Vous êtes sur la page 1sur 11

Apresiasi Organ THT

(Peran Organ THT pada Kehidupan)


Prof dr. Soewito Sp.THT (K)
Senin, 29 Oktober 2012
Anita
Sadarkah kalian? Dari kelima indera tubuh itu 3 diantaranya adalah milik
organ THT. Kalau gak percaya, cek sendiri deh. Hehehe. Kan ada:

Pendengaran
Penghidu
Pengecap (cabang saraf fasialis : Cnorda Tymp)
Terus kemarin prof wito Tanya, dari kelima indera tubuh itu mana

yang

menurut

kalian

paling

penting?

Yang

bisa

menyebabkan

terganngunya kehidupan bila indera tsb gak ada. Banyak yang jawab
penglihatan dan pendengaran. Terus Prof Wito bilang, memang kalau
secara kasar mata yang paling kasihan itu kalo orang buta daripada orang
tuli. Ya gak? Misal aja nih kalo ada orang minta-minta yang buta pasti kita
kasihan banget. Nah coba kalo orang minta-minta itu tuli, kita pasti gak
bakal percaya dan kasihan. Malah bakal dibentak-bental. Naudzubillah.
Tapi sebenarnya, orang tuli itu lebih menderita lho daripada orang
buta. Kok bisa? Soalnya kebudayaan itu berasal dari suara. Maksud
kebudayaan itu misal berupa bahasa. Jadi kalo nggak bisa denger,
otomatis gak bisa ngomong juga dong. Lebih kompleks kan?
A. Indera Pendengaran
Fungsi dari indera pendengaran adalah:

Komunikasi antar manusia dan alam sekitarnya

Tanda ada peristiwa tertentu (bahaya)

Kenikmatan suara alam dan musik, nyanyian

Prof Wito ngasih tebak-tebakan lagi nih. Organ indera apa yang selalu
standby 24 jam? Jawabannya adalah indera pendengaran. Contohnya kalo
kita tertidur, kalau ada alarm pasti bangun (kecuali yang keboo :D. Nah
emang mata enggak standby? Enggak, soalnya kalo kita tidur gelapgelapan, terus dinyalain lampunya, kita tetep gak bakal bangun.
Indera pendengaran mempunyai cirri-ciri:

menerima info dari segala arah


menembus dinding, awan, sekat
melawan arus
sarana untuk kemampuan wicara berfikir - berbudaya

a. Gangguan Tumbuh Kembang Organ Pendengaran:


Peran Pendengaran dalam kehidupan Sehari-hari:
Komunikasi Verbal
Indera pendengar berfungsi sebagai sarana komunikasi verbal.
Dengan adanya indera pendengar ini, manusia dapat mencerna
kata-kata yang ada di sekitarnya untuk kemudian ditiru dan
diucapkan kembali.
Eksistensi diri terhadap lingkungan sekitarnya
Dengan

indera

pendengaran

kita

dapat

bersosialisasi,

mengerti dan paham akan sikap orang di lingkungan kita. Kenapa


telinga diciptakan 2 sementara mulut cuma 1? Hal ini menunjukkan
kita harus lebih banyak mendengar daripada berbicara. Dengan
mendengar kita akan mengerti.
Kenikmatan senisuara
Dengan mendengar, kita dapat menikmati indahnya suarasuara penyanyi, burung berkicau, dll.
Yang paling fatal adalah indera pendengaran dapat mempengaruhi
kemampuan bicara dapat perbendaharaan kata-kata dapat
berfikir manusia berbudaya

Kemampuan Bicara tidak dapat berkembang bila organ pendengaran


tidak berfungsi. Orang tidak dapat berfikir & berbudaya dapat
menurunkan derajat eksistensinya sebagai manusia.
Begitu banyaknya peran dari indera pendengaran, bahkan Allah SWT
berfirman dalam Al-Quran tentang pendengaran, penglihatan, dan hati.
Firman ini terus diulang-ulang dalam beberapa ayat. Dan memang indera
pertama

yang

terbentuk

saat

dalam

kandungan

adalah

indera

pendengaran. Pendengaran anak mempunyai periode terbaik yaitu antara


usia 9 bulan - 3 tahun.
Gangguan Pendengaran dapat diklasifikasikan menjadi:

Ringan

Sedang

Berat

Selain itu, dapat pula dibagi mnjadi 2 golonganlain:

Unilateral satu sisi saja


Bilateral cacat di kedua sisi

Ada pula yang disebut tuli saraf dan tuli hantaran. Tuli hantaran itu
misalnya ada kotoran di telinga atau ada infeksi di telinga sehingga
gendangnya rusak. Kemudian tuli saraf yang rusak adalah kokleanya atau
saraf pendengarannya. Bila tuli bilateral berat perlu segera ditangani
dengan cara:

Deteksi dini (sebelum usia 1-2 tahun)

Diagnosis: Observasi oleh Tim (Audiologist, THT, Saraf Anak,


Psikologi Anak), karena unutk mendiagnosis ketulian pada anak tidak
bisa ditentukan oleh ahli THT saja.

Habilitasi Rehabilitasi (Pre & Post Lingual)

Apa bedanya habilitasi dan rehabilitasi? Habilitasi adalah proses


pelatihan bagi anak yang mengalami kelainan congenital sejak dalam
kandungan.

Jadi

dia

belum

pernah

mendengar

suara

apapun.

Sedangkan rehabilitasi adalah proses pelatihan bagi anak yang


mengalami gangguan pada indera pendengarannya tapi sebelumnya ia
bisa mendengar.
Setiap
mencegah

anak,
terjadinya

seharusnya

dideteksi

keterlambatan

pendengarannya.

penanganan

pada

Unuk

kelainan

pendengaran. Bila nantinya ada kelainan, nanti bisa langsung diberi alat
bantu pendengaran dan dilatih berbicara. Agar fungsi indera pendengaran
dapat kembali normal. Soalnya kalo ketahuannya udah umur diatas 3
tahun, anak akan sulit untuk diajari berbicara.

Awalnya dalah komunikasi anak yang masih berumur 9 bulan- 3 tahun


dipangku. Kemudian harus dialihkan perhatiannya agar focus kepada
pemeriksa. Apakah bisa si anak memperhatikan ibunya.

Jiak si anak bisa meniukan ibunya atau terlihat ekspresinya berbeda, maka
hal tsb menunjukkan bahwa indera anak tersebut berfungsi dengan baik.

Ini bayinya dites dengan menggunakan cangkir dan sendok. Kenapa harus
cangkir dan sendok? Soalnya kalo cangkir dan sendok ini bibenturkan akan
menghasilkan nada yang tinggi. Kalo bayi yang normal, maka akan
langsung menengok ke sumber suara.

Sekarang pake gendang. Dari gendang ini, akan menghasilkan nada yang
rendah.

Yang ini pake krincingan, nada yang dihaslkan adalah sedang. Inget ya
temen-temen, untuk melakukan pemerikasaan ini anak harus tenang. Gak
boleh rewel yaa

kalo teknik pemeriksaan yang init u digunain buat anak yang udah
lumayan gede. Balita misalnya.
Habilitasi Anak Tunarungu:

Latihan mendengar dan bicara Pra Sekolah (Pre School Hearing and
Speech Training)

Komunikasi Total: ABD & Kode

Masuk Sekolah Dasar Biasa (Perkembangan Psikologi Normal)

Latihan Vokasional (Pekerjaan yang tidak banyak mempergunakan


organ pendengaran)

Uji Deteksi Dini Ketulian Anak Balita:


Lihat Handout bila terdapat reaksi negatif:

Autisme

Cacat Mental (Debil)

Cerebral Palsy

Tuli

b. Gangguan Pendengaran pada Usia Lanjut

Proses Fisiologis Murni Presbiakusis


Ditandai dengan berkurangnya saraf pendengaran. Merupakan prose
salami dan tidak ada hubungannya dengan lingkungan. Contohnya:
kakek-kakek sebenarnya pada usia 90 harusnya masih bagus
pendengarannya
Terpengaruh oleh Buaya Hidup Sosiokusis
Terdapat hubungan dengan lingkungan sekitarnya. Misalkan: di
lingkungan yang bising, orang berusia 45 tahun udah berkurang
kemampuan pendengarannya.
Faktor penyebab:

Gaya hidup elit (Makanan Lemak, Manis)

Stress Pekerjaan

Bising lingkungan

Kurang Olah Raga

Penyakit DM

Hipertensi

Terjadi Lebih Awal, yaitu pada usia 40 50 tahun


Proses Patologi Gangguan Pendengaran:
Tipe Neurogenik :
Saraf kokhlea mengalami degenerasi
Tipe Sensorik :
Degenerasi pada Organ Spirale (Corti)
Tipe Metabolik :
Degenerasi Stria Vaskularis pada putaran tengah & Apikal Kokhlea
Tipe Mekanik :
Degenerasi M. Basilaris & Ligamentum Spirale (Elemen Penyangga)

Gejala:
Penurunan pendengaran simetris bilateral perlahan
Mulai nada tinggi diikuti menengah dan rendah
Sukar menangkap percakapan cepat (Sintesis)
Kadang-kadang diiringi dengan Tinnitus
Rehabilitasi : Pemasangan alat bantu dengar dan latihan

Organ Hidung (Mulai dari Nares Anterior Posterior)

khoana

epiglotis

pangkal lidah

laring

Fungsi dari hidung yaitu:

Pintu inspirasi dan ekspirasi udara penafasan


Resonansi suara
Informasi bau
Bagian hidung dimulai dari nares anterior sampai ke nares posterior

(khoana). Nares posterioritu dimana hayo? Dapat dilihat di gambar ya


teman-teman, laring ditengah, terlihat juga ada epiglottis, di atasnya ada
pangkal lidah, dan di atas lidah ada uvula. Di atas uvula itu ada sepasang
lubang atau rongga yang disebut khoana. Khoana ini terletak antara
hidung dengan nasofaring yang berfungsi untuk mengalirkan oksigen yang
masuk melalui nares anterior menuju paru-paru. Dengan khoana ini, udara
dapat masuk dengan mudah ke paru-paru. Oya ada catetan sedikit nih,
laring bayi iru ada di atas mulut. Namun seiring dengan berjalannya
waktu, laring tsb mulai turun sehingga bayi dapat bernafas lewat mulut.
Khoanal Atresia Total Bilateral Kongenital
Atresia adalah keadaan menutupnya lubang badan normal secara
congenital. Jadi, khoanal atresia total bilateral congenital adalah kedua
khoana yang seharusnya terbuka, malah tertutup karena cacat bawaan.
Dengan adanya kelainan ini, si bayi ang baru lahir tidak bisa bernafas
menggunakan hidung, dan harus ditangani dengan cepat.
Kasus jarang tetapi bila tidak segera mendapat pertolongan yang tepat
(diagnostik & terapi) dan cepat, dapat fatal. Kasus atresia khoan yang
unilateral: Tidak segera dapat terdeteksi karena masih dapat bernafas
dengan sebelah lainnya. Saat lahir tidak dapat bernafas, karena posisi
larings masih tinggi (Daerah Nasofarings) bayi tak dapat menangis.
Gejala:

Tidak dapat bernafas atau bila dapat sering bika mulut (Mouth
Breathing) dan Jelas terlihat waktu menyusu.

Lendir mengalisr dari hidung karena tidak dapat mengalir ke

Posterior
Diagnosis:

Sonde dengan kateter karet

Rinoskopi posterior

Cairan kontras diteteskan ke hidung, tidak dapat mengalir ke


Naso & Orofarings

Terapi:
Lidah segera ditarik keluar, Larings akan ikut dan terbebas dari

sumbatan, selanjutnya di pasang kateter untuk sementara

Diteruskan dengan Trakheotomi atau Transpalatinal Eksisi

Yang Ideal: Perforasi Transnasalis setelah anak mulai belajar


bicara

Referensi:
Catatan kuliah
MISC 2009
MISC 2010
Internet

Vous aimerez peut-être aussi