Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
: Efriliana
NIM
: I1B114214
Angkatan
: 2014
Prodi
: Ilmu Keperawatan
IDENTITAS DATA
Nama
: Tn. Bayu
Pekerjaan
: Swasta
Pendidikan
: S1 Ekonomi
Kultur
: Banjar
Agama
: Islam
Klien mengeluh batuk yang tidak berkurang selama 10 hari, yang disertai dengan dahak, sesak napas, demam, dan juga pilek
-Riwayat Penyakit Sekarang :
Pneumonia
-RiwayatPenyakitDahulu :
Tidak ada
III.
R I WAYAT K ES EH ATAN KE LU A R GA
Keluarga memiliki riwayat penyakit asma
IV.
RIWAYAT SOSIAL
1. Sistem pendukung/ keluarga terdekat yang dapatdihubungi
Istri klien
2. Lingkungan rumah
Bersih
3. Problem sosial yang penting
Tidak ada
V.
6. Aktivitas
- Terganggu akibat sesak napas dan batuk - batuk
7. Tindakan Keperawatan yang Telah Dilakukan
- Hipertermia
- Ketidakefektifan pola nafas
- Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
8. Hasil Laboratorium
- Adanya sputum yang berwarna kuning
9. PemeriksaanPenunjang
- Foto thorax
VI.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum = pasien bisa berjalan dengan baik
2. Kesadaran
= klien masih sadar dan masih bisa di anamnesis
Tanda Vital
= 120/70
Nadi : 100 x/ menit, Suhu : 38,5 C, RR : 34 x/ menit
VII.
ANALISIS DATA
Nama : Tn. Bayu
No. Mrs:
Data
Objektif
-
Etiologi
Subjektif
Hasil diagnosa
Batuk
yang
tidak
dokter , klien
selama
10
menderita
pneumonia.
hari
yang
disertai berlebih
Masalah
Ketidakefektifan bersihan
jalan napas
Adanya suara
tambahan crackels.
Hasil pemeriksaan : RR :
Batuk
yang
selama
10
tidak
hari
berkurang Hiperventilasi
yang
disertai
napas,
T : 38,5C,
Penyakit
Hipertermia
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Gunakan APD
S : px memahami kondisi
PRIORITAS MASALAH
a. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
b. Ketidakefektifan Pola Nafas
c. Hipertermia
NO
1.
proses penyakit
keperawatan
selama 3 x 60
menit masalah
teratasi dengan
kriteria hasil :
1.Suhu tubuh
dalam rentang
normal
2.Nadi dan RR
dalam rentang
normal
3.Tidak ada
perubahan warna
kulit
1.Monitor suhu
sesering mungkin
2.Monitor warna dan
suhu kulit
3.kolaborasi pemberi
obat-obatan dengan
tim medis
4. pantau suhu
lingkungan
5. Selimuti pasien
6. kompres pasien
pada lipat paha dan
aksila
7. monitor suhu
minimal tiap 2 jam
mungkin
2.Memonitor warna dan
suhu kulit
3.Melakukan kolaborasi
pemberi obat-obatan dengan
tim medis
4.memantau suhu
lingkungan
5.menyelimuti pasien
6.mengkompres pasien pada
lipat paha dan aksila
7.Memonitor suhu minimal
tiap 2 jam
8.Memonitor tekanan darah,
nadi, dan RR
8. monitor tekanan
darah, nadi, dan RR
2.
Ketidakefektiva
n Bersihan Jalan
Nafas b/d batuk
yang tidak
efektif
1.Setelah
dilakukan asuhan
keperawatan
selama 3 x 24
jam, masalah
teratasi dengan :
1. klien mampu
Airway suction
1. Pastikan
kebutuhan
oral/tracheal
sunctioning
1. Memastikan kebutuhan
oral/tracheal sunctioning
2. melakukan Auskultasi
suara nafas sebelum dan
sesudah sunctioning
S : - klien mampu
mendemonstrasikan batuk
efektif
-klien dapat mengeluarkan
sekret yang mengganggu
O: - sekret sudah dapat
dikeluarkan- Klien terlihat
mendemonstrasik
an batuk efektif
dan suara nafas
yang bersih, tidak
ada sianosis
dan dyspneu
(mampu
mengeluarkan
sputum, mampu
bernafas dengan
mudah, tidak ada
pursed lips)
2. Klien
menunjukkan
jalan nafas yang
paten (klien tidak
merasa tercekik,
irama nafas,
frekuensi
pernapasan dalam
rentang normal,
tidak ada suara
nafas abnormal)
3. Klien mampu
mengidentifikasi
kan dan
mencegah faktor
yang dapat
menghambat
jalan nafas
2. Auskultasi suara
nafas sebelum dan
sesudah sunctioning
3. menginformasikan pada
klien dan keluarga tentang
suctioning
5. Barisan O2 dengan
menggunakan nasal untuk
infasilitasi suction
nasotrakeal
5. Barisan O2 dengan
menggunakan nasal
6. menggunakan alat yang
untuk infasilitasi
steril setiap melakukan
suction nasotrakeal
tindakan
6. Gunakan alat yang 7. menganjurkan pasien
steril setiap
untuk istirahat dan nafas
melakukan tindakan dalam setelah kateter
dikeluarkan darinasotrakeal
7. anjurkan pasien
untuk istirahat dan
8. memonitor status O2
nafas dalam setelah pasien
kateter dikeluarkan
9. mengajarkan keluarga
darinasotrakeal
bagaimana cara melakukan
8. monitor status O2 suksion
pasien
10. menghentikan suksion
9. Ajarkan keluarga
dan berikan O2 apabila
bagaimana cara
melakukan suksion
10. Hentikan suksion
dan berikan O2
apabila pasien
menunjukkan
bradikardi,peningkata
n saturasi O2, dan
lain-lain
pasien menunjukkan
bradikardi,peningkatan
saturasi O2, dan lain-lain
Airway management
1. membuka jalan nafas,
gunakan teknik cind lift atau
jaw thrust bila perlu
2. memposisikan pasien
untuk
memaksimalkan
Airway management
ventilasi
1. buka jalan nafas,
3. mengidentifikasi pasien
gunakan teknik cind
perlunya
pemasangan alat
lift atau jaw thrust
jalan nafas buatan
bila perlu
2. posisikan pasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi
4. melakukan pemasangan
mayo bila perlu
5. melakukan fisioterapi
dada bila perlu
3. identifikasi pasien
6. mengeluarkan sekret
perlunya pemasangan
dengan batuk efektif atau
alat jalan nafas buatan
suction
4. pemasangan mayo
7. melakukan auskultasi
bila perlu
suara nafas, catat adanya
5. lakukan fisioterapi suara tambahan
7. auskultasi suara
nafas, catat adanya
suara tambahan
8. lakukan suction
pada mayo
9. berikan
bronkadilator bila
perlu
3.
Airway management
Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. buka jalan nafas,
Airway management
1. membuka jalan nafas,
Pola Nafas
trend
keperawatan
selama 3 x 24
jam, masalah
klien teratasi
dengan kriteria
hasil :
1.mendemonstrasik
an batuk efektif,
tidak ada
sianosis dan
dispneu
(mampu
mengeluarkan
sputum, mampu
bernafas dengan
mudah)
2.menunjukkan
jalan nafas yang
paten
3.TTV dalam
rentang normal
normal
O: RR mulai normal
A: sebagian masalah teratasi
P: pertahankan dan lanjutkan
intervensi
mengoptimalkan
keseimbangan
12. monitor respirasi
dan status O2
Vital sign monitoring
Monitor TD, RR,
Pulse dan suhu
Monitor TD, RR,
Pulse dan suhu
selama dan setelah
aktivitas
Monitor kualitas
nadi
Monitor frekuensi
dan irama pernafasan
Monitor suara paru
Monitor pola
pernafasan abnormal
Monitor suhu, warna
dan kelembaban kulit
Identifikasi
penyebab dari
perubahan vital sign