Vous êtes sur la page 1sur 4

EDISI

08
JULI 2011

Dalam edisi ini


Halaman 2
Apakah makanan organik
aman dikonsumsi?
Halaman 3
Fakta tentang hepatitis A
Halaman 4
Kiat sehat pada musim
kemarau
Cara mencuci tangan yang
benar

PT Asuransi AXA Indonesia


Menara Mayapada, Lantai 8,
Jl. Jend Sudirman Kav. 28,
Jakarta 12920, Indonesia
Tel: 62-21-5225501-03
Faks: 62-21-5225504
Situs web: www.axa-insurance.co.id
Email: health.marketing@axa.com.sg

Lebih mengenal bakteri E. coli dan


penyakit bawaan makanan

E. coli adalah jenis bakteri yang umum. Bahkan, bakteri ini hidup di usus
manusia dan hewan, serta berperan dalam pencernaan. Galur E. coli
banyak jumlahnya dan sebagian besar tidak merugikan, tetapi beberapa
jenis dapat menimbulkan penyakit. Wabah di Jerman baru-baru ini, telah
menarik perhatian dunia, karena melibatkan galur langka dan sangat
berbahaya. Di Thailand, telah dilakukan penyelidikan terhadap sayuran
impor.
Wabah ini dikenal sebagai wabah paling mematikan sepanjang sejarah, tetapi
ada beberapa wabah lain yang pernah terjadi. Pada 1996, Jepang dilanda
wabah E. coli yang parah (dengan galur E.coli yang berbeda dengan di Jerman).
Wabah ini juga pernah terjadi di Inggris dan AS. Tidak mengherankan bahwa
keamanan makanan menjadi prioritas kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
E. coli hanyalah salah satu penyebab di balik penyakit bawaan makanan,
masih banyak penyebab yang lain. Dalam edisi ini, kami sajikan beberapa kiat
untuk mengurangi risiko tersebut. Selain itu juga terdapat informasi tentang
hepatitis A, penyakit umum yang bisa terbawa dalam makanan sehari-hari, dan
pentingnya menjaga kadar air dalam tubuh pada musim kemarau.

Apakah makanan organik aman dikonsumsi?


Wabah E. coli di Jerman telah menjadi perhatian,
khususnya pada penyakit bawaan makanan (kondisi
akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang
tercemar). Perbedaan Galur E. coli dan bakteria lain,
seperti Salmonella, parasit, virus, dan penggunaan
zat kimia tertentu misalnya dalam budidaya sayur,
juga dapat mencemari makanan.

wabah. Dalam artikel Reuters baru-baru ini, Paul Hunter,


profesor kesehatan masyarakat dari University of East
Anglia di Inggris, menjelaskan: Kecambah sulit ditanam
secara higienis dan kita harus berhati-hati agar kecambah
tidak tercemar. Dan pertanian organik, meski tidak
menggunakan zat kimia biasa ataupun pupuk non-organik,
menghadapi risiko tambahan.

Makanan, seperti buah dan sayur, sangat berisiko tercemar


baik diproduksi secara konvensional ataupun organik.
Pencemaran dapat terjadi pada tahap produksi mana
pun. Makanan tercemar bisa karena air yang tercemar,
penggunaan pupuk kandang yang keliru, penanganan
yang keliru pada masa pertumbuhan atau pemrosesan,
maupun saat pengangkutan.

Akibatnya, banyak orang bertanya-tanya, apakah


makanan organik sebenarnya aman atau tidak. Sehingga
perdebatandan penelitian yang berfokus pada metode
pertanian, masih akan terus berlanjut.

Lebih jauh tentang makanan organik


Makanan organik diproduksi tanpa pestisida sintetis, pupuk
kimia, zat aditif buatan, dan radiasi. Makanan ini juga tidak
mengandung unsur yang dimodifikasi secara genetis. Bagi
banyak orang, faktor-faktor ini merupakan pertimbangan
penting saat memutuskan beralih ke makanan organik.
Membeli buah dan sayur organik berarti mengurangi
keterpaparan pada residu pestisida, zat aditif makanan,
dan zat kimia lain.
Karena pertanian organik bertujuan memberi manfaat bagi
lingkungan, membeli makanan organik meski biasanya
lebih mahal adalah pilihan yang ramah lingkungan.
Wabah E. coli di Jerman diduga disebabkan oleh kecambah
yang tercemar dari sebuah pertanian organik. Kecambah
bagaimanapun cara produksinya sering menimbulkan

Pencegahan
Membeli makanan yang diproduksi secara organik ataupun
biasa adalah pilihan pribadi. Sebagai konsumen, kita
tergantung pada kontrol regulasi yang baik untuk makanan
yang diproduksi di dan diimpor ke Indonesia. Namun, ada
beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah
penyakit karena bawaan makanan:
Langkah pertama: Selalu cuci tangan sebelum masak dan
makan. Ajari anak-anak agar meneladani Anda.
Saat membeli makanan:
Periksa tanggal jual sebelum dan gunakan sebelum.
Beli buah dan sayur yang belum lembek dan tanpa
noda.
Selalu beli sayur organik atau produk organik yang
disertifikasi, dari produsen yang diakui.
Saat berbelanja, beli terakhir makanan yang mudah
basi, seperti daging sapi, ikan, dan ayam.
Kemas makanan dengan baik, agar cairan mentah
dari telur, daging sapi, ayam, dan ikan tidak mencemari
makanan lain.
Secepatnya bawa pulang belanjaan bahan makanan
untuk disimpan.
Saat menyiapkan dan menyimpan makanan:
Cuci buah dan sayur mentah dengan air mengalir.
Gunakan sikat sayur yang bersih untuk membersihkan
buah dan sayur yang berkulit keras. Selalu keringkan
baik-baik sebelum dimakan.
Jika buah dan sayur tampak meragukan, sebaiknya
dimasak atau direbus sebentar.
Masak daging sapi, ayam, dan makanan laut sampai
matang.
Masukkan makanan dan masakan yang mudah basi,
atau sisa makanan ke dalam kulkas atau freezer,
selambat-lambatnya setelah dua jam. Bersihkan
sesering mungkin kulkas dan freezer.
Simpan segera sisa makanan.

Pisahkan produk daging dengan


produk tumbuhan saat menyimpan
makanan.
Bersihkan dan gunakan disinfektan
untuk permukaan dapur sebelum,
selama, dan setelah memasak
termasuk
saat
menyajikan
makanan.
Gunakan larutan sabun antiseptik
untuk membersihkan permukaan,
peralatan, dan alat masak.
Hindari pencemaran silang dengan
cara menggunakan piring dan
alat masak yang berbeda untuk
makanan mentah dan matang.
Gunakan dua talenan: satu untuk
buah dan sayuran segar, dan satu
untuk daging sapi, ayam, dan ikan
mentah.

Saat makan di luar: Pilih restoran,


warung, atau pedagang kaki lima yang
bersih, terawat, dan berizin, serta
karyawannya menjaga kebersihan
pribadi. Jika mungkin, periksa apakah
langkah memasak dan menyimpan
makanan di atas juga diikuti. Jangan
lupa segera simpan makanan yang
dibawa pulang, dan panaskan kembali
dengan benar.
Selalu ikuti anjuran organisasi kesehatan
lokal dan nasional, misalnya mengenai
peringatan tentang makanan.
Gejala
Sebagian orang memiliki risiko lebih
besar terjangkit penyakit karena
bawaan makanan. Ini mencakup anakanak, wanita hamil, lansia, dan orang
yang kekebalan tubuhnya menurun.
periksakan ke dokter secepatnya
Jika Anda melihat gejala ini (yang
mungkin muncul setelah beberapa
jam atau beberapa hari, tergantung
penyebabnya),:
Kram perut
Diare, terutama jika berdarah.
Adanya
darah
patut
selalu
diwaspadai
Mual dan muntah
Dehidrasi
Demam

Fakta tentang hepatitis A


Hepatitis A adalah infeksi hati akibat virus yang menular, yang bisa
terbawa makanan. Virus ini terdapat dalam tinja penderita, dan orang
lain dapat tertular infeksi ini saat bersentuhan dengan virus tersebut.
Menurut para pakar di Mayo Clinic di AS, ini dapat terjadi melalui cara
berikut:




Minum air yang tercemar


Makan makanan yang mungkin tercemar, misalnya jika penderita
menangani makanan tanpa mencuci tangan setelah buang air
Makan kerang-kerangan mentah dari air yang tercemar
Berdekatan dengan penderita hepatitis A
Berhubungan intim dengan penderita hepatitis A

Gejalanya antara lain lelah, mual, muntah, demam, tidak selera makan,
dan sakit perut. Tanda lain adalah diare dan penyakit kuning. Jika Anda
melihat gejala ini, segera periksakan ke dokter.
Hepatitis A dapat dicegah dengan menerapkan higiene yang baik,
misalnya mencuci tangan secara berkala, terutama setelah buang air,
mengganti popok, sebelum makan atau masak. Pertimbangkan untuk
mendapat suntikan vaksin hepatitis A untuk mencegah infeksi.

Kiat sehat
kemarau

pada

musim

Pada musim kemarau, Anda harus menjaga kadar


air dalam tubuh. Dehidrasi, atau kekurangan air, bisa
menjadi masalah serius bagi siapa saja. Dehidrasi
disebabkan oleh diare, muntah, demam (semuanya
gejala penyakit karena bawaan makanan), atau
berkeringat berlebih.
Jika penyebabnya udara panas, dehidrasi dapat
mengakibatkan kram panas, kelelahan akibat panas,
atau sengatan panas. Jadi, ikuti kiat berikut ini untuk
menghindari dehidrasi:
Saat berolahraga, perbanyaklah minum air. Menurut
penelitian, berolahraga dalam udara hangat atau
panas dan lembab dapat menyebabkan dehidrasi
dalam 30 menit saja.
Jangan menunggu sampai terjadi dehidrasi baru
mulai minum cairan. Minum dalam kondisi dehidrasi
dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Saat aktif, jangan mengandalkan rasa haus. Ketika
tubuh sedang panas dan berkeringat, mekanisme
haus dapat cepat berhenti bekerja, dan Anda mungkin
tidak sadar bahwa tubuh perlu cairan. Minumlah
sesuai jadwal.
Periksa warna air seni. Jika air seni berwarna seperti
jus apel, mungkin Anda sedang dehidrasi. Sadari
juga pertanda dehidrasi yang lain: mulut kering, lelah,
haus, menurunnya keinginan buang air kecil, kulit
kering, sakit kepala, dan pusing.
Sebagian orang berisiko lebih tinggi. Periksa secara
berkala untuk bayi dan anak kecil, lansia dan orang yang
memiliki kondisi jantung atau tekanan darah tinggi.

Cara lain menjaga kondisi


tubuh dalam cuaca panas:

Hindari minuman berkafein dan


beralkohol karena ini dapat menyebabkan
dehidrasi.
Kenakan pakaian yang ringan dan
longgar.
Tetaplah di dalam ruangan, lebih baik lagi
jika ber-AC.
Batasi kegiatan di luar rumah pada pagi
dan sore hari.
Berhati-hatilah saat berolahraga dalam
cuaca panas; jika Anda atlet, mintalah
saran dari dokter.

Cara mencuci tangan yang benar


Memang, mencuci tangan tidak terlalu rumit, tetapi
ada cara mencuci tangan yang benar. Mencuci tangan
dengan bersih dan benar, Anda dapat mencegah
banyak penyakit. Ikuti cara berikut ini dan jangan lupa
mengajarkannya kepada anak-anak anda:




Basahi tangan, lalu beri sabun atau disinfektan.


Gosok tangan kuat-kuat, dan sikat kuku dengan
sikat-kuku. Gunakan air panas.
Cuci paling sedikit 10 detik.
Bilas bersih-bersih, lalu keringkan dengan lap
bersih.
Ulangi setiap kali setelah Anda menangani
makanan, untuk mencegah pencemaran silang.

Mencuci tangan sangat penting:






Sebelum, selagi, dan setelah memasak


Sebelum makan, dan setelah buang air
Setelah menangani hewan atau kotoran hewan
Ketika tangan kotor
Ketika ada anggota keluarga yang sakit

Informasi yang terkandung dalam buletin ini hanya berupa informasi


umum dan bukan nasihat kedokteran dan/atau kesehatan. PT Asuransi
AXA Indonesia tidak memikul tanggung jawab apa pun yang timbul
karena mengandalkan atau menggunakan informasi ini secara langsung
atau tidak langsung.

Kecuali dinyatakan lain di bawah artikel tertentu, semua materi dibuat

Sebaiknya Anda mencari sendiri nasihat kedokteran dan/atau kesehatan

oleh HealthInSite untuk AXA.

dari penasihat kedokteran/kesehatan berkualifikasi sebelum mengikuti

Hak Cipta HealthInSite - www.healthinsite.net

saran dari buletin ini.

Vous aimerez peut-être aussi