Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Tindakan pembedahan menimbulkan berbagai respon diantaranya respon psikologi atau
kecemasan. Kecemasan pada pasien operasi banyak terjadi, di Indonesia prevalensi
kecemasan berkisar 9%-21% populasi umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Perbedaan Efektifitas Teknik Relakasi Benson dan Nafas Dalam terhadap Tingkat
Kecemasan Pasien Pre Operasi Bedah Abdomen di RSUD Kota Salatiga. Desain penelitian
ini adalah Quasy Experimentdengan rancangan penelitian two group pretest-posttest design.
Jumlah sampel sebanyak 42 responden dengan teknik total sampling. Alat ukur yang
digunakan adalah kuesioner STAI (State Anxiety Inventory for Adults). Uji statistik yang
digunakan dalam penelitian adalah Paired t-test dan Unpaired t-test. Hasil penelitian
menunjukkan ada perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan teknik
relaksasi Benson maupun nafas dalam (p-value=0,000) dan tidak ada perbedaan efektifitas
antara teknik relaksasi Benson dan nafas dalam (p-value=0,215). Rekomendasi hasil
penelitian ini adalah agar peneliti selanjutnya meneliti faktor-faktor fisiologis yang
mempengaruhi kecemasan seperti tekanan darah, nadi, dan frekuensi nafas.
Kata Kunci : Kecemasan pre operasi, relaksasi Benson, dan relaksasi nafas dalam
ABSTRACT
Surgery cause a variety of responses including psychological response or anxiety. Anxiety
occurs in many surgery patients, the prevalence of anxiety in Indonesia range 9%-21% from
general population. This study were to know the difference in effectiveness of Benson
relaxation techniques and deep breathing in the pre operation patient anxiety level abdominal
surgery in city general hospital Salatiga. The design in this research is Quasy Experiment
using Two Group Pretest-Posttest design. The total sample of 42 respondents with total
sampling techniques. Measuring instrument used were questionnaires STAI (State Anxiety
Inventory for Adults). Statistical test used Paired t-test and Unpaired t-test. The results
showed there was a differences in levels of anxiety before and after relaxation techniques
Benson and deep breathing (p-value=0,000), and there was no difference in effectiveness of
Benson relaxation techniques and deep breathing (p-value=0,215). A recommendation from
this research is the next researchers can then examine the physiological factors that influence
anxiety such as blood pressure, pulse, and frecuency of breath.
Keywords : pre operation anxiety, Benson relaxation, and deep breathing relaxation
PENDAHULUAN
Operasi atau pembedahan merupakan
semua
tindakan pengobatan yang
menggunakan cara invasif dengan
membuka atau menampilkan bagian tubuh
yang akan ditangani (Sjamsuhidajat, 1998,
hlm.1). Salah satu bagian tubuh yang
sering dilakukan tindakan pembedahan
yaitu pada bagian abdomen, bedah
abdomen
atau
laparatomi
adalah
pembedahan yang dilakukan dengan
membuka bagian perut sampai selaput
perut (Sjamsuhidajat, 2005).
Tindakan pembedahan menimbulkan
berbagai respon di antaranya respon
psikologi (kecemasan). Kecemasan atau
ansietas merupakan gejolak emosi
seseorang yang berhubungan dengan
sesuatu diluar dirinya dan mekanisme diri
yang digunakan dalam mengatasi
permasalahan (Asmadi, 2009, hlm.68). Di
Indonesia
prevalensi
kecemasan
diperkirakan berkisar 9%-21% populasi
umum. Sedangkan angka populasi yang
lebih besar diantara pasien-pasiendalam
dunia medis bervariasi antara 17%-27%
tergantung kriteria diagnostik yang
digunakan (Jayadiputra 2008, dalam
Yustin 2011).
Kecemasan pada pasien operasi banyak
terjadi, didukung dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ferlina (2008, dalam
Yustin 2011) bahwa sekitar 80% pasien
pre operasi mengalami kecemasan dan
60% mengalami kecemasan sedang dan
berat. Hal itu sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Makmur (2007)
tentang tingkat kecemasan pre operasi,
bahwa dari 40 orang responden dengan
tingkat kecemasan berat sebanyak 7 orang
(17,5%), 16 orang (40%)
tingkat
kecemasan sedang, 15 orang (37,5%)
tingkat kecemasan ringan, dan 2 orang
(5%) tidak mengalami kecemasan.
Penelitian lain adalah yang dilakukan oleh
Wijayanti (2009, dalam Nataliza 2011)
ditemukan 20 (64,5%) pasien mengalami
kecemasan ringan dan 11 (35,5%)
mengalami kecemasan berat.
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK) Vol. ... No. ...
HASIL PENELITIAN
1. Analisis Univariat
Karakteristik Responden
METODE PENELITIAN
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
teknik relaksasi Benson dan nafas dalam,
sedangkan variabel terikatnya adalah
kecemasan pasien pre operasi bedah
abdomen. Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen semu atau quasy
experiment
dengan
menggunakan
rancangan penelitian two group pretestposttest design dengan sudah dilakukan
observasi
pertama
(pretest)
yang
memungkinkan
menguji
perubahanperubahan yang terjadi setelah adanya
eksperimen atau intervensi (Notoatmodjo,
2012, hlm.57).
Populasi merupakan keseluruhan atau
totalitas objek yang diteliti yang ciricirinya akan diduga atau ditaksir
(estimated)(Nasir, 2011, hlm. 187).
Populasi pada penelitian ini adalah pasien
pre operasi bedah abdomen dengan
general anesthesi di RSUD Kota Salatiga
pada ruang rawat inap sebanyak 42
responden. Sampel yang digunakan
peneliti adalah pasien rawat inap yang
mengalami kecemasan pre operasi bedah
abdomen di RSUD Kota Salatiga.
Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah total sampling.
Sampel
yang
didapatkan
peneliti
dilapangan sebanyak 42 responden dan
dibagi menjadi dua kelompok intervensi
dengan jumlah masing-masing kelompok
sebanyak 21 responden. Jadi, sampel yang
digunakan untuk kelompok intervensi
teknik relaksasi Benson sebanyak 21
responden dan kelompok intervensi teknik
relaksasi nafas dalam sebanyak 21
responden. Sampel pada penelitian ini
adalah pasien pre operasi bedah abdomen
di RSUD Kota Salatiga yang memenuhi
syarat kriteria inklusi dan eklusi yang
telah ditentukan oleh peneliti.
Relaksasi
Benson
Variabel
Jenis Kelamin
1. Laki-laki
28,6
23,8
2. Perempuan
15
71,4
16
76,2
Total
21
100,0
21
100,0
Variabel
Usia
1. Dewasa muda
(<20th)
2. Dewasa
menengah
(20-30th)
3. Dewasa tua
(>30th)
Total
Relaksasi
Benson
Relaksasi
Nafas
Dalam
F
%
14,3
23,9
23,0
23,9
13
62,7
11
52,2
21
100,0
21
100,0
Relaksasi
Benson
Variabel
Tingkat
Kecemasan
Pendidikan
1. Dasar
2. Menengah
3. Tinggi
Total
4
10
7
19,1
47,6
33,3
8
10
3
38,1
47,6
14,3
21
100,0
21
100,0
Tingkat
Kecemasan
Kecemasan ringan
Kecemasan
sedang
Total
F
11
%
52,4
Relaksasi
Nafas
Dalam
F
%
8
38,1
10
47,6
13
61,9
21
100,0
21
100.0
Relaksasi
Benson
Normal
Kecemasan ringan
Kecemasan
sedang
Total
Relaksasi
Nafas
Dalam
F
%
2
9,52
15 71,43
F
14
7
%
66,7
33,3
19,05
21
100,0
21
100,0
Analisis Bivariat
Perbedaan
Tingkat
Kecemasan
Sebelum dan Sesudah Teknik Relaksasi
Benson
Tabel 6. Perbedaan Tingkat Kecemasan
sebelum dan sesudah teknik relaksasi
Benson
Variabel
(Relaksasi
Benson)
Kecemasan
sebelum
Kecemasan
sesudah
Mean
Standart
Deviation
21
44,10
4,5
pvalue
0,000
21
30,71
5,0
Hasil uji statistik tabel 6 dengan paired ttest didapatkan p-value 0,000 maka Ho
ditolak dan Ha diterima, artinya ada
perbedaanbermakna tingkat kecemasan
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK) Vol. ... No. ...
Mean
Standart
Deviation
21
45,24
4,85
21
37,76
5,03
pvalue
0,000
Hasil uji statistik tabel 7 dengan paired ttest didapatkan p-value 0,000 maka Ho
ditolak dan Ha diterima, artinya ada
perbedaan
yang
bermaknatingkat
kecemasan
sebelum
dan
sesudah
diberikan teknik relaksasi nafas dalam
pada pasien pre operasi bedah abdomen.
PEMBAHASAN
Mean
Standart
Deviation
pvalue
21
21
12,81
11,52
2,62
3,87
0,215
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK) Vol. ... No. ...
Klien Psikoreligius.
Salemba Medika
Jakarta :
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK) Vol. ... No. ...
Suliswati.
(2005).
Buku
Saku
Keperawatan Jiwa. Jakarta :
Salemba Medika
Yustin, A. (2011). Pengaruh Terapi
Wewangian Minyak Essensial
Bunga Mawar dengan Cara
Inhalasi
terhadap
Tingkat
Kecemasan pada Pasien Pre
Operasi di Ruang Bedah RSUD
Solok. Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Andalas Padang