Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
setelah membaca headline news beberapa media massa lokal bengkulu, mungkin diantara kita
pesimis terhadap penegakan hukum dan masa depan bengkulu. tetapi bagi saya pribadi,
PERJUANGAN BELUM USAI, KAWAN!
Awalnya saya juga merasa pesimis setelah membaca berita utama yang muncul di media massa
local yang ada di Bengkulu. Seperti yang ditulis oleh surat kabar harian Rakyat Bengkulu :
AGUSRIN BEBAS. Miris hati ini rasanya setelah selesai membaca berita tersebut. Terbayang
sudah keburukan-keburukan yang bakal terjadi di sisa masa kepemimpinannya. Hati saya
menangis sedih melihat realitas penegakan hokum di Indonesia, khususnya propinsi Bengkulu
saat ini.
Jalan-jalan nasional dan propinsi yang rusak berat akibat truk batubara bertonase lebih dari yang
disyaratkan. Korban jiwa dan kendaraan yang disebabkan oleh jalanan yang berlubang di
propinsi Bengkulu. Ongkos ekonomi yang mesti dikeluarkan oleh pengusaha karena waktu yang
ditempuh lebih lama dan memakan BBM lebih banyak dari biasanya. Masih banyak akibatakibat yang ditimbulkan oleh kerusakan jalan yang terjadi di propinsi ini.
Saya sangat yakin banyak orang-orang di Bengkulu merasa prihatin terhadap penegakan hokum
yang terjadi. Bukan hanya orang Bengkulu yang prihatin, alam pun ikut prihatin juga. Di pagi
hari (rabu, 25 mei 2011) Bengkulu dan sekitarnya digoyang gempa 5,4 SR. alam pun sedih dan
mengeluarkan air mata karena pagi itu mendung dan gerimis. Apakah ini pertanda akan terjadi
bencana yang lebih besar?! Wallahualam
Entalah, apa yang ada di pikiran bapak hakim syarifudin dan kawan-kawan sebelum
memutuskan bebas untuk terdakwa korupsi dispendagate II itu. Sungguh tidak ada logika
ataupun perasaan yang menyetujui vonis tersebut. Perilaku hakim tersebut sangat menyakiti
perasaan saya dan mereka yang setuju dengan saya. Hati kami tercabik-cabik karena putusanmu,
pak hakim!
Apakah kami harus turun ke jalan dengan jumlah massa yang banyak? Apakah kami harus
bertindak anarkis untuk mengubah putusanmu? Apakah kami harus menanggung akibat buruk
dari perbuatan anda? Dimanakah hati nuranimu melihat kemiskinan absolute yang terjadi di
Bengkulu?
Haruskah anak-anak negeri ini kehilangan teladan? Haruskah permata bangsa rusak oleh
segelintir orang? Duhapa jadinya propinsi ini kalau mereka terus saja memimpin daerah kecil
dimana kemiskinan masih menjadi primadona.
Sobatku semua, hari ini saya tersadar dari sebuah harapan kosong. Saya telah berpijak di dunia
nyata yang mengatakan kepada anak-anak bangsa bahwa PERJUANGAN INI BELUMLAH
USAI, KAWAN! Begitulah yang dibisikan oleh suara kebenaran. Suara itu kembali
menyemangati kami untuk terbangun dari angan-angan kosong. Membangunkan kami untuk
segera bergerak kembali serta bersemangat kembali untuk menegakan yang benar. Suara itu
adalah nurani yang dibisiki oleh kebaikan. Memberikan spirit perjuangan kepada saya dan
teman-teman untuk bangkit dan berjuang kembali sampai ajal menjemput!
Kawan, ternyata perang ini belum usai dan skornya terus berubah-ubah. Ini baru permulaan yang
akan kita tempuh dalam perjuangan. Tidak hanya cukup dengan kata-kata melainkan dengan otak
dan strategi yang jitu turun ke jalan dan media untuk terus menggugat keburukan dan kejahatan
agar hilang di bumi rafflesia.
Marilah kita bangun secepatnya, kawan. Merapatkan barisan dan kekuatan untuk melanjutkan
perjuangan. Bukan melawan penjajah tetapi melawan kebatilan abadi yang senantiasa ada dalam
sejarah kehidupan manusia. Songsong masa depan yang lebih baik bersama suara kebenaran
untuk kembali optimis menghadapi kenyataan. Esok hari yang bahagia itu telah menunggu kita
diawali hari ini dengan melangkah pasti dan semangat.
Bismillah.