Vous êtes sur la page 1sur 6

1 .

Pengertian dari istilah-istilah dibawah ini


a) Water Conat :
b) Water Coning : Air juga dapat terproduksikan dari air yang berada di
bawah minyak jika air tersebut telah mencapai perforasi
c) Water Cut
d) Water Influx : Jika permeabilitas di sekeliling reservoir (atau
permeabilitas di bawah reservoir) cukup besar, maka air akan masuk
e) Water Breakthrough
f) Water Washing
g) Core : Inti batuan
h) Logging
i) SWR
j) GOR : Gas Oil Ratio
k) WOR & WGR
l) WOC & WGC :
WOC water-oil contact, yaitu bidang dimana air dan minyak saling
bersentuhan
m) Residual Oil Saturation (SOR)
n) FWKO (Free Water Knock Out)
o) Saturasi Oil Irreducible & Saturasi Water Irrecudible
p) Free Water Level
q) Zona Transisi
r) Gas Slippage
s) Efek Klickenberg
t) Toluena
u) Fresh Core
v) Destilasi
w) Hydarulic Fracturing
x) Oil wet & Water wet
y) Imbibition : proses aliran fluida dimana saturasi fasa pembasah (water)
meningkat sedangkan saturasi non-wetting phase (oil) menurun
z) Drainage : proses kebalikan dari imbibisi, dimana saturasi fasa pembasah
menurun dan saturasi non wetting phase meningkat
2. Yang dimaksud dengan AIB dan fungsinya
Analisa Inti Batuan adalah tahapan analisa setelah contoh formasi dibawah
permukaan (core) diperoleh. Fungsinya untuk menentukan secara langsung
informasi tentang sifat-sifat fisik batuan yang ditembus selama pemboran
3. Pengambilan data menurut AIB
* Analisa Core
: Mengambil sample batuan yang dibor dari dalam
formasi dan
selanjutnya core diteliti di laboratorium untuk
mengetahui kandungan
didalam core tsb
* Analisa Logging
: Menganalisa lapisan batuan yang dibor dengan
menggunakan peralatan
logging (tool log)
* Analisa Cutting
: Meneliti cutting yang berasal dari lumpur pemboran
yang disirkulasikan
kedalam lumpur pemboran
4. Sifat-sifat fisik batuan

Porositas
:
dengan volume

Saturasi
dan gas)

Permeabilitas :
melalui pori-

Perbandingan antara volume total pori-pori batuan


total batuan per satuan volume tertentu
Perbandingan antara volume fluida tertentu (air, minyak
terhadap jumlah volume pori pori
Sifat fisik batuan reservoir untuk dapat mengalirkan fluida
pori yang saling berhubungan tanpa merusak partikel

pembentuk

Tekanan Kapiler
batuan dan tidak

batuan tersebut
: Perbedaan tekanan antara fasa yang membasahi

membasahi batuan
5. Petroleum System
6. Hubungan antara :
a. Porositas dengan permeabilitas
b. Porositas effektif dengan permeabilitas
c. Kro dengan So
d. Krw dengan Sw
e. Kro dengan Sw
f. Krw dengan So
g. Permeabilitas dengan tekanan
7. Empat hal penting dalam saturasi
8. Grafik distribusi kumulatif ukuran butir dari greywacke
9. Awal mula rumus Darcy Ditemukan
10. Anggapan Darcy
Aliran linier horizontal dan steady state
Fluida satu fasa yang homogen
Fluida incompressible
Viskositas fluida yang mengalir konstan
Kondisi aliran isothermal
11. 1 Darcy adalah Kemampuan batuan untuk mengalirkan fluida sebanyak 1cc
pada luas
penampang 1cm2 pada temperatur 1 derajat celcius pada
keadaan 1
atmosphere
12. Parameter yang berpengaruh terhadap permeabilitas
13. Mengatasi masalah kepasiran yaitu Pemasangan gravel pack
untukmenghentikanpergerakan
pasir formasi
14. Akibat yang terjadi jika pasir ikut terproduksi
15. Pemilihan besar keseragaman butir menurut Schwartz
C < 3 merupakan pemilahan yang seragam
C > 5 merupakan pemilahan yang jelek
3 < C < 5 merupakan pemilahan yang sedang
16. Tiga macam pengasaman
Matriks Acidizing : Larutan asam dipompakan atau diinjeksikan agar
melarutkan batuan formasi dan endapan disekitar lubang sumur
Fracturing Acidizing : Larutan asam dialirkan melalui rekahan atau
fracturing

17. Macam-macam asam yang digunakan accidizing


o Organic acid , HCH3Cos dan HC02H
o Hydrochloric acid, HCl
o Hydrofluoric acid, HF
18. Syarat asam sebelum diinjeksikan kedalam sumur
19. Grafik hubungan saturasi dan permeabilitas
20.

21.

22.

23.

24. a ) Rangkaian Porometer


Fungsinya untuk mencari porositas suatu batuan
b) Solvent Extractor
c) Electrik Sieve Shaker
25.
26. Kalkulasi harga porositas
a. Kubus
Volume total (bulk)

Volume butiran

Porositas

= (2r)3 = 8r3

4r 3
3

Vb Vg
x 100%
Vb
8r 3 4

3(r 3 )

8r 3

x100%

x100%
2(3)

=
= 47,6%
b. Rhombohedral
Volume total (bulk)

Volume butiran

= 8r3(sin 45) = 4

4r 3
3

r3

Porositas

Vb Vg
x 100%
Vb

4 2r 3 4

3(r 3 )

4 2r 3

x100%

x100%
3 2r

=
= 26%

27. Table Klasifikasi Porositas

Porositas (%)
05
5 10
10 15
15 20
> 20

Kualitas
Jelek sekali
Jelek
Sedang
Baik
Sangat bagus

Table Klasifikasi Permeabilitas


Kualitas
Sangat Buruk
Buruk
Sedang
Baik
Sangat Baik

Nilai Permeabilitas (darcy)


< 1 mD
1 mD 50 mD
50 mD 200 mD
200 mD 500 mD
> 500 mD

28.
29.
30. Faktor yang mempengaruhi porositas
1. Sudut Kemiringan Batuan
2. Bentuk Butiran
3. Distribusi (penyusunan) batuan
4. Lingkungan Pengendapan
5. Ukuran butiran Batuan
6. Komposisi mineral batuan
Berdasarkan proses terbentuknya porosita batuan reservoir
I.
Porositas Primer : Porositas yang terjadi atau terbentuk bersamaaan saat
proses sedimentasi
atau pengendapan berlangsung

II.

Porositas Sekunder : Porositas yang terjadi atau terbentuk setelah


sedimentasi berlangsung

Didalam sudut teknik reservoirnya


a. Porositas Absolut : Perbandingan antara volume seluruh pori-pori dengan
volume total batuan (bulk volume)
b. Porositas Effektif : Perbandingan antara volume pori-pori yang
berhubungan terhadapa volume total batuan dan dinyatakan dalam fraksi
(%)

Vous aimerez peut-être aussi