Vous êtes sur la page 1sur 5

1. Bagaimana struktur organisasi puskesmas?

2. Bagaimana standar ANC di puskesmas sesuai dengan standar pelayanan, kebidanan?


Walaupun pelayanan antenatal care selengkapnya mencakup banyak hal yang
meliputi anamnese, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium
atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus (sesuai resiko yang ada), namun dalam
penerapan operasional dikenakan standar minimal 14/7 T. Cakupan pelayanan antenatal
care sesuai kebijakan program pelayanan asuhan antenatal harus sesuai standar yaitu 14
T, meliputi :
1.Timbang Berat Badan (T1)
2.Ukur Tekanan Darah (T2)
3.Ukur Tinggi Fundus Uteri (T3)
4.Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)
5.Pemberian imunisasi TT (T5)
6.Pemeriksaan Hb (T6)
7.Pemeriksaan VDRL (T7)
8.Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara (T8)
9.Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil (T9)
10.Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10)
11.Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11)
12.Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12)
13.Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T13)
14.Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14)
3. Bagaimana cara menentukan wilayah kerja suatu puskesmas?
4. Apasaja tugas posyandu?
a. Perbaikan gizi
Kader Posyandu dan petugas kesehatan yang terkait bertugas melakukan
perbaikan gizi berdasarkan hasil pencatatan di Kartu Menuju Sehat (KMS) Bayi, Balita
dan ibu hamil berupa penyuluhan tentang tumbuh kembang balita, makanan sehat, kurang
darah (anemia), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Vitamin A,
pemanfaatan pekarangan, dan penyuluhan pemberian makanan tambahn (PMT) dan
pemberian Vitamin A dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi yang
membutuhkan (Depkes RI 2006).
b. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Kader dan petugas kesehatan bertugas melakukan pemantauan kesehatan terhadap
kehamilan, kelahiran dan tumbuh kembang balita melalui buku Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) serta memberikan pelayanan kesehatan berupa imunisasi, pemberian tablet zat
besi, vitamin A, pemeriksaan kehamilan, penyuluhan dan pelayanan kesehatan lain sesuai
masalah yang tengah dihadapi di masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak.
c. Keluarga Berencana (KB)

Tugas Kader dan petugas kesehatan adalah memberikan penyuluhan mengenai


KB kepada masyarakat dan memberikan pelayanan KB berupa pemberian pil maupun
suntikan serta konseling KB (Hermawan, 2007).
d. Imunisasi
Kader Posyandu bertugas untuk mengajak masyarakat yang memiliki atau yang
termasuk sasaran dari imunisasi untuk ke posyandu dan memberikan peyuluhan
mengenai imunisasi sedangkan mengenai pemberian imunisasi dilakukan oleh petugas
kesehatan. Pemantauan imunisasi harus dilakukan oleh semua petugas baik pimpinan
program, supervisor dan petugas vaksinasi (Notoatmodjo 2003).
e. Penanggulangan penyakit Diare (P2 Diare)
Menurut Depkes RI (2006) bahwa kader dan petugas kesehatan bertugas untuk
memberikan penyuluhan mengenai diare terutama tentang penggunaan oralit dan larutan
gula garam dan pelayanan pemberian bubuk Oralit bagi yang mengalami diare.
5. Apa akibat jika tidak mendapatkan vitamin A secara berkala?
1. Gangguan dan Kelainan pada mata.
Seperti telah diketahui sebelumnya, vitamin A memiliki peran yang penting dalam
menjaga dan mengoptimalkan kesehatan mata manusia. Dan, pastinya sudah bisa ditebak,
apa yang akan terjadi ketika anda kekurangan asupan vitamin A. Ya, bagian organ
penglihatan ini pasti akan mengalami gangguan, dan fungsinya bisa menjadi tidak
optimal. Berikut ini beberapa gangguan gangguan fungsi mata yang bisa timbul karena
kurangnya asupan vitamin A :

Rabun Jauh

Rabun Dekat

Katarak

Menurunnya daya penglihatan

2. Berkurangnya imunitas tubuh.


Bagaimana hubungannya antara vitamin A dengan imunitas tubuh? Ternyata,
vitamin A merupakan salah satu vitamin yang memiliki peran penting dalam membentuk
sel T, yang merupakan sel yang berpengaruh terhadap imunitas tubuh. Imunitas tubuh
merupakan hal yang sangat penting, dan apabila imunitas tubuh menurun, maka
dipastikan tubuh akan mengalami berbagai macam infeksi dan penyakit, seperti :

Pusing, batuk, dan flu

Mudah merasa lelah

Demam

Dalam kondisi parah, tubuh dapat terserang penyakit penyakit kronis lainnya.

3. Infeksi Saluran kemih


Infeksi saluran kemih ternyata terjadi tidak hanya karena sering menahan buang
air kecil, namun juga dapat disebabkan oleh kurangnya vitamin A di dalam tubuh kita.
Vitamin A dapat membantu penyerapan air dan nutrisi pada bagian usus, sehingga ketika
tubuh mengalami kekurangan vitamin A, tubuh akan mengalami kekurangan cairan, yang
dapat mempengaruhi kandung kemih.
4. Memperngaruhi kesehatan kulit
Kekurangan vitamin A dapat menghambat dan menurunkan fungsi kelenjar
kelenjar kulit dalam memproduksi mucus, yang sangat berguna bagi kesehatan kulit. Hal
ini dapat berdampak pada :

Kulit bersisik

Kulit kering

Mudah terserang infeksi kulit

Kulit Pecah Pecah

Vous aimerez peut-être aussi