Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB II
ASPEK HUKUM TENTANG PERLINDUNGAN HAK CIPTA YANG
DIJADIKAN NADA SAMBUNG PRIBADI (NSP)
Eksklusif
adalah
hak
yang
semata-mata
diperuntukan
bagi
pemegangnya dan penerus hak cipta, sehingga tidak ada pihak lain yang
boleh memanfaatkan hak tersebut tanpa izin pemegangnya.
2. Hak mengumumkan (performing rights) dan hak memperbanyak ciptaan
(mechanical rights), termasuk kegiatan menterjemahkan, mengadaptasi,
mengaransemen, mengalihwujudkan, menjual, menyewakan, meminjamkan,
mengimpor, memamerkan, mempertunjukan kepada publik, menyiarkan,
merekam, dan mengkomunikasikan ciptaan kepada publik melalui sarana
apapun, dengan kata lain tidak ada orang yang boleh mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya kecuali atas izin pemegang hak cipta.
Karya cipta yang dilindungi secara luas mencakupi bidang ilmu pengetahuan,
seni dan sastra. Karya lagu yaitu musik dengan atau tanpa teks, termasuk dalam
kategori karya seni. Lebih luasnya, hak cipta merupakan satu paket dengan hak paten
dan hak merek disebut hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Right).
Perbedaan Intellectual Property dengan hukum property lainnya ialah jika
seseorang yang membeli ciptaan (misalnya rekaman lagu dalam kaset) tidak berarti
memiliki hak cipta atas lagu atau kaset tersebut.
21
1. Hak mengumumkan yaitu pembeli
ciptaan boleh menikmatinya untuk
kepentingan pribadi, tapi tidak boleh memperdagangkannya di tempattempat usaha untuk umum tanpa izin terlebih dahulu.
2. Hak memperbanyak yaitu pembeli ciptaan tidak boleh memperbanyak
rekaman tersebut tanpa izin, meskipun pembeli ciptaan sudah membelinya.
Hak mengumumkan lagu adalah hak eksklusif yang dimiliki pemegang hak
cipta untuk :
1. Memainkan lagu (secara langsung)
2. Memutar rekaman lagu (dengan alat apa pun seperti tape, piringan hitam
(PH), CD, VCD, DVD, komputer, video screen, dan lain-lain).
3. Menyiarkan lagu (melalui radio, televisi, internet, dan lain-lain)
Seluruh kegiatan tersebut jika dilakukan di tempat umum atau kegiatan usaha
harus meminta izin terlebih dahulu dari pemegang hak cipta.
Hak memperbanyak lagu adalah hak eksklusif pemegang hak cipta. untuk
memperbanyak karya lagu yang dilakukan secara :
1. Mekanis yang diahliwujudkan dalam bentuk kaset, piringan hitam, data
digital, dan lain-lain.
2. Mensikronkan kepada rekaman film 1.
Hak cipta juga dapat didefinisikan sebagai hak yang dimiliki oleh pencipta
sebagai pemilik Hak Cipta, atau orang yang menerima hak dari pencipta untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya. Ciptaan merupakan hasil setiap
karya pencipta dalam bentuk yang khas dan menunjukkan keasliannya dalam bidang
ilmu pengetahuan, seni dan sastra.
Hak Cipta yang dilindungi oleh Undang-undang Nomor 19 Tentang Hak Cipta
diantaranya adalah :
1. Buku, program komputer, pamflet, susunan perwajahan karya tulis yang
diterbitkan, semua karya tulis lainnya;
2. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu
pengetahuan;
3. Ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa teks, termasuk karawitan dan
rekaman suara;
4. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni
kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, seni kerajinan tangan;
114 Rahmani Puspitadewi, Op.Cit, hal 5
rekaman
Hak cipta lagu merupakan bentuk perlindungan karya intelektual termasuk lagu
sebagai upaya melindungi hak pencipta atas perlakuan pihak lain yang melawan
hukum. Perlindungan hak cipta terdiri atas 2 bagian, yaitu:
1. Perlindungan hak cipta mekanikal (mechanical right) adalah perlindungan
hak cipta lagu itu sendiri atas semua perlakuan yang melanggar hukum.
2. Perlindungan hak cipta lagu pertunjukan (performing right) adalah
Perlindungan hak cipta lagu atas semua bentuk pertunjukan/pementasan
musik yang mengandung lagu/album yang dimaksud dalam perjanjian.
Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang
Hak Cipta terdapat 2 unsur penting yang terkandung dalam rumusan pengertian hak
cipta, yaitu :
1. Hak ekonomi (economis rights) yaitu hak yang dimiliki oleh seorang
pencipta untuk mendapatkan keuntungan atas ciptaannya, yaitu hak untuk
memperbanyak; adaptasi; distribusi; pertunjukan; display.
2. Hak moral (moral rights) yaitu hak khusus serta kekal yang dimiliki
pencipta atas hasil ciptaan. Hak moral dapt di definisikan sebagai hak untuk
menuntut kepada pemegang hak cipta supaya nama pencipta dicantumkan
pada ciptaannya/perubahan nama/samaran 1.
Hak cipta juga membahas tentang lisensi, yaitu izin untuk mengumumkan atau
memperbanyak karya cipta dari para pemegang hak cipta, yang pada saat pemasaran
116 Budi Fitriadi Supriadi, Op.Cit, hal 12
lagu/album rekaman terdapat suatu perjanjian atau Lisensi adalah izin yang diberikan
oleh pemegang hak cipta atau pemegang hak terkait, kepada pihak lain untuk
mengumumkan dan/atau memperbanyak ciptaannya atau produk hak terkaitnya
dengan persyaratan tertentu.
Perjanjian pembagian hasil pemasaran lagu/album rekaman, berbeda antara satu
perusahaan dengan perusahaan yang lain, secara umum pembagian hasil ini memiliki
aturan baku yang sama, yaitu :
1. Perjanjian sistem putus adalah perjanjian pembelian lagu (hak pakai) atas
lagu yang ditawarkan pencipta lagu kepada produser dengan sistem
penggunaan sekaligus pengalihan kekuasaan atas lagu yang bersangkutan.
Dimana setelah penandatanganan kontrak perjanjian seluruh hak atas lagu
yang bersangkutan milik pengguna lagu (produser) dengan catatan, tidak
semua perjanjian sistem putus mengandung materi perjanjian seperti yang
termaksud di atas, ada juga yang perjanjian yang tetap akan mengembalikan
hak cipta lagu setelah melampaui periode batas tertentu.
2. Perjanjian pembagian hasil standar adalah perjanjian pembagian hasil
pemasaran lagu/album menurut standar baku industri musik. Pembagian
hasil ini dihitungan berdasarkan aturan standar yang berlaku di industri
musik 1.
118 Soedjono Dirdjosisworo, Hukum Perusahaan Mengenai Hak atas Kekayaan Intelektual, Bandung,
Mandar Maju, 2000, hal 55
119 Achmad Fauzan Op.Cit, hal 249
220 Rahmani Puspitadewi, Loc.Cit, hal 6
Mentri
Kehakiman
Nomor
M.04-PW.07.03/1988
tentang
10
11
12
C. Pencipta
Pencipta adalah seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas
inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi,
13
kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan
bersifat pribadi 2.
Berdasarkan Pasal 5 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta,
yaitu bahwa kecuali jika terbukti sebaliknya, yang dianggap sebagai pencipta adalah:
1. Orang yang namanya terdaftar dalam daftar umum ciptaan dan
pengumuman resmi tentang pendaftaran pada Direktorat Jendral
2. Orang yang namanya disebut dalam ciptaan atau diumumkan sebagai
pencipta pada suatu ciptaan
3. Orang yang berceramah pada ceramah yang tidak menggunakan bahan
tertulis dan tidak ada pemberitahuan siapa penciptanya, orang yang
berceramah dianggap sebagai pencipta ceramah tersebut.
Selanjutnya Pasal 6 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta
yang terdiri dari beberapa bagian ciptaan yang berdiri sendiri-sendiri menentukan
bahwa :
Jika suatu ciptaan terdiri atas beberapa bagian tersendiri yang diciptakan oleh
dua orang atau lebih, yang dianggap sebagai pencipta ialah orang yang
memimpin serta mengawasi penyelesaian seluruh ciptaan itu, atau dalam hal
tidak orang tersebut, yang dianggap sebagai pencipta adalah orang yang
menghimpunnya dengan tidak mengurangi Hak Cipta masig-masing atas bagian
Ciptaannya itu.
14
Jika suatu ciptaan yang dirancang seseorang diwujudkan dan dikerjakan oleh
orang lain dibawah pimpinan dan pengawasan orang yang merancang maka
penciptanya adalah orang yang merancang ciptaan itu.
Penyanyi yang menyanyikan lagu pada Nada Sambung Pribadi (NSP) dari
ciptaan orang lain maka penciptanya adalah pembuat lagu/musik itu sendiri 2.
Pasal 9 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta, menyatakan
bahwa :
Jika suatu badan hukum mengumumkan bahwa Ciptaan berasal dari padanya
dengan tidak menyebut seseorang sebagai penciptanya, badan hukum tersebut
dianggap sebagai penciptanya, kecuali jika terbukti sebaliknya.
Badan hukum yang dimaksudkan disini adalah instansi resmi, misalnya
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung yang mengumumkan hasil
penelitian tanpa menyebut penelitinya. Penciptanya dalam hal ini adalah Universitas
Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung .
Selain itu Pasal 10 Undang-undang Nomor 19 Tentang Hak Cipta yang
menentukan bahwa apabila suatu ciptaan sama sekali tidak diketahui siapa
penciptanya, yaitu :
1. Negara memegang hak cipta atas karya peninggalan prasejarah, sejarah, dan
benda budaya Nasional lainnya,
2. Negara memegang hak cipta atas foklor dan hasil kebudayaan rakyat yang
menjadi milik bersama, seperti cerita, hikayat, dongeng, legenda, babad, lagu,
kerajinan tangan, koreografi, tarian, kaligrafi, dan karya seni lainnya.
15
226 www.google.co.id (wikipedia), Pengetahuan PenciptaLagu, akses hari senin Tanggal 1 Oktober
2007.
16
17
sehingga untuk itu diperlukan kerjasama dengan produser. Pencipta lagu harus
memiliki kemampuan mempresentasikan hasil karya lagunya kepada produser, agar
lagu ciptaannya dapat dipublikasikan.
Produser menerbitkan lagu ciptaan pencipta adalah dengan jalan membuat demo
lagu ciptaan. Pencipta mempresentasikan lagu ciptaan kedalam bentuk yang mudah
untuk dipresentasikan dengan membuat demo yang baik menurut standar industri
musik. Secara teknis demo rekaman lagu/musik ciptaan seorang pencipta lagu/musik
haruslah memadai tak hanya memiliki kualitas seadanya, artikulasi vokal harus dapat
didengar secara jelas, begitupun dengan komposisi musik yang dibuat.
Tahapan yang perlu diketahui seorang pencipta lagu dalam masa perjanjian
kontrak dengan produser diantaranya kontrak rekaman adalah tahapan penting dalam
perjalanan seorang pencipta lagu agar lagunya dapat diedarkan kepada khalayak
ramai. Perjanjian kontrak rekaman biasanya meliputi beberapa hal yang berhubungan
satu dengan lainnya, sebagai bagian dari upaya promosi dan memasyarakatkan
lagu/album rekaman kepada khalayak ramai, adapun perjanjian tersebut sebagai
berikut :
1. Perjanjian hak penggunaan lagu ciptaan antara pencipta lagu dengan
produser, dalam suatu periode waktu tertentu. Perjanjian hak penggunaan
lagu termasuk Hak cipta lagu akan dikembalikan kepada pemilik asli
(pencipta lagu) setelah masa hak penggunaan lagu berakhir.
2. Perjanjian promosi lagu/album, menyangkut semua hal yang berkaitan
dengan promosi dalam upaya memasyarakatkan lagu kepada khalayak
18
ramai, termasuk konferensi pers. Bagian dari promosi tersebut secara umum
sebagai berikut :
a. Promosi lagu/album diberbagai media (cetak maupun eletronik), dimana
produser adalah pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan
dan pelaksanaannya.
b. Promosi lagu/album dalam bentuk pertunjukan diberbagai tempat dan
waktu yang berbeda.
19
Pemegang hak cipta dapat memberikan izin kepada pihak lain secara spesifik
untuk penggunaan tertentu, sementara hak cipta tetap melekat pada pemegang hak
cipta. Ijin yang diberikan kepada pihak lain untuk mengumumkan atau
memperbanyak tidak berarti bahwa hak ciptanya beralih, misalnya suatu ketika izin
diberikan untuk merekam, mendengarkan dan menjual rekaman tersebut, pihak yang
membeli rekaman lagu tidak berarti membeli hak cipta lagu tersebut, dan pihak lain
itu pun tidak dapat mengumumkan rekaman tersebut di tempat-tempat umum atau
kegiatan usaha tanpa seizin pemegang hak cipta.
Selain perijinan yang menyangkut hak ekonomi, undang-undang juga menjamin
hak moral pemegang hak cipta atas ciptaannya. Hak moral yaitu hak khusus serta
kekal yang dimiliki pencipta atas hasil ciptaan dan hak moral tersebut tidak ada pihak
yang boleh merubah judul, isi, ciptaan maupun nama pencipta tanpa ijin7 2 .
20
Nada Sambung Pribadi (NSP) adalah sebuah lagu dari suatu band atau artis
yang menjadi favorit para pengguna telepon seluler (handphone), yang difungsikan
sebagai nada tunggu yang ada pada telepon seluler, dengan tujuan sebagai pengganti
atau suara lain dari nada tunggu yang digunakan biasanya, dan hanya dapat dinikmati
oleh penelepon, nada tunggu tersebut dapat dipesan sesuai dengan selera masingmasing.
F. Telepon Seluler
Telepon seluler merupakan alat komunikasi yang berupa telepon genggam yang
memungkinkan
penggunanya
dapat
membawanya
kemanapun,
yaitu
untuk
memudahkan komunikasi jarak jauh dimana saja. Telepon seluler adalah sebuah
terobosan baru setelah telepon rumah yang dibedakan dengan fasilitas lain yang lebih
menarik serta mengurangi beban biaya penggunanya, yaitu dilengkapi dengan
fasilitas Short Massage Service (SMS), bahkan hingga saat ini telepon seluler
dilengkapi dengan fasilitas game, MMS, kamera, 3G serta televisi dalam telepon.
Saat ini telepon seluler juga dilengkapi dengan Nada Sambung Pribadi (NSP)
yang merupakan bentuk kerja sama pencipta lagu dengan provider, untuk lebih
meningkatkan mutu serta service dari sebuah telepon seluler.