Vous êtes sur la page 1sur 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mengukur adalah membandingkan parameter pada obyek yang diukur
terhadap besaran yang telah distandarkan. Pengukuran merupakan suatu usaha
untuk mendapatkan informasi deskriptif kuantitatif dari variabel-variabel fisika
dan kimia suatu zat atau benda yang diukur. Dalam fisika, tekanan dinyatakan
dengan (simbol p) adalah skala besarnya fisik yang mengukur kekuatan dalam
arah tegak lurus per satuan luas dan berfungsi untuk digambarkan dan diterapkan
dengan gaya resultan pada permukaan yang diberikan. Tekanan merupakan gaya
per satuan luas diterapkan dalam arah tegak lurus ke permukaan obyek. Pengukur
tekanan yang diberikan dalam sebuah tekanan relatif terhadap tekanan atmosfer
atau lingkungan sekitarnya. Dalam Sistem Internasional tekanan diukur dalam
unit yang disebut pascal (Pa) yang setara dengan kekuatan total satu newton pada
satu meter persegi. Dalam sistem Inggris tekanan diukur dalam unit yang
diturunkan disebut pon per inci persegi (pon per inci persegi) psi. Tekanan adalah
besarnya gaya yang berhubungan dengan permukaan yang bertindak, yaitu sama
dengan gaya yang bekerja pada satuan luas.
Satuan tekanan antara lain newton/m2, pascal, bar, dan kg(f)/cm2. Tekanan
diperhitungkan berdasarkan gaya yang datang tegak lurus terhadap bidangnya.
Tekanan senantiasa dihubungkan dengan tekanan referensinya, biasanya tekanan
atmosfir. Tekanan atmosfir dihitung tepat di atas permukaan laut = 1atm. Makin
tinggi kedudukan makin rendah tekanan atmosfirnya.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang disebut pengukuran tekanan?
b. Apa satuan ukuran tekanan?
1

c. Apa saja macam dari pengukuran tekanan ?


d. Bagaimana prinsip dari pengukuran tekanan?
e. Apa saja jenis-jenis alat pengukuran tekanan ?
f. Apa saja kesalahan yang dijumpai pada pengukuran tekanan?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian dari pengukuran tekanan.
b. Mengetahui macam-macam satuan dari pengukuran tekanan.
c. Mengetahui macam dari pengukuran tekanan
d. Mengetahui prinsip-prinsip dari pengukuran tekanan.
e. Mengetahui jenis-jenis alat pengukuran tekanan
f. Mengetahui kesalahan yang dijumpai pada pengukuran tekanan.

BAB II
2

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Tekanan
Tekanan sebenarnya adalah pengukuran gaya yang bekerja pada permukaan
bidang. Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, dan dapat diukur
dalam unit seperti psi (pound per inci persegi), inci air, milimeter merkuri, pascal
(Pa, atau N/m) atau bar. Sampai pengenalan unit SI, yang bar cukup umum. Bar
setara dengan 100.000 N/m, yang merupakan satuan SI untuk pengukuran. Untuk
menyederhanakan unit, N/m diadopsi dengan nama Pascal, disingkat Tekanan Pa
cukup sering diukur dalam kilopascal (kPa), yang adalah 1000 pascal dan setara
dengan 0.145psi. Satuan pengukuran yang baik dalam pound per square inch
(PSI) di British unit atau pascal (Pa) dalam metrik.
2.2 Macam Macam Tekanan
1. Absolute Pressure (tekanan absolut)
Gaya yang bekerja pada satuan luas, tekanan ini dinyatakan dan diukur
terhadap tekanan NOL.
Tekanan absolut = Tekanan gauge + Tekanan atmosfer
2. Gauge Pressure (tekanan relatif)
Tekanan yang dinyatakan dan diukur relatif terhadap tekanan atmosfer. Jadi
tekanan relatif adalah selisih antara tekanan absolute dengan tekanan atmosfer (1
atmosfer = 760 mmHg = 14.7 psia)
3. Vacum Pressure (tekanan hampa)
Tekanan yang lebih rendah dari tekanan atmosfer

4. Differential Pressure (tekanan differential)

Tekanan yang diukur terhadap tekanan yang lain.


Mayoritas pengukuran tekanan di pabrik adalah gauge. Mutlak pengukuran
cenderung digunakan di mana di bawah tekanan atmosfir. Biasanya ini adalah
sekitar vakum kondensor dan bangunan.
2.3 Metode Pengukuran :
Ada beberapa macam metode pengukuran tekanan ,antara lain :
a. Kolom Zat Cair :

b.
c.

- manometer bejana
- Tabung U kaki Miring
- Tabung dengan pelampung
- Manometer miring
Perubahan elastic : Tabung Bourdon
Bellows
Membrane
Electric/Elektronik : - Termokopple
-Tahanan
-Induksi
-Strain gauge

2.3 Jenis Alat Ukur Tekanan


a. Manometer
Untuk mengukur tekanan udara tertutup.
Manometer adalah alat ukur tekanan dan manometer tertua adalah manometer
kolom cairan. Alat ukur ini sangat sederhana, pengamatan dapat dilakukan
langsung dan cukup teliti pada beberapa daerah pengukuran. Manometer kolom
cairan biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan yang tidak terlalu tinggi
(mendekati tekanan atmosfir).
Fungsi manometer
Manometer adalah alat yang digunakan secara luas pada audit energi untuk
mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang berlawanan. Jenis manometer

tertua adalah manometer kolom cairan. Versi manometer sederhana kolom cairan
adalah bentuk pipa U) yang diisi cairan setengahnya (biasanya berisi minyak, air
atau air raksa) dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa, sementara
tekanan (yang mungkin terjadi karena atmosfir) diterapkan pada tabung yang
lainnya. Perbedaan ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang diterapkan.
Bentuk paling sederhana dari manometer adalah bahwa dari sebuah tabung
berbentuk U diisi dengan cairan. tekanan yang akan diukur diterapkan ke ujung
terbuka tabung. Jika ada perbedaan tekanan, maka ketinggian cairan pada dua sisi
tabung akan berbeda. Perbedaan ketinggian adalah tekanan proses dalam mm air
(atau mm merkuri).

Gambar 1 Manometer

Gambar 2 Ilustrasi skema manometer kolom cairan


Jenis jenis Manometer
1. Manometer Kolom zat cair
Salah satu alat pengukur tekanan yang paling tua adalah manometer kolom
zat cair dan merupakan alat paling sederhana dan tepat yang dapat digunakan
untuk mengukur selisih tekanan kurang dari 30 psi
5

Gambar 3 : Manometer tabung U dengan kolom zat cair


2. Manometer Tabung U biasa
Tabung U ini diisi dengan zat cair ,misalnya air raksa ,minyak , alcohol ,eter
dan air . Bila kaki U dalam kedudukan tegak setimbang tercapai maka:
P2 - P1 = h
Dimana h = selisih tinggi permukaan
= Berat jenis zat cair dalam manometer
P= tekanan
Manometer ini dapat digunakan untuk mengetahui

selisih (P2-P1) ,untuk

mengetahui tekanan gauge (P1=tekanan atmosfir), untuk mengukur tekanan


absolute (P1=0) atau untuk mengukur (P2=tekanan atmosfir). Bila diatas zat cair
manometer ada zat lain ,maka kesetimbangan statis terjadi bila :
P2-P1 = 1 h 2 H
Dimana : 1 =berat jenis zat cair manometer dan h adalah tingginya
2 =berat jenis zat cair lainnya (H adalah tingginya)
3. Manometer Kaki Membesar
Manometer ini dapat digunakan bersama-sama recorder pada keadaan
setimbang statis:
6

P2-P1 = (1+A2/A1).d
Dimana : d = perpindahan pelampung dari titik nol
=densitas/berat jenis zat cair
A1=Luas tabung tak berpelampung
A2=Luas tabung yang berpelampung
Luas permukaan kedua kaki manometer dapat diubah disesuaikan dengan
batas ukur pengukuran .Untuk merubah batas ukur manometer ini yang diganti
adalah kaki tabung yang luas permukaannya kecil/lebih kecil. Manometer ini
digunakan untuk mengukur selisih tekanan 25cm s/d 1500 cm kolom air hingga
5000psig

Gambar 4 : Manometer Kaki Membesar

4. Manometer Bejana
Manometer ini merupakan modifikasi dari menometer kaki membesar
,dimana luas A2 jauh lebih besar dari A1 dan pada kesetimbangan statis :
P2 - P1 = h

Manometer ini dapat digunakan untuk kalibrasi batas ukur maksimal


ditentukan oleh panjang kaki yang sempit dan zat cair yang dipakai ,serta berkisar
antara 300mm kolom air dan 1200 mmHg .Bila diujung atas kaki sempit ditutup
dan ditampakan,maka kita dapat mengukur tekanan absolute.
5. Manometer Kaki miring
Tujuan agar dapat memperoleh pembagian skala yang lebih besar dan
diperoleh kepekaan yang lebih besar ,sehingga untuk selisih tekanan yang kecil
dapat lebih mudah diabaca . Dalam setimbangan statis :
P2-P1 = (h + L)
Dimana = h d sin
Pengukuran volume zat cair pada kaki melebar = penambahan volume zat
cair pada kaki miring .
A.L = a.d L

(a/A) d

P2-P1 = d sin + d (a/A)


= d ( a/A + sin ) N/m2
Skala dari alat ini dapat diperlebar dengan memperkecil sudut miring dan
didalam praktek = 30 adalah sudut batas terkecil .
Tidak boleh ada debu atau kotoran masuk ke alatini ,karenan akan
menyebabkan kesalahan besar dalam pembacaan skala : Batas ukur alat ini sampai
5mm kolom air atau15 mm kolom Hg

Gambar 5 : Manometer kaki miring


2.3.2 Barometer
Untuk mengukur tekanan udara luar.
Definisi barometer adalah alat untuk mengukur tekanan udara luar (tekanan
atmosfer). Barometer sederhana adalah barometer raksa atau barometer Torricelli.
Pengukur tekanan dengan barometer ini dengan cara menghitung tinggi
permukaan raksa pada bejana (bentuk lurus) atau selisih tinggi permukaan raksa
pada bejana (bentuk J) barometer Torricelli ditemukan oleh ilmuwan fisika
berkebangsaan Italia, bernama Evangelista Torricelli (1608 1647) mula-mula
tabung kaca yang panjangnya 1 meter diisi raksa, kemudian tabung kaca diubalik
dan dipasang pada statif. Ternyata, sebagian raksa turun ke bejana dan pada
bagian atas tabung terdapat ruang hampa yang disebut ruang hampa Torricelli.
Tinggi raksa dalam tabung adalah 76 cm. tekanan raksa setinggi 76 cm inilah yang
dimaksudkan tekanan 1 atmosfer. Jenis barometer yang lain adalah barometer
logam atau barometer aneroid.

Gambar 6: Macam-macam barometer

Tekanan yang diukur akan menyebabkan perubahan elastis pada elemen dari
alat ini, kemudian perubahan bentuk ini diperbesar, sehingga dapat

diamati

dengan penunjuk jarum. Elemen-elemen yang dipakai adalah:


b. Pegas Bourdon (Bentuk C/Spiral/Hellix)
Merupakan salah satu elemen pengukur yang murah dan baik untuk
mengukur tekanan. Karena kecilnya gerakan elemen ini, maka diperlukan
penguatan gerakan. Ketelitian alat ini sekitar 0.5% skala penuh atau 0.25% skala
test.

Gambar 7: Bourdon

c. Membran atau Diafragma


Tabung bourdon hanya dapat digunakan untuk tekanan 0.35 atm, karena
dibawah tekanan tersebut kesalahan pegas menjadi besar, maka dipergunakan
membran atau diafragma. Ada 2 macam diafragma, yaitu:
Diafragma kaku

10

Terbuat dari cairan logam datar dengan beberapa kerutan melingkar


konsentris. Daerah kerja alat ini terbatas antara 0-50mm kolom air.
Diafragma lembek
Terbuat dari kulit tipis atau plastik. Diafragma ini lembek dan flexibel
dihubungkan dengan cakram lobang ditengahnya dan disanggah dengan pegas.
Batas ukur tertinggi +- 1atm. Luas diafragma ini jauh lebih luas daripada
diafragma logam yang gunanya untuk memperoleh gaya penggerak yang cukup.
d. Bellows
Merupakan pengembangan dari

diafragma bersusun dimana elemen ini

terbuat dari satu tabung berdinding tipis tanpa sambungan, tertutup salah satu
ujungnya. Alat ini sangat peka terhadap perubahan tekanan atau kehampaan dan
akan menyebabkan perubahan yang sebanding terhadap panjangnya. Bila Bellous
memanjang maka ada gaya yang melawannya yaitu gaya dari pegas. Untuk
pengukuran tekanan absolut dipakai 2 Bellous yang sama, dimana yang satunya
dihampakan, sedangakan lainnya dihubungkan dengan tekanan absolut. Daerah
ukurnya 0-250mm kolom air dan sekitar 0-5600atm.

Gambar 8: Bellows
2.4 Pengendalian Tekanan
Tekanan adalah variabel proses yang sering kita jumpai untuk dimonitor dan
dikendalikan di dalam industri minyak dan gas. Pengendalian tekanan dari suatu
fluida proses pada beberapa tempat malah menjadi fokus utama dan dengan
berbagai tujuan tentunya.
11

Dalam suatu lup pengendalian, juga lup pengendalian tekanan, selalu terdiri
dari 3 elemen dasar:
Elemen pengukuran. Besaran variabel proses diukur dan ditransmisikan ke
elemen pengontrol
Elemen Pengontrol. Perbedaan antara variabel proses yang terukur (Process
Variable/PV) dan variabel proses yang diinginkan (Setpoint/SP) dikalkulasi
berdasarkan algoritma tertentu (umumnya kontrol PID). Hasilnya akan diteruskan
berupa perintah aksi terhadap elemen pengendali akhir
Elemen pengendali akhir. Perintah aksi dari elemen pengontrol akan
dilakukan oleh elemen pengendali akhir. Control valve adalah elemen pengendali
akhir yang paling banyak digunakan.
Meskipun terdapat tiga elemen dasar dalam melakukan pengendalian proses,
belum tentu secara fisik juga terdapat tiga perangkat.
Untuk kasus tekanan tinggi dan laju alir yang tinggi, biasanya implementasi
dari pengontrolnya terdiri dari (1) elemen pengukuran adalah pressure transmitter
(PT), (2) elemen pengontrol adalah pressure controller (PC), (3) dan untuk elemen
pengendali akhir adalah pressure control valve (PCV atau PV).
Untuk kasus tekanan rendah dan laju alir rendah, impelementasi
pengontrolnya terintegrasi dalam satu perangkat yang biasa disebut pressure
regulator.
Dalam melakukan konversi material, sistem proses perlu memiliki kondisi
operasi tertentu. Peran pengendalian proses pada dasarnya adalah usaha untuk
mencapai tujuan proses agar berjalan sesuai yang diinginkan. Pengendalian proses
adalah bagian dari pengendalian automatik yang diterapkan di bidang teknologi
untuk menjaga kondisi operasi agar sesuai yang diinginkan.

12

Salah satu karakteristik pengendali yang penting adalah metoda atau cara
pengendali mengevaluasi sinyal galat untuk menghasilkan sinyal kendali.
Berdasarkan metode evaluasinya, pengedali dibedakan atas :
1. Pengendali diskontinyu
-

pengendali dua posisi (on-off)

pengendali tiga posisi

2. Pengendali kontinyu
-

pengendali proporsional (P)

pengendali proporsional-integral (PI)

pengendali proporsional-integral-derivatif (PID)

pengendali proporsional-derivatif (PD)

Pengendali proporsional (P) berfungsi mengatur elemen pangendali yang


merupakan batas-batas hidup dan mati dari suatu daya secara kontinyu dan akan
memberikan tanggapan/keluaran yang besarnya sebanding dengan perbedaan
harga antara variabel yang diukur dengan titik pengesetan yang dinyatakan
sebagai error (e). Besar keluaran dari aksi proporsional dinyatakan secara
matematis sebagai berikut :
U = (100/PB)e + Uo
Dengan : U = keluaran daya
PB = proposional band
E = sinyal error

13

Uo = keluaran daya saat error = 0


Proporsional band didefinisikan sebagai presentase perubahan masukan
yang dikehendaki untuk mengubah keluaran dari 0% - 100% atai sebagai
perbandingan masukan terhadap keluaran. Besar PB pada kebanyakan alat
pengendali dapat diatur untuk memperoleh tanggapan yang optimum akibat
adanya perubahan-perubahan pada proses.
Suatu sistem dengan hanya menggunakan pengendali proporsional selalu
masih terdapat penyimpangan dari harga titik pengesetannya sebagai suatu harga
yang diinginkan, apabila sistem diberikan pembebanan yang berubah-ubah.
Perubahan pembebanan ini disebut sebagai gangguan terhadap sistem proses.
Untuk mengatasi hal tersebut, mode integral sering digabungkan dengan
pengendai proporsional sehingga penyimpangan dapat dieliminasi.
Besar aksi integral adalah sebanding dengan luas di bawah kurva error
dan secara matematis dinyatakan sebagai :
U = f edt + Uo
Dengan : U = keluaran daya
F = laju pengulangan integral per menit
e

= sinyal error

= waktu

Uo = keluaran daya pada saat e = 0


Proses-proses cenderung menggunakan pengendali dengan proporsional band
besar untuk mencegah terjadinya osilasi, tetapi akibatnya timbul penyimpangan.
Penyetelan harga PB yang besar atau adanya perubahan pembebanan yang besar
akan menimbulkan penyimpangan.
14

2.6 Kesalahan yang biasa kita jumpai pada pengukuran tekanan adalah :
a.

Kebocoran pada sambungan pengukuran, hingga diperoleh hasil pengukuran


lebih kecil (pada pengukuran tekanan diatas tekanan atmosfir) atau diperoleh
hasil lebih besar (pada pengukuran tekanan dibawah tekanan atmosfir).

b. Pemasangan yang tidak tepat, misalnya pada pengukuran statis pipa udara,
sambungan pengukuran tidak benar-benar tegak lurus pada arah arus udara,
maka diperoleh kombinasi tekanan dinamis dan statis yang tidak dapat
didefinisikan.
c. Saluran pengukur yang tersumbat, bila sebagian saluran tersumbat, ,maka
terjadi pengukuran yang lambat dan ini berarti pengukuran tekanan berubahubah akan menyebabkan salah ukur yang besar.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi tekanan sebenarnya adalah pengukuran gaya yang bekerja pada
permukaan bidang. Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, dan dapat

15

diukur dalam unit seperti psi (pound per inci persegi), inci air, milimeter merkuri,
pascal (Pa, atau N/m) atau bar.
Macam Macam Tekanan:
1. Absolute Pressure (tekanan absolut)
2. Gauge Pressure (tekanan relatif)
3. Vacum Pressure (tekanan hampa)
4. Differential Pressure (tekanan differential)
Metode Pengukuran :
Ada beberapa macam metode pengukuran tekanan ,antara lain :
a. Kolom Zat Cair : - manometer bejana
- Tabung U kaki Miring
- Tabung dengan pelampung
- Manometer miring
b. Perubahan elastic : - Tabung Bourdon
- Bellows
- Membrane
c. Electric/Elektronik : - Termokopple
- Tahanan
- Induksi
- Strain gauge
Jenis alat ukur tekanan:
1. Manometer:
-

Manometer Kolom zat cair

Manometer Tabung U biasa

Manometer Kaki Membesar

Manometer Kaki Miring

Barometer Torricelli
Barometer Aneroid

2. Barometer:

16

3. Pegas Bourdon (Bentuk C/Spiral/Hellix)


4. Membran atau Diafragma
Ada 2 macam diafragma, yaitu:
- Diafragma kaku
- Diafragma lembek
5. Bellows
Pengendalian Tekanan
lup pengendalian tekanan, selalu terdiri dari 3 elemen dasar:
Elemen pengukuran.
Elemen Pengontrol.
Elemen pengendali akhir.
Berdasarkan metode evaluasinya, pengedali dibedakan atas :
1. Pengendali diskontinyu
-

pengendali dua posisi (on-off)

pengendali tiga posisi

2. Pengendali kontinyu
-

pengendali proporsional (P)

pengendali proporsional-integral (PI)

pengendali proporsional-integral-derivatif (PID)

pengendali proporsional-derivatif (PD)

17

DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. Alat Ukur Tekanan dan Pengendalinya
http://ml.scribd.com/doc/94119474/40720553-Tugas-Pengpros-tekanan diakses
tanggal 4/10/2012 pukul 00.00
Anonim1.Makalah Instrumentasi Tekanan.
http://ml.scribd.com/doc/57921379/Makalah-Instrumentasi-Tekanan diakses
tanggal 4/10/2012 pukul 00.00
Armad M,Fadly M . Slide pptx Pengukuran Tekanan.
http://www.slideshare.net/arman_muh/pengukuran-tekananpresentation diakses tanggal 4/10/2012 pukul 00.00
Slide Presentasi pptx Pengukuran Tekanan oleh ibu Heny Kusumayanti,ST MT

18

Vous aimerez peut-être aussi