Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH :
FIFI SURIATI
14.14.1138
TINGKAT II-A
TINJAUAN TEORITIS
adalah
bayi
baru
lahir,
bayi
dalam
28
hari
pertama
kehidupannya
(Broker,Cristine.2001).
2. Anatomi Fisiologi
a) Sistem Pernapasan
Perkembangan system pulmoner, keadaan yang mempercepat proses maturasi paru-paru
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Taksemia
Hipertensi
Diabetes Berat
Infeksi
Ketuban Pecah dini
Insufisiensi plasenta
Keadaan diatas akan mengakibatkan stress berat pada janin,hal ini dapat menimbulkan
rangsangan untuk pematangan paru-paru.
b) Jantung dan Sirkulasi darah
Di dalam rahim darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta masuk ke dalam tubu janin
melalui vena umblikalis,sebagian besar masuk ke vena inferior melalui duktus venosus arantii.
Ketika janin dilahirkan segera setelah bayi menghirup udara dan menangis kuat. Dengan
demikian paru-paru akan mengembang,tekanan paru-paru mengecil dan darah mengalir ke paruparu dengan demikian duktus botali tidak berfungsi lagi, foramen ovale akan menutup.
Penutupan foramen oval terjadi karena adanya pemotongan dan pengikatan tali pusat sebagai
berikut:
1. Sirkulasi plasenta berhenti,aliran darah ke atrium kanan menurun, sehingga tekanan jantung
menurun, tekanan rendah di aorta hilang sehingga tekanan jantung kiri meningkat.
2. Asistensi pada paru-paru dan aliran darah ke paru-paru meningkat, hal ini menyebabkan
tekanan ventrikel kiri meningkat.
c) Saluran Pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan pencernaan telah cukup terbentuk dan telah menelan air ketuban dalam
jumlah yang cukup banyak,absorbs air ketuban terjadi melalui mukosa saluran pencernaan,janin
minum air ketuban dapat di buktikan dengan adanya mekonium.
d) Hepar
Hepar janin pada kehamilan empat bulan mempunyai peranan dalam metabolisme hidrat
arang,dan glikogen mulai di simpan didalam hepar,setelah bayi lahir simpanan glikogen cepat
terpakai,vitamin A dan B juga di simpan di dalam hepar.
e) Metabolisme
Dibandingkan dengan ukuran tubuhnya,luas permukaan tubuh neonatus lebih besar dari pada
orang dewasa,sehingga metabolism perkilogram berat janinnya lebih besar.
f)
Produksi Panas
Pada Neonatus apabila mengalami hipotermi bayi mengadakan penyesuaian suhu terutama
dengan cara NSR(Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan cara pembakaran cadangan
lemak (Lewat coklat)yang memberikan lebih banyak energy dari pada lemak biasa.
g) Kelenjar Endokrin
Selama dalam uterus,janin mendapatkan hormone dari ibunya. Pada kehamilan sepuluh minggu,
ketika
tropin
telah
ditemukan
dalam
hipofisis
janin,hormon
ini
diperlukan
untuk
Susunan Saraf
Jika janin pada kehamilan 10 minggu di lahirkan hidup maka dapat dilihat bahwa janin tersebut
dapat mengadakan gerakan spontan.
Gerakan menelan pada janin baru terjadi pada kehamilan 4 bulan sedangkan gerakan menghisap
terjadi pada kehamilan 6 bulan.
j)
Imunologi
Pada system imunolgi terdapat beberapa jenis imunologi (suatu protein yang mengandung zat
antibody) diantaranya adalah imunoglobulingmma G (Ig G). Pada neonates hanya terdapat Ig G
dibentuk banyak pada bulan ke 2 setelah bayi dilahirkan. Ig G Pada janin berasal dari ibunya
melalui plasenta.
3. Patofisiologi
Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung menjadi
mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula berada
dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu)yang hangat dan segala kebutuhannya terpenuhi
(O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu) yang dingin dan segala
kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya.
Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernafasannya sendiri
yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula yang cukup, mengatur
suhu tubuh dan melawan setiap penyakit. Periode adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim
disebut Periode Transisi. Periode ini berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran
untuk beberapa sistem tubuh. Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem
pernafasan dan sirkulasi, sistem termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta
menggunakan glukosa.
4.
a.
b.
c.
d.
5.
a.
b.
c.
d.
e.
6.
a.
b.
c.
d.
7.
a.
Etiologi
His(Kontraksi otot rahim)
Kontraksi otot dinding perut
Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan.
Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum.
Manifestasi klinis
Warna kulit: seluruhnya merah
Denyut jantung: > 100 x/menit
Pernapasan : baik,menangis kuat.
Otot : gerak aktif,reflek baik
Reaksi terhadap rangsangan : menangis
Komplikasi
Sebore
Ruam
Moniliasis
Ikterus fisiologi
Pemeriksaan Diagnostik
Sel Darah Putih 18000/mm, Neutropil meningkat sampai 23.000-24.000/mm hari pertama
periode transisi, TD berentang dari 60-80 mmHg (sistolik)/40-45 mmHg (diastolik) Tali pusat
diklem dengan aman tanpa rembesan darah,menunjukan tanda-tanda pengeringan dalam 1-2 jam
kelahiran mengerut dan menghitam pada hari ke 2 atau ke 3.
c.
Eliminasi
Abdomen lunak tanpa distensi,bising usus aktif pada beberapa jam setelah kelahiran. Urin tidak
berwarna atau kuning pucat,dengan 6-10 popok basah per 24 jam.Pergerakan feses mekonium
dalam 24 sampai 48 jam kelahiran.
d. Makanan atau cairan
Berat badan rata-rata 2500-4000 gram.
Penurunan berat badan di awal 5%-10%
Mulut: saliva banyak,mutiara Epstein(kista epithelial)dan lepuh cekung adalah normal palatum
keras/margin gusi,gigi prekosius mungkin ada.
e.
Neurosensori
Lingkar kepala 32-37 cm,fontanel anterior dan posterior lunak dan datar, Kaput suksedaneum
dan molding mungkin ada Selama 3-4 hari, Mata dan kelopak mata mungkin edema, Strabismus
dan fenomena mata boneka sering ada. Bagian telinga atas sejajar dengan bagian dalam dan luar
kantus mata(telinga tersusun rendah menunjukan abnormalitas ginjal atau genetik)
Pemeriksaan neurologis : adanya reflek moro,plantar,genggaman palmar dan babinski, respon
reflex di bilateral/sama (reflex moro unilateral menandakan fraktur klavikula atau cedera pleksus
brakialis),gerakan
bergulung
sementara
mungkin
terlihat.
Tidak
adanya
Pernapasan
Takipnea khususnya setelah kelahiran sesaria atau presentasi bokong. Pola pernapasan
diafragmatik dan abdominal dengan gerakan sinkron dari dada dan abdomen(inspirasi yang
lambat atau perubahan gerakan dada dan abdomen menunjukan distress pernapasan)pernapasan
dangkal atau cuping hidung ringan,ekspirasi sulit atau retraksi interkostal.(ronki pada inspirasi
atau ekspirasi dapat menandakan aspirasi)
g. Keamanan
Warna kulit:akrosianosis mungkin ada, kemerahan atau area ekomotik dapat tampak di atas pipi
atau di rahang bawah atau area parietal sebagai akibat dari penggunaan forsep pada kelahiran
Sefalohematoma tampak sehari setelah kelahiran
Ekstremitas: gerakan rentang sendi normal kesegala arah, gerakan menunduk ringan atau rotasi
medial dari ekstremitas bawah,tonus otot baik.
h. Seksualitas
Genitalia wanita : Labia vagina agak kemerahan atau edema,tanda vagina/hymen dapat terlihat,
rabas mukosa putih (smegma)atau rabas berdarah sedikit (pseudo menstruasi) mungkin ada.
Genitalia pria :Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa terjadi(lubang
prepusium sempit, mencegah retraksi foreksim ke glan).
2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko Tinggi infeksi berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat
pemotongan tali pusat.
b. kurang pengetahuan cara merawat bayi.
c. Resiko tinggi hipotermi berhubungan dengan adaptasi lingkungan dari intra ke exstra uteri.
3. Penatalaksanaan Keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan disini merupakan realisasi yang telah ditetapkan dalam
perencanaan keperawatan. Pada klien dengan bayi baru lahir idealnya harus diletakkan didalam
incubator untuk mengurangi hipotermi pada bayi baru lahir dan merawat tali pusat dengan steril
menggunakan betadine. Bila tidak mendapatkan perawatan bayi baru lahir dapat menyebabkan
terjadinya hipotermi dan infeksi bahkan sampai sepsis.
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
I.
Identitas bayi
1. Nama
: bayi ny. N. S
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tanggal lahir
: 26 Juni 2013
Berat badan lahir
: 3230 gram
Panjang badan lahir
: 46 cm
Lingkar kepala
: 28 cm
Lingkar dada
: 32 cm
Lingkar tangan
:2. Nama Ibu
: ny N.S
Umur
: 23 tahun
Alamat
: Parmonangan
II.
Riwayat Persalinan Sekarang
Kala I
: 12 jam 30 menit
Kala II
: 5 menit
Kala III
: 15 menit
: baik
: 08.20 wib
Persalinan
: Spontan
: Tidak ada
Ditolong Oleh
: bidan
III.
Keadaan Fisik Bayi Setelah Lahir
1. APGAR SCORE
YANG DINILAI
NILAI
1
Frekuensi Jantung
Usaha Nafas
Tonus Otot
Warna Kulit
Reaksi Terhadap Obat
V
V
V
V
V
X
X
X
X
X
Jumlah
KEPALA
Ubun- ubun Besar
: ada
Ubun- ubun Kecil
: ada
Caput Siccedanum
: tidak ada
Bentuk Kepala
: bulat lonjong
Chepal Haemation
: tidak ada
Sutura Sagitalis
: ada dan teraba
Luka Ada/ Tidak
: tidak ada
Keadaan Rambut
: baik
MATA
Simetris
: kiri dan kanan
Strabismus
: tidak ada
Bola mata
: normal
Jarak antara kedua bola mata
: normal
Ukuran bola mata
: simetris kiri dan kanan
Lesi
: Tidak ada
Warna
: normal (sclera putih, kornea hitam)
Jaundice
: Tidak ada
Purulen
: Tidak ada
Gerakan bola mata
: normal
d.
e.
f.
4.
a.
b.
c.
d.
5.
a.
b.
-
Alis Mata
Jumlah
Bentuk
Bulu Mata
Sclera
HIDUNG
Bentuk
Letak
Cuping hidung
Mukosa
MULUT, GUSI, PIPI
Mulut
Bentuk
Warna bibir
Gerakan
Gusi
Lidah
Saliva
Warna
Gigi
c.
-
Pipi
Palatum
::: ada
: Putih
: simetris
: normal
: Ada
: tidak ada
: simetris
: merah
: aktif
: normal
: ada
: merah muda
: Tidak ada
: normal
2
1
2
1
1
7
2
2
2
1
2
9
6.
a.
b.
c.
d.
e.
7.
a.
b.
c.
d.
8.
a.
b.
c.
d.
e.
9.
a.
b.
c.
d.
Refleks
Rooting
Menghisap
Extrusion
TELINGA
Bentuk
Kedudukan
Jumlah kartilago
Saluran pendengaran
Cairan
LEHER
Panjang/ Pendek
Gerakan Kepala
Massa
Reflex Tonik Leher
DADA
Bentuk
Clavicula Tulang Iga
Puting Susu
Ukuran
Letak
Jumlah
Jaringan Susu
Ekskresi susu
Gerakan Respirasi
Roles
Rhonchi
Weezing
Denyut Jantung
Murmur
Arytmia
ABDOMEN
Bentuk
Tali Pusat
Perdarahan sekitar tali pusat
Arteri/ Vena
Gastroskizis
Bercak Mekonium
Bising Usus
Warna Kulit Perut
: normal
: baik
: baik
: baik
: normal
: simetris kiri dan kanan
: Terbuka
: ada
: tidak ada
: pendek
: normal
: Tidak ada
: baik
: simetris
: simetris kiri dan kanan
: ada
: normal
: normal
: 2 buah
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: simetris kiri dan kanan
: Tidak ada
: Lengkap
: Tidak ada
: Tidak ada
: 15x/menit
: kuning langsat
Analisa Data
No
1
Symtomp
Ds : Do :
- Bayi Ny. N.S lahir 1 jam yang
lalu.
- Nadi 156x/menit, RR 34x/menit,
BB 3230
gram, PB 46 cm. Tampak adanya
tarikan
dada atau retraksi dada. Tampak
adanya
pernafasan cuping hidung.
Etiologi
Gangguan jalan
Problem
Resiko tinggi pola
nafas
pernafasan tidak
efektif
Ds : Do :
- Suhu bayi Ny. N.S 36,2 C.
- Bayi Ny. N.S tampak menggigil
Usia ekstrem
Resiko tinggi
hypotermi.
Ds : Terputusnya
Do :
kontinuitas
Tali pusat masih basah, warna
jaringan.
putih, Kassa penutup tali pusat basah
Resiko tinggi
Infeksi tali pusat
dan kotor.
- Bayi Ny. N.S belum dimandikan.
Prioritas Masalah:
1. Resiko tinggi pola nafas tidak efektif
2. Resiko tinggi hypotermi
3. Resiko tinggi infeksi tali pusat
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi pola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan jalan nafas.
2. Resiko tinggi hypotermi berhubungan dengan usia ekstrem.
3. Resiko tinggi infeksi tali pusat berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
C. Intervensi Keperawatan
No
1
Tanggal
Diagnosa
Tujuan
Intervensi Keperawatan
Intervensi
Rasionalisasi
26 Juni
Keperawatan
Resiko tinggi pola
Setelah dilakukan
-.Observasi adanya
-.pernafasan
2013
tindakan
pernafasan cuping
cuping hidung
berhubungan
dan retraksi
dengan gangguan
jam, diharapkan
-.Observasi pernafasan
dada dapat
jalan nafas
mendengkur.
memicu gagal
-.Auskultasi bunyi
nafas
efektif.
Krekels/Ronchi.
-. Bayi dapat
mendengkur
apabila posisi
secara perlahan).
tidur berada
pada posisi
terhadap sianosis.
yang tidak
tepat
posisi Trendelemburg
-. Krekels /
ronchi
sudut 10 derajat.
merupakan
bunyi nafas
tidak normal
-. Jalan nafas
yang tersumbat
dapat
menyebabkan
gagal nafas
-. Bayi yang
kekurangan O2
akan
menimbulkan
warna kebirubiruan
26 Juni
Resiko tinggi
Setelah dilakukan
tubuh bayi
-. Suhu tubuh
2013
hypotermi
tindakan
neonatus.
bayi normal
jam, diharapkan
secara continue.
Ny. N. S dapat
-. Keringkan kepala
dipertahankan
dalam batas
kemudian pakaikan
normal dengan
lingkungan
dibedong dengan
termonetral.
selimut hangat.
-. Anjurkan kepada Ibu
untuk sering mendekap
pada
(36- 37c)
-.
Menggunakan
pakaian
hangat/ selimut
dapat
mempertahank
an suhu tubuh
-. Dekapan ibu
membuat bayi
merasa lebih
bayinya.
nyaman
-. Baby oil
dapat
-. Berikan baby
memberikan
rasa hangat
tehadap tubuh
bayi
26 juni
Resiko tinggi
Setelah dilakukan
dimandikan.
-. Pantau tanda tanda
-. Tanda- tanda
2013
tindakan
infeksi (tumor.
berhubungan
Rubor, kalor,
dengan terputusnya
jam, diharapkan
dolor,
kontinuitas
infeksi tidak
-. Pertahankan penutup
jaringan.
terjadi.
fungsialesa)
-. Kassa kering
menyerap
cairan dan
mempermudah
proses
pengeringan
tali pusat
-. Memcuci
tangan akan
mengurangi
kontaminasi
bakteri
-. Membantu
memegang/merawat
untuk
bayi.
meminimalisas
i kotaminasi
bakteri
D. Implementasi Keperawatan
No
1
Tanggal
26 Juni
Implementasi
Pukul 08.30 wib
Evaluasi
pukul 09. 15 wib
2013
S:
Mengobservasi adanya
mendengkur.
O:
RR=36x/menit.
Mengauskultasi suara
paru.
A:
Membersihkan jalan
sedikit.
Mengobservasi warna
P:
-
26 Juni
2013
neonatus.
Memantau suhu kulit
O:
secara continue.
Pukul 09.35 wib
Mengeringkan tubuh
A:
Masalah teratasi.
P:
dibedong.
26 Juni
2013
O:
P:
merawat bayi.
Pukul 10. 30
E. Catatan Perkembangan
No
1
Tanggal
27 Juni
Implementasi
Pukul 08.30 wib
Evaluasi
Pukul 09.10 wib
2013
S:
Mengobservasi adanya
O:
Bayi
tenang,
tidak
RR=36x/menit.
terhadap sianosis.
2
tampak
Masalah teratasi.
P:
-
27 Juni
2013
S:-
O:
continue.
Pukul 09 50 wib
sesak,
A:
Masalah teratasi.
kemudian dibedong.
P:
Hentikan tindakan keperawatan.
27 Juni
2013
S:-
O:
A:
P: