Vous êtes sur la page 1sur 1

BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Malpraktik adalah kesalahan tindakan profesional yang dilakukan oleh seorang dokter
ketika melakukan perawatan medik dan ada pihak lain yang dirugikan atas tindakan tersebut.
Beberapa tindakan malpraktik dibagi berdasarkan unsur dari malpraktik yaitu unsur
kesengajaan (intensional) yang menyebabkan professional misconducts (melakukan tindakan
yang tidak benar) serta unsur pelanggaran. Unsur kesengajaan (intensional) terbagi atas
menahan-nahan pasien, membuka rahasia kedokteran tanpa hak, aborsi ilegal, euthanasia,
memberikan keterangan palsu, dan melakukan praktik tanpa ijin. Sedangkan yang termasuk
dalam unsur pelanggaran yaitu negligence (kelalaian), malfeasance (pelanggaran jabatan),
misfeasance (ketidak hati-hatian), dan lack of skill (kurang keahlian)
Oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya menghindari malpraktek seperti semua
tindakan sesuai indikasi medis, bekerja sesuai standar profesi, membuat informed consent,
mencatat semua tindakan yang dilakukan (rekam medik), apabila ragu-ragu konsultasikan
dengan konsulen, memperlakukan pasien secara manusiawi, menjalin komunikasi yang baik
dengan pasien, keluarga, dan masyarakat sekitar. Selain itu juga diperlukan upaya-upaya
untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yaitu meningkatkan kualitas sumber daya,
tenaga, peralatan, pelengkapan dan mateial yang diperlukan dengan menggunakan teknologi
tinggi atau dengan kata lain meningkatkan input dan struktur, memperbaiki metode atau
penerapan teknologi yang dipergunakan dalam kegiatan pelayanan, hal ini berarti
memperbaiki pelayanan kesehatan.
3.2. Saran
Diperlukan suatu pemahaman yang baik dari para dokter mengenai malpraktik agar
tidak salah dalam memahami tentang penjelasan mengenai malpraktik, unsur-unsur
malpraktek, aspek hukum malpraktek, serta contoh kasus yang membedakan antara
malpraktik atau bukan, dan pemahaman standar profesi secara keseluruhan sehingga dapat
mengurangi angka kejadian malpraktik.

Vous aimerez peut-être aussi