Vous êtes sur la page 1sur 4

Bangunan ukur ambang lebar dianjurkan karena bangunan itu kokoh dan mudah dibuat.

Karena bisa mempunyai berbagai bentuk mercu,


bangunan ini mudah disesuaikan dengan tipe saluran apa saja. Hubungan tunggal antara
muka air hulu dan debit mempermudah pembacaan debit secara langsung dari papan duga, tanpa memerlukan tabel debit.
1. Tipe Alat Ukur Ambang Lebar
Alat ukur ambang lebar adalah bangunan aliran atas (overflow), untuk ini tinggi energi hulu
lebih kecil dari panjang mercu. Karena
pola aliran di atas alat ukur ambang lebar dapat ditangani dengan teori hidrolika yang sudah
ada sekarang, maka bangunan ini bisa
mempunyai bentuk yang berbeda-beda, sementara debitnya tetap serupa. Gambar 1 dan 2
memberikan contoh alat ukur ambang lebar.
Mulut pemasukan yang dibulatkan pada alat ukur Gambar 1, dipakai apabila konstruksi
permukaan melengkung ini tidak menimbulkan
masalah-masalah pelaksanaan, atau jika berakibat diperpendeknya panjang bangunan. Hal
ini sering terjadi bila bangunan dibuat
dari pasangan batu.
Tata letak pada Gambar 2 hanya menggunakan permukaan datar saja. Ini merupakan tata
letak paling ekonomis jika bangunan dibuat
dari beton. Gambar 2.1 memperlihatkan muka hilir vertikal bendung; Gambar 2
menunjukkan peralihan pelebaran miring 1 : 6. Yang pertama dipakai jika tersedia
kehilangan tinggi energi yang cukup di atas alat ukur peralihan pelebaran hanya digunakan
jika energi
kinetik di atas mercu dialihkan ke dalam energi potensial di sebelah hilir saluran. Oleh karena
itu, kehilangan tinggi energi
harus dibuat sekecil mungkin. Kalibrasi tinggi debit pada alat ukur ambang lebar tidak
dipengaruhi oleh bentuk peralihan pelebaran
hilir.

Gambar 1.
Alat ukur ambang lebar dengan mulut pemasukan Yong dibulatkan
Juga, penggunaan peralihan masuk bermuka bulat atau datar dan peralihan penyempitan
tidak mempunyai pengaruh apa-apa terhadap
kalibrasi. Permukaan-permukaan ini harus mengarahkan aliran ke atas mercu alat ukur tanpa
kontraksi dan pemisahan aliran. Aliran
diukur di atas mercu datar alat ukur horisontal.

Gambar 2.
Alat ukur ambang lebar dengan pemasukan bermuka dater dan peralihan penyempitan
2. Karakteristik alat ukur ambang lebar

Asal saja kehilangan tinggi energi pada alat ukur cukup untuk menciptakan aliran
kritis, tabel debit dapat dihitung dengan kesalahan kurang dari 2%.

Kehilangan tinggi energi untuk memperoleh aliran moduler (yaitu hubungan khusus
antara tinggi energi hulu dengan mercu sebagai acuan dan debit) lebih rendah jika
dibandingkan dengan kehilangan tinggi energi untuk semua jenis bangunan yang lain.

Sudah ada teori hidrolika untuk menghitung kehilangan tinggi energiyang diperlukan
ini, untuk kombinasi alat ukur dan saluran apa saja.

Karena peralihan penyempitannya yang bertahap (gradual), alat ukur ini mempunyai
masalah sedikit saja dengan benda-benda hanyut.

Pembacaan debit di lapangan mudah, khususnya jika papan duga diberi satuan debit
(misal m3/dt).

Pengamatan lapangan dan laboratorium menunjukkan bahwa alat ukur ini


mengangkut sedimen, bahkan di saluran dengan aliran

subkritis.

Asalkan mercu datar searah dengan aliran, maka tabel debit pada dimensi
purnalaksana (as-built dimensions) dapat dibuat, bahkan jika terdapat kesalahan pads
dimensi rencana selama pelaksanaan sekali pun. Kalibrasi purnalaksana demikian
juga memungkinkan alat ukur untuk diperbaiki kembali, bila perlu.

Bangunan kuat, tidak mudah rusak.

Di bawah kondisi hidrolis dan batas yang serupa, ini adalah yang paling. ekonomis
dari semua jenis bangunan lain untuk pengukuran debit secara tepat.

3. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki alat ukur ambang lebar

Bentuk hidrolis luwes dan sederhana

Konstruksi kuat, sederhana dan tidak mahal

Benda-benda hanyut bisa dilewatkan dengan mudah

Eksploitasi mudah.

4. Kelemahan-kelemahan yang dimiliki alat ukur ambang lebar

Bangunan ini hanya dapat dipakai sebagai bangunan pengukur saja

Agar pengukuran teliti, aliran tidak boleh tenggelam.

5. Penggunaan alat ukur ambang lebar


Alat ukur ambang lebar dan flum leher panjang adalah bangunan-bangunan pengukur debit
yang dipakai di saluran di mana kehilangan

tinggi energi merupakan hal pokok yang menjadi bahan pertimbangan. Bangunan ini
biasanya ditempatkan di awal saluran primer, pada
titik cabang saluran besar dan tepat di hilir pintu sorong pada titik masuk petak tersier.
(sumber : KP Irigasi 04)
About these ads

Related
Glapan Wier (Bendung Glapan)In "Pengairan"
Bagaimana PLTA bekerjaIn "Pengairan"
Membuat File Rules.txt untuk SkynetIn "Delphi"

Comments 1 Comment

Categories Pengairan

Nyoba Photobucket
PLTA : Arsip 1

One Response to

Vous aimerez peut-être aussi