Vous êtes sur la page 1sur 15

ASKEP

PADA ANAK BARU LAHIR

OLEH :
FIFI SURIATI
14.14.1138
TINGKAT II-A

AKPER PEMKAB MUNA


2016

TINJAUAN TEORITIS

A. TIJAUAN TEORITIS MEDIS


1. Definisi
Neonatus adalah bayi dari umur 4 minggu, lahir biasanya dengan cara gestasi 38-42 minggu
(Ilyas Jumani,1994).
Bayi Baru Lahir adalah seorang bayi yang dilahirkan setelah 37 minggu (menstrual) kehamilan
lengkap sampai 42 minggu kehamilan lengkap (260-294 hari)dianggap bayi cukup bulan oleh
kebanyakan ahli (Gary Cuningham, 1995).
Neonatus adalah hasil konsepsi yang baru keluar dari rahim seorang ibu melalui jalan lahir
normal atau dengan cara pembedahan (Laksman,1998).
Neonatus adalah bayi baru lahir mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari
kehidupan intra uteri ke kehidpan ekstra uteri (Marlyn dongoes,1999).
Neonatus

adalah

bayi

baru

lahir,

bayi

dalam

28

hari

pertama

kehidupannya

(Broker,Cristine.2001).
2. Anatomi Fisiologi
a) Sistem Pernapasan
Perkembangan system pulmoner, keadaan yang mempercepat proses maturasi paru-paru
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Taksemia
Hipertensi
Diabetes Berat
Infeksi
Ketuban Pecah dini
Insufisiensi plasenta

Keadaan diatas akan mengakibatkan stress berat pada janin,hal ini dapat menimbulkan
rangsangan untuk pematangan paru-paru.
b) Jantung dan Sirkulasi darah
Di dalam rahim darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta masuk ke dalam tubu janin
melalui vena umblikalis,sebagian besar masuk ke vena inferior melalui duktus venosus arantii.
Ketika janin dilahirkan segera setelah bayi menghirup udara dan menangis kuat. Dengan
demikian paru-paru akan mengembang,tekanan paru-paru mengecil dan darah mengalir ke paruparu dengan demikian duktus botali tidak berfungsi lagi, foramen ovale akan menutup.
Penutupan foramen oval terjadi karena adanya pemotongan dan pengikatan tali pusat sebagai
berikut:
1. Sirkulasi plasenta berhenti,aliran darah ke atrium kanan menurun, sehingga tekanan jantung
menurun, tekanan rendah di aorta hilang sehingga tekanan jantung kiri meningkat.
2. Asistensi pada paru-paru dan aliran darah ke paru-paru meningkat, hal ini menyebabkan
tekanan ventrikel kiri meningkat.
c) Saluran Pencernaan

Pada kehamilan 4 bulan pencernaan telah cukup terbentuk dan telah menelan air ketuban dalam
jumlah yang cukup banyak,absorbs air ketuban terjadi melalui mukosa saluran pencernaan,janin
minum air ketuban dapat di buktikan dengan adanya mekonium.
d) Hepar
Hepar janin pada kehamilan empat bulan mempunyai peranan dalam metabolisme hidrat
arang,dan glikogen mulai di simpan didalam hepar,setelah bayi lahir simpanan glikogen cepat
terpakai,vitamin A dan B juga di simpan di dalam hepar.
e) Metabolisme
Dibandingkan dengan ukuran tubuhnya,luas permukaan tubuh neonatus lebih besar dari pada
orang dewasa,sehingga metabolism perkilogram berat janinnya lebih besar.
f)

Produksi Panas

Pada Neonatus apabila mengalami hipotermi bayi mengadakan penyesuaian suhu terutama
dengan cara NSR(Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan cara pembakaran cadangan
lemak (Lewat coklat)yang memberikan lebih banyak energy dari pada lemak biasa.
g) Kelenjar Endokrin
Selama dalam uterus,janin mendapatkan hormone dari ibunya. Pada kehamilan sepuluh minggu,
ketika

tropin

telah

ditemukan

dalam

hipofisis

janin,hormon

ini

diperlukan

untuk

mempertahankan grandula suprarenalis janin. Pada neonates kadang-kadang hormone dari


ibunya masih berfungsi pengaruhnya dapat dilihat missal pada bayi laki-laki atau perempuan
adanya pembesaran kelenjar air susu atau kadang-kadang adanya pengeluaran darah dari vagina
yang menyerupai haid pada bayi perempuan.
h) Keseimbangan Air dan Fungsi Ginjal
Glomerulus di ginjal mulai dibentuk pada janin pada umur 8 minggu,jumlah pada kehamilan 28
minggu diperkirakan 350.000 dan akhir kehamilan diperkirakan 820.000 ginjal janin mulai
berfungsi pada usia kehamilan 3 bulan.
i)

Susunan Saraf

Jika janin pada kehamilan 10 minggu di lahirkan hidup maka dapat dilihat bahwa janin tersebut
dapat mengadakan gerakan spontan.
Gerakan menelan pada janin baru terjadi pada kehamilan 4 bulan sedangkan gerakan menghisap
terjadi pada kehamilan 6 bulan.
j)

Imunologi

Pada system imunolgi terdapat beberapa jenis imunologi (suatu protein yang mengandung zat
antibody) diantaranya adalah imunoglobulingmma G (Ig G). Pada neonates hanya terdapat Ig G
dibentuk banyak pada bulan ke 2 setelah bayi dilahirkan. Ig G Pada janin berasal dari ibunya
melalui plasenta.
3. Patofisiologi
Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung menjadi
mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula berada

dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu)yang hangat dan segala kebutuhannya terpenuhi
(O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu) yang dingin dan segala
kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya.
Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernafasannya sendiri
yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula yang cukup, mengatur
suhu tubuh dan melawan setiap penyakit. Periode adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim
disebut Periode Transisi. Periode ini berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran
untuk beberapa sistem tubuh. Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem
pernafasan dan sirkulasi, sistem termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta
menggunakan glukosa.
4.
a.
b.
c.
d.
5.
a.
b.
c.
d.
e.
6.
a.
b.
c.
d.
7.
a.

Etiologi
His(Kontraksi otot rahim)
Kontraksi otot dinding perut
Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan.
Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum.
Manifestasi klinis
Warna kulit: seluruhnya merah
Denyut jantung: > 100 x/menit
Pernapasan : baik,menangis kuat.
Otot : gerak aktif,reflek baik
Reaksi terhadap rangsangan : menangis
Komplikasi
Sebore
Ruam
Moniliasis
Ikterus fisiologi
Pemeriksaan Diagnostik
Sel Darah Putih 18000/mm, Neutropil meningkat sampai 23.000-24.000/mm hari pertama

setelah lahir (menurun bila ada sepsis)


b. Hemoglobin 15-20g/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia)
c. Hematokrit 43%-61% (peningkatan 65% atau lebih menandakan polisitemia, penurunan
kadar gula menunjukan anemia/hemoraghi prenatal)
d. Essai Inhibisi guthriel tes untuk adanya metabolit fenillalanin, menandakan fenil ketonuria
e. Bilirubin total 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan 8 mg/dl 1-2 hari dan 12 mg/dl pada 3-5
hari.
f.
Detrosik:Tetes glukosa selama 4-6 jam pertama setelah kelahiran rata-rata 40-50
mg/dl,meningkat 60-70 mg/dl pada hari ke 3.
B. TINJAUAN TEORITIS KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Aktivitas
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama. Bayi tampak semi-koma,saat tidur dalam
meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata cepat (REM) tidur sehari ratarata 20 jam.
b. Sirkulasi
Rata-rata nadi apical 120-160 dpm (115 dpm pada 4-6 jam, meningkat sampai 120 dpm pada 1224 jam setelah kelahiran). Nadi perifer mungkin melemah,murmur jantung sering ada selama

periode transisi, TD berentang dari 60-80 mmHg (sistolik)/40-45 mmHg (diastolik) Tali pusat
diklem dengan aman tanpa rembesan darah,menunjukan tanda-tanda pengeringan dalam 1-2 jam
kelahiran mengerut dan menghitam pada hari ke 2 atau ke 3.
c.

Eliminasi

Abdomen lunak tanpa distensi,bising usus aktif pada beberapa jam setelah kelahiran. Urin tidak
berwarna atau kuning pucat,dengan 6-10 popok basah per 24 jam.Pergerakan feses mekonium
dalam 24 sampai 48 jam kelahiran.
d. Makanan atau cairan
Berat badan rata-rata 2500-4000 gram.
Penurunan berat badan di awal 5%-10%
Mulut: saliva banyak,mutiara Epstein(kista epithelial)dan lepuh cekung adalah normal palatum
keras/margin gusi,gigi prekosius mungkin ada.
e.

Neurosensori

Lingkar kepala 32-37 cm,fontanel anterior dan posterior lunak dan datar, Kaput suksedaneum
dan molding mungkin ada Selama 3-4 hari, Mata dan kelopak mata mungkin edema, Strabismus
dan fenomena mata boneka sering ada. Bagian telinga atas sejajar dengan bagian dalam dan luar
kantus mata(telinga tersusun rendah menunjukan abnormalitas ginjal atau genetik)
Pemeriksaan neurologis : adanya reflek moro,plantar,genggaman palmar dan babinski, respon
reflex di bilateral/sama (reflex moro unilateral menandakan fraktur klavikula atau cedera pleksus
brakialis),gerakan

bergulung

sementara

mungkin

terlihat.

Tidak

adanya

kegugupan,letargi,hipotonia dan parese.


f.

Pernapasan

Takipnea khususnya setelah kelahiran sesaria atau presentasi bokong. Pola pernapasan
diafragmatik dan abdominal dengan gerakan sinkron dari dada dan abdomen(inspirasi yang
lambat atau perubahan gerakan dada dan abdomen menunjukan distress pernapasan)pernapasan
dangkal atau cuping hidung ringan,ekspirasi sulit atau retraksi interkostal.(ronki pada inspirasi
atau ekspirasi dapat menandakan aspirasi)
g. Keamanan
Warna kulit:akrosianosis mungkin ada, kemerahan atau area ekomotik dapat tampak di atas pipi
atau di rahang bawah atau area parietal sebagai akibat dari penggunaan forsep pada kelahiran
Sefalohematoma tampak sehari setelah kelahiran
Ekstremitas: gerakan rentang sendi normal kesegala arah, gerakan menunduk ringan atau rotasi
medial dari ekstremitas bawah,tonus otot baik.
h. Seksualitas
Genitalia wanita : Labia vagina agak kemerahan atau edema,tanda vagina/hymen dapat terlihat,
rabas mukosa putih (smegma)atau rabas berdarah sedikit (pseudo menstruasi) mungkin ada.

Genitalia pria :Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa terjadi(lubang
prepusium sempit, mencegah retraksi foreksim ke glan).
2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko Tinggi infeksi berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat
pemotongan tali pusat.
b. kurang pengetahuan cara merawat bayi.
c. Resiko tinggi hipotermi berhubungan dengan adaptasi lingkungan dari intra ke exstra uteri.
3. Penatalaksanaan Keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan disini merupakan realisasi yang telah ditetapkan dalam
perencanaan keperawatan. Pada klien dengan bayi baru lahir idealnya harus diletakkan didalam
incubator untuk mengurangi hipotermi pada bayi baru lahir dan merawat tali pusat dengan steril
menggunakan betadine. Bila tidak mendapatkan perawatan bayi baru lahir dapat menyebabkan
terjadinya hipotermi dan infeksi bahkan sampai sepsis.
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
I.
Identitas bayi
1. Nama
: bayi ny. N. S
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tanggal lahir
: 26 Juni 2013
Berat badan lahir
: 3230 gram
Panjang badan lahir
: 46 cm
Lingkar kepala
: 28 cm
Lingkar dada
: 32 cm
Lingkar tangan
:2. Nama Ibu
: ny N.S
Umur
: 23 tahun
Alamat
: Parmonangan
II.
Riwayat Persalinan Sekarang
Kala I

: 12 jam 30 menit

Kala II

: 5 menit

Kala III

: 15 menit

Keadaan air ketuban

: baik

Waktu Pecahnya Ketuban

: 08.20 wib

Persalinan

: Spontan

Lilitan Tali Pusat

: Tidak ada

Ditolong Oleh

: bidan

III.
Keadaan Fisik Bayi Setelah Lahir
1. APGAR SCORE
YANG DINILAI

NILAI
1

Frekuensi Jantung
Usaha Nafas
Tonus Otot
Warna Kulit
Reaksi Terhadap Obat

V
V
V
V
V

X
X
X
X
X

Jumlah

Pada menit pertama beri tanda


:V
Pada menit kedua beri tanda : X
Kesimpulan : Bayi lahir dengan keadaan yang baik
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
3.
a.
b.
c.
-

KEPALA
Ubun- ubun Besar
: ada
Ubun- ubun Kecil
: ada
Caput Siccedanum
: tidak ada
Bentuk Kepala
: bulat lonjong
Chepal Haemation
: tidak ada
Sutura Sagitalis
: ada dan teraba
Luka Ada/ Tidak
: tidak ada
Keadaan Rambut
: baik
MATA
Simetris
: kiri dan kanan
Strabismus
: tidak ada
Bola mata
: normal
Jarak antara kedua bola mata
: normal
Ukuran bola mata
: simetris kiri dan kanan
Lesi
: Tidak ada
Warna
: normal (sclera putih, kornea hitam)
Jaundice
: Tidak ada
Purulen
: Tidak ada
Gerakan bola mata
: normal

d.
e.
f.
4.
a.
b.
c.
d.
5.
a.
b.
-

Alis Mata
Jumlah
Bentuk
Bulu Mata
Sclera
HIDUNG
Bentuk
Letak
Cuping hidung
Mukosa
MULUT, GUSI, PIPI
Mulut
Bentuk
Warna bibir
Gerakan
Gusi
Lidah
Saliva
Warna
Gigi

c.
-

Pipi
Palatum

::: ada
: Putih
: simetris
: normal
: Ada
: tidak ada
: simetris
: merah
: aktif
: normal
: ada
: merah muda
: Tidak ada
: normal

2
1
2
1
1
7

2
2
2
1
2
9

6.
a.
b.
c.
d.
e.
7.
a.
b.
c.
d.
8.
a.
b.
c.
d.
e.
9.
a.
b.
c.
d.

Refleks
Rooting
Menghisap
Extrusion
TELINGA
Bentuk
Kedudukan
Jumlah kartilago
Saluran pendengaran
Cairan
LEHER
Panjang/ Pendek
Gerakan Kepala
Massa
Reflex Tonik Leher
DADA
Bentuk
Clavicula Tulang Iga
Puting Susu
Ukuran
Letak
Jumlah
Jaringan Susu
Ekskresi susu
Gerakan Respirasi
Roles
Rhonchi
Weezing
Denyut Jantung
Murmur
Arytmia
ABDOMEN
Bentuk
Tali Pusat
Perdarahan sekitar tali pusat
Arteri/ Vena
Gastroskizis
Bercak Mekonium
Bising Usus
Warna Kulit Perut

: normal
: baik
: baik
: baik
: normal
: simetris kiri dan kanan
: Terbuka
: ada
: tidak ada
: pendek
: normal
: Tidak ada
: baik
: simetris
: simetris kiri dan kanan
: ada
: normal
: normal
: 2 buah
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: simetris kiri dan kanan
: Tidak ada
: Lengkap
: Tidak ada
: Tidak ada
: 15x/menit
: kuning langsat

Analisa Data
No
1

Symtomp
Ds : Do :
- Bayi Ny. N.S lahir 1 jam yang
lalu.
- Nadi 156x/menit, RR 34x/menit,
BB 3230
gram, PB 46 cm. Tampak adanya
tarikan
dada atau retraksi dada. Tampak
adanya
pernafasan cuping hidung.

Etiologi
Gangguan jalan

Problem
Resiko tinggi pola

nafas

pernafasan tidak
efektif

Ds : Do :
- Suhu bayi Ny. N.S 36,2 C.
- Bayi Ny. N.S tampak menggigil

Usia ekstrem

Resiko tinggi
hypotermi.

dan gemetaran atau tremor.


- Akral dingin.

Ds : Terputusnya
Do :
kontinuitas
Tali pusat masih basah, warna
jaringan.
putih, Kassa penutup tali pusat basah

Resiko tinggi
Infeksi tali pusat

dan kotor.
- Bayi Ny. N.S belum dimandikan.

Prioritas Masalah:
1. Resiko tinggi pola nafas tidak efektif
2. Resiko tinggi hypotermi
3. Resiko tinggi infeksi tali pusat
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi pola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan jalan nafas.
2. Resiko tinggi hypotermi berhubungan dengan usia ekstrem.
3. Resiko tinggi infeksi tali pusat berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan

C. Intervensi Keperawatan
No
1

Tanggal

Diagnosa

Tujuan

Intervensi Keperawatan
Intervensi
Rasionalisasi

26 Juni

Keperawatan
Resiko tinggi pola

Setelah dilakukan

-.Observasi adanya

-.pernafasan

2013

nafas tidak efektif

tindakan

pernafasan cuping

cuping hidung

berhubungan

keperawatan 1x24 hidung, retraksi dada.

dan retraksi

dengan gangguan

jam, diharapkan

-.Observasi pernafasan

dada dapat

jalan nafas

pola nafas bayi

mendengkur.

memicu gagal

Ny. N.S kembali

-.Auskultasi bunyi

nafas

efektif.

Krekels/Ronchi.

-. Bayi dapat

-.Bersihkan jalan nafas

mendengkur

(hisap naso faring

apabila posisi

secara perlahan).

tidur berada

-.Observasi warna kulit

pada posisi

terhadap sianosis.

yang tidak

-.Tempatkan bayi pada

tepat

posisi Trendelemburg

-. Krekels /

yang dimodifikasi pada

ronchi

sudut 10 derajat.

merupakan
bunyi nafas
tidak normal
-. Jalan nafas
yang tersumbat
dapat
menyebabkan
gagal nafas
-. Bayi yang
kekurangan O2
akan
menimbulkan
warna kebirubiruan

26 Juni

Resiko tinggi

Setelah dilakukan

-. Ukur suhu inti

tubuh bayi
-. Suhu tubuh

2013

hypotermi

tindakan

neonatus.

bayi normal

brhubungan dengan keperawatan 2x24 -. Pantau suhu kulit


usia ekstrem.

jam, diharapkan

secara continue.

suhu tubuh bayi

-. Atur suhu ruangan.

Ny. N. S dapat

-. Keringkan kepala

dipertahankan

bayi dan tubuh

dalam batas

kemudian pakaikan

normal dengan

baju dan popok serta

lingkungan

dibedong dengan

termonetral.

selimut hangat.
-. Anjurkan kepada Ibu
untuk sering mendekap

pada

(36- 37c)
-.
Menggunakan
pakaian
hangat/ selimut
dapat
mempertahank
an suhu tubuh
-. Dekapan ibu
membuat bayi
merasa lebih

bayinya.

nyaman
-. Baby oil

-. Kaji suhu tubuh bayi.

dapat

-. Berikan baby

memberikan

oil/minyak kayu putih

rasa hangat

kepada bayi (perut dan

tehadap tubuh

punggung) setelah bayi

bayi

26 juni

Resiko tinggi

Setelah dilakukan

dimandikan.
-. Pantau tanda tanda

-. Tanda- tanda

2013

infeksi tali pusat

tindakan

infeksi pada tali pusat.

infeksi (tumor.

berhubungan

keperawatan 1x24 -. Balut tali pusat

Rubor, kalor,

dengan terputusnya

jam, diharapkan

dolor,

dengan kassa kering.

kontinuitas

infeksi tidak

-. Pertahankan penutup

jaringan.

terjadi.

tali pusat tetap kering.


-. Observasi kulit dan
tali pusat setiap hari
untuk tanda tanda
kemerahan, adanya
cairan.
-. Cuci tangan sebelum
dan sesudah merawat
bayi.
-. Ajarkan tekhnik
mencuci tangan yang

fungsialesa)
-. Kassa kering
menyerap
cairan dan
mempermudah
proses
pengeringan
tali pusat
-. Memcuci
tangan akan
mengurangi
kontaminasi

tepat pada Ibu sebelum

bakteri
-. Membantu

memegang/merawat

untuk

bayi.

meminimalisas
i kotaminasi
bakteri

D. Implementasi Keperawatan
No
1

Tanggal
26 Juni

Implementasi
Pukul 08.30 wib

Evaluasi
pukul 09. 15 wib

2013

S:

Mengobservasi adanya

pernafasan cuping hidung,

Ny. N.S mengatakan bayi tidak sesak

retraksi dada dan pernafasan

dan dapat menyusu dengan baik.

mendengkur.

O:

Pukul 08.40 wib

Bayi tampak tenang, tidak sesak,

RR=36x/menit.

Mengauskultasi suara

paru.

Tidak ada tanda tanda hypoksia.

Pukul 09.00 wib

Kulit hangat dan kemerahan.

A:

Membersihkan jalan

nafas dan lendir sedikit

sedikit.
Mengobservasi warna

P:
-

Masalah teratasi sebagian.


Lanjutkan tindakan keperawatan :

kulit terhadap sianosis.

26 Juni
2013

Pukul 09.20 wib


Mengukur suhu inti

Pukul 09.45 wib

neonatus.
Memantau suhu kulit

O:

secara continue.
Pukul 09.35 wib
Mengeringkan tubuh

Kulit hangat dan kemerahan.

S:Suhu tubuh bayi 36,4 C.


Suhu ruangan netral.

bayi dan kepala, pakaian,

A:

kaos kaki, dan sarung tangan,

Masalah teratasi.

baju dan popok kemudian

P:

dibedong.

Hentikan tindakan keperawatan.

26 Juni
2013

Pukul 09.50 wib


Mencuci tangan sebelum

Pukul 10.35 wib

dan sesudah merawat bayi.


Mencegah penyebaran

O:

dan kontaminasi terhadap


infeksi.
Pukul 10.00 wib
Mengajarkan tekhnik

S:Tali pusat bersih dan sedikit


mengering.
A:
Masalah teratarsi sebagian

cuci tangan yang tepat pada

P:

Ibu sebelum memegang dan

Lanjutkan tindakan keperawatan.

merawat bayi.
Pukul 10. 30

Mengobservasi kulit dan

tali pusat terhadap tanda


tanda infeksi.

E. Catatan Perkembangan
No
1

Tanggal
27 Juni

Implementasi
Pukul 08.30 wib

Evaluasi
Pukul 09.10 wib

2013

S:

Mengobservasi adanya

pernafasan cuping hidung, retraksi

Ny. N.S mengatakan bayi tidak sesak

dada dan pernafasan mendengkur.

dan dapat menyusu dengan baik.

Pukul 08.35 wib

O:

Bayi

Mengauskultasi suara paru.

tenang,

tidak

Pukul 08.50 wib

RR=36x/menit.

Tidak ada tanda tanda hypoksia.

Membersihkan jalan nafas dan

lendir sedikit sedikit.


Pukul 09.00 wib

Mengobservasi warna kulit

terhadap sianosis.
2

tampak

Kulit hangat dan kemerahan.


A:
-

Masalah teratasi.

P:
-

hentikan tindakan keperawatan :

27 Juni

Pukul 09.20 wib

Pukul 10.15 wib

2013

S:-

Mengukur suhu inti neonatus.


Memantau suhu kulit secara

O:

continue.

Suhu tubuh bayi 36,4 C.

Pukul 09 50 wib

Kulit hangat dan kemerahan.

Suhu ruangan netral.

Mengeringkan tubuh bayi dan

sesak,

kepala, pakaian, kaos kaki, dan

A:

sarung tangan, baju dan popok

Masalah teratasi.

kemudian dibedong.

P:
Hentikan tindakan keperawatan.

27 Juni

Pukul 10.30 wib

Pukul 11.15 wib

2013

S:-

Mencuci tangan sebelum dan

sesudah merawat bayi.


Mencegah penyebaran dan

O:

kontaminasi terhadap infeksi.


Mengajarkan tekhnik cuci

A:

Tali pusat bersih dan sedikit mengering.

tangan yang tepat pada Ibu sebelum

Masalah teratasi sebagian

memegang dan merawat bayi.

P:

pukul 10.50 wib

Lanjutkan tindakan keperawatan.

Mengobservasi kulit dan tali

pusat terhadap tanda tanda


infeksi.

Vous aimerez peut-être aussi