Vous êtes sur la page 1sur 30

LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun oleh:
ADI WICAKSONO
1511040090

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2016

LAPORAN PENDAHULUAN KUNJUNGAN


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Kunjungan ke

:I

Hari / Tanggal

: Senin , 27 Juni 2016

A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga karena
keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang merupakan klien
keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga memiliki peran
yang sangat penting dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota
keluarga yang sakit.
Keluarga juga menempati posisi di antara individu dan masyarakat,
sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat
dapat mendapatkan keuntungan dua sekaligus yaitu memenuhi kebutuhan
individu dan memenuhi kebutuhan masyarakat dimana keluarga itu berada.
Keluarga sebagai sistem sosial merupakan kelompok terkecil dari masyarakat.
Didalam menentukan masalah pada suatu keluarga maka diperlukan beberapa
unsur yang sangat terkait dalam melakukan proses keperawatan. Unsur-unsur
yang dimaksudkan dalam proses keperawatan ini meliputi pengkajian,
penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Setiap tahap-tahap dari proses keperawatan sangatlah penting dalam membantu
mengatasi masalah kesehatan keluarga secara akurat.
Pengkajian merupakan tahapan awal dalam sebuah asuhan keperawatan
keluarga. Pada hari pertama dilakukan kunjungan ke keluarga Tn. S hari Senin,
27 Juni 2015 yang pertama kali saya lakukan adalah membina hubungan saling
percaya dengan seluruh anggota keluarga Tn. S dan wawancara dengan anggota
keluarga untuk memudahkan saat dalam mengumpulkan data secara akurat baik
yang adaptif maupun yang maladaptive, sehingga dengan hasil pendataan yang

akurat mampu memudahkan saya dalam menentukan masalah yang ada dalam
diri klien/anggota keluarga.
Setelah itu saya menjelaskan tujuan dari kunjungan pertama ini, yaitu
untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada didalam keluarga baik yang
dirasakan secara pasti/disadari maupun masalah kesehatan yang masih beresiko
ataupun masalah yang akan berpotensial terjadi. Kemudian saya juga membuat
kontrak waktu yang telah disepakati bersama antara saya dan anggota keluarga
untuk melakukan pengkajian selanjutnya.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Data Umum
b. Riwayat dan tahap perkembangan
c. Lingkungan
d. Struktur Keluarga
e. Fungsi keluarga
f. Stress dan koping keluarga
g. Pemeriksaan fisik
h. Harapan keluarga
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum ada
2. Tujuan umum
Dalam waktu 30 menit terkumpul data yang dapat menunjang timbulnya
masalah kesehatan pada keluarga.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pertemuan 1 x 30 menit didapatkan :
a. Hubungan saling percaya antara mahasiswa dan keluarga Tn. S
b. Terkumpul data umum, riwayat dan tahap perkembangan, lingkungan,
struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, pemeriksaan
fisik dan harapan keluarga.
c. Teridentifikasi masalah kesehatan
d. Disepakati pertemuan selanjutnya pada hari Kamis tanggal 28 September
pukul 12.30 WIB
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode
a. Wawancara
b. Observasi

2. Media dan alat


a. Format pengkajian
b. Alat tulis
c. Alat pemeriksaan fisik
3. Waktu dan tempat
Hari Senin, 27 Juni 2016, pukul 12.30 WIB
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. LP disiapkan
b. Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan yaitu 30 menit
c. Alat bantu/media disiapkan
d. Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai dengan rencana
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
b. Keluarga aktif dalam kegiatan menunjukkan sikap terbuka dan bisa
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa.
3. Evaluasi hasil
a. Terkumpul data umum, riwayat dan tahap perkembangan, lingkungan,
struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, pemeriksaan
fisik dan harapan keluarga.
LAPORAN KUNJUNGANASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA

Kunjungan ke
Hari / Tanggal

: II
: Selasa, 28 Juni 2016

A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Dari hasil pengkajian hari pertama, yaitu pada tanggal 27 Juni 2016
didapatkan hasil pengkajian meliputi: Data umum, riwayat dan tahap
perkembangan, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, dan stress dan
koping keluarga Tn. S. Hasil pengakajian menyebutkan bahwa Tn. S sebagai

kepala keluarga bekerja sebagai perangkat desa. Adapun komposisi keluarga dan
struktur keluarga Tn. S adalah sebagai berikut:
No

Nam
a

Usia

1.

Tn. S

2.

Ny.
K
An. P

3.

J
K

Hub

Pend

30th

Suami

SMP

27 th

Isteri

SMP

4 th

Anak

Belum
sekolah

Pekerjaa
n
Perangkat
desa
IRT

Imunisasi
DPT Hepatitis

BCG

Polio

Campa
k

Dari komposisi keluarga Tn. S tersebut di atas diketahui bahwa An. P


yaitu anak dari Tn. S dan Ny. K, An. P mempunyai riwayat karies gigi, gigi seri
mengikis kecoklatan dan gupis. Lingkungan dalam rumah keluarga Tn. S bersih.
Dari hasil pengkajian juga diketahui bahwa Ny. K kurang memahami tentang
kesehatan dan kebersihan gigi.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Pemeriksaan fisik
b. Harapan keluarga
c. Pengetahuan tentang kebersihan dan kesehatan gigi
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum ada
2. Tujuan umum
Dalam waktu 30 menit terkumpul data yang dapat menunjang timbulnya
masalah kesehatan pada keluarga.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pertemuan 1 x 30 menit didapatkan :
a. Terkumpul data umum, riwayat dan tahap perkembangan, lingkungan,
struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, pemeriksaan
fisik, dan harapan keluarga.
b. Teridentifikasi masalah kesehatan.

c. Teridentifikasi pengetahuan keluarga tentang karies gigi.


d. Teridentifikasi pengetahuan keluarga tentang kebersihan dan kesehatan gigi.
e. Disepakati pertemuan selanjutnya pada hari jumat tanggal 11 September
2015 pukul 13.00

C. Implementasi Tindakan Keperawatan


1. Metode
a. Wawancara
b. Observasi
2. Media dan alat
a. Format pengkajian
b. Alat tulis
c. Alat pemeriksaan fisik
d. Waktu dan tempat
Waktu
: Hari Kamis, 10September 2015 pukul 12.30 WIB
Tempat
: Rumah Tn. S/Ny. K. RT: 04 RW: 04 Desa Srowot
Kecamatan Banyumas. Kabupaten Banyumas.
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. LP disiapkan
b. Alat bantu/media disiapkan
c. Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai dengan rencana
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
b. Keluarga aktif dalam kegiatan
3. Evaluasi hasil
a. Terkumpul data umum, riwayat dan tahap perkembangan, lingkungan,
struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, pemeriksaan
fisik, dan harapan keluarga.
b. Teridentifikasi masalah kesehatan tentang karies gigi
c. Teridentifikasi pengetahuan keluarga tentang kebersihan diri dan kesehatan
gigi.

LAPORAN KUNJUNGAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Kunjungan ke

: III

Hari / Tanggal

: jumat, 11 September 2015

A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Berdasarkan

pengkajian

keperawatan

keluarga

dengan

tahap

perkembangan keluarga usia pra sekolah yang sudah dilakukan pada tanggal 9
11 september 2015,

didapatkan hasil bahwa pada keluarga Tn. S/Ny. K

pemeriksaan vital sign dan pemeriksaan fisik anggota keluarga dalam batas
normal, dengan hasil sebagai berikut:

No
1.

Pemeriksaan
Fisik
Kepala

Tn. H

Ny. U

Bentuk

An. A

Bentuk

Bentuk messosepal,

messosepal, tidak messosepal,

tidak tidak

terdapat lesi/jejas, terdapat lesi/jejas, lesi/jejas,

2.

Mata

terdapat
rambut

rambut

lurus, rambut

lurus, keriting,

warna

warna

hitam, warna

hitam, pirang,

tampak

tampak

bersih, tampak

bersih, bersih,

tidak

tidak berketombe. tidak berketombe,


berketombe.
Bentuk
kedua Bentuk kedua mata Bentuk kedua mata
kedua
mata
simetris, simetris,
kedua simetris,
pupil isokor 2 mm
kedua
pupil pupil isokor ukuran
reaksi
terhadap
isokor
ukuran kanan 3 mm, reaksi cahaya,
sclera
mata
kanan 3 mm, terhadap cahaya, kedua
anikterik,
kedua
reaksi
terhadap jarak baca 25 cm,
konjungtiva
cahaya, jarak baca sclera kedua mata ananemis dan tidak
25 cm, sclera anikterik,
kedua menggunakan alat
bantu penglihatan.
kedua
mata konjungtiva
anikterik,

kedua ananemis dan tidak

konjungtiva
ananemis

menggunakan alat
dan bantu penglihatan.

tidak
menggunakan alat
3.

Hidung

4.

Telinga

bantu penglihatan.
Bentuk
hidung
simetris, tidak ada
polip,
fungsi
penciuman masih
baik
Bentuk
kedua
telinga
tidak

Bentuk
hidung
simetris, tidak ada
polip,
fungsi
penciuman masih
baik
Bentuk
kedua

Bentuk
hidung
simetris, tidak ada
polip,
fungsi
penciuman masih
baik
Bentuk
kedua

simetris, telinga

simetris, telinga

simetris,

terlihat tidak

terlihat tidak

terlihat

adanya

adanya

adanya

penumpukan

penumpukan

penumpukan

ceruman,
ada

tidak ceruman, tidak ada ceruman, tidak ada

tanda-tanda tanda-tanda

tanda-tanda

perdangan, fungsi perdangan,

fungsi perdangan,

pendengaran

pendengaran masih pendengaran masih

masih baik, tidak baik,


menggunakan
5.

Mulut

6.

Leher

7.

Dada

alat.
Mulut
tampak
bersih, tidak ada
stomatitis,
gigi
masih utuh, tidak
terdapat
karies
gigi, kemampuan
mengecap
dan
menghisap
:
normal
Tidak
ada
pembesaran
kelenjar thyroid,
tidak
ada
gangguan
menelan
- Paru-paru
Inspeksi: bentuk
kedua
dada
simetris,
pergerakan
dinding
dada
simetris.
Palpasi: tidak ada
massa
Perkusi: resonant
Auskultasi: bunyi
paru vesikuler
- Jantung

fungsi

tidak baik,

tidak

menggunakan alat.

menggunakan alat.

Mulut
tampak
bersih, tidak ada
stomatitis,
gigi
masih utuh, tidak
terdapat karies gigi,
kemampuan
mengecap
dan
menghisap
:
normal
Tidak
ada
pembesaran
kelenjar
thyroid,
tidak ada gangguan
menelan

Mulut
tampak
bersih, tidak ada
stomatitis,
gigi
tampak gupis, gigi
seri mulai mengikis
kecoklatan,
kemampuan
mengecap
dan
menghisap : normal
Tidak
ada
pembesaran
kelenjar
thyroid,
tidak ada gangguan
menelan

- Paru-paru
Inspeksi:
bentuk
kedua
dada
simetris,
pergerakan dinding
dada simetris.
Palpasi: tidak ada
massa
Perkusi: resonant
Auskultasi: bunyi
paru vesikuler
- Jantung
Inspeksi:
tidak

- Paru-paru
Inspeksi:
bentuk
kedua
dada
simetris,
pergerakan dinding
dada simetris.
Palpasi: tidak ada
massa
Perkusi: resonant
Auskultasi: bunyi
paru vesikuler
- Jantung
Inspeksi:
tidak

8.

Abdomen

9.

Ekstremitas

10.

Tanda-tanda
vital

Inspeksi:
tidak
terdapat jejas
Palpasi:tidak ada
pembesaran
jantung
Auskultasi: bunyi
jantung S1 S2
Lup Dub normal
Inspeksi:
tidak
ada acites, tidak
ada bekas luka,
tidak
teraba
adanya massa
Auskultasi: bising
usus 11 kali/menit
Perkusi:
bunyi
perut
terdengar
timpani.
Palpasi:
tidak
terdapat
nyeri
tekan dan juga
nyeri lepas.
Tidak ada
oedema, kekuatan
otot
5 5
5 5
, tidak terdapat
refleks patologis
pada ekstremitas
atas dan bawah
TD: 120/80
mmHg
N : 84x/mnt
S : 36,20C
R : 22x/mnt

terdapat jejas
Palpasi:tidak ada
pembesaran
jantung
Auskultasi: bunyi
jantung S1 S2 Lup
Dub normal

terdapat jejas
Palpasi:tidak ada
pembesaran
jantung
Auskultasi: bunyi
jantung S1 S2 Lup
Dub normal

Inspeksi: tidak ada


acites, tidak ada
bekas luka, tidak
teraba
adanya
massa
Auskultasi: bising
usus 12 kali/menit
Perkusi:
bunyi
perut
terdengar
timpani.
Palpasi:
tidak
terdapat
nyeri
tekan dan juga
nyeri lepas.
Tidak ada oedema,
kekuatan otot
5 5
5 5
, tidak terdapat
refleks
patologis
pada ekstremitas
atas dan bawah

Inspeksi: tidak ada


acites, tidak ada
bekas luka, tidak
teraba
adanya
massa
Auskultasi: bising
usus 11 kali/menit
Perkusi:
bunyi
perut
terdengar
timpani.
Palpasi:
tidak
terdapat nyeri tekan
dan juga nyeri
lepas.
Tidak ada oedema,
kekuatan otot
5 5
5 5
, tidak terdapat
refleks
patologis
pada
ekstremitas
atas dan bawah

TD: 120/70 mmHg


N: 80x/mnt
S : 36,50C
R : 20x/mnt

TD : N: 94x/mnt
S : 36 0C
R : 24x/mnt
BB:11 kg
TB: 85 cm

Kemudian disisi lain didapatkan permasalahan pada anak Tn. S, yaitu


An. P usia 4 tahun dengan permasalahan karies gigi. An. P belum bisa
menggosok gigi dan sangat suka makan coklat, permen, dan makanan manis
lainnya, selain itu An. P juga setiap hari mengkonsumsi permen dan jajan yang
manis manis. Oleh karena itu pada keluarga Tn. S/Ny. K perlu mendapatkan
informasi dan motivasi lebih lanjut untuk menangani masalah pada anaknya
agar tidak terjadi permasalahan yang lebih berat pada nantinya. Hal ini
dikarenakan pengetahuan, wawasan dan kesadaran keluarga Tn. S/Ny. K masih
kurang seputar menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Menggali data pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan keluarga
tentang karies gigi.
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
a. Kerusakan gigi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit.
b. Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah nutrisi bagi balita
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan keluarga mampu mengatasi
masalah kebersihan gigi dan mulut.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pertemuan 1 x 30 menit diharapkan :
a. Keluarga mengetahui tentang kesehatan dan kebersihan gigi.
b. Keluarga termotivasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung
kesehatan.
c. Mengerti tentang pengertian, manfaat, akibat dari kesehatan kebersihan gigi.
d. Mengerti tentang cara perawatan kesehatan dan kebersihan gigi.

C. Implementasi Tindakan Keperawatan


1. Metode
Diskusi
2. Media dan alat
a. Leaflet
b. Lembar balik
c. Alat tulis
3. Waktu dan tempat
Waktu
: Hari Jumat, 11 September 2015 pukul 13.00 WIB
Tempat
: Rumah Tn. S/Ny. K RT: 03 RW: 10 Desa Pageraji
Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas.
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. LP disiapkan.
b. Alat bantu/media disiapkan.
c. Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai dengan rencana.
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan.
b. Keluarga aktif dalam kegiatan.
c. Keluarga mengungkapkan pengetahuannya tentang penyakit kulit.
d. Evaluasi hasil
a. Keluarga mengetahui tentang kesehatan gigi
b. Keluarga termotivasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung
kesehatan.
c. Diketahui pengetahuan keluarga tentang kesehatan dan kebersihan gigi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. H


TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA USIA SEKOLAH
DI DESA PAGERAJI RT 03 RW 10KECAMATAN CILONGOK
KABUPATEN BANYUMAS

Disusun oleh:
ADI WICAKSONO
1511040090

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2016
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. S
TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA USIA PRASEKOLAH
DI DESA SROWOT RT 04 RW 04 KECAMATAN BAYUMAS
KABUPATEN BANYUMAS

I. Pengkajian
a. Data Umum
1) Nama KK
: Tn. S
2) Usia
: 30 tahun
3) Pendidikan
: SMP
4) Pekerjaan
: Buruh
5) Alamat
: Srowot RT 04 RW 04
6) Komposisi anggota keluarga
No

Nam

Usia

Hub

Pend

Pekerjaa
n

1.

Ny.

27 th

Isteri

SMP

2.

K
An. P

4 th

Anak

Belum
sekolah

IRT

BCG

Polio

Imunisasi
DPT Hepatitis

Campa

7) Genogram

Tn. S
30 th

Ny. K
27 th

An. P
4 th

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal dalam satu rumah
Tn. S adalah anak ke empat dari lima bersaudara dan menikah dengan Ny.
K yang merupakan anak kedua dari empat bersaudara.Ayah dari Tn. H sudah
meninggal dunia. Tn. S dan Ny. K mempunyai satu orang anak yang bernama
An. P berusia 4 tahun. Dari genogram di atas menunjukkan bahwa di keluarga
Tn. S tidak menunjukkan adanya faktor penyakit keturunan dan tidak ada
anggota keluarga lain yang menderita penyakit sama seperti klien.
b. Riwayat Dan Tahap Perkembangan

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini


Keluarga Tn. S saat ini masuk pada tahap perkembangan keluarga dengan
anak usia Prasekolah karena anak pertamanya berumur 4 tahun yang belum
menginjak usia sekolah.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn. S telah melampaui tahapan perkembangan dengan anak usia
Prasekolah. Tn. S dan Ny. K memiliki tugas perkembangan keluarga yang
harus di penuhi oleh keduanya diantaranya :
menanamkan nilai-nilai dan norma kehidupan, mulai menanamkan keyakinan
beragama, mengenalkan kultur keluarga, memenuhi kebutuhan bermain anak,
membantu anak dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar ( Tn. S selalu
mengajarkan ke pada An. P cara berkomunikasi dengan teman sebaya dan
memperbolehkan untuk bermain dengan teman-temannya di luar rumah ),
menanamkan tanggung jawab dalam lingkup kecil, memperhatikan dan
memberikan

stimulasi

bagi

pertumbuhan

dan

perkembangan

anak

prasekolah. mempertahankan perkawinan yang bahagia (Tn. S dan Ny. K


selalu terbuka dalam segala hal khususnya dalam masalah pribadi, dan Ny. K
selalu melayani suaminya dengan baik), Memenuhi kebutuhan dan biaya
kehidupan yang semakin meningkat termasuk biaya kesehatan (Tn. S selalu
memberi nafkah kepada istri dan anaknya termasuk kesehatan, jika anak sakit
maka langsung dibawa ke bidan desa atau langsung ke PKD)
3) Riwayat keluarga inti
Tn. S mengatakan saat ini sedang dalam keadaan sehat, tidak ada keluhan
terhadap gejala suatu penyakit. Kadang merasa pegal-pegal dan batuk
batuk dan mengatasinya dengan membeli obat di apotik. Tn. S bekerja
sebagai Buruh, biasanya sore hari pada waktu istirahat Tn. S pulang
kerumah untuk makan, beribadah dan istirahat. Biasanya apabila sakit Tn.

S berobat ke dokter.
Ny. K mengatakan saat ini sedang dalam keadaan sehat, tidak ada keluhan
terhadap gejala suatu penyakit. Kadang merasa pegal-pegal karena harus
mengurus anak pertamanya yang masih berumur 4 tahun, yang sering
rewel. Apabila Ny. K sakit berobat ke dukun pijet bidan maupun dokter.

An. P pada saat pengakajian dalam keadaan sehat. Ny. K mengatakan An.
P suka makan coklat atau permen sehingga giginya mengikis kecoklatan
dan gupis. An. P belum bisa menggosok gigi sendiri sehingga selalu di
bantu Ny. K. An. P susah kalau disuruh makan nasi, lebih senang makan
jajan. Ny. K pernah memberikan vitamin untuk merangsang nafsu makan
An. P. Berat badan An. P 11 kg dan tinggi badan An. P 85 cm. An. P
pernah terkena alergi obat. Apabila An. P sakit langsung berobat ke bidan
desa dan dokter.
Tingkat perkembangan balita saat ini :
-

Motorik halus

: anak bisa membenturkan 2 kubus, memegang


dengan ibu jari dan jari, mengambil 2 kubus, dan
memindahkan kubus.
- Sosial
: anak bisa daag-daag dengan tangan, menyatakan
keinginan, dan tepuk tangan.
- Bahasa
: anak bisa memanggil mama / papa, mengoceh,
dan meniru bunyi kata-kata.
- Motorik kasar : bangkit terus duduk dan berdiri dengan
pegangan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Menurut keluarga tidak ada keluarga yang memiliki riwayat sakit yang serius
dan tidak mempunyai penyakit keturunan seperti Jantung, Hipertensi,
Diabetes Militus dan lain-lain.

c. Data Lingkungan
1) Karakteristik rumah
U
Kamar
R.tamu

Dapur

Kamar
K. Mandi

Keterangan:
/ : Jendela

: Tembok

// : Pintu

: Spitank

Rumah yang di tinggali oleh keluarga Tn. S merupakan rumah permanen dan
milik pribadi dengan luas 14x7 meter. Ruang tamu, dapur, ruang tengah dan
kamar lantainya masih semen, atap genteng yang terdiri dari 2 kamar tidur
dengan ukuran tempat tidur 4x3 meter, ada ruang tamu, dapur, kamar mandi.
Ventilasi ada di ruang tamu dan di setiap kamar, jendela di buka setiap hari.
Penerangan menggunakan listrik. Air yang digunakan untuk sehari-hari
menggunakan sumber dari sumur baik untuk mandi, mencuci, masak dan
minum. Untuk pembuangan limbah dibuang disamping rumah sedangkan
pembuangan sampah dikumpulkan dibelakang rumah dan kemudian dibuang
di pekarangan kosong untuk dibakar. Setiap hari rumah disapu 3 kali sehari,
memiliki WC, jarak sepitank dengan sumber air berjauhan, penggunaan
handuk sendiri-sendiri.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas
Sebagian besar dari tetangga di lingkungan tempat tinggal Tn. S adalah
penduduk asli yang merupakan petani dan buruh. Sampah warga di RT 04
sebagian besar di bakar. Warga sudah jarang yang menggunakan obat
tradisional kebanyakan apabila sakit langsung berobat ke Puskesmas, bidan,
ataupun dokter. Jalanan didepan rumah Tn. S belum beraspal. Jarak rumah
dengan tetangga berdekatan. Hubungan keluarga Tn. S dengan tetangga
sangat baik. Sedangkan sarana transportasi yang digunakan oleh warga
adalah sepeda, sepeda motor, angkot, dan mobil pribadi.
3) Mobilitas geografis keluarga
Sejak menikah Tn. S dan Ny. K tinggal di rumah orang tua tapi sekarang
sudah mempunyai rumah sendiri.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. S mengatakan sering berkumpul dengan keluarga biasanya malam hari.
Sedangkan interaksi dengan masyarakat pada siang dan sore hari berkumpul-

kumpul dengan tetangga karena waktu pagi Ny. K sibuk dengan pekerjaan
rumahnya. Selain itu Ny. K juga aktif dalam kegiatan arisan RT.
5) Sistem pendukung keluarga
Selama ini jika ada anggota keluarga yang sakit anggota keluarga yang lain
ikut membantu ke sarana kesehatan. Hubungan keluarga dengan pelayanan
kesehatan baik, apabila sakit dibawa berobat ke dukun pijat, bidan desa
maupun dokter. Keluarga juga memiliki Kartu BPJS. Didekat rumahnya
setiap bulan ada posyandu sehingga Ny.U lebih mudah dan dekat membawa
anaknya untuk menimbang dan mengontrol pertumbuhan An. P.

d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. S mempunyai pola komunikasi yang baik satu sama lain,
komunikasi yang dilakukan secara terbuka. Menurut Ny. K dalam
keluarganya berkomunikasi biasanya menggunakan bahasa jawa. Ny. K
mengatakan bila timbul masalah keluarga berusaha mendiskusikan dan
menyelesaikannya dengan baik secara musyawarah. Apabila setiap dirasa ada
yang kurang cocok, ataupun ada masalah selalu dikomunikasikan dengan
keluarga, sehingga tidak ada kesalahpahaman. Keluarga Tn. S termasuk
keluarga yang harmonis.
2) Struktur kekuatan keluarga
Apabila ada permasalahan yang mendesak dalam keluarga biasanya Tn. S
dan Ny. K membicarakannya dan diselesaikan secara bersama dengan
keputusan yang diambil atas kesepakatan bersama.
3) Struktur peran ( formal dan informal )
Anggota
Keluarg
a
Tn. S

Struktur Peran

Peran dalam keluarga

Formal : Sebagai perangkat Berperan sebagai suami yang


desa
bekerja mencari nafkah untuk
Informal : sebagai kepala
memenuhi
kebutuhan
keluarga

Ny. K

An. P

keluarga.
Formal
:Berperan menjaga kebersihan
Informal : sebagai istri dan
rumah
serta
membantu
juga ibu dari
anggota
keluarga
dalam
anaknya
memenuhi
apa
yang
Formal : Informal : sebagai anak

dibutuhkan didalam rumah.


-

4) Nilai atau norma keluarga


Nilai dan norma yang dianut keluarga Tn. S sesuai dengan yang ada
dimasyarakat pada umumnya, seperti jam tamu sampai jam 21.00 WIB. Tn. S
dan Ny. K sudah menanamkan nilai dan norma agama kepada anaknya
seperti mengajarkan doa ,mengaji dan adzan Tn. S bertugas mencari nafkah
selaku kepala keluarga.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
Semua anggota keluarga saling menyayangi, menghormati dan saling
mengahargai, seperti antara suami dan istri, ayah, ibu dan anak.
2) Fungsi sosialisasi
Keluarga bersosialisasi dengan baik dengan tetangga dan masyarakat sekitar.
An. P juga sering bermain dengan teman-teman disekitar rumah. Ny. K selalu
mengajarkan untuk tidak nakal dan agar nurut dengan orang tua. Jika
anaknya nakal Ny. K memarahi sewajarnya.
3) Fungsi perawatan kesehatan
a) Mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn. S mengatakan An. P mempunyai gigi gupis, gigi berlubang,
setiap hari selalu jajan manis seperti coklat. An. P belum bisa menggosok
gigi dengan baik dan benar karena usianya yang masih 4 tahun sehingga
di bantu oleh Ny. K. Masalah kesehatan yang dihadapi saat ini adalah
menurut keluarga Tn. S belum mengetahui bagaimana cara menggosok
gigi yang baik dan benar terhadap An. P, hanya tahu jika menggosok gigi
menggunakan sikat gigi dan odol.

b) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat


Dalam mengambil suatu keputusan keluarga Tn. S selalu meminta
kesepakatan dari anggota keluarganya baik istri maupun anaknya. Setelah
mendapat persetujuan dari istri dan anaknya maka Tn. S langsung
memutuskan.
c) Merawat anggota keluarga
Jika dalam anggota keluargamya yang sakit maka anggota keluarganya
yang lain akan merawatnya sampai sakitnya membaik. Ketika anaknya
sakit langsung di bawa ke bidan desa atau ke dokter.
d) Memelihara lingkungan
Lingkungan tempat tinggal Tn. S tampak bersih dan rapih walaupun
lantai masih semen, hal ini di tunjukkan dengan tidak adanya sampah
yang berserakan. lingkungan rumah Tn. S disapu 3 kali sehari.
e) Menggunakan sumber atau fasilitas kesehatan
Keluarga Tn. S sudah mampu menggunakan sumber atau fasilitas
kesehatan dengan baik, hal ini di buktikan jika ada anggota keluarganya
yang sakit maka akan di bawa ke sarana kesehatan terdekat misalnya
bidan desa atau PKD.
4) Fungsi reproduksi
Tn. H dan Ny. U baru mempunyai 1 orang anak laki - laki yaitu An. P . Ny. K
melakukan program KB implant. Tidak terjadi gangguan dan perubahan
dalam hubungan seksual.
5) Fungsi ekonomi
Tn. S bekerja sebagai perangkat desa dengan penghasilan yang didapatkan
sebesar Rp 900.000.00 per bulan merasa cukuplah untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari meski pengeluaran yang dibutuhkan banyak.
f. Stress dan Koping Keluarga
1) Stressor jangka pendek dan panjang
a) Stressor jangka pendek
Ny. K mengatakan tidak ada masalah yang sangat serius, hanya jika
terdapat anggota keluarga yang tiba-tiba sakit.
b) Stressor jangka panjang
Ny. K mengatakan selama ini tidak ada masalah yang berat dalam
keluarganya, paling hanya masalah terkait ekonomi keluarga, itu juga

dianggap wajar karena setiap keluarga pasti mempunyai masalah yang


berkaitan dengan ekonomi.
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga selalu mengajarkan An. P untuk rutin menggosok gigi dan kurangi
makanan manis seperti permen dan coklat
3) Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. S dalam menghadapi permasalahan selalu mendiskusikannya
terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
4) Strategi adaptasi fungsional
Keluarga Tn. S mengatakan apabila ada masalah dalam keluarga akan
dibicarakan bersama dan mencari permecahan masalahnya
g. Pemeriksaan Fisik
No
1.

Pemeriksaan
Fisik
Kepala

Tn. S

Ny. K

An. P

Bentuk

messosepal,

tidak Bentuk

messosepal,

terdapat

lesi/jejas,

rambut terdapat

lesi/jejas,

tidak Bentuk
rambut

terdapat

messosepal,
lesi/jejas,

tid

ramb

bergelombang, warna hitam, lurus, warna hitam, tampak lurus, warna pirang, tamp
tampak
2.

Mata

bersih,

tidak bersih, tidak berketombe,

berketombe.
Bentuk kedua mata simetris,

Bentuk kedua mata simetris,

bersih, tidak berketombe.

Bentuk kedua mata simet

kedua pupil isokor ukuran kedua pupil isokor ukuran kedua pupil isokor 2 m
kanan 3 mm, reaksi terhadap

kanan 3 mm, reaksi terhadap

reaksi

terhadap

caha

cahaya, jarak baca 25 cm,

cahaya, jarak baca 25 cm,

sclera kedua mata anikter

sclera kedua mata anikterik,

sclera kedua mata anikterik,

kedua konjungtiva ananem

kedua konjungtiva ananemis kedua konjungtiva ananemis dan tidak menggunakan a


dan tidak menggunakan alat
3.

Hidung

dan tidak menggunakan alat

bantu penglihatan.
bantu penglihatan.
Bentuk hidung simetris, tidak Bentuk hidung simetris, tidak Bentuk hidung simetris, tid
ada polip, fungsi penciuman ada polip, fungsi penciuman

4.

Telinga

bantu penglihatan.

masih baik
Bentuk
kedua

masih baik
telinga Bentuk
kedua

simetris, tidak terlihat adanya

ada polip, fungsi pencium

masih baik
telinga Bentuk
kedua

simetris, tidak terlihat adanya

telin

simetris, tidak terlihat adan

penumpukan ceruman, tidak penumpukan ceruman, tidak penumpukan ceruman, tid


ada tanda-tanda perdangan, ada tanda-tanda perdangan,

ada tanda-tanda perdang

fungsi pendengaran masih fungsi pendengaran masih fungsi pendengaran ma

baik,
5.

Mulut

tidak

menggunakan baik,

tidak

menggunakan baik,

tidak

alat.
alat.
alat.
Mulut tampak bersih, tidak Mulut tampak bersih, tidak Mulut tampak bersih, tid
ada stomatitis, gigi masih

ada stomatitis, gigi masih

ada stomatitis, gigi tamp

utuh, tidak terdapat karies

utuh, tidak terdapat karies

gupis,

gigi

gigi, kemampuan mengecap gigi, kemampuan mengecap mengikis


dan menghisap : normal
6.

7.

Leher

Dada

menggunak

Tidak

ada

dan menghisap : normal

pembesaran Tidak

ada

seri

mu

kecoklat

kemampuan mengecap d

menghisap : normal
pembesaran Tidak
ada
pembesar

kelenjar thyroid, tidak ada

kelenjar thyroid, tidak ada

kelenjar thyroid, tidak a

gangguan menelan
- Paru-paru
Inspeksi: bentuk kedua dada

gangguan menelan
- Paru-paru
Inspeksi: bentuk kedua dada

gangguan menelan
- Paru-paru
Inspeksi: bentuk kedua da

simetris, pergerakan dinding simetris, pergerakan dinding simetris, pergerakan dindi

8.

Abdomen

dada simetris.
Palpasi: tidak ada massa
Perkusi: resonant
Auskultasi:
bunyi
paru

dada simetris.
Palpasi: tidak ada massa
Perkusi: resonant
Auskultasi:
bunyi
paru

dada simetris.
Palpasi: tidak ada massa
Perkusi: resonant
Auskultasi:
bunyi
p

vesikuler
- Jantung
Inspeksi: tidak terdapat jejas
Palpasi:
tidak
ada

vesikuler
- Jantung
Inspeksi: tidak terdapat jejas
Palpasi:
tidak
ada

vesikuler
- Jantung
Inspeksi: tidak terdapat jeja
Palpasi:
tidak
a

pembesaran jantung
pembesaran jantung
Auskultasi: bunyi jantung S1 Auskultasi: bunyi jantung S1

pembesaran jantung
Auskultasi: bunyi jantung

S2 Lup Dub normal


Inspeksi: tidak ada acites,

S2 Lup Dub normal


Inspeksi: tidak ada acites,

S2 Lup Dub normal


Inspeksi: tidak ada acit

tidak ada bekas luka, tidak

tidak ada bekas luka, tidak tidak ada bekas luka, tid

teraba adanya massa


teraba adanya massa
teraba adanya massa
Auskultasi: bising usus 11 Auskultasi: bising usus 12 Auskultasi: bising usus
kali/menit
Perkusi:

bunyi

kali/menit
perut Perkusi:

terdengar timpani.
Palpasi: tidak terdapat nyeri
9.

Ekstremitas

bunyi

kali/menit
perut Perkusi:

terdengar timpani.
Palpasi: tidak terdapat nyeri

bunyi

pe

terdengar timpani.
Palpasi: tidak terdapat ny

tekan dan juga nyeri lepas.


tekan dan juga nyeri lepas.
tekan dan juga nyeri lepas.
Tidak ada oedema, kekuatan Tidak ada oedema, kekuatan Tidak ada oedema, kekua
otot
,

5 5
5 5
tidak terdapat

otot
refleks ,

5 5
5 5
tidak terdapat

otot
refleks

5 5
5 5
tidak terdapat

refle

patologis pada ekstremitas patologis pada ekstremitas patologis pada ekstremi


9.

Tanda-tanda
vital

atas dan bawah


TD: 120/80 mmHg
N : 84x/mnt
S : 36,20C
R : 22x/mnt

atas dan bawah


TD: 120/70 mmHg
N: 80x/mnt
S : 36,50C
R : 20x/mnt

atas dan bawah


TD : - TB: 85 cm
N: 94x/mnt
S : 36 0C
R : 24x/mnt
BB:11 kg

h. Harapan keluarga
Harapan keluarga terdapat masalah yang dihadapi adalah agar masalah dapat
segera teratasi. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan adalah dapat
membantu mengatasi masalah dan mempraktekkan informasi yang diberikan.

II.

Analisis Data
No
1.

Data
DS :
-

Ny. K mengatakan An. P giginya gupis, dan

gigi seri mulai mengikis kecoklatan.


Ny. K mengatakan An. P belum bisa untuk

menggosok gigi dengan baik dan benar


Ny. K mengatakan An. P pernah mengalami

sakit gigi 1x.


Keluarga tidak mengetahui bagaimana cara

Etiologi
Ketidakmampuan

keluarga

dalam

anggota

merawat

Masalah keperawatan
Kerusakan gigi
(Impaired Dentition)

Kode
00048

Ketidak seimbangan nutrisi:

00002

keluarga yang sakit

menggosok gigi yang baik dan benar, hanya


tahu jika menggosok gigi menggunakan sikat
gigi dan odol.
DO :
Gigi An. P terlihat gupis, gigi seri sudah mulai
mengikis

kecoklatan,

dan

ada

karies.

Kebiasaan An. P makan coklat dan jajan yang


manis manis. Keluarga tidak mengajarkan cara
menggosok gigi yang baik dan benar. An. P
belum bisa menggosok gigi sendiri.
2.

DS:

Ketidakmampuan
-

Ny. K mengatakan An. P makannya tidak


teratur, apabila sedikit jajan, makannya 3X
sehari, apabila jajannya banyak, makan sehari

mengenal
bagi balita

masalah

keluarga
nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh

kadang 2X bahkan kadang 1X sehari


Ny. K mengatakan bahwa dia tahu makanan

yang baik namun anaknya tidak mau makan.


Ny. K mengatakan An. A sukanya ngemil atau
jajan yang manis-manis seperti coklat.

DO:
-

II.

An. P tampak aktif


An. P tampak kurus
BB menurun saat terakhir di timbang
BB 11 kg, TB 85 cm

Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan gigi ( Impaired Dentition ) hubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit.
2. Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
nutrisi bagi balita
IV.

Perencanaan
a. Skoring

1) Kerusakan gigi (Impaired dentition) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit
No
1.

2.

3.

4.

Kriteria
Sifat masalah
Potensial
Resiko
Aktual
Kemungkinan
masalah
dapat
dirubah
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
Potensial masalah untuk dicegah
Tinggi
Cukup
Rendah

Skala

Bobot

Skor

1
2
3

3/3 x 1 = 1

2
1
0

1/2 x 2 = 1

3
2
1

Menonjolnya masalah
Masalah berat harus segera 2
ditangani
Ada masalah tapi tidak perlu 1
ditangani
0
Masalah tidak dirasa
Jumlah

3/3 x 1 = 1

2/2 x 1 = 1

Pembenaran
Pada kasus An. A keluarga
menyatakan bahwa An. Abiasa
makan yang manis-manis
seperti coklat serta jajan
sembarangan.
Pada kasus An. A keluarga
menyatakan bahwa pentingnya
menggosok gigi yang baik dan
benar ingin mengetahuinya.
Pada kasus An. A keluarga
menyatakan anaknya belum
bisa menggosok gigi sendiri
dan sering rewel kalo dibantuin
menggosok gigi,.
Pada kasus An. A gigiterlihat
gupis. Gigi serinya sudah
mulai mengikis kecoklatan dan
ada karies pada gigi.

2) Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
nutrisi bagi balita
No
1.

2.

3.

4.

Kriteria
Sifat masalah
Potensial
Resiko
Aktual
Kemungkinan masalah dapat
dirubah
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
Potensial masalah untuk dicegah
Tinggi
Cukup
Rendah

Skala

Bobot

1
2
3

2
1
0

3
2
1

Menonjolnya masalah
Masalah berat harus segera 2
ditangani
Ada masalah tapi tidak perlu 1
ditangani
0

Skor

Pembenaran
Memerlukan penkes tentang
3/3 x 1 = gizi atau nutrisi agar bisa
1
mengurangi kemungkinan
lebih parah
Masalah dapat sebagian
dirubah
dengan
cara
1/2 x 2 = memberikan penkes tentang
1
gizi atau nutrisi.
Masalah dapat dicegah
2/3 x 1= dengan
cara
2/3
memperkenalkan masalahmasalah yang ada pada
keluarga
dan
cara
mengatasinya
Masalahnya harus segera
2/2 x 0 = ditangani agar tidak terjadi
0
masalah-masalah lain yang
tidak diinginkan

Masalah tidak dirasa

Jumlah

2 2/3

V. Prioritas Masalah
1. Kerusakan gigi (Impaired Dentition) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
2. Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
nutrisi bagi balita

VI.

Rencana Asuhan Keperaswatan Keluarga


Nama
: Tn. S
Umur
: 30 Tahun
No
1.

Diagnosa
Keperawatan
Kerusakan gigi
(impaired dentition)
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
dalam
merawat
anggota
keluarga yang sakit

Diagnosa
Alamat

: 1 dan 2
: Desa Srowot RT 04 Rw 04

Tujuan
Tujuan umum
Tujuan khusus
Setelah dilakukan Setelah dilakukan kunjungan
tindakan
rumah keluarga dapat merawat
keperawatan selama anggota keluarga yang sakit
4 hari diharapkan 1. Mengajarkan cara menggosok
masalah
gigi
gigi dengan baik dan benar.
berlubang
dapat 2. Mendemonstrasikan
cara
teratasi
menggosok gigi dengan baik
dan benar

Kriteria Evaluasi (NOC)


Kriteria
Evaluasi
Verbal
1. Keluarga
mampu 1.
Psikomotor
menjelaskan cara menggosok
gigi yang baik dan benar.
2. Keluarga
mampu 2.
mempraktekan
cara
menggosok gigi yang baik 3.
dan benar
4.
5.

2.

Ketidak seimbangan
nutrisi: kurang dari
kebutuhan
tubuh

Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama

Setelah dilakukan kunjungan


rumah
keluarga
dapat
mengetahui
cara
merawat

Verbal

Setelah mengikuti penyuluhan 1.


diharapkan keluarga mampu 2.
mengenal masalah kesehatan

Intervensi
(NIC)
Kaji kemampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang
sakit.
Kaji tindakan keluarga untuk gigi
berlubang.
Diskusikan bersama keluarga cara
mengatasi sakit gigi.
Demonstrasikan kepada keluarga
tentang cara menggosok gigi
dengan baik.
Motivasi keluarga untuk
melakukan cara yang dianjurkan
Kaji pola makan An. A
Jelaskan dan diskusikan dengan
keluarga tentang gizi :Pengertian,

berhubungan
dengan
Ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah nutrisi bagi
balita

4 hari keluarga
diharapkan mampu
1.
mempertahan kan
kebutuhan nutrisi
seimbang

anggota keluarga yang sakit


Menjelaskan dan diskusikan
dengan keluarga tentang gizi
:Pengertian, manfaat, akibat
kurang
nutrisi,
cara
meningkatkan pola makan

yang dialami dengan kriteria:


Mampu
menjelaskan
3.
pengertian nutrisi
Mampu
menjelaskan
manfaat nutrisi
Mampu menjelaskan akibat
nutrisi tidak terpenuhi
Mampu menjelaskan cara
meningkatkan pola makan

manfaat, akibat kurang nutrisi, cara


meningkatkan pola makan.
Motivasi keluarga untuk
memeriksakan An. A ke Puskesmas

Vous aimerez peut-être aussi