Vous êtes sur la page 1sur 24

Aluminium

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

magnesium aluminium silikon

A
l

G
a
13Al
Tabel periodik

Penampilan
abu-abu perak metalik

Garis spektrum dari aluminium


Ciri-ciri umum
Nama, lambang, Nomor
aluminium, Al, 13
atom
Dibaca
Britania Raya i /ljmnim/
AL-ew-MIN-ee-m; or

/lumnm/
-LOO-mi-nm
AS

Jenis unsur
Golongan, periode, blok
Massa atom standar

logam lainnya
13, 3, p
26.9815386(13)
[Ne] 3s2 3p1
2, 8, 3

Konfigurasi elektron

Sifat fisika
Fase
solid
Massa jenis (mendekati
2.70 gcm3
suhu kamar)
Massa jenis cairan pada t.l. 2.375 gcm3
933.47 K,660.32 C,1220.58
Titik lebur
F
Titik didih
2792 K,2519 C,4566 F
Kalor peleburan
10.71 kJmol1
Kalor penguapan
294.0 kJmol1
Kapasitas kalor
24.200 Jmol1K1
Tekanan uap

P (Pa)
at T (K)

1
10
100 1 k 10 k 100 k
1482 1632 1817 2054 2364 2790

Sifat atom
3, 2[1], 1[2]
Bilangan oksidasi
(oksida amfoter)
Elektronegativitas
1.61 (skala Pauling)
Energi ionisasi
pertama: 577.5 kJmol1
(lebih lanjut)
ke-2: 1816.7 kJmol1
ke-3: 2744.8 kJmol1
Jari-jari atom
143 pm
Jari-jari kovalen
1214 pm
Jari-jari van der Waals 184 pm
Lain-lain
Struktur kristal
face-centered cubic

Pembenahan magnetik paramagnetik[3]


Keterhambatan elektris (20 C) 28.2 nm
Konduktivitas termal
237 Wm1K1
Ekspansi termal
(25 C) 23.1 mm1K1
Kecepatan suara (batang (suhu kamar) (rolled)
ringan)
5,000 ms1
Modulus Young
70 GPa
Modulus Shear
26 GPa
Bulk modulus
76 GPa
Rasio Poisson
0.35
Kekerasan Mohs
2.75
Kekerasan Viker
167 MPa
Kekerasan Brinell
245 MPa
Nomor CAS
7429-90-5
Isotop paling stabil
Artikel utama: Isotop dari aluminium

iso

NA

Waktu paruh DM DE (MeV) DP


26
+
1.17
Mg
26
5
26
Al sisa
7.1710 thn

Mg

1.8086
27
Al 100%
Al stabil dengan 14 neutron

Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium
ialah logam paling berlimpah.
Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang berjumlah
sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam
penggunaan aditif makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan hidung,
antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap tembakau, penggunaan aluminium foil, peralatan
masak, kaleng, keramik , dan kembang api.
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat. Merupakan konduktor yang
baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi
menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Tahan korosi.

Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel
bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat
terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dsb.
Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disks.

Sejarah
Pada abad ke-19, sebelum ditemukannya proses elektrolisis, aluminium hanya bisa didapatkan
dari bauksit dengan proses kimia Whler. Dibandingkan dengan elektrolisis, proses ini sangat
tidak ekonomis, dan harga aluminium dulunya jauh melebihi harga emas. Karena dulu dianggap
sebagai logam berharga, Napoleon III dari Perancis (1808-1873) pernah melayani tamunya yang
pertama dengan piring aluminium dan tamunya yang kedua dengan piring emas dan perak.[4][5]
Pada tahun 1886, Charles Martin Hall dari Amerika Serikat (1863-1914) dan Paul L.T. Hroult
dari Perancis (1863-1914) menemukan proses elektrolisis yang sampai sekarang membuat
produksi aluminium ekonomis.[4]
http://id.wikipedia.org/wiki/Aluminium

Sifat Unsur Aluminium dan Senyawanya

Sifat Unsur Aluminium dan Senyawanya- Aluminium berada dalam golongan IIIA pada
sistem periodik dengan elektron valensi ns2 np1, dan bilangan oksidasi +3. Aluminium pada
umumnya membentuk senyawa kovalen. Senyawa ion aluminium sangat terbatas, misalnya AlF3.
1. Kelimpahan Aluminium di Alam

Aluminium merupakan unsur dengan kelimpahan pada urutan ketiga dalam kerak bumi (setelah
oksigen dan silikon). Aluminium terutama terdapat dalam mineral aluminosilikat yang
ditemukan berasal dari batuan kulit bumi. Akibat perubahan alam, batuan ini membentuk
lempung yang mengandung aluminium. Setelah melalui proses alam yang panjang dan lama,
lempung tersebut menghasilkan deposit bauksit, suatu bijih aluminium yang mengandung
AlO(OH) dan Al(OH)3 dalam berbagai komposisi. orundum adalah mineral keras yang
mengandung aluminium oksida, Al2O3. Oksida aluminium murni tidak berwarna, tetapi akibat
adanya pengotor dapat menghasilkan berbagai warna. Contohnya seperti pada Gambar 3.26, safir
berwarna biru dan ruby berwarna merah tua.

Gambar 3.26 (a) Ruby berwarna biru. (b) Safir berwarna merah tua
2. Sifat-Sifat Unsur Aluminium

Berdasarkan potensial reduksi standar (E = 1,66), aluminium mudah teroksidasi menjadi


aluminium oksida, Al2O3. Oksida ini membentuk lapisan tipis pada permukaan aluminium dan
bersifat inert terhadap oksidasi sehingga lapisan oksida ini mampu mencegah terjadinya oksidasi
berkelanjutan (pasivasi). Aluminum dapat bereaksi secara langsung dengan halogen membentuk
aluminium halida disertasi pelepasan gas hidrogen.
2Al(s) + 6HCl(aq) 2AlCl3(aq) + 3H2(g)
Dengan asam nitrat, aluminium tidak bereaksi karena ada lapisan oksida yang tahan terhadap
asam nitrat.
Tabel 3.14 Sifat Fisika dan Kimia Aluminium
Sifat Sifat

Aluminium

Titik leleh (C)

660

Titik didih (C)

2467

Massa jenis (gcm3)

2,70

Keelektronegatifan

1,5

Jari-jari ion ( )

0,68

Jari-jari kovalen ( )

1,25

Potensial reduksi (V)

1,66

Aluminium hidroksida larut dalam asam membentuk ion Al3+, dan dalam basa berlebih
membentuk ion aluminat, Al(OH)4 .

Al(OH)3(s) + 3H+(aq) Al3+(aq) + 3H2O(l)


Al(OH)3(s) + OH(aq) Al(OH)4(aq)
Dengan demikian, aluminium hidroksida adalah suatu amfoter.
3. Pembuatan dan Kegunaan Unsur/Senyawa Aluminium
Aluminium dibuat melalui proses Hall H roult, suatu metode komersial pembuatan aluminium
melalui elektrolisis aluminium oksida yang dilarutkan dalam lelehan kriolit, Na3AlF6. Campuran
kriolit dielektrolisis pada suhu sekitar 950C. Sel elektrolisis ditunjukkan pada Gambar 3.27.

Gambar 3.27 Sel Hall-Heroult untuk produksi aluminium Aluminium oksida dielektrolisis dalam
kriolit cair (elektrolit).
Lelehan Al terbentuk pada katode dan berkumpul di bawah sel, yang dikeluarkan secara berkala.
Walaupun reaksi pada elektrolisis sangat rumit, tetapi reaksi bersihnya dapat dituliskan seperti
berikut.
Katode: 4Al3+(aq) + 12e 4Al(l)
Anode: 12O2(aq) + 3C(s) 3CO2(g) + 12e
Reaksi sel: 2[2Al3++3O2] + 3C(s) 4Al(l)+3CO2(g)
Anode karbon dibuat dari karbonasi minyak bumi yang harus diganti secara kontinu sebab sering
terkontaminasi oleh pengotor. Aluminium dibuat dalam jumlah besar untuk paduan logam.
Logam aluminium murni bersifat lunak dan mudah terkorosi. Penambahan sejumlah kecil logam
lain, seperti Cu, Mg, atau Mn, aluminium akan menjadi keras dan tahan terhadap korosi.
Beberapa aluminium digunakan untuk mengekstraksi logam lain. Logam kromium diperoleh
melalui reduksi oksidanya oleh serbuk aluminium. Reaksi Cr2O3 dengan aluminium bersifat
eksotermis.
Cr2O3(s) + 2Al(l) Al2O3(l) + 2Cr(l) H= 536 kJ

Reaksi serupa diterapkan pada las listrik untuk menyambung besi, yaitu campuran dari serbuk
aluminium dan besi(III) oksida, yang disebut termit (lihat Gambar 3.29). Sekali campuran ini
dibakar, reaksi berlangsung terus menghasilkan pijar tinggi bertabur bunga api.

Gambar 3.29 Pembakaran termit


2Al + Fe2O3 2Fe + Al2O3
Senyawa aluminium yang penting adalah alumina atau aluminium oksida. Senyawa ini dibuat
melalui pemanasan aluminium hidroksida yang diperoleh dari bauksit dan dilakukan pada 550C.
Alumina membentuk senyawa berpori atau berupa serbuk padat berwarna putih.
2Al(OH)3(s) Al2O3(s) + 3H2O(l)
Alumina digunakan sebagai katalis, juga digunakan untuk memproduksi logam aluminium. Jika
alumina diuapkan pada suhu tinggi (2.045C), akan terbentuk corundum yang digunakan sebagai
ampelas atau gerinda. Jika alumina diuapkan dengan logam pengotor tertentu, akan diperoleh
permata safir atau ruby. Ruby sintesis mengandung 2,5% kromium oksida, Cr2O3 dalam alumina,
dan digunakan terutama pada arloji dan sebagai asesoris permata. Dalam air, ion aluminium
membentuk kompleks hidrat, Al(H2O)63+dan ion ini mudah terhidrolisis:
[Al(H2O)6]3+(aq)+H2O(l) [Al(H2O)5OH]2+(aq)+ H3O+(aq)
Aluminium sulfat oktadekahidrat, Al2(SO4)3.18H2O merupakan garam aluminium yang dapat
larut dalam air, dibuat melalui pelarutan bauksit dalam asam sulfat. Aluminium sulfat digunakan
dalam jumlah besar untuk perekat kertas. Pada proses ini, zat seperti lempung dari aluminium
sulfat ditambahkan ke dalam fiber selulosa untuk menghasilkan material berpori menjadi halus.
Aluminium sulfat juga digunakan untuk mengolah air limbah dari pulp kertas dan untuk

menjernihkan air limbah. Jika basa ditambahkan kepada larutan garam aluminium ini, endapan
seperti gelatin dari aluminium hidroksida terbentuk.
Al3+(aq) + 3OH(aq) Al(OH)3(s)
Ion aluminium mengkoagulasi suspensi koloid yang selanjutnya menyerap endapan aluminium
hidroksida. Aluminium hidroksida sering diendapkan ke dalam fiber untuk menyerap celupan
tertentu. Aluminium klorida heksahidrat, AlCl3.6H2O dapat dibuat melalui pelarutan alumina
dalam asam klorida. Garam ini digunakan sebagai penghilang bau keringat dan desinfektan
(Gambar 3.31).

Gambar 3.31 Tawas, AlK(SO4)2.12H2O digunakan untuk pengolahan air.


Garam aluminium tidak berhidrat, AlCl3 tidak dapat dibuat melalui pemanasan hidrat sebab akan
terurai menghasilkan HCl. Aluminium klorida tak berhidrat diperoleh melalui reaksi serbuk
aluminium dengan gas klorin.
2Al(s) + 3Cl2(g) 2AlCl3(s)
Padatan AlCl3 diyakini ionis, tetapi jika dipanaskan pada suhu titik lelehnya akan terbentuk
senyawa kovalen Al2Cl6. Aluminium klorida menyublim pada titik lelehnya (180C) dan molekul
Al2Cl6 terdapat dalam uapnya. Struktur Al2Cl6 merupakan dimer dari AlCl3 dengan klorin sebagai
jembatannya.
Pada suhu lebih tinggi, molekul Al2Cl6 berwujud uap akan terdisosiasi menjadi molekul AlCl3
dengan struktur molekul trigonal planar. Aluminium klorida tak berhidrat ini digunakan sebagai
katalis, misalnya pada pembuatan etilbenzena.
Contoh Mengidentifikasi Senyawa Aluminium

Suatu larutan diduga mengandung NaCl(aq), MgCl2(aq), atau AlCl3(aq). Bahan uji kimia apakah
untuk mengidentifikasi larutan ini? Anda hanya dapat menggunakan satu zat.
Jawab

Tambahkan NaOH(s) tetes demi tetes ke dalam larutan. Jika NaOH(s) ditambahkan pada
AlCl3(aq), endapan putih Al(OH)3 terbentuk. Penambahan NaOH secara berlebih akan
melarutkan kembali endapan yang terbentuk menghasilkan aluminat yang larut, Na[Al(OH)4].
Jika NaOH ditambahkan ke dalam larutan MgCl2, padatan putih Mg(OH)2 terbentuk.
Penambahan NaOH berlebih tidak melarutkan endapan yang terbentuk. Larutan NaCl tidak
memberikan endapan dengan ditambahkannya NaOH.
http://budisma.web.id/aluminium-dan-senyawanya.html
Alumunium
Ditulis oleh Yulianto Mohsin pada 21-10-2006
Sejarah

(Latin: alumen, alum) Orang-orang Yunani dan Romawi kuno menggunakan alum sebagai cairan
penutup pori-pori dan bahan penajam proses pewarnaan. Pada tahun 1761 de Morveau
mengajukan nama alumine untuk basa alum dan Lavoisier, pada tahun 1787, menebak bahwa ini
adalah oksida logam yang belum ditemukan.
Wohler yang biasanya disebut sebagai ilmuwan yang berhasil mengisolasi logam ini pada 1827,
walau aluminium tidak murni telah berhasil dipersiapkan oleh Oersted dua tahun sebelumnya.
Pada 1807, Davy memberikan proposal untuk menamakan logam ini aluminum (walau belum
ditemukan saat itu), walau pada akhirnya setuju untuk menggantinya dengan aluminium. Nama
yang terakhir ini sama dengan nama banyak unsur lainnya yang berakhir dengan ium.
Aluminium juga merupakan pengejaan yang dipakai di Amerika sampai tahun 1925 ketika
American Chemical Society memutuskan untuk menggantikannya dengan aluminum. Untuk
selanjutnya pengejaan yang terakhir yang digunakan di publikasi-publikasi mereka.
Sumber

Metoda untuk mengambil logam aluminium adalah dengan cara mengelektrolisis alumina yang
terlarut dalam cryolite. Metoda ini ditemukan oleh Hall di AS pada tahun 1886 dan pada saat
yang bersamaan oleh Heroult di Perancis. Cryolite, bijih alami yang ditemukan di Greenland
sekarang ini tidak lagi digunakan untuk memproduksi aluminium secara komersil. Penggantinya
adalah cariran buatan yang merupakan campuran natrium, aluminium dan kalsium fluorida.
Aluminium merupakan logam yang paling banyak ditemukan di kerak bumi (8.1%), tetapi tidak
pernah ditemukan secara bebas di alam. Selain pada mineral yang telah disebut di atas, ia juga
ditemukan di granit dan mineral-mineral lainnya.
Sifat-sifat

Aluminium murni, logam putih keperak-perakan memiliki karakteristik yang diinginkan pada
logam. Ia ringan, tidak magnetik dan tidak mudah terpercik, merupakan logam kedua termudah
dalam soal pembentukan, dan keenam dalam soal ductility.
Kegunaan

Aluminium banyak digunakan sebagai peralatan dapur, bahan konstruksi bangunan dan ribuan
aplikasi lainnya dimanan logam yang mudah dibuat, kuat dan ringan diperlukan.
Walau konduktivitas listriknya hanya 60% dari tembaga, tetapi ia digunakan sebagai bahan
transmisi karena ringan. Aluminium murni sangat lunak dan tidak kuat. Tetapi dapat dicampur
dengan tembaga, magnesium, silikon, mangan, dan unsur-unsur lainnya untuk membentuk sifatsifat yang menguntungkan.
Campuran logam ini penting kegunaannya dalam konstruksi pesawat modern dan roket. Logam
ini jika diuapkan di vakum membentuk lapisan yang memiliki reflektivitas tinggi untuk cahaya
yang tampak dan radiasi panas. Lapisan ini menjaga logam dibawahnya dari proses oksidasi
sehingga tidak menurunkan nilai logam yang dilapisi. Lapisan ini digunakan untuk memproteksi
kaca teleskop dan kegunaan lainnya.
Senyawa

Senyawa yang memiliki kegunaan besar adalah aluminium oksida, sulfat, dan larutan sulfat
dalam kalium. Oksida aluminium, alumina muncul secara alami sebagai ruby, safir, corundum
dan emery dan digunakan dalam pembuatan kaca dan tungku pemanas.

http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/alumunium/

Manfaat Unsur Serta Senyawa

Manfaat Unsur Serta Senyawa


1. Unsur dan senyawa aluminium (Al)

Unsur aluminium (Al)

Logam Al dengan Ar=27 merupakan logam yang ringan kuat, tahan korosi
dengan daya hantar listrik dan panas yang baik, keras, dan awet serta tidak
reaktif sehingga logam ini banyak digunakan dalam pembuatan alat-alat sebagai
berikut:
1. Alat-alat dapur, badan pesawat terbang, rangka bangunan dan velg ban mobil.
2. Lembaran tipis aluminium (aluminium foil) yang banyak digunakan untuk
kemasan makanan dan alat-alat bantu dilaboratorium.
3. Jarinngan transmisi tegangan tinggi, karena aluminium memiliki daya hantar
listrik yang baik.

Senyawa Aluminium (Al)


1. Senyawa aluminium yang dikenal luas adalah tawas KA2SO4. Al2(SO4) 24H2O
yang jika dilarutkan dalam air digunakan untuk menjernihkan air.
2. Senyawa aluminium hidroksida (Al COH3) digunakan sebagai obat mag yang
dapat menetralkan kelebihan asam lambung.
2. Unsur Senyawa Karbon (C)

Unsur Karbon (C)


Unsur karbon merupakan golongan IV yang atom-atomnya memiliki 4
elektron valensi cendrung berikatan secara kovalen. Karbon dengan oksigen
membentuk dua senyawa oksida yaitu : Karbin Monoksida (CO) dan karbon

Dioksida (CO2). Karbon yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari


merupakan karbon dalam bentuk :
1. Intan merupakakan Kristal karbon tetrahedral. Intan berwujud padatan yang sangat
keras sehingga digunakan sebagai alat pemotong dan mata bor dalam tambang
minyak. Selain itu intan yang sudah diasah yang dikenal sebagai berlian digunakan
untuk berbagai jenis perhiasan.
2. Grafit yaitu Kristal karbon heksagonal simetris yang dalam kehidupan sehari-hari
digunakan sebagai pembuatan pensil, zat warna untuk cat hitam, pelumas kering
electrode pada batrey, pembuatan baja dan batu-batu tahan api.
3. Bentuk Amorf (seperti arang, kokas, batu bara, dan karbon hitam) memiliki sifat
rapuh. Karbon ini digunakan sebagai bahan bakar (batu bara), zat warna hitam,
tinta cetak, dan pereduksi pada proses peleburan logam. Karbon amorf yang
diaktifkan digunakan sebagai adsorben (penyerap) bau-bauan, gas beracun,
mikroganisme dan kotoran dalam larutan.

Senyawa Karbon
Senyawa karbon digolongkan menjadi dua yaitu karbon organik dan anorganik.
Senyawa karbon organik diantaranya : Karbihidrat, protein, lemak, bahan bakar
hidrokarbon, dan polimer. Senyawa karon anorganik diantaranya: kalsium karbonat
untuk mengecat bangunan, kalsium kakrbida untuk mengelas logam, dan soda kue
digunakan sebagai bahan pengebang.

3 Unsur Senyawa Nitrogen (N)

Unsur Nitrogen (N)


Nitrogen dalam bentuk gas nitrogen (N2) bersifat inert (tidak aktif) dan
dapat digunakan dalam industri farmasi untuk mengusir O2 dalam larutan injeksi
dan makanan berlemak agar tidak cepat tengik, dan didalam roti agar tidak cepat
berjamur serta digunakan untuk mengisi bola lampu.

Senyawa Nitrogen (N)


1. Digunakan sebagai pereaksi dan bahan baku pembuatan pupuk nitrogen,
seperti ammonium nitrat, ammonium sulfat, ammonium fosfat dan pupuk
urea.
2. Ammonium nitrat (NH4)2 SO4 digunakan sebagai pupuk nitrogen dengan kadar
N 33%, bahan peledak dalam dunia pertambangan.
3. Ammonium sulfat (NH4)2 SO4 digunakan sebagai pupuk nitrogen.
4. Ammonium fosfat (NH4)3 PO4 digunakan sebagai pupuk dan mencegah
terbakarnya kayu dan kertas.
5. Urea (OCNH2)2
4 Unsur dan Senyawa Oksigen (O)

Unsur Oksigen (O)


Oksigen dapat ditemukan sekitar 46,7% sebagai unsur dengan
kelimpahan terbesar dialam, yaitu sebagai unsur bebas sekitar 21% volume udara,
penyusun gara-garam dalam kerak bumi dalam tubuh mahkluk hidup maupun dilaut.
Reaksi dengan oksigen dikenal sebagai reaksi pembakaran. Meskipun gas itu sendir
secara umum tidak terbakar,. Gas oksigen digunakan dalam pengolahan besi
menjadi baja ditanur terbuka (tanur oksigen). Oksigen dalam bentuk oksiasetilena
(campuran gas karbida dan oksigen) digunakan untuk membersihkan kerak besi dan
menghaluskan tonjolan-tonjolan pada produk baja. Selain itu oksigen juga berperan
dalam pembakaran logam, pengobatan dirumah sakit, dan aerasi limbah industri.

Senyawa Oksigen
Unsur belerang terutama dapat digunakan di Air (H2O) merupakan
senyawa yang mengandung atom oksigen dan hydrogen yang sangat berperan dalam
kehidupan air merupakan senyawa terbanyak yang terdapat dialam sehingga unsur
oksigenpun merupakan unsur yang paling banyak terdapat di alam, yaitu 54,8%
(terdapat di kerak bumi, atmosfer dan lautan). Senyawa lain yang mengandung
oksigen yaitu silikat (SiO2), kapur (CaO), dan garam; seperti garam karbonat,
sulfat, nitrat, atau fosfat.
5. Unsur dan Senyawa Belerang (S)

Unsur Belerang (S)

Unsur belerang terutama dapat digunakan dalam proses pembuatan asam


sulfat. Selain itu belerang juga digunakan dalam pembuatan bubuk mesiu,
insektisida, dan proses vulkanisasi ban kendaraan bermotor, pembuatan pulp kertas
serta pembuatan obat penyakit kuli / jerawat.

Senyawa Belerang (S)


Senyawa belerang seperti belerang dioksida, natrium tiosulfat
pentahidrat, dan asam sulfat banyak digunakan dalam industri.
a. Belerang dioksida (SO2) digunakan sebagai fungisida (antijamur),
funigan (antiserangga), dan dalam jumlah yang sangat kecil
digunakan sebagai bahan pengawet makanan.
b. Natrium tiosulfat pentahidrat (Na2S2o3. 5H2O) diigunakan dalam proses
pencucian film. Senyawa ini dikenal dengan merk hipo.
c. Asam sulfat (H2SO4) dipakai sebagai pelarut, pengisi aki, pembuatan
garam sulfat, pembuatan pupuk, pengolahan minyak dan pewarna
tekstil.
6. Unsur dan Senyawa Silikon (Si)

Unsur Silikon (Si)


Silicon murni digunakan sebagai semi konduktor dalam peralatan
elektronik, seperti kalkulator, computer, radio, dan sel solar (batrey Energi

matahari). Kegunaan silicon yang lain yaitu sebagai silica gel yang berfungsi
menyerap uap air karena bersifat higokofis (mudah menyerap air). Silicon juga
menyusun senyawa yang digunkanan untuk membuat kaca dan gelas. Polimer silicon
yang terdiri atas monomer SiCH3 bersifat lentur sehingga digunakan untuk membuat
jaringan tubuh palsi seperti hidung palsu.

Senyawa Silikon(Si)
Senyawa silicon digunakan dibanyak industri. Selika dan silikat
digunakan untuk membuat gelas, keramik, porselin, dan semen silicon yang bereaksi
dengan karbon membentuk karbida (SiC) yang bersifat inert, sangat keras dan tidak
dapat melebur, banyak digunakan dalam peralatan pemotongan dan pengampelas.
Silica gel bersifat higrokopis sehinngga banyak digunakan untuk pengering dalam
berbagai macam produk.
7. Unsur dan Senyawa Besi (Fe)

Unsur Besi (Fe)


Besi merupakan unsur logam yang paling banyak kegunaannya. Besi
digunakan untuk membuat konstruksi jembatan dan kendaraan (kereta api dan
mobil), rel kereta api dan konstruksi bangunan lainnya. Kegunaan besi dalam bentuk
logam campuran diantaranya:

a. Stainless steel digunakan untuk membuat peralat industri, peralatan rumah


tangga, dan komponen kendaraan bermotor.
b. Baja nikel digunakan untuk membuat kawat dan senjata

Senyawa besi (Fe)


Besi memiliki dua jenis bilangan oksidasi, yaitu Fe2+ (Ion fero) dan Fe3+
(ion feri). Kation besi muda berikatan dengan anion, seperti So42- dan Cl-,
berikut contoh senyawa yang mengandung unsur besi beserta
kegunaanya:
a. Besi (II) sulfat (FeSO4) digunakan sebagai sumber mineral besi untuk
terapi defisiensi / kekurangan zat besi. FeSo4 digunakan untuk
membuat tinta bubuk.
b. Besi (III) sulfat (FeSO4) digunakan dalam pewarnaan tekstil dan
pengetesan aluminium
c. Besi (II) oksida (FeO) digunakan sebagai pewarna tegel atau ubin.
8. Unsur dan Senyawa Kromium (Cr)

Unsur Kromium(Cr)
Logam korium bersifat sangat tahan terhadap korosi. Oleh karena itu,
kromium digunakan sebagai campuran besi dalam bentuk olio (campuran

logam). Campuran besi dan kromium ini menghasilkan stainless steel (baja tahan
karat)

Senyawa Kromium (Cr)


Logam kromium dapat bersenyawa dengan oksigen, klorin, dan ion sulfat,
bertuut-turut membentuk CrO, CrCl3 dan Cr2CSO4)3
a. Kromium (II) oksida (CrO) digunkan sebagai pewarna dalam
percetakan, industri tekstil, dan keramik.
b. Kromium (III) klorida (CrCL3 ) digunakan sebgai zat pewarna hijau
dala pembuatan keramik.
c. Kromium (III) sulfat (Cr2(SO2)3) digunakan untuk keperluan pelapisan
atau pelapisan logam. Misalnya penepuhan logam untuk kerangka
atau mesin kendaraan bermotor. Senyawa ini juga digunakan sebagai
pewarna dalam industri tekstil dan keramik.
9. Unsur dan Senyawa Tembaga (Cu)

Unsur dan Senyawa Tembaga (Cu)


Tembaga dalam bentuk campuran digunakan untuk membuat perunggu
(campuran 90% tembaga dan 10% timah) dan monel (campuran 70% nikel dan 30%
tembaga) logam tembaga bersifat mudah menghantarkan arus listrik sehingga
digunakan kabel dan komponen berbagai alat elektroni.

Senyawa tembaga (Cu)


a. Tembaga (II) oksida (CuO) digunakan sebagai insektisida, bahan battery,
bahan penyepuh dan bahan pewarna hitam untuk keramik, bahan gelas
porselen dan rayon)
b. Tembaga (II) sulfat (CuSO4) digunakan sebagai anti lumut dalam kolam renang
dan memberikan warna biru pada air, pengawet kayu, penyepuh, dan zat
aditif dalam radiator.
c. Tembaga (II) klorida (CuCl2) digunakan sebagai pewarna keramik dan gelas,
pabrik tinta dan fotografi, serta pengawet kayu dan katalis.

4.2 Dampak Unsur Serta Senyawa


1. Dampak Pengunaan Aluminium (AL)
Aluminium merupakan logam yang setabil, sehingga kaleng
aluminium, pembungkus aluminium (aluminium foil), dan benda-benda lain
yang dibuat dari aluminium dan sudah tidak digunkan lagi sangat berpotensi
mencemari lingkungan.
2. Dampak Penggunaan Karbon
Tentu anda pernah melihat kepulan asap hitam yang keluar dari
kenalpot kendaraan bermotor atau cerobong asap pabrik, selain asap hitam,
pembakaran senyawa karbon juga menghasilkan gas monoksida (CO) dan

karbon dioksida (CO2). Gas CO merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak
berbau. Gas ini sangat berbahaya karena mudah berikatan dengan
hemoglobin. Akibatnnya tubuh menjadi kekurangan oksigen.
3. Dampak Penggunaan Nitrogen
Nitrogen merupakan komponen terbersar udara (78%) dan bersifat
inert. Secara langsung, hampir tidak ada dampak negatip dari nitrogen bagi
lingkungan. Namun, dengan adanya petir atau pada suhu tinggi, nitrogen
akan beraksi dengan oksigen menghasilkan nitrogen dioksida (NO 2). Gas
nitrogen dioksida ini dapat memerihkan mata dan menimbulkan gangguan
pada saluran pernapasan. Gas ini juga merupakan oksida asam di mana
adanya air hujan dapat menyebabkan hujan asam. Batas maksimum NO 2 di
udara 0,001 bpj.
4. Dampak Penggunaan Oksigen
Kelarutan oksigen dalam air relatif rendah, padahal komponen ini
sangat diperlukan untuk melestarikan kehidupan dalam air. Batas minimum
agar organisme tetap survive hidup dalam air adalah 5 ppm. Kadar oksigen
dibawah 5 ppm mengharuskan organisme tersebut pindah tempat atau
bahkan mati.
5 Dampak Penggunaan Belerang (S)
Balerang bersifat mudah terbakar dan menghasilkan gas belerang dioksida
(SO2). Gas ini dapat menyesakan pernapasan dan menyababkan batuk.
Dalam jumlah besar, belerang dioksida dapat merusak pernapasan dan

menimbulkan radang tenggorokan serta kerusakan paru-paru, bahkan dapat


menyebabkan kematian.
6. Dampak Penggunaan Silikon ( Si)
Silikon dalam bentuk unsur maupun senyawa yang tidak larut dalam air. Secara
alami keberadaan silicon di alam tidak memberikan dampak negatif yang berarti
bagi kesehatan dan lingkungan. Namun saat ini silicon banyak disalah gunakan oleh
kaum wanita yang merasa tidak nyaman dengan kondisi fisiknya. Misalnya, polimer
silicon, (SiCH2)n, digunakan untuk mengubah bentuk jaringan hidung, bibir dan
panyudara. Tindakan ini ibarat menanam bom waktu di tubuh sendiri karena lambat
laun silicon akan merusak jaringan tubuh.
7. Dampak Penggunaan Besi
Besi merupakan logam yang digunakan secara luas, namun memiliki kelemahan
mudah mengalamai korosi atau mudah berkarat. Besi yang berkarat bersifat rapuh
dan berwarna kuning kecokelatan. Jika mengenai pakaian, noda kuning dari besi
akan mengotori pakaian dan sulit dibersihkan. Batas maksimum kadar besi (dalam
bentuk ion Fe2+) yang diperbolehkan dalam air adalah 0,3 bpj. Air yang
mengandung kadar besi yang melebih ambang batas tersebut tidak baik untuk
diminum karena diduga kuat akan membebani fungsi ginjal.
8. Dampak Penggunaan Kromium (Cr)
Kromium termasuk unsur logam yang cukup stabil dan tidak mudah mengalami
korosi. Kromium antara lain terdapat dalam limbah industri pecetakan, limbah
keramik, limbah tekstil, dan limbah cat. Dampak negative dapat timbul jika limbah

industri ini tida dikelola dengan baik. Ion Cr 6+ sangat berbahaya karena bersifat
karsinogenik. Kadar maksimum kromium (ion Cr6+) dalam air adala 0,05 bpj.
9. Dampak Penggunaan Tembaga
Batas maksimum logam tembaga dalam air adalah 1 bpj. Air yang mengandung
tembaga dengan kadar yang melebihi batas maksimum yang diperbolehkan dapat
menimbulkan dampak berupa kerongkongan terasa kering, mual-mual, diare yang
terus menerus, dan iritasi pada lambung dan iritasi pada lambung.
http://benipurebali.blogspot.com/2009/09/manfaat-unsur-serta-senyawa.html

Kegunaan unsur dan unsur senyawa


08.26 Pendidikan 3 comments

(1) Kegunaan unsur dan senyawa a. Kegunaan Alumunium Logam Alumunium merupakan
logam yang ringan, kuat, tahan korosi, mudah dibentuk dan tidak reaktif sehingga logam ini
banyak digunakan dalam pembuatan alat-alat sebagai berikut. 1. Alat-alat dapur, badan pesawat
terbang, rangka bangunan dan velg ban mobil. 2. Lembaran tipis alumunium (alumunium foil)
yang banyak digunakan untuk kemasan makanan dan alat-alat bantu di Laboratorium. 3. Jaringan
transmisi tenaga tinggi. 4. Alumunium Hidroksida (Al(OH)3) digunakan sebagai obat sakit
maag. b. Kegunaan Karbon 1. Unsur Karbon Intan Intan merupakan Kristal Karbon
Tetrahedral yang khas. Intan berwujud padatan yang sangat khas sehingga digunakan sebagai alat
pemotong dan mata bor dalam penambangan minyak. Intan yang telah diasah dikenal sebagai
berlian yang sering digunakan untuk berbagai jenis perhiasan. Grafit Grafit memiliki struktur
Kristal karbon dengan pola berlapis-lapis dan berbentuk Heksagonal Simetris. Kegunaan: bahan
pembuatan pensil, zat warna untuk cat hitam, pelumas kering, electrode pada batu baterai,
pembuatan baja dan batu bata tahan api. Bentuk Amorf Karbon dalam bentuk Amorf, seperti
arang, kokas, batubara, dan karbon hitam (black carbon) memiliki sifat yang rapuh. Kegunaan:
sebagai bahan bakar (batubara), zat warna hitam, tinta cetak, pereduksi pada proses peleburan
logam. 2. Senyawa Karbon Senyawa digolongkan menjadi dua, yaitu karbon organic dan karbon
anorganik. Senyawa karbon organic: kalsium karbonat, kalsium karbida dan soda kue. c.
Kegunaan Nitrogen 1. Unsur Nitrogen Sebagai unsur, nitrogen terdapat dalam bentuk gas
nitrogen (N2). Bersifat Inert (tidak reaktif). Kegunaan: industri farmasi, mengisi bola lampu, dll.
2. Senyawa Nitrogen Senyawa Nitrogen: Amonia, Amonium Nitrat, Amonium Sulfat, Amonium
Posfat, Urea dan Asam Nitrat. Amonia Ammonia terdiri atas 1 Atom N dan 3 Atom H

Kegunaan: sebagai pereaksi dan bahan baku pembuatan pupuk nitrogen. Ex: Amonium Nitrat,
Amonium Sulfat, Amonium Posfat dan pupuk urea. Amonium Nitrat ((NH4)NO3) Kegunaan:
sebagai pupuk nitrogen dengan kadar N 33%, sebagai bahan peledak. Amonium Sulfat
Kegunaan: sebagai pupuk nitrogen, kelebihan: tidak mudah menggumpal. Amonium Posfat
((NH4)3 PO4) Kegunaan: sebagai pupuk, untuk mencegah terbakarnya kayu dan kertas. Urea
(CO(NH2)2) Kegunaan: sebagai pupuk nitrogen dengan kadar tinggi (46%), bahan tambahan
industry plastic melamin, resin & sebagai bahan anti kerut pada tekstil. Asam Nitrat (HNO3)
Kegunaan: sebagai pelarut & digunakan dalam proses fotografi. d. Kegunaan Oksigen 1. Gas
Oksigen Kegunaan: pengolahan besi menjadi baja di tanur terbuka (tanur oksigen), pembakaran
logam, pengobatan di rumah sakit dan aerasi limbah industry. 2. Ozon Kegunaan: sebagai
pelindung dari radiasi sinar ultraviolet di dalam atmosfer bumi, sebagai bahan pemutih dan
pembunuh mikroorganisme, dll. e. Kegunaan Belerang 1. Unsur Belerang Kegunaan: proses
pembuatan asam sulfat, pembuatan bubuk mesiu, insektisida dan proses vulkanisasi ban
kendaraan bermotor, pembuatan pulp kertas, pembuatan obat penyakit kulit / jerawat. 2.
Senyawa Belerang Kegunaan: - SO2 : sebagai fungisida (anti jamur), fumigant (anti serangga),
pengawet makanan (jumlah sangat kecil) -Natrium Tiosulfat Pentahidrat (Na2S2O3 . 5H2O):
proses pencucian film (Merk Hipo). -H2SO4: sebagai pelarut, pengisis aki, pembuatan garam
fosfat, pembuatan pupuk, pengolahan minyak & pewarnaan tekstil. f. Kegunaan Silikon
Kegunaan (Silikon Murni): sebagai semikonduktor dalam peralatan elektronik, seperti kalkulator,
computer, radio dan sel solar (baterai energy matahari). Polimer silicon yang terdiri atas
monomer SiCH3 bersifat lentur sehingga digunakan untuk membuat jaringan tubuh palsu, seperti
hidung palsu, dll. g. Kegunaan Besi 1. Logam Besi Kegunaan: membuat konstruksi jembatan,
badan kendaraan (kereta api dan mobil), rel kereta api, dll. Kegunaan besi dalam bentuk logam
campuran, antara lain. a. Stainless Steel Campuran: 74% Fe, 18% Cr, 8% Ni. Kegunaan:
peralatan industry, peralatan rumah tangga, komponen kendaraan bermotor. b. Baja Nikel
Campuran: 75% Fe dan 25% Ni. Kegunaan: untuk membuat kawat dan senjata. 2. Senyawa Besi
a. Besi (II) Sulfat (FeSO4) Kegunaan: sumber mineral besiuntuk terapi defisiensi atau
kekurangan zat besi dan untuk membuat tinta bubuk (FeSO4 Teknis (kurang murni)). b. Besi
(III) Sulfat (Fe2 (SO4)3) Kegunaan: pewarnaan tekstil dan pengetsaan aluminium. c. Besi (II)
Oksida (FeO) Kegunaan : pewarna tegel atau ubin. h. Kegunaan Kromium 1. Logam Kromium
Kegunaan: sebagai campuran besi dalam bentuk aloi (campuran logam). 2. Senyawa Kromium a.
Kromium (II) Oksida (CrO) Kegunaan: pewarna dalam percetakan, industry tekstil dan keramik.
b. Kromium (III) Klorida (CrCl3) kegunaan: zat pewarna hijau dalam pembuatan keramik. c.
Kromium (III) Sulfat (Cr2 (SO4)2) Kegunaan: keperluan pelapisan atau penyepuhan logam dan
sebagai pewarna dalam industry tekstil dan keramik. i. Kegunaan Tembaga 1. Logam Tembaga
Kegunaan : (campuran) untuk membuat perunggu (campuran 90% tembaga dan 10% timah) dan
monel (campuran 70% nikel dan 30% tembaga) serta untuk kabel dan komponen berbagai alat
elektronik. 2. Senyawa Tembaga a. Tembaga (II) Oksida (CuO) Kegunaan: sebagai insektisida,
bahan baterai, bahan penyepuh dan bahan pewarna hitam untuk keramik, bahan gelas, porselen
dan rayon. b. Tembaga (II) Sulfat (CuSO4) Kegunaan: antilumut pada kolam renang dan
memberikan warna biru pada air, pengawet kayu, penyepuhan dan zat aditif dalam radiator. c.

Tembaga (II) Klorida (CuCl2) Kegunaan: pewarna keramik dan gelas, pabrik tinta dan fotografi
serta pengawet kayu dan katalis.
http://history-apri.blogspot.com/2010/04/kegunaan-unsur-dan-unsur-senyawa.html

Vous aimerez peut-être aussi