Vous êtes sur la page 1sur 62

Jl.

Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec. Luragung

PENANGANAN VULNUS
LACERATUM
NO DOKUMEN

PROSEDUR
TETAP

1. PENGERTIAN

NO. REVISI

HALAMAN
1/2

Ditetapkan

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Direktur RSU KMC Luragung

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 001

Vulnus Laceratum adalah suatu keadaaan luka yang disebabkan oleh


benda tumpul dengan ciri-ciri tepi luka tidak rata dan dasarnya

2. TUJUAN

jaringan atau tulang.


Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan pasien yang
mengalami Vulnus Laceratum.

3. KEBIJAKAN

Keputusan Direktur RSU KMC Luragung Kabupaten Kuningan


No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC
Luragung.

4. PROSEDUR

4.1. Debridement hecting pada luka laceratum dapat langsung


dilakukan oleh perawat jaga tanpa harus menunggu advis dokter.
4.2 Bila pasien mengalami perdarahan, petugas pertama yang
menangani berkewajiban untuk menghentikan perdarahan dengan
cara memasang depers atau balut tekan.
4.3 Bila pasien mengalami perdarahan dan dianggap mengancam jiwa,
resusitasi cairan dapat dilakukan oleh petugas pertama yang
menangani (dokter dan atau perawat).
4.4 Penderita diberitahu akan dilakukan tindakan penjahitan luka.
4.5 Petugas menyiapkan alat-alat yang steril.
4.6 Petugas memakai sarung tangan / handscoon steril.

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec. Luragung

PENANGANAN VULNUS
LACERATUM
NO DOKUMEN

PROSEDUR
TETAP

NO. REVISI

HALAMAN
2/2

TANGGAL TERBIT
11 NOVEMBER 2015
4.7. Dilakukan pembersihan sekitar luka dengan antiseptik (cairan
bethadin / NaCl).
4.8. Pasang duk steril.
4.9. Lakukan anestesi lokal di sekitar luka dengan Lidocain 2 %.
4.10Luka yang robek dibersihkan dengan cairan NaCl dan dilakukan
debridement bila ada jaringan yang mati.
4.11 Dilakukan penjahitan luka.
4.12Luka ditutup dengan kassa yang steril dan diberi cairan Bethadin.
4.13 Pasien disuntik ATS yang sebelumnya dilakukan skin test dahulu.

5. UNIT TERKAIT

5.1. Rekam Medik Rumah Sakit.


5.2. Instalasi Farmasi
5.3. Komite Medik.

PROSEDUR PENANGANAN
KASUS HENTI JANTUNG
Jl. Raya Luragung, Desa Cirahayu,
Kec. Luragung

NO DOKUMEN

PROSEDUR
TETAP

1. PENGERTIAN

NO. REVISI

HALAMAN
1/2

Ditetapkan

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Direktur RSU KMC Luragung

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 001

Cardiak arrest adalah terhentinya kontraksi jantung yang efektif yang

ditandai dengan pasien tidak sadar, pasien tidak bernafas, pasien


tidak ada denyut nadi, pada keadaan seperti ini kecepatan diagnostik
harus ditegakkan dalam 3 4 menit, keterlambatan diagnostik akan
menimbulkan kerusakan otak, resusitasi jantung paru harus
dikerjakan.
2. TUJUAN

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan henti


jantung / Cardiak arrest.

3. KEBIJAKAN

Keputusan Direktur RSU KMC Luragung Kabupaten Kuningan


No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC
Luragung.

4. PROSEDUR

4.1. Tahap I : Berikan bantuan hidup dasar


4.1.1. Bebaskan/ buka jalan nafas
angkat leher atau topang
dagu.
4.1.2. Jika tidak bernafas berikan bantuan nafas 2 x tiupan yang
membuat dada mengembang. Jika tidak ada respon, cek
nadi selama 10 detik, jika tidak ada pernafasan tapi nadi
teraba berikan bantuan nafas 10-12 x/ menit pada orang
dewasa dan 12-20 x/ menit pada anak atau bayi dari mulut
ke mulut, mulut ke hidung atau dengan alat bantuan nafas
( ambu bag). Periksa nadi tiap 2 menit. jika nadi tak
teraba :
Pasien Dewasa :
Lakukan 30 x kompresi dada dan 2 x bantuan nafas ( 1
penolong maupun 2 penolong ). Kecepatan kompresi
100 x / menit. Cek nadi setiap 2 menit atau setiap 5
siklus RJP.
Pasien Anak :
1. Bila 1 penolong : Lakukan 30 x kompresi dada
dan 2 x bantuan nafas

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec. Luragung

PROSEDUR PENANGANAN
KASUS HENTI JANTUNG
NO DOKUMEN

NO. REVISI

HALAMAN
2/2

PROSEDUR
TETAP

TANGGAL TERBIT
11 NOVEMBER 2015
2. Bila 2 penolong : Lakukan 15 x kompresi dada
dan 2 x bantuan nafas.
Kecepatan kompresi 100 x / menit. Cek nadi setiap 2
menit atau setiap 5 siklus RJP
Pasien Neonatus
Rasio kompresi dada dan ventilasi adalah 3 : 1
4.2. Tahap II : Bantuan hidup lanjut
4.2.1. Jangan hentikan kompresi jantung dan inflasi paru, jika
memungkinkan pasang intubasi atau ventilator.
4.2.2. Langkah-langkah
4.2.2.1.Berikan adrenalin 0,5 1 mg iv ulangi dengan
dosis lebih besar, jika diperlukan bicarbonat
natrium 1 mg/kg BB BB iv, jika henti jantung
lebih 2 menit, ulangi dosis ini setiap 10 menit
sampai timbul denyut nadi.
4.2.2.2.Pasang monitor EKG, apakah fibrilasi asistol
komplek yang aneh. Defibrilasi : rejatan arus
searah (DC Schock).Caranya lihat prosedur
penggunaan DC Schock.
4.2.2.3.Obat yang diperlukan pada Fibrilasi ventrikel
lidocain/cylocain 1 2 mg/kg BB.
4.2.2.4.Jika asistol berikan vasopresor Chalsium Clorida
10 % 3 5 cc iv selama 3 menit.

5. UNIT TERKAIT

Jl. Raya Luragung, Desa Cirahayu,


Kec. Luragung

5.1. Rekam Medik Gawat Darurat.


5.2. SMF Jantung dan Paru

PROSEDUR
TINDAKAN INTUBASI
ENDOTRAKEA
NO DOKUMEN

PROSEDUR

NO. REVISI

HALAMAN
1/2

Ditetapkan

TETAP

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Direktur RSU KMC Luragung

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 001

1. PENGERTIAN

Tindakan intubasi adalah memasukan pipa ETT lewat mulut ke


trachea dengan bantuan laringoskop.

2. TUJUAN

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam menyiapkan pasien


dan alat untuk tindakan intubasi.

3. KEBIJAKAN

Keputusan Direktur RSU KMC Luragung Kabupaten Kuningan


No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC
Luragung.

4. PROSEDUR

4.1 Pemasangan dilakukan oleh dokter atau perawat terlatih.


4.2. Kalau ada kesulitan dalam pemasangan, berkoordinasi dengan
dokter/perawat anestesi.
4.3 Persiapan Alat :
4.3.1. Laringoskop lurus dan bengkok berbagai ukuran dalam
keadaan siap pakai.
4.3.2. Acylocain spray dan xylocain jelly dalam tempatnya.
4.3.3. NTT/OTT dengan berbagai ukuran.
4.3.4. Magil forcep.
4.3.5. Spuit dan obat premedikasi.
4.3.6. Guedel berbagai ukuran.
4.3.7. Arteri klem.
4.3.8. Cuff inflator (spuit 20 cc).
4.3.9. Stetoskop.
4.3.10. Slym zuiger atau alat pengisap sekresi.
4.3.11. Air viva dan masker oksigen.
4.3.12. Sarung tangan steril.
4.3.13. Plester dan gunting.
4.3.14. Bengkok.
4.3.15. Monitor EKG.
4.3.16. Mouth sperder atau alat pembuka mulut.
4.3.17. Ventilator lengkap.
4.4. Persiapan pasien
4.4.1.Pasien / keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang

Jl. Raya Luragung, Desa Cirahayu,


Kec. Luragung

PROSEDUR
TINDAKAN INTUBASI
ENDOTRAKEA
NO DOKUMEN

NO. REVISI

PROSEDUR
TETAP

HALAMAN
2/2

TANGGAL TERBIT
11 NOVEMBER 2015
akan dilakukan.
4.4.2.Posisi pasien diatur terlentang datar dengan kepala
hyperekstensi.
4.5. Pelaksanaan
4.5.1. Memasang monitor EKG.
4.5.2 Memberikan obat Relaxan dan sedativa sesuai dengan
program pengobatan.
4.5.3. Dokter / perawat terlatih memasang intubasi.
4.5.4 Lakukan penghisapan sekret sebelum dan selama tindakan
pemasangan .
4.5.5 Olesi jelli pada ETT
4.5.6 Pegang ETT dengan tangan kanan dan tangan kiri
memegang laringoscop. Masukkan laringoskop ke dalam
mulut pasien sepanjang sisi kanan lidah, kemudian
gerakkan laringoskop ke garis tengah. Lanjutkan
laringoskop ke valekula , dan biarkan laringoskop ke arah
kiri dan ke atas dengan kekuatan langsung sejajar ke
sepanjang aksis pegangan, tahan tarikan untuk
menggunakan kekuatan sudut dengan pergelangan tangan.
4.5.7. Perhatikan laring pasien. Bila terdapat sekresi lakukan
penghisapan dengan tangan kanan sampai jalan nafas
bersih.
4.5.8 Masukkan ETT ke dalam sisi kanan mulut pasien,
lanjutkan ke faring dan akhirnya melalui pita-pita.
4.5.9. Angkat laringoskop dan stilet ETT, isi balon dengan udara
5-10 ml.
4.5.10 Ventilasikan bag mask dan auskultasi di daerah thorax
dan epigastrium.
4.5.11 Setelah bunyi nafas optimal dicapai di kedua sisi paru

,lakukan fiksasi ETT dengan plester di antara bibir atas


dan lubang hidung.
4.5.12 Memfiksasi ETT pipi kiri / kanan.
4.5.13 Pasang guidel untuk mencegah selang ETT dari gigitan
pasien.
4.5.14 Mencatat hasil tindakan dan respon pasien.
5. UNIT TERKAIT

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec. Luragung

5.1. SMF Anestesi.


5.2. Unit Perawatan Intensif.

PROSEDUR TINDAKAN
DEFIBRILASI DAN
CARDIOVERSI
NO DOKUMEN

PROSEDUR
TETAP

NO. REVISI

HALAMAN
1/ 4
Ditetapkan

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Direktur RSU KMC Luragung

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 001

1. PENGERTIAN
1. Defibrilasi adalah tindakan pengobatan dengan memakai aliran
listrik secara asinkron. Tindakan ini dilakukan pada pasien
dengan VF atau VT tanpa nadi dengan tujuan dapat
menghasilkan depolarisasi serentak semua serat miokardium
sehingga terjadi kontraksi jantung spontan, jika miokardium
teroksigenasi dengan baik dan tidak asidosis. Energi yang di
perlukan untuk monophasic biasanya 360 joule, sedangkan
biphasic sekitar 150-200 joule.

2. Kardioversi adalah tindakan pengobatan dengan aliran listrik


secara sinkron. Tindakan ini dilakukan pada VT nadi teraba,
Supra Ventrikel Takikardi, Atrial flutter dan Atrial Fibrilasi.
Energi dimulai dari 50 J dan dapat dinaikkan sampai maksimal
360 joule.
2. TUJUAN

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan


tindakan defibrilasi dan kardioversi.

3.KEBIJAKAN

Keputusan Direktur RSU KMC Luragung Kabupaten Kuningan


No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC
Luragung.

4. PROSEDUR

1. Defibrilasi
persiapan Alat :
Defibrator lengkap dengan monitornya
Jelly
Oksigen therapy lengkap
Set resusitasi jantung paru
Emergency trolly
b. Persiapan Pasien :
- Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan.
- Posisi pasien diatur terlentang.

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec. Luragung

PROSEDUR TINDAKAN
DEFIBRILASI DAN
CARDIOVERSI
NO DOKUMEN

NO. REVISI

PROSEDUR
TETAP

HALAMAN
2/4

TANGGAL TERBIT
11 NOVEMBER 2015
c. Pelaksanaan :
- Tindakan dilakukan dokter / perawat terlatih.
- Nyalakan defibrilator
- Pilih modus asinkron

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec. Luragung

Pilih energi yang diperlukan dengan cara memutar atau


menggeser tombol energi.
Ambil Paddle dari tempatnya dan oleskan jelly secukupnya
kemudian diratakan pada kedua paddle.
Isi (Charge) energi dengan menekan tombol pada padle
apeks atau pada unit defibrilator , tunggu sampai energi terisi
penuh, untuk mengetahui energi sudah penuh, banyak
macamnya tergantung dari defibrilator yang dipakai, ada
yang memberi tanda dengan menunjukkan angka joule yang
diset, ada pula yang memberi tanda dengan bunyi bahkan
ada juga yang memberi tanda dengan nyala lampu.
Letakkan paddle dengan posisi paddle apex diletakkan pada
apeks jantung di garis mid axiler kiri dan paddle sternum
diletakkan pada daerah parasternal kanan di bawah klavikula
kanan.Berikan tekanan sekitar 12 kg secara mantap.
Pastikan irama jantung penderita pada monitor adalah VF /
VT tanpa nadi
Sebelum melakukan shock beri aba-aba pada seluruh
anggota tim dengan suara keras dan jelas agar tidak ada lagi
anggota tim yang masih menyentuh / kontak dengan pasien
tempat tidur maupun peralatan sambil memastikan diri
sendiri juga tidak bersentuhan, contoh: "Enerji siap ","Saya
siap ","Tim lain siap"
Untuk terakhir kali lihat secara visual apakah semua sudah
tidak bersentuhan dengan pasien maupun tempat tidur, lihat
ke monitor untuk pastikan irama belum berubah.
Segera tekan tombol discharge pada padle secara bersamaan
untuk melepaskan listrik ke pasien, sambil tetap menekan
paddle dengan mantap ke dinding dada pasien.
Segera angkat paddle dan lanjutkan RJP selama 5 siklus atau
sekitar 2 menit.
nilai kembali apakah masih VF / VT tanpa nadi. Jika masih
VF / VT tanpa nadi, charge kembali dan ulangi prosedur di
atas.

PROSEDUR TINDAKAN
DEFIBRILASI DAN
CARDIOVERSI

NO DOKUMEN

NO. REVISI

PROSEDUR
TETAP

HALAMAN
3/4

TANGGAL TERBIT
11 NOVEMBER 2015
2. Kardioversi
Persiapan Alat
-

Defibrilator yang mempunyai modus sinkron

Jeli
Troli emergensi, terutama alat bantu napas
Obat-obat analgetik dan sedative
Elektrode EKG
Persiapan Pasien :
- Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan.
- Posisi pasien diatur terlentang di atas.
c. Pelaksanaan :
- Tindakan dilakukan dokter / perawat terlatih.
- Siapkan alat alat RJP
- Bila pasien masih sadar, berikan sedatif dengan / tanpa
analgetik
- Pilih modus sinkron
- Pilih energi awal.
Untuk SVT dan Atrial Flutter adalah 50 joule, apabila
tidak berhasil energi dapat dinaikan menjadi 100 joule,
200 joule, 300 joule dan 360 joule.
Untuk VT monomorphic dan Atrial Fibrilasi, energi awal
adalah 100 joule dan dapat dinaikan menjadi 200 joule,
300 joule dan 360 joule.
Untuk VT polymorphic besarnya energi dan modus yang
dipakai sama dengan yang digunakan pada tindakan
defibrilasi , dengan energi tinggi seperti Ventrikel
Fibrilasi ( unsynchronized DC shock, 360 Joule)
- Prosedur tindakan kardioversi sama dengan tindakan
defilbrilasi, hanya pada saat menekan tombol discharge
kedua tombol tersebut harus ditekan agak lama, karena
modus yang dipakai adalah modus sinkron dimana pada
modul ini energi akan dikeluarkan beberapa milidetik setelah

defibrilator tersebut menangkap gelombang QRS.


Jika defibrilator tidak dapat menangkap gelombang QRS
enerji tidak akan keluar.
Pasien dengan takikardi walaupun mungkin keadaannya tidak

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec. Luragung

PROSEDUR
TETAP

PROSEDUR TINDAKAN
DEFIBRILASI DAN
CARDIOVERSI
NO DOKUMEN
026/SOPIGD/13

NO. REVISI

HALAMAN
4/4

TANGGAL TERBIT
11 NOVEMBER 2015
stabil akan tetapi kadang pasiennya masih sadar, oleh sebab itu
jika diperlukan tindakan kardioversi, maka pasien perlu
diberikan obat sedasi dengan atau tanpa analgetik.

5. UNIT TERKAIT

Jl. Raya Luragung, Desa Cirahayu,


Kec. Luragung

5.1. Bidang Pelayanan dan Keperawatan


5.2. Bidang Renbang

PENATALAKSANAAN
LUKA

NO DOKUMEN

PROSEDUR
TETAP

NO. REVISI

HALAMAN
1/ 2
Ditetapkan

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Direktur RSU KMC Luragung

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 001

1. PENGERTIAN

Adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam menangani pasien


yang mengalami luka.

2. TUJUAN

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam tindakan merawat


luka.

3. KEBIJAKAN

Keputusan Direktur RSU KMC Luragung Kabupaten Kuningan


No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC
Luragung.

4. PROSEDUR

4.1. persiapan Alat :


4.1.1. Alat steril, bak instrumen berisi :
Dook bolong, Sarung tangan, Kassa steril.
Kom betadin + betadin, Pincet anatomis + Pincet chirurgis
Gunting benang,gunting jaringan, Pean klem kecil 2 (dua)
buah / sesuai kebutuhan.
Nald Poeder, Jarum Kulit, jarum otot dan Spuit 2 cc
4.1.2. Alat di luar bak instrumen :
Kapas salvon pencuci luka, H2O2, Cairan NaCl 0,9 %
Lidocain, ATS
4.2. Persiapan Pasien :
4.2.1. Identifikasi pasien.
4.2.2. pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang
akan dilakukan.
4.2.3. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan.
4.2.4. Kaji keadaan luka.
4.3. Pelaksanaan :
4.3.1. Anamnesa terjadinya luka
4.3.2. Luka dicuci dengan kapas savlon steril
4.3.3. Luka didesinfeksi dengan betadin
4.3.4. Luka dianastesi lokal dengan lidocain
4.3.5. Luka dicuci kembali dengan H2O2 apabila luka kotor.

4.3.6. Luka dibilas dengan cairan NaCl 0,9 % sampai bersih.

PENATALAKSANAAN
LUKA
Jl. Raya Luragung, Desa Cirahayu,
Kec. Luragung

NO DOKUMEN
PROSEDUR
TETAP

NO. REVISI

HALAMAN
2/2

TANGGAL TERBIT
11 NOVEMBER 2015
4.3.7. Hentikan perdarahan
4.3.8. Luka dijahit dengan jarum kulit + benang chromic untuk
bagian dalam, benang silk untuk bagian luar
4.3.9 Luka dijahit sesuai dengan instruksi dokter
4.3.10. Luka dijahit dibersihkan kembali dengan NaCl 0,9 %
4.3.11. Luka ditutup dengan kassa steril + dikompres dengan
betadin.
4.3.12. Pasang plester.
4.3.13. Pasien disuntik ATS tergantung instruksi dokter serta
bersih kotornya luka,dan alat dibersihkan kembali

5. UNIT TERKAIT

5.1. SMF Bedah.


5.2. Instalasi Farmasi.

MENYIAPKAN PASIEN
UNTUK TINDAKAN
PEMBEDAHAN AKUT

Jl. Raya Luragung, Desa Cirahayu,


Kec. Luragung

NO DOKUMEN

NO. REVISI

HALAMAN
1/ 2
Ditetapkan

PROSEDUR
TETAP

1. PENGERTIAN
2. TUJUAN

Direktur RSU KMC Luragung


TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 001

Pembedahan akut adalah suatu tindakan pembedahan yang harus


dilakukan segera.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah menyiapkan pasien untuk
tindakan pembedahan akut.

3. KEBIJAKAN

Keputusan Direktur RSU KMC Luragung Kabupaten Kuningan


No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC
Luragung.

4. PROSEDUR

4.1. Persiapan Alat :


4.1.1. Alat pencukur rambut dan gunting rambut
4.1.2. Bengkok
4.1.3. Sabun
4.1.4. Waslap
4.1.5. Handuk
4.1.6. Alat kesehatan dan obat-obatan sesuai program dokter dan
jenis tindakan pembedahan.
4.1.7. Mitella / penutup kepala
4.1.8. Baju khusus
4.1.9. Formulir
- Izin operasi
- Permintaan darah ke PMI
- Pemeriksaan penunjang
4.2. Persiapan Pasien :
4.2.1. Ekstra mandi bila kotor
4.2.2. Pasien dipuasakan sesuai kasus
4.2.3. Cukur daerah yang akan dioperasi
4.2.4. Pasang NGT, kateter, sesuai dengan program
4.2.5. Pasien / keluarga diberi penjelasan tentang tindakan
operasi yang akan dilakukan dan menandatangani surat
persetujuan / izin operasi.

4.2.6 Berikan obat-obatan pre- medikasi sesuai instruksi dokter.


4.2.7 Lakukan pemeriksaan penunjang : laboratorium, rontgen,
EKG, USG sesuai instruksi dokter.
4.2.8 Bila pasien perlu ditranfusi darah atas indikasi, maka

Jl. Raya Luragung, Desa Cirahayu,


Kec. Luragung

MENYIAPKAN PASIEN
UNTUK TINDAKAN
PEMBEDAHAN AKUT
NO DOKUMEN

NO. REVISI

HALAMAN
2/2

PROSEDUR
TETAP
TANGGAL TERBIT
11 NOVEMBER 2015
dibuat formulir permintaan darah, kemudian keluarga ke PMI
untuk mengambil darah yang dibutuhkan .
4.2.9. Pasien dibimbing untuk mendekatkan diri kepada Tuhan
Yang Maha Esa
4.2.10 Catat semua tindakan yang telah dilakukan ke dalam
status rekam medis pasien.
5. UNIT TERKAIT

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec. Luragung

5.1. Instalasi bedah sentral.


5.2. SMF Bedah.
5.3 SMF Obsgyn

PROSEDUR BILAS
LAMBUNG

NO DOKUMEN

PROSEDUR
TETAP

NO. REVISI

HALAMAN
1/ 2

Ditetapkan

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Direktur RSU KMC Luragung

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 0012

1. PENGERTIAN

Bilas lambung adalah mencuci lambung dengan cara memasukan air


atau cairan tertentu dan kemudian mengeluarkan melalui slang
penduga lambung (maag slang), dilakukan pada pasien keracunan
makanan /minuman kurang dari 4 jam dan tidak boleh dilakukan pada
keracunan bahan yang korosif.

2. TUJUAN

Sebagai acuan persiapan alat dan pasien dalam melaksanakan Bilas


Lambung pada pasien-pasien intoksikasi atau perdarahan lambung.

3. KEBIJAKAN

Keputusan Direktur RSU KMC Luragung Kabupaten Kuningan


No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC
Luragung.

4. PROSEDUR

4.1. Persiapan Alat :


4.1.1. Slang penduga lambung berbagai ukuran.
4.1.2. Bengkok besar.
4.1.3. Perlak dan alasnya.
4.1.4. Ember penampung.
4.1.5. Air hangat / dingin 1-2 liter / NaCl 0,9% sesuai kebutuhan.
4.1.6. Kassa / Tissue.
4.1.7. Gelas ukuran.
4.1.8. Celemek karet.
4.1.9. Gelas berisi air matang.
4.1.10. Ky Jelly.
4.1.11. Set therapy lengkap dan siap pakai.
4.1.12. Pincet anatomi.
4.1.13. Obat-obatan (SA, Norit).
4.1.14. Susu yang diperlukan dalam tempatnya.
4.2. Persiapan Pasien :
4.2.1. Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang kegiatan
yang akan dilakukan.
4.2.2. Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan.

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec. Luragung

PROSEDUR BILAS
LAMBUNG
NO DOKUMEN

NO. REVISI

PROSEDUR
TETAP

HALAMAN
2/2

TANGGAL TERBIT
11 NOVEMBER 2015
4.3. Pelaksanaan :
4.3.1. Memasang perlak dan alasnya di dada pasien.
4.3.2. Meletakkan bengkok di bawah dagu pasien.
4.3.3. Meletakkan ember yang berisi alas kain pel
4.3.4. Menentukan panjang slang penduga lambung yang masuk
ke dalam lambung.
4.3.5. Menutup pangkal slang penduga lambung dengan cara
diklem.
4.3.6 Memasukan slang penduga pelan-pelan ke dalam lambung
melalui lubang hidung. Bagi pasien sadar dianjurkan
menelan slang penduga pelan-pelan sambil menarik nafas
dalam.
4.3.7. Meyakinkan slang penduga masuk ke lambung dengan
cara memasukan ujung slang penduga sampai terendam
dalam mangkok berisi air dan dikeluarkan kembali.
4.3.8. Setelah yakin slang penduga masuk ke lambung pasien,
fiksasi slang dengan plester. Kemudian atur posisi pasien
miring tanpa bantal dan letak kepala lebih rendah.
4.3.9. Memasang corong pada ujung slang kemudian masukan
air/cairan Nacl 0,9 %, selanjutnya ditunggu sampai
air/cairan tersebut keluar dari lambung dan ditampung di
ember.
4.3.10. Membilas lambung dilakukan berulang kali sampai
air/cairan yang keluar dari lambung berwarna jernih (tidak
berbau).
4.3.11. Mengobservasi tensi, nadi, pernafasan dan respon pasien.
4.3.12. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan.
4.3.13. Semua alat dibereskan dan perawat cuci tangan.

5. UNIT TERKAIT

5.1. SMF Penyakit Dalam.


5.2. Instalasi Rawat Inap.

PEMBERIAN NEBULIZER
Jl. Raya Luragung, Desa
Cirahayu, Kec. Luragung

NO DOKUMEN

PROSEDUR
TETAP

1. PENGERTIAN

NO. REVISI

HALAMAN
1/ 2

Ditetapkan

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Direktur RSU KMC Luragung

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 001

Pemberian Nebulizer adalah suatu tindakan pemberian terapi/obat


melalui inhalasi.
Sebagai acuan dalam melaksanakan pemberian obat secara inhalasi

2. TUJUAN

pada pasien.
Sebagai acuan dalam melaksanakan pemberian obat secara inhalasi

3. KEBIJAKAN

pada pasien.
Keputusan Direktur RSU KMC Luragung Kabupaten Kuningan
No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC

Luragung.
4. PROSEDUR

4.1. Persiapan Alat :


4.1.1. Nebulizer set
4.1.2. Ventolin
4.1.3. Tissue
4.1.4. NaCl
4.1.5. Spuit
4.2. Persiapan Pasien :
4.2.1.Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan.
4.3. Pelaksanaan :
4.3.1. Perawat mencuci tangan
4.3.2. Nebulizer dihubungkan dengan listrik.

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec. Luragung

PEMBERIAN NEBULIZER
NO DOKUMEN

PROSEDUR
TETAP

NO. REVISI

HALAMAN
2/2

TANGGAL TERBIT
11 NOVEMBER 2015
4.3.3. Nebulizer set diisi obat-obatan seperti : Ventolin yang
dilarukan dengan NaCl (diberikan sesuai dengan dosis
medis)
4.3.4. Aktifkan nebulizer dengan menekan tombol power.
4.3.5. Atur waktu dan kelembaban alat sesuai dengan indikasi
4.3.6. Masker Nebulizer dipasang pada pasien
4.3.7. Anjurkan klien untuk menghirup uap dengan cara
menghirup udara melalui hidung dan menahannya

sebentar , setelah itu dikeluarkan melalui mulut. Anjurkan


juga untuk batuk efektif agar sekret dapat dikeluarkan.
4.3.8. Setelah waktu yang diset selesai , Nebulizer distop.
4.3.9

Auskultasi bunyi nafas..Apabila masih terdengar suara


wheezing atau ronchi dapat diulang lagi 15 menit
kemudian.

4.3.9. Bersihkan mulut dan hidung klien dengan tisu.


4. 3.10 Rapihkan dan bersihkan alat.
5. UNIT TERKAIT

5.1. SMF DALAM

MELAKUKAN
PEMERIKSAAN EKG
Jl. Raya Luragung, Desa
Cirahayu, Kec. Luragung

NO DOKUMEN

PROSEDUR
TETAP

NO. REVISI

HALAMAN
1/ 2

Ditetapkan

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Direktur RSU KMC Luragung

1. PENGERTIAN

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 001
Elektro Kardiogram (EKG) adalah suatu gambaran secara grafis
mengenai aktifitas dari serabut otot jantung, serta memperhatikan
perubahan-perubahan dalam aliran listrik di jantung.

2. TUJUAN

Sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan EKG.

3. KEBIJAKAN

Keputusan Direktur RSU KMC Luragung Kabupaten Kuningan


No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC
Luragung.

4. PROSEDUR

4.1. Persiapan Alat :


4.1.1. Alat/EKG lengkap dan siap pakai
4.1.2. Jelly elektroda
4.1.3. Kapas/kassa pembersih
4.1.4 alkohol
4.1.5 sarung tangan
4.2. Persiapan Pasien :
4.2.1. Pasien/keluarga diberi penjelasan
4.2.2. Posisi pasien diatur terlentang datar
4.3. Pelaksanaan :
4.3.1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
4.3.2. Gunakan sarung tangan
4.3.3 Pakaian bagian atas dibuka, bila pasien memakai jam
tangan, gelang atau bahan logam dibuka.
4.3.4 Pilih daerah yang akan dipasang elektroda. Bersihkan
daerah yang akan dipasang elektroda dengan alkohol dan
berikan jelli secara merata pada setiap daerah pemasangan
elektroda.
4.3.5. Pasang elektroda ekstremitas
Warna merah pada tangan kanan
Warna kuning pada tangan kiri
Warna hitam pada kaki kanan
Warna hijau pada kaki kiri

Jl. Raya Luragung, Desa

MELAKUKAN
PEMERIKSAAN EKG

Cirahayu, Kec. Luragung

NO DOKUMEN
PROSEDUR
TETAP

NO. REVISI

TANGGAL TERBIT
11 NOVEMBER 2015

HALAMAN
2/2

4.3.6. Pasang elektroda dada


V 1 : Pada interkostal ke-4 pada garis sternum sebelah
kanan
V 2 : Pada interkostal ke-4 pada garis sternum kiri
V 3 : Pertengahan antara V2 dan V4
V 4 : Pada interkostal ke-5 pada garis mid clavicula kiri
V 5 : Sejajar V 4 pada garis axilla sebelah depan kiri
V 6 : Sejajar V 4 pada garis mid axilla kiri.
4.3.7. Pilih menu untuk memilih tipe perekaman ( manual /
otomatis ). Atur kalibrasi 10 mm dengan kecepatan 25
mm/detik atau sesuai instruksi.
4.3.8. Lakukan perekaman dengan menekan tombol power dan
tombol start. Membuat rekaman secara berurutan sesuai
dengan pemilihan lead yang terdapat pada mesin EKG.
4.3.9. Amati hasil dari perekaman. Setelah selaesai perekaman
matikan EKG dengan menekan tombol stop dan power.
4.3.10 Lepaskan elektroda dan bersihkan kulit klien dengan kassa
atau tisue.
4.3.11 Rapihkan klien dan alat-alat.
4.3.12 Cuci tangan
4.3.13 Memberi identitas pasien pada hasil rekaman meliputi:
nama, umur, tanggal dan jam serta nomor lead dan
nomor rekam medik
5. UNIT TERKAIT

5.1. SMF Penyakit Jantung


5.2. Elektro Medik.

TINDAKAN WSD
Jl. Raya Luragung, Desa
Cirahayu, Kec. Luragung

NO DOKUMEN
PROSEDUR

NO. REVISI

HALAMAN
1/ 2

Ditetapkan

TETAP
TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

1. PENGERTIAN

Direktur RSU KMC Luragung

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 001
WSD adalah suatu tindakan untuk mengeluarkan cairan, udara, pus,
darah dari paru-paru.

2. TUJUAN

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melaksanakan


tindakan WSD/WSD.

3. KEBIJAKAN

Keputusan Direktur RSU KMC Luragung Kabupaten Kuningan


No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC
Luragung.

4. PROSEDUR

4.1. Persiapan Alat :


a Alat-alat Steril
1. Klem pean bengkok besar 1 buah
2. Klem pean bengkok kecil 2 buah
3. Klem kocher
4. Gagang pisau no. 3, 1 buah
5. Trocard
6. Pinset chirurgis
7. Needle benang
8. Gunting benang
9. Gunting jaringan
10. Ring tang
11. Jarum jahit
12. Pipa dada sesuai ukuran yang diperlukan
13. Pisau bisturi no. 11
14. Depper + kassa
15. 10 cc/ 5 cc spuit
16. Benang zyde sesuai keperluan (No.20/No.0)
17. Dook bolong / WSD
18. Botol WSD
b Alat Tidak Steril
1. Plester
2. Gunting balutan

TINDAKAN WSD
Jl. Raya Luragung, Desa
Cirahayu, Kec. Luragung

NO DOKUMEN
PROSEDUR
TETAP

NO. REVISI

HALAMAN
2/2

TANGGAL TERBIT
11 NOVEMBER 2015
c

Obat-obatan dan Cairan


1. Obat lokal anestesi
2. Obat luka
3. Betadin
4.2. Persiapan Pasien :
4.2.1. Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang tujuan dan
tindakan yang akan dilakukan
4.2.2. Pasien/keluarga menyetujui dan menandatangani surat
izin operasi
4.2.3. Mengatur posisi pelaksanaan semi fowler kedua tangan
pasien di atas kepala untuk memudahkan operasi
4.2.4. Memberikan deper betadine untuk desinfeksi pada
operator dengan dook bolong
4.2.5. Menutup daerah operasi dengan dook bolong
4.2.6. Memberikan obat anestesi lokal kepada dokter
4.2.7. Memberikan pisau bedah kepada operator untuk insisi
4.2.8. Dokter memasang drain WSD
4.2.9. Bekerjasama dengan dokter selama melakukan tindakan
pemasangan WSD
4.2.10. Memasang slang penyambung WSD ke dalam botol yang
berisi desinfektan dan satu slang lagi untuk udara
11
Observasi
Tanda vital, tensi, nadi dan respirasi
Undulasi
Kebocoran pada system drinage
5. UNIT TERKAIT

5.1.Inst. Bedah Sentral


5.2 SMF BEDAH

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec. Luragung

MELAKUKAN SKIN TEST


NO DOKUMEN

PROSEDUR
TETAP

1. PENGERTIAN

NO. REVISI

HALAMAN
1/ 2
Ditetapkan

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Direktur RSU KMC Luragung

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 001
Skin test adalah suatu tindakan untuk mengetahui seseorang alergi
atau tidak terhadap obat-obatan (Antibiotik, ATS)

2. TUJUAN

Sebagai acuan persiapan pasien dan alat-alat dalam melakukan skin


test pada pasien.

3. KEBIJAKAN

Keputusan Direktur RSU KMC Luragung Kabupaten Kuningan


No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC
Luragung.

4. PROSEDUR

4.1. Persiapan Alat :


4.1.1. Spuit 1 cc dan jarum steril dalam tempatnya
4.1.2. Obat-obatan yang dibersihkan
4.1.3. Kapas alcohol dalam tempatnya
4.1.4. Aquabidest
4.1.5. Bengkok
4.2. persiapan Pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
4.3. Pelaksanaan :
4.3.1. Menggulung lengan baju pasien bila perlu
4.3.2. Mengisi spuit dengan obat yang akan di test sejumlah
0,1% / aquabidest menjadi 1 cc
4.3.3. Mendesinfeksi kulit yang akan disuntik menggunakan
kapas alcohol kemudian direnggangkan dengan tangan kiri
perawat

4.3.4. Menyuntikkan obat sampai permukaan kulit menjadi


gembung dengan cara lubang jarum menghadap ke atas
dengan membuat sudut antara 15 30 derajat dengan
permukaan kulit
4.3.5. Menilai reaksi obat setelah 00 15 menit dari waktu
penyuntikkan
4.3.6. hasil (+) bila terdapat tanda kemerahan pada daerah

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec. Luragung

MELAKUKAN SKIN TEST


NO DOKUMEN

PROSEDUR
TETAP

5. UNIT TERKAIT

NO. REVISI

HALAMAN
2/2

TANGGAL TERBIT
11 NOVEMBER 2015
penusukan dengan diameter minimal 1 cm
4.3.7. Mencatat hasil reaksi skin test
4.3.8. Catat hasil tindakan dan respon pasien
5.1. Instalasi Farmasi.
5.2. SMF Terkait.

MERAWAT LUKA BAKAR


Jl. Raya Luragung, Desa
Cirahayu, Kec. Luragung

NO DOKUMEN

PROSEDUR
TETAP

NO. REVISI

HALAMAN
1/ 2
Ditetapkan

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Direktur RSU KMC Luragung

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 001

1. PENGERTIAN

Suatu tindakan yang diberikan kepada pasien dengan luka bakar yang
diakibatkan oleh air panas, api, listrik dan zat kimia

2. TUJUAN

Sebagai acuan dalam melaksanakan merawat pasien luka bakar.

3. KEBIJAKAN

Keputusan Direktur RSU KMC Luragung Kabupaten Kuningan


No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC
Luragung.

4. PROSEDUR

4.1. Persiapan Alat :


a Alat Steril
1. Alat tenun
2. Set ganti balutan
3. Spuit 10 cc
4. Kain kassa
5. Perban sesuai dengan kebutuhan
6. Sarung tangan
b Alat Tidak Steril
1. Bengkok
2. Obat penenang bila diperlukan
c Obat Tidak Steril
1. Salep kulit sesuai program
2. Cairan desinfektan
4.2. Persiapan Pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilaksanakan
4.3. Pelaksanaan :
4.3.1. Peralatan dan obat-obatan yang akan dipakai didekatkan
pada pasien
4.3.2. Cuci daerah luka bakar dengan cairan NaCl 0,9% yang
sudah dicampur cairan desinfektan
4.3.3. Bersihkan luka bakar dari segala kotoran yg menempel
4.3.4. Buang jaringan nekrotik
4.3.5. Pecahkan bulae dengan menggunakan spuit
4.3.6. Bilas luka bakar dengan NaCl steril tanpa desinfektan

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec. Luragung

MERAWAT LUKA BAKAR


NO DOKUMEN

NO. REVISI

HALAMAN
2/2

PROSEDUR
TETAP
TANGGAL TERBIT
11 NOVEMBER 2015
4.3.7. Keringkan daerah luka bakar dengan kassa steril, beri obat
pada luka bakar sesuai program pengobatan
4.3.8. Tutup dengan kassa steril kemudian balut dengan gaas
verband
4.3.9. Observasi TPRS, posisi jarum infus dan kelancaran tetesan
infuse
5. UNIT TERKAIT

5.1. SMF Bedah.


5.2. Instalasi Farmasi.

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec. Luragung

PENGAMBILAN DARAH
UNTUK PEMERIKSAAN
NO DOKUMEN

NO. REVISI

HALAMAN
1/ 1

Ditetapkan

PROSEDUR
TETAP

1. PENGERTIAN
2. TUJUAN
4. PROSEDUR

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Direktur RSU KMC Luragung

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 001

Langkah- langkah yang dilakukan dalam melakukan pengambilan


darah untuk pemeriksaan
Sebagai acuan dalam melaksanakan pengambilan darah untuk
pemeriksaan.
4.1. Persiapan Alat :
4.1.1. Botol kecil/tempat spesimen yang sudah diberi label
4.1.2. Spuit steril berbagai ukuran
4.1.3. Kapas alcohol dalam tempatnya
4.1.4. Tourniquet
4.1.5. Label pemeriksaan
4.2. Persiapan Pasien :
4.2.1. Pasien diberitahu tentang tindakan yg akan dilakukan
4.2.2. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
4.2.3. Membimbing pasien untuk berdoa
4.3. Pelaksanaan :
a Menentukan pembuluh darah yang akan disuntik untuk
pengambilan darah
b Mengdesinfeksi permukaan kulit pembuluh darah yang akan
ditusuk dengan menggunakan kapas alcohol
c Memasang Tourniquet
d Mengambil darah pemeriksaan dengan cara memasukan jarum
pada pembuluh darah dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan
e Memasukan darah pada tempat yang telah disediakan
f Memasang label pada tempat darah dengan :
Mencantumkan nama, umur, alamat

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec. Luragung

PENGAMBILAN DARAH
UNTUK PEMERIKSAAN
NO DOKUMEN

NO. REVISI

HALAMAN
1/ 1

Ditetapkan

PROSEDUR
TETAP

5. UNIT TERKAIT

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Direktur RSU KMC Luragung

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 001

Nomor rekam medik


Tanggal dan jam pengambilan
g Mengirim darah dan menyertakan formulir pemeriksaan yang
sudah diisi
5.1. Instalasi Laboratorium.
5.2. SMF Terkait.

TINDAKAN VENA SECTIE


Jl. Raya Luragung, Desa
Cirahayu, Kec. Luragung

NO DOKUMEN

NO. REVISI

HALAMAN
1/ 2

Ditetapkan

PROSEDUR
TETAP

Direktur RSU KMC Luragung


TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 001

1. PENGERTIAN

Adalah suatu tindakan memasukan IV kateter kedalam pembuluh


darah melalui tindakan pembedahan

2. TUJUAN

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan


tindakan vena sectie.

3. KEBIJAKAN

Keputusan Direktur RSU KMC Luragung Kabupaten Kuningan


No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC
Luragung.

4. PROSEDUR

4.1. Persiapan Alat :


4.1.1. Baki berisi
a
Alat Steril :
- Dook steril
- Bisturi No. 15
- Gunting benang
- Arteri klem 1 buah
- Pemegang jarum (nald poeder)
- Pincet chirurgis, pincet anatomis
- Kom betadin
- Spuit 2 cc 1 buah
- Kain kassa steril
- benang nilon 4-0
- Abocath sesuai ukuran
- Sarung tangan steril 2 pasang
- Infus set steril
b
Alat Tidak Steril :
Gunting verband
Plester
Pembalut / verband
Standar infus
Cairan yang dibutuhkan dalam botolnya
4.2. Persiapan Pasien :

TINDAKAN VENA SECTIE

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec. Luragung

NO DOKUMEN
PROSEDUR
TETAP

NO. REVISI

HALAMAN
2/2

TANGGAL TERBIT
11 NOVEMBER 2015
44.2.1. Pasien dan keluarga diberitahukan tentang tindakan yang
akan dilakukan
4.2.2. Posisi diatur sesuai kebutuhan
4.2.3. Izin tindakan
4.3. Pelaksanaan :
4.3.1. Peralatan infus dipersiapkan
4.3.2. Petugas mengenakan sarung tangan
4.3.3. Permukaan kulit yg akan disayat didesinfeksi dengan
betadin
4.3.4. Lakukan anestesi pada daerah yg akan disayat
4.3.5 Lakukan insisi kulit, kemudian lakukan diseksi vena dan
Isolasi vena dengan ujung arteri klem dari lemak sub cutan.
4.3.6. Insersikan kateter / jarum pada vena dan stabilkan kateter,
jahit kateter ke kulit dengan benang nilon 4-0. Pasang
selang intravena ke kateter dan mulai melakukan infus.
4.3.5. Luka sayat dijahit dengan benang nilon 4-0 kemudian
ditutup dengan kain steril dan diplester
4.3.6. Peralatan dibersihkan dan dibereskan lalu dikembalikan
ketempatnya semula
4.3.7. Perhatikan keadaan umum pasien
4.3.8. Catat hasil tindakan dan respon pasien

5. DOKUMEN TERKAIT

5.1. Status pasien


5.2. Izin operasi / tindakan

Jl. Raya Luragung, Desa Cirahayu,


Kec. Luragung

TINDAKAN MELAKUKAN
RESUSITASI
JANTUNG PARU
NO DOKUMEN

PROSEDUR
TETAP

1. PENGERTIAN

NO. REVISI

HALAMAN
1/ 3

Ditetapkan

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Direktur RSU KMC Luragung

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 001

Resusitasi adalah suatu usaha mengembalikan fungsi pernafasan dan


atau sirkulasi serta penanganan akibat apnoe atau cardiac arrest pada
seseorang di mana fungsi organ tersebut gagal total oleh sebab yang

2. TUJUAN

mendadak.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah persiapan alat dan pasien
untuk tindakan melakukan resusitasi jantung paru.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDUR

Keputusan
Direktur
RSU
KMC
Luragung
No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC
Luragung.
4.1. persiapan Alat :
a

Emergency Trolley berisi :

Laryngoscope lurus dan bengkok (anak dan dewasa)


Magil forcaps
Trachea tube berbagai ukuran
Guedel/mayo berbagai ukuran
Infus set/blood set tranfusi
Papan resusitasi

Gunting verband
Ambu bag lengkap
Spuit 10 cc dan jarum No. 18

Jl. Raya Luragung, Desa Cirahayu,


Kec. Luragung

Set therapy oksigen lengkap dan siap pakai

Set pengisap sekresi lengkap dan siap pakai

EKG record

TINDAKAN MELAKUKAN
RESUSITASI
JANTUNG PARU
NO DOKUMEN

PROSEDUR
TETAP

NO. REVISI

HALAMAN
2/3

TANGGAL TERBIT
11 NOVEMBER 2015
e

DC Shock lengkap

4.2. persiapan Pasien :


4.2.1. Keluarga diberitahu tentang tindakan yang akan dilakukan
4.2.2. Posisi pasien diatur terlentang datar dan usahakan tidak
menyentuh tempat tidur
4.2.3. Baju bagian atas pasien dibuka
4.3. Pelaksanaan :
a

Mengecek henti nafas dan jantung dengan cara :


1

Melihat pergerakan dada atau perut

Mendengar suara keluar/masuk udara dan hidung

Merasakan adanya udara dari mulut/hidung dengan pipi


atau punggung tangan

Mengecek kesadaran pasien dengan cara :


1

Memanggil namanya

Menanyakan keadaannya

Menggoyangkan bahu pasien

Memasang papan resusitasi dibawah punggung pasien

Membebaskan jalan nafas dengan cara :


1

Membersihkan sumbatan jalan nafas dengan jalan


mengisap sekresi

Jl. Raya Luragung, Desa Cirahayu,


Kec. Luragung

Triple Manouver :

Ekstensikan kepala

Mengangkat rahang bawah

Mempertahankan posisi rahang bawah

Melakukan penafasan buatan 10-12 x/ menit pada orang

TINDAKAN MELAKUKAN
RESUSITASI
JANTUNG PARU
NO DOKUMEN

PROSEDUR
TETAP

NO. REVISI

HALAMAN
3/3

TANGGAL TERBIT
11 NOVEMBER 2015
f

dewasa dan 12-20 x/ menit pada anak atau bayi . Periksa nadi
tiap 2 menit.

jika nadi tak teraba :

Pasien Dewasa :
Lakukan 30 x kompresi dada dan 2 x bantuan nafas (baik
1 penolong maupun 2 penolong ). Kecepatan kompresi
100 x / menit. Cek nadi setiap 2 menit atau setiap 5 siklus
RJP.
Pasien Anak :

Bila 1 penolong : Lakukan 30 x kompresi dada

dan 2 x

bantuan nafas
Bila 2 penolong : Lakukan 15 x kompresi dada dan 2 x
-

bantuan nafas.

Kecepatan kompresi 100 x / menit. Cek nadi setiap 2


menit atau setiap 5 siklus RJP

Pasien Neonatus
Rasio kompresi dada dan ventilasi adalah 3 : 1
h
5. UNIT TERKAIT

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec. Luragung

Catat hasil tindakan dan respon pasien

5.1 SMF JANTUNG DAN PARU

PEMASANGAN BLASS
FUNGTIE
NO
DOKUMEN

PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT
11
NOVEMBER
2015

NO. REVISI

HALAMAN
1/ 2

Ditetapkan
Direktur RSU KMC Luragung

Dr. Syarif Hidayat, MARS


KMC. 1010. 03. 01. 001

1. PENGERTIAN

Blass Fungsi adalah tindakan mengeluarkan urine dengan cara


menusukkan jarum abocath No. 14 ke daerah Blass/2-3 jari di atas
simpisis pubis pada garis tengah sampai urine keluar. Dilakukan bila
pemasangan catheter intra uretra dinyatakan gagal sedangkan blass
penuh dan pada pasien dengan kontra indikasi pemasangan catheter
lewat uretra (rupture uretra pada kasus trauma).

2. TUJUAN

Sebagai acuan melakukan tindakan Blass Fungtie (fungsi kandung


kemih).

3. KEBIJAKAN

Keputusan Direktur RSU KMC Luragung Kabupaten Kuningan


No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC

4. PROSEDUR

Luragung.
4.1. Persiapan Alat :
4.1.1. Abocath No. 14 ,16 atau 18.
4.1.2. Infus set macro atau Blood set
4.1.3. Plester
4.1.4. Gunting, urine bag
4.1.5. Alat steril
4.1.5.1. Dook bolong
4.1.5.2. Kom betadin
4.1.5.3. Kassa steril

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec. Luragung

PEMASANGAN BLASS
FUNGTIE
NO DOKUMEN

NO. REVISI

PROSEDUR
TETAP
TANGGAL TERBIT

HALAMAN
2/2

11 NOVEMBER 2015
4.1.5.4. Sarung tangan steril
4.2. Persiapan Pasien :
4.2.1. Pasien/keluarga diberi penjelasan
4.2.2. Posisi pasien diatur terlentang datar
4.3. Pelaksanaan :
4.3.1. Pakaian pasien bagian bawah dibuka
4.3.2. Daerah Blass didesinfeksi dengan betadin
4.3.3. Dook bolong dipasang
4.3.4. Anestesi infiltrasi daerah cutis/sub cutis
4.3.5. Fungsi dilakukan dgn memakai jarum abocath No. 14,16
atau 18
4.3.6. Setelah urine keluar, abocath disambungkan dengan infus
set macro atau blood set dan disambungkan ke urine bag
untuk ditampung.
4.3.7. Daerah fungsi ditutup dengan kassa steril betadin
4.3.8. Abocath difiksasi dengan plester
4.3.9. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
4.3.10. Semua alat dibereskan dan perawat cuci tangan

5. UNIT TERKAIT

5.1. SMF Bedah.


5.2. Rekam Medik Rumah Sakit.
5.3. Komite Medik.

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec.
Luragung

KONSUL DARI RUANGAN KE DOKTER


JAGA IGD

NO DOKUMEN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

NO. REVISI

HALAMAN
1/1
Ditetapkan

TANGGAL TERBIT

Direktur RSU KMC Luragung

11 NOVEMBER 2015

1. PENGERTIAN

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 001
Konsul dari ruangan ke dokter jaga IGD adalah mengkonsulkan pasien

2. TUJUAN

Rawat inap atas indikasi oleh perawat jaga ruangan ke dokter jaga IGD.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan konsul dari
ruangan ke dokter jaga IGD.

3. KEBIJAKAN

Keputusan

Direktur

RSU

KMC

Luragung

No.........................................................
4. PROSEDUR

Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC Luragung.


4.1. Perawat ruangan mengecek keadaan umum pasien sebelum dikonsulkan
(T.N.R.S).
4.2. Atas alasan medis, perawat Jaga Ruangan mengkonsulkan pasien Rawat
Inap ke Dokter Jaga IGD dengan membawa status lengkap.
4.3. Jika keadaan mendesak perawat jaga ruangan langsung menelepon ke
dokter jaga IGD.
4.4. Dokter jaga IGD memeriksa pasien dan mengisi status beserta

instruksinya.
4.5. Perawat jaga/dokter jaga mengkonsulkan ke dokter spesialis yang
memegang pasien tersebut jika diperlukan.
5. UNIT TERKAIT

5.1. Bidang Pelayanan dan Keperawatan


5.2. InstalasiRawat Inap

PENDAMPING PASIEN YANG DIRUJUK


Jl. Raya Luragung, Desa
Cirahayu, Kec.
Luragung

NO DOKUMEN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

NO. REVISI

HALAMAN
1/1
Ditetapkan

TANGGAL TERBIT

Direktur RSU KMC Luragung

11 NOVEMBER 2015
dr. Syarif Hidayat, MARS.
KMC. 1010. 03. 01. 001
1. PENGERTIAN

Adalah perawat IGD/perawat unit lain yang ditugaskan untuk mendampingi

2. TUJUAN

pasien yang akan dirujuk ke Rumah Sakit lain atas indikasi medis.
Agar pasien yang dirujuk mendapat pengawasan dan penanganan selama

3. KEBIJAKAN

dalam perjalanan bila sewaktu-waktu terjadi kegawatan.


Keputusan
Direktur
RSU
KMC

Luragung

No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC Luragung.
4. PROSEDUR

4.1. Setelah dokter memeriksa dengan lengkap dan menentukan pasien


tersebut harus dirujuk, petugas IGD mempersiapkan pasien dan
peralatan yang dibutuhkan, ambulance dan sopirnya.

4.2. Menentukan perawat yang akan menjadi pendamping pasien.


4.3. Perawat pendamping mengecek persiapan untuk pasien yang akan
dirujuk.
4.4. Selama

mendampingi

pasien,

perawat

pendamping

selalu

mengobservasi kesadaran dan tanda-tanda vital.


5. UNIT TERKAIT

4.5. Melakukan resusitasi bila diperlukan.


5.1. Bidang Pelayanan dan Keperawatan
5.2. Bidang umum cq Kepala Ambulan

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec.
Luragung

PEMAKAIAN MOBIL AMBULAN

NO DOKUMEN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

NO. REVISI

HALAMAN
1/1
Ditetapkan

TANGGAL TERBIT

Direktur RSU KMC Luragung

11 NOVEMBER 2015
dr. Syarif Hidayat, MARS.
KMC. 1010. 03. 01. 001
1. . PENGERTIAN

1.1. Ambulance adalah kendaraan yang dipergunakan untuk membawa


orang sakit
1.2. Mobil jenazah adalah kendaraan yang dipergunakan untuk membawa
jenazah.
1.3. Kaur. Perlengkapan & Rumah Tangga sebagai penanggung jawab
administrasi dan pemeliharaan.
1.4. Ambulance/mobil jenazah RS hanya bisa dipergunakan orang
sakit/jenazah.
1.5. Ambulance bisa dipergunakan untuk menjemput petugas Cito Operasi.

2. TUJUAN

Sebagai acuan terselenggaranya pelayanan ambulance di RS agar


berdayaguan dan berhasil guna.

3. KEBIJAKAN

Keputusan
Direktur
RSU
KMC
Luragung
No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC Luragung.

4. PROSEDUR

4.1. Supir ambulance melaporkan permohonan sebelum menggunakan


ambulance atau mobil jenazah, supir ambulance melapor kepada Kaur.
Rumah Tangga.
4.2. Supir ambulance mencatat dibuku penggunaan ambulance.
4.3. Kaur. Rumah Tangga menanda tangani ijin pemakaian ambulance di
buku penggunaan ambulance.
4.4. Pembayaran administrasi ambulance dilakukan pada supir/keluarga
pasien langsung ke kasir.

5. UNIT TERKAIT

5.1. Bidang Pelayanan dan Keperawatan


5.2. Bidang Renbang
5.3. Bidang umum cq Kepala Ambulan

PERMINTAAN DARAH
Jl. Raya Luragung, Desa Cirahayu,
Kec. Luragung

NO DOKUMEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

NO. REVISI

HALAMAN
1/1
Ditetapkan

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER

Direktur RSU KMC Luragung

dr. Syarif Hidayat, MARS.

2015

1. PENGERTIAN

KMC. 1010. 03. 01. 001


Adalah suatu cara untuk permintaan darah guna menyelamatkan
pasien gawat darurat di mana terjadi perdarahan atau pasien darurat

2. TUJUAN

tidak gawat karena kadar HB yang rendah.


Sebagai acuan dalam melakukan permintaan darah untuk pasien

3. KEBIJAKAN

Gawat Darurat.
Keputusan

Direktur

RSU

KMC

Luragung

No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC
4. PROSEDUR

Luragung.
4.1. Formulir permintaan darah ditulis oleh perawat dan ditanda
tangani oleh Dokter dibuat rangkap 2 (dua), lembar pertama
untuk arsip, lembar kedua untuk PMI.
4.2. Perawat mengambil darah pasien untuk diketahui Hb dan Cross
Macth /golongan darah oleh petugas PMI.
4.3. Formulir beserta darah diserahkan ke petugas / keluarga pasien
untuk diserahkan ke petugas PMI.
4.4. Jika darah tersedia di PMI dan sudah diproses, kemudian diterima
di cross chek dan disiapkan untuk dilakukan tranfusi.

5. UNIT TERKAIT

5.1. Bidang Pelayanan dan keperawatan


5.2. PMI

Jl. Raya Luragung, Desa Cirahayu,


Kec. Luragung

PENATALAKSANAAN
ANAFILAKSIS SYOK
NO DOKUMEN

NO. REVISI

HALAMAN
1/ 2

Ditetapkan
Direktur RSU KMC Luragung

PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Dr. Syarif Hidayat, MARS


KMC. 1010. 03. 01. 001

1. PENGERTIAN

Merupakan kasus gawat darurat yang disebabkan reaksi imunologi


akut yang mempengaruhi system kardiovaskuler yang menyebabkan
kesadaran menurun dan kematian.

2. TUJUAN

Dapat menanggulangi akibat buruk dari raksi anafilaksis.

3. KEBIJAKAN

Keputusan Direktur RSU KMC Luragung Kabupaten Kuningan


No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC
Luragung.

4. PROSEDUR

5.1. Hentikan pemberian obat penyebab reaksi anafilaksis.


5.2. Baringkan pasien dengan tungkai lebih tinggi dari kepala.
5.3 Bebaskan jalan nafas, kalau perlu intubasi.
5.4. Berikan oksigen, bila perlu dengan masker.
5.5. Suntikan adrenalin 1:1000 (1mg/ml) secara IM
Dosis : - Dewasa 0,3-0,5 ml
- Anak 0,01 ml/kgBB.
Dosis dapat diulang setelah 5 menit.
5.4. Pasang infuse kristaloid, pertahankan volume dan tekanan
darah
5.5. Adrenalin IV diberikan bila :
- tidak respon terhadap adrenalin IM atau
- terjadi kegagalan sirkulasi dan Syok
Dosis Dewasa : 0,5 ml adrenalin 1:1000 diencerkan dalam
10 ml (1mg/ml) disuntikan dalam waktu 10 menit.
Anak : 0,01 ml/kgBB diencerkan dalam 10 ml larutan
garam faali disuntikan selama 10 menit.
5.6. Pengobatan tambahan/lanjutan :
Berikan kortikosteroid IV : 2-6 mg/kgBB.
Berikan antihistamin IV, missal prometazin 0,5-1 mg/kgBB
Bila terjadi bronkhospasme, berikan bronchodilator aerosol.
Atau semprotkan bronchodilator spray melalui masker, dan

Jl. Raya Luragung, Desa Cirahayu,


Kec. Luragung

PENATALAKSANAAN
ANAFILAKSIS SYOK
NO DOKUMEN

PROSEDUR
TETAP

NO. REVISI

HALAMAN
2/2

TANGGAL TERBIT
11 NOVEMBER 2015
atau berikan aminophiline IV 6 mg/kgBB selama 10 menit
diikuti infuse 0,6 mg/kgBB/jam.
5.7. Tindakan penunjang :
Pantau tanda-tanda vital, sedikitnya selama 4 jam.
Tenangkan pasien dan keluarga, istirahakan
5.8. Tanda dan gejala Anafilaksis :
a. Tanda dini.
a). Rasa hangat, gatal, terutama daerah ketiak dan pangkal
paha
b), Cemas dan panik
b. Tanda lanjut :
a). Kulit kemerahan atau urtikaria.
b). Oedema pada muka, leher dan jaringan lunak.
c. Tanda parah :
a). Bronkhospasme disertai wheezing
b). Oedema larings (dypsnoe, stidor, lender di tenggorokan)
c). Hipotensi (syok)
d). Aritmia atau henti jantung

5. UNIT TERKAIT

6.1. Bidang Pelayanan Dan Keperawatan


6.2 Bidang Renbang.
6.3. Instalasi farmasi

STANDAR ALAT DAN


OBAT LIFE SUPPORT

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec.
Luragung

NO.DOKUMEN

NO.REVISI

HALAMAN
1/5

Ditetapkan
Direktur RSU KMC Luragung
PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Dr. Syarif Hidayat, MARS


KMC. 1010. 03. 01. 001

1. PENGERTIAN

Suatu standar persediaan obat, cairan infus, dan alat-alat life support di
IGD yang menunjang pelayanan cepat untuk life saving.

2. TUJUAN

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menentukan standar alat


dan obat life support

3. KEBIJAKAN

Keputusan Direktur RSU KMC Luragung Kabupaten Kuningan


No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC
Luragung.

NO
1.

NAMA ALAT
RUANG RESUSITASI
Peralatan Medis
- Nasopharingeal tube
- Oropharingeal tube
- Laringoscope set anak
- Laringoscope set dewasa
- ETT
- Suction
- Ambubag Dewasa

JUMLAH MINIMAL

Minimal 1 setiap ukuran


Minimal 1 setiap ukuran
Minimal 1 setiap ukuran
Minimal 1 setiap ukuran
Minimal 1 setiap ukuran
Sesuai jumlah tempat tidur
Minimal 1

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec.
Luragung

STANDAR ALAT DAN


OBAT LIFE SUPPORT
NO.DOKUMEN

NO.REVISI

HALAMAN
1/5

Ditetapkan
Direktur RSU KMC Luragung
PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Ambubag anak
Oksigen medis dan Kanul oksigen
Oksigen Mask ( dewasa /anak)
Ventilator transport
Vital sign monitor
Infusion pump
Syringe pump
EKG
Defibrilator
Glukostick
Nebulizer
Neck collar

Obat-obatan dan alat habis pakai


Cairan infus koloid
Cairan infus kristaloid
Cairan infus dextrose
Adrenalin
Sulfas atrofin
Kortikosteroid
Lidokain
Aminophilin
Kendaron

Dr. Syarif Hidayat, MARS


KMC. 1010. 03. 01. 001
Minimal 1
Sesuai jumlah tempat tidur
Minimal 1 setiap ukuran
Minimal 1
Sesuai jumlah tempat tidur
Minimal 1
Minimal 1
Minimal 1
Minimal 1
Minimal 1
Minimal 1
Minimal 1

Selalu tersedia dalam jumlah yang


cukup di IGD tanpa harus
diresepkan.

STANDAR ALAT DAN


OBAT LIFE SUPPORT

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec.
Luragung

NO.DOKUMEN

NO.REVISI

HALAMAN
1/5

Ditetapkan
Direktur RSU KMC Luragung
PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Manitol
Furosemide
Dopamin
Dobutamin
Dextrose 40 %
Infusion set / Blood set
Kateter dan Urine bag
NGT

RUANG TINDAKAN BEDAH


Alat Medis
Wound Toilet dan Hecting set
Benang dan jarum
Suction
Minor Surgery Set
Bidai
Neck collar
Dressing set

Obat-obatan dan alat habis pakai


Cairan Kistaloid
Lidokain
Analgetik
Wound dressing

2.

Dr. Syarif Hidayat, MARS


KMC. 1010. 03. 01. 001

Minimal 5 set
Selalu tersedia dalam jumlah cukup
Minimal 1
Minimal 1
Minimal 1
Minimal 1
Minimal 5
Selalu tersedia dalam jumlah yang
cukup di IGD tanpa harus
diresepkan.

STANDAR ALAT DAN


OBAT LIFE SUPPORT

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec.
Luragung

NO.DOKUMEN

NO.REVISI

HALAMAN
1/5

Ditetapkan
Direktur RSU KMC Luragung
PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Dr. Syarif Hidayat, MARS


KMC. 1010. 03. 01. 001

- Antiseptic
- Infusion Set / Blood set
- Kateter set

RUANG TINDAKAN NON BEDAH


Alat Medis
EKG
Nebulizer
Suction
Oksigen medis
Infusion pump
Syringe pump

Obat-obatan dan alat habis pakai


Cairan infus koloid
Cairan infus kristaloid
Cairan infus dextrose
Adrenalin
Sulfas atrofin
Kortikosteroid
Lidokain
Aminophilin

3.

Minimal 1
Minimal 1
Minimal 1
Minimal 1
Minimal 1
Minimal 1

Selalu tersedia dalam jumlah yang


cukup di IGD tanpa harus
diresepkan.

STANDAR ALAT DAN


OBAT LIFE SUPPORT

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec.
Luragung

NO.DOKUMEN

NO.REVISI

HALAMAN
1/5

Ditetapkan
Direktur RSU KMC Luragung
PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Phetidin
Anti convulsan
Dopamin
Dobutamin
Kendaron
Manitol
Furosemid
NGT
Kateter
Infusion set / Blood set

RUANG TINDAKAN KEBIDANAN


Alat Medis
Partus set
Suction bayi
Vacum set
Forsef set
Ambu bag bayi
Dopler set

4.

Obat-obatan dan alat habis pakai


- Cairan infus koloid

Dr. Syarif Hidayat, MARS


KMC. 1010. 03. 01. 001

Minimal 1
Minimal 1
Minimal 1
Minimal 1
Minimal 1
Minimal 1

Selalu tersedia dalam jumlah yang


cukup di IGD tanpa harus

STANDAR ALAT DAN


OBAT LIFE SUPPORT

Jl. Raya Luragung, Desa


Cirahayu, Kec.
Luragung

NO.DOKUMEN

NO.REVISI

HALAMAN
1/5

Ditetapkan
Direktur RSU KMC Luragung
PROSEDUR
TETAP

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Cairan infus kristaloid


Cairan infus dextrose
Uterotonika
prostaglandin
SM 20 %
SM 40 %
Calcium Gluconas
Kateter set
Infusion set / Blood set

UNIT TERKAIT

Dr. Syarif Hidayat, MARS


KMC. 1010. 03. 01. 001
diresepkan.

5.1. Bidang Pelayanan Dan Keperawatan


5.2. Bidang Perlengkapan
5.3. Instalasi farmasi

Jl. Raya Luragung, Desa Cirahayu,


Kec. Luragung

PROSEDUR TINDAKAN
HECTING
NO DOKUMEN

PROSEDUR
TETAP

NO. REVISI

HALAMAN
1/ 2

Ditetapkan
Direktur RSU KMC Luragung

TANGGAL
TERBIT
11 NOVEMBER
2015

Dr. Syarif Hidayat, MARS


KMC. 1010. 03. 01. 001

1. PENGERTIAN

Adalah langkah-langkah melakukan tindakan penjahitan luka untuk


menangani pasien yang mengalami luka robek.

2. TUJUAN

Sebagai acuan penerapan


menghecting luka.

3. KEBIJAKAN

Keputusan Direktur RSU KMC Luragung Kabupaten Kuningan


No.........................................................
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC
Luragung.

4. PROSEDUR

4.1. persiapan Alat :


4.1.1. Alat steril, bak instrumen berisi :
Set hecting : Pincet chirurgis 1, gunting jaringan 1,
Gunting benang 1, klem arteri 2 / sesuai kebutuhan,
naldvoeder 1, scaple handle dan scaple blade, jarum
hecting ( jarum kulit dan jarum otot) .
Benang cat gut (cromic) / Siede
Dook bolong
Lidocain 2 %
Sarung tangan steril
Kassa steril.
Kom betadin + betadin
Spuit 2 cc / 5 cc dan 50 cc
Korentang
Kom berisi Larutan pembersih ( Cairan NaCl 0,9 %)

langkah-langkah

dalam

tindakan

4.1.2. Alat di luar bak instrumen :


Lidocain
Gunting verban
Nierbeken/ bengkok
Plester
Sarung tangan non steril
4.2. Persiapan Pasien :
4.2.1. Identifikasi pasien.

Jl. Raya Luragung, Desa Cirahayu,


Kec. Luragung

PROSEDUR TINDAKAN
HECTING
NO DOKUMEN

NO. REVISI

PROSEDUR
TETAP

HALAMAN
2/ 2

TANGGAL TERBIT
11 NOVEMBER 2015
4.2.2. pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan.
4.2.3. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan.
4.2.4. Kaji keadaan luka.
4.3. Pelaksanaan :
4.3.1. Mencuci tangan sebelum melakukan prosedur.
4.3.2. Menggunakan sarung tangan .
4.3.3. Membuka spuit dari tempatnya dan memasukkan lidocain
kemudian memasukkan ke dalam bak instrumen.
4.3.4.Melakukan tindakan antiseptik dengan menggunakan
betadine 10 %.
4.3.5. Memasang duk bolong.
4.3.6. Melakukan anestesi intra dermal lokal melalui marjin luka
atau dengan blok regional .
4.3.7. Melakukan irigasi perlahan terhadap semua daerah luka
dengan Cairan NaCl 0,9 % menggunakan spuit 50 cc.
4.3.8. Membuang jaringan mati / necrosis dengan menggunakan
gunting jaringan atau scaple .
4.3.9. Meratakan tepi luka dengan melakukan insisi.
4.3.10Mengklem dan mengikat pembuluh darah yang mengalami

perdarahan.
4.3.11 Melakukan penjahitan luka. Pilihlah ukuran jarum dan
benang yang sesuai.
4.3.12 Membersihkan luka dan area sekitar luka.
4.3.13 Memberikan betadine atau salep anti mikrobial.
4.3.14 Memasang balutan sesuai kondisi luka.
4.3.15 Membersihkan dan merapihkan alat-alat.
4.3.16 Mencuci tangan setelah melakukan prosedur.
5. UNIT TERKAIT

5.1. SMF Bedah.


5.2. Instalasi Farmasi.

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
UNTUK PASIEN RAWAT JALAN
Jl. Raya Luragung, Desa
Cirahayu, Kec. Luragung

NO DOKUMEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

NO. REVISI

HALAMAN
1/1
Ditetapkan

TERBIT TANGGAL

Direktur RSU KMC Luragung

11 NOVEMBER
2015

1. PENGERTIAN

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 001
Pasien rawat jalan yang membutuhkan pemeriksaan penunjang (Radiologi).

2. TUJUAN

Sebagai acuan bagi dokter poli rawat jalan apabila pasien membutuhkan
pemeriksaan penunjang (Radiologi).

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
UNTUK PASIEN RAWAT JALAN
Jl. Raya Luragung, Desa
Cirahayu, Kec. Luragung

3. KEBIJAKAN

Keputusan Direktur RSU KMC Luragung No..


Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC Luragung.

4. PROSEDUR

1. Pasien datang ke poli rawat jalan, kemudian keluarga pasien melakukan


pendaftaran di bagian pendaftaran.
2. Dokter poli rawat jalan melakukan pemeriksaan kepada pasien, dan
menjelaskan kepada pasien bahwa diperlukan pemeriksaan Radiologi.
3. Bila pasien telah setuju dilakukan pemeriksaan Radiologi, maka dokter
poli rawat jalan atau perawat poli rawat jalan menelfon ke instalasi
Radiologi.
4. Dokter memberikan surat pengantar untuk pasien yang memerlukan
pemeriksaan Radiologi.
5. Perawat mengantar pasien ke ruang Radiologi.
6. Apabila hasil pemeriksaan Radiologi sudah selesai, petugas Radiologi
mengantar hasil pemeriksaan Radiologi ke poli rawat jalan.

5. UNIT TERKAIT

1. Bagian Pendaftaran
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Radiologi

TINDAKAN REHABILITASI MEDIK


UNTUK RAWAT JALAN
Jl. Raya Luragung, Desa
Cirahayu, Kec. Luragung

NO DOKUMEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

NO. REVISI

HALAMAN
1/1
Ditetapkan

TERBIT TANGGAL

Direktur RSU KMC Luragung

11 NOVEMBER
2015

1. PENGERTIAN

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 001
Pasien rawat jalan yang membutuhkan tindakan di Rehabilitasi Medik.

2. TUJUAN

Sebagai acuan Dokter poli rawat jalan apabila pasien poli rawat membutuhkan

3. KEBIJAKAN

pemeriksaan di Rehabilitasi Medik.


Keputusan Direktur RSU KMC Luragung No.
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC Luragung.

TINDAKAN REHABILITASI MEDIK


UNTUK RAWAT JALAN
Jl. Raya Luragung, Desa
Cirahayu, Kec. Luragung

4. PROSEDUR

1. Pasien datang ke poli rawat jalan, kemudian keluarga pasien melakukan


pendaftaran di bagian pendaftaran.
2. Dokter poli rawat jalan melakukan pemeriksaan kepada pasien, dan
menjelaskan kepada pasien bahwa diperlukan tindakan Rehabilitasi
Medik.
3. Bila pasien telah setuju dilakukan tindakan di rehabilitasi medik, maka dokter
poli rawat jalan atau perawat poli rawat jalan menelfon ke instalasi
Rehabilitasi Medik.
4. Dokter memberikan surat pengantar untuk pasien yang memerlukan
Tindakan Rehabilitasi Medik.
5. Perawat mengantar pasien ke Rehabilitasi Medik.

5. UNIT TERKAIT

1. Bagian Pendaftaran
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rehabilitasi Medik

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
UNTUK RAWAT JALAN
Jl. Raya Luragung, Desa
Cirahayu, Kec. Luragung

NO DOKUMEN
STANDAR
PROSEDUR

NO. REVISI

HALAMAN
1/1

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
UNTUK RAWAT JALAN
Jl. Raya Luragung, Desa
Cirahayu, Kec. Luragung

Ditetapkan

TERBIT TANGGAL
OPERASIONAL

Direktur RSU KMC Luragung

11 NOVEMBER
2015
dr. Syarif Hidayat, MARS.
KMC. 1010. 03. 01. 001

1. PENGERTIAN

Pasien rawat jalan yang membutuhkan pemeriksaan penunjang (Laboratorium).

2. TUJUAN

Sebagai acuan bagi Dokter di poli rawat jalan, apabila pasien rawat jalan

3. KEBIJAKAN

membutuhkan pemeriksaan penunjang (laboratorium).


Keputusan Direktur RSU KMC Luragung No..
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC Luragung.

4. PROSEDUR

1. Pasien datang ke poli rawat jalan, kemudian keluarga pasien melakukan


pendaftaran di bagian pendaftaran.
2. Dokter poli rawat jalan melakukan pemeriksaan kepada pasien, dan
menjelaskan kepada pasien bahwa diperlukan pemeriksaan laboratorium.
3. Bila pasien telah setuju dilakukan pemeriksaan laboratorium, maka dokter
poli rawat jalan atau perawat poli rawat jalan menelfon ke instalasi
laboratorium.
4. Dokter memberikan surat pengantar untuk pasien yang memerlukan
pemeriksaan laboratorium.
5. Perawat mengantar pasien ke Laboratorium.
6. Apabila hasil pemeriksaan laboratorium sudah selesai, petugas laboratorium
mengantar hasil pemeriksaan laboratorium ke poli rawat jalan.

5. UNIT TERKAIT

1. Bagian Pendaftaran
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Laboratorium

PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN


Jl. Raya Luragung, Desa
Cirahayu, Kec. Luragung

NO DOKUMEN

NO. REVISI

HALAMAN
1/1
Ditetapkan

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

TERBIT
TANGGAL
11 NOVEMBER
2015

1. PENGERTIAN
2. TUJUAN
3. KEBIJAKAN

Direktur RSU KMC Luragung

dr. Syarif Hidayat, MARS.


KMC. 1010. 03. 01. 001

Semua pasien baru atau lama, umum atau askes, yang datang periksa atau
berobat di Poliklinik Rawat Jalan pada jam dan hari kerja
Sebagai acuan dalam langkah-langkah penerimaan pasien baru poli rawat jalan
sehingga bisa dilayani dengan cepat, tepat dan merasa puas di RSU KMC
Luragung.
Keputusan Direktur RSU KMC Luragung No..
Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan RSU KMC Luragung.

4. PROSEDUR

1. Tata cara penerimaan pasien Baru.


Pasien/ keluarga melapor ke loket pendaftaran pasien baru.
Petugas rekam medis memberikan blanko biodata sosial kepada pasien/
keluarganya untuk diisi.
Petugas menyiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk palayanan di
instalasi rawat jalan dengan melengkapi data-data sosial yang telah diisi
pasien dan di beri nomor registrasi pasien.
Petugas memindahkan data pasien ke dalam buku registrasi kunjungan
pasien baru.
Petugas memberikan kartu kunjungan kepada pasien/ keluarganya
sambil menjelaskan kegunaan kartu tersebut.
Kemudian pasien disuruh menunggu di ruang/ poliklinik yang dituju
Patugas mengantar dokumen rekam medis sesuai dengan tujuannya.
2. Tata cara penerimaan pasien lama.
Pasien mendaftar di loker pendaftaran pasien lama dan menyerahkan
kartu berobat serta persyaratan berobat lainnya.
Petugas mencatat identitas berasarkan kartu kunjungan pada buku
registrasi sambil dilakukan konfirmasi.
Petugas mengembalikan kartu kunjungan pasien dan menginstruksikan
agar menunggu di poliklinik yang di tuju.
Petugas mengantarka dokumen rekam medik pasien ke poliklinik yang
dituju.

5. UNIT TERKAIT

1. Bagian Pendaftaran
2. Sub Bidang Rekam Medik
3. Instalasi Rawat Jalan

Vous aimerez peut-être aussi