Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A
l
G
a
13Al
Tabel periodik
Penampilan
abu-abu perak metalik
/lumnm/
-LOO-mi-nm
AS
Jenis unsur
Golongan, periode, blok
Massa atom standar
logam lainnya
13, 3, p
26.9815386(13)
[Ne] 3s2 3p1
2, 8, 3
Konfigurasi elektron
Sifat fisika
Fase
solid
Massa jenis (mendekati
2.70 gcm3
suhu kamar)
Massa jenis cairan pada t.l. 2.375 gcm3
933.47 K,660.32 C,1220.58
Titik lebur
F
Titik didih
2792 K,2519 C,4566 F
Kalor peleburan
10.71 kJmol1
Kalor penguapan
294.0 kJmol1
Kapasitas kalor
24.200 Jmol1K1
Tekanan uap
P (Pa)
at T (K)
1
10
100 1 k 10 k 100 k
1482 1632 1817 2054 2364 2790
Sifat atom
3, 2[1], 1[2]
Bilangan oksidasi
(oksida amfoter)
Elektronegativitas
1.61 (skala Pauling)
Energi ionisasi
pertama: 577.5 kJmol1
(lebih lanjut)
ke-2: 1816.7 kJmol1
ke-3: 2744.8 kJmol1
Jari-jari atom
143 pm
Jari-jari kovalen
1214 pm
Jari-jari van der Waals 184 pm
Lain-lain
Struktur kristal
face-centered cubic
iso
NA
Mg
1.8086
27
Al 100%
Al stabil dengan 14 neutron
Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium
ialah logam paling berlimpah.
Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang berjumlah
sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam
penggunaan aditif makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan hidung,
antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap tembakau, penggunaan aluminium foil, peralatan
masak, kaleng, keramik , dan kembang api.
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat. Merupakan konduktor yang
baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi
menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Tahan korosi.
Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel
bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat
terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dsb.
Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disks.
Sejarah
Pada abad ke-19, sebelum ditemukannya proses elektrolisis, aluminium hanya bisa didapatkan
dari bauksit dengan proses kimia Whler. Dibandingkan dengan elektrolisis, proses ini sangat
tidak ekonomis, dan harga aluminium dulunya jauh melebihi harga emas. Karena dulu dianggap
sebagai logam berharga, Napoleon III dari Perancis (1808-1873) pernah melayani tamunya yang
pertama dengan piring aluminium dan tamunya yang kedua dengan piring emas dan perak.[4][5]
Pada tahun 1886, Charles Martin Hall dari Amerika Serikat (1863-1914) dan Paul L.T. Hroult
dari Perancis (1863-1914) menemukan proses elektrolisis yang sampai sekarang membuat
produksi aluminium ekonomis.[4]
http://id.wikipedia.org/wiki/Aluminium
Sifat Unsur Aluminium dan Senyawanya- Aluminium berada dalam golongan IIIA pada
sistem periodik dengan elektron valensi ns2 np1, dan bilangan oksidasi +3. Aluminium pada
umumnya membentuk senyawa kovalen. Senyawa ion aluminium sangat terbatas, misalnya AlF3.
1. Kelimpahan Aluminium di Alam
Aluminium merupakan unsur dengan kelimpahan pada urutan ketiga dalam kerak bumi (setelah
oksigen dan silikon). Aluminium terutama terdapat dalam mineral aluminosilikat yang
ditemukan berasal dari batuan kulit bumi. Akibat perubahan alam, batuan ini membentuk
lempung yang mengandung aluminium. Setelah melalui proses alam yang panjang dan lama,
lempung tersebut menghasilkan deposit bauksit, suatu bijih aluminium yang mengandung
AlO(OH) dan Al(OH)3 dalam berbagai komposisi. orundum adalah mineral keras yang
mengandung aluminium oksida, Al2O3. Oksida aluminium murni tidak berwarna, tetapi akibat
adanya pengotor dapat menghasilkan berbagai warna. Contohnya seperti pada Gambar 3.26, safir
berwarna biru dan ruby berwarna merah tua.
Gambar 3.26 (a) Ruby berwarna biru. (b) Safir berwarna merah tua
2. Sifat-Sifat Unsur Aluminium
Aluminium
660
2467
2,70
Keelektronegatifan
1,5
Jari-jari ion ( )
0,68
Jari-jari kovalen ( )
1,25
1,66
Aluminium hidroksida larut dalam asam membentuk ion Al3+, dan dalam basa berlebih
membentuk ion aluminat, Al(OH)4 .
Gambar 3.27 Sel Hall-Heroult untuk produksi aluminium Aluminium oksida dielektrolisis dalam
kriolit cair (elektrolit).
Lelehan Al terbentuk pada katode dan berkumpul di bawah sel, yang dikeluarkan secara berkala.
Walaupun reaksi pada elektrolisis sangat rumit, tetapi reaksi bersihnya dapat dituliskan seperti
berikut.
Katode: 4Al3+(aq) + 12e 4Al(l)
Anode: 12O2(aq) + 3C(s) 3CO2(g) + 12e
Reaksi sel: 2[2Al3++3O2] + 3C(s) 4Al(l)+3CO2(g)
Anode karbon dibuat dari karbonasi minyak bumi yang harus diganti secara kontinu sebab sering
terkontaminasi oleh pengotor. Aluminium dibuat dalam jumlah besar untuk paduan logam.
Logam aluminium murni bersifat lunak dan mudah terkorosi. Penambahan sejumlah kecil logam
lain, seperti Cu, Mg, atau Mn, aluminium akan menjadi keras dan tahan terhadap korosi.
Beberapa aluminium digunakan untuk mengekstraksi logam lain. Logam kromium diperoleh
melalui reduksi oksidanya oleh serbuk aluminium. Reaksi Cr2O3 dengan aluminium bersifat
eksotermis.
Cr2O3(s) + 2Al(l) Al2O3(l) + 2Cr(l) H= 536 kJ
Reaksi serupa diterapkan pada las listrik untuk menyambung besi, yaitu campuran dari serbuk
aluminium dan besi(III) oksida, yang disebut termit (lihat Gambar 3.29). Sekali campuran ini
dibakar, reaksi berlangsung terus menghasilkan pijar tinggi bertabur bunga api.
menjernihkan air limbah. Jika basa ditambahkan kepada larutan garam aluminium ini, endapan
seperti gelatin dari aluminium hidroksida terbentuk.
Al3+(aq) + 3OH(aq) Al(OH)3(s)
Ion aluminium mengkoagulasi suspensi koloid yang selanjutnya menyerap endapan aluminium
hidroksida. Aluminium hidroksida sering diendapkan ke dalam fiber untuk menyerap celupan
tertentu. Aluminium klorida heksahidrat, AlCl3.6H2O dapat dibuat melalui pelarutan alumina
dalam asam klorida. Garam ini digunakan sebagai penghilang bau keringat dan desinfektan
(Gambar 3.31).
Suatu larutan diduga mengandung NaCl(aq), MgCl2(aq), atau AlCl3(aq). Bahan uji kimia apakah
untuk mengidentifikasi larutan ini? Anda hanya dapat menggunakan satu zat.
Jawab
Tambahkan NaOH(s) tetes demi tetes ke dalam larutan. Jika NaOH(s) ditambahkan pada
AlCl3(aq), endapan putih Al(OH)3 terbentuk. Penambahan NaOH secara berlebih akan
melarutkan kembali endapan yang terbentuk menghasilkan aluminat yang larut, Na[Al(OH)4].
Jika NaOH ditambahkan ke dalam larutan MgCl2, padatan putih Mg(OH)2 terbentuk.
Penambahan NaOH berlebih tidak melarutkan endapan yang terbentuk. Larutan NaCl tidak
memberikan endapan dengan ditambahkannya NaOH.
http://budisma.web.id/aluminium-dan-senyawanya.html
Alumunium
Ditulis oleh Yulianto Mohsin pada 21-10-2006
Sejarah
(Latin: alumen, alum) Orang-orang Yunani dan Romawi kuno menggunakan alum sebagai cairan
penutup pori-pori dan bahan penajam proses pewarnaan. Pada tahun 1761 de Morveau
mengajukan nama alumine untuk basa alum dan Lavoisier, pada tahun 1787, menebak bahwa ini
adalah oksida logam yang belum ditemukan.
Wohler yang biasanya disebut sebagai ilmuwan yang berhasil mengisolasi logam ini pada 1827,
walau aluminium tidak murni telah berhasil dipersiapkan oleh Oersted dua tahun sebelumnya.
Pada 1807, Davy memberikan proposal untuk menamakan logam ini aluminum (walau belum
ditemukan saat itu), walau pada akhirnya setuju untuk menggantinya dengan aluminium. Nama
yang terakhir ini sama dengan nama banyak unsur lainnya yang berakhir dengan ium.
Aluminium juga merupakan pengejaan yang dipakai di Amerika sampai tahun 1925 ketika
American Chemical Society memutuskan untuk menggantikannya dengan aluminum. Untuk
selanjutnya pengejaan yang terakhir yang digunakan di publikasi-publikasi mereka.
Sumber
Metoda untuk mengambil logam aluminium adalah dengan cara mengelektrolisis alumina yang
terlarut dalam cryolite. Metoda ini ditemukan oleh Hall di AS pada tahun 1886 dan pada saat
yang bersamaan oleh Heroult di Perancis. Cryolite, bijih alami yang ditemukan di Greenland
sekarang ini tidak lagi digunakan untuk memproduksi aluminium secara komersil. Penggantinya
adalah cariran buatan yang merupakan campuran natrium, aluminium dan kalsium fluorida.
Aluminium merupakan logam yang paling banyak ditemukan di kerak bumi (8.1%), tetapi tidak
pernah ditemukan secara bebas di alam. Selain pada mineral yang telah disebut di atas, ia juga
ditemukan di granit dan mineral-mineral lainnya.
Sifat-sifat
Aluminium murni, logam putih keperak-perakan memiliki karakteristik yang diinginkan pada
logam. Ia ringan, tidak magnetik dan tidak mudah terpercik, merupakan logam kedua termudah
dalam soal pembentukan, dan keenam dalam soal ductility.
Kegunaan
Aluminium banyak digunakan sebagai peralatan dapur, bahan konstruksi bangunan dan ribuan
aplikasi lainnya dimanan logam yang mudah dibuat, kuat dan ringan diperlukan.
Walau konduktivitas listriknya hanya 60% dari tembaga, tetapi ia digunakan sebagai bahan
transmisi karena ringan. Aluminium murni sangat lunak dan tidak kuat. Tetapi dapat dicampur
dengan tembaga, magnesium, silikon, mangan, dan unsur-unsur lainnya untuk membentuk sifatsifat yang menguntungkan.
Campuran logam ini penting kegunaannya dalam konstruksi pesawat modern dan roket. Logam
ini jika diuapkan di vakum membentuk lapisan yang memiliki reflektivitas tinggi untuk cahaya
yang tampak dan radiasi panas. Lapisan ini menjaga logam dibawahnya dari proses oksidasi
sehingga tidak menurunkan nilai logam yang dilapisi. Lapisan ini digunakan untuk memproteksi
kaca teleskop dan kegunaan lainnya.
Senyawa
Senyawa yang memiliki kegunaan besar adalah aluminium oksida, sulfat, dan larutan sulfat
dalam kalium. Oksida aluminium, alumina muncul secara alami sebagai ruby, safir, corundum
dan emery dan digunakan dalam pembuatan kaca dan tungku pemanas.
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/alumunium/
Logam Al dengan Ar=27 merupakan logam yang ringan kuat, tahan korosi
dengan daya hantar listrik dan panas yang baik, keras, dan awet serta tidak
reaktif sehingga logam ini banyak digunakan dalam pembuatan alat-alat sebagai
berikut:
1. Alat-alat dapur, badan pesawat terbang, rangka bangunan dan velg ban mobil.
2. Lembaran tipis aluminium (aluminium foil) yang banyak digunakan untuk
kemasan makanan dan alat-alat bantu dilaboratorium.
3. Jarinngan transmisi tegangan tinggi, karena aluminium memiliki daya hantar
listrik yang baik.
Senyawa Karbon
Senyawa karbon digolongkan menjadi dua yaitu karbon organik dan anorganik.
Senyawa karbon organik diantaranya : Karbihidrat, protein, lemak, bahan bakar
hidrokarbon, dan polimer. Senyawa karon anorganik diantaranya: kalsium karbonat
untuk mengecat bangunan, kalsium kakrbida untuk mengelas logam, dan soda kue
digunakan sebagai bahan pengebang.
Senyawa Oksigen
Unsur belerang terutama dapat digunakan di Air (H2O) merupakan
senyawa yang mengandung atom oksigen dan hydrogen yang sangat berperan dalam
kehidupan air merupakan senyawa terbanyak yang terdapat dialam sehingga unsur
oksigenpun merupakan unsur yang paling banyak terdapat di alam, yaitu 54,8%
(terdapat di kerak bumi, atmosfer dan lautan). Senyawa lain yang mengandung
oksigen yaitu silikat (SiO2), kapur (CaO), dan garam; seperti garam karbonat,
sulfat, nitrat, atau fosfat.
5. Unsur dan Senyawa Belerang (S)
matahari). Kegunaan silicon yang lain yaitu sebagai silica gel yang berfungsi
menyerap uap air karena bersifat higokofis (mudah menyerap air). Silicon juga
menyusun senyawa yang digunkanan untuk membuat kaca dan gelas. Polimer silicon
yang terdiri atas monomer SiCH3 bersifat lentur sehingga digunakan untuk membuat
jaringan tubuh palsi seperti hidung palsu.
Senyawa Silikon(Si)
Senyawa silicon digunakan dibanyak industri. Selika dan silikat
digunakan untuk membuat gelas, keramik, porselin, dan semen silicon yang bereaksi
dengan karbon membentuk karbida (SiC) yang bersifat inert, sangat keras dan tidak
dapat melebur, banyak digunakan dalam peralatan pemotongan dan pengampelas.
Silica gel bersifat higrokopis sehinngga banyak digunakan untuk pengering dalam
berbagai macam produk.
7. Unsur dan Senyawa Besi (Fe)
Unsur Kromium(Cr)
Logam korium bersifat sangat tahan terhadap korosi. Oleh karena itu,
kromium digunakan sebagai campuran besi dalam bentuk olio (campuran
logam). Campuran besi dan kromium ini menghasilkan stainless steel (baja tahan
karat)
karbon dioksida (CO2). Gas CO merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak
berbau. Gas ini sangat berbahaya karena mudah berikatan dengan
hemoglobin. Akibatnnya tubuh menjadi kekurangan oksigen.
3. Dampak Penggunaan Nitrogen
Nitrogen merupakan komponen terbersar udara (78%) dan bersifat
inert. Secara langsung, hampir tidak ada dampak negatip dari nitrogen bagi
lingkungan. Namun, dengan adanya petir atau pada suhu tinggi, nitrogen
akan beraksi dengan oksigen menghasilkan nitrogen dioksida (NO 2). Gas
nitrogen dioksida ini dapat memerihkan mata dan menimbulkan gangguan
pada saluran pernapasan. Gas ini juga merupakan oksida asam di mana
adanya air hujan dapat menyebabkan hujan asam. Batas maksimum NO 2 di
udara 0,001 bpj.
4. Dampak Penggunaan Oksigen
Kelarutan oksigen dalam air relatif rendah, padahal komponen ini
sangat diperlukan untuk melestarikan kehidupan dalam air. Batas minimum
agar organisme tetap survive hidup dalam air adalah 5 ppm. Kadar oksigen
dibawah 5 ppm mengharuskan organisme tersebut pindah tempat atau
bahkan mati.
5 Dampak Penggunaan Belerang (S)
Balerang bersifat mudah terbakar dan menghasilkan gas belerang dioksida
(SO2). Gas ini dapat menyesakan pernapasan dan menyababkan batuk.
Dalam jumlah besar, belerang dioksida dapat merusak pernapasan dan
industri ini tida dikelola dengan baik. Ion Cr 6+ sangat berbahaya karena bersifat
karsinogenik. Kadar maksimum kromium (ion Cr6+) dalam air adala 0,05 bpj.
9. Dampak Penggunaan Tembaga
Batas maksimum logam tembaga dalam air adalah 1 bpj. Air yang mengandung
tembaga dengan kadar yang melebihi batas maksimum yang diperbolehkan dapat
menimbulkan dampak berupa kerongkongan terasa kering, mual-mual, diare yang
terus menerus, dan iritasi pada lambung dan iritasi pada lambung.
http://benipurebali.blogspot.com/2009/09/manfaat-unsur-serta-senyawa.html
(1) Kegunaan unsur dan senyawa a. Kegunaan Alumunium Logam Alumunium merupakan
logam yang ringan, kuat, tahan korosi, mudah dibentuk dan tidak reaktif sehingga logam ini
banyak digunakan dalam pembuatan alat-alat sebagai berikut. 1. Alat-alat dapur, badan pesawat
terbang, rangka bangunan dan velg ban mobil. 2. Lembaran tipis alumunium (alumunium foil)
yang banyak digunakan untuk kemasan makanan dan alat-alat bantu di Laboratorium. 3. Jaringan
transmisi tenaga tinggi. 4. Alumunium Hidroksida (Al(OH)3) digunakan sebagai obat sakit
maag. b. Kegunaan Karbon 1. Unsur Karbon Intan Intan merupakan Kristal Karbon
Tetrahedral yang khas. Intan berwujud padatan yang sangat khas sehingga digunakan sebagai alat
pemotong dan mata bor dalam penambangan minyak. Intan yang telah diasah dikenal sebagai
berlian yang sering digunakan untuk berbagai jenis perhiasan. Grafit Grafit memiliki struktur
Kristal karbon dengan pola berlapis-lapis dan berbentuk Heksagonal Simetris. Kegunaan: bahan
pembuatan pensil, zat warna untuk cat hitam, pelumas kering, electrode pada batu baterai,
pembuatan baja dan batu bata tahan api. Bentuk Amorf Karbon dalam bentuk Amorf, seperti
arang, kokas, batubara, dan karbon hitam (black carbon) memiliki sifat yang rapuh. Kegunaan:
sebagai bahan bakar (batubara), zat warna hitam, tinta cetak, pereduksi pada proses peleburan
logam. 2. Senyawa Karbon Senyawa digolongkan menjadi dua, yaitu karbon organic dan karbon
anorganik. Senyawa karbon organic: kalsium karbonat, kalsium karbida dan soda kue. c.
Kegunaan Nitrogen 1. Unsur Nitrogen Sebagai unsur, nitrogen terdapat dalam bentuk gas
nitrogen (N2). Bersifat Inert (tidak reaktif). Kegunaan: industri farmasi, mengisi bola lampu, dll.
2. Senyawa Nitrogen Senyawa Nitrogen: Amonia, Amonium Nitrat, Amonium Sulfat, Amonium
Posfat, Urea dan Asam Nitrat. Amonia Ammonia terdiri atas 1 Atom N dan 3 Atom H
Kegunaan: sebagai pereaksi dan bahan baku pembuatan pupuk nitrogen. Ex: Amonium Nitrat,
Amonium Sulfat, Amonium Posfat dan pupuk urea. Amonium Nitrat ((NH4)NO3) Kegunaan:
sebagai pupuk nitrogen dengan kadar N 33%, sebagai bahan peledak. Amonium Sulfat
Kegunaan: sebagai pupuk nitrogen, kelebihan: tidak mudah menggumpal. Amonium Posfat
((NH4)3 PO4) Kegunaan: sebagai pupuk, untuk mencegah terbakarnya kayu dan kertas. Urea
(CO(NH2)2) Kegunaan: sebagai pupuk nitrogen dengan kadar tinggi (46%), bahan tambahan
industry plastic melamin, resin & sebagai bahan anti kerut pada tekstil. Asam Nitrat (HNO3)
Kegunaan: sebagai pelarut & digunakan dalam proses fotografi. d. Kegunaan Oksigen 1. Gas
Oksigen Kegunaan: pengolahan besi menjadi baja di tanur terbuka (tanur oksigen), pembakaran
logam, pengobatan di rumah sakit dan aerasi limbah industry. 2. Ozon Kegunaan: sebagai
pelindung dari radiasi sinar ultraviolet di dalam atmosfer bumi, sebagai bahan pemutih dan
pembunuh mikroorganisme, dll. e. Kegunaan Belerang 1. Unsur Belerang Kegunaan: proses
pembuatan asam sulfat, pembuatan bubuk mesiu, insektisida dan proses vulkanisasi ban
kendaraan bermotor, pembuatan pulp kertas, pembuatan obat penyakit kulit / jerawat. 2.
Senyawa Belerang Kegunaan: - SO2 : sebagai fungisida (anti jamur), fumigant (anti serangga),
pengawet makanan (jumlah sangat kecil) -Natrium Tiosulfat Pentahidrat (Na2S2O3 . 5H2O):
proses pencucian film (Merk Hipo). -H2SO4: sebagai pelarut, pengisis aki, pembuatan garam
fosfat, pembuatan pupuk, pengolahan minyak & pewarnaan tekstil. f. Kegunaan Silikon
Kegunaan (Silikon Murni): sebagai semikonduktor dalam peralatan elektronik, seperti kalkulator,
computer, radio dan sel solar (baterai energy matahari). Polimer silicon yang terdiri atas
monomer SiCH3 bersifat lentur sehingga digunakan untuk membuat jaringan tubuh palsu, seperti
hidung palsu, dll. g. Kegunaan Besi 1. Logam Besi Kegunaan: membuat konstruksi jembatan,
badan kendaraan (kereta api dan mobil), rel kereta api, dll. Kegunaan besi dalam bentuk logam
campuran, antara lain. a. Stainless Steel Campuran: 74% Fe, 18% Cr, 8% Ni. Kegunaan:
peralatan industry, peralatan rumah tangga, komponen kendaraan bermotor. b. Baja Nikel
Campuran: 75% Fe dan 25% Ni. Kegunaan: untuk membuat kawat dan senjata. 2. Senyawa Besi
a. Besi (II) Sulfat (FeSO4) Kegunaan: sumber mineral besiuntuk terapi defisiensi atau
kekurangan zat besi dan untuk membuat tinta bubuk (FeSO4 Teknis (kurang murni)). b. Besi
(III) Sulfat (Fe2 (SO4)3) Kegunaan: pewarnaan tekstil dan pengetsaan aluminium. c. Besi (II)
Oksida (FeO) Kegunaan : pewarna tegel atau ubin. h. Kegunaan Kromium 1. Logam Kromium
Kegunaan: sebagai campuran besi dalam bentuk aloi (campuran logam). 2. Senyawa Kromium a.
Kromium (II) Oksida (CrO) Kegunaan: pewarna dalam percetakan, industry tekstil dan keramik.
b. Kromium (III) Klorida (CrCl3) kegunaan: zat pewarna hijau dalam pembuatan keramik. c.
Kromium (III) Sulfat (Cr2 (SO4)2) Kegunaan: keperluan pelapisan atau penyepuhan logam dan
sebagai pewarna dalam industry tekstil dan keramik. i. Kegunaan Tembaga 1. Logam Tembaga
Kegunaan : (campuran) untuk membuat perunggu (campuran 90% tembaga dan 10% timah) dan
monel (campuran 70% nikel dan 30% tembaga) serta untuk kabel dan komponen berbagai alat
elektronik. 2. Senyawa Tembaga a. Tembaga (II) Oksida (CuO) Kegunaan: sebagai insektisida,
bahan baterai, bahan penyepuh dan bahan pewarna hitam untuk keramik, bahan gelas, porselen
dan rayon. b. Tembaga (II) Sulfat (CuSO4) Kegunaan: antilumut pada kolam renang dan
memberikan warna biru pada air, pengawet kayu, penyepuhan dan zat aditif dalam radiator. c.
Tembaga (II) Klorida (CuCl2) Kegunaan: pewarna keramik dan gelas, pabrik tinta dan fotografi
serta pengawet kayu dan katalis.
http://history-apri.blogspot.com/2010/04/kegunaan-unsur-dan-unsur-senyawa.html