Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS RIAU
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang
Audit Kinerja Sektor Publik
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha
Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata kiranya makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.
Pekanbaru, 18 Desember 2014
Penulis
A.
audit keuangan, yang hanya memberikan opini atau menilai kewajaran laporan
keuangan. Padahal masyarakat ingin tahu apakah uang negara (hasil pungutan
pajak mereka) di kelola dengan baik dan benar. Apakah uang negara itu digunakan
untuk
memperoleh sumber
secara efektif
Dasar Peraturan
melaksanakan audit kinerja. Audit kinerja dapat dilakukan oleh internal auditor
dan ekternal auditor, dan keduanya harus saling berkoordinasi agar tidak saling
berbenturan.
C.
Sebagaimana
telah
diatur
dalam Peraturan
Menteri
Negara
pemerintahan/negara
serta
ketaatan
terhadap
peraturan
1) BPKP;
2) Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional melaksanakan
pengawasan intern;
3) Inspektorat Provinsi; dan 4) Inspektorat Kabupaten/Kota.
DASAR HUKUM:
1.
Peraturan
Presiden
No.
47
Tahun
2009
tentang
Pembentukan
3.
4.
5.
6.
Peraturan
Menteri
No.PER/35/M.PAN/10/2006
Pendayagunaan
tentang
Juklak
Aparatur
Negara
Penyusunan
Laporan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Fungsi Standar Audit sebagai ukuran mutu minimal bagi para auditor dan APIP
dalam:
1.
pelaksanaan
tugas
pokok
dan
fungsi
(tupoksi)
yang
dapat
3.
4.
Audit atas laporan keuangan yang bertujuan untuk memberikan opini atas
kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
diterima umum.
2.
3.
Audit dengan tujuan tertentu yaitu audit yang bertujuan untuk memberikan
simpulan atas suatu hal yang diaudit. Yang termasuk dalam kategori ini adalah
audit investigatif, audit terhadap masalah yang menjadi fokus perhatian pimpinan
organisasi dan audit yang bersifat khas.
E.
2.
3.
4.
1.
2.
Bagian Lapan Wilayah II, meliputi wilayah Eropa dan Kementerian Luar
Negeri II (Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa, Direktorat Jenderal
Multilateral, dan Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional); Bagian
Lapan Wilayah II terdiri dari: a)Subbagian Wilayah A; b)Subbagian Wilayah B;
c)Subbagian Wilayah C.
3.
Bagian Lapan Wilayah III, meliputi wilayah Afrika dan Timur Tengah
dan Kementerian Luar Negeri III (Sekretariat Jenderaldan Inspektorat Jenderal);
Bagian Lapan Wilayah III terdiri dari: a)Subbagian Wilayah A; b)Subbagian
Wilayah B; c)Subbagian Wilayah C.
4.
2.
Multilateral,
dan
Direktorat
Jenderal
Hukum
dan
Perjanjian
Internasional);
c)
d)
Presiden
Nomor
31
Tahun
1983
tentang BPKP, BPKP praktis mengambil alih seluruh tugas pokok dan fungsi
Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN) yang saat itu
bernaung di bawah Kementerian Keuangan.
1936
Dengan Besluit Nomor 44 tanggal 31 Oktober 1936, ditetapkan bahwa
Djawatan Akuntan Negara (Regering Accountantsdienst) bertugas melakukan
penelitian terhadap pembukuan dari berbagai perusahaan negara dan jawatan
tertentu. APIP pertama di Indonesia adalah Djawatan Akuntan Negara (DAN).
Secara struktural DAN bertugas mengawasi pengelolaan perusahaan negara
berada di bawah Thesauri Jenderal pada Kementerian Keuangan.
1959
Dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 175/BDS/V tanggal 19
Desember 1959, Djawatan Akuntan Pajak (Belasting Accountantsdienst) yang
dibentuk tahun 1921 yang juga di bawah Departemen Keuangan digabungkan
dengan DAN.
1961
Dengan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 1961 tentang Instruksi bagi
Kepala Djawatan Akuntan Negara (DAN), kedudukan DAN dilepas dari Thesauri
Jenderal dan ditingkatkan kedudukannya langsung di bawah Menteri Keuangan.
1963
Dengan Keputusan
Pengawasan
Keuangan
Presiden
Negara,
Nomor
dibentuklah
29
Tahun
Urusan
1963 tentang
Pengawasan
pada
1966
Dengan Keputusan Presiden Nomor 239 Tahun 1966 dibentuklah
Direktorat Djendral Pengawasan Keuangan Negara (DDPKN) pada Departemen
Keuangan. Tugas DDPKN meliputi pengawasan anggaran dan pengawasan badan
usaha/jawatan, yang semula menjadi tugas DAN dan Thesauri Jenderal.
1968
Dengan Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1968 tanggal 24 Januari
1968 tentang Pengawasan Keuangan Negara dicabut Keputusan Presiden Nomor
29 Tahun 1963. Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1968 ini berlaku surut
sampai tanggal 15 November 1966 yaitu tanggal dibentuknya DDPKN. Atas dasar
Keputusan Presiden ini, DDPKN terdiri atas tiga direktorat yakni Direktorat
Pengawasan Anggaran Negara (DPAN), Direktorat Akuntan Negara (DAN), dan
Direktorat Tata Usaha Keuangan Negara (DTUKN). Tiap Departemen/Lembaga
1983
Dengan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tanggal 30 Mei
1983. DJPKN ditransformasikan menjadi BPKP, sebuah lembaga pemerintah non
departemen (LPND) yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Presiden.
Salah satu pertimbangan dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 31
Tahun 1983 tentang BPKP adalah diperlukannya badan atau lembaga pengawasan
yang dapat melaksanakan fungsinya secara leluasa tanpa mengalami kemungkinan
hambatan dari unit organisasi pemerintah yang menjadi obyek pemeriksaannya.
Mengingat DJPKN adalah aparat Menteri Keuangan, maka tidak mungkin DJPKN
dapat independen melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap Menteri
Keuangan dan jajarannya.
Keputusan Presiden ini menunjukkan bahwa Pemerintah telah meletakkan
struktur organisasi BPKP sesuai dengan proporsinya dalam konstelasi lembagalembaga Pemerintah yang ada. BPKP dengan kedudukannya yang terlepas dari
2001
Dengan Keputusan
Presiden
Nomor
103
Tahun
2001 tentang
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
http://auditorinternalpemerintah.blogspot.com/2010/11/standar-audit-apip.html
(diakses pada 18 Desember 2014)
http://desiherawatikawaii.wordpress.com/audit-kinerja-pada-organisasi-sektorpublik-pemerintah/ (diakses pada 18 Desember 2014)
http://dunia-remaja-sehat.blogspot.com/2011/12/2standar-audit-pemerintahansap.html (diakses pada 18 Desember 2014)
http://dunia-remaja-sehat.blogspot.com/2011/12/pelaksanaan-audit.html (diakses
pada 18 Desember 2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Pengendalian_Intern_Pemerintah (diakses
pada 18 Desember 2014)
http://kbbi.web.id/index.php?w=kerja (diakses pada 18 Desember 2014)
http://people.hec.unil.ch/xcastaner/2011/06/08/applying-agency-theory-to-publicadministration-government/ (diakses pada 18 Desember 2014)
http://www.bpk.go.id/web/?p=3506 (diakses pada 18 Desember 2014)
http://www.kemenkeu.go.id/Ind/ (diakses pada 18 Desember 2014)
http://www.scribd.com/doc/56453121/Apip-2010-Final
Desember 2014)
(diakses
pada
18