Vous êtes sur la page 1sur 7

FLOWMETER

1. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui karakteristik alat venturimeter, orifis dan rotameter serta manometer;
2. Mengetahui hubungan koefisien buang dengan bilangan Reynold dan debit aliran;
3. Mengetahui losses dan penurunan tekanan pada alat ukur aliran fluida.
2. Teori Dasar
Aliran fluida pada dasarnya banyak sekali terpakai dan berpengaruh pada ilmu
rekayasa dan perancangan. Salah satu faktor yang utama adalah kecepatan aliran fluida
tersebut. Dalam mengukur kecepatan aliran fluida, salah satunya digunakan
flowmeter.
Flowmeter merupakan alat ukur kecepatan aliran fluida yang penggunaannya
berhubungan dengan venturimeter, manometer, orifis, dan rotameter.
Persamaan dasar yang dipakai pada penentuan debit aliran dan kecepatan adalah
penerapan persamaan kontinuitas dan Bernoully, melalui persamaan berikut:

2 2
= . 2 [1 ( ) ]
1

1
2

1 2 2
)]
[2 (

Nilai Cd diasumsikan 0.98 untuk venturimeter dan 0.63 untuk plat orifis

3. Prosedur Percobaan dan Gambar Alat


3.1 Peralatan

3.2 Alat Ukur


1. Orifis
2. Rotatometer
3. Manometer
4. Venturimeter
5. stopwatch

3.3 Prosedur Percobaan


a. Prosedur Pemasangan Alat
1. Ambil Flowmeter apparatus pada rak penyimpanan alat.
2. Pastikan alat dalam kondisi baik dan lengkap.
3. Posisikan alat di atas hydraulic bench.

4. Hubungkan saluran masuk dari apparatus ke keluaran hydraulic bench.


5. Hidupkan pompa.
6. Pastikan semua gelembung udara keluar dari saluran dengan cara mengatur katup
keluaran manometer.
7. Atur skala ketinggian pada tabung manometer sehingga ketinggian pada tiap
tabung sama dengan cara memompa dengan pompa tangan pada Nipple.
b. Pengambilan Data
1. Hidupkan pompa, lalu atur ketinggian rota meter dengan mengatur katup keluar
apparatus.
2. Catat skala yang terdapat pada tabung manometer.
3. Hitung waktu yang dibutuhkan jika volume yang diinginkan untuk melihat skala
pada manometer adalah 5 liter.
4. Variasi debit air yang dapat dilihat pada skala rotameter (max: 15 min-1).

TABEL DATA
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Vol (m3)
0,005
0,005
0,005
0,005
0,005
0,005
0,005
0,005
0,005
0,005

t (s)

h1

h2

h3

h4

h5

h6

h7

h8

Contoh Perhitungan

Venturimeter
D1 = 31.75 mm
D2 = 15 mm
Sebagai acuan untuk analisa, dimana untuk venturimeter dengan Cd = 0.98
1 =
2 =

. 1 2

(m2)

4
. 2 2

(m2)

= 1 2

(m)

= 1 3

(m)

= . .

(Pa)

(m3/s)

2 .(/)

= 2
2
[1( 2 ) ]
1

1 =

2 =

Orifis
D1 = 31.75 mm
D2 = 20 mm
Sebagai acuan untuk analisa, dimana untuk venturimeter dengan Cd = 0.63
1 =
2 =

. 1 2

(m2)

4
. 2 2

(m2)

= 6 8

(m)

= 6 7

(m)

= . .

(Pa)

(m3/s)

2 .(/)

= 2
2
[1( 2 ) ]

(m3/s)

1 =

2 =

Rotameter
= 4 5

(m)

= 4 5

(m)

= . .

(Pa)

1 =

(m3/s)

Grafik Hasil Percobaaan


Grafik Cd1 orifis vs Re
Grafik Cd2 orifis vs Re
Grafik Cd1 orifis vs Qout
Grafik Cd1 orifis vs Re
Grafik Cd2 orifis vs Re
Grafik Cd1 orifis vs Qout
Grafik Cd1 rotameter vs Re
Grafik Cd1 rotameter vs Qout

Vous aimerez peut-être aussi