Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
ADI WICAKSONO
1511040090
:I
Hari / Tanggal
A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga karena
keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang merupakan klien
keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga memiliki peran
yang sangat penting dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota
keluarga yang sakit.
Keluarga juga menempati posisi di antara individu dan masyarakat,
sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat
dapat mendapatkan keuntungan dua sekaligus yaitu memenuhi kebutuhan
individu dan memenuhi kebutuhan masyarakat dimana keluarga itu berada.
Keluarga sebagai sistem sosial merupakan kelompok terkecil dari masyarakat.
Didalam menentukan masalah pada suatu keluarga maka diperlukan beberapa
unsur yang sangat terkait dalam melakukan proses keperawatan. Unsur-unsur
yang dimaksudkan dalam proses keperawatan ini meliputi pengkajian,
penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Setiap tahap-tahap dari proses keperawatan sangatlah penting dalam membantu
mengatasi masalah kesehatan keluarga secara akurat.
Pengkajian merupakan tahapan awal dalam sebuah asuhan keperawatan
keluarga. Pada hari pertama dilakukan kunjungan ke keluarga Tn. S hari Senin,
27 Juni 2015 yang pertama kali saya lakukan adalah membina hubungan saling
percaya dengan seluruh anggota keluarga Tn. S dan wawancara dengan anggota
keluarga untuk memudahkan saat dalam mengumpulkan data secara akurat baik
yang adaptif maupun yang maladaptive, sehingga dengan hasil pendataan yang
akurat mampu memudahkan saya dalam menentukan masalah yang ada dalam
diri klien/anggota keluarga.
Setelah itu saya menjelaskan tujuan dari kunjungan pertama ini, yaitu
untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada didalam keluarga baik yang
dirasakan secara pasti/disadari maupun masalah kesehatan yang masih beresiko
ataupun masalah yang akan berpotensial terjadi. Kemudian saya juga membuat
kontrak waktu yang telah disepakati bersama antara saya dan anggota keluarga
untuk melakukan pengkajian selanjutnya.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Data Umum
b. Riwayat dan tahap perkembangan
c. Lingkungan
d. Struktur Keluarga
e. Fungsi keluarga
f. Stress dan koping keluarga
g. Pemeriksaan fisik
h. Harapan keluarga
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum ada
2. Tujuan umum
Dalam waktu 30 menit terkumpul data yang dapat menunjang timbulnya
masalah kesehatan pada keluarga.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pertemuan 1 x 30 menit didapatkan :
a. Hubungan saling percaya antara mahasiswa dan keluarga Tn. S
b. Terkumpul data umum, riwayat dan tahap perkembangan, lingkungan,
struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, pemeriksaan
fisik dan harapan keluarga.
c. Teridentifikasi masalah kesehatan
d. Disepakati pertemuan selanjutnya pada hari Kamis tanggal 28 September
pukul 12.30 WIB
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode
a. Wawancara
b. Observasi
Kunjungan ke
Hari / Tanggal
: II
: Selasa, 28 Juni 2016
A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Dari hasil pengkajian hari pertama, yaitu pada tanggal 27 Juni 2016
didapatkan hasil pengkajian meliputi: Data umum, riwayat dan tahap
perkembangan, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, dan stress dan
koping keluarga Tn. S. Hasil pengakajian menyebutkan bahwa Tn. S sebagai
kepala keluarga bekerja sebagai perangkat desa. Adapun komposisi keluarga dan
struktur keluarga Tn. S adalah sebagai berikut:
No
Nam
a
Usia
1.
Tn. S
2.
Ny.
K
An. P
3.
J
K
Hub
Pend
30th
Suami
SMP
27 th
Isteri
SMP
4 th
Anak
Belum
sekolah
Pekerjaa
n
Perangkat
desa
IRT
Imunisasi
DPT Hepatitis
BCG
Polio
Campa
k
LAPORAN KUNJUNGAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Kunjungan ke
: III
Hari / Tanggal
A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Berdasarkan
pengkajian
keperawatan
keluarga
dengan
tahap
perkembangan keluarga usia pra sekolah yang sudah dilakukan pada tanggal 9
11 september 2015,
pemeriksaan vital sign dan pemeriksaan fisik anggota keluarga dalam batas
normal, dengan hasil sebagai berikut:
No
1.
Pemeriksaan
Fisik
Kepala
Tn. H
Ny. U
Bentuk
An. A
Bentuk
Bentuk messosepal,
tidak tidak
2.
Mata
terdapat
rambut
rambut
lurus, rambut
lurus, keriting,
warna
warna
hitam, warna
hitam, pirang,
tampak
tampak
bersih, tampak
bersih, bersih,
tidak
konjungtiva
ananemis
menggunakan alat
dan bantu penglihatan.
tidak
menggunakan alat
3.
Hidung
4.
Telinga
bantu penglihatan.
Bentuk
hidung
simetris, tidak ada
polip,
fungsi
penciuman masih
baik
Bentuk
kedua
telinga
tidak
Bentuk
hidung
simetris, tidak ada
polip,
fungsi
penciuman masih
baik
Bentuk
kedua
Bentuk
hidung
simetris, tidak ada
polip,
fungsi
penciuman masih
baik
Bentuk
kedua
simetris, telinga
simetris, telinga
simetris,
terlihat tidak
terlihat tidak
terlihat
adanya
adanya
adanya
penumpukan
penumpukan
penumpukan
ceruman,
ada
tanda-tanda tanda-tanda
tanda-tanda
fungsi perdangan,
pendengaran
Mulut
6.
Leher
7.
Dada
alat.
Mulut
tampak
bersih, tidak ada
stomatitis,
gigi
masih utuh, tidak
terdapat
karies
gigi, kemampuan
mengecap
dan
menghisap
:
normal
Tidak
ada
pembesaran
kelenjar thyroid,
tidak
ada
gangguan
menelan
- Paru-paru
Inspeksi: bentuk
kedua
dada
simetris,
pergerakan
dinding
dada
simetris.
Palpasi: tidak ada
massa
Perkusi: resonant
Auskultasi: bunyi
paru vesikuler
- Jantung
fungsi
tidak baik,
tidak
menggunakan alat.
menggunakan alat.
Mulut
tampak
bersih, tidak ada
stomatitis,
gigi
masih utuh, tidak
terdapat karies gigi,
kemampuan
mengecap
dan
menghisap
:
normal
Tidak
ada
pembesaran
kelenjar
thyroid,
tidak ada gangguan
menelan
Mulut
tampak
bersih, tidak ada
stomatitis,
gigi
tampak gupis, gigi
seri mulai mengikis
kecoklatan,
kemampuan
mengecap
dan
menghisap : normal
Tidak
ada
pembesaran
kelenjar
thyroid,
tidak ada gangguan
menelan
- Paru-paru
Inspeksi:
bentuk
kedua
dada
simetris,
pergerakan dinding
dada simetris.
Palpasi: tidak ada
massa
Perkusi: resonant
Auskultasi: bunyi
paru vesikuler
- Jantung
Inspeksi:
tidak
- Paru-paru
Inspeksi:
bentuk
kedua
dada
simetris,
pergerakan dinding
dada simetris.
Palpasi: tidak ada
massa
Perkusi: resonant
Auskultasi: bunyi
paru vesikuler
- Jantung
Inspeksi:
tidak
8.
Abdomen
9.
Ekstremitas
10.
Tanda-tanda
vital
Inspeksi:
tidak
terdapat jejas
Palpasi:tidak ada
pembesaran
jantung
Auskultasi: bunyi
jantung S1 S2
Lup Dub normal
Inspeksi:
tidak
ada acites, tidak
ada bekas luka,
tidak
teraba
adanya massa
Auskultasi: bising
usus 11 kali/menit
Perkusi:
bunyi
perut
terdengar
timpani.
Palpasi:
tidak
terdapat
nyeri
tekan dan juga
nyeri lepas.
Tidak ada
oedema, kekuatan
otot
5 5
5 5
, tidak terdapat
refleks patologis
pada ekstremitas
atas dan bawah
TD: 120/80
mmHg
N : 84x/mnt
S : 36,20C
R : 22x/mnt
terdapat jejas
Palpasi:tidak ada
pembesaran
jantung
Auskultasi: bunyi
jantung S1 S2 Lup
Dub normal
terdapat jejas
Palpasi:tidak ada
pembesaran
jantung
Auskultasi: bunyi
jantung S1 S2 Lup
Dub normal
TD : N: 94x/mnt
S : 36 0C
R : 24x/mnt
BB:11 kg
TB: 85 cm
Disusun oleh:
ADI WICAKSONO
1511040090
I. Pengkajian
a. Data Umum
1) Nama KK
: Tn. S
2) Usia
: 30 tahun
3) Pendidikan
: SMP
4) Pekerjaan
: Buruh
5) Alamat
: Srowot RT 04 RW 04
6) Komposisi anggota keluarga
No
Nam
Usia
Hub
Pend
Pekerjaa
n
1.
Ny.
27 th
Isteri
SMP
2.
K
An. P
4 th
Anak
Belum
sekolah
IRT
BCG
Polio
Imunisasi
DPT Hepatitis
Campa
7) Genogram
Tn. S
30 th
Ny. K
27 th
An. P
4 th
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal dalam satu rumah
Tn. S adalah anak ke empat dari lima bersaudara dan menikah dengan Ny.
K yang merupakan anak kedua dari empat bersaudara.Ayah dari Tn. H sudah
meninggal dunia. Tn. S dan Ny. K mempunyai satu orang anak yang bernama
An. P berusia 4 tahun. Dari genogram di atas menunjukkan bahwa di keluarga
Tn. S tidak menunjukkan adanya faktor penyakit keturunan dan tidak ada
anggota keluarga lain yang menderita penyakit sama seperti klien.
b. Riwayat Dan Tahap Perkembangan
stimulasi
bagi
pertumbuhan
dan
perkembangan
anak
S berobat ke dokter.
Ny. K mengatakan saat ini sedang dalam keadaan sehat, tidak ada keluhan
terhadap gejala suatu penyakit. Kadang merasa pegal-pegal karena harus
mengurus anak pertamanya yang masih berumur 4 tahun, yang sering
rewel. Apabila Ny. K sakit berobat ke dukun pijet bidan maupun dokter.
An. P pada saat pengakajian dalam keadaan sehat. Ny. K mengatakan An.
P suka makan coklat atau permen sehingga giginya mengikis kecoklatan
dan gupis. An. P belum bisa menggosok gigi sendiri sehingga selalu di
bantu Ny. K. An. P susah kalau disuruh makan nasi, lebih senang makan
jajan. Ny. K pernah memberikan vitamin untuk merangsang nafsu makan
An. P. Berat badan An. P 11 kg dan tinggi badan An. P 85 cm. An. P
pernah terkena alergi obat. Apabila An. P sakit langsung berobat ke bidan
desa dan dokter.
Tingkat perkembangan balita saat ini :
-
Motorik halus
c. Data Lingkungan
1) Karakteristik rumah
U
Kamar
R.tamu
Dapur
Kamar
K. Mandi
Keterangan:
/ : Jendela
: Tembok
// : Pintu
: Spitank
Rumah yang di tinggali oleh keluarga Tn. S merupakan rumah permanen dan
milik pribadi dengan luas 14x7 meter. Ruang tamu, dapur, ruang tengah dan
kamar lantainya masih semen, atap genteng yang terdiri dari 2 kamar tidur
dengan ukuran tempat tidur 4x3 meter, ada ruang tamu, dapur, kamar mandi.
Ventilasi ada di ruang tamu dan di setiap kamar, jendela di buka setiap hari.
Penerangan menggunakan listrik. Air yang digunakan untuk sehari-hari
menggunakan sumber dari sumur baik untuk mandi, mencuci, masak dan
minum. Untuk pembuangan limbah dibuang disamping rumah sedangkan
pembuangan sampah dikumpulkan dibelakang rumah dan kemudian dibuang
di pekarangan kosong untuk dibakar. Setiap hari rumah disapu 3 kali sehari,
memiliki WC, jarak sepitank dengan sumber air berjauhan, penggunaan
handuk sendiri-sendiri.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas
Sebagian besar dari tetangga di lingkungan tempat tinggal Tn. S adalah
penduduk asli yang merupakan petani dan buruh. Sampah warga di RT 04
sebagian besar di bakar. Warga sudah jarang yang menggunakan obat
tradisional kebanyakan apabila sakit langsung berobat ke Puskesmas, bidan,
ataupun dokter. Jalanan didepan rumah Tn. S belum beraspal. Jarak rumah
dengan tetangga berdekatan. Hubungan keluarga Tn. S dengan tetangga
sangat baik. Sedangkan sarana transportasi yang digunakan oleh warga
adalah sepeda, sepeda motor, angkot, dan mobil pribadi.
3) Mobilitas geografis keluarga
Sejak menikah Tn. S dan Ny. K tinggal di rumah orang tua tapi sekarang
sudah mempunyai rumah sendiri.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. S mengatakan sering berkumpul dengan keluarga biasanya malam hari.
Sedangkan interaksi dengan masyarakat pada siang dan sore hari berkumpul-
kumpul dengan tetangga karena waktu pagi Ny. K sibuk dengan pekerjaan
rumahnya. Selain itu Ny. K juga aktif dalam kegiatan arisan RT.
5) Sistem pendukung keluarga
Selama ini jika ada anggota keluarga yang sakit anggota keluarga yang lain
ikut membantu ke sarana kesehatan. Hubungan keluarga dengan pelayanan
kesehatan baik, apabila sakit dibawa berobat ke dukun pijat, bidan desa
maupun dokter. Keluarga juga memiliki Kartu BPJS. Didekat rumahnya
setiap bulan ada posyandu sehingga Ny.U lebih mudah dan dekat membawa
anaknya untuk menimbang dan mengontrol pertumbuhan An. P.
d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. S mempunyai pola komunikasi yang baik satu sama lain,
komunikasi yang dilakukan secara terbuka. Menurut Ny. K dalam
keluarganya berkomunikasi biasanya menggunakan bahasa jawa. Ny. K
mengatakan bila timbul masalah keluarga berusaha mendiskusikan dan
menyelesaikannya dengan baik secara musyawarah. Apabila setiap dirasa ada
yang kurang cocok, ataupun ada masalah selalu dikomunikasikan dengan
keluarga, sehingga tidak ada kesalahpahaman. Keluarga Tn. S termasuk
keluarga yang harmonis.
2) Struktur kekuatan keluarga
Apabila ada permasalahan yang mendesak dalam keluarga biasanya Tn. S
dan Ny. K membicarakannya dan diselesaikan secara bersama dengan
keputusan yang diambil atas kesepakatan bersama.
3) Struktur peran ( formal dan informal )
Anggota
Keluarg
a
Tn. S
Struktur Peran
Ny. K
An. P
keluarga.
Formal
:Berperan menjaga kebersihan
Informal : sebagai istri dan
rumah
serta
membantu
juga ibu dari
anggota
keluarga
dalam
anaknya
memenuhi
apa
yang
Formal : Informal : sebagai anak
Pemeriksaan
Fisik
Kepala
Tn. S
Ny. K
An. P
Bentuk
messosepal,
tidak Bentuk
messosepal,
terdapat
lesi/jejas,
rambut terdapat
lesi/jejas,
tidak Bentuk
rambut
terdapat
messosepal,
lesi/jejas,
tid
ramb
bergelombang, warna hitam, lurus, warna hitam, tampak lurus, warna pirang, tamp
tampak
2.
Mata
bersih,
berketombe.
Bentuk kedua mata simetris,
kedua pupil isokor ukuran kedua pupil isokor ukuran kedua pupil isokor 2 m
kanan 3 mm, reaksi terhadap
reaksi
terhadap
caha
Hidung
bantu penglihatan.
bantu penglihatan.
Bentuk hidung simetris, tidak Bentuk hidung simetris, tidak Bentuk hidung simetris, tid
ada polip, fungsi penciuman ada polip, fungsi penciuman
4.
Telinga
bantu penglihatan.
masih baik
Bentuk
kedua
masih baik
telinga Bentuk
kedua
masih baik
telinga Bentuk
kedua
telin
baik,
5.
Mulut
tidak
menggunakan baik,
tidak
menggunakan baik,
tidak
alat.
alat.
alat.
Mulut tampak bersih, tidak Mulut tampak bersih, tidak Mulut tampak bersih, tid
ada stomatitis, gigi masih
gupis,
gigi
7.
Leher
Dada
menggunak
Tidak
ada
pembesaran Tidak
ada
seri
mu
kecoklat
kemampuan mengecap d
menghisap : normal
pembesaran Tidak
ada
pembesar
gangguan menelan
- Paru-paru
Inspeksi: bentuk kedua dada
gangguan menelan
- Paru-paru
Inspeksi: bentuk kedua dada
gangguan menelan
- Paru-paru
Inspeksi: bentuk kedua da
8.
Abdomen
dada simetris.
Palpasi: tidak ada massa
Perkusi: resonant
Auskultasi:
bunyi
paru
dada simetris.
Palpasi: tidak ada massa
Perkusi: resonant
Auskultasi:
bunyi
paru
dada simetris.
Palpasi: tidak ada massa
Perkusi: resonant
Auskultasi:
bunyi
p
vesikuler
- Jantung
Inspeksi: tidak terdapat jejas
Palpasi:
tidak
ada
vesikuler
- Jantung
Inspeksi: tidak terdapat jejas
Palpasi:
tidak
ada
vesikuler
- Jantung
Inspeksi: tidak terdapat jeja
Palpasi:
tidak
a
pembesaran jantung
pembesaran jantung
Auskultasi: bunyi jantung S1 Auskultasi: bunyi jantung S1
pembesaran jantung
Auskultasi: bunyi jantung
tidak ada bekas luka, tidak tidak ada bekas luka, tid
bunyi
kali/menit
perut Perkusi:
terdengar timpani.
Palpasi: tidak terdapat nyeri
9.
Ekstremitas
bunyi
kali/menit
perut Perkusi:
terdengar timpani.
Palpasi: tidak terdapat nyeri
bunyi
pe
terdengar timpani.
Palpasi: tidak terdapat ny
5 5
5 5
tidak terdapat
otot
refleks ,
5 5
5 5
tidak terdapat
otot
refleks
5 5
5 5
tidak terdapat
refle
Tanda-tanda
vital
h. Harapan keluarga
Harapan keluarga terdapat masalah yang dihadapi adalah agar masalah dapat
segera teratasi. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan adalah dapat
membantu mengatasi masalah dan mempraktekkan informasi yang diberikan.
II.
Analisis Data
No
1.
Data
DS :
-
Etiologi
Ketidakmampuan
keluarga
dalam
anggota
merawat
Masalah keperawatan
Kerusakan gigi
(Impaired Dentition)
Kode
00048
00002
kecoklatan,
dan
ada
karies.
DS:
Ketidakmampuan
-
mengenal
bagi balita
masalah
keluarga
nutrisi
DO:
-
II.
Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan gigi ( Impaired Dentition ) hubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit.
2. Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
nutrisi bagi balita
IV.
Perencanaan
a. Skoring
1) Kerusakan gigi (Impaired dentition) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit
No
1.
2.
3.
4.
Kriteria
Sifat masalah
Potensial
Resiko
Aktual
Kemungkinan
masalah
dapat
dirubah
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
Potensial masalah untuk dicegah
Tinggi
Cukup
Rendah
Skala
Bobot
Skor
1
2
3
3/3 x 1 = 1
2
1
0
1/2 x 2 = 1
3
2
1
Menonjolnya masalah
Masalah berat harus segera 2
ditangani
Ada masalah tapi tidak perlu 1
ditangani
0
Masalah tidak dirasa
Jumlah
3/3 x 1 = 1
2/2 x 1 = 1
Pembenaran
Pada kasus An. A keluarga
menyatakan bahwa An. Abiasa
makan yang manis-manis
seperti coklat serta jajan
sembarangan.
Pada kasus An. A keluarga
menyatakan bahwa pentingnya
menggosok gigi yang baik dan
benar ingin mengetahuinya.
Pada kasus An. A keluarga
menyatakan anaknya belum
bisa menggosok gigi sendiri
dan sering rewel kalo dibantuin
menggosok gigi,.
Pada kasus An. A gigiterlihat
gupis. Gigi serinya sudah
mulai mengikis kecoklatan dan
ada karies pada gigi.
2) Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
nutrisi bagi balita
No
1.
2.
3.
4.
Kriteria
Sifat masalah
Potensial
Resiko
Aktual
Kemungkinan masalah dapat
dirubah
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
Potensial masalah untuk dicegah
Tinggi
Cukup
Rendah
Skala
Bobot
1
2
3
2
1
0
3
2
1
Menonjolnya masalah
Masalah berat harus segera 2
ditangani
Ada masalah tapi tidak perlu 1
ditangani
0
Skor
Pembenaran
Memerlukan penkes tentang
3/3 x 1 = gizi atau nutrisi agar bisa
1
mengurangi kemungkinan
lebih parah
Masalah dapat sebagian
dirubah
dengan
cara
1/2 x 2 = memberikan penkes tentang
1
gizi atau nutrisi.
Masalah dapat dicegah
2/3 x 1= dengan
cara
2/3
memperkenalkan masalahmasalah yang ada pada
keluarga
dan
cara
mengatasinya
Masalahnya harus segera
2/2 x 0 = ditangani agar tidak terjadi
0
masalah-masalah lain yang
tidak diinginkan
Jumlah
2 2/3
V. Prioritas Masalah
1. Kerusakan gigi (Impaired Dentition) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
2. Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
nutrisi bagi balita
VI.
Diagnosa
Keperawatan
Kerusakan gigi
(impaired dentition)
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
dalam
merawat
anggota
keluarga yang sakit
Diagnosa
Alamat
: 1 dan 2
: Desa Srowot RT 04 Rw 04
Tujuan
Tujuan umum
Tujuan khusus
Setelah dilakukan Setelah dilakukan kunjungan
tindakan
rumah keluarga dapat merawat
keperawatan selama anggota keluarga yang sakit
4 hari diharapkan 1. Mengajarkan cara menggosok
masalah
gigi
gigi dengan baik dan benar.
berlubang
dapat 2. Mendemonstrasikan
cara
teratasi
menggosok gigi dengan baik
dan benar
2.
Ketidak seimbangan
nutrisi: kurang dari
kebutuhan
tubuh
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
Verbal
Intervensi
(NIC)
Kaji kemampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang
sakit.
Kaji tindakan keluarga untuk gigi
berlubang.
Diskusikan bersama keluarga cara
mengatasi sakit gigi.
Demonstrasikan kepada keluarga
tentang cara menggosok gigi
dengan baik.
Motivasi keluarga untuk
melakukan cara yang dianjurkan
Kaji pola makan An. A
Jelaskan dan diskusikan dengan
keluarga tentang gizi :Pengertian,
berhubungan
dengan
Ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah nutrisi bagi
balita
4 hari keluarga
diharapkan mampu
1.
mempertahan kan
kebutuhan nutrisi
seimbang