Vous êtes sur la page 1sur 30

TUGAS

KEPERAWATAN ANAK I
Asuhan keperawatan pada anak dengan penyakit Kejang demam
Dosen M.K : Dian parera, S.Kep, Ns
D
I
S
U
S
U
N
O

KELOMPOK II :
1. Aprillia Boku
2. Nurdjana Setiarini henaulu
3. Riri
4. Meylisa M patty
5. Engelbert nurubulu
6. Sitisarah W
7. Syafitri ode juanda
YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA
AKPER RUMKIT TK III DR J.A LATUMETEN
AMBON
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK
DENGAN KEJANG DEMAM

I.

Landasan Teori Kejang Demam


1. Pengertian
Kejang Demam Adalah Serangan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu
tubuh (Rektal diatas 38C).
2. Etiologi
Kondisi yang dapat menyebabkan kejang demam antara lain :
a. Intrakranial:
- Trauma (Pendarahan ): pendarahan subrachnoid, subdural
ventrikuler.
- Infeksi: baketeri,virus,parasit misalnya menginitis
- Kongenital: disgenesis, kelainan serebri
b. Ekstrakranial
- Gangguan metabolik: hipoglikemia, hipokalsemia,

atau

hipomagnesia,

gangguan eletrolit (Na dan K) misalnya pada pasien dengan riwayat


diare sebelumnya.
2. Manifestasi klinis
Manifestasi klinik yang muncul pada penderita kejang demam:
a. Suhu tubuh anak (suhu rektal )lebih dari 38C
b. Timbulnya
kejang
yang
bersifat
tonik-klonik,tonik,klonik,fokal

atau

akinek.Beberapa detik setelah kejang berhenti anak tidak memberikan reaksi


apapun tetapi beberapa saat kemudian anak akan tersadar kembali tanpa
ada kelainan persyarapan
c. Saat kejang tidak berespon terhadap rangsangan seperti panggilan,cahaya
(penurunan kesadaran)
Selain itu pedomanmendiagnosa kejang demam menurut Living Stone juga dapat
dijadikan pedoman untuk menentukan manifestasi klinik kejang demam.Ada tujuh
kriteria antara lain:
1) Umur anak saat kejang antara 6 bulan sampai 4 tahun
2) Kejang hanya berlangsung tidak lebih dari 15 Menit
3) Kejang bersifat umum ( tidak pada satu bagian tubuh seperti pada
otot rahang )
4) Kejang timbul 16 jam pertama setelah timbulnya demam
5) Pemeriksaan sistem persyarapan sebelum dan setelah kejang tidak
ada kelainan
6) Pemeriksaan Elektro Enchephalogrhrapy dalam kurun waktu 1
minggu atau lebih setelah suhu normal tidak dijumpai kelainan
7) Frekwensi kejang dalam waktu 1 tahun tidak lebih dari 4X
3. Patofisiologi

Infeksi yang terjadi pada jaringan diluar kranial seperti tonsilitis,otitis media
akut,bronchitis penyebab terbanyaknya adalah bakteri yang bersifat toksik.
Toksik yang dihasilkan oleh mikroorganisme dapt menyebar keseluruh tubuh
melalui hematogen maupun limfogen.
Penyebaran toksik keseluruh tubuh akan direspon oleh hipotalamus dengan
menaikan pengaturan suhu dihipotalamus sebagai tanda tubuh mengalami
bahaya sistemik. Naiknya pengaturan suhu dihipotalamus akan merangsang
kenaikan suhu dibagian tubuh yang lain seperti otot,kulit sehingga terjadi
peningkatan kontraksi otot.
Naiknya suhu dihipotalamus,otot,kulit dan jaringan tubuh yang lainakan
disertai

pengeluaran

mediator

kimia

seperti

Epinefrin

dan

Prostaglandin.Pengeluaran mediator kimia ini dapat merangsang peningkatan


potensial aksi pada neuron. Peningkatan potensial inilah yang merangsang
perpindahan ion Natrium,ion Kalium dengan cepat dari luar sel menuju
kedalam sel.Peristiwa ini yang diduga dapat

menaikan fase depolarisasi

neuron dengan cepat sehingga timbul kejang.


Serangan yang cepat itulah yang dapat menjadikan anak mengalami
penurunan

respon

kesadaran,otot

ekstrimitas

maupun

bronkus

juga

mengalami spasme sehigga anak beresiko terhadap injuri dan kelangsungan


jalan napas oleh penutupan lidah dan spasme.
4. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan

cairan

serebrospinal

dilakukan

untuk

menyingkirkan

kemungkinan meningitis, terutama pada pasien Kejang demam yang


pertama. Pada bayi-bayi kecil

seringkali gejala meningitis tidak jelas

sehingga fungsi lumbal harus dilakukan pada bayi berumur kurang dari 18
bulan.

Elektroensephalografi

prognostik.EEG

abnormal

(EEG)
tidak

ternyata
dapat

kurang

digunakan

mempunyai
untuk

nilai

menduga

kemungkinan terjadinya efilefsi atau kejang demam berulang dikemudian


hari. Saat ini pemeriksaan EEG tidak dianjurkan untuk pasien kejang demam
sederhana.Pemeriksaan labolaturim rutin tidak dianjurkan dan dikerjakan
untuk mengevaluasi sumber infeksi.
5. Diagnosa Banding
Penyebab Lain kejang yang disertai demam harus disingkirkan,khususnys
meningitis.Adanya

sumber

infeksi

seperti

OMA

tidak

menyingkirkan

meningitis dan jika pasien tidak mendapat antibiotik mak perlu pertimbangan
fungsi lumbal.
6. Penatalaksanaan
Ada 3 hal pentingyang perlu dikerjakan yaitu ;
-

Pengobatan Fase Akut


Seringkali kejang berhenti sendiri.Pada waktu kejang pasien dimiringkan
untuk mencegah aspirasi ludah atau muntahan. Jalan napas harus bebas
agar oksigenisasi terjamin.Perhatikan keadaan vital kesadaran,tekanan
darah ,suhu, pernapasan dan fungsi jantung suhu tubuh yang tinggi
diturunkan dengan kompres air dingin dan pemberian antiperitik
Obat yang paling cepat menghentikan kejang adalah Diazepam yang
diberikan intravena atau intrarektal. Dosis Diazepam IV 0,3-0,5mg/kg
BB/kali dengan kecepatan 1-2 mg/menit dengan dosis maksimal 20 mg.
Bila kejang berhenti sebelum diazepam habis,hentikan penyuntikan
tunggu sebentar,dan bila tidak timbul kejang lagi jarum dicabut.Bila
Diazepam IV tidak tersedia atau pemberianya sulit gunakan diazepam
intrarectal5mg(BB < 10kg) atau 10mg ( BB > 10kg) Bila kejang tidak
berhenti dapat diulang selang 5menit kemudian.bila tidak berhenti juga
berikan Fenitoin dengan dosis awal 10-20mg/kg BB secara IV perlahan
lahan 1 mg/kg BB/menit. Setelah pemberian Fenitoin,harus dilakukan
pembilasan dengan NaCL

fisiologis karena fenitoin bersifat basa dan

dapat menyebabkan iritasi vena.


Bila kejang berhenti dengan diazepam,dilanjutkan dengan Fenobarbital
diberikan langsung setelah kejang berhenti.Dosis awal untuk bayi 1bulan1tahun50mg dan 1tahun keatas 75mg secara IM.Empat jam kemudian
-

II.

berikan Fenobarbital dosis rumat.


Mencari dan mengobati penyebab
Pemeriksaan cairan serebrospinal dilakukan untuk kemungkinan
meningitis, terutama pada pasien kejang demam yang pertama walupun
demikian kebanyakan dokter melakukan fungsi lumbal hanya pada kasus
yang dicurigai sebagai meningitis misalnya bila ada gejala meningitis atau
bila kejang demam berlangsung lama.
Pengobatan profilaksis terhadap berulangnya kejang demam
Ada 2 cara profilaksis Yaitu:
- Profilaksis intermiten saat demam
- Profilaksis terus-menerus Dengan Antikonvultan setiap hari

LANDASAN TEORI KEPERAWATAN


PATWAY PADA ANAK KEJANG DEMAM

Infeksi bakteri,virus

rangsangkan mekanik dan biokimia

Dan parasit

ganguan keseimbangan cairan elektrolit

Reaksi inflamasi

perubahan kosentrasi ion


Diruang ekstraseluler

Proses demam

ketidak seiaambangan

kelianan neurologis
Potensial membrane ATP ASE
perinatal/prenatal
Hipertermia
Resiko kejang berulang

difusi Na dan K

Pengobatan perawatan dan

kejang

Perubahan status kesehatan


Kondisi,prognosis,lanjut dan diit

kurang dari 15 menit

Defisit volume cairan d


An elektrolit
Kurangnya informasi

tidak menimbulkan gejala sisa

Tentangp penyakit
Ansietas
Kurang napsu makan
Resiko perubahan nutrisi kurang
Dari kebutuhan tubuh

A. Pengkajian
a. Riwayat penyakit
Pada anak kejang demam riwayat yang menonjol adalah adanya
demam yang dialami oleh anak ( Suhu rektal diatas 38c)Demam ini
dilatarbelakangi adanya penyakit lain yang terdapat pada luarkranial
seperti tonsilitis,faringitis.Sebelum serangan kejang pada pengkajian
status kesehatan biasanya anak tidak mengalami kelainan apaapa.Anak masih menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa seperti
bermain
b. Pengkajian Fungsional
Pengkajian fungsional yang sering mengalami gangguan adalah
penurunan kesadaran anak dengan tiba-tiba sehingga dibuktikan
dengan tes GCS yang dihasilkan berkisar antara 5-10 dengan tingkat
kesadaran

dari

apatis

sampai

samnolenatau

mungkin

koma.Kemungkinan ada gangguan jalan napas yang dibuktikan dengan


peningkatan Frekwensi pernafasan > 30X/menit dengan irama cepat
dan dangkal ,lidah menekuk menutup faring. Pada Kebutuhan rasa
aman dan nyaman anak mengalami gangguan ken`yamanan akibat
hipertermia,sedangkan

keamanan

terjadi

ancaman

karena

anak

mengalami kehilangan kesadaran yang tiba-tiba yang beresikoterjadi


cedera secara fisik maupun fisiologi.
c. Pengkajian Tumbuh Kembang Anak
Secara umum kejang demam tidak mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan anak.

B. DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN


1. Hipertermi b/d proses infeksi
Definisi : peningkatan suhu tubuh diatas kisaran norma
Batasan karakteristik :

Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal


Kejang
Takikardi
Kulit terasa hangat
Takipnea

NOC :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan suhu kembali normal :
Criteria hasil :
Suhu tubuh dalam rentang normal
Nadi dan RR dalam rentang Normal
Tidak ada perubhan warna kulit
NIC
Fever treatment
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Monitor suhu sesering mungkin


Monitor warna dan suhu kulit
Monitor TD, nadi dan RR
Monitor intake dan output
Beri kompres air dingin.
Kolaborasi
dengan
dokter

RASIONAL
1. Untuk

mengetahui

tingkatan

suhu

yang dialami oleh pasien


2. Karena warna kulit yang pucat kulit
tersaa
dalam

pemberian obat penurun panas

hangat

salah

satu

gejala

hipertermia
3. Tanda vital merupakan acuan untuk
mengetahui keadaan umum pasien.
4. Mendeteksi dini kekurangan cairan
serta

mengetahui

keseimbangan

cairan dan elektrolit dalam tubuh


5. Kompres
dingin
akan
terjadi
pemindahan panas secara konduksi.
6. Untuk proses penyembuhan

2. Kekurangan volume cairan b/d


tubuh

peningkatan suhu/termoregulasi

Defenisi : penurunan cairan intravaskuler,interstinal dan/ intrseluler.


Batasan karakteristik :

Membrane mukosa kering


Peningkatan suhu tubuh
Kelemahan
Haus turgor kulit kurang
Penurunan turgor kulit
Kulit kering
Pengkatan frekuensi nadi

NOC :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharpakan kekurangan volume cairan
teratasi.
Criteria hasil :

Tidak ada tanda-tanda dehidrasi.


Elastilitas turgor kulit baik
Membrane mukosa lembab
Suhu tubuh Normal (36,5-37 0C)

NIC
Fluod management

RASIONAL

1. Monitor status hidrasi ( kelembapan


membrane

mukosa,nadi

adekuat,

TD)
2. Monitor TTV
3. Pantau intake dan ouput cairan
4. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian cairan IV

1. Untuk

mengetajui

tingkatakan

dehidrasi pada pasien


2. Untuk mengetahui keadaan
pasien
3. Dehidrasi

dapat

umum

meningkatkan

laju

filtrasi glomerulus membuat keluaran


tak aadekuat untuk membersihkan sisa
metabolisme.
4. Mengganti cairan dan elektrolit secara
adekuat dan cepat.

3. Resiko tinggi Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d Kurang


nafsu makan
Definisi : Intake nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.

NOC :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tidak terjadi perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
Criteria hasil :
Tidak terjadi penurunan berat badan
Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
BB ideal sesuai TB
NIC
NUTRITION MANAGEMENT
1. berikan

makanan

RASIONAL
ringan

,sesuai

1. Membantu

kebutuhan
2. Sediakan pilihan makanan
3. kontrol berat badan klien pada interval

memenuhi

yang tepat.
4. Kolaborasi dengan tim kesehtaan lain :
o terapi gizi : Diet TKTP rendah serat,
susu
o obat-obatan atau vitamin ( A)

adanya

memilih

status

pasien

gizi
dapat

makanan

disukainya
3. Mengandung

zat

yang
yang

diperlukan , untuk proses


pertumbuhan
4. Untuk mengetahui berapa

WEIGHT GAIN ASSISTANCE


1. Memantau

pasien
2. Agar

untuk

rasa

mual

dan

output pada pasien

adanya muntah
4, Ansietas pada keluarga b/d Kurang informasi tentang penyakit
Definisi : perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai dengan
respon autonom : perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya
Batasan karakteristik :
Perilaku :
Gelisah
Tampak waspada
Mengekspresikan kekewatirankarena perubahan dalam peristiwa
Affektif :
Gelisah disteres
Ketakutan
Perasaan tidak adekuat
NOC :
Setelah dilakukan tundakan keperawatan diharapkan pasien tenang
Criteria hasil

Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas


Postur tubuh,ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukan
berkurangnya kecemasan
NIC
Mengurangi cemas:
1.

RASIONAL

Jelaskan semua prosedur, meliputi

sensasi

yang

mungkin

dialami

1. Pengetahuan

selama

informasi

yang

dan
cukup

prosedur

tentang situasi / keadaan

2.

penyakit

Sediakan informasi faktual tentang

diagnosis, penanganan dan prognosis


3.

Dukung klien untuk menemani anak

dapat

mengurangi kecemasan.
2. Mengurangi
kecemasan
orang tua dan anak

dengan cara yang tepat


4. Dengarkan dengan penuh perhatian

3. Menunjukan rasa empati.


4. Mereduksi kecemasan

DAFTAR PUSTAKA
Departemen kesehatanRI.2001 Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita sakit
(MTBS).Jakarta:Departemen Kesehatan RI.
Dedeh Sri
Rahayu.2009
Buku saku Asuhan keperawatan Anak dan
Neonatus.Jakarta:Salemba Medika
Ridwan Arief,dkk .2000.Ilmu Kesehatan Anak.Bandung:FK Unpad/RS Hasan
Sadikin
Soetjininggsih.2000.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta: EGC
Amin huda nurarif S Kep Ns .Nanda Nic noc jilid 1 2015
Hardhi kusuma , S.Kep Ns Nanda NIC NOC jlid 2 2015

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK


DENGAN KEJANG DEMAM DI KBN CENGKEH (WARAH)
A. PENGKAJIAN
Tgl / jam Pengkajian

: 26-05-2015/ pukul 10.00 WIT

Dx Medis

: Kejang demam

1. Data Biografi
a. Identitas Klien
-

Nama

An R

Umur

1 tahun 5bln

Jenis kelamin

Perempuan

Agama

Islam

Suku / Bangsa

Ambon / Indonesia

b. Identitas Orang Tua


Ibu
-

Nama
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Suku / Bangsa
Alamat rumah

:
:
:
:

Ayah

Ny. ST
Tn. A
24Thn
28 Thn
SMA
SI
IRT
TNI AD
:
Islam
Islam
:
Jawa / Indonesia
Jawa/ Indonesia
:
kbn cengkeh
kbn cengkeh

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


a. Keluhan utama saat pengkajian
: demam
b. Keluhan Yang Menyertai
: Tidak napsu makan, badan lemas,Anak sering
menangis dan diare 3x
c. Riwayat Kesehatan Utama
-

Faktor pencetus

Hal-hal yang memberatkan:

diare
:

bila

suhu

tubuh meningkat dan pada


saat diare

Ha-hal yang meringankan :

Bila

pasien

beristrahat dan di berikan obat penurun panas


cacatan kronologi
keluarga pasien mengatakan bahwa 1 hari yang lalu pasien di bawah ke
puskesmas terdekat di karenakan anak pasien mengalami panas tinggi dan kejangkejang sekitar 10 m, ibu juga mengatakan bahwa anaknya pernah mengalami
diare, selanjutnya ibupun melakukan perawatan di rumah
3.

Riwayat Keehatan Masa Lalu

a. Riwayat Kehamilan

Antenatal
1. Kesehatan ibu pada waktu hamil
-

Hiperemis gravidarum

ada

Pendarahan pervagina

Tidak ada

Anemia

Tidak ada

Penyakit infeks

Preeklamsia / eklamsia

:
:

Tidak ada

Tidak ada

2. Pemerikasaan Kehamilan
-

Teratur

Diperikasa oleh

Teratur hanya 4X
Bidan/Dokter Kandungan

Tempat pemeriksaan

Hasil pemerikasaan

Bayi dalam keadaan baik

Imunisasi TT

Lengkap

3. Riwayat pengobatan selama kehamilan

Polikklinik BKIA RST

Obat Tablet Fe

Masa natal
1. Usia kehamilan saat kelahiran

9 Bulan

2. Cara persalinan

Normal

3. Ditolong oleh

Bidan

5. Pengobatan yang didapat

Tidak ada

Neonatal
1. Ikterus

Tidak ada Ikterus

2. Kejang

Tidak ada Kejang

3. Paralysis

Tidak ada Paralysis

4. Pendarahan

Tidak ada Perdarahan

5. Trauma Persalinan

6. Penurunan BB

7. Pemberian minum ASI

Tidak ada

Tidak ada Penurunan BB


:

Ya sampai usia 1 tahun

b. Riwayat Perkembangan Dan Pertumbuhan


1. -

BB lahir

: 2,8 Kg

BB usia 6 bulan

:7,2 Kg

BB usia 1 tahun 9 bulan

:11,4Kg

2. Pertumbuhan gigi
-

Jumlah

10buah

Masalah gigi

Tidak ada

c. Penyakit-penyakit yang pernah diderita :

Demam

dan

malaria,diare
d. pernah Dirawat di RS

e. Riwayat Penggunaan Obat

pernah dirawat di RS
:

Obat penurun panas

f. Tindakan (misalnya ; operasi)

Tidak

ada

tindakan

operasi
g. Alergi

Tidak ada Alergi

h. Kecelakaan

Tidak ada Kecelakaan

i. Riwayat imunisasi
N
o
1
2

Jenis

Usia
pemberian
0 bulan
2bulan
4bulan
6bulan

BCG
DPT

Polio

Campak

Hepatitis B

Pemberian
keberapa
Pertama
Pertama
Kedua
Ketiga

0bulan
2bulan
4bulan
6bulan
9bulan

Pertama
Kedua
Ketiga
keempat
Pertama

0bulan
1bulan
4bulan

Pertama
Kedua
Ketiga

4. Riwayat kesehatan keluarga


a. Susunan Keluarga (Genogram 3 Generasi)
57

28

50

5
2

24

1
8

2
3

4
7

17

Keterangan

Imunisasi
lengkap

1.5 thn

Keterangan
Laki-laki

Perempuan

Menikah

Pasien

Tiangal serumah

: .......................

b. Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat

Orang Tua

Saudara

Anggoata

Kandung

Keluarga

Malaria

Tidak ada

Lain
Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Penyakit

Penyakit yang
pernah
diderita

Penyakit yang
sedang
diderita
c. Koping Keluarga

Koping keluarga kurang baik


(Cemas Akan kondisi anaknya)

d. Sistem Nilai Kepercayaan

Keluarga

percaya

karena

dengan bantuan Tuhan Yang Maha Esa dan tim


medis anaknya dapat sembuh.

5. Riwayat Kesehatan Lingkungan


a. Resiko Bahaya Kecelakaan

Rumah

Tidak ada

Lingkungan Rumah

Ada (karena rumah dekat jalan raya)

b. Polusi

Tidak ada

c. Tempat bermain

Dalam rumah

PEMERIKSAAN FISIK
a. Penampilan Umum
1. Keadaan umum

Lemah

2. Tingkat kesadaran

Composmentis

3. BB/TB, LK, LD, LLA

BB

10,4 kg

TB

78 cm

4. TD

: 100/60 mmhg

5. Nadi

: 155 x/m

6. Suhu

: 38,5

7. R

: 38 x/m

b. Kepala
1. Bentuk

Simetris

2. Besar / kecil

Besar

4. Warna

Hitam

5. Tekstur

Kasar

1. Bentuk

Simetris

2. Paralysis

Tidak ada paralisis

3. Oedema

Tidak ada odema

1. Bola mata

Simetris kanan/kiri

2. Gerakan bola mata

Normal (tidak strabismus)

3. Rambut

c. Muka

d. Mata

3. Kelopak mata

Tanda radang

Tidak ada

Pendarahan

Tidak ada

4. Konjungtiva

Warna

Pucat

Peradangan

Tidak ada

Secret

Keluar air mata

e. Mulut
1. Bibir

Ada
Ada saat menangis

Warna

Pucat

Kelembaban

Kering

Lessi

Tidak ada

Masa

Tidak ada

Kelainan

Tidak ada

2. Membran mukosa

Warna

Pucat

Kelembaban

Kering

Luka

Tidak ada

Masa

Tidak ada

f. Abdomen

Bentuk

Simetris

Bising usus

Hiperpristaltik

Kembung

Ya, kembung

Tegang / kaku

Ada

g. Ekstremitas atas dan bawah

Bentuk

Normal

Keseimbangan berjalan : Tidak baik

Kekuatan menggenggam
-

Tangan kiri

Lemah

Tangan kanan

Lemah

Otot kaki

Kecil

Rentang gerak

Terbatas

Kekuatan otot

3 Lemah

h. Genetalia dan naus


Tidak di kaji
p. Kulit

Warna

Pucat

Tekstur

Kering

Turgor

Kurang

Suhu

38,5

Luka

Tidak ada

Lessi

Tidak ada

Kelembaban

Agak kering

q. Kuku

Warna

Pucat

Bentuk

Lancip (sesuai jari)

7. Pola kebiasaan sehari - hari


N
o
1

Pola hidup

Sebelum Sakit

Saat Sakit

- Lama pemberian

1 tahun

ASI tidak diberikan lagi

- Waktu pemberian

Tidak menentu

- Adakah kesulitan

Tidak ada

- Keluhan

Tidak ada

Pola nutrisi
ASI

Makanan Padat
Kapan mulai diberikan

Pada umur 12 bulan

Sejak masuk RS

Jenis makanan

Bubur saring, bubur

Bubur,Susu Chil mild

Per Oral

Per Oral

Tidak ada

Tidak ada

3 X sehari

3X sehari

Jenis makanan

Bubur dan nasi + lauk

Bubur dan nasi + lauk

- Waktu makan

Pagi, siang, malam

Pagi, siang, malam

1porsi dihabiskan

1 porsi tidak dihabiskan

Tida ada

Kurang nafsu makan

6 7gelas / hari

7-8 gls/ jam

Air putih, susu

Air putih, susu

Tidak ada

Tidak ada

1200 cc / hari

1500 cc / hari

1- 3 jam

1- 3 jam

7 10 jam

7 10 jam

cara pemberian
Vitamin
Pola makanan
Frekuensi makan

- Porsi makan
- Keluhan
Pola minum
Frekuensi minum
Jenis minuman
- Minuman yang disenangi
2

- Jumlah minum / hari


Pola tidur
Waktu tidur siang
Waktu tidur malam

Kelainan waktu tidur

Tidak ada

Tidak ada

Kebiasaan menjelang tidur

Digendong

Digendong

Punggung di usap

Punggung di usap

usap

usap

Nyenyak

Gelisah sering

- Kebiasaan yang membuat


anak merasa nyaman saat
tidur

terbangun

- Kualitas
Pola bermain

Bermain boneka
Tidak ada

Pola kebersihan diri


4
5

Mandi
- Frekuensi
- Sabun
- Bantuan

3 x sehari
Pakai sabun
(ya orang tua)

Oral hygiene
- Frekuensi
- Waktu
- Cara
- Menggunakan pasta gigi

2 x sehari

TIDAK DI KAJI

Pagi dan siang


Disikat
Ya

Cuci rambut
- Frekuensi

2 x sehari

- Sampo

Ya

- Keluhan

Tidak ada

Berpakaian
- Keluhan

Dibantu

Pola eliminasi
BAB
- Frekuensi
- Waktu
- Warna
- Bau
- Konsistensi
- Cara
- Keluhan

1 3 x / hari
Tidak menentu

3x per /hari

Kuning

Tidak menentu

Khas

Kuning

Lunak

khas

Manual

Encer

Tidak ada

Manual

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

- Penggunaan laxatif

Tidak ada
Tidak ada

- Kebiasaan waktu BAB


4 5 x / hari

BAK
- Frekuensi

Kuning

3 4 x / hari

- Warna

Pesing

Kuning

- Bau

Tidak ada

Pesing

- Keluhan

Tidak ada

Tidak ada
Tidak ada

- Kebiasaan ngompol

8. Keadaan psikologis
a. Keadaan emosional

Rewel Mudah menangis

b. Pola adaptasi

Kurang baik

c. Sifat dasar (karakter)

Ceria

d. Keadaan emosional keluarga :

Keluarga pasrah dengan keadaan anak

mereka

KLASIFIKASI DATA
DATA SUBJEKTIF
Orang tua pasien mengatakan

Badan Panas tinggi


Kejang 1X 10 Menit
Diare 3Xsehari
Badan lemas
Tidak nafsu makn
Anak rewel dan sering menangis
Orang tua merasa cemas dengan

DATA

OBJEKTIF
Keadaan umum lemah
Hiperpristaltik usus
Perut Kembung
Anemis/pucat pada
kunjungtiva,bibir,membran

mukosa,kulit,kuku.
Kulit kering
Turgor kulit kurang

kondisi anaknya

0
Suhu : 38,5 C

Nadi: 155x/m
R : 39xm
Orang tua tampak gelisah

C. ANALISIS DATA
NO
1

DATA
DS : Orang tua pasien mengatakan
Panas tinggi
Kejang-kejang 10 menit
DO :

ETIOLOGI
Proses Infeksi

MASALAH
Hipertermi

peningkatan
suhu/termoregulasi
tubuh

Devisit volume
cairan

0
Suhu : 38,5 C

Anak
rewel
menangis
Nadi 155x/m
3.

dan

sering

R : 39x/m
DS : Orang tua pasien mengatakan
Panas tinggi
Diare 3x
DO :
Bibir kering

Kulit kering
Turgor Kulit kurang
Membran mukosa kering
Anemis/pucat:kunjungtiva
Bibir,membran mukosa,kulit
ujung kuku.

dan

DsDO-

Kurang nafsu
makan

5.

DS : Orang tua mengatakan


Orang tua cemas dengan
kondisi anaknya
DO :
Orangtua tampak gelisah
Orang tua betanya-tanya

Kurang informasi
tentang penyakit

Resiko tinggi
Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
Ansietas

tentang penyakit ananknya


D. DIAGNOSA KEPERAWATAN / PRIORITAS MASALAH
2. Hipertermi b/d proses infeksi
DS : Orang tua pasien mengatakan
Panas tinggi
Kejang-kejang 10 menit
DO :
0
Suhu : 38.5 C

Anak rewel dan sering menangis


Nadi 155x/m
R : 39x/m
3. Devisit volume cairan b/d peningkatan suhu/termoregulasi tubuh
DS : Orang tua pasien mengatakan
Panas tinggi
Diare 3x
DO :

4.

Bibir kering
Kulit kering
Turgor Kulit jelek
Anemis/pucat:kunjungtiva Bibir,membran mukosa,kulit dan ujung kuku.
Resiko tinggi Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d Kurang
nafsu makan
5. Ansietas b/d Kurang informasi tentang penyakit

DS : Orang tua mengatakan

DO :

Orang tua cemas dengan


kondisi anaknya
Orangtua tampak gelisah
Orang tua betanya-tanya tentang penyakit ananknya

NCP
DIAGNOSA
1, Hipertermi b/d proses infeksi
Definisi : peningkatan suhu tubuh
diatas kisaran norma

PERENCANAAN
TUJUAN
Setelah

dilakukan

tindakan

Batasan karakteristik :

keperawatan selama

DS : Orang tua pasien mengatakan

2x24 jam diharapkan

Panas tinggi
Kejang-kejang 10 menit

suhu

DO :
0
Suhu : 38,5 C

Anak rewel dan sering menangis


Nadi 155x/m
R : 39x/m

kembali

normal :
Criteria hasil :
Suhu tubuh dalam
rentang normal
Nadi dan RR dalam
rentang Normal

NCP

INTERVENSI

RASIONAL

1. Ukur TTV
2. Ajurkan kepada keluarga

1. Untuk mengetahui Ku

untuk melakukan kompres


hangat basah ketika Suhu
pasien meningkat
3. Anjurkan pasien minum

pasien
2. Karen Kompres dingin
akan terjadi pemindahan
panas secara konduksi
3. Untuk proses

obat yang diberikan oleh

penyembuhan dan agar

dokter secara teratur

suhu dapat kembali


normal

DIAGNOSA

PERENCANAAN

2, Kekurangan volume cairan b/d

TUJUAN

peningkatan suhu/termoregulasi

Setelah

dilakukan

tindakan

tubuh
Defenisi

INTERVENSI

penurunan

intravaskuler,interstinal

( kelembapan membrane

keperawatan

cairan

mukosa,nadi adekuat, TD)


2. Anjurkan pada keluarga

diharpakan

dan/

kekurangan

intrseluler.

volume

cairan teratasi.
Criteria hasil :

Batasan karakteristik :
DS : Orang tua pasien mengatakan

Tidak ada tanda-

Panas tinggi
Diare 3X sehari

tanda dehidrasi.
Elastilitas turgor kulit

baik
Membrane mukosa

lembab
Suhu tubuh Normal

(36,5-37 0C)
Tidak ada pucat

DO :

Bibir kering
Kulit kering
Turgor Kulit kurang
Anemis/pucat:kunjungtiva
Bibir,membran mukosa,kulit dan
ujung kuku.

1. Kaji tanda-tanda dehidrasi

pasien untuk memberi


intake cairan peroral yang
adekuat

RASIONAL
1. Untuk mengetajui
tingkatakan dehidrasi
pada pasien
2. Agar dapat mengatasi
terjadinya dehidrasi dan
kekurang cairan pada
tubuh

NCP
DIAGNOSA

PERENCANAAN

3. Resiko tinggi Perubahan

TUJUAN

nutrisi kurang dari

Setelah

dilakukan

kebutuhan b/d Kurang

tindakan

nafsu makan

keperawatan

Definisi : resiko

Intake nutrisi tidak diharapkan

mencukupi untuk memenuhi kebutuhan terjadi


metabolik.

nutrisi

RASIONAL

1. Timbang BB pasien
2. Anjurkan pada keluarga

5. Agar dapat mengetahui

untuk memberikan
tidak

perubahan
kurang

INTERVENSI

dari

kebutuhan
Criteria hasil :
Tidak terjadi
penurunan berat
badan
Tidak ada tandatanda malnutrisi
BB ideal sesuai TB

makanan ringan sesuai


kebutuhan
3. Berikan informasi kepada
keluarga tentangan
kebutuhan nutrisi

BB pasien yang tepat dan


dapat menentukan
kebutuhan nutrisi yang
baik bagi pasien
6. Membantu untuk
memenuhi status gizi
pasien
7. Agar pasien /keluarga
mengerti dan memahami
tentang kebutuhan nutrisi

NCP
DIAGNOSA

PERENCANAAN

4. Ansietas pada keluarga b/d

TUJUAN

Kurang informasi tentang

Setelah

penyakit
Definisi : perasaan tidak nyaman

perasaan, ketakutan dan

tenang

pasien

Criteria hasil
Keluarga mampu

Batasan karakteristik :

mengidentifikasi dan

DS : Orang tua mengatakan

mengungkapkan
gejala cemas
Postur tubuh,ekspresi

DO :

wajah, bahasa tubuh

Orangtua tampak gelisah


Orang tua betanya-tanya

dan tingkat aktivitas

tentang penyakit ananknya

1. Untuk mengurangi

keperawatan

disertai dengan respon autonom :

Orang tua cemas dengan


kondisi anaknya

1. Dorong keluarga untuk


mengungkapkan

diharapkan

oleh antisipasi terhadap bahaya

RASIONAL

tundakan

atau kekhawatiran yang samar


perasaan takut yang disebabkan

dilakukan

INTERVENSI

menunjukan
berkurangnya
kecemasan

presepsi
2. Dorong keluarga untuk
selalu menemani anak
3. Berikan HE pada keluarga

kecemasan yang dialami


oleh keluarga
2. Agar anak akan selalu
tenang dan mengrungi
kecemasan pada ibu atau
keluaraga
3. Menguruangi kecemasan
dan memberikan
pengetahuan pada
keluarga tentang penyakit
yang diderita

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


DX
1

IMPLEMENTASI
Tanggal : 26-05-2015

EVALUASI
Tanggal : 26-052015

Pukul : 10.05 WIT

Pukul : 10.35 WIT

4. Mengukur TTV
Hasil :

TD
: 100/60 mmhg
Nadi : 155 x/m
Suhu : 38,5 0 C
R
: 38 x/m

S : ibu pasien mengatakan :


Badan panas
O:
TTV

Pukul : 10.15 WIT

TD

5. Mengajurkan kepada keluarga

mmhg
Nadi
Suhu
R

untuk melakukan kompres hangat


basah ketika Suhu pasien

: 100/60
: 155 x/m
: 38,5 0 C
: 38 x/m

meningkat
Hasil :
Keluarga mengikuti anjuran
perawat
Pukul : 10.25 WIT
6. Menganjurkan kepada keluarga
untuk pasien minum obat yang
diberikan oleh dokter secara
teratur
Hasil ;
Keluarga mengerti anjuran dari
perawat dan keluargan
memberikan obat kepada pasien
secara teratur

A : Hipertermi b/d proses infeksi


Belum teratasi
P : Intervensi dihentikan.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


DX
2

IMPLEMENTASI
Tanggal : 26-05-2015

EVALUASI
Tanggal : 26-05-2015

Pukul ; 11.00 WIT

Pukul ; 11.35 WIT

4. mengkaji tanda-tanda dehidrasi


( kelembapan membrane

S : ibu pasien mengatakan :


Diare 3x

mukosa,nadi adekuat)
hasil :

O:

membrane mukosa pucat dan


kering
N : 155x/m
Turgor kulit kurang
Pukul ; 11.15
5. menganjurkan pada keluarga pasien
untuk memberi intake cairan peroral
yang adekuat
hasil :
pasien mengerti anjuran dari
perawat dan akan mengikutinya

Turgor kulit kurang


membrane mukosa pucat dan
kering
N : 155x/m
A :

Kekurangan volume cairan b/d

peningkatan

suhu/termoregulasi

tubuh belum teratasi


P : intervensi dihentikan

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


DX
3

IMPLEMENTASI
Tanggal : 26-05-2015

EVALUASI
Tanggal : 26-05-2015

Pukul ; 12.10 WIT

Pukul ; 12.35 WIT

5. Menimbang BB pasien
Hasil :

S;

BB : 18 kg

Pukul : 12.15 WIT

O:

6. Menganjurkan pada keluarga

untuk memberikan makanan


ringan sesuai kebutuhan
Hasil :
Keluarga memahami dan akan
mengikuti anjuran dari perawat
Pukul : 12. 25 WT
7. Meberikan informasi kepada
keluarga tentangan kebutuhan
nutrisi
Hasil :
Keluarga memahami tentang
informasi yang diberikan oleh
perawat

A ; tidak terjadi perubahan nutrisi


kurang dari kebutuhan tubuh
P : intervensi dihentikan

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


DX
4

IMPLEMENTASI
Tanggal : 26-05-2015

EVALUASI
Tanggal : 26-05-2015

Pukul ; 14.45 WIT

Pukul ; 15.35 WIT

4. Mendorong keluarga untuk

S : Ibu pasien mengatkan :

mengungkapkan perasaan,

ketakutan dan presepsi

O:

Hasil :

Keluarga tidak cemas

Keluarga mengatakan bahwa

Keluarga tidak gelisah

keluarga berharap agar penyakit

A : Ansietas pada keluarga b/d

anaknya cepat sembuh dari

Kurang

penyakitnya

penyakit teratasi

Pukul : 14.55 WIT


5. Dorong keluarga untuk selalu
menemani anak
Hasil :
Keluarga selalu menemani
anaknya
Pukul : 15.10 WIT
6. Memberikan HE pada keluarga
Hasil :
Keluarga mengerti dan memahami
tentang penyuluhan yang
diberikan oleh perawat

informasi

P : intervensi dilanjutkan

tentang

Vous aimerez peut-être aussi