Vous êtes sur la page 1sur 18

PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN TENAGA KERJA DALAM


PELAKSANAAN KESEHATAN DAN KESELATAN KERJA
PADA HOME INDUSTRI

Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Gita Paradisma
Adeng Hidayatulloh
Reny Nur Afni Putri
Arif Rahmahabimantara
Nuris Fitria Hardianti
Muhammad Iqbal
Addib Auladana F.E.
Sinta Diani Rochmah
Wahyu Widyawati

P27820714002
P27820714007
P27820714016
P27820714017
P27820714024
P27820714027
P27820714029
P27820714031
P27820714036

PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
S U R AB AYA
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN TENAGA KERJA DALAM PELAKSANAAN


KESEHATAN DAN KESELATAN KERJA PADA HOME INDUSTRI

ASUHAN KEPERAWATAN TEORI TENAGA KERJA DALAM


PELAKSANAAN KESEHATAN DAN KESELATAN KERJA PADA HOME
INDUSTRI

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS TENAGA KERJA DALAM


PELAKSANAAN KESEHATAN DAN KESELATAN KERJA PADA HOME
INDUSTRI

I.

PENGKAJIAN
A. Data Inti
1. Sejarah
1) Industri sudah berdiri sejak 1980
2) Didirikan oleh mbah Sugito
3) Pernah mengalami masalah karena ketidakstabilan harga
bahan baku
4) Belum mempunyai cabang industry
5) Telah mendapat perijinan dari Departemen Kesehatan
6) Nama perusahaan PT. Sido Sugeh
7) Nama produk olahan yaitu Jenang Dodol
2. Demografi
1) Jumlah karyawan 10 laki-laki dan 20 perempuan
2) Usia karyawan 13-45 tahun
3) Jumlah pemilik 1 orang
3. Nilai dan Keyakinan
1) Agama yang dianut karyawan Islam
2) Karyawan diberikan kesempatan beribadah
3) Pada saat hari besar aktivitas kerja diliburkan
4. Vital Statitik
1) Pemilik mengatakan karyawan pernah terkena luka bakar,
tergores pisau, terluka akibat memarut kelapa.
2) Karyawan mencuci tangan sebelum dan sesudah kerja
3) Tidak ada karyawan yang meninggal dalam satu tahun
terakhir

B. Sub sistem
1. Lingkungan Fisik
1) Sudah terdapat Tempat Pembungan Akhir (TPA)
2) Sudah terdapat tempat pembungan limbah, limbah cair
dialirkan ke sungai. Limbah padat seperti tempurung kelapa
masih dipergunakan kembali
3) Luas industri 910 m2 atau 65 ubin
4) Industri terletak di jalan Sutoyo No. 69 Mojokerto
5) Daerah industri tidak rawan bencana
6) Terdapat ruangan untuk packing produk jenang
7) Terdapat penyiapan bahan dan tempat produksi bahan dasar
8) Terdapat tempat cuci tangan yang berjumlah 4 unit
9) Terdapat toilet untuk karyawan
10) Persediaan air bersih berasal dari sumur gali
11) Struktur bangunan permanen, lantai keramik, atap genteng,
dan ada ventilasi
12) Pencahayaan cukup namun ditempat packing pencahayaan
kurang
13) Ventilasi di bagian packing kurang
14) Ventilasi di bagian pengolahan jenang cukup

2. Pelayanan Kesehatan
1) Tersedia kotak P3K, namun isinya belum memadai. Hanya
2)
3)
4)
5)
6)
7)

terdapat peditox dalam kotak tersebut.


Tidak ada penanganan khusus pada kecelakaan kerja
Jika terjadi kecelakaan kerja parah baru dibawa rumah sakit
Tidak terdapat petugas kesehatan
Ada bantuan tetapi sedikit saat karyawan mengalami sakit
Tidak ada pemeriksaan kesehatan yang rutin
Tidak ada kunjungan rutin dalam pemberi pelayanan

kesehatan
8) Rumah sakit hidayah menjadi rujukan bagi karyawan yg
sakit
9) Tidak tersedia fasilitas sosial bagi karyawan
10) Karyawan tidak memiliki ansuransi kesehatan
3. Sosial Ekonomi
1) Omset inustri mencapai Rp. 90.000.000,-/perbulan
2) Keuntungan industri sekitar 10-15 juta/ bulan
3) Gaji karyawan tergangtung dari lama kerjanya pada industri
ini, kisaran 15 sampai 50 ribu perhari
4) Tambahan gaji lembur Rp.3.000,00/ jam

5) Tidak ada tunjangan karyawan


6) Beberapa karyawan membuat sistem tabungan karyawan
sendiri
7) Penggajian diberikan secara cash per harinya
4. Keamanan dan Transportasi
1) Sebanyak 100% (30 orang) karyawan tidak memakai APD
(tidak menggunakan alas kaki yang aman, tidak memakai
celemek, dan masker untuk melindungi mereka dari
paparan asap tungku)
2) Sebanyak 50% (15 orang) karyawan pernah terkena luka
bakar, tergores pisau, terluka akibat memarut kelapa.
3) Kondisi ruangan bekerja karyawan kurang nyaman seperti,
kipas angin yang terus hidup
4) Karyawan bekerja kurang lebih 9 jam/hari, jika banyak
5)
6)
7)
8)

order biasanya mereka lembur


Tidak ada fasilitas keamanan di industri seperti CCTV
Tidak ada alat pemadam kebakaran
Ada petugas keamanan pada malam hari
Disediakan transportasi untuk mengantarkan produk ke

konsumen
9) Tidak ada fasilitas antar jemput bagi karyawan ke industry
10) Sistem pembuangan limbah aman bagi karyawan dan
industri, masyarakat sekitar pun tidak pernah mengeluh
11) Waktu yang ditempuh karyawan menuju industri kurang
lebih 5 sampai 15 menit
12) Akses jalan menuju industri baik bagi karyawan
5. Politik dan Pemrintahan
1) Terdapat kecenderungan terhadap partai politik tertentu,
namun tidak ada pemaksaan bagi karyawan untuk
memberikan hak suara
2) Proses pengambilan keputusan dalam industri lebih
dipegang penuh oleh pemilik industry
3) Tidak ada cabang industry
4) Sudah mendapat ijin berdiri dari pemerintah setempat
6. Komunikasi
1) Bahasa yang digunakan oleh para karyawan ialah bahasa
jawa
2) Komunikasi antar karyawan efektif dan lancer

3) Alat komunikasi yang digunakan oleh para karyawan


adalah handphone
4) Informasi untuk karyawan disebarkan melalui handphone
5) Karyawan lama biasanya mengajari karyawan baru
7. Pendidikan
1) Tingkat pendidikan para karyawan SD dan SMP
2) Pelatihan dilakukan dari karyawan lama ke karyawan baru,
dan masa training 2 hari
8. Rekreasi
1) Jadwal liburan rutin 3 tahun terakhir selebihnya karyawan
dikasih uang untuk berlibur sendiri
2) Tiga tahun terakhir tidak ada program rekreasi bersama
3) Tidak ada hiburan saat karyawan bekerja, tidak ada
televisi/radio di ruang packing maupun ruang produksi
Pengkajian Fisik
Hasil pengkajian fisik, tanda-tanda vital karyawan dalam batas
normal. Namun, ditemukan salah satu karyawan (13 tahun) yang
mengalami hipertensi. Kami tidak melakukan pengkajian mendalam
apakah hipertensi tersebut penyakit keturunan ataukah ada faktor lain.
Anak tersebut bekerja atas kemauan sendiri tanpa ada paksaan dari pihak
luar.

ANALISA DATA
No.
1.

Data Fokus
Data Primer
a. Berdasarkan

hasil

Masalah
Gaya Hidup Monoton
observasi,

Penyebab
Kurangnya sumber
daya

manusia

dan

didapatkan data bahwa karyawan

teknologi

pada

bekerja kurang lebih 9 jam/hari,

karyawan

home

jika

banyak

order

mereka lembur
b. Berdasarkan hasil
dengan

karyawan,

mengatakan

bahwa

biasanya

industri

Jenang

Dodol.
wawancara
mereka
karyawan

masuk kerja setiap hari


c. Berdasarkan hasil wawancara
dengan karyawan, tiga tahun
terakhir

tidak

ada

program

rekreasi bersama
Data Sekunder
a. Berdasarkan data dari pemilik
Industri tidak ada hiburan di
ruang kerja. Misal : televisi atau
radio
b. Berdasarkan data dari pemilik
Industri

kegiatan

karyawan
2.

yaitu

utama
packing,

memotong, mengaduk adonan


Data Primer
a. Berdasarkan
dengan

Ketidakefektifan

hasil

wawancara Pemeliharaan

karyawan,

mereka Kesehatan

Gangguan

Persepsi

pekerja

terhadap

pentingnya kesehatan

mengatakan bahwa tidak mau dan

pada karyawan home

sulit jika disuruh memakai APD

industri

karena mengganggu pekerjaan.


b. Berdasarkan hasil observasi pada
lingkungan Industri didapat data
bahwa 100% (30 orang) karyawan
tidak ada yang menggunakan APD
(menggunakan masker, alas kaki
yang sesuai, dan celemek) saat
bekerja
Data Sekunder

Dodol.

Jenang

a. Berdasarkan data dari pemilik


Industri

didapat

data

yaitu

jumlah karyawan 10 laki-laki


dan 20 perempuan
b. Berdasarkan data dari pemilik
Industri belum tersedianya alat
3.

pemadam kebakaran
Data Primer
a. Berdasarkan
dengan

hasil

Perilaku

wawancara cenderung beresiko

karyawan,

mereka

mengatakan bahwa 50% (15


orang) karyawan pernah terkena
luka

bakar,

tergores

pisau,

terluka akibat memarut kelapa.


Data Sekunder
Berdasarkan

data

dari

pemilik

Industry 100 % (30 orang) karyawan


tidak

menggunakan

APD

(menggunakan masker, alas kaki


yang sesuai, dan celemek) saat
bekerja

kesehatan Kurang Pengetahuan


pada karyawan home
industri
Dodol.

Jenang

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gaya hidup monoton pada kelompok karyawan Home Industri Jenang
Dodol berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang keuntungan
latihan fisik bagi kesehatan ditandai dengan karyawan bekerja kurang
lebih 9 jam/hari, jika banyak order biasanya mereka lembur, karyawan
masuk kerja setiap hari dan tiga tahun terakhir tidak ada program rekreasi
bersama
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada kelompok karyawan Home
Industri Jenang Dodol berhubungan dengan gangguan persepsi pekerja
terhadap pentingnya kesehatan ditandai dengan tidak mau dan sulit jika
disuruh memakai APD karena mengganggu pekerjaan dan 100% (30
orang) karyawan tidak ada yang menggunakan APD (menggunakan
masker, alas kaki yang sesuai, dan celemek) saat bekerja
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada kelompok karyawan Home
Industri Jenang Dodol berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
pentingnya perilaku kesehatan ditandai dengan 50% (15 orang) karyawan
pernah terkena luka bakar, tergores pisau, terluka akibat memarut kelapa
dan 100 % (30 orang) karyawan tidak menggunakan APD (menggunakan
masker, alas kaki yang sesuai, dan celemek) saat bekerja

Skoring Masalah
Dari hasil analisa data, didapatkan data yang kemudian dilakukan
scoring masalah untuk menentukan prioritas masalah, adapun scoring
masalah tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
PRIORITAS MASALAH :

NO

Diagnosa

Pentingnya

Perubahan

Keperawatan

Penyelesaian

Positif

Penyelesaia

untuk n

Total

untuk Score

Masalah
1 : rendah
2 : sedang
3 : tinggi

Penyelesaian

Peningkatan

di Komunitas

Kualitas

0 : tidak ada
1 : rendah
2 : sedang
3 : tinggi

Hidup
0 : tidak ada
1 : rendah
2 : sedang
3 : tinggi

1.

Gaya

hidup 2

monoton

pada

kelompok
karyawan Home
Industri

Jenang

Dodol
berhubungan
dengan

kurang

pengetahuan
tentang
keuntungan
latihan fisik bagi
kesehatan
ditandai dengan
karyawan
bekerja

kurang

lebih 9 jam/hari,
jika
order

banyak
biasanya

mereka lembur,
karyawan masuk
kerja setiap hari

dan tiga tahun


terakhir
ada
2.

tidak
program

rekreasi bersama
Ketidakefektifan
pemeliharaan
kesehatan

pada

kelompok
karyawan Home
Industri

Jenang

Dodol
berhubungan
dengan
gangguan
persepsi pekerja
terhadap
pentingnya
kesehatan
ditandai dengan
tidak mau dan
sulit jika disuruh
memakai

APD

karena
mengganggu
pekerjaan

dan

100% (30 orang)


karyawan

tidak

ada

yang

menggunakan
APD
(menggunakan
masker, alas kaki
yang sesuai, dan

celemek)

saat

bekerja
3.

Perilaku

kesehatan
cenderung
beresiko

pada

kelompok
karyawan Home
Industri

Jenang

Dodol
berhubungan
dengan

kurang

pengetahuan
tentang
pentingnya
perilaku
kesehatan
ditandai dengan
50% (15 orang)
karyawan pernah
terkena

luka

bakar,

tergores

pisau,

terluka

akibat memarut
kelapa dan 100
%

(30

karyawan

orang)
tidak

menggunakan
APD
(menggunakan
masker, alas kaki
yang sesuai, dan

celemek)

saat

bekerja

Hasil dari skoring didapatkan diagnosa (berdasarkan prioritas masalah):


1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada kelompok karyawan Home
Industri Jenang Dodol berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
pentingnya perilaku kesehatan ditandai dengan 50% (15 orang) karyawan
pernah terkena luka bakar, tergores pisau, terluka akibat memarut kelapa
dan 100 % (30 orang) karyawan tidak menggunakan APD (menggunakan
masker, alas kaki yang sesuai, dan celemek) saat bekerja
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada kelompok karyawan Home
Industri Jenang Dodol berhubungan dengan gangguan persepsi pekerja
terhadap pentingnya kesehatan ditandai dengan tidak mau dan sulit jika
disuruh memakai APD karena mengganggu pekerjaan dan 100% (30
orang) karyawan tidak ada yang menggunakan APD (menggunakan
masker, alas kaki yang sesuai, dan celemek) saat bekerja.
3. Gaya hidup monoton pada kelompok karyawan Home Industri Jenang
Dodol berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang keuntungan
latihan fisik bagi kesehatan ditandai dengan karyawan bekerja kurang
lebih 9 jam/hari, jika banyak order biasanya mereka lembur, karyawan
masuk kerja setiap hari dan tiga tahun terakhir tidak ada program rekreasi
bersama

II.

PERENCANAAN KOMUNITAS

Diagnosa

Tujuan Umum

Perilaku kesehatan cenderung Setelah


beresiko

pada

kelompok

karyawan Home Industri Jenang


Dodol

berhubungan

dengan

kurang

pengetahuan

tentang

pentingnya perilaku kesehatan


ditandai dengan 50% (15 orang)
karyawan pernah terkena luka
bakar, tergores pisau, terluka
akibat memarut kelapa dan 100
% (30 orang) karyawan tidak
menggunakan

APD

(menggunakan masker, alas kaki


yang sesuai, dan celemek) saat
bekerja

Tujuan Khusus

dilakukan 1. Pekerja

Perencanaan

dapat 1. Berikan

Evaluasi

pengetahuan Kriteria evaluasi :


Pengetahuan
pekerja
tindakan
memahami
dan
tentang kesehatan dan
meningkat tentang
keperawatan
mengerti
keselamatan kerja.
Standar Evaluasi:
2. Berikan pengetahuan
selama
2
hari
pentingnya
1. 100 % (30 orang) dari
tentang macam-macam
diharapkan terdapat
pengetahuan
pekerja
mau
alat-alat pelindung diri
peningkatan
menjaga perilaku
menggunakan
APD
yang tepat digunakan
pengetahuan.
kesehatan
yang lengkap
2. Pekerja
dapat
bagi pekerja.
mengetahui
pentingnya
penggunaan

alat

pelindung diri saat


bekerja.

Ketidakefektifan
kesehatan

pemeliharaan Setelah

pada

dilakukan 1. Pekerja

kelompok tindakan

mengetahui fungsi

karyawan Home Industri Jenang keperawatan


Dodol

berhubungan

gangguan

dengan selama

persepsi

dari
hari

pekerja diharapkan pekerja

terhadap pentingnya kesehatan memahami

fungsi

ditandai dengan tidak mau dan dari pelindung diri


sulit jika disuruh memakai APD

penggunaan

alat pelindung diri


untuk

dan

meminimalkan
resiko saat bekerja

1. Berikan pengetahuan Kriteria evaluasi :


Pengetahuan
pekerja
ke pekerja tentang
meningkat tentang
fungsi
alat-alat
Standar Evaluasi:
pelindung diri saat 1. 100 % (30 orang) dari
bekerja.
2. Sediakan
pelindung

alat-alat
diri

di

tempat kerja secara

pekerja

mengetahui

fungsi

pentingnya

penggunaan
pelindung diri

lengkap dalam jumlah


disesuaikan

dan 100% (30 orang) karyawan

jumlah

tenaga kerja.
3. Identifikasi kebiasaan

tidak ada yang menggunakan


(menggunakan

menjaga

kesehatan

karena mengganggu pekerjaan

APD

dapat

masker,

yang sederhana dan

alas kaki yang sesuai, dan

terukur

celemek) saat bekerja.

misalnya

kebiasaan

untuk

memakai

masker,

pelindung kaki yang


Gaya

hidup

monoton

pada Setelah

dilakukan 1. Pekerja

sesuai dan lain-lain


dapat 1. Berikan pengetahuan Kriteria evaluasi :

alat

kelompok

karyawan

Home tindakan

mengetahui

Industri

Jenang

Dodol keperawatan

keuntungan

berhubungan

dengan

pengetahuan

kurang selama

hari

tentang diharapkan

keuntungan latihan fisik bagi karyawan


kesehatan

ditandai

dengan memahami tentang

karyawan bekerja kurang lebih pentingnya latihan


9 jam/hari, jika banyak order fisik
biasanya

mereka

lembur,

kepada pekerja tentang Pengetahuan


dari

pentingnya latihan fisik meningkat tentang


Standar Evaluasi:
melakukan latihan
bagi pekerja.
1. 100 % (30 orang) dari
2. Ajak pekerja untuk
fisik bagi pekerja
pekerja mau melakukan
melakukan
kegiatan
latihan fisik rutin sesuai
latihan fisik rutin.
3. Buat jadwal untuk
dengan jadwal
rutinitas
latihan

melakukan
fisik

bagi

pekerja

karyawan masuk kerja setiap


hari dan tiga tahun terakhir
tidak

ada

program

rekreasi

bersama

III.

Implementasi
NO
1

pekerja

DIAGNOSA
TINDAKAN
Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada SENIN, 27 APRIL 2016
Pukul 08.30 09.00 WIB
kelompok karyawan Home Industri Jenang
- Melakukan
penyuluhan

PARAF
tentang

Dodol

berhubungan

dengan

kurang

keselamatan dan kesehatan kerja


Hasil : Pekerja memperhatikan dengan

pengetahuan tentang pentingnya perilaku

baik dan memahami tentang keselamatan

kesehatan ditandai dengan 50% (15 orang)

dan kesehatan kerja.

karyawan pernah terkena luka bakar, tergores


pisau, terluka akibat memarut kelapa dan 100
% (30 orang) karyawan tidak menggunakan
APD (menggunakan masker, alas kaki yang

SELASA 28 APRIL 2016


Pukul 08.00 09.00 WIB
-

Melakukan penyuluhan tentang macam


macam alat pelindung diri yang cocok

sesuai, dan celemek) saat bekerja

dipakai saat bekerja.


Hasil : Pekerja memperhatikan dengan
baik dan memahami tentang keselamatan
dan kesehatan kerja
2

Ketidakefektifan

pemeliharaan

kesehatan SELASA 28 APRIL 2016

pada kelompok karyawan Home Industri Pukul 09.00 09.15


Jenang
gangguan

Dodol

berhubungan

persepsi

pekerja

dengan terhadap

pentingnya kesehatan ditandai dengan tidak


mau dan sulit jika disuruh memakai APD
karena mengganggu pekerjaan dan 100% (30

Melakukan penyuluhan

tentang fungsi

alat-alat pelindung diri saat bekerja.


Hasil : Pekerja memahami tentang fungsi
alat alat pelindung diri saat bekerja.
RABU 29 APRIL 2016
Pukul 08.00 09.00

orang)

karyawan

tidak

ada

yang -

Menyediakan alat-alat pelindung diri di

menggunakan APD (menggunakan masker,

tempat kerja secara lengkap dalam jumlah

alas kaki yang sesuai, dan celemek) saat

disesuaikan jumlah tenaga kerja.


Hasil : Tersedianya alat alat pelindung

bekerja.

diri di tempat kerja secara lengkap


KAMIS 30 APRIL 2016
Pukul 08.00- 09.00
-

Mengidentifikasi

kebiasaan

yang

sederhana dan terukur misalnya kebiasaan


untuk memakai masker, pelindung kaki
yang sesuai dan lain-lain
Hasil : Dapat mengidentifikasi kebiasaan
pekerja dalam memakai alat pelindung
3

Gaya

hidup

monoton

pada

diri.
kelompok SELASA 28 APRIL 2016

karyawan Home Industri Jenang Dodol Pukul 09.15 09.30


berhubungan dengan kurang pengetahuan -

Melakukan

tentang

pentingnya latihan fisik bagi pekerja.


Hasil : Pekerja mengetahui tentang

keuntungan

latihan

fisik

bagi

kesehatan ditandai dengan karyawan bekerja


kurang lebih 9 jam/hari, jika banyak order

penyuluhan

pentingnya latihan fisik

tentang

biasanya mereka lembur, karyawan masuk RABU 29 APRIL 2016


kerja setiap hari dan tiga tahun terakhir tidak Pukul 09.00 09.15
ada program rekreasi bersama

Melakukan kegiatan latihan fisik rutin


bersama pekerja.
Hasil : Pekerja mengikuti kegiatan latihan

fisik rutin
KAMIS 30 APRIL 2016
Pukul 09.00 09.15
- Membuat
jadwal
untuk

rutinitas

melakukan latihan fisik bagi pekerja


Hasil : Jadwal rutinitas latihan fisik bagi
pekerja terselesaikan
IV.

EVALUASI

Vous aimerez peut-être aussi