Vous êtes sur la page 1sur 11

ORGANEL ORGANEL SEL DAN FUNGSINYA

DISUSUN OLEH :
DELIA ACHADINA PUTRI (201542500037)
RAMADHAN NOOR HIDAYAH (2015425000
MUHAMMAD YUSUP (201542500044)
R3A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS TEKNIK, MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2016/2017

ORGANEL ORGANEL SEL DAN FUNGSINYA

A. Teori Sel
Sel ialah satu unit kehidupan. Semua benda hidup baik hewan atau tumbuhan
disusun oleh sel. Menurut Schleiden, sel merupakan kesatuan structural kehidupan.
Sedangkan menurut Max Schultze dan Thomas Huxley, sel merupakan kesatuan
fungsional kehidupan. Sel sel ini berkumpul dan bergabung dengan adanya bahan antara
sel diantaranya untuk membentuk jaringan seperti otot, tulang rawan dan saraf. Dalam
keadaan tertentu beberapa jaringan bergabung dan membina organ seperti kelenjar,
pembuluh darah, kulit dal lain-lain. Di alam ini kita dapat membagi sel ke dalam dua
kelompok, yaitu sel Prokariotik dan sel Eukariotik.

B. Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik

Sel Prokariotik
Istilah Prokariotik berasal dari bahasa Yunani. Pro artinya sebelum dan
Karyon artinya biji atau inti, dalam hal ini mengacu pada membran inti. Sel
Prokariotik memiliki materi genetik (DNA) yang terkonsentrasi di daerah
yang disebut Nukleoid. Namun, daerah tersebut tidak memiliki membran
pemisah dengan bagian dalam sel lainnya.
Ciri-ciri Sel Prokariotik
Biasanya relatif kecil dan sederhana.
Mempunyai ciri-ciri eksternal.
Batasnya adalah membran plasma.
Dapat memiliki bungkus yang disebut mesosom.
Dinding yang kaku yang tersusun dari senyawa yang unik, yang
ditemukan hanya pada dinding Prokariotik yang disebut

Peptidoglikan (dan tidak ada pada Archaebacteria).


Dapat mensekresi sarung pelindung atau kapsul untuk

perlindungan.
Dapat memiliki struktur motil yang disebut flagella, tetapi
mereka berbeda dari flagella yang terdapat pada Eukariotik, atau
proyeksi yang sangat kecil yang disebut fili, yang membantu

pengikatan bakteri pada permukaan.


Interior sel Prokariotik berbeda.

Molekul DNA tunggal (sirkuler), terkonsentrasi pada suatu


daerah di sitoplasma yang disebut nukleoid. DNA tidak
dikelilingi oleh protein. Bakteri mungkin memiliki lebih dari

satu juta kopi dari molekul DNA.


Bisa mempunyai plasmid, fragmen DNA independen yang
membawa potongan khusus dari informasi genetik. Plasmid
dapat ditransmisikan dari satu bakteri ke yang lainnya atau dari
lingkungan ke bakteri. Plasmid penting dalam penelitian DNA

rekombinan.
Ribosom, tersusun dari RNA dan protein, densitasnya 70S.
Tidak mempunyai struktur internal yang dikelilingi membran
(organela).

Sel Eukariotik
Istilah Eukariotik berasal dari bahasa Yunani, Eu artinya nyata dan Karyon
artinya inti. Sel Eukariotik memiliki inti sel (nukleus) nyata yang dibatasi oleh
membran inti. Secara umum, sel eEkariotik lebih kompleks dan lebih besar
dibandingkan sel Prokariotik.

Ciri-ciri Sel Eukariotik

Sel Eukariotik punya suatu sistem struktur internal yang

dikelilingi membran, yang disebut organela.


Nukleus dikelilingi selubung nuclear (eukariotik berarti nukleus

yang sebenarnya).
Mempunyai sitoplasma sitosol di mana organela-organela

khusus terletak.
Mempunyai efisiensi yang lebih besar untuk aktivitas sel.
Organela-organela secara fisika memisahkan tipe-tipe yang

berbeda dari aktivitas sel pada ruangan sitoplasma.


Organela juga menyebabkan, pemisahan aktivitas sel dalam

waktu.
Memiliki organel-organel bermembran seperti retikulum
endoplasma, kompleks golgi, mikondria, dan lisosom.

Tabel

Perbedaan

Eukariotik

Struktur

Sel

Prokariotik

dan

Sel

No.

Struktur

Prokariotik

Eukariotik

Membran Nukleus

Membran Plastida

Nukleus

Plastida

+/-

Mitokondria

Badan Golgi

DNA

RNA

Membran Plasma

10

Sitoplasma

11

Ribosom

12

Dinding Sel

13

Retikulum Endoplasma

14

Mesosom

15

Lisosom

16

Sentriol

17

Histon

18

Pigmen

C. GAMBAR PENAMPANG SEL HEWAN DAN SEL


TUMBUHAN
a. Sel Hewan

b. Sel Tumbuhan

D. ORGANEL SEL BESERTA URAIANNYA


1.

Membran Sel/ Membran Plasma


Membran sel atau membran plasma merupakan bagian sel yang paling luar
yang membatasi isi sel dan sekitarnya. Membran ini tersusun dari dua lapisan
yang terdiri dari fosolipid dan protein (lipoprotein). Membrane sel bersifat semi
permeabel atau selektif permeable, yang berfungsi mengatur masuk dan keluar zat
dari sel.
2. Nukleus (Inti Sel)
Inti sel eukariotik memiliki membran inti. Susunan molekul membran sel,
yaitu berupa lipoprotein. Pori pada membran inti memungkinkan hubungan antara
nukleoplasma dan sitoplasma.
Di dalam inti terdapat :

a. Nucleolus (anak inti), berfungsi menyintesis berbagai macam molekul


RNA (asam ribonukleat)

yang digunakan dalam perakitan ribosom.

Ribosom penting bagi sintesis protein dalam sel.


b. Nukleoplasma (cairan inti), merupakan zat yang tersusun dari protein.
c. Butiran kromatin yang terdapat pada nukleoplasma, tampak jelas pada saat
sel tidak membelah. Pada saat sel membelah, kromatin menebal menjadi
struktur seperti benang yang disebut kromosom. Kromosom mengandung
DNA (asam deoksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan informasi
genetic melalui sintesis protein.
3. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam
inti dan organel sel. Sitoplasma bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak cair.
Sitoplasma terdiri atas air yang di dalamnya terlarut banyak molekul kecil, ion,
dan protein. Ukuran partikel terlarut adalah 0,001-0,1 mikron, dan bersifat
transparan. Koloid sitoplasma dapat mengalami perubahan dari fase sol ke gel
atau sebaliknya. Fase sol jika konsentrasi air tinggi dan gel jika konsentrasi air
rendah. Sitoplasma mengandung organel-organel sel berikut ini :
a. Retikulum Endoplasma (RE)
Reticulum endoplasma merupakan perluasan membrane yang saling
berhubungan yang mmbentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di
dalam sitoplasma. Dalam pengamatan mikroskop, RE tampak seperti
saluran berkelok-kelok dan jala yang berongga-rongga. Saluran-saluran
tersebut berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari satu bagian
sel ke bagian sel lainnya. Dalam sel terdapat dua tipe RE, yaitu reticulum
endoplasma kasar dan reticulum endoplasma halus.
Retikulum Endoplasma Kasar (REK)
Disebut REK karena permukaannya diselubungi oleh ribosom
seehingga tampak seperti helaian panjang kertas pasir. Ribosom
adalah tempat sintesis protein. Protein yang disintesis pada ribosom
yang melekat pada RE biasanya ditujukan untuk luar sel.
Setelah protein selesai dibuat oleh ribosom di permukaan RE,
protein tersebut diangkut ke ruangan dalam RE. Dalam saluran ini
protein mungkin diubah oleh enzim yang berada di permukaan
dalam membrane RE. Apabila protein telah mencapai ujung RE,

protein

tersebut

disimpan

dalam

membrane

kecil

yang

mengandung kantong (vesikula). Vesikula ini dibentuk dari irisan


REH yang berhubungan dengan REK.
Jadi fungsi REK adalah mendukung sintesis protein dan
menyalurkan bahan genetik antara inti sel dengan sitoplasma.
Retikulum Endoplasma Halus (REH)
REH tidak ditempeli ribosom sehingga permukaanya halus.
REH memiliki enzim-enzim pada permukaannya yang berfungsi
untuk sintesis lipid, glikogen, dan persenyawaan steroid seperti
kolesterol, gliserida, dan hormon.
b. Badan Golgi
Badan Golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang
dikelilingi membran. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik.
Setiap sel hewan memiliki 10-20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan
memiliki beberapa ratus badan Golgi. Badan Golgi pada sel tumbuhan
biasa disebut diktiosom.
Badan Golgi dibangun oleh membran yang berbentuk sisterna, tubulus,
dan vesikula. Sisterna membentuk pembuluh-pembuluh halus (tubulus).
Dari tubulus dilepaskan kantong-kantong kecil yang berisi bahan-bahan
yang diperlukan seperti enzim-enzim atau pembentuk dinding sel.
Fungsi badan Golgi:
Membentuk kantong-kantong (vesikula) untuk sekresi, terutama
pada sel-sel kelenjar. Kantong-kantong kecil tersebut berisi enzim
dan bahan-bahan lain.
Membentuk membran plasma. Kantong-kantong yang dilepaskan
dapat menjadi bagian dari membrane plasma.
Membentuk dinding sel tumbuhan
Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk
memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
c. Ribosom
Ribosom berupa organel kecil bergaris tengah 17-20 mikron yang
tersusun oleh RNA ribosom dan protein. Ribosom terdapat pada semua sel
hidup. Ribosom terdapat bebas di sitoplasma atau melekat pada REK. Tiap
ribosom terdiri dari 2 sub unit yang berbeda ukuran. Dua sub unit ini

saling berhubungan dalm suatu ikatan yang distabilkan oleh ion


magnesium.
Ribosom berfungsi untuk sintesis protein. Pada waktu sintesis protein,
ribosom mengelompok membentuk poliribosom.
d. Lisosom
Lisosom merupakan kantong yang dikelilingi membrane tunggal yang
digunakan sel untuk mencerna makromolekul. Lisosom dihasilkan oleh
badan Golgi yang penuh protein. Lisosom berisi berbagai jenis enzim yang
dapat memecahkan (mencerna) polisakarida, lipid, fosfolipid, asam
nukleat, dan protein. Lisosom berperan dalam penceernaan intrasel,
misalnya pada Protozoa atau sel darah putih. Lisosom juga berperan dalam
autofagus. Sebagai contoh, pada waktu kecebong berubah menjadi katak,
ekornya secara bertahap di serap. Sel-sel ekornya yang kaya akan lisosom,
mati dan hasil penghancurannya digunakan untuk pertumbuhan sel-sel
baru yang berkembang. Lisosom terutama ditemukan pada sel hewan.
e. Peroksisom dan Glioksisom
Peroksisom adalah kantong yang memiliki membrane tunggal.
Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas ialah enzim
katalase. Katalase mengkatalisis perombakan hydrogen peroksida (H2O2).
Hydrogen peroksida merupakan produk metabolism sel yang berpotensi
membahayakan sel. Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak
menjadi karbohidrat. Peroksisom terdapat pada sel tumbuhan dan sel
hewan. Pada hewan, peroksisom banyak terdapat di hati dan ginjal,
sedangkan pada tumbuhan, peroksisom terdapat dalam berbagai tipe sel.
Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, misalnya pada lapisan
aleuron biji padi-padian. Aleuron merupakan bentuk dari protein atau
Kristal yang terdapat dalam vakuola. Glioksisom sering ditemukan di
jaringan penyimpan lemak dari biji yang berkecambah. Glioksisom
mengandung enzim pengubah lemak menjadi gula. Proses perubahan
tersebut menghasilan energy yang diperlukan bagi perkecambahan.
f. Mitokodria
Mitokondria adalah organel penghasil energy sel. Mitokondria
mempunyai dua lapisan membrane, yaitu membrane luar dan membrane
dalam.

Membrane luar memiliki permukaan halus, sedangkan membrane


dalam berlekuk-berlekuk. Pelekukan ini disebut krista. Sel-sel yang aktif
atau

memiliki

metabolism

tinggi,

misalnya

otot

sel

jantung,

mitokondrianya banyak mengandung krista. Pada krista terdapat enzim


untuk fosforilasi oksidatif dan system transport electron. Protein yang
berperan dalam respirasi, termasuk enzim pembuat ATP, dibuat dalam
membrane dalam. Membrane dalam memiliki permukaan yang luas
sehingga dapat meningkatkan produktivitas respirasi seluler.
Membrane dalam membagi mitokondria menjadi dua ruang, yaitu
ruang intermembran dan matriks mitokondria.
Ruang Intermembran
Ruang Intermembran merupakan ruangan di antara membrane
luar dan membrane dalam. Membrane luar dapat dilalui semua
molekul kecil tetapi tidak dapat dilalui protein dan molekul besar.
Matriks Mitokondria
Matriks mitokondria merupakan ruang yang diselubungi oleh
membrane dalam. Beberapa tahapan metabolism terjadi dalam
matriks. Matriks menganddung enzim untuk siklus Krebs dan
oksidasi asam lemak. Matriks juga banyak mengandung protein
dan DNA, ribosom dan beberapa jenis RNA. Mitokondria dapat
menyintesis protein sendiri karena memiliki DNA, RNA, dan
ribosom.
DNA mitokondria merupakan sandi untuk protein dan enzim
yang bekerja pada membrane dalam, sedangkan DNA nucleus
merupakan sandi untuk protein matriks dan membrane dalam.
g. Plastida
Plastida adalah organel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan. Ada
tiga macam plastid, yaitu kromoplas, leukoplas, dan kloroplas.
Kromoplas, yaitu plastid berwarna karena mengandung pigmen
selain klorofil.
Leukoplas, yaitu plastida yang berwarna putih dan berfungsi untuk
menyimpan amilum (amiloplas), minyak (elaioplas), dan protein
(aleuroplas)
Kloroplas, yaitu plastida yang mengandung klorofil.
Kloroplas dan plastid lainnya memiliki membrane rangkap. Membrane
dalam melingkupi matriks yang dinamakan stroma. Membrane dalam ini
terlipat berpasangan yang disebut lamela. Secara berkala, lamela ini

membesar sehingga terbentuk gelembung pipih terbungkus membrane dan


dinamakan tilakoid. Struktur ini tersusun dalam tumpukan mirip koin.
Tumpukan tilakoid dinamakan granum. Pada tilakoid terdapat unit
fotosintesis yang berisi molekul seperti klorofil a, klorofil b, karoten, dan
xantofil.
Analisis kimia dari kloroplas menunjukkan kloroplas terdiri dari
protein, fosfolipid, pigmen hijau dan kuning, DNA, dan RNA.
h. Vakuola (rongga sel)
Vakuola adalah organel sitoplasma yang berisi cairan yang dibatasi
oleh suatu membrane atau selaput yang disebut tonoplas. Vakuola
terbentuk oleh pelipatan ke dalam dari membrane sel. Sel tumbuhan muda
berisi banyak vakuola kecil. Akan tetapi, dengan semakin matangnya usia
sel, akan terbentuk vakuola yang semakin membesar.
Vakuola berisi antara lain:
Asam organic
Asam amino
Glukosa
Gas
Garam-garam Kristal
Alkaloid, antara lain:
Nikotin
Kafein
Kinin pada kulit kina
Tein pada daun the
Teobromin pada buah cokelat
Solanin pada umbi kentang
Protista mirip hewan (Protozoa) memiliki vakuola kontraktil atau
vakuola berdenyut yang menetap. Vakuola non kontraktil atau vakuola
makanan

berfungsi

mencerna

makanan

dan

mengedarkan

hasil

pencernaan.
i. Sentriol
Sel hewan, mikro organisme dan tumbuhan tingkat rendah memiliki
dua sentriol pada sitoplasma. Sentriol merupakan hasil perkembangan
sentrosom, yaitu pusat sel, daerah dari sitoplasma yang dekat dengan
nucleus. Sentriol berupa kumpulan mikrotubulus yang berperan sebagai
kutub-kutub pembelahan sel secara mitosis atau meiosis. Dari sentriol
memancar benang-benang gelendong pembelahan sehingga kromosom

akan terjerat pada benang tersebut. Melalui benang gelendong inilah


nantinya tiap-tiap kromosom berjalan menuju kutub masing-masing.
4. Dinding Sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Pada sel muda, dinding sel
tersusun dari zat pektin. Pada sel dewasa, dinding sel terbentuk dari bahan
selulosa yang bersifat kaku sehingga bentuk sel tumbuhan cenderung tetap.
Pada dinding sel terdapat bagian yang tdak menebal, yaitu bagian yang disebut
noktah. Melaui noktah ini terjadi hubungan plasma sel satu dengan sel yang lain
yang disebut plasmodesmata. Plasmodesmata berupa juluran plasma, yang
berfungsi menjadi pintu keluar masuknya zat. Dinding sel dan vakuola berperan
dalam turgiditas sel.

Vous aimerez peut-être aussi