei geologi, survei geofisika, dan survei seismik. Survei seismik
dilakukan untuk mencari cekungan yang diduga memiliki kandungan minyak dan
gas bumi.
Pada umumnya untuk survey seismik, metode yang umum digunakan
adalah metode Vertical Seismic Profiling (VSP). VSP merupakan suatu metode
pengumpulan rekaman seismik dengan cara menempatkan geophone di sepanjang
sumur pengeboran, pernah mendapatkan banyak perhatian dari para ahli geofisika
pada awal tahun 1980-an, entah mengapa perhatian ke arah ini sangat berkurang.
Banyak harapan ditumpukan pada VSP pada saat itu, di antara adalah :
1) VSP akan menggantikan check shot survey karena check shot survey
hanya memperhatikan first break arrival saja, sedangkan VSP
memperhatikan first break arrival dan gelombang-gelombang yang datang
belakangan yang lebih banyak mengandung informasi tentang lapisan
bawah permukaan.
2) VSP mempunyai resolusi yang lebih tinggi dibanding seismik biasa
(karena lintasan penjalaran gelombangnya lebih pendek) sehingga
pemetaan reservoir di sekitar sumur pengeboran akan dapat dilakukan
dengan lebih teliti.
3) VSP dapat memprediksikan lapisan reservoir yang lebih dalam dari pada
kedalaman sumur bornya itu sendiri.
4) VSP

dengan

geophone

tiga

komponen

memungkinkan

untuk

mendapatkan semua parameter petrofisika lapisan-lapisan batuan bawah


permukaan, selain itu juga particle motion dari gelombang di dalam
reservoir.
5) VSP dapat memberikan informasi tentang anisotropi dan heterogenitas
lapisan reservoir lebih baik dari pada data seismik biasa. Berdasarkan

harapan-harapan tersebut di muka, maka VSP sudah semestinya dapat


dipakai untuk meningkatkan keberhasilan pengembagan lapangan,
terutama untuk menghindari gagalnya pengeboran. Terlihat pada Gambar
(1) bahwa pada mulanya semua gelombang menuju kebawah (DGW /
down going waves) kemudian ada beberapa gelombang berarah ke atas
(UGW / upgoing waves) yang terekam setelah first arrival (tpp).

Gambar 1. Rekaman seismik sintetik model satu lapisan pemantul dari


konfigurasi offset VSP dengan jarak sumber 600m. Bila jarak sumber = 0, maka
konfigurasi pengukuran disebut zero offset VSP. Bila sumber bergerak menjauhi
sumur, konfigurasi pengukuran disebut Walk Away Source VSP (Munadi and
Greenhalgh,1986)

Apakah VSP dapat mendeteksi keberadaan sesar di luar sumur


pengeboran? (Gambar 2 bagian atas) menjawab hal itu, sedangkan (Gambar 2
bawah) adalah bagian yang telah mengalami transformasi koordinat sehingga
penampakannya mirip penampang seismik biasa (surface seismic). Jadi kita dapat
mecitrakan sesar dengan memanfaatkan VSP.

Gambar 2. Bawah : Rekaman VSP yang didapat bila ada sesar di luar
sumur pengeboran. Setelah diambil yang UGW nya saja dan dilakukan
transformasi koordinat akan diperoleh penampang seperti tampak pada gambar
kanan. Terlihat keberadaan sesar yang berjarak 300m dari sumur dapat dideteksi
dengan jelas (Gurusinga, 1988).

Rekaman gelombang rpp dan rps (Gambar 1 atau gambar 2 Vp/Vs. (Vp
adalah kecepatan gelombang P di dalam lapisan batuan dan Vs adalah kecepatan
gelombang S di dalam lapisan batuan), dari rasio ini dapat diturunkan lagi nilainilai parameter petrofisika batuan reservoir yang lain yang sangat berguna untuk
mengkarakterisasikan reservoir migas, kemudian dengan melakukan transformasi
kordinat dapat diperoleh log semu seperti tampak pada Gambar 3.

Gambar 3. Rekaman VSP dapat diubah menjadi kurva-kurvapetrofisika sehingga


mirip data log sumuran. Dalam hal ini Kadalah modulus bulk dan adalah
rigiditas (Ahmed, 1987).

TUGAS METODE SEIMIK

NAMA

: RIMAWANTO GULTOM

NIM

: F1C313001

PRODI

: FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JAMBI
2016

Vous aimerez peut-être aussi